Kalsium adalah mineral yang sangat oleh petugas kesehatan setempat. Jumlah penting bagi manusia, karena merupakan lansia yang semakin meningkat memerlukan mineral terbanyak dalam tubuh dan dukungan berbagai pihak untuk menciptakan diperlukan pada sebagian besar proses sehat diusia lanjut. Mayoritas secara ekonomi biologis. Kekurangan kalsium akan mengandalkan sektor pertanian. meningkatkan resiko osteoporosis pada masa Berdasarkan hasil wawancara dengan dewasa dan lansia, yaitu gangguan yang bidan desa yang biasa bertugas di Posyandu menyebabkan penurunan secara bertahap Lansia UPT Puskesmas Rawat Inap Talang terhadap jumlah dan kekuatan jaringan tulang. Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Pada usia lansia membutuhkan asupan Lampung Selatan diperoleh informasi kalsium yang sangat tinggi, sekitar 1000-1200 berbagai keluhan yang biasa dirasakan lansia kalsium mg per hari (Sibaring, 2010). seperti mengeluh nyeri pada punggung, Osteoporosis dapat dijumpai di seluruh pinggang, otot dan sendi serta rendahnya dunia dan sampai saat ini masih merupakan asupan makanan sumber kalsium. Umumnya masalah dalam kesehatan masyarakat Lansia di desa binaan sudah berusia > 60 terutama di negara berkembang. Berdasarkan tahun tetapi mereka tetap melakukan kegiatan data WHO diseluruh dunia ada sekitar 200 yang produktif seperti bertani sehingga juta orang yang menderita osteoporosis. Pada kurang memperhatikan pola hidup sehat. tahun 2050, di perkirakan angka patah tulang Berdasarkan latar belakang tersebut, pinggul akan meningkat 2 kali lipat pada maka penulis melakukan penelitian mengenai wanita dan 3 kali lipat pada pria. Berdasarkan gambaran kadar kalsium darah pada lansia di data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun posyandu lansia mekar jaya UPT Puskesmas 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia Talang Jawa. di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), rata-rata, kadar terendah, kadar tertinggi tahun 2025 (33,69 juta) , tahun 2030 (40,95 kalsium darah pada lansia. Serta mengetahui juta) dan tahun 2035 (48,19 juta) usia (Pusat jumlah dan presentase kadar kalsium darah Data dan Informasi Kemenkes RI , 2017). pada lansia berdasarkan jenis kelamin dan Berdasarkan data yang diolah oleh Badan juga kelompok usia. Pusat Statistika (BPS) Kabupaten Lampung Manfaat penelitian ini adalah menambah Selatan jumlah lansia > 60 tahun pada tahun wawasan bagi pembaca, sebagai bahan tahun 2017 yaitu 30.843 jiwa dari total referensi dan database bagi institusi. Serta penduduk provinsi Lampung tahun 2017 yaitu sebagai koreksi dan masukan bagi puskesmas 992.763 penduduk (http://www.bps.go.id ). khususnya program promkes dan juga Lansia adalah seseorang yang telah puskesdes sehingga menciptakan perubahan memasuki usia 60 tahun ke atas. Pada lansia, dalam proses pelayanan yang lebih baik seiring dengan pertambahan usia fungsi organ tubuh justru menurun, tubuh mengalami Metode kerendahan densitas tulang (kerapuhan tulang) dan penyerapan kalsium menurun pula Bidang kajian pada penelitian ini adalah sehingga resiko osteoporosis semakin besar. Kimia Klink. Penelitian ini bersifat deskriptif, UPT Puskesmas Talang Jawa merupakan variabel penelitian adalah kadar kalsium darah salah satu puskesmas dari 26 puskesmas di pada lansia. Pemeriksaan dilakukan di kabupaten Lampung Selatan yang terletak di Laboratorium klinik Jurusan Analis Jalan Batin Putra No.45 Kecamatan Merbau Kesehatan Poltekkes Tanjungkarang pada Mataram. Menurut Kepala UPT Puskesmas bulan Maret-Mei 2019. Populasi Dalam Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram penelitian ini berjumlah 42 responden. Sampel Kabupaten Lampung Selatan di Wilayah dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik Kerja Puskesmas belum pernah dilakukan purposive sampling yang berjumlah 30 orang perempuan (30%), dan tidak di dapatkan responden. responden yang memiliki kadar kalsium darah tinggi. Hasil Tabel 4.3 Persentase Hasil Pemeriksaan Kadar Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kalsium Darah Pada Lansia Berdasarkan Kelompok Usia di UPT Puskesmas Talang dilakukan mengenai gambaran kadar kalsium Jawa Kecamatan Merbau Mataram darah pada lansia di Posyandu Lansia UPT Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019 Puskesmas Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kadar Kalsium Darah
Pada Lansia di UPT Puskesmas Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019.
