Вы находитесь на странице: 1из 7

SMK NURUSSALAF KEMIRI System Kompresor Hidrolik TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Klas :I SUSPENSE SEPEDA MOTOR Maple : Komp dan Hidrolik


Semester: II Job III Waktu : 4x45 menit
Tahun ajaran 2014/2015 Pengampu: Yulianto,S.Pd

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL:
1. Siswa memahami penerapan system hidrolik dalam sepeda motor
2. Siswa mengetahui fungsi suspensi sepeda motor.
3. Siswa mampu mengetahui bagian – bagian suspensi sepeda motor serta fungsinya.
4. Siswa mampu melakukan perawatan suspensi sepeda motor, dan
5. Siswa mampu melakukan penyeteanl suspensi sepeda motor.
6. Siswa mampu membuat laporan praktek system suspensi sepeda motor

II. MATERI PEMBELAJARAN


A. FUNGSI SISTIM SUSPENSI
 Sistim suspensi sebagai penghubung antara roda terhadap frame.
 Menyerap bantingan dan goncangan yang keras. Bagian dari sistim suspensi yang berperan
pada kejadian itu adalah pegasnya.
 Mengurangi ayunan pegas.
 Peredam kejut atau penyerap bantingan pada sistim suspensi adalah untuk
menyerap/melemahkan gerak mengayun dari pegas sehingga pengendalian terasa stabil.
Unit sistim suspensi adalah gabungan/perpaduan antara pegas, dengan peredam kejut.

Prinsip kerja
Jika suatu piston yang ada aliran olinya atau klep yang bergerak keatas dan kebawah dan didalamnya
ada seal cylinder, oli harus mengalir melalui lintasan oli dalam piston, tetapi mengalirnya tertahan oleh
aliran oli.
Jika shock absorber ini tertekan, oli mengalir melalui lintasan oli yang besar dan jika tertarik oli mengalir
melalui lintasan yang kecil. oleh karena itu, jika shock absorber tertekan akan berjalan cepat, tapi jika
tertarik akan berjalan lambat. dengan cara ini, getaran dari gulungan per dapat diredam.
a) Diameter lubang aliran / orifice besar
Efek peredaman/bantalan kecil
Kecepatan piston sama

b) Diameter lubang aliran / orifice kecil


Efek peredaman/bantalan besar
Kecepatan piston sama

c) Kecepatan piston tinggi


Efek peredaman besar
diameter orifice sama

d) Kecepatan piston rendah


Efek peredaman kecil
diameter orifice sama

Teknik Otomotif Kendaraan Ringan


SMK NURUSSALAF KEMIRI 1
B. JENIS SUSPENSI BAGIAN DEPAN
1. Telescopic fork
Telescopic fork terdiri dari inner tube dan outertube. ujung bagian bawah dari outer tube dipasang as
roda depan. dan ujung atas inner tube terpasang under-bracket.
Telescopic fork ditekan dan ditarik oleh gulungan per dan oli peredam. Sistim ini mempunyai kekuatan
yang sempurna dengan langkah peredam yang panjang sehingga mempunyai faktor peredam yang
sangat besar. Sekarang ini telescopic fork digunakan sangat luas, beberapa dari telescopic fork digunakan
pada sepeda motor ukuran kecil, tidak mempunyai peredaman oli (oil damper) dan selain itu di-
kombinasikan dengan peredaman karet.

Dua tipe suspensi telescopic fork :

a. Tipe piston slide


Piston dan slide metal bergerak dengan bagian tabung luar. Pada posisi ini, kontak areanya kecil dan
tekanan permukaannya tinggi. Pernya terpasang pada bagian luar dari inner tube. dampernya
ditempatkan pada celah antara Inner tube dan outer tube, Sesuai dengan hal itu, gaya redam untuk
gaya menyamping lebih lemah sehingga karakteristik damper mudah berubah dalam kondisi kerja berat
dan limit langkahnya 150 mm. tipe ini banyak digunaan pada model sport.

