Вы находитесь на странице: 1из 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebakaran adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan.
Kebakaran menimpa hampir seluruh sektor kegiatan ekonomi.
Pemberitaan di media masa hampir tiap hari diwarnai dengan
kebakaran baik itu di tingkat perumahan dan maupun fasilitas
umum. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran, kewaspadaan akan
bahaya kebakaran masih sangat rendah. Disamping itu
pemahaman terhadap sumber maupun penyebab kebakaran masih
sangat kurang disadari. Fakta penelitian menunjukkan bahwa 85%
dari seluruh sebab kecelakaan adalah faktor manusia. Bagi tenaga
kerja kebakaran perusahaan dapat merupakan penderitaan dan
malapetaka khususnya terhadapa mereka yang tertimpa
kecelakaan. Kebakaran berakibat kehilangan pekerjaan sekalipun
mereka tidak cedera. Dari pihak pemilik perusahaan kebakaran
merupakan kerugian modal dan peluang karena berakibat
terhentinya proses produksi maupun terhentinya pelayanan ke
konsumen.
Dikaitkan dengan pelayanan jasa perhotelan, saat ini terlihat
bahwa konstruksi bangunan gedung perhotelan tidak lagi meluas
secara horizontal tapi ke arah vertikal. Hal tersebut memerlukan
perencanaaan yang matang dari berbagai hal antara lain sistem
pemadam kebakaran, tangga-tangga dan lampu darurat,
kelistrikan, penempatan yang tepat dari berbagai sarana
pendukung hotel. Berbagai mesin /alat mekanis yang
dipergunakan di hotel antara lain AC, Heater, TV , Genset, Lift,
Ketel uap untuk mensuplai kebutuhan loundry, alat penukar panas
untuk keperluan penyediaan air panas, alat-alat dapur, restoran,
cold storage, kolam renang dan fasilitasnya. Semua prasarana
tersebut harus dapat berfungsi dengan baik sehingga memberikan

1
kenyamanan baik bagi penggunan hotel , pekerja maupun
masyarakat disekitar bangunan hotel. Oleh karena itu sangat perlu
dipahami bersama baik oleh manajemen hotel, karyawan dan
pengguna jasa hotel faktor-faktor penyebab dan usaha
pencegahan kecelakaan kebakaran pada berbagai elemen atau
unsur pendukung pelayanan jasa bidang perhotelan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kebakaran ?
2. Apa pengertian Hotel ?
3. Bagaimana penangulangan Kebakaran di Hotel ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Kebakaran
2. Untuk mengetahui apa pengertian Hotel
3. Untuk mengetahui bagaiman penangulangan Kebakaran di
Hotel

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEBAKARAN
1. Definisi Kebakaran
Kebakaran adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan.
Kebakaran menimpa hampir seluruh sektor kegiatan ekonomi.
Di bidang pertanian kebakaran melanda kebun , fasilitas
produksi. Di bidang industri kebakaran dapat terjadi akibat
mesin-mesin dan fasilitas produksi , ledakan bahan kimia dan
proses itu sendiri. Di sektor perhubungan kebakaran sering
melanda pada kendaraan atau pesawat diakibatkan oleh
kegagalan pengendalian proses pembakaran dan hubungan
listrik. Di sektor pertambangan resiko terhadap kebakaran lebih
besar karena material yang diolah biasanya merupakan bahan
yang mudah terbakar. Di sektor jasa kebakaran sering
menimpa pada tempat perbelanjaan tradisional maupun
modern, pusat pelayanan umum, hotel dan restoran. Di
lingkungan yang paling kecil yaitu rumah tangga angka
kejadian kebakaran masih sangat tinggi terutama di daerah
berpenduduk padat seperti Kota Jakarta. Sebagian besar
kebakaran terjadi akibat terjadinya hubungan arus pendek
listrik dan api. Api berasal dari sumber api seperti tabung elpiji,
kompor, pemanas, dapur, instalasi listrik yang tidak benar.
2. Proses Terjadinya Kebakaran
Kebakaran terjadi apabila tiga unsur terdapat bersama-
sama. Unsur-unsur tersebut adalah oksigen, bahan yang
mudah terbakar dan panas. Tanpa salah satu unsur
pembakaran tidak akan terjadi. Peristiwa terbakar adalah suatu
reaksi kimia dari zat yang mudah terbakar dengan oksigen.
Reaksi tersebut mengeluarkan panas (reaksi eksoterm). Pada
beberapa zat pembakaran dapat terjadi pada suhu udara