Hasil pemeriksaan yang tertera pada tabel
4.3 kadar kalsium darah pada 30 lansia diperoleh 15 responden (50%) memiliki kadar kalsium darah rendah yang terdapat pada kelompok usia 60 – 67 tahun dan 2 responden (6,7%) yang memiliki kadar kalsium darah rendah terdapat Hasil pemeriksaan yang tertera pada tabel pada kelompok usia 68 – 75 tahun. Serta 4.1 dari 30 lansia diperoleh kadar kalsium didapatkan hasil pemeriksaan 13 responden darah rata - rata 8.06 mg/dL, hasil terendah 6.29 (43.3%) memiliki kadar kalsium darah normal mg/dL, dan nilai tertinggi 9.92 mg/dL. yang terdapat pada kelompok usia 60 – 67 tahun, Tabel 4.2 Persentase Hasil Pemeriksaan Kadar dan tidak didapatkan responden yang memiliki Kalsium Darah Pada Lansia Berdasarkan kadar kalsium darah tinggi. Jenis Kelamin di UPT Puskesmas Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram Pembahasan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2019 Sebelum dilakukan pemeriksaan sampel, dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan QC yang hasilnya sebanding dengan rentang 8.25 – 10.3 mg/dL dan pemeriksaan standart. Setelah melakukan pemeriksaan QC dan standart peneliti melakukan pemeriksaan sampel. Berdasarkan hasil pemeriksaan terdapat 17 sampel (56.7%) memiliki kadar kalsium darah rendah (hipokalsemia), karena kadar kalsium darah berada di bawah 8.1 mg/dL. Penurunan Hasil pemeriksaan yang tertera pada tabel kadar kalsium darah pada lansia dipengaruhi oleh 4.2 kadar kalsium darah pada 30 lansia beberapa faktor seperti usia, kurang asupan diperoleh 17 responden (56.7%) memiliki kadar kalsium dan vitamin D, olahraga tidak teratur kalsium serum yang rendah, yang terdiri dari 5 serta pilihan gaya hidup. Semakin bertambahnya orang laki – laki (16.7%) dan 12 orang usia terjadi penurunan kalsitonin (menghambat perempuan (40%), dan 13 responden ( 43.3%) reabsorbsi tulang dan merangsang pembentukan dengan kadar kalsium serum yang normal yang tulang), dan juga esterogen (menghambat terdiri dari 4 orang laki-laki (13.3%) dan 9 pemecahan tulang). Terjadi peningkatan hormon paratiroid yang berfungsi meningkatkan tidak bisa dihindari serta perbedaan masaa tulang reabsorbsi tulang ( Minropa, 2013). antara laki-laki dan perempuan (Tjahjadi, 2010). Wanita mempunyai resiko osteoporosis Simpulan dari penelitian ini diperoleh hasil lebih besar daripada pria. Secara umum wanita pemeriksaan sampel kadar rata-rata kalsium memiliki resiko osteoporosis empat kali lebih serum pada penelitian ini adalah 8.06 mg/dL, banyak dari pria. Hal ini terjadi antara lain karena kadar terendah kalsium darah sebesar 6.29 mg/dL massa tulang wanita lebih kecil dari pria. Nilai dan hasil tertinggi sebesar 9.92 mg/dL. Dari total massa tulang wanita umumnya hanya sekitar 800 30 responden sebanyak 17 responden dengan gram lebih kecil dibandingkan dengan pria yaitu presentase 56.7% memiliki kadar kalsium serum sekitar 1.200 gram serta terdapat efek kehilangan yang rendah, sebanyak 13 responden dengan esterogen pada masa menopause (Wirakusumah, presentase 