Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TEORI DASAR
Batuan sedimen adalah batuan yang terjadi karena pengendapan materi hasil erosi.
sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, waluapun volumnya hanya
sekitar 5% dari volum kerak bumi.
Berdasarkan tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen
dapat digolongkan atas 3 bagian :
Sedimen Aquatis, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga
air.Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.
Sedimen Aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga
angin. contohnya : tanah loss, sand dunes.
Sedimen Glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh gletser.
Contohnya morena, drimlin
Materi partikel ada yang kasar dan ada yang halus cara pengangkutan bermacam-
macam, ada yang terdorong (trection), terbawa secara melompat – lompat(saltion,
terbawa dalam duspensi, ada pula yang (solution). Berdasarkan terbentuknya
(lingkungan pengendapan ), batuan sedimen dibagi menjadi dibagi menjadi tiga,
yaitu :
a. Sedimen laut (marine), diendapkan di laut contohnya batu
gamping,dolomit, napal, dan sebagainya.
b. Sedimen darat (teristris/kontinen), prosesnya terjadi di darat, misalnya
endapan sungai (aluvium), endapan danau, talus, koluvium, endapan
gurun(aeolis), dan sebagainya.
c. Sedimen transisi, lokasi pembentukanya terletak antara darat dan
laut,misalnya endapan delta dan endapan rawa-rawa (limnis).
Berdasarkan kedalamnya, laut dibagi menjadi beberapa zona : (bathymetriczone),
zona litoral, yaitu Zona Transisi yang terletak pada daerah pasang surut. Zona
Epineritik, yaitu, dari batas daerah surut sampai kedalaman 50m. ZonaNeritik (50-
200m), Zona Bathial (200-2000m), dan Zona Abysal (>2000m).
b. Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian
diendapkan secara kimia di tempat lain. Endapan kimia juga berasaldari sumber air
panas dan secara tiba-tiba mengalami pendinginan akan menghasilkan endapan
oval (kalsit).Contoh : Evaporasi dari air laut dan air danau, batuan sedimen kimiawi
Batu tetes (Stalaktit & stalakmit), yang banyak dijumpai dari gua bawah tanah di
daerah kapur. CO2+ H2O →H2CO3; H2CO3+ CaCO3;Ca (HCO3)2
Ca (HCO3)2→ CaCO3+ H2O + CO2-
Lapisan garam, suatu lapisan yang terbentuk dari mineral-mineral halit /NaCl yang
di endapkan di dasar laut atau dasar danau-danau garam karenapenguapan.
c. Sedimen Organik
Batuan sedimen organik /orgasen, yaitu batuan sedimen yang dibentuk atau
diendapkan oleh organisme.
Ciri-ciri batuan sedimen :
- Pada umumnya berlapis-lapis,
- Lebih lunak, ringan dan berwarna terang,
- Tempat utama fosil.
Contoh: Batu bara terbentuk dari timbunan sisa-sisa tumbuhan di dasar danau(rawa
–rawa, berubah menjadi menjadi gambut, selanjutnya menjadi batu baramuda/batu
bara).
A. Partikel Sedimen
Istilah partikel digunakan untuk semua material sedimen termasuk material yang
ditransportasi secara fisika sebagai material padat sebelum diendapkan. Dalam
hal ini termasuk transportasi secara fisika material-material yang
berkembang/tumbuh secara biologi dan kimia di dasar perairan sampai pada
tempat pengendapan akhir. Dalam penerapannya, kita menggunakan partikel-
partikel sebagai pecahan padat dari endapan yang lebih tua dan partikel yang
bukan merupakan pecahan padat dari endapan yang lebih tua. Partikel-partikel
yang bukan merupakan pecahan padat dari endapan yang lebih tua adalah
partikel-partikel yang berasal dari letusan gunung berapi dan yang berasal dari
proses biologi dan kimia dan akhirnya ditransportasi secara fisika sebagai
material padat (Friedman dan Sander, 1978), dan partikel-partikel sedimen
tersebut diuraikan dalam beberapa sub bab dibawah ini.
Partikel yang Bukan Merupakan Pecahan Padat dari Endapan yang Lebih
Tua
Partikel-partikel ini meliputi: 1) partikel-partikel piroklastik yang berasal
dari letusan genung dan 2) Partikelpartikel padat yang berkembang melalui
proses biokimia dan kimia pada dasar perairan.
