Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Menurut beberapa pengertian pengetahuan adalah hasil dari “ tahu “ dan ini
Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya, baik yang diperoleh dari
1. Umur
individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin
cukup usia, tingkat kematangan dan kemampuan seseorang akan lebih matang
dipercaya dari orang yang belum tumbuh kedewasaannya. Usia dapat mempengaruhi
seseorang hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.
2. Jenis kelamin
3. Pendidikan
yang didapat yang akhirnya akan mempengaruhi pola pikir dan daya nalar
perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu,
prilaku akan pola hidup, terutama dalam memotivasi sikap berperan dalam
pembangunan kesehatan (Latipun 2001)
4. Pekerjaan
norma- norma yang dimiliki, nilai-nilai yang ada, kebiasaan serta sosial budaya yang
faktor pekerjaan. Menurut Thomas (1996) yang dikutip oleh Nursalam (2001).
pekerjaannya.
5. Media massa
seperti radio, televisi dan media cetak seperti koran, majalah semuanya dapat
membuat dunia semakin kecil. Kita dapat mengetahui hal-hal yang terjadi diseluruh
belahan dunia, sehingga wawasan kita menjadi semakin luas sehingga dapat
6. Intelegensi
7. Sosial ekonomi
berstatus sosial ekonomi baik dimungkinkan lebih memiliki sifat positif memandang
diri dan masa depannya dibanding mereka yang berasal dari keluarga yang berstatus
8. Pengalaman
9. Penyuluhan
perilakunya.
Metode ini telah digunakan orang dalam waktu cukup lama untuk
orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai
induksi maupun deduksi yang merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak
2. Cara modern
ilmiah yang biasa disebut “metode penelitian ilmiah” atau lebih populer disebut
“metode penelitian”.
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalam pengetahuan yang ingin diketahui atau diukur dapat disesuaikan dengan
dapat dilakukan dengan skoring, dimana dikatakan baik jika skor 76-100%, cukup baik
jika 56-75%, kurang baik jika 40-55%, dan tidak baik jika < 40% (Arikunto, 1998).
2.2.1 Pengertian
1997).
terhadap stimulasi sosial. Sikap itu merupakan atau kesediaan untuk bertindak dan
Sikap adalah kegiatan mental yang merupakan hasil proses pikir apabila otak
mendapatkan suatu masukan tertentu setelah melalui suatu fase internalisasi akan
terwujud suatu keputusan yang belum dipraktekkan, dimana keputusan tersebut dapat
bersifat mengadop, menolak atau bersifat netral terhadap masukan itu, sikap merupakan
pengetahuan.htm.)
pemikiran (kognisi) dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek
Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh (total
attitude).
Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berpikir, keyakinan dan
1. Menerima (Receiving)
yang diberikan (objek) misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan
2. Meresponden (Responding)
yang diberikan adalah suatu usaha untuk menjawab pertannyaan atau mengerjakan
tugas yang diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang
3. Menghargai (Valving)
lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga misalnya :
Seorang ibu mengajak ibu yang lain (tetangganya, saudaranya dan sebagainya).
adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif terhadap gizi
anak.
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan segala
resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi. Misalnya seorang ibu mau menjadi
akseptor KB, meskipun mendapatkan tantangan dari mertua atau orang tuanya
sendiri.
1. Faktor intern yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan
6) Pengaruh kebudayaan
1. Komponen kognitif
atau apa yang benar bagi obyek sikap. Kepercayaan datang dari apa yang telah kita
ketahui. Berdasarkan apa yang telah kita lihat itu kemudian terbentuk suatu ide atau
gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu obyek. Kepercayaan dapat
terus berkembang. Pengalaman pribadi, apa yang diceritakan orang lain dan
kepercayaan.
2. Komponen afektif
terhadap suatu obyek sikap. Secara umum, komponen ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Pada umumnya, reaksi emosional yang
merupakan komponen afektif ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan atau apa yang
3. Komponen konatif
bagaimana perilaku atau kecenderungan berprilaku yang ada pada diri seseorang
berkaitan dengan sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasari oleh asumsi bahwa
kepercayaan dalam perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Kecenderungan
Sikap sosial terbentuk dari adanya interaksi sosial yang dialami oleh individu.
Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap
1. Sikap mempunyai arah, artinya sikap terpilah pada dua arah kesetujuan yaitu apakah
setuju atau tidak setuju, apakah memihak atau tidak memihak, apakah mendukung
2. Sikap memiliki intensitas, artinya kedalaman atau kekuatan sikap terhadap sesuatu
3. Sikap juga memiliki keluasan, artinya kesetujuan atau ketidaksetujuan terhadap suatu
obyek sikap dapat mengenai hanya aspek yang sedikit dan sangat spesifik akan
tetapi dapat pula mencakup banyak sekali aspek yang ada pada obyek sikap.