3
atmosfir. Kebakaran dimulai dari jumlah panas yang timbul
masih kecil dan hanya sedikit menaikkan suhu bahan. Jika
terdapat pemanasan, reaksi kimia berjalan cepat dan panas
lebih banyak lagi dihasilkan. Suhu yang naik di atas titik bakar
berakibat terjadinya kebakaran. Agar terjadi nyala api zat yang
mudah terbakar harus memberikan uap atau gas yang dapat
terbakar. Jika penguapan tidak terjadi maka pembakaran
berlangsung tanpa nyala api. Dalam banyak kejadian,
peledakan dan kebakaran adalah dua peristiwa yang
bertautan.
Peledakan adalah suatu peristiwa sebagai akibat dari
bebasnya energi secara cepat dan tanpa dikendalikan. Energi
tersebut dapat berbentuk panas, sinar, suara dan kejutan
mekanis. Setiap debu, uap atau gas yang dapat terbakar dan
bercampur dengan udara dan unsur penunjang lain , pada
keadaan yang sesuai akan meledak jika dinyalakan. Pada
umumnya kebakaran terjadi akibat beberapa hal antara lain
puntung rokok, zat cair yang mudah terbakar, nyala api
terbuka, desain fasilitas kerja yang kurang tepat
mesin/peralatan yang tidak terawat, instalasi listrik, kelistrikan
statis dan alat-alat las.
3. Sifat Zat yang Mudah terbakar
Beberapa sifat zat atau bahan yang udah terbakar antara lain:
a. Titik nyala adalah suhu terendah dimana terdapat uap yang
cukup untuk membentuk campuran yang dapat menyala
dengan udaara udara di dekat permukaan zat tersebut.
Baanyak zaat yang mempunyai titik nyala di bawah
atmosfer sehingga dapat terbaakar bila sumber api berada
di dekatnya.
b. Suhu menyala sendiri adalah suhu terendah zat tersebut
tanpa adanya bunga api atau nyala api. Suhu nyala sendiri
dipengaruhi oleh keadaan fisik dan sifat zat.

4
c. Sifat terbakar sendiri karena proses pemanasan akibat
permentasi dan oksidasi. Sifat lain yang mementukan
adalah sifat berat jenis dan perbandingan berat uap
terhadap udara.
d. Kebanyakan zat yang mudah terbakar terapung di atas air.
Zat yang lebih berat dari air akan mengendap dan nyala
berhenti. Ini menjadi pertimbangan bagaimana
memadamkan kebakaran apakah menggunakan air atau
tidak. Adapun uap zat cair yang mudah terbakar lebih berat
dari udara sehingga kebakaran sangat cepat meluas.
Sedangkan untuk gas ringan memerlukan ventilasi untuk
mengencerkan sehingga kebakaran bisa dihentikan.
e. Kemampuan zat yang mudah terbakar bercampur dengan
air sangat penting karena titik nyala akan naik. Zat cair yang
mudah menyala yang terdapat dalam tabung besar dan
tertutup tidak bahaya karena tidak cukup luas
permukaannya bersentuhan dengan udara. Sebaliknya uap
yang keluar dari bejana sangat berbahaya.
4. Kebakaran Akibat Instalasi Listrik
Salah satu penyebab kebakaran yang sering terjadi
terutama di daerah berpenduduk padat adalah kebakaran
karena listrik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi yaitu
instalasi tidak memakai sekring, pemasangan kabel tidak tepat
sehingga terjadi hubungan pendek, keadaan kabel-kabel, baik
dalam instalasi maupun pada peralatan listrik yang sudah
usang atau rusak. Oleh karena itu pencegahan dapat dilakukan
dengan menggunakan sekring untuk melindungi arus induk
maupun peralatan listrik, instalasi harus dikerjakan oleh tenaga
ahli dan memenuhi syarat, perawatan jaringan dan sambungan
kawat harus dipasang sehingga tidak terbuka dan menjadi
sebab terjadinya hubungan pendek.
5. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

