Вы находитесь на странице: 1из 6

No.

Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 1 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

1. TUJUAN
Pengaturan proses panen dan packing benur agar benur yang dipanen dan dipacking terjaga
kualitasnya sampai diterima ditempat customer.

2. RUANG LINGKUP
Sistem prosedur berikut meliputi proses pemanenan benur, pengepakan benur dengan standar
prosedural yang telah ditetapkan.

3. REFERENSI
1. SNI 01-7252-2006 Benih Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) kelas benih sebar. BSN
2. Intensive Shrimp Production Technology. The Oceanic Institute Shrimp Manual. USA
3.Health Management and Biosecurty maintenance in white shrimp (Penaeus vannamei)
hatcheries in Latin America. Fisheries Technical Paper. FAO

4. DEFINISI
No. Istilah/ Penjelasan
Singkatan
1. QC Quality Control, adalah bagian yang melaksankan tugas
memeriksa kualitas benur dan memberikan hasil pemeriksaan
kualitas benur sebagai dasar kepala unit untuk memutuskan
panen benur.
2. Form Kondisi Dokumen yang dibuat oleh bagian QC mengenai kelayakan
Panen benur yang akan dipanen dan sesudah dipanen.
3. SPK ( Surat Dokumen yang dibuat oleh bagian marketing mengenai
Perintah Kerja) perintah pelaksanaan panen sesuai order customer yang
Panen ditujukan kepada bagian produksi.
4. Scooping Proses penakaran benur menggunakan alat takar yang telah
ditetapkan.
5. Counter Alat hitung manual
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 2 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

6. Turus Cara penghitungan benur menggunakan metode yang dilakukan


oleh 2 orang dimana orang pertama mengambil benur
menggunakan mangkok kecil lalu menyebutkan jumlah benur
yang terambil sementara orang kedua mencatat jumlah yang
disebutkan oleh orang pertama.
7. Form L1B (Form Dokumen yang diisi oleh bagian produksi mengenai data posisi
Posisi Stok) stok benur yang ada dibak maupun yang sudah dipanen.

5. PENAGGUNG JAWAB
1. Penanggungjawab Panen & Packing (Tim manajemen Unit Hachery Carita): Irza Armizal
bertanggungjawab Mengatur dan mengawasi proses panen dan packing benur yang benar
sampai ditribusi ke konsumen.
2. MPM : Desmon M H T bertanggungjawab atas pelaksanaan panen dan packing di hacthery
apakah telah sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

6. ALAT DAN BAHAN


6.1 ALAT 6.2 BAHAN
1. Ember, baskom dan seser benur 1. Es Batu
2. Batu Aerasi dan Selang Aerasi 2. Pakan Artemia
3. DO meter, pH meter, dan Refaktomoter 3. Oksigen
4. Alat Scuping dan Air daster 4. Benur/Larvasiap panen
5. Plastik Panen 5. Air Laut Steril
6. Box panen (Steroform box)

7. URAIAN PROSEDUR
1. Benur yang akan dipanen adalah benur yang sudah direkomendasikan panen oleh
QC. Hasil rekomendasi dituangkan dalam bentuk Form Kondisi Panen sebanyak 4 rangkap
(rangkap 1 untuk unit hatchery, rangkap 2 untuk bagian QC dan rangkap 3 untuk customer).
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 3 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

2. Bagian Marketing membuat SPK Panen yang ditujukan kepada bagian Produksi.

3. Bagian Produksi melakukan proses panen dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Turunkan air bak yang akan di panen sampai ketinggian air 40 cm.

b) Keluarkan benur lalu di tampung di bak panen yang telah dilengkapi dengan net
panen, kemudian di seser secara perlahan dengan menggunakan seser benur mesh 56. Lalu
ditampung dalam ember berkapasitas 10 liter, yang diisi air ±7 liter (3,5 liter air tangki
tampungan benur, 3,5 liter air dari bak asal benur)

NOTE : Hindarkan perlakuan kasar yang akan mengakibatkan benur menjadi stres

c) Sebelum dilakukan panen benur, disiapkan terlebih dahulu sejumlah tangki sesuai
dengan jumlah benur yang akan di panen (kepadatan benur adalah 1.000 ekor/liter air)

d) Air tampungan benur dibuat sedimikian rupa agar memiliki kadar O2 senilai 20 ppm
(dengan cara menginjeksi air tersebut dgn O2 melalui selang aerasi yang di lengkapi batu
aerasi. Tiap tampungan benur di beri 3 titik aerasi). Ditambahkan artemia (untuk PL10 : 8
ekor artemia/1 ekor benur, untuk PL4 : 5 ekor artemia / 1 ekor benur). Suhu air
penampungan benur dibuat 26°C. Salinitas disesuaikan permintaan costumer (min 20ppt)

e) Air wadah scooping diberi O2, air wadah ini diganti setiap selesai packing 500.000
ekor benur.

