Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gangguan musculoskletal adalah gangguan pada bagian otot rangka yang

disebabkan karena otot menerima beban statis secara berulang dan terus menerus

dalam jangka waktu yang lama dan akan menyebabkan keluhan pada sendi,

ligamen dan tendon. Nyeri punggung bawah (low back pain) termasuk salah satu

dari gangguan musculoskeletal, gangguan psikologis dan akibat dari mobilisasi

yang salah. (Noor Zairin H.Buku ajar gangguan Musculoskeletal.Jakarta: Salemba

medika.2012)

Nyeri punggung bawah (low back pain) merupakan suatu gangguan

neuromuskular, gangguan viseral dan gangguan vaskuler. Dimana satu dari

sejumlah sindrom nyeri yang banyak dikeluhkan penderita yang berkunjung ke

dokter. Nyeri punggung bawah yang dikeluhkan dapat berupa rasa berat, pegal,

rasa seperti diikat, otot terasa kaku dan nyeri. Dapat disertai dengan gangguan

otonom dan psikis yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari penderita. Hal ini

disebabkan karena tulang belakang seringkali menanggung beban yang berat

tanpa kita sadari pada saat kita melakukan kegiatan sehari-hari seperti ketika

bekerja atau berolahraga.(Deyo, RA dan weistein, jn. Low bank pain.The new

england journal ofmedicine 2010 februari 1:344(5):363-70. Diunduh dari URL

:www.nejm.org (diakses 17 november 2014)


Jenis nyeri punggung tersering adalah nyeri yang disebabkan oleh kelainan

muskuloskeletal, dan terjadi karena masalah mekanis otot, tulang, sendi, atau

ligamentum di punggung. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyalahgunaan,

pemakaian berlebihan, atau kurang digunakannya punggung. Pekerja yang harus

mengangkat benda berat, membungkuk, dan bekerja berat secara rutin mungkin

lebih rentan mengalami masalah ini. Nyeri punggung bawah adalah penyebab

utama dari ketidak hadiran kerja di inggris(Chartered institute of personal and

development. Absence Management: Annual Survey Report.2009.), Diperkirakan

sekitar 3,5 juta hari kerja hilang tahun 2008/2009 karena gangguan

muskuloskeletal terutama masalah nyeri punggung bawah (Helth and Safety

Executife. Musculoskeletal Disorders Mainly Affecting the Back. Headline data

from2008/9 Self-reported Workrelated Illness Questionnaire Module included in

the National Labour Force survey.2009

http://www.hse.gov.uk/statistics/causdis/musculoskeletal/back.htm Diakses 17

november 2014

Berdasarkan data departemen kesehatan RI (2008) ,gangguan kesehatan yang

dialami pekerja 40,5% dari pekerjaanya yaitu sebanyak 9.482 pekerja di 12

kabupaten/kota di indonesia, 16% diantaranya menderita gangguan

musculoskeletal, 8% penyakit kardiovaskular, 6% gangguan syaraf, 3% gangguan

pernapasan dan gangguan THT sebesar 1,5%. Gangguan musculoskeletal

menyebabkan kerugian pada pekerja seperti jumlah hari yang hilang akibat sakit

dan besarnya biaya kompensasi yang harus di keluarkan.(Departemen kesehatan

RI. Pengantar penyakit akibat kerja. Sei pedoman tatalaksana penyakit akibat
kerja bagi petugas kesehatan.jakarta: direktorat bina kesehatan kerja departemen

kesehatan republik indonesia 2008)

Salah satu diantaranya adalah pengemudi yang merupakan jenis pekerjaan sektor

informal yang mempunyai resiko gangguan kesehatan berupa gangguan pada otot.