5
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah
tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan
dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa,
dan keselamatan manusia serta perlindungan harta kekayaan.
Pencegahan lebih ditekankan pada usaha memindahkan atau
mengurangi terjadinya kebakaran dan mengurangi korban
seminimal mungkin. Ada beberapa hal yang dilakukan untuk
pencegahan yaitu: pencegahan kecelakaan sebagai akibat
kecelakaan karena panik, pembuatan bangunan tahan api,
pengawasan teratur dan berkala, penemuan kebakaran pada
tingkat awal dan pemadamannya, pengendalian kerusakan
untuk membatasi kerusakan sebagai akibat kebakaran dan
tindakan pemadamannya.
Pencegahan kebakaran dimulai dari sejak perencanaan
gedung. Suatu prinsip penting yaitu tidak meluasnya kebakaran
yang terjadi dan dimungkinkan penanggualangan kebakaran
seefektif mungkin. Misalnya mengatur letak fasilitas pelayanan
publik dalam jarak yang cukup. Perlengkapan peralatan
pemadam harus tersedia. Sistem pancaran atau percikan air
diperlukan untuk mencegah kerusakan atau memadamkan api
yang terjadi. Pada tempat kerja yang berbahaya dan vital
seperti gudang, pusat tenaga listrik diperlukan konstruksi tahan
api agar kebakaran tidak merembet ke tempat yang
berdekatan. Beberapa ruangan kerja yang menghasilkan uap
yang dapat terbakar penting ditambah dengan sistem ventilasi.
Saat terbaik untuk menghentikan timbulnya kebakaran
adalah sebelum kebakaran itu terjadi. Setiap perusahaan
hendaknya memiliki badan pengawasan sendiri. Tugasnya
adalah menemukan dan melaporkan bahaya kebakaran,
membuat daftar permasalahan yang harus diperiksa secara
rutin. Pengawasan dilakukan bergantian agar hal yang perlu
diperbaiki dapat ditemukan dengan segera.

6
Alat pemadam dan penanggulangan kebakaran meliputi
dua jenis yaitu terpasang tetap di tempat dan dapat bergerak
atau dibawa. Perlengkapan terpasang ditempat meliputi
pemancar air otomatis, pompa air, pipa dan slang untuk aliran
air dan segenap peralatan pemadam dengan menggunakan
bahan kimia kering, karbindioksida dan busa Sedangkan
peralatan yang dapat di bawa berguna untuk mencegah
kebakaran yang masih kecil. Alat ini berguna untuk keadaan
darurat, ditempatkan pada tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau, pada tempat yang diperkirakan mungkin terjadi
kebakaran tapi tidak terlalu dekat terhadap kemungkinan
terkena kebakaran sendiri atau orang-orang ketika akan
menggunakannya. Alat tersebut adalah alat pemadam api
ringan.
6. Sistem Tanda Kebakaran
Sistem tanda kebakaran adalah petunjuk atau informasi
dan peralatan untuk mencegah dan meminimalkan bahaya
kebakaran. Ada dua sistem yaitu sistem tidak otomatis dan
sistem otomatis. Pada sistem tidak otomatis memungkinkan
seseorang untuk menyatakan tanda bahaya dengan menekan
tombol tanda bahaya. Sedangkan pada system otomatis
system okan menemukan kebakaran dan memberikan tanda
secara langsung tanpa dikendalikan. Kedua sistem digunakan
secara luas tergantung tipe tempat kerja. Penambahan alat
percikan air otomatis uantuk pencegahan kebakaran. sangat
penting. Tanda bahaya kebakaran harus bekerja pada saat
yang tepat.
Display tanda kebakaran harus dipasang diberbagai
tempat. Secara ideal sebuah bangunan harus punya
setidaknya dua jalan penyelamatan diri pada dua arah yang
bertentangan pada setiap kebakaran yang terjadi. Sehingga
jangan sampai orang terpaksa bergerak kearah api untuk

