Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BIDARA
Bidara merupakan tumbuhan yang bandel, yang dapat mengatasi suhu ekstrem dan
mampu bertahan hidup pada lingkungan yang agak kering. Tanaman bidara merupakan
tanaman eksotik yang konon hanya bisa tumbuh sumbur di pulau Sumbawa, didaerah lain
boleh dibilang keberadaan tanaman bidara sangat nihil. Kualitas buahnya akan paling baik
jika tumbuh pada lingkungan yang panas, di udara terbuka dan kering, tetapi hendaknya ada
musim hujan untuk mendukung pertumbuhan perpanjangan dan pembungaannya, dan
idealnya tanahnya memiliki cukup kelembapan sits untuk mematangkan buahnya. Jika terjadi
cuaca yang buruk, pohon bidara ini akan menjadi mati.
Pada habitat alaminya, curah hujan tahunannya berkisar antara 125 mm dan di atas
2.000m, akan tumbuh cukup balk pada cura hujan serendah 300-400 mm per tahun. Suhu
maksimumnya adalah 37-48° C, dan suhu minimum 7-13° C, tetapi pohon bidara masih tahan
terhadap embun beku yang ringan. Kisaran ketinggian tempat tumbuhnya ialah antara tepi
pantai sampai kira-kira 1000 m. Bidara menghendaki tanah yang cukup ringan dan dalam,
tetapi pohonnya dapat pula tumbuh di lahan marginal, tanah basa, tanah asin atau sedikit
asam, baik tanah ringan maupun berat, rentan terhadap kekeringan atau kadang-kadang
tergenang. Tingginya mencapai kira-kira 15 m, tumbuh tegak atau menyebar dengan cabang-
cabangnya yang menjuntai; letak rantingnya simpang siur, penumpunya berduri, menyendiri
dan lurus (berukuran 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, cabang yang kedua
lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada; pohonnya selalu hijau atau
setengah meranggas. Bidara termasuk ke dalam tanaman lengkap, dimana tanaman lengkap
ini memiliki akar, batang, dan daun.
Manfaat daun bidara sendiri bisa digunakan untuk kesehatan dan kecantikan yaitu
untuk menyembuhkan luka, menghilangkan jerawat, menghilangkan insomnia, mencegah
kerontokan rambut, meningkatkan sistem imun dan mencegah keputihan.
KLASIFIKASI BIDARA
Ordo : Rhamnales
Famili : Rhamnaceae
Genus : Ziziphus
Daun merupakan organ yang paling utama dilihat di setiap tanaman. Daun bidara
termaksuk ke dalam jenis daun majemuk yang dimana daun majemuk ini memiliki tangkai
bercabang-cabang dan pada cabang tangkai terdapat helain daun, pada satu tangkai terdapat
lebih dari satu helaian daun, suatu daun majemuk di pandang berasal dari daun tunggal yang
torehanya saedemikian dalamnya sehingga bagian daun diantar toreh-toreh itu terpisah satu
sama lainnya dan masing-masing merupakan suatu helaian kecil yang tersendri. Daun bidara
ini juga termaksuk kedalam daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangka dan helaian
daun saja (tidak memiliki pelepah). Tumbuhan Bidara memiliki daun yang halus dan
dikatakan tidak bertoreh.
Secara umum buah bidara bermanfaat untuk menguatkan kecerdasan otak, memperlancar
makanan di usus, menghilangkan penyakit kuning, menghaluskan kulit, meningkatkan selera
makan, menghilangkan dahak, serta menyembuhkan penyakit lambat haid.
Fungsi batang pada pohon bidara ini yaitu memperkuat berdirinya tumbuhan, menyerap
air dan zat-zat makanan yang terlarut, mengangkut air dan kadang-kadang sebagai tempat
untuk penimbunan makanan. Pohon bidara ini memiliki akar serabut yaitu akar lembaga
dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian di susul oleh sejumlah akar yang
kurang lebih sama besar dan semunya keluar dari pangkal batang.orfologi Buah Bidara
2.2 Zat Aktif dan Mekanisme Kerja
Kandungan senyawa kimia yang berperan sebagai pengobatan dalam tanaman bidara
antara lain alkaloid,saponin, flavanoid,tanin, terpenoid.