Sudut pandang ergonomi, antara tuntutan tugas dengan kapasitas harus selalu

dalam garis keseimbangan sehingga dicapai performansi kerja yang tinggi, dalam

kata lain pekerjaan tidak boleh terlalu rendah (underload) dan juga tidak boleh

terlalu berlebihan (overload) pada umumnya keluhan otot mulai dirasakan pada

usia kerja. keluhan pertamanya biasanya dialami pada umur 35 tahun dan tingkat

keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur.( Tarwaka,

dkk., Ergonomi untuk keselamatan, Kesehatan kerja dan produktivitas, UNIBA

PRESS, Surakarta.2010)

Posisi duduk yang tidak alamiah atau tidak ergonomis akan menimbulkan

kontraksi otot secara isometris (melawan tahanan) pada otot-otot utama yang

terlibat dalam pekerjaan menurut sutajaya dalam risyanto. Otot-otot punggung

akan bekerja keras menahan beban anggota gerak atas yang sedang melakukan

pekerjaan. Akibatnya beban kerja bertumpu di daerah pinggang dan menyebabkan

otot pinggang sebagai penahan beban utama akan mudah mengalami kelelahan

dan selanjutnya akan terjadi nyeri pada otot sekitar pinggang atau punggung

bawah. Namun juga terdapat keluhan lain pada sopir karena posisi duduk yang

tidak benar yaitu tumpuan lengan pada setir dan tumpuan pada kaki pada pedal. (

Risyanto, Pengaruh lamanya posisi kerja terhadap keluhan subyektif Low Back

Pain pada pengemudi bus kota di terminal giwangan.sumber:


http://www.journal.UII.ac.id, diakses pada tanggal 17 november 2014,

Yogyakarta.2008

Berdasarkan latar belakang diatas, Peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Hubungan postur tubuh dengan keluhan nyeri punggung bawah paka pekerja

supir travel di Bandar Lampung.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis menarik rumusan bahwa

adakah “Hubungan postur tubuh terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada

pekerja sopir travel di Bandar Lampung.”

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui Hubungan postur tubuh terhadap keluhan nyeri punggung bawah

pada pekerja sopir travel di Bandar Lampung tahun 2013-2014

1.3.2 Tujuan khusus

a. Mengetahui postur tubuh pada pekerja sopir travel di Bandar Lampung

b. Mengetahui keluhan nyeri punggung bawah pada sopir travel di Bandar lampung

c. Mengetahui kejadian nyeri punggung bawah

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Peneliti


Melalui penelitian ini peneliti dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh

selama mengikuti pembelajaran dan untuk meningkatkan pengetahuan serta

kemampuan peneliti tentang Hubungan postur tubuh terhadap keluhan nyeri

punggung bawah pada pekerja sopir travel di Bandar Lampung.

1.4.2 Bagi peneliti Lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dasar oleh peneliti lain

dalam melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan Hubungan

postur tubuh terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sopir travel

di Bandar Lampung.

1.4.3 Bagi Instansi Pendidikan

Menjadi suatu masukan dalam keilmuan K3, khususnya mengenai hubungan

postur dengan keluhan nyeri punggung bawah dan menambah khasanah

keilmuan K3 di lingkungan pendidikan

1.4.4 Bagi Tenaga Kerja

Sebagai masukan dalam pemberian asuhan keperawatan dalam rangka

meningkatkan derajat kesehatan, terkait dengan mengetahui Hubungan postur

tubuh terhadap keluhan nyeri punggung bawah pada pekerja sopir travel di

Bandar Lampung. Sehingga tenaga kerja bisa terhindar dari keluhan nyeri

punggung bawah yang dapat menimbulkan kecacatan permanen


1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup mengenai pengaruh Hubungan postur

tubuh terhadap keluhan nyeri punggung bawah. Dengan subjek penelitian yaitu

seluruh sopir travel di Bandar Lampung pada tahun 2013-2014 dan objek

penelitian yaitu Hubungan postur tubuh terhadap keluhan nyeri punggung

bawah. Lokasi peneltian dilakukan di Agen sopir travel di Bandar Lampung dan

penelitian akan dilaksanakan setelah menyelesaikan seminar proposal atau

setelah mendapat persetejuan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Struktur Umum Punggung Bawah

