Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Dysmenorrhoea is a kind of menstruation disturbance that happens to those who around 15-25
years old which is formed pain when menstruation. Dysmenorrhoea which happen in women to
another women is different. People use coping mechanism to adaptation with their problem.
This research was aimed to know the relationship between coping mechanism and
dysmenorrhoea toward students at nursing program of FKIK Unsoed Purwokerto. This is a
assosiative research with a cross-sectional approach. The population is all students at nursing
program. The number of sample is 55 gained through simple random sampling. The research is
conducted at nursing program, on October 2008. Research tool scale is a Visual Analog Scale.
Data analysis using kendal tau. The result of the research show that sample which use
maladaptive coping mecanism found 52,7% and sample which use adaptive coping mecanism
found 47,3%. Students which use maladaptive coping mecanism divided into four groups
namely: one student don’t get dysmenorrhoea, 13 students get low dysmenorrhoea, 11 students
get medium dysmenorrhoe, 4 students get high dysmenorrhoea. Students which use adaptive
coping mecanism divided into four groups namely, 3 students don’t get dysmenorrhoea, 9
students get low dysmenorrhoea, 12 students get medium dysmenorrhoea, 2 students get high
dysmenorrhoea. Satistically, it was found that P=0,713 is more than significant value used
(0,05). So, there is not significant relationship between coping mechanism and dysmenorrhoea
toward students at nursing program.
Key words: coping mechanism, dysmenorrhoea.
PENDAHULUAN
34
35 Jurnal Kesmas Indonesia. Volume 3, Nomor 1, Januari 2010, hlm. 34-46
belakang (Noviana, 2008). Dismenore dan berusia 30-40 tahun. Penelitian lain
disebabkan oleh prostaglandin yang di Swedia dijumpai 30% wanita pekerja
berlebihan pada darah menstruasi yang industri menurun penghasilannya karena
merangsang hiperaktivitas uterus (Price & nyeri menstruasi (Riyanto, 2002). Hal ini
Wilson, 2003). Dismenore yang sering ditunjang oleh pendapat dari Widjanarko
terjadi adalah dismenore fungsional (2006) yang menyatakan bahwa
(wajar) yang terjadi pada hari pertama dismenore dapat menurunkan
atau menjelang hari pertama akibat produktivitas. Menurut Noviana (2008)
penekanan pada kanalis servikalis (leher perempuan di Amerika kehilangan 1,7
rahim). Dismenore akan menghilang atau juta hari kerja setiap bulan akibat
membaik seiring menstruasi hari dismenore. Dismenore mempunyai
berikutnya. Dismenore yang non insiden tertinggi pada wanita yang
fungsional (abnormal) menyebabkan mempunyai tingkat stres sedang hingga
nyeri hebat yang dirasakan terus menerus, tinggi dibanding dengan wanita yang
baik sebelum, sepanjang menstruasi mempunyai tingkat stres rendah.
bahkan sesudahnya (Wigjosastro, 2002). Dismenore terjadi pada wanita dengan
Ada 2 jenis dismenore, yaitu tingkat stres rendah sebesar 22%, dengan
dismenore primer dan dismenore tingkat stres sedang 29% dan wanita
sekunder. Dismenore primer terjadi dengan tingkat stres tinggi sebesar 44%.
sesudah 12 bulan atau lebih pasca Akan tetapi risiko untuk mengalami
menarke (menstruasi yang pertama kali) dismenore ini meningkat hingga 10 kali
sedangkan dismenore sekunder lipat pada wanita yang mempunyai
berhubungan dengan kelainan kongenital riwayat dismenore dan stres tinggi
atau kelainan organik di pelvis yang sebelumnya, dibandingkan dengan wanita
terjadi pada masa remaja (Price & yang tidak mempunyai riwayat tersebut
Wilson, 2003). sebelumnya. Tidak ada angka pasti
Di Amerika Serikat, nyeri mengenai jumlah penderita nyeri
menstruasi didapatkan pada 30-70% menstruasi di Indonesia. Namun di
wanita dalam usia reproduksi dan 60-70% Surabaya didapatkan 1,07% hingga
pada wanita dewasa yang tidak menikah
Desiyani Nani, Hubungan Mekanisme Koping Dengan Dismenore….. 36
1,31% dari jumlah penderita datang ke dan maladaptif. Mekanisme koping yang
bagian kebidanan karena dismenore. adaptif bisa memecahkan masalah secara
Nyeri menstruasi yang dialami tiap efektif, teknik relaksasi, latihan seimbang
wanita berbeda-beda karena nyeri dan aktivitas konstruktif serta menekan
merupakan perasaan subjektif yang stres. Mekanisme koping maladaptif
kadang-kadang sulit dicari gejala adalah mekanisme koping yang
objektifnya (Suyono, 2001). Sebagaimana menghambat fungsi integrasi, memecah
diungkapkan oleh Roy (1999) manusia pertumbuhan lingkungan, menurunkan
menggunakan mekanisme pertahanan otonomi dan cenderung menguasai
untuk mengatasi perubahan-perubahan (Stuart & Sundeen, 1995).
