Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS DAWAN II
Jln. Raya Gunaksa – Klungkung, Desa Gunaksa,
Kec. Dawan, Telp. 0366-22878
A. PENDAHULUAN
Dunia medis sudah dikenal sejak jaman 400 tahun sebelum masehi, yang
diperkenalkan oleh Hippocrates. Pada jaman sekarang, Hippocrates dikenal dengan
sumpahnya dan menjadi Father of Medicine. Prinsip sumpah yang diperkenalkan oleh
bapak medis ini adalah primum, non nocere yaitu First, do no harm. Maksud dari
sumpah ini adalah, dalam pelayanan medis untuk menyelamatkan pasien adalah
memprioritaskan tindakan yang tidak dapat memperburuk kondisi pasien atau justru
menimbulkan Kejadian Tidak Diharapkan / KTD (adverse event) (Depkes RI, 2008;
Kumar, 2010).
B. LATAR BELAKANG
Tidak dapat dipungkiri, bahwasannya pada jaman ini tidak ada satupun
tenaga medis yang secara sengaja menyalahi sumpah ini. Akan tetapi pada
kenyataannya, dengan semakin berkembanganya teknologi dan pengetahuan yang
kompleks, kejadian ini cukup sering terjadi dan tidak terhindarkan secara tidak
sengaja (WHO, 2007). Hal ini sendiri pernah dikemukakan oleh Institute of Medicine di
Amerika Serikat, bahwasannya kejadian KTD cukup tinggi dan menimbulkan
kematian. Dikatakan bahwa angka KTD di New York mencapai 3,7% dengan angka
mortalitas mencapai 13,6%. Data-data yang dikumpulkan di berbagai negara seperti
Amerika, Inggris, Denmark, dan Australia oleh WHO pada tahun 2004, menyebutkan
bahwa angka KTD berkisar antara 3,2 – 16,6% (Depkes RI, 2008).
Hingga saat ini data pasti mengenai KTD maupun Kejadian Nyaris Cedera /
KNC (near miss) masih beluh tersedia di Indonesia. Akan tetapi berbagai regulasi dan
kegiatan sudah dan sedang dilaksanakan untuk menghindari kejadian tersebut
terjadi di berbagai fasilitas kesehatan termasuk di tingkat puskesmas. Sehingga
pembentukan desain sistem kesehatan dengan prioritas keselamatan pasien perlu
diterapkan di berbagai fasilitas kesehatan termasuk tingkat puskesmas (Depkes RI,
2008; Kemenkes RI, 2017).
1
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
TUJUAN UMUM :
Meningkatkan mutu layanan UPT. Puskesmas Dawan II melalui suatu sistem
dimana Puskesmas membuat asuhan pasien menjadi lebih aman.
TUJUAN KHUSUS :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di UPT Puskesmas Dawan II melalui
penerapan 7 langkah keselamatan pasien, standar keselamatan pasien dan
sasaran keselamatan pasien.
2. Terlaksananya sistem pelaporan kejadian keselamatan pasien (KTD, KTC,
KPC, KNC, dan insiden sentinel) di UPT Puskesmas Dawan II, penanganan
yang tepat, diketahui penyebabnya dan terlaksananya program pencegahan
sehingga KTD, KTC, KPC, KNC dan insiden sentinel tidak terulang.
3. Terlaksananya sistem manajemen risiko klinis untuk mencegah risiko- risiko
yang mungkin terjadi dalam proses pelayanan.
4. Tersedianya sarana prasarana dan alat kesehatan yang mendukung
pelaksanaan upaya keselamatan pasien.