7
menyelamatkan diri. Jalan penyelamatan diri harus terpelihara
bersih, tidak terhalang oleh barang-barang, mudah terlihat dan
diberi tanda arah yang jelas.
Bangunan bertingkat memerlukan jalan-jalan, ruang dan
tangga penyelamatan yang terlindung konstruksi tahan api
dengan ketahanan 30 menit terhadap api. Juga dilengkapi
dengan penghalang asap dan penerangan. Jauh maksimum
jalan penyelamatan sekitar 40 m. Untuk kebakaran yang
merembet dengan cepat jarak tersebut dikurangi menjadi 30 m
menurut keadaan yang sebenarnya.
Faktor lain yang harus diperhatikan adalah ukuran pintu
keluar yang akan mempengaruhi kecepatan pengosongan
ruangan. Menurut percobaan jika orang –orang bergerak dalam
kelompok , kira-kira 40 orang dapat melakui pintu dengan
ukuran 0,5 m setiap menitnya. Ukuran tersebut dikenal dengan
nama satuan lebar pintu penyelamatan. Persyaratan lebar
minimum adalah 2 satuan lebar penyelamatan, kecuali pintu
melayani kurang dari 50 orang. Banyaknya pintu penyelamatan
tergantung dari waktu penyelamatan biasanya 2,5 menit dan
untuk daerah yang kurang berbahaya 4 menit.
B. HOTEL
1. Definisi Hotel

Hotel berasal dari kata hostel, konon diambil dari


bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-
sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya kira-kira, "tempat
penampungan buat pendatang" atau bisa juga "bangunan
penyedia pondokan dan makanan untuk umum". Jadi, pada
mulanya hotel memang diciptakan untuk meladeni masyarakat.
Tapi, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya
pemakai jasa, layanan inap-makan ini mulai meninggalkan misi
sosialnya. Tamu pun dipungut bayaran. Sementara bangunan
dan kamar-kamarnya mulai ditata sedemikian rupa agar

8
membuat tamu betah. Biaya dan kualitas hotel biasanya
berdasarkan jangkauan dan tipe pelayanan yang tersedia. Saat
ini sistem penilaian telah diperkenalkan satu sampai lima
bintang dan juga tingkat melati di Indonesia yang lebih murah.

Konstruksi bangunan gedung perhotelan saat ini tidak


lagi meluas secara horizontal tapi ke arah vertikal. Hal tersebut
memerlukan perencanaaan yang matang dari berbagai hal
antara lain system pemadam kebakaran, tangga-tangga dan
lampu darurat, kelistrikan, penempatan yang tepat dari
berbagai sarana pendukung hotel. Berbagai mesin /alat
mekanis yang dipergunakan di hotel antara lain AC, Heater,
TV, Genset, Lift, Ketel uap untuk mensuplai kebutuhan loundry,
alat penukar panas untuk keperluan penyediaan air panas,
alat-alat dapur, restoran, cold storage, kolam renang dan
fasilitasnya. Semua prasarana tersebut harus dapat berfungsi
dengan baik sehingga memberikan kenyamanan baik bagi
penggunan hotel, pekerja maupun masyarakat disekitar
bangunan hotel.