b. Tipe per dalam/lnner spring type


Tipe ini dikembangkan oleh perusahaan Itali Ceriani. Bagian inner tube dan outer tube meluncur saling
berlawanan sehingga kontak area luas dan tekanan permukaan rendah yang membuat faktor regiditas
tinggi. per/spring terpasang dalam inner tube, dan dapat melentur dengan langkah yang panjang (lebih
dari 300 mm)
letak damper independent, dibuat didalam inner tube, dengan sedikit perubahan karakteristik. Umumnya
dipakai pada sepeda motor sport.
Untuk tipe yang sama, ada tipe yang menggunakan tempat luncuran piston, dan letak damper yang
independent dibawah outer tube. Konstruksi yang bervariasi ini, tergantung dari pabrik.

Teknik Otomotif Kendaraan Ringan


SMK NURUSSALAF KEMIRI 2
Cara Kerja/Operation
 Aliran oli pada saat kompresi / ada tekanan

B C E

A F
D
Klep (D) terbuka. Oli mengalir tidak ada hambatan

 Oli mengalir pada saat tekanan balik/rebound

A B C E F

X
D

Klep (D) tertutup dan oli hanya mengalir melalui orifices


(B) dan (E). sehingga shock dapat diredam.

2. Fork tipe Link (Bottom link fork)


Tipe ini terbuat dari plat-plat baja dan memiliki cushion unit yang terdapat didalamnya. ujung bawah dari
fork menopang roda depan melalui linkage. Cushion unit terdiri dari coil spring dan oil damper, kerja
yang halus dapat terjamin oleh linkage tersebut.
Tipe fork ini terutama digunakan untuk moped, sepeda motor ukuran kecil, dan sepeda motor scooter
yang menggunakan roda kecil.
Ada dua tipe yaitu : Leading link dan Trailling link. tergantung dari posisi pivot dan posisi roda.

C. JENIS SUSPENSI BAGIAN BELAKANG


Tidak seperti sistim suspensi depan, sistim suspensi belakang tidak mempunyai sistim kemudi. Sistim ini
hanya menopang roda belakang dan menahan goncangan di jalan lewat roda.

Tipe Sistim Suspensi Belakang


Ada bermacam-macam tipe dari sistim suspensi belakang, tapi sampai saat ini hanya ada 2 tipe suspensi
yang digunakan :
Teknik Otomotif Kendaraan Ringan
SMK NURUSSALAF KEMIRI 3
1. Tipe lengan ayun/Swing arm
Dua buah lengan ayun digantung pada frame dan ujung lain dari lengan tersebut menopang roda
belakang. dan Cushion unit diletakkan antara ujung belakang dari lengan dan frame. Untuk sepeda motor
umumnya menggunakan lengan dari plat baja. untuk motor sport menggunakan pipa baja.

2. Tipe unit swing


Mesin sendiri berfungsi sebagai lengan ayun. Tipe sistim suspensi ini digunakan untuk sepeda motor
scooter dan sebagian moped.

III. ALAT DAN BAHAN


1. BAHAN : Oli shock absorber, Unit sepeda motor, Part Repair, Lap Majun
2. PERALATAN: Obeng Ketok Kunci Set Yang Sesuai Alat-alat Pembersih (Kompresor) Alat Ukur

IV. KESELAMATAN KERJA


1. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya
2. Bekerja sesuai dengan SOP
3. Tidak bercanda ketika bekerja
4. Memperhatikan instruktur
5. Menayakan kepada instruktur ketika ada keraguan

V. PROSEDURE OVERHAUL SUSPENSI SEPEDA MOTOR


A. Gangguan:
a. Suspensi depan atau belakang terlalu lemah.
b. Suspensi depan atau belakang terlalu keras.
c. Timbul suara abnormal dari suspensi.

