Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PROPOSAL TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai derajat sarjana S2
Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni
Minat Studi Pengkajian Musik
diajukan oleh
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI)
SURAKARTA
2015
2
A. Pendahuluan
diminati baik dari kalangan tua dan muda. Berbagai bentuk sajian
1 Chamber orchestra a dalah orkes dalam ukuran kecil dengan jumlah pemain
yang terbatas. (Banoe, 2003: 311)
2 Keroncong kreatif adalah keroncong dengan perpaduan genre atau perpaduan
instrumen atau pola aransemen gubahannya. Komposisi lagu keroncon g kreatif dapat
dicontohkan atau dilihat dari bentuk; percampuran dua atau lebih jenis genre lagu
(keroncong-pop, keroncong-jazz, keroncon g-dangdut, dan seba gainya), dapat juga
dilihat dari medley – penggabungan beberapa lagu (Rayuan Kelana medley Rangkaian
Melati, Moritsku medley Kemayoran, dan sebagainya), ataupun aransemen lagu (tema
nuansa musik Daerah, percampuran komposisi, dan sebagainya), adapun penambahan
instrumen (saluang, pianika, accordeon, dan sebagainya), maupun gaya sajian
pertunjukan (teatrikal, drama musikal, dan sebagainya) yang disajikan kepada
penontonnya sebagai bentuk kebaruan sajian komposisi.
3 Wacana ini muncul pada Solo Keroncong Festival 2015.
3
4 Prelude adalah bagian pembukaan sebuah karya musik klasik yang populer pada ba d
ke 17. Banoe (2003: 342) menjelaskan bahwa prelude atau praeludium
merupakan pembukaan atau musik pengantar suatu komposisi musik.
5 Bagian tambahan akhir sebuah lagu untuk menyatakan berakhirnya lagu
tersebut.
4
Keroncong asli pada tangga nada mayor juga memiliki aturan yang
kata yang sudah ada sebelumnya. Contoh dalam hal ini adalah
10 mempelajari bunyi -bunyi bahasa yang keluar dari ucapan penutur dan
dituliskan menjadi kata.
8
ngeroncongi.12
12Sebuah prasyarat estetik menurut para „buaya keroncong‟ atau para pelaku
keroncong, mengenai komposisi lagu keroncong yang benar -benar terasa
nuansa keroncongnya.
10
keroncong.
B. Rumusan M asalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teortitis
2. Manfaat praktis
menyajikan prospel.
selanjutnya.
E. Tinjauan Pustaka
memuat uraian sistematis tentang teori yang telah ada serta hasil
dijadikan sebagai kritik sumber (hasil tulisan yang sudah ada) jika
sebagai berikut.
1. Mengenai prospel
ada intro dan coda. Intro merupakan imrovisasi tentang akor I dan
dan musik daerah yang telah mendunia. Buku kajian musik ini
intro diatas bahwa, maksud dari prelude pada buku ini diduga
perang dunia ke-II dimulai dari tahun 50‟an sampai tahun 80‟an.
sudah mulai jauh dari gaya musik Portugis dan sudah semakin
13interlude a dalah sisipan, selingan; karya musik sebagai sisipan antara dua
bagian (Banoe, 2003: 196).
17
daerah lainnya.
sebagai bahan dasar untuk memahami apa itu voorspel dan belum
atau seruling atau gitar atau oleh ketiga alat musik itu secara
15 Dalam skripsi ini dijelaskan mirip dengan teknik gruppeto pa da ilmu musik
Barat. Gruppeto a dalah salah satu bentuk not hias (ornamen) berupa lam bang
berbentuk huruf S yang diletakkan melintang pa da sebuah not tertentu. ( Banoe,
2003: 174)
16 Dalam skripsi ini dijelaskan mirip dengan teknik mordent pa da ilmu musik
Barat. Mordent a dalah salah satu bentuk not hiasan (ornamen) ditandai dengan
lambang garis patah-patah di atas not tertentu. ... ( Banoe, 2003: 281)
17 Dalam skripsi ini dijelaskan mirip dengan teknik appogiatura pa da ilmu
kecil bercoret miring di muka notasi nada pokok, dibunyikan hampir bersamaan
dengan bunyi nada pokok tersebut. ( Banoe, 2003: 17)
20 Trill adalah nada yang dimainkan secara bergantian dengan nada terdekat di
atasnya, dimainkan secara cepat; ornamen ini dilambangkan dengan huruf tr.
di atas notasi nada termaksud. (Ban oe, 2003: 420)
21
unsur lick dan tri suara – arpeggio. Skripsi ini juga banyak
introduksi dan dicontohkan pada lagu Stb. Baju Biru serta Stb.
Ukir-ukir.
23 Tidak kaku atau melodi yang dimainkan terkesan mendayu-dayu atau ti dak
tegas, terasa berbeda dengan permainan biola pa da lagu-lagu klasik – Barat.
24 Berbeda dengan karawitan, nggandul dalam keroncong diartikan yaitu
bermain dengan menggantung – maat nada atau sedikit tidak tepat dan hal
tersebut disengaja oleh pemainnya.
23
melodi dari repertoar musik abad ke- 5 atau 6 sampai pada musik
saat ini.
24
seluruh jenis musik, salah satu contoh seperti pada pola melodi
kemampuan pemainnya.
25 Pengertian harmoni di sini adalah ilmu harmoni klasik dalam tinjauan musik
yang mengatur susunan akor maupun urutan akor.