f) Benur dari bak yang di panen, ditampung di tangki penampungan benur dibagi
menjadi beberapa buah tangki sesuai jumlah benur, dengan pengaturan sbb : benur yang
keluar pertama di tampung pada tangki pertama, benur berikutnya di tampung pada tangki
berikutnya, selanjutnya setelah tangki terisi benur, pengisian kembali ke tangki pertama,
demikian seterusnya sampai benur habis di bak.
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 4 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

g) Siapkan tangki aklimatisasi benur sejumlah 2 buah, masing-masing tangki


mempunyai suhu yang berbeda yakni 25°C dan 22°C.

h) Siapkan air packing benur dengan temperatur 19°C, DO min. 20 ppm, dan salinitas
berdasarkan permintaan cotumer (salinitas min 20ppt) Ditambahkan artemia (untuk PL10 : 8
ekor artemia/1 ekor benur, untuk PL4 : 5 ekor artemia/1 ekor benur)

i) Setelah 30 menit benur berada pada tangki tampungan benur, seser benur dari tangki
penampungan tersebut ( ± untuk 40 kali scooping ) tempatkan pada tangki aklimatisasi
25°C, setelah 1,5 s.d. 2 menit pindahkan ke tangki selanjutnya yang bersuhu 22°C, 1,5 s.d. 2
menit benur siap untuk di scooping.

j) Scooping benur, lalu tempatkan pada plastik packing benur yang telah diisi air
packing ±2 liter (1 kantong diisi benur PL10 : 1800-2200 ekor; PL4 : 3800-4000 ekor)

NOTE :

 Sebelum scooping dilakukan, hitung terlebih dahulu sejumlah benur sesuai target
scooping ±15 %, lalu takar benur tersebut dengan alat scooping untuk di gunakan
sebagai patokan untuk melakukan scooping

 Tempatkan benur yang telah di takar pada waskom dan letakkan di dekat scooper
untuk digunakan ssebagai alat kontrol saat scooping berlangsung

 Metoda hitung sample :

Tidak menggunakan counter, tp gunakan sistem turus. Tertulis dengan angka turus :
3 ,4, 5, 6 di buat dalam bentuk tabel dan di dokumentasikan.

 Cara ambil sample :


No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 5 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

- ± 25% benur terpacking ambil 3 kantong secara acak, tempatkan masing-


masing pada 3 waskom berwarna putih, lihat secara visual ambil yang paling
sedikit, lalu jumlah benur di hitung menggunakan metode hitung sampel.

- ± 50% benur terpacking ambil 3 kantong secara acak, tempatkan masing-


masing pada 3 waskom berwarna putih, lihat secara visual ambil yang paling
sedikit, lalu jumlah benur di hitung menggunakan metode hitung sampel.

- ± 90% benur terpacking ambil 3 kantong secara acak, tempatkan masing-


masing pada 3 waskom berwarna putih, lihat secara visual ambil yang paling
sedikit, lalu jumlah benur di hitung menggunakan metode hitung sampel.

- Dari 3 hitungan sampel tersebut di atas ambil nilai yang paling kecil, lalu di
kurangi 5% (untuk koreksi error scooping ) kemudian angka ini dicantumkan
pada surat jalan.

- Pencatatan angka benur per scooping pada Form L1B dicantumkan angka
pada poin (d) sebelum dikurangi 5%.

NOTE:

Untuk keperluan scooper mengontrol scoopingannya di samping scooper


disediakan 4 buah waskom. Waskom 1 sudah berisi benur contoh scooping,
waskom 2 untuk kontrol 25 % jalan scooping, waskom 3 untuk kontrol 50%
jalan scooping, di waskom 4 untuk kontrol yang berisi scooping tahap terakhir.

k) Keluarkan udara semu yang terdapat dalam plastik packing yang telah berisi benur,
lalu suntikkan oksigen kedalamnya, ikat plastik dengan baik agar oksigen tidak keluar
dari plastik benur tersebut.
No. Dokumen : SPO/LARVA/STP-CARITA/11

Status Revisi : 00
SISTEM DAN PROSEDUR Tanggal
BAGIAN LARVA Berlaku
: 1 September 2011

PT. SURI TANI PEMUKA Halaman : 6 dari 6


Unit Hatchery Desmon M H T
Dibuat oleh :

Disetujui oleh : Irza Armizal

Panen dan Packing

l) Tempatkan plastik benur yang sudah terpacking pada box packing (sterofoam box
diisi 8 kantong).

m) Tambahkan es batu yang telah dibungkus plastik dengan jumlah yang disesuaikan
jarak tempuh (target suhu air kantong saat tiba ± 20°C- 22°C).

4. Setelah proses panen dan packing selesai, admin produksi mencatat jumlah benur yang
dipanen dan dipacking pada Surat Jalan.

6. LAMPIRAN :
a. Form Kondisi Panen
b. Laporan L1B (Posisi Stock)
c. Surat Jalan
d. .Berita Acara Penerimaan benur ditambak.

Вам также может понравиться