A. ALKALOID
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Semua alkaloid
mengandung paling sedikit satu atom nitrogen yang biasanya bersifat basa. Senyawa
ini dapat ditemukan dalam berbagai bagian tumbuhan seperti biji, daun, ranting, dan
kulit batang. (Leny, 2006).
Menurut khunaifi (2010) mekanisme alkaloid dengan cara mengganggu
komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak
terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel. Selain itu, biasanya alkaloid
diketahui sebagai garam organik dalam tumbuhan dalam bentuk senyawa padat
berbentuk kristal dan tidak berwarna. Alkaloid memiliki efek dalam bidang kesehatan
sebagai pemicu sistem saraf, menaikkan tekanan darah, mengurangi rasa sakit,
antimikroba, dan lain-lain.
Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglikan pada sel bakteri sehingga lapisan
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut
(Robinson, 1991)
B. FLAVONOID
C. SAPONIN
Saponin adalah sebagian organ dalam tumbuhan yang mempunyai sifat kimia
yang sama degan glikosida triterpenoid dan sterol yang menghasilkan busa apabila
dikocok dengan air. Saponin merupakan senyawa yang berasa pahit, berbusa
dalam air dan larut dalam air dan alkohol dan tidak larut dalam eter. Saponin
paling cocok di ekstraksi dengan menggunakan metanol dan etanol (Robinson,
1995).
Saponin diklasifikasikan berdasarkan sifat kimia menjadi dua yaitu saponin
steroid dan saponin triterpenoid.
Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C27) dengan molekul
karbohidrat. Steroid saponin dihidrolisis menghasilkan satu aglikon yang
dikenal sebagai sapogenin. Tipe saponin ini memiliki efek antijamur. Pada
binatang menunjukan penghambatan aktifitas otot polos. Saponin steroid
diekskresikan setelah koagulasi dengan asam glukotonida dan digunakan
sebagai bahan baku pada proses biosintetis obat kortikosteroid. Saponin
jenis ini memiliki aglikon berupa steroid yang di peroleh dari metabolisme
sekunder tumbuhan. Jembatan ini juga sering disebut dengan glikosida
jantung, hal ini disebabkan karena memiliki efek kuat terhadap jantung.
Saponin tritetpenoid
tersusun atas inti triterpenoid dengan molekul karbohidrat. Dihidrolisis
menghasilkan suatu aglikon yang disebut sapogenin ini merupakan suatu
senyawa yang mudah dikristalkan lewat asetilasi sehingga dapat
dimurnikan. Tipe saponin ini adalah turunan -amyrine (Amirt Pal,2002).
Salah satu jenis contoh saponin ini adalah asiatosida. Senyawa ini terdapat
pada tumbuhan Gatu kola yang tumbuh didaerah India. Senyawa ini dapat
dipakai sebagai antibiotik (Anonim, 2009)
D. TERPENOID
Sumber : http://uj3n9.blogspot.com/2013/07/terpenoid.html
Tanin adalah senyawa yang larut dalam air karena bersifat polar. Tanin terdiri
dari sekelompok zat-zat kompleks terdapat secara meluas dalam dunia tumbuh-
tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah-
buahan. Bebarapa jenis tumbuhan dapat menghasilkan tanin, antara lain tanaman
pinang, tanaman akasia, tanaman gabus, bakau, pinus dan gambir. Tanin ini
disebut juga asam tanat, galotanin, atau asam galotanat (Robinson,2009)
Menurut ajizah (2004) tanin diduga dapat mengkerutkan dinding sel atau
membran sel sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri. Akibat
terganggunya permeabilitas, sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup sehingga
pertumbuhannya terhambat.