2.1.1 Tulang vertebrae

Tulang belakang manusia adalah pilar atau tiang yang berfungsi sebagai

penyangga tubuh dan melindungi medula spinalis. Pilar itu terdiri atas 33 ruas

tulang belakang yang tersusun secara segmental yang terdiri atas 7 ruas tulang

servikal (vertebra servikalis), 12 ruas tulang torakal (vertebra torakalis), 5 ruas

tulang lumbal (vertebra lumbalis), 5 ruas tulang sakral yang menyatu (vertebra

sakral), dan 4 ruas tulang ekor (vertebra koksigea). Setiap ruas tulang belakang

dapat bergerak satu dengan yang lain oleh karena adanya dua sendi di
posterolateral dan diskus intervertebralis di anterior. Pada pandangan dari

samping pilar tulang belakang membentuk lengkungan atau lordosis di daerah

servikal, torakal dan lumbal. Keseluruhan vertebra maupun masing-masing tulang

vertebra berikut diskus intervertebralis bukanlah merupakan satu struktur yang

mampu melinting, melainkan satu kesatuan yang kokoh dengan diskus yang

memungkinkan gerakan antar korpus ruas tulang belakang. Lingkup gerak sendi

pada vertebra servikal adalah yang terbesar. Vertebra torakal berlingkup gerak

sedikit karena adanya tulang rusuk yang membentuk toraks, sedangkan vertebra

lumbal mempunya ruang lingkup gerak yang lebih besar dari torakal tetapi makin

kebawah lingkup geraknya makin kecil.

(Sahputra,E.S. (2014) Penatalaksanaan Orthopedi Terkini., Jakarta : Mitra

Wacana Media, hal 95-96)


Satu ruas tulang belakang terdiri atas badan ruas, lengkung ruas, arcus vertebra

dan foramina intervertebralis

a) Badan ruas

Badan ruas merupakan bagian yang terbesar, bentuknya tebal dan kuat

serta terletak di sebelah depan.

b) Lengkung ruas
Merupakan bagian yang melingkar dan melindungi lubang ruas tulang

belakang dan terletak di sebelah belakang. Bagian-bagian dari lengkung

ruas ini adalah :

- Processus spinosus

- Processus tranversus

- Processus articularis

c) Arcus vertebra

Bagian atas dan bagian bawah dari tulang ini memiliki lekuk yang disebut

incisura superior dan incisura inferior. Pada tulang ini juga terdapat lubang

sebagai tempat jalannya saraf spinalis.

d) Foramina intervertebralis

Ruas-ruas tulang belakang yang di bagian tengah badan ruas membentuk

saluran canalis vertebralis yang memiliki fungsi untuk tempat saluran

medulla spinalis. Medulla spinalis ini berisi sumsum tulang belakang.

(Wiarto,G. (2013) Anatomi dan Fisiologi Sistem Gerak

Manusia.,Yogyakarta: Gosyen Publishing, hal 42-43

Secara singkat punggung bawah merupakan suatu struktur yang kompleks;

dimana tulang vertebrae, discus intervertebralis, ligamen dan otot akan

bekerjasama membuat manusia tegak, memungkinkan terjadinya gerakan dan

stabilitas (Cailliet.2005. Cervical & neck pain. 3nded. FA Davis co. Philadelphia)

2.1.2 Otot Vertebrae


Otot punggung bawah dikelompokan sesuai dengan fungsi gerakannya. Otot yang

berfungsi mempertahankan posisi tubuh tetap tegak dan secara aktif

mengekstensikan vertebrae lumbalis adalah : M. Quadratus lumborum, M.

Sacrospinalis, M. Intertransversarii dan M. Interspinalis otot fleksor lumbalis

adalah muskulus abdominalis mencakup : M. Obliquus eksternus abdominis, M.

Psoas mayor dan M. Psoas minor. Otot latero fleksi lumbalis adalah M.

Quadratus lumborum, M. Psoas mayor dan minor, kelompok M. Abdominis dan

M. Intertransversarii. Jadi dengan melihat fungsi otot di atas pumggumg di bawah

berfungsi menggerakan punggung bawah dan membantu mempertahankan posisi

tubuh berdiri ( Cailliet , 2005)

Otot punggung di tunjang oleh punggung, perut, pinggang dan tungkai yang kuat

dan fleksibel. Semua otot ini berfungsi untuk menahan agar tulang belakang dan

diskus tetap dalam posisi normal. Kelemahan pada salah satu otot akan menambah

ketegangan pada otot lain dan akhirnya menimbulkan masalah punggung. (yanuar

, 2008)

2.2 Nyeri Punggung bawah

2.2.1 definisi Nyeri Punggung bawah

Nyeri punggung bawah (Low Back Pain) adalah nyeri di daerah punngung antara

sudut bawah kosta (tulang rusuk) sampai lumbosakral (sekitar tulang ekor). Nyeri

juga bisa menjalar ke daerah lain seperti punggung bagian atas dan pangkal paha.

Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang

disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (idyan, 2007)


Lokasi nyeri punggung bawah

2.2.2 Epidemiologi Nyeri Punggung bawah

Kebanyakan nyeri punggung bawah tidak mengakibatkan kecacatan. Lebih dari

50% penderita nyeri punggung bawah membaik dalam 1 minggu, sementara lebih

dari 90% merasa lebih baik dalam 8 minggu. Sisanya sekitar 7-10% mengalami

keluhan yang berlanjut sampai lebih dari 6 bulan.

Pada nyeri punggung bawah terdapat faktor resiko termasuk diantaranya

pekerjaan dan kejiwaan. Nyeri punggung bawah juga berkaitan dengan berbagai

kondisi psikologis seperti Neurosis, histeria, dan reaksi konversi. Sembilan puluh

persen penderita nyeri punggung bawah mempunyai dasar mekanik, sepuluh

persen penderita nyeri punggung bawah menunjukan keluhan penyakit sistemik.

Diperkirakan ada 70 penyakit non mekanik yang berkaitan dengan nyeri

punggung bawah (pratomo,2006)

2.2.3 Gejala Nyeri Punggung Bawah

Nyeri merupakan perasaan subjektif dan tingkat keparahanya di pengaruhi oleh

pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri tersebut terjadi. Gejala-gejala nyeri
punggung bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala tersebut meliputi sakit,

kekakuan, rasa kebal (mati rasa), kelemahan, rasa kesemutan (seperti ditusuk

peniti dan jarum). Nyeri tersebut berawal pada pnggung namun nyeri dapat

menjalar kemana pun. Nyeri sering menjalar ke bokong, namun juga dapat

menjalar turun ke tungkai dn bahkan ke kaki (Bull dan Archad, 2007)

2.2.4 Faktor Penyakit

2.2.4.1 Osteoartritis

Dengan bertambahnya usia seseorang maka kelunturan otot-ototnya menjadi

berkurang sehingga memudahkan terjadinya kekakuan pada otot atau sendi.

Selain itu, terjadi penyempitan ruang antar tulang vertebra yang menyebabkan

tulang belakang menjadi tidak fleksibel seperti waktu muda. Hal ini

menyebabkan nyeri pada tulang belakang hingga ke pinggang (idyan,2007)

2.2.4.2 Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah sindrom yang ditandai dengan nyeri kaku pada otot pada

daerah ujung tendon. Khususnya pada daerah punggung dan leher. Nyeri lebih

berat dirasakan apabila penderita tidak melakukan aktifitas. Nyeri berkurang

ketika penderita melakukan aktivitas (idyan,2007)

2.2.4.3 Scoliosis

Scoliosis merupakan kelainan bentuk tulang belakang yang menyebabkan

tekanan lebih besar pada saat duduk sehinnga menimbulkan nyeri punggung

bawah. Scoliosis terjadi pada anak-anak dan penyebabnya tidak diketahui.


Scoliosis pada orang dewasa didapat dari riwayat scoliosis saat kecil yang tidak

diobati (idyan,2007)

2.2.4.4 Rematik

Rematik merupakan gangguan akut dan kronis karena adanya inflamasi dan

kekakuan pada sendi. Jika kekakuan terjadi pada daerah punggung maka nyeri

akan menyebar dan penderita akan mengalami nyeri punggung bawah

(idyan,2007)

2.2.4.5 Osteoporosis

Pada umumnya osteoporosis menyebabkan nyeri punggung pada wanita.

