Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KEPEMIMPINAN
Dosen Pengampu : Dr. H. Rumadi, S.E., S.H., M .Hum.
DISUSUN OLEH :
ULVIA LUTFI (13.1.2.030 – AN)
Semester/Kelas : VII – B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Kepemimpinan” ini
membahas mengenai kepemimpinan dalam suatu organisasi. Mulai dari pengertian, sejarah,
tahapan, teori, gaya, dan bahkan kepemimpinan dalam kearifan lokal sekaligus.
Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
kesalahan.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1
1.3 Tujuan.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
3.1 Kesimpulan................................................................................................. 9
3.2 Saran............................................................................................................ 9
Referensi........................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
a) Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan dan sejarahnya.
b) Untuk mengetahui bagaimana tahapan kepemimpinan.
c) Untuk mengetahui apa saja teori dan gaya dalam memimpin.
d) Untuk mengetahui seperti apa hubungan kepemimpinan dan kearifan lokal.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dia memiliki bakat menguasai seni memimpin (seni kepemimpinan) yang khas menjadi
miliknya sendiri.
Dalam perkembangan zaman, kepemimpinan adalah secara ilmiah kemudian
berkembang, bersamaan dengan pertumbuhan manajemen ilmiah (scientific
management), yang dipelopori oleh ilmuwan Frederick W. Taylor pada awal abad ke 20
dan kemudian hari berkembang menjadi satu ilmu kepemimpinan.
Kemudian tidak lagi didasarkan pada bakat dan pengalaman saja, tetapi
mempersiapkan secara berencana, melatih calon-calon pemimpin baru. Semuanya
dilakukan lewat perencanaan, percobaan, penelitian, analisis, supervisi dan
penggemblengan secara sistematis untuk membangkitkan sifat-sifat pemimpin yang
unggul, agar mereka berhasil dalm tugas-tugasnya.
Nilai kepemimpinan tidak lagi ditentukan oleh bakat alamnya, akan tetapi oleh
kemampuannya menggerakkan banyak orang melakukan suatu karya bersama, berkat
pengaruh kepemimpinannya yang diperoleh melalui pelatihan dan pendidikan
3
delapan maka rasa malas menyelimuti diri kita untuk beranjak dari tempat tidur
padahal kita sudah terbangun, dan berbagai alasan di dalam hati mulai membantu
kemalasan kita untuk melanggar komitmen. Akhirmya kita tidak jadi berolahraga.
2. Memimpin orang lain. Yang dimaksud memimpin orang lain disini sebetulnya lebih
kepada kemampuan anda dalam mepengaruhi atau memberikan pengaruh kepada
orang lain untuk melakukan apa yang kita perintahkan, atau menyetujui apa yang kita
usulkan. Contohnya seperti para Pria terutama yang sudah menikah, excercise yang
bagus adalah bagaimana mereka dapat memimpin pasangannya.
3. Memimpin Team. Apa bedanya memimpin Team dengan memimpin orang lain?
Memimpin team berarti memimpin sekelompok orang atau memimpin orang lain lebih
dari satu orang, yang pasti berbeda dengan poin kedua diatas memimpin orang lain.
Nah di poin ini tantangannya lebih menarik lagi, karena kita akan berhadapan dengan
lebih dari satu orang, dan tentunya punya latar belakang dan kepentingan yang
berbeda-beda. Kemampuan menilai dan menyimpulkan tiap-tiap individu juga menjadi
sangat penting, karena ini berhubungan langsung dengan cara anda berhadapan dan
melakukan pendekatan kepada anggota team anda masing-masing. Disinilah faktor
kepemimpinan seungguhnya mulai di uji.
4. Memimpin Organisasi. Tahapan ini adalah tahapan yang tertinggi dalam
kepemimpinan, yaitu memimpin Organisasi. sebetulnya ketika Anda sudah sampai
tahap ketiga yaitu memimpin sebuah Team dengan baik, harusnya Anda sudah bisa
dan cakap dalam memimpin organisasi, namun demikian realitanya tetap saja banyak
yang gagal dalam memimpin organisasi walaupun dirinya sudah sukses dalam
memimpin sebuah team. Apa yang salah sesungguhnya?, sebetulnya kesalahannya
sangat simple yaitu pada perspektif dalam memandang Organisasi yang di samakan
dengan team. Banyak orang mengira hal tersebut adalah sama padahal jelas-jelas dua
hal yang berbeda.