Hotel mutlak menjalankan manajemen penanggulangan


kebakaran. Standar yang digunakan, meliputi: Keputusan
Menteri Tenaga Kerja R.I No.Kep.186/Men/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja, Keputusan
Menteri Negara Pekerjaan Umum No.11/KPTKS/2000 tentang
Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran di
Perkotaan, Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.Per.04/Men/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan
Pemeliharaan APAR, SNI 225 tahun 1987 tentang Persyaratan
Khusus Instalasi Listrik untuk Pompa Sprinkler, Peraturan
Menteri Tenaga Kerja No.Per.02/Men/1983 Instalasi Alarm
Kebakaran Otomatik, serta National Fire Protection Association
tentang Instalasi Hydrant dan Fasilitas Evakuasi.

9
Kebijakan sistem proteksi kebakaran saat ini yang dapat
diterapkan antara lain sistem proteksi aktif dan pasif. Proteksi
aktif meliputi kemampuan peralatan dalam mendeteksi dan
memadamkan kebakaran, pengendalian asap dan sarana
penyelamatan kebakaran. Sedangkan sistem proteksi pasif
meliputi kemampuan stabilitas struktur dan elemennya,
konstruksi tahan api, kompartemenisasi dan pemisahan.

2. Peralatan Kebakaran

Peralatan kebakaran telah dirancang oleh pabrik sebagai


pengontrol atau pemdam kebakaran baik kecil maupun besar.
Sangat dianjurkan teradapat pada hotel untuk meyediakan
seseorang ketika menemukan api pada area hotel tersebut.
Penempatan alat pemadam kebakaran pun bermacam-macam
dapat disesuaikan dengan media, lokasi, ukuran lokasi dan
kemungkinan terjadinya kebakaran. selain banyak
menggunakan alat pemadam api jenis portable, ternyata pada
hotel juga sangat memerlukan alat pemadam api besar (APAB)
dikarenakan memiliki area yang sangat luar.

Resiko terjadinya kebakaran pada hotel sangatlah besar,


sebab di hotel memiliki tamu dan penghuni yang padat sehingga
banyak sekali aktivitas sosial yang terjadi didalamnya.
Didalamnya juga terdapat restoran dan dapur sehingga terdapat
api terbuka yang memungkinkan terjadi kebakaran, dan resiko
yang tak kalah gawat lagi yaitu memiliki ketersediaan minyak
yang pastinya tidak sedikit juga barang-barang mudah terbakar
lainnya.

Peralatan pemadam kebakaran yang tersedia haruslah


original dan memenuhi standar yang diakui, selain itu proses
instalasinya juga harus sesuai dengan prosedur. Selain

10
ketersedian alat pemadam kebakaran yang lengkap, bagi
seorang pengunjung sebaiknya juga jeli dalam memilih hotel
yang akan dihuni. Demi keamanan, sebaiknya tanyakan apakah
pada kamar yang anda tempati memiliki detektor asap atau
alarm kebakaran, memiliki pintu yang rapat sehingga tidak
mudah tembus jika terdapat asap atau api,memiliki sprinkler
pada area tertetu dan juga pegawai yang tanggap dan mengerti
cara menangani kebakaran. terlebih peralatan proteksi
kebakaran yang terdapat pada hotel tersebut haruslah melalui
pengecekan dan perawatan secara teratur agar fungsinya dapat
berjalan dengan maksimal.

3. Macam-macam Alat Pemadam Kebakaran di Hotel


Untuk lebih jelasnya, di bawa ini akan kita bahas
mengenai macam-macam alat pemadam kebakaran di
hotel yang wajib ada dan disediakan oleh pemilik hotel.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Air
Merupakan media pemadam kebakaran yang paling umum
digunakan karena jumlahnya yang melimpah dan mudah
didapatkan. Tidak hanya sebagai bahan bakar yang efektf, air
juga media yang paling murah jika dibandingkan dengan
yang lain. Sifat air memberikan efek mudah mendinginkan
dan menekan oksigen pada area yang terbakar. Air tidak
beracun, aman dan bisa diletakkan pada suhu kamar. Namun
penggunaan air sebagai media pemadam juga memiliki
kekurangan karena sifatnya konduktor sehingga tidak cocok
untuk kebakaran akibat konsleting listrik. Tidak cocok untuk
memadamkan daerah yang banyak terdapat logam panas,
zat kimia dan lain sebagainya. maka alat pemadam
kebakaran dengan media air baik jika digunakan pada area
mana saja asalkan yang tidak mengandung bahan-bahan itu.