5. Sikap memiliki spontanitas, yaitu menyangkut sejauh mana kesiapan individu untuk
tinggi apabila dapat dinyatakan secara terbuka tanpa melakukan pengungkapan atau
Sampai sekarang sudah lebih dari 500 macam metode pengukuran sikap yang
muncul (Fishbein dan Ajzen, 1972 dalam Brehm dan Kassin, 1990) dalam Azwar (1995).
1. Observasi perilaku
individu. Sayangnya perilaku ternyata menjadi indikator yang baik bagi sikap hanya
2. Menanyakan langsung
sikap pertama adalah asumsi bahwa individu merupakan orang yang paling tahu
mengenai dirinya sendiri dan kedua adalah asumsi keterusterangan bahwa manusia
akan mengemukakan secara terbuka apa yang dirasakannya. Oleh karena itu, dalam
metode ini jawaban yang diberikan oleh mereka yang ditanyai dijadikan indikator
sikap mereka.
3. Pengungkapan langsung
secara tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan aitem tunggal maupun
pernyataan sikap tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju.
4. Skala sikap
objek sikap. Dari responden subjek pada setiap pernyataan itu kemudian dapat
disimpulkan mengenai arah dan intensitas seseorang.
5. Pengukuran terselubung
dikemukakan, akan tetapi sebagai subjek pengamatan bukan lagi perilaku tampak
fisiologis yang terjadi lebih diluar kendali orang yang bersangkutan. Selanjutnya dari
1) Untuk setiap pernyataan, respon yang diberikan responden diberi skor dan
dijumlahkan.
2) Membandingkan skor tersebut dengan harga rata-rata atau mean skor kelompok
devisiasi standar kelompok itu sendiri yang berarti kita harus mengubah skor
Salah satu skor standar yang biasa digunakan dalam skala Likert adalah
skor-T, yaitu:
x - x
T 50 10
s
Apabila skor-T lebih besar dari mean kelompok = mempunyai sikap lebih favorabel.
Apabila skor-T lebih besar dari mean kelompok = mempunyai sikap kurang favorabel.
Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh
pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), didalam diri orang tersebut terjadi proses
2.3.1 Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
dirinya). Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
2.3.5 Adaption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran
perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan,
kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long
lasting). Sebaiknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran
mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil.
Masa puerpurium atau nifas mulai setelah partus selesai, dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung
Masa nifas ialah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan
perlahan-lahan kembali ke keadaan sebelum hamil, dan ketika semua perubahan lain
yang terjadi selama kehamilan hilang. Periode ini berlangsung sekitar 8 minggu
(Liewellyn, 1997).
Fisiologi nifas adalah hal-hal yang terjadi dan bersifat karakteristik dalam masa
nifas artinya memberi ciri adanya masa nifas (Christina, 1996). Hal-hal yang menarik
dan memberi ciri masa nifas ini adalah perubahan-perubahan yang dianggap normal
dan harus terjadi memenuhi sebagian dari fungsi masa nifas yaitu mengembalikan
Perubahan-perubahan yang normal dan harus terjadi pada masa nifas salah
satunya adalah adanya laktasi. Setelah melahirkan maka dimulai dengan memproduksi
air susu ibu. Dengan turunnya pengaruh hormon estrogen, progesteron, maka hormon
prolatin adalah hormon yang menunjang pembentukan air susu ibu. Dengan demikian
yang lebih banyak ke buah dada, dengan demikian buah dada akan menjadi bengkak,
berwarna merah dan kadang-kadang ibu menjadi panas serta merasa nyeri walaupun
tampaknya keadaan ini merupakan fisiologis tetapi memberi akibat nyeri kepada ibu.
keganasan mulut rahim. Oleh karena itu, memeriksa payudara merupakan hal yang
untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat menyusui bayinya meliputi
puting susu yang lecet dan merawat puting susu agar tetap lemas, tidak keras dan
dilakukan ibu nifas agar selama menyusui dapat memproduksi ASI yang cukup untuk
bayinya, tidak terjadi kelainan pada payudara dan bentuk payudara tetap baik setelah
sel payudara dan agar dalam memberikan ASI dapat berjalan dengan lancar dalam
artian ASI keluar dengan bagus tanpa hambatan (luka, lecet, kering dan lain-lain) dan
ibu tidak merasa terganggu saat menyusui sehingga kebutuhan nutrisi bayinya dapat
terpenuhi.
infeksi-infeksi.
2. Mengenyalkan serta memperbaiki bentuk puting susu sehingga bayi dapat menyusu
dengan baik.
1. Secara rutin
Secara rutin artinya buah dada tidak mengalami kelainan dan dilakukan sehari-
hari selama ibu menyusui anaknya. Perawatan dimulai setelah ibu melahirkan
Cara perawatan :
2) Puting susu diolesi dengan minyak dan ditutup dengan kain kasa.
buah dada sehingga buah dada membesar tidak tertekan oleh BH yang kurang
sesuai.
4) Pada waktu menyusui puting susu areola mammae dibersikan dengan kapas
yang telah direndam dengan air masak sebelum dan sesudah menyusui.