Sifatnya adalah penurunan tulang secara progresif sehingga mengakibatkan

penipisan pada jaringan tulang dan dampaknya mudah terkena patah tulang atau

kerusakan tulang

2.2.5 Faktor Resiko Terjadinya Nyeri Punggung Bawah

2.2.5.1 Sikap Tubuh yang Salah

Kebanyakan orang dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari sering melupakan

masalah posisi tubuh. Sikap tubuh yang baik sangat penting karena akan

membantu tubuh bekerja maksimal, membuat daya tahan dan pergerakan tubuh

jadi efektif, selain itu menyumbang kesehatan secara menyeluruh. Tidak hanya

itu, postur yang baik ternyata pencegah terbaik agar postur tidak jadi baik. Kalau

sikap tubuh tidak baik, selain tulang-tulang jadi tidak lurus, otot-otot, ruas, serta
ligamen (jaringan pengikat sendi) akan tertarik lebih keras. Sikap yang tidak

baik juga memicu cepat lelah, ketegangan otot, dan rasa sakit (Idyan,2007)

Banyak orang yang menderita sakit punggung ternyata berawal dari kebiasaan

salah yang mereka lakukan. Akibatnya, posisi dan fungsi organ-organ vital,

khususnya di daerah perut kiri terpengaruh. Yang tak kalah penting postur tubuh

yang baik juga membuat penampilan menjadi memikat sehingga meningkatkan

rasa percaya diri. Dududk dalam jangka yang lama dapat menyebabkan nyeri

punggung bawah. Bekerja dengan komputer, bekerja di pabrik, dipasar, dirumah,

tukang jahit, sopir, tukang sayur, murid sekolah juga tidak terlepas aktivitasnya

dilakukan dengan duduk yang lama. Duduk adalah suatu posisi tubuh torso

vertikal dengan beban badan bertumpu pada bokong. Duduk dapat dimanfaatkan

untuk beristirahat jika dalam posisi dan jangka waktu yang tepat. Dibanding

dengan berdiri, duduk memeberikan kenyamanan dan kestabilan. Duduk dengan

posisi yang baik adalah postur tubuh dengan kepala tegak, lengan dan tungkai

rileks serta dapat memberikan stabilitas yang baik. Posisi duduk sangat

dipengaruhi oleh desain kursi. Idealnya kursi yang baik adalah yang mendukung

postur tubuh saat duduk. Pada pekerja sopir, desain kursi terkadang menjadi

problema tersendiri karena pada kenyataannya postur tubuh pekerja berbeda-

beda sehingga sulit untuk mendesain kursi yang mengaomodasi kebutuhan

pekerja. Posisi duduk baik tegak maupun membungkung dalam jangka waktu

yang lama lebih dari 30 menit mengakibatkan nyeri punggung bawah

(Idyan,2007)

2.2.5.2 Obesitas
Berat badan yang berlebihan menyebabkan tumpuan lemak lebih banyak

sehingga tekanan pada tulang belakang menjadi lebih besar dan dapat

meningkatkan resiko terjadinya nyeri punggung bawah (Idyan,2007)

2.2.5.3 Kehamilan

Nyeri punggung bawah saat hamil disebabkan oleh beberapa faktor seperti

kelemahan otot-otot abdomen karena kehamilan. Selain itu pada masa

pertengahan kehamilan massa uterus menjadi lebih berat sehingga pusat

gravitasi ibu hamil berubah dan mengakibatkan postur ibu berubah sehingga

dapat mengakibatkan nyeri punggung bawah (Idyan,2007)

2.2.6 Pemeriksaan Penunjang

2.2.6.1 Tes Darah

Pemeriksaan yang paling bermanfaat dalam membedakan nyeri punggung medik

dari nyeri punggung mekanik ialah pemeriksaan laju endap darah (LED). LED

yang tinggi mengarah kepada adanya peradangan dalam tubuh, sehingga dapat

dimulai pemeriksaan yang lebih mendalam terhadap kemungkinan adanya

kelainan inflamatif sistemik pada penderita. Pada satu penelitian, LED yang

lebih dari 25 mm/jam mempunyai false positive rate hanya sebesar 6%

(Albar,2000)

2.2.6.2 Tes Sinar X


Sinar X pada punggung bawah membantu mendeteksi herniated disk, perubahan

degeneratif yang disebabkan oleh osteoarthritis, patahan yang menekan

disebabkan tulang keropos, dan scoliosis (Anonim,2008)

Kelebihan dari sinar X adalah dapat menunjukan kerusakan dan robekan tulang

punggung serta tulang yang retak

Вам также может понравиться