Partikel-Partikel Piroklastik
Partikel piroklastik yang berasal dari letusan gunung meliputi fragmen
batuan, kristal tunggal, dan gelas vulkanik. Partikel ini dikelompokkan
bersama-sama dalam kelompok utama yaitu lithic, kristal dan vitric.
Fragmen batuan terdiri dari batuan vulkanik yang mengeras atau jenis
batuan apa saja yang dilalui gas vulkanik dan larva pada permukaannya.
Kristal tumbuh/berkembang dalam magma, sedangkan partikel gelas
merupakan blebs larva yang mencair menjadi keras secepat ion mereka
tidak membentuk kristal lattice. Partikel-partikel piroklastik
ditransportasi melalui tiga cara yaitu:
- Aliran partikel panas sepanjang tanah yang dilaluinya (aliran abu).
- Tersuspensi dalam atmosfera.
- Tersuspensi dalam stratosphere.
Skeletal Debris
Secara umum material dari skeletal hasil sekresi organisme hidup,
disusun oleh: kalsium karbonat dan silikat. Berdasarkan ukurannya
skeletal kalsium karbonat dibedakan menjadi pasir atau kerikil dan
lumpur. Banyak skeletal debris karbonat termasuk skeleton kalsium
karbonat yang disekresi organisme seperti foraminifera, dan moluska
serta juga bagian patahan yang keras disekresi oleh organisme ini atau
oragnisme lain. Biasanya organisme yang telah mati memberikan
kontribusi material skeletal mereka pada sedimen. Meskipun telah mati,
asal material tersebut dapat diketahui. Ostracoda dan Trilobites
membuang kerangka mereka selama proses molting. Foraminifera yang
bersel satu dapat membuat cangkang sepanjang hidupnya. Cangkang-
cangkang inilah yang terdapat pada sedimen laut. Kadang-kadang
foraminifera yang telah mati cangkangnya tenggelam kedasar laut dan
menjadi bagian dari sedimen dasar laut.
Nama ooids berasal dari bahasa Greek yang artinya telur atau
menyerupai telur karena partikel ini mirip dengan telur ikan dan ooids
terdiri dari aroganite. Biasanya mereka berbentuk bola dan ellips. Ooids
hanya terbatas pada partikel-partkel yang berukuran lebih kecil dari 2
mm; jika lebih besar dan mempunyai struktur internal yang sama maka
partikel-partikel tersebut dikenal dengan nama Pisolites. Umumnya
ooids modern terjadi pada daerah intertidal di mana gelombang
memecah. Banyak ahli geologi menganggap bahwa dalam arus
turbulent, lingkungan perairan dangkal, ooids terbentuk secara
inorganik. Diduga karbon dioksida dipindahkan dari kalsium karbonat
dan kalsium karbonat ini diendapkan sebagai satu lapisan dalam
partikel yang ada.
C. Diagenesis
Diagenesis merupakan suatu istilah yang dipergunakan untuk menyatakan
terjadinya suatu perubahan (transformasi) betuk dari bahan deposit menjadi
suatu batuan endapan.Calsium Carbonate adalah salah satu dari beberapa
jenis semen,tetapi silikat juga dapat mengikat butiran secara bersama menjadi
bentuk sebuah partikel yang keras.
2. KONGLOMERAT
Konglomerat hampir sama dengan breksi, yaitu memiliki ukuran butir 2-256
milimeter dan terdiri atas sejenis atau campuran rijang, kuarsa, granit, dan lain-lain,
hanya saja fragmen yang menyusun batuan ini umumnya bulat atau agak membulat.
Pada konglomerat, terjadi proses transport pada material-material penyusunnya
yang mengakibatkan fragmen-fragmennya memiliki bentuk yang membulat
3. SANDSTONE
Sandstone atau batu pasir terbentuk dari sementasi dari butiran-butiran pasir yang
terbawa oleh aliran sungai, angin, dan ombak dan akhirnya terakumulasi pada suatu
tempat. Ukuran butiran dari batu pasir ini 1/16 hingga 2 milimeter. Komposisi
batuannya bervariasi, tersusun terutama dari kuarsa, feldspar atau pecahan dari
batuan, misalnya basalt, riolit, sabak, serta sedikit klorit dan bijih besi. Batu pasir
umumnya digolongkan menjadi tiga kriteria, yaitu Quartz Sandstone, Arkose, dan
Graywacke.
