Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Definisi Ulkus
Ulkus adalah ekskavasi yang berbentuk lingkaran maupun ireguler akibat
dari hilangnya epidermis dan sebagian atau seluruh dermis (James, 2001).
2.5.Ulkus Diabetik
Ulkus diabetika merupakan luka terbuka pada permukaan kulit karena
adanya komplikasi makroangiopati sehingga terjadi vaskuler insusifiensi
dan neuropati, yang lebih lanjut terdapat luka pada penderita yang sering
tidak dirasakan dan dapat berkembang menjadi infeksi yang disebabkan
oleh bakteri aerob maupun anaerob (Hastuti, 2008).
2.5.1. Patogenesis
Salah satu akibat komplikasi kronik atau jangka panjang Diabetes
mellitus adalah ulkus diabetika. Ulkus diabetik disebabkan adanya
tiga faktor yang sering disebut trias yaitu : Iskemik, Neuropati, dan
Infeksi (Hastuti, 2008).
b. Keperawatanan
Usaha perawatan dan pengobatan yang ditujukan terhadap ulkus
antara lain dengan antibiotika atau kemoterapi. Perawatan luka
dengan mengompreskan ulkus dengan larutan klorida atau larutan
antiseptic ringan. Misalnya rivanol dan larutan kalium
permanganate 1 : 500 mg dan penutupan ulkus dengan kassa steril.
Alat-alat ortopedi yang secara mekanik yang dapat merata tekanan
tubuh terhadap kaki yang luka amputasi mungkin diperlukan untuk
kasus DM.
2.6.6. Neurosensori
Gejala : Pusing, sakit kepala, gangguan penglihan
Tanda : Disorientasi, mengantuk, latergi, aktivitas kejang
2.6.7. Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri tekan abdomen
Tanda : Wajah meringis dengan palpitasi
2.6.8. Pernafasan
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum
Tanda : Lapar udara, frekuensi pernafasan
2.6.9. Keamanan
Tanda : Kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2.6.10. Seksualitas
Gejala : Impoten pada pria, kesulitan orgasme pada wanita
2.6.11. Penyuluhan / pembelajaran
Gejala : Faktor resiko keluarga DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi
2.7.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan Diabetes Millitus secara teori menurut (Carpenito,
Lynda juall; 2000)
2.7.1. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya /
menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi
pembuluh darah
2.7.2. Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren
pada ekstrimitas
2.7.3. Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan iskemik jaringan
2.7.4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka
2.7.5. Ganguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan intake makanan yang kurang
2.7.6. Potensial terjadinya penyebaran infeksi (sepsis) berhubungan dengan
tingginya kadar gula darah
2.7.7. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan
pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi
2.7.8. Gangguan pola tidur berhubungan dengan rasa nyeri pada luka di kaki
2.8.Intervensi dan Diagnosa Keperawatan
2.8.1. Gangguan perfusi berhubungan dengan melemahnya/menurunnya
aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh
darah.
Tujuan : mempertahankan sirkulasi perifer tetap normal.
Kriteria Hasil :
a. Denyut nadi perifer teraba kuat dan regular
b. Warna kulit sekitar luka tidak pucat/sianosis
c. Kulit sekitar luka teraba hangat
d. Oedema tidak terjadi dan luka tidak bertambah parah
e. Sensorik dan motorik membaik
Rencana tindakan :
Rencana tindakan :
Rencana tindakan :
2.8.4. Keterbatasan mobilitas fisik berhubungan dengan rasa nyeri pada luka.
Tujuan : Pasien dapat mencapai tingkat kemampuan aktivitas yang
optimal.
Kriteria Hasil :
a. Pergerakan paien bertambah luas
b. Pasien dapat melaksanakan aktivitas sesuai dengan kemampuan (
duduk, berdiri, berjalan )
c. Rasa nyeri berkurang
d. Pasien dapat memenuhi kebutuhan sendiri secara bertahap sesuai
dengan kemampuan
Rencana tindakan :
Rencana Tindakan :
Rencana tindakan :
Rencana Tindakan:
a. Kaji tingkat pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakit DM dan
gangren.
Rasional : Untuk memberikan informasi pada pasien/keluarga, perawat
perlu mengetahui sejauh mana informasi atau pengetahuan yang
diketahui pasien/keluarga.
b. Kaji latar belakang pendidikan pasien.
Rasional : Agar perawat dapat memberikan penjelasan dengan
menggunakan kata-kata dan kalimat yang dapat dimengerti pasien
sesuai tingkat pendidikan pasien.
c. Jelaskan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan pada
pasien dengan bahasa dan kata-kata yang mudah dimengerti.
Rasional : Agar informasi dapat diterima dengan mudah dan tepat
sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman.
d. Jelasakan prosedur yang akan dilakukan, manfaatnya bagi pasien dan
libatkan pasien didalamnya.
Rasional : Dengan penjelasdan yang ada dan ikut secara langsung
dalam tindakan yang dilakukan, pasien akan lebih kooperatif dan
cemasnya berkurang.
e. Gunakan gambar-gambar dalam memberikan penjelasan ( jika
ada/memungkinkan).
Rasional : gambar-gambar dapat membantu mengingat penjelasan
yang telah diberikan.