26 Modulasi dalam musik berarti suatu perpindahan tonika, misalnya dari C-
Mayor ke As-Mayor; atau dari F-Mayor ke e -minor dsb. (Edmun d. 2011: 119)
27 Tonsystem a dalah istilah untuk menyebut materi nada yang berelasi satu
sama lain. misalnya tangganada mayor dengan nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do.
... (Edm un d. 2011: 218)
28 Chromatik a dalah tangga nada yang jarak masing-masing nadanya ½ laras.
F. Landasan Konseptual
1. Etnomusikologi
29 Fret a dalah tempat jari pa da leher gitar dalam jarak ½ nada, untuk
mempermudah intonasi. (Prier, 2011: 48)
30 Perspektif merupakan kemampuan intelektual untuk mengontrol proses,
keroncong.
keroncong.
27
sebuah data.
oleh ahli bahasa lain atau orang lain sebagai pembaca dengan
dengan rasa mengalun dan tenang. Belum lagi kasus lainnya pada
budayanya.
32 Masyarakat budaya Jawa lebih identik dengan wilayah Jawa Tengah dan
Yogyakarta, sedangkan wilayah Jawa Timur lebih dikenal dengan budaya Jawa
Timuran.
30
toleransi permainan prospel yang baik atau „enak‟ itu seperti apa.
lapangan.
a. Prelude
c. Improvisasi
d. Biang Pathêt
Prospel
ETNOMUSIKOLOGI
Fenomenologi
Emik - Etik
Transendental Em piris
Etnografi Baru
Realis
KEPANTASAN
BUDAYA
MASYARAKAT
KERONCONG
Membumikan hasil
penelitian prospel
G. Metode Penelitian
lebih luas dan mendalam sesuai dengan apa yang terjadi pada
35 Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara -cara yang
masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.
36 Empiris berarti cara-cara yang dilakukan dapat diamati oleh panca indera
manusia, sehingga orang lain juga da pat mengamati dan mengetahui cara -cara
yang digunakan.
37 Sistematis berarti proses penelitian yang digunakan menggunakan langkah-
2. Jenis Penelitian
39Grand tour observation dan grand tour question merupakan penjelajahan data
awal/penjelajahan umum dari obje k penelitian.
37
baru ini.
3. Sumber Data
penelitian ini juga akan dipengaruhi oleh masa studi, tenaga dan
menularkan pengetahuannya.
4. Instrumen Penelitian
harus ada alat untuk melakukan semua itu. Alat tersebut dalam
diteliti.
mengungkap fenomena.
42
5.2 Observasi
Observasi Observasi
Partisipatif Yang pasif
Observasi
Observasi
Yang moderat
terus terang
Macam – dan tersamar
Observasi
macam Yang aktif
Observasi
Observasi tak
Observasi
terstruktur
Yanglengkap
pengamatan.
besar data yang tersedia adalah berbentuk CD, data audio, data
laporan penelitian, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak
bagi penelitian.
penelitian.
46
berikut.
akan berfikir bahwa prospel sudah banyak diteliti oleh orang lain,
semua itu dinyatakan valid. Hal tersebut wajar terjadi dan hanya
48
saja perlu diingat bahwa; tidak ada perbedaan dari hasil temuan
H. Sistematika Penulisan
penulisan.
Daftar Pustaka
Liturgi.
2006: 93-99.
52
Press Solo.
2010.
Musik Liturgi.
– Yogyakarta, 2013.
Pelajar.
Musika.
45-58.
Bandung : Alfabeta.
Pers.
boeken B.V.
55
Lampiran 1
Guide/Pedoman wawancara
Proses Cara
instrumen Penggunaan Penempatan Fungsi Adu gengsi
No Pemain Prospel Definisi improvisasi penyajian
prospel prospel prospel prospel dalam prospel
prospel prospel
1. Rahmadani Flute
O.K. Kurmunadi Surabaya
2. Sayuti Flute
Buaya Keroncong Solo
3. Ebit Biola (violin)
O.K Bintang Sura karta
4. Danis Biola (violin)
O.K. Swastika Solo
5. Musafir Isfanhari
Pengamat/pemerhati
Keroncong di Surabaya
6. Wartono
Ketua HAMKRI Solo
7. Koko Tole
Pesona Jiwa
8.
9.
Tabel 1. Narasumber Penelitian
58
Kecenderungan
Matriks Sasaran Penelitian diberikan tanda
Kecenderungan akhir nada 4/ nada
diberikan tanda bebas namun tegas
akhir nada #5 Kecenderungan
Sifat Free rhytm atau 3 diberikan tanda
improvisasi
Bagian 2 akhir nada 7
adalah bebas
sesuai dengan Kadens/akord V
Bagian 1 ‘nggandul’
Nada- kemampuan
Kadens/akord I Sebagai salah satu
nadanya ‘mantap’ Bagian 3 ciri pada musik
variatif/tidak Kadens/akord I keroncong
monoton ‘mantap’ khususnya
keroncong asli dan
Karakteristik Bagian stambul
Improvisasi
melodi
Menunjukkan kualitas
Instrumen filler (flute,
biola & Gitar)
Instrumen Kategori grup keroncong
Perkembangannya: segala
Prospel tangga
macam alat melodis dan
nada mayor
alat musik Daerah Teknik Prospel tangga
Kreatifitas/ nada pentatonic/
Keyboard, Suling tema daerah Prospel
Sunda, Saluang, dsb. mbesut
ketrampilan Prospel tangga
nada minor campuran/
kromatik
drone Imajinasi
trill Solfeggio
melodi Virtuositas Kematangan, Pengetahuan
pemain atau pemain keberanian mengenai
keroncong kepekaan prospel dan mental prospel
nada