4. QUARTZ SANDSTONE
Quartz sandstone adalah batu pasir yang 90% butirannya tersusun dari
kuarsa.Butiran kuarsa dalam batu pasir ini memiliki pemilahan yang baik dan
ukuran butiran yang bulat karena terangkut hingga jarak yang jauh. Sebagian besar
jenis batu pasir ini ditemukan pada pantai dan gumuk pasir.
5. ARKOSE
Arkose adalah batu pasir yang memiliki 25% atau lebih kandungan feldspar.
Sedimen yang menjadi asal mula dari Arkose ini biasanya hanya mengalami sedikit
perubahan secara kimia.Sebagian arkose juga memiliki sedikit butiran-butiran yang
bersifat coarse karena jarak pengangkutan yang relatif pendek.
6. GRAYWACKE
Graywacke adalah salah satu tipe dari batu pasir yang 15% atau lebih komposisinya
adalah matrix yang terbuat dari lempung, sehingga menghasilkan sortasi yang jelek
dan batuan menjadi berwarna abu-abu gelap atau kehijauan.
7. SHALE
Shale adalah batuan sedimen yang memiliki tekstur yang halus dengan ukuran butir
1/16 hingga 1/256 milimeter. Komposisi mineralnya umumnya tersusun dari
mineral-mineral lempung, kuarsa, opal, kalsedon, klorit, dan bijih besi. Shale
dibedakan menjadi dua tipe batuan, yaitu batu lanau dan batu lempung atau serpih.
Batu lanau memiliki butiran yang berukuran anara batu pasir dan batu serpih,
sedangkan batu lempung memiliki chiri khas mudah membelah dan bila dipanasi
menjadi plastis.
8. LIMESTONE
Limestone atau batu gamping adalah batuan sedimen yang memiliki komposisi
mineral utama dari kalsit (CaCO3). Teksturnya bervariasi antara rapat, afanitis,
berbutir kasar, kristalin atau oolit. Batu gamping dapat terbentuk baik karena hasil
dari proses organisme atau karena proses anorganik. Batu gamping dapat dibedakan
menjadi batu gamping terumbu, calcilutite, dan calcarenite.
9. CALCARENITE
Calcarenite memiliki ukuran butir 1/16 hingga 2 milimeter, batuan ini terdiri dari
50% atau lebih material carbonate detritus, yaitu material yang tersusun terutama
atas fosil dan oolit.
10. CALCILUTITE
Calcilutite terbentuk jika ukuran butiran dari calcarenite berubah menjadi lebih
kecil hingga kurang dari 1/16 milimeter yang kemudiaan mengalami litifikasi.
11. GAMPING TERUMBU
Batu Gamping terumbu terbentuk karena aktivitas dari coral atau terumbu pada
perairan yang hangat dan dangkal.
12. SALTSTONE
Saltstone terdiri dari mineral halite (NaCl) yang terbentuk karena adanya
penguapan yang biasanya terjadi pada air laut. Tekstur dari batuan ini berbentuk
kristalin.
13. GIPSUM
Gipsum tersusun atas mineral gipsum (CaSO4.H2O). Sama seperti dengan
Saltstone, batuan ini terbentuk karena kandungan uap air yang ada menguap.
Tekstur dari batuan ini juga berupa kristalin.
14. COAL
Coal atau batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari kompaksi material
yang berasal dari tumbuhan, baik berupa akar, batang, maupun daun. Teksturnya
amorf, berlapis, dan tebal. Komposisinya berupa humus dan karbon. Warna
biasanya coklat kehitaman dan pecahannya bersifat prismatik.
Batu bara terbentuk pada rawa-rawa pada daerah beriklim tropis yang airnya
mengandung sedikit oksigen. Bagian dari tumbuhan jatuh dan mengendap di dasar
rawa semakin lama semakin bertambah dan terakumulasi. Material tersebut lama-
kelamaan terkubur oleh material di atasnya sehingga tekanannya bertambah dan air
keluar, dan kemudian mengalami kompaksi menjadi batu-bara.