B. Penyebab:
1. Pegas yang sudah lemah.
2. Minyak peredam kejut yang tidak tepat.
Apabila mempergunakan minyak yang kekentalannya tidak tepat, maka peredam kejut
akan terlalu lunak atau terlalu keras.
3. Jumlah minyak peredam kejut yang kurang atau terjadi kebocoran.
Teknik Otomotif Kendaraan Ringan
SMK NURUSSALAF KEMIRI 4
Apabila jumlah pengisian minyak kedalam peredam kejut tidak sesuai dengan ketentuan,
maka suspensi akan terasa terlalu lunak atau terlalu keras.
Demikian pula apabila terjadi kebocoran, maka tekanan terasa lunak. Oleh karena itu
pengisian jumlah minyak harus sesuai dengan ketentuan.
4. Gangguan pada bagian tutup atau tabung peredam kejut.
Apabila penutup (cover) peredam kejut bengkok, dapat memungkinkan saling bergesekan
dengan tabung peredam kejut atau terhadap pegasnya. Hal ini menimbulkan suara
gesekan.

5. Kerusakan pada karet penyetop (stopper) peredam kejut


Apabila karet penyetop telah usang atau hancur, maka akan menimbulkan suara pukulan
yang keras bila pergerakan peredam kejut "mentok" sampai langkah maksimumnya.

Kesimpulan :

a. Suspensi depan/belakang terlalu lemah 1. Pegas sudah lemah


b. Suspensi depan/belakang terlalu keras 2. Kekentalan minyak peredam kejut
c. Suara abnormal dari suspensi tidak tepat.
3. Jumlah minyak peredam kejut
kurang atau ada kebocoran
4. Gangguan pada bagian tutup atau
tabung peredam kejut.
5. Karet penyetop peredam kejut rusak.

VI. PROSEDURE MENYETEL SUSPENSI SEPEDA MOTOR

1. Pemeriksaan jumlah minyak didalam peredam kejut depan.


Pertama-tama perhatikan dan periksa kemungkinan terjadi kebocoran minyak pada kedua
garpu depan.
Apabila terjadi kebocoran, agar dibongkar dan diganti karet penahan minyaknya (oil seal).

Buang minyak kedua pipa garpu melalui lubang pembuangan sampai bersih dengan cara
menekan dan menarik peredam kejut berulang-ulang kali.
Kemudian buka baut penutup lubang garpu dan tuangkan minyak baru kedalam, kedua pipa
garpu.

Teknik Otomotif Kendaraan Ringan


SMK NURUSSALAF KEMIRI 5
Sebaiknya pergunakan minyak A.T.F. (automatic transmission fluid)/ setara dengan oli dengan
kekentalan 10 W
Jumlah pengisian setiap jenis sepeda motor terdapat pada daftar spesifikasi di Shop Manual
untuk model bersangkutan (± 50 – 60 cc)
2. Periksa kedua poros roda depan dan roda belakang.
Kemungkinan adanya kebengkokan pada kedua poros roda tersebut dapat diketahui secara
teliti dengan mempergunakan jarum pengukur (dial gauge).

3. Periksa kedua garpu depan dari kebengkokan atau pemasangan yang tidak seimbang.

4. Periksa kondisi karet dudukan poros garpu belakang (pivot bushing). Apabila rusak, agar diganti
dengan yang baru.

Teknik Otomotif Kendaraan Ringan


SMK NURUSSALAF KEMIRI 6
VII. EVALUASI PRAKTEK

no kompetensi indikator skor


1 Melepas fork/garpu sepeda motor dg benar Setiap kompetensi 20
2 Membongkar fork/garpu sepeda motor dg benar Dapat dilakukan sesuai SOP 20
3 Mengidentifikasi komponen Waktu penyelesaian <15 menit 20
4 Pemeriksaan / pengukuran Dengan bantuan/tanpa bantuan 20
5 Merakit kembali 20
6 Sikap praktek 20
Pembuatan laporan kerja 80
Jumlah skor 200

Kemiri, 23 juli 2015


Guru pengampu

Yulianto, S.Pd.

Teknik Otomotif Kendaraan Ringan


SMK NURUSSALAF KEMIRI 7

Вам также может понравиться