4
lain kecerdasan, kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, motivasi diri dan
dorongan berprestasi, sikap hubungan kemanusiaan.
b) Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi
Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan teori ini
memiliki kecendrungan kearah 2 (dua) hal. Pertama yang disebut dengan Konsiderasi
yaitu kecendrungan seorang pemimpin yang menggambarkan hubungan akrab dengan
bawahan. Contoh gejala yang ada dalam hal ini seperti membela bawahan, memberi
masukan kepada bawahan dan bersedia berkonsultasi dengan bawahan. Kedua disebut
Struktur Inisiasi yaitu Kecendrungan seorang pemimpin yang memberikan batasan
kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan mendapat instruksi dalam
pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan dilakukan, dan hasil yang akan
dicapai.
c) Teori Kewibawaan Pemimpin
Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan, sebab
dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku orang lain
baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut bersedia untuk
melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.
d) Teori Kepemimpinan Situasi
Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan harus bersifat
fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan bawahan.
e) Teori Kelompok
Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran yang positif
antara pemimpin dengan pengikutnya.
Dari adanya berbagai teori kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori
kepemimpinan tertentu akan sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership
Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap
filsafat, keterampilan dan sikapnya.
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan
berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.
Gaya tersebut bisa berbeda – beda atas dasar motivasi , kuasa ataupun orientasi terhadap
tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin
yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya mereka
memotivasi karyawan.
5
wewenang mutlak itu terpusat dari pemimpin, keputusan akan selalu dibuat oleh
pemimpin, kebijakan akan selalu dibuat oleh pemimpin, (2) komunikasi hanya
berlangsung dalam satu arah dimana dari pimpinan ke bawahan bukan sebaliknya, (3)
pengawsan terhadap sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan dari para
bawahannya dilakukan dengan ketat, (4) tak ada kesempatan untuk para bawahan
dalam memberikan pendapat, saran ataupun pertimbangan, lebih banyak mendapatkan
kritikan dibanding pujian, menuntut adanya kesetiaan dan prestasi yang sempurna dari
para bawahan tanpa adanya syarat, dan cenderung memberikan paksaan, hukuman dan
ancaman.
2) Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gayakepemimpinan ini terkadang disebut sebagai gaya kepemimpinan yang terpusat
pada anak buah. Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu (1)
wewenang pemimpin tidak mutlah, pimpinan bersedia dalam melimpahkan sebagian
wewenang kepada bawahan, kebijakan dan keputusan itu dibuat bersama antara
bawahan dan pimpinan, (2) komunikasi dapat berlangsung dua arah dimana pimpinan
ke bawahan dan begitupun sebaliknya, (3) pengawasan terhadap sikap, perbuatan,
tingkah laku atau kegiatan kepada bawahan dilakukan dengan wajar, prakarsa bisa
datang dari bawahan atau pimpinan, (4) bawahan memiliki banyak kesempatan dalam
menyampaikan saran atau pendapat dan tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan
bersifat permintaan dengan mengenyampingkan sifat instruksi, dan pimpinan akan
memperhatikan dalam bertindak dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan
saling menghormati.
3) Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang.
Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan
semangat. Mereka sangat menyenangi akan perubahan dan adanya tantangan.
Mungkin, kelemahan terbesar dari tipe kepemimpinan model ini dapat di analogikan
dengan peribahasa “tong kosong nyaring bunyinya”. Mereka hanya mampu menarik
orang untuk bisa datang kepada mereka. Setelah beberapa lama kemudian, orang-
orang yang datang tersebut akan kecewa karena adanya ketidak-konsistenan. Apa yang
telah diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta dalam
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan senantiasa memberikan alasan, permintaan
maaf, dan janji.
4) Kepemimpinan Militeristik
Adapun ciri-ciri dari tipe kepemimpinan militeristik yaitu (1) lebih banyak dalam
menggunakan sistem perintah atau komando, keras dan sangat begitu otoriter, kaku
dan seringkali untuk kurang bijaksana, (2) menghendaki adanya kepatuhan yang
6
mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi suatu formalitas, upacara-upacara ritual
dan tanda-tanda kebesaran yang terlalu berlebihan, (4) menuntut adanya sebuah
disiplin yang keras dan kaku dari para bawahannya, (5) tidak menghendaki adanya
saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya
dapat berlangsung searah.
7
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kata pemimpin, kepemimpinan serta kekuasaan memiliki keterikatan yang tak dapat
dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan hanya berdasarkan suka satu sama
lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang berhasil hendaknya memiliki beberapa
kriteria yang tergantung pada sudut pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu
kepribadiannya, keterampilan, bakat, sifat-sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki
yang mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari
kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin
sejati selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan
sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir
dari proses internal (leadership from the inside out).
3.2. Saran
Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin
diri sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan
menjadi luar biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Jika pemimpin
sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak mau lagi
mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat
yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.
REFERENSI :
http://informasiana.com/pengertian-kepemimpinan-gaya-dan-teori-kepemimpinan/
http://www.lahiya.com/pengertian-kepemimpinan-gaya-kepemimpinan/
http://www.pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-fungsi-dan-sejarah-kepemimpinan.html
https://emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-kepemimpinan/
www.Wahyu-Purnomo.com