biopsikososial dan kemampuan adaptasi Nyeri menstruasi yang dirasakan
manusia berbeda-beda antara satu dengan oleh setiap wanita bersifat subjektif. Rasa
yang lainnya. Jika seseorang dapat nyeri ini merupakan stressor tersendiri
menyesuaikan diri dengan perubahan bagi wanita, sehingga wanita tersebut
maka ia mempunyai kemampuan untuk akan menggunakan mekanisme
menghadapi rangsangan baik positif pertahanan untuk mengatasi perubahan-
maupun negatif. perubahan biopsikososial dan
Menurut Stuart & Sundeen (1995) kemampuan adaptasi manusia untuk
mekanisme koping merupakan upaya menghadapinya. Jika seseorang dapat
untuk penyelesaian masalah langsung dan menyesuaikan diri dengan perubahan
untuk melindungi diri. Menurut Warsiti yang dialami akibat nyeri menstruasinya,
(2007) mekanisme koping adalah upaya maka ia mempunyai kemampuan untuk
yang dilakukan langsung untuk mengatasi menghadapi rangsangan baik positif
masalah yang sedang dihadapi langsung maupun negatif. Hal inilah yang menarik
dari sumber stres dengan mencari minat penulis untuk mengidentifikasi
informasi, dukungan, mengambil hubungan mekanisme koping dengan
tindakan dan melihat sisi positif alternatif. dismenore pada mahasiswa Jurusan
Mekanisme koping ada dua yaitu adaptif Keperawatan FKIK Unsoed.
37 Jurnal Kesmas Indonesia. Volume 3, Nomor 1, Januari 2010, hlm. 34-46
METODE PENELITIAN
[
Penelitian ini merupakan penelitian non 2005-2007 untuk program reguler A dan
eksperimental dengan menggunakan Reguler B yang berjumlah 416 orang.
pendekatan cross sectional, yaitu Hasil survei awal pada angkatan 2005
penelitian yang pelaksanaannya dilakukan dengan jumlah wanita 89 orang diperoleh
secara sekaligus pada satu waktu (point 85,39% wanita mengalami dismenore.
time approach). Metode kuantitatif Sampel diambil dari populasi melalui
digunakan untuk mengukur hubungan metode tehnik acak sederhana (simple
(korelasi) antara mekanisme koping random sampling) yang memenuhi
dengan dismenore. Penelitian ini kriteria penelitian 55 responden. Variabel
dilakukan di Jurusan Keperawatan FKIK bebas pada penelitian ini adalah
UNSOED. Sedangkan pelaksanaan mekanisme koping dan variable
penelitian dilakukan pada bulan Oktober terikatnya adalah dismenore. Analisa
2008. Populasi dalam penelitian ini penelitian menggunakan univariate and
adalah mahasiswi Jurusan Keperawatan bivariate analysis dengan uji statistik
FKIK UNSOED Purwokerto angkatan Kendall'ssTa
18 1 1,82
19 12 21,82
20 15 27,27
21 20 36,36
22 4 7,27
23 3 5,45
Desiyani Nani, Hubungan Mekanisme Koping Dengan Dismenore..... 38
Mekanisme koping yang digunakan oleh Townsend (1996) faktor pekerjaan dan
Mahasiswi Jurusan Keperawatan FKIK dukungan sosial juga mempengaruhi
UNSOED Purwokerto ditunjukkan dalam individu dalam menentukan mekanisme
tabel 1 yaitu dari 55 responden mahasiswi koping.
