Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(SAP)
Oleh :
SYNTHIA ISNIN
Dosen Pembimbing :
PADANG PANJANG
2018
SATUAN ACARA PENYULAHAN
(SAP)
A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan
anak secara optimal. Dalam kondisi sakit atau anak dirawat di rumah sakit,
aktivitas bermain ini tetap dilaksanakan, namun harus disesuaikan dengan
kondisi anak. Pada saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami
berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut,
cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari
hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang
ada dilingkungan rumah sakit. Untuk itu, dengan melakukan permainan anak
akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan
melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa sakitnya pada
permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan. Tujuan bermain di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat
melanjutkan fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal,
mengembangkan kreatifitas anak, dan dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress. Bermain sangat penting bagi mental, emosional, dan kesejahteraan
anak seperti kebutuhan perkembangan dan kebutuhan bermain tidak juga
terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit (Wong, 2009).
Puzzle game merupakan permainan yang tidak hanya berfungsi sebagai
hiburan, tetapi juga dapat melatih kemampuan otak. Berdasarkan penelitian
seorang ahli saraf bernamaIan Robertson, puzzel dapat meningkatkan
kemampuan mental. Selain itu, permainan ini juga dapat mencegah penyakit
Alzheimer dan hilang ingatan (Baras, 2010)
Bermain ini menggunakan objek yang dapat melatih kemampuan
keterampilan anak yang diharapkan mampu untuk berkreatif dan terampil
dalam sebagai hal. Sifat permainan ini adalah sifat aktif dimana anak selalu
ingin mencoba kemampuan dalam keterampilan tertentu seperti bermain
dalam puzzel gambar, disni anak selalu dipacu untuk selalu terampil dalam
meletakkan gambar yang telah di bongkar.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Anak diharapkan dapat melanjutkan tumbuh kembangnya,
mengembangkan aktifitas dan kreatifitas melalui pengalaman bermain dan
beradaptasi efektif terhadap stress karena penyakit dan dirawat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti permainan selama 25 menit anak akan mampu:
a. Memahami pengertian terapi bermain puzzel
b. Memahami tujuan terapi bermain puzzel
c. Memahami fungsi terapi bermain puzzel
d. Memahami cara bermain puzzel
C. Manfaat
1. Bagi Anak
Untuk proses tumbuh kembang anak dan untuk menghindari stress pada
anak
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan masukan dan tambahan ilmu bagi mahasiswa tentang
Terapi Bermain
D. Metode
1. Diskusi
2. Bermain
E. Media
1. Puzzle
F. Setting Tempat
Keterangan :
: Penyaji : Audiens
: Dosen
Pembimbing
H. Proses Pelaksanaan
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegitan Audiens
1 5 menit Pembukaan
1. Penyaji
-menyampaikan salam 1. Menjawab salam
pembukaan
-memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
dan pembimbing
-membuat kontrak 3. Menyepakati kontrak
waktu, dan bahasa yang
digunakan
-menjelaskan tujuan 4. Mendengarkan
kegiatan
2 20 menit Pelaksanaan
1. Mengkaji pengetahuan 1. Menyampaikan
anak tentang pengertian pendapat
puzzel
2. Memberikan 2. Mendengarkan
reinforcement positif
3. Menjelaskan tentang
3. Mendengarkan
pengertian puzzel
4. Mengkaji pengetahuan 4. Menyampaikan
anak tentang tujuan pendapat
puzzel
5. Memberikan 5. Mendengarkan
reinforcement positif
6. Menjelaskan tentang 6. Mendengarkan
tujuan puzzel
7. Mengkaji pengetahuan 7. Menyampaikan
fungsi permainan puzzel pendapat
8. Memberikan
8. mendengarkan
reinforcement positif
9. Mendengarkan
9. Menjelaskan tentang
fungsi permainan puzzel
10. Menyampaikan
10. Mengkaji pengetahuan
pendapat
tentang cara bermain
puzzel
11. Mendengarkan
11. Memberikan
reinforcement positif
12. Mendengarkan
12. Menjelaskan tentang cara
permainan puzzel
3 5 menit Penutup
1. Mengevaluasi kembali 1. Menjelaskan kembali
tantang pengertian materi yang telah
puzzel, tujuan, fungsi, dijelaskan.
cara bermain puzzel
2. Memberikan waktu klien 2. Mengajukan pertanyaan
dan keluarga untuk
bertanya jawab.
3. Bersama klien dan 3. Bersama-sama
keluarga menyimpulkan menyimpulkan hasil
hasil penyuluhan. penyuluhan
4. Menutup penyuluhan dan 4. Menjawab salam
memberi salam penutup.
I. Kriteria Hasil
1. Evaluasi standar
a. Audiens menghadiri penyuluhan
b. Audiens mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
c. Tersedianya alat dan media untuk melakukan penyuluhan
d. Setting tempat sesuai dengan perencanaan
e. Audiens memberikan respon terhadap pelaksanaan
2. Evaluasi proses
a. Audiens berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan
b. Audiens meninggalkan tempat penyuluhan
c. Pelaksanaan sesuai dengan rencana
d. Audiens perasaan setelah penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Audiens yang mengikuti penyuluhan dapat menyebutkan pengertian
dari Puzzel
b. Audiens dapat menyebutkan tujuan dari puzzel
c. Audiens dapat menyebutkan 3 dari 6 fungsi dari puzzel
d. Audiens dapat menyebutkan 4 dari 6 cara permainan puzzel
J. REFERENSI
Soetjiningsih. (2015). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Supartini, Yupi. (2010). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-
mewarnai.html
http://belajarbarengrizalyuk.blogspot.com/2013/10/terapi-bermain-
mewarnai.html
K. PENUTUP
Demikianlah proposal penyuluhan ini saya buat, atas perhatian saya
ucapakan terimakasih
Padang Panjang, 09 Mei 2017
CI Akademik Mahasiswa
Terapi Bermain