43,3% dengan kadar kalsium serum 2007). yang normal dan tidak ada responden yang Penurunan kadar kalsium darah terbanyak memiliki kadar kalsium darah tinggi. terjadi pada lansia kelompok usia 60-67 tahun Saran yang dapat disampaikan adalah Kepada sebanyak 15 responden (50%). Hasil analisis lansia yang sudah mengalami osteoporosis terhadap kadar kalsium darah terendah adalah sebaiknya dilakukan pencegahan supaya tidak sebesar 6.29 mg/dL yang ditemukan pada terjadi fraktur akibat osteoporosis, seperti responden yang berusia 62 tahun, sedangkan berhati-hati dalam berjalan atau beraktivitas kadar kalsium darah tertinggi (namun masih khususnya ditempat-tempat yang beresiko untuk dalam batas normal) yaitu 9.92 mg/dL ditemukan menyebabkan seorang lansia terjatuh. Kepada pada responden yang berusia 62 tahun. Puskesmas khususnya program Promkes dan Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan Puskesdes agar dapat memberikan penyuluhan sebanyak 13 sampel (43,3%) kadar kalsium darah kesehatan pada lansia tentang osteoporosis. normal. Kadar kalsium darah yang normal disebabkan karena metabolisme kalsium di dalam Daftar Pustaka tubuh berjalan normal dan tidak adanya gangguan pada faktor – faktor yang mempengaruhi kadar Fridayani, I., 2011 , Pemeriksaan Kalsium Pada kalsium darah. Kadar kalsium serum dikontrol Wanita Usia 50-60 Tahun. Denpasar: secara ketat oleh berbagai faktor termasuk asupan Jurusan Analis Kesehatan STIKes Wira gizi yang diterima oleh tubuh. Selain itu, kontrol Medika. juga dilakukan oleh 1,25- Minropa, Adi, 2013, Faktor – Faktor Yang dehidroxcycholecalsiferol, hormon paratiroid, Berhubungan Dengan Resiko Osteoporosis kalsitonin, fosfor, dan esterogen (Suryono, 2007). Pada Lansia Di Kenegarian Api- Api Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Baru didapatkan responden yang memiliki kadar Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia). Bila Selatan Tahun 2013. tingkat kalsium dalam darah meningkat terlalu tinggi, kelenjar thiroid akan menghasilkan Sibagariang, Eva Ellya; Pusmaika, Rangga; kalsitonin, yakni hormon yang memperlambat Rismalinda, 2010, Kesehatan pelepasan kalsium dari tulang. Reproduksi Wanita, Jakarta: TIM, 237 Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang Halaman. mendukung penelitian, terjadi penurunan kadar Suryono, dkk., 2007 ,Pengaruh Pemberian Susu kalsium darah pada lansia yang disebabkan Terhadap Kadar Klasium Darah dan karena faktor penurunan hormon esterogen Kepadatan Tulang Remaja Pria, Media Gizi terutama pada wanita akan berpengaruh pada dan Keluarga. efektivitas penyerapan kalsium di usus dan Tjahjadi, Vicynthia, 2002, Mengenal, Mencegah, tentunya kadar kalsium darah dalam tubuh juga Mengatasi Silent Killer OSTEOPOROSIS, akan berkurang. Jadi, dari pengaruh hormon dan Semarang: Pustaka Widyamara. perkembangan fisiknya wanita memiliki tingkat Wirakusumah, E.S., 2003, Menopause, Jakarta : resiko osteoporosis lebih tinggi daripada laki-laki Gramedia Pustaka Utama. karena pengaruh menurunnya esterogen yang