Jurusan Keperawatan sebanyak 47,3% Mekanisme koping adaptif terdiri
mempunyai mekanisme koping adaptif, dari memecahkan masalah secara efektif,
lebih kecil dibandingkan dengan yang teknik relaksasi, latihan seimbang,
berperilaku maladaptif 52,7%. Walaupun aktivitas konstruktif dan menekan stres.
selisihnya tidak jauh berbeda, Mahasiswi Pertama adalah tehnik memecahkan
Jurusan Keperawatan FKIK UNSOED masalah secara efektif yang paling
Purwokerto dalam menghadapi masalah banyak digunakan responden adalah
lebih banyak yang berperilaku dengan bertanya pada orang lain.
maladaptif. Banyak faktor yang Pemecahan masalah sendiri dapat
mempengaruhi penggunaaan mekanisme didefinisikan sebagai suatu proses
koping pada individu. Menurut menghilangkan perbedaan atau ketidak-
Vascarolis (1992) faktor-faktor yang sesuaian yang terjadi antara hasil yang
mempengaruhi mekanisme koping diperoleh dan hasil yang diinginkan
individu untuk berespon adaptif atau (Hunsaker, 2005). Salah satu bagian dari
maladaptif antara lain faktor genetik, proses pemecahan masalah adalah
pengalaman yang lalu dan kondisi yang pengambilan keputusan yang
ada pada individu seperti status kesehatan didefinisikan sebagai memilih solusi
individu, motivasi, usia, pendidikan dan terbaik dari sejumlah alternatif yang
status ekonomi. Sedangkan menurut tersedia. Banyak cara yang dilakukan
39 Jurnal Kesmas Indonesia. Volume 3, Nomor 1, Januari 2010, hlm. 34-46
Dismenore ringan 22 40
Total 55 100
Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Mekanisme Koping Berdasar Derajat Dismenore pada
Mahasiswa Jurusan Keperawatan FKIK UNSOED Purwokerto.
Maladaptif 1 13 11 4 29
Adaptif 3 9 12 2 26
Total 4 22 23 6 55
Tabel 5 Hasil Uji Statistik Korelasi Kendal Tau Pada Mahasiswa Jurusan Keperawatan FKIK UNSOED
Purwokerto.
variabel P keterangan
Berdasarkan hasil uji statistik pada Tabel lebih besar dari level of significan 5%.
5 dapat disimpulkan bahwa ada Hal ini berarti hubungan mekanisme
hubungan yang tidak signifikan antara koping tidak signifikan terhadap
mekanisme koping dengan dismenore dismenore. Mekanisme koping bukan
karena p= 0,713 lebih besar dari nilai satu-satunya faktor yang mempengaruhi
yang dipakai 0,05. Berdasarkan analisis seseorang dalam mengambil tindakan
data dengan analisis Kendal tau diperoleh terutama pada saat mengalami dismenore.
nilai probabilitas (0,714) yang berarti Seperti yang diungkapkan oleh Kozier
43 Jurnal Kesmas Indonesia. Volume 3, Nomor 1, Januari 2010, hlm. 34-46
(2004) cara individu secara psikolgis dengan cara-cara yang sesuai dengan
dalam menangani suatu masalah nilai-nilai sosial yang berlaku di
tergantung dari enam faktor. Pertama masyarakat. Faktor kelima adalah
adalah faktor kesehatan fisik. Kesehatan dukungan sosial. Dukungan ini meliputi
fisik merupakan hal yang penting. Selama dukungan pemenuhan kebutuhan
dalam usaha mengatasi stres individu informasi dan emosional pada diri
dituntut untuk mengerahkan tenaga yang individu yang diberikan oleh orang tua,
cukup besar. Faktor kedua adalah anggota keluarga lain, saudara, teman,
keyakinan atau pandangan positif. Hal ini dan lingkungan masyarakat sekitarnya.
menjadi sumber daya psikologis yang Faktor keenam adalah materi. Materi
sangat penting, seperti keyakinan akan meliputi sumber daya berupa uang,
nasib (eksternal locus of control) yang barang atau layanan yang biasanya dapat
mengerahkan individu pada penilaian dibeli.
ketidakberdayaan (helplessness) yang Walaupun secara psikologi wanita
akan menurunkan kemampuan strategi yang sedang menstruasi dapat beradaptasi
koping tipe yaitu problem-solving focused dengan melakukan tindakan yang
coping. Faktor ketiga adalah keterampilan konstruktif, tetapi menurut Duenhoelter
memecahkan masalah. Keterampilan ini (1998) ada dua faktor yang menyebabkan
meliputi kemampuan untuk mencari dismenore tidak dapat dielakkan yaitu
informasi, menganalisa situasi, karena kontraksi myometrium dan
mengidentifikasi masalah dengan tujuan penurunan aliran darah. Pertama adalah
untuk menghasilkan alternatif tindakan, kontraksi myometrium pada saat
kemudian mempertimbangkan alternatif menstruasi. Penyelidikan yang dilakukan
tersebut sehubungan dengan hasil yang oleh Duenhoelter menggunakan catatan
ingin dicapai. Akhirnya melaksanakan tekanan intra uterus telah memperlihatkan
rencana dengan melakukan suatu hiperaktivitas uterus yaitu (kontraksi
tindakan yang tepat. Faktor keempat uterus yang lebih sering, kontraksi yang
adalah keterampilan sosial. Keterampilan lebih besar intensitasnya, peningkatan
ini meliputi kemampuan untuk tonus uterus yang mendasarinya). Dari
berkomunikasi dan bertingkah laku ketiga pengamatan ini terjadi pada hampir
Desiyani Nani, Hubungan Mekanisme Koping Dengan Dismenore….. 44
DAFTAR PUSTAKA
Anita, 2004, ‘Problem Solving Pada Remaja prosedur bertanya’. Dalam jurnal
(Studi Kasus Remaja Yang Berbelanja di Universitas Negeri Yogyakarta, vol.3,
Jlan Braga Bandung)’. Dalam Jurnal no.9, pp 76-86.