2
prioritas perbaikan dan rencana tindak lanjut
upaya minimaliasi risiko
Pelaksanaan upaya minimalisasi risiko
Evaluasi pelaksanaan upaya minimalisasi
risiko dan tindak lanjutnya
4 Pendidikan Keselamatan Pendidikan keselamatan pasien kepada staf
Pasien
secara berkala
Orientasi keselamatan pasien pada petugas
baru atau yang baru bertugas di unit tertentu
5 Pengadaan sarana prasarana Melakukan perencanaan terintegrasi yang
yang mendukung upaya memuat upaya keselamatan pasien
keselamatan pasien
Pengadaan sarana prasarana pendukung
yang menunjang upaya keselamatan pasien
LINTAS LINTAS
KEGIATAN PELAKSANAAN
NO PROGRAM SEKTOR KETERANGAN
POKOK KEGIATAN
TERKAIT TERKAIT
1 Penerapan • Pertemuan • Tim Camat Dana Kapitasi
sasaran dan penyusunan Manajemen untuk JKN
standar sasaran dan untuk memimpin
keselamatan standar penyisipan minilok LS
keselamatan agenda KP
pasien dengan
pasien • Kepala
• Penetapan Ruangan, penyisipan
sasaran dan terlibat sosialisai
standar KP oleh dalam KP
Kepala pengukuran
Puskesmas sasaran dan
• Mensosialisaikan standar KP
dalam
Minilokakarya
LP dan LS
• Pengukuran
sasaran dan
standar KP di
masing- masing
unit oleh Tim KP
• Melakukan
pertemuan
analisis
pencapaian dan
tindak lanjut
• Memberi
rekomendasi
untuk
pengambilan
kebijakan pada
kepala
Puskesmas
3
2 Pelaporan • Menangani • Kepala Dana Kapitasi
kejadian cedera pasien Ruangan, JKN
keselamatan • Melakukan terlibat
pasien (KTD, investigasi dan dalam
verifikasi pengukuran
KTC, KNC,
kejadian sasaran dan
KPC dan Mencatat standar KP
•
kejadian kejadian pada
sentinel) register
keselamatan
pasien masing-
masing unit.
• Melakukan
pelaporan
melalui formulir
KP
• Melakukan
grading kejadian
• Melakukan RCA
3 Pelaksanaan • Melakukan • Tim Mutu Dana Kapitasi
Manajemen pertemuan • Kepala JKN
Risiko Klinis identifikasi Ruangan,
melalui register terlibat
risiko dalam
• Menerapkan registrasi
langkah- risiko dan
langkah penerapan
pencegahan upaya
risiko minimalisasi
• Pelaksanaan risiko
FMEA untuk
manajemen
risiko pada area
prioritas
4 Pendidikan • Melakukan • Tim Dana Kapitasi
Keselamatan sosialisasi dan Manajemen JKN
Pasien pendidikan • Kepala
keselamatan Ruangan,
pasien setiap 3
bulan kepada
staf
• Memberikan
pendidikan
keselamatan
pasien pada
orientasi petugas
5 Pengadaan • Mengidentifikasi • Tim Dana Kapitasi
sarana sarana Manajemen JKN
prasarana prasarana yang • Kepala
yang diperlukan Ruangan,
untuk KP
mendukung
• Memasukkan
upaya dalam
keselamatan perencanaan
pasien sesuai anggaran
yang tersedia
4
F. SASARAN
STANDAR KESELAMATAN PASIEN
NO INDIKATOR TARGET
1. Hak Pasien
1.1 Pasien mendapatkan pelayanan oleh dokter yang 100%
bertugas.
6.2 Orientasi sasaran dan standar keselamatan pasien pada Setiap ada
staf baru petugas baru
5
7. Komunikasi Sebagai Kunci Bagi Staff untuk Mencapai
Keselamatan Pasien
7.1 Penyediaan basis data arsip digital (harddisk / flashdisk) Ada
dan hardcopy keselamatan pasien
7.2 Penyediaan informasi persuasif mengenai informasi Ada
materi keselamatan pasien.
NO INDIKATOR TARGET
6
6. Mengurangi resiko cedera pasien akibat terjatuh
6.1 Terpasangnya gelang penanda resiko jatuh pada 100%
pasien rawat inap.
6.2 Kelengkapan dokumen identifikasi resiko jatuh pada 100%
pasien rawat inap.