2.3 SKRINING ZAT AKTIF
1. UJI ALKALOID
Uji alkaloid Dilakukan dengan metode Wagner dan Dragendorff. Ekstrak kental daun
bidara (Ziziphus spina-christi L.) ditambah dengan 1 mL HCl 2 M dan 9 mL aquades
dipanaskan selama 2 menit, didinginkan, dan kemudian disaring. Filtrat dibagi menjadi 3
bagian, masing- masing ditambah dengan pereaksi wagner dan dragendorff. Adanya
endapan kemerahan menunjukan positif mengandung alkaloid.
2. UJI FLAVONOID
Uji flavonoid Hasil uji flavonoid menunjukan Ekstrak Ziziphus mauritiana Lam
mengandung kelompok senyawa flavonoid hal ini di tunjukan dimana pada uji reagen
wilstater sianidin terbentuk lapisan warna merah ke coklatan.
3. UJI SAPONIN
Uji saponin Dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental daun bidara (Ziziphus
spinachristi L.) dalam 10 mL air panas kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik,
adanya saponin terbentuk buih yang tidak hilang selama 10 menit.
5. UJI TANIN
Dilakukan dengan melarutkan ekstrak kental daun bidara (Ziziphus spina-christi L.)
dalam 10 mL aquades kemudian disaring dan filtrat ditambah dengan 3 tetes FeCl3 1%.
Senyawa tanin ditunjukan jika terjadi perubahan warna hijau kehitaman, ungu, dan biru
atau hitam pekat.
2.4. METODE PENGUJIAN FITOKOSMETIK
Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang
tumbuh di daerah kering. Tanaman Ziziphus mauritiana merupakan tanaman yang
mempunyai banyak manfaat. Salah satu potensi tanaman Ziziphus mauritiana sebagai
surfaktan herbal yang dapat digunakan untuk bahan formulasi sampo. Penelitian sebelumnya
menyatakan bahwa ekstrak daun Ziziphus mauritiana mengandung berbagai bioaktif,
diantaranya berfungsi sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi.
Di beberapa tempat, buah ini juga dikeringkan, dijadikan manisan, atau disetup. Buah
muda dimakan dengan garam atau dirujak.Buah dari pohon yang meliar kecil-kecil dan agak
pahit rasanya. Buah bidara merupakan sumber karoten, vitamin A dan C, dan lemak.
Daun-daunnya yang muda dapat dijadikan sayuran. Daunnya yang tua untuk pakan ternak.
Rebusan daunnya diminum sebagai jamu. Daun-daun ini membusa seperti sabun apabila
diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam.Di Jakarta,
daun-daun bidara digunakan untuk memandikan mayat.
Senyawa flavonoid diketahui memiliki aktivitas antioksidan sehingga dapat meredam dan
mencegah kerusakan sel akibat reaksi radikal bebas. Radikal bebas yang berlebihan dalam
tubuh dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker dan penyakit degeratif
lainnya.
Ekstraksi Sampel daun bidara yang sudah dipotong-potong sebanyak 1000 g diekstraksi
dengan n-heksana. Etil asetat dan metanol menghasilkan 4,9391; 7,2592; dan 11,4480 g
ekstrak kental. Alasan pemilihan maserasi bertingkat sebagai metode ekstraksi agar zatzat
yang terdapat dalam simplisia dapat terekstraksi dan dipisahkan berdasarkan perbedaan
kepolarannya. Ekstraksi dengan pelarut n-heksana bertujuan untuk menarik senyawa non
polar, etil asetat untuk menarik senyawa yang bersifat kurang polar (semi polar), dan metanol
untuk menarik senyawa kimia yang bersifat polar.
Kemasan Produk
- Tersedia dari kemasan ekonomis sampai yang besar (100ml, 250ml, 450ml, 1L)
Manfaat Produk
- Meremajakan kulit
- Sumber antioksidan
- Mengatasi radang kulit.
- Menyamarkan bekas luka
- Sabagai antioksidan alami
- Melindungi kulit dari sinar UV
- Mengatasi jerawat dan efek penuaan dini.