Sosiologi Unpad. Noviana, 2008, Nyeri saat menstruasi. Diakses
Duenhoelter, J 1998, Ginekology, Greenhiil, New tanggal 2 Juni
York. 2008http://203.130.242.190/artikel/3325.
Hananto, 2001, ‘Hubungan Stres dengan shtml.
Kecerdasan Emosi’. Dalam Jurnal Novianti. 2006. Strategi dalam pemecahan
Psikologi. Universitas Undayana Blii. masalah, edisi ke3, Remaja Rosdakarya,
Hendrik 2006, Problema haid, Tiga Serangkai, Bandung.
Solo. Polkki, T dkk, 2005, ‘Chinese nurses use of non-
Kozier , B 2004, Fundamentals of nursing pharmacological methods in children’s
concepts, process and practice, 7th Ed., postoperative pain relief’, Journal of
Pearson Education Line, New Jersey. Advanced Nursing, vol. 51, no. 4, pp.
Kusnawati, T, 2004, ‘Optimalisasi pembelajaran 335-342.
comprehension ecrite melalui penerapan
Desiyani Nani, Hubungan Mekanisme Koping Dengan Dismenore……46
Price, S & Wilson, L, 2003, Patofisiologi, Edisi 6 Townsend, M 1996, Psychiatric mental health
volume 2, EGC, Jakarta. 2 nd edition,
nursing: concepts of car,
Retnowati, S, 2003, ‘Sumber daya pribadi dan
F.A. Davis Company, Philadelphia.
sosial sebagai mediator dampak kejadian
Varcarolis, E 1992, Foundations of Psychiatric
menekan terhadap munculnya simtom
Mental Health Nursing, Saunders
depresi pada remaja’. Dalam Jurnal
Company, WB.
Universitas Gajah Mada.
Warsiti dan Rustina, Y 2007, ‘Stres dan koping
Rianto, H 2002, Nyeri menstruasi pada remaja.
perempuan dengan masalah infertilitas
http://media-ilmu.com/2002/02/22/
studi fenomenologi pada masyarakat
nyeri-menstruasi-padaremaja/ (Accessed
Yogyakarta’, Dalam Jurnal Kebidanan
9 Juni 2008).
dan Keperawatan, vol.3, edisi 2
Rotter, J 1996, The pshycology: pearson medical
Desember.
behaviour, Mc Grow Hil, New York.
Widjanarko, B 2006, ‘Tinjauan terapi pada
Solomon, 2003, ‘Kemampuan Pengelolaan Emosi
dismenore primer’, Dalam Jurnal
pada Karyawan (Studi Kasus PT.
Kedokteran Atma Jaya, vol.5, edisi ke1.
Indofood Tbk. Jkt)’, Dalam Jurnal
Wiknjosastro, H 2002, Ilmu kebidanan, Yayasan
Psikologi UI.
bina pustaka sarwono prawirohardjo,
Stuart, G.W., and Sundeen, S.J 1995, Principles
Jakarta.
and practice of psychiatric nursing,
6 th Vina, 2005, Interaksi Antar Personal dalam
edition, Mosby Year Book, St. Louis. perkembangan emosi, Dalam Jurnal
Suparman 1997, Ilmu penyakit dalam Jilid I, Edisi Humaniora.
Kedua, Balai Penerbit Kedokteran,
Jakarta.
Suyono, S 2001, Ilmu penyakit dalam Jilid 2,
Edisi ketiga, Balai Penerbit FKUI,
Jakarta.
Tanra, A , 2005, ‘Terapi Perilaku’, Dalam Jurnal
Psikiatri FK. UNHAS, Vol. 24, No.2
April-Juni 2005.
Torasso, P, 2004, ‘Case-Based Reasoning in
Diagnostic Problem Solving:
Alternative or complementary to
MBR?’, Journal of Italy, vol.1, no.3,
pp.114-117.