11
b. Foam
Alat pemadam kebakaran yang efektif untuk mencegah
pertalian antara oksigen dengan udara yang ada disekitarnya
saat terjadi kebakaran. media foam dapat menyelimuti dan
mendinginkan permukaan pembakaran. Cocok untuk
memadamkan api dari bahan padat maupun cair yang mudah
terbakar. Sehingga paling pas jika diletakkan di dapur hotel.
c. Chemical Powder
Pemadam dengan media chemical powder dapat
memadamkan kebakaran dengan mengganggu proses kimia
yang terajdi sat kebakaran dan ekstraksi energi. Sangat
efektif dalam memadamkan enis kebakran oleh peralatan
listrik, namun kekurangannya adalah meninggalkan residu.
d. Gas
Merupakan salah satu dari macam-macam alat pemadam
kebakaran di hotel dengn cepat dan efisien dapat
memadamkan api pada kamar dan area lainnya karena
sifatnya non konduktif dan bersih. Diantara peralatan
pemadam dari media gas ini adalah sebagai berikut.a. Gas
NaturalTerdiri dari komponen karbon dioksida, nitrogen dan
argon. Sistem kerjanya yaitu dengan mengurangi konsentrasi
oksigen udara yang semula sekitar 20,8% – sekian %
menjadi di bawah 13% untuk menghentikan pembakaran
yang terjadi. Termasuk media yang aman, namun juga
kadang bisa berbahaya jika karbon dioksida yang terdapat
diruangan tersebut sangat pekat sehingga memberikan sifat
toksik. Oleh karena itu sebaiknya gunakan pada area yan
besar.b. Gas KimiaKerjanya dapat mengekstraksi dari api
untuk menghambat terbentuknya api yang lebih besar lagi.
Dapat mendinginkan bahan pembakkaran samai pada titik
dimana api dapat padam. Karena sifatnya yang kurang baik
untuk kesehatan manusia, maka sebelum penggunaan

12
pastikan bahwa ruangan dalam keadaan kosong dan tidak
ada korban yang masih di dalam.
e. Spinkler
Alat ini menjadi salah satu alat pemadam kebaran yang baik
dan efektif untuk melindungi properti. Sprinkler biasanya
secara otomatisakan mengeluarkan air jika dia mendapatkan
pesan terjadi kebakaan oleh alarm kebakaran. dengan
begitu, dia dapat memberikan pertolongan pertama pada
kebakaran sebelum adanya penanganan khusus
dari pemadam kebakaran. penyiraman pun tepat sasaran dan
hanya berfungsi pada daerah yang trekana
kebakaran. Penjelasan tentang macam-macam alat
pemadam kebakaran di hotel tersebt tentunya memberikan
sedikit gambaran terhadap anda yang ingin memiliki investasi
berupa hotel. Perlengkapan tersebut sebaknya dipenuhi,
karena bagaimanapun banyak nyawa dan aset yang wajib
kita lindungi. Untuk peletakan alat yang sesuai, konsultasikan
dengan tenaga ahli.
C. PENANGGUNALANGAN KEBAKARAN DI HOTEL

Penanggulangan kebakaran adalah tindakan yang


berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman
kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa, dan keselamatan
manusia serta perlindungan harta kekayaan.

