Вы находитесь на странице: 1из 3

No.

Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/09

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
ARTEMIA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 1 dari 3


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh ; Irza Armizal

Artemia

1. TUJUAN
Untuk memperoleh artemia yang berkualitas baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan
dan bebas dari agen penyakit.

2. RUANG LINGKUP
Sistem prosedur berikut meliputi: proses pencucian sarana dan prasarana; pencucian siste,
penetasan dan panen artemia dengan standar prosedural yang telah ditetapkan.

3. REFERENSI
1. SNI 01-7252-2006 Benih Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar. BSN
2. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute Shrimp Manual. USA
3.Health Management and Biosecurty maintenance in white shrimp (Penaeus vannamei)
hatcheries in Latin America. Fisheries Technical Paper. FAO
-
4. DEFINISI
No. Istilah/ Penjelasan
Singkatan

5. PENANGGUNG JAWAB
1. Pelaksana Produksi Artemia (Tim manajemen Larva): Rohani bertanggungjawab atas
persiapan, pemeliharaan, panen dan distibusi artemia ke bak-bak larva yang membutuhkan
untuk pemeliharaan larva.
2. MPM : Desmon M H T bertanggungjawab atas pelaksanaan persiapan, pemeliharaan, panen
dan distibusi apakah telah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

6. ALAT DAN BAHAN


6.1 ALAT : 6.2 BAHAN :
1. Ember, Gayung, dan Seser Artemia 1. Artemia
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/09

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
ARTEMIA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 2 dari 3


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh ; Irza Armizal

Artemia

2. Baskom, Tank Pemeliharaan 2. Air laut Siap pakai


3. Batu Aerasi, dan selang aerasi 3. Formalin
4. Alat pembuka kaleng 4. Kaporit 500 ppm
5. Scouring Pad 5. H2O2 12.500 ppm
6. Maker 6. Chloramint-T 500 ppm

7. URAIAN PROSEDUR
- Artemia yang menetas pada jam ke 18, yang diperuntukkan untuk larva stadia mysis, setelah
selesai tahapan panen berikut desinfeksinya, dibilas menggunakan air tawar lalu ditiriskan,
untuk kemudian dimasukkan ke dalam lemari pendingin. Digunakan setelah didinginkan min.
selama 24 jam. Pada saat akan diberikan pada larva udang stadia mysis, artemia tersebut dibilas
dengan air tawar dan dilakukan desinfeksi ulang, seperti prosedur yang sudah ditetapkan.

7.1 PENCUCIAN TANK HACTHING


1. Tank Hatching dicuci menggunakan Scouring Pad dengan larutan detergent yang
dicampur dengan kaporit (perbandingan 2 : 1).
2. Dibilas dengan air tawar sampai bersih.
3. Biarkan Tank Hatching sampai kering.
7.2 PENCUCIAN TELUR ARTEMIA
1. Disiapkan larutan kaporit 500 ppm ( 10 gr dalam 20 lt air laut ).
2. Telur Artemia direndam dalam larutan diatas selama 15 menit sambil diaerasi.
3. Setelah itu diendapkan selama 10 menit.
4. Telur artemia yang kosong akan naik ke permukaan kemudian dibuang.
5. Tiriskan Telur Artemia dan dicuci dengan air laut.
7.3 KULTUR ARTEMIA
1. Isi Tank Hatching dengan air laut dan air tawar (3 : 1) sebanyak 500 lt dan diaerasi
besar.
2. Masukkan Telor Artemia yang sudah dicuci kedalam Tank Hatcing. (1 – 2 gr / liter air).
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/09

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
ARTEMIA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 3 dari 3


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh ; Irza Armizal

Artemia

3. Kondisikan aerasi tetap besar.


4. Artemia dikultur selama 18 – 24 jam (artemia 18 jam untuk stadia M1, M2 & M3).
7.4 PANEN ARTEMIA
1. Disiapkan perlengkapan panen Nauplii Artemia (Artemia Hand Net 150 Mesh, Ember
Tampungan dll).
2. Aerasi diangkat dari Tank Hatching Kultur Artemia.
3. Tank ditutup rapat-rapat dengan tutup yang sudah disediakan.
4. Setelah + 15 menit dari pengangkatan aerasi, Artemia siap untuk dipanen.
5. Outlet dibuka pelan-pelan, Artemia dari Outlet ditampung di Artemia Hand Net 150 Mesh.
6. Artemia ditempatkan dalam ember 20 lt kemudian ditambahkan H2O2 12.500 ppm
( 250 ml dalam 20 lt air laut ).
7. Artemia diaduk, cangkang artemia akan naik ke permukaan dan dibuang.
8. Pemberian H2O2, pengadukan artemia dan pembuangan cangkang dilakukan berulang kali
agar semaksimal mungkin cangkang artemia dapat dibuang.
9. Artemia yg telah bersih, dituang ke dalam seser, dibilas air tawar bersih dan dicuci
menggunakan larutan Chloramint-T 500 ppm yang telah disiapkan (100 gr chloramint-T dalam
200 lt air laut).
10. Artemia didipping menggunakan larutan formalin 5.000 ppm selama 10 detik. (100 ml
formalin dalam 20 lt air laut)
11. Artemia ditempatkan ke dalam ember 40 lt kemudian ditambahkan formalin 100 ml (2.500
ppm).
12. Artemia siap untuk diberikan ke larva sebagai pakan.

6. LAMPIRAN
1. Buku penggunaan bahan artemia
2. Buku kebutuhan artemia perbak larva

Вам также может понравиться