Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
tetapi masih ada kendala dalam pemanfaatannya. Maka dibutuhkan energi alternatif yang
ramah lingkungan sehingga dapat menggantikan energi yang sekarang. Dilihat dari
potensi di daerah saya ada solusi untuk pembuatan energi alternatif. Di daerah saya
banyak sekali kebun-kebun sawit. Sekarang pemerintah sudah cukup bagus
memanfaatkan minyak sawit untuk dijadikan bahan bakan kendaraan yang ramah
lingkungan sehingga dapat mengganti bahan bakar yang sekarang. Salah satunya
adalah Green Fuel (Green Gasoline atau Green Diesel).
Kelapa sawit dirasa cukup memenuhi kebutuhan energi dikarenakan produksi
setiap tahunnya lebih dari satu juta ton. Produk kelapa sawit yang digunakan berupa CPO
dengan menggabungkan sumber bahan fosil dan diproses di dalam kilang minyak
sehingga bahan bakar ramah lingkungan. Berikut ini proses pengelohan CPO menjadi
bahan bakar Green Fuel antara lain:
1. Proses transesterifikasi, dimana terjadi proses transesterifikasi menambahkan dua
komponen CPO (kalium hidroksida dan methanol). Proses ini dilakukan dengan
bejana uap yang kedap udara dengan ketahanan panas yang tinggi, ketika bahan
baku kelapa sawit ( CPO ) dan dua komponen dimasukkan, bejana tersebut akan
mengaduk pelan. Proses tersebut berlangsung hingga adanya endapan gliserol.
Minyak dari kelapa sawit dipisahkan dengan gliserol dan kemudian akan dilakukan
tahap selanjutnya.
2. Wasing Procedure digunakan untuk menghilangkan zat yang tidak dibutuhkan dan
tentunya akan mempengaruhi kualitas dari minyak CPO, proses washing procedure
harus tetap dilakukan untuk memisahkan CPO dengan methanol ataupun gliserol.
3. Drying Methode dapat dilakukan setelah proces pencucian komponen minyak kelapa
sawit (CPO) selesai dilakukan, langkah selanjutnya adalah proses pengeringan. Hal
ini bertujuan untuk mengurangi kadar air yang ada. Proses pengeringan ini juga
meningkatkan daya bakar Green Fuel.
4. Filtration merupakan proses ini merupakan tahap akhir dari cara membuat Green
Fuel dari kelapa sawit. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan partikel-partikel
ataupun molekul kotor yang berasal dari pipa bejana penyimpanan. Proses ini
menjadi penanda bahwa kualitas Green Fuel baik atau buruk.
Kelapa sawit selain digunakan untuk pembuatan bahan bakar minyak bisa
digunakan untuk pembangkit listrik alternatif yang sangat berguna bagi kelangsungan
hidup manusia. Hal ini sudah dilakukan oleh pihak perusahaan kelapa sawit untuk
menggunakan kelapa sawit sebagai bahan pembangkit listrik untuk menjalankan aktivitas
di perusahaan tersebut. Bahan yang digunakan untuk pembangkin listrik adalah limbah
cair kelapa sawit atau palm oil mill effluent (POME) yang dapat dimanfaatkan untuk
memasok listrik masyarakat.
Berikut ini proses pengelolahan limbah cair kelapa sawit diolah menjadi energi
listrik dengan cara POME dibakar secara anaerobik di kolam yang tertutup yang
digunakan untuk memecah bahan-bahan organik oleh bakteri dalam keadaan tanpa
oksigen sehingga akan menghasilkan gas methana. Gas methana tersebut dikumpulkan
pada tangki yang disebut cover lagoon kemudian akan dikonvensi menjadi biogas.
Biogas ini diolah dipembangkit listris tenaga biogas (PLTBg) digunakan untuk
menghasilkan listrik. Jika dalam satu pabrik dengan kapasitas 45 ton/jam dapat
menghasilkan listrik semesar 1 MW. Hasil tersebut dapat memasok kebutuhan listrik
sekitar satu desa atau 1.000 rumah
Sel Surya atau Solar Cell adalah suatu perangkat atau komponen yang dapat
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip
efek Photovoltaic. Yang dimaksud dengan Efek Photovoltaic adalah suatu fenomena
dimana munculnya tegangan listrik karena adanya hubungan atau kontak dua elektroda
yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat mendapatkan energi cahaya.
Oleh karena itu, Sel Surya atau Solar Cell sering disebut juga dengan Sel Photovoltaic
(PV). Arus listrik timbul karena adanya energi foton cahaya matahari yang diterimanya
berhasil membebaskan elektron-elektron dalam sambungan semikonduktor tipe N dan
tipe P untuk mengalir. Sama seperti Dioda Foto (Photodiode), Sel Surya atau Solar Cell
ini juga memiliki kaki Positif dan kaki Negatif yang terhubung ke rangkaian atau perangkat
yang memerlukan sumber listrik.
Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto (Photodiode) yang memiliki
permukaan yang sangat besar. Permukaan luas Sel Surya tersebut menjadikan
perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan
Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya. Contohnya, sebuah
Sel Surya yang terbuat dari bahan semikonduktor silikon mampu menghasilkan tegangan
setinggi 0,5V dan Arus setinggi 0,1A saat terkena (expose) cahaya matahari. Saat ini,
telah banyak yang mengaplikasikan perangkat Sel Surya ini ke berbagai macam
penggunaan. Mulai dari sumber listrik untuk Kalkulator, Mainan, pengisi baterai hingga
ke pembangkit listrik dan bahkan sebagai sumber listrik untuk menggerakan Satelit yang
mengorbit Bumi kita.