Di tengah serunya liburan, tiba-tiba hotel tempat Anda


menginap terjadi kebakaran. Jangan panik, inilah beberapa hal
yang harus Anda lakukan jika terjadi kebakaran yaitu:

1. Ketahui letak pintu darurat

Saat Anda tiba di hotel, biasakan untuk bertanya kepada


petugas hotel mengenai posisi pintu darurat. Perhitungkan
jarak kamar Anda dari pintu darurat, karena di sinilah tujuan
Anda menyelamatkan diri jika kondisi darurat terjadi.

13
2. Tentukan titik berkumpul

Jika Anda travelling bersama rombongan,


tentukan assembly point atau titik kumpul jika terjadi kondisi
darurat. Dengan begini, Anda dapat dengan mudah
mengidentifikasi jika ada anggota rombongan yang belum
menyelamatkan diri.

3. Tingkat kewaspadaan

Mencium bau terbakar atau melihat asap? Selalu waspada


dengan keanehan yang terjadi, walau sepele. Segera
hubungi front desk jika terjadi hal yang mencurigakan.

4. Mengukur tingkat bahaya

Jika Anda melihat ada asap masuk dari celah pintu, besar
kemungkinan terjadi kebakaran di lorong atau di kamar
terdekat. Ukur tingkat bahayanya dengan meraba pintu
menggunakan punggung tangan. Jika terasa sangat panas,
berarti jarak sumber api cukup dekat. Hindari meraba pintu
dengan telapak tangan. Jika telapak tangan terluka, Anda
akan sulit melakukan tindakan penyelamatan lebih jauh,
seperti merangkak.

5. Informasikan keberdaan anda


Jika api sudah mengepung dan Anda terjebak di dalam
kamar, lempar benda-benda ke luar jendela. Seprai,
handuk, tisu toilet, atau apa saja. Dengan begini, petugas
pemadam kebakaran yang berjaga di luar akan mengetahui
keberadaan Anda.
6. Selamatkan dari asap
Jika dikepung asap pekat, posisikan tubuh Anda di bawah
asap dengan cara merangkak atau merayap. Tidak sedikit
orang yang menjadi korban saat kebakaran bukan karena

14
‘dimakan’ api, melainkan sesak napas akibat menghirup
asap.
7. Tetap tenang
Walau dikepung kepanikan, ingatlah untuk tetap tenang
saat menyelamatkan diri. Berlari dapat menimbulkan risiko
terjatuh, terinjak, bahkan dilalap api. Berjalanlah dengan
cepat, namun tidak berlari, sambil terus fokus pada tujuan
Anda, yakni menggapai pintu keluar.
8. Gunaakan tangga darurat
Hindari menggunakan lift saat terjadi kebakaran, karena
risiko terjebak di dalamnya sangat besar. Selalu gunakan
tangga darurat untuk menyelamatkan diri.
9. Nyawa lebih penting dari harta benda
Jika terjadi kebakaran, segera menyelamatkan diri. Jangan
membahayakan diri dengan menyelamatkan barang
bawaan terlebih dulu. Harta dapat diganti, tapi nyawa Anda
tidak.

Secara ringkas penanggunalangan kebakaran di Hotel dapat


dilakukan melalui:

1. Tindakan Pencegahan/preventif
a. Memberikan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan
b. Menempatkan barang-barang yang mudah terbakar di
tempat yang aman dan jauh dari api
c. Tidak merokok dan melakukan pekerjaan panas di tempat
barang-barang yang mudah terbakar
d. Tidak membuat sambungan listrik sembarangan
e. Tidak memasang steker listrik bertumpuk-tumpuk
f. Memasang tanda-tanda peringatan pada tempat yang
mempunyai resiko bahaya kebakaran tinggi
g. Menyediakan apar ditempat yang strategis
h. Matikan aliran listrik bila tidak digunakan

15
i. Buang puntung rokok di asbak dan matikan apinya
j. Bila akan menutup tempat kerja, periksa dahulu hal-hal
yang dapat menyebabkan kebakaran.