6.3 Fasilitasi (kursi roda atau brankar) pasien dengan Ada
resiko jatuh saat pelayanan kesehatan.
7
10 Penyusunan dan penetapan RPK
x x
Program Keselamatan Pasien.
11 Sosialisasi RPK Program
Keselamatan Pasien lintas x
program.
12 Penyusunan pedoman
x
keselamatan pasien
13 Sosialisasi pedoman keselamatan
x
Pasien
14 Penyusunan rencana manajemen
resiko klinis (pencegahan,
x
minimalisasi dan penanganan
resiko).
15 Sosialisasi rencana manajemen
x
resiko klinis.
16 Penilaian pemenuhan manajemen
+ + + + + + + + + + + +
resiko klinis.
17 Pengumpulan data capaian
pemenuhan manajemen resiko x x x x
klinis dan pelaporan ke atasan.
18 Evaluasi hasil capaian dan
pelaksanaan FMEA manajemen
resiko (bila perlu) dan tindak
lanjut. x x x x
Nb: pelaksanaan tindak lanjut
dilaksanakan bulan depan setelah
strategi perbaikan disusun
19 Pelaporan Insiden Keselamatan
Pasien (KTD, KTC, KPC, dan KNC). ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
20 Pelaksanaan FMEA / RCA insiden,
strategi penanggulangan, dan ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
implementasi.
21 Pelaporan dan sosialisasi hasil
FMEA / RCA insiden dan tindak
lanjut penanggulangan atau
● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
pencegahan insiden berulang
kepada seluruh staf (sebelumnya
dilaporkan dahulu ke atasan).
8
Nb: pelaksanaan tindak lanjut
dilaksanakan bulan depan setelah
strategi perbaikan disusun
22Penilaian implementasi
x x x x
penanggulangan insiden
23Pelaporan dan sosialisasi resume
manajemen insiden (insiden,
analisis, rencana perbaikan,
x x x x
implementasi, dan penilaian
implementasi perbaikan) kepada
staf, atasan, dan dinkes.
24Penyusunan materi pendidikan
keselamatan pasien terhadap staf
x x
dan orientasi staf baru (termasuk
ke dalam standar)
25Pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan keselamatan pasien
x x x x
kepada unit pelayanan (termasuk
ke dalam standar)
26Pelaksanaan orientasi
keselamatan pasien terhadap staf ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ● ●
Baru
Keterangan:
x : dilakukan secara berkala sesuai jadwal, dilakukan oleh tim keselamatan pasien.
● : pelaksanaan tidak dapat dijadwalkan secara pasti dan disesuaikan sesuai
kebutuhan dan kondisi, dilakukan oleh tim keselamatan pasien.
+ : pelaksanaan terjadwal dan dibantu oleh kepala ruangan.
9
I. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dilakukan pada setiap penilaian oleh kepala ruangan atau tim KP
tiap hari atau waktu tertentu tergantung jadwal dan jenis kegiatan seperti yang
dijelaskan di atas. Pelaporan dilakukan tiap 3 bulan atau waktu tertentu ke tim KP
dan dapat diteruskan kepada Kepala Puskesmas tergantung jenis kegiatan yang
dilaksanakan, seperti yang telah dijelaskan di atas. Evaluasi kegiatan dilakukan tiap
3 bulan atau waktu tertentu oleh tim KP tergantung jenis kegiatan yang
dilaksanakan, seperti yang dijelaskan di atas.
Pencatatan KTD, KTC, KPC, KNC atau sentinel dilakukan oleh kepala ruangan
pada hari dimana insiden diketahui dan diteruskan sesuai SOP.
10
Lampiran 1. Bagan alur kegiatan
Implementasi
Internal dan Tiap bulan oleh kepala ruangan Oleh tim KP Sosialisasi oleh tim
Oleh tim KP pada pada bulan ke- KP akhir tahun.
lintas sektor Tiap 3 bulan oleh tim KP bulan ke-11 kemudian
(pengumpulan data) 12, diajukan ke Aksi oleh unit
diteruskan ke atasan
atasan pelayan tahun depan.