Membersikan dilakukan beberapa kali sehingga kotoran atau kerak pada puting
susu terangkat sehingga kotoran tidak masuk mulut dan tertekan oleh bayi.
pembentukan air susu ibu, biasanya hanya diberi kompres, bisa kompres
hangat/kompres dingin. Pembengkakan payudara ibu dapat pula disebabkan
karena air susu ibu tidak dapat keluar dengan lancar, tidak habis diisap oleh
a) Perban penekan
c) Mengadakan massage
Mengeluarkan ASI dilakukan bila ternyata ada sisa setelah anak menyusu atau
ada pembengkakan karena air susu tidak lancar, karena anak tidak dapat atau
tidak boleh menghisap karena puting susu masuk ke dalam, anak terlalu
dilakukan dengan memompa, pompa tangan atau pompa listrik atau dengan
tangan saja.
4) Jari-jari tangan diletakkan di daerah ereola mammae. Ibu jari diatas (depan)
5) Ibu jari dan empat jari atas bersama-sama menekan memeras payudara ke
daerah depan dan bawah mendorong ASI keluar memancar, jari-jari tak perlu
1) Pompa buah dada direbus sebelum dipakai, tempat air susu ibu harus bersih.
4) Tangan kiri menekan buah dada tangan kanan memompa dengan menekan
5) Meletakkan pompa harus tepat, urutan putting susu harus berada ditengah-
6) Gelas pompa harus ditekankan pada buah dada baru kemudian memompa
balonnya.
7) Bila reservoir pompa air susu telah banyak berisi air susu dipindahkan
10) Setelah buah dada selesai dibersihkan, ibu duduk atau tidur kembali, air susu
Dalam keadaan mastitis biasanya buah dada tidak mengeluarkan air susu
saja, tetapi juga darah atau nanah. Dalam keadaan demikian anak tidak boleh
disusui, sebelum mastitis diobati dan sembuh kembali. Obat-obat yang di gunakan
adalah antibiotik dan pengobatan setempat pada buah dada, karena buah dada
perlu diinsici, yaitu diadakan irisan untuk mengeluarkan nanah karena bila semua
nanah keluar penyembuhan akan lebih cepat. Setelah di insici, luka dirawat
dengan obat luka misalnya sulfa puder atau obat lainnya menurut kebiasaan
Kelainan puting susu misalnya puting susu terlalu besar/puting susu masuk
kedalam atau puting susu sedang mengalami kelecetan maka perlu dirawat agar
Pada puting yang masuk kedalam/rata dan bulat buah dada seharusnya
sudah mendapatkan perawatan pada waktu hamil, sehingga pada masa nifas tidak
mengalami kesulitan. Tetapi bila perawatan masa hamil belum berhasil, maka
ditolong dengan menggunakan nipple shiel pada waktu akan menetek. Nipple shiel
atau tepel hoed ini merupakan alat penyambung saja. Bila anak menghisap
dengan tepel hoed yang ditempatkan pada buah dada ibu, air susu akan mengalir
Tepel hoed digunakan pula bagi puting susu yang lecet, putting susu yang
menyusui diberi zalf larolin, peru balsem, gention violet, kemudian ditutup dengan
2. Perawatan buah dada yang khusus untuk memperbanyak air susu ibu
Perawatan buah dada yang khusus untuk memperbanyak air susu ibu, salah
satu usaha adalah dengan perawatan khusus lewat pemberian rangsangan pada
otot-otot buah dada ibu. Perawatan buah dada untuk memperbanyak air susu ini ada
rangsangan kepada kelenjar air susu ibu agar dapat memproduksi ASI
tersebut. Dengan urutan ini dilakukan pada pagi dan sore, sebaiknya
mandi.
a. Minyak kelapa
b. Gelas susu
c. Air panas dan air dingin dalam wadah/baskom kecil
e. Handuk bersih
atas sisi kiri dan telapak tangan kanan kearah sisi kanan.
dengan handuk. Kom air panas dan air dingin disediakan sebaiknya dikamar
mandi.
menyiram dengan kain atau kom kecil diatas kom air panas itu jadi air dapat
ditampung kembali.
cepat diganti dengan penyiraman air dengan 10 kali dengan cepat disiram
lagi dengan air panas dan dingin dengan cepat sampai air panas turun
mungkin yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan dua kali sehari.
Puting susu memegang peranan penting pada saat menyusui. Air susu ibu akan
keluar dari lubang-lubang pada puting susu oleh karena itu puting susu perlu dirawat
Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan untuk merawat puting susu :
mudah terangkat.
oleskan minyak pada ibu jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya
berikutnya
1) Letakkan kedua ibu jari di sebelah kiri dan kanan puting susu, kemudian
tekan dan letakkan kearah luar menjauhi puting susu secara perlahan.
2) Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu, lalu tekan serta hentakkan
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan sore hari.
untuk membersihkan puting susu karena akan menyebabkan kulit menjadi kering dan
lecet.