2. Langkah-langkah penanggulangan kebakaran :


a. Jika terjadi kebakaran, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah memadamkan secara langsung dengan
alat pemadam yang sesuai yang diletakkan pada tempat
terdekat.
b. Jika api tidak padam, panggil teman terdekat dan segera
hubungi kepala gedung (fire marshall).
c. Bunyikan alarm / tanda bahaya kebakaran jika api belum
padam.
d. Apabila alarm otomatis berbunyi, bantu evakuasi
(pengosongan gedung) melalui pintu darurat dan segera
lakukan pemadam dengan alat pemadam yang tersedia.
e. Hubungi unit pemadam kebakaran untuk minta bantuan
dengan identitas yang jelas
f. Amankan lokasi dan bantu kelancaran evakuasi
(pengosongan gedung) dan bantu kelancaran petugas
pemadam
g. Beritahu penolong atau petugas pemadam tempat alat
pemadam dan sumber air
h. Utamakan keselamatan jiwa dari pada harta benda
3. Penyelamatan Diri
a. Buat rencana penyelamatan diri, dengan menentukan
sedikitnya dua jalur keluar dari setiap ruangan. Ini bisa
melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan apakah
pembatas ruangan akan mengganggu rencana ini. Buatlah
denah penyelamatan diri.
b. Persiapkan petunjuk arah di pintu darurat.

16
c. Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang
menjadi panik dan tidak dapat bernafas dengan leluasa.
Merangkaklah atau merunduk di bawah, tutup mulut dan
hidung dengan kain yang dibasahi.
d. Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke
tempat yang aman. Pastikan bahwa pintu dapat dengan
cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian pula jika harus
melalui jendela.
e. Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh anda dengan
selimut tebal yang dibasahi. Ini hanya dilakukan sebagai
pilihan terakhir apabila tidak ada jalan lain kecuali
menerobos kobaran api.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebakaran adalah sesuatu yang sangat tidak diinginkan.
Kebakaran menimpa hampir seluruh sektor kegiatan ekonomi.
Sebagian besar kebakaran terjadi akibat terjadinya hubungan arus
pendek listrik dan api. Api berasal dari sumber api seperti tabung
elpiji, kompor, pemanas, dapur, instalasi listrik yang tidak benar.
Kebakaran terjadi apabila tiga unsur terdapat bersama-sama.
Unsur-unsur tersebut adalah oksigen, bahan yang mudah terbakar
dan panas.
Hotel sebagai industri jasa sudah selayaknya memberikan
layanan yang terbaik bagi pengguna. Fasilitas pendukung
pelayanan harus dijamin aman dan nyaman. Maka bangunan harus
dilengkapi dengan sarana keamanan kebakaran yang handal. Dari
data penyebab kecelakaan kerja yaitu 3% dikarenakan sebab yang
tidak bisa dihindarkan (seperti bencana alam) , 24% dikarenakan
lingkungan atau peralatan yang tidak memenuhi syarat, dan 73%
dikarenakan perilaku yang tidak aman. Kecelakaan kebakaran
sebagian besar akibat dua faktor terakhir. Kecelakaan kebakaran
diminimalkan melalui berbagai cara mulai dari tindakan
pencegahan kebakaran yang dipahami segenap unsur palaksana
hotel, pemeliharan alat-alat keselamatan, mengadakan simulasi
kewaspadaan terhadap kebakaran, mengambil tindakan yang tepat
bila kebakaran telah terjadi dan pelatihan tindakan penyelamatan
diri.

18
DAFTAR PUSTAKA

Sukania I Wayang. 2010. Keselamatan Kerja Bidang Kebakaran Pada


Fasilitas Hotel. 25-29

Muntona Wahyu Asyari. 2016. Macam-Macam Alat Pemadam Kebakaran


Di Hotel. https://Patigeni.com

Rerreadysti. 2017. Hotel Kebakaran, Apa hyang Harus Dilakukan.


https://Womantalk.com

19
20

Вам также может понравиться