Вы находитесь на странице: 1из 18

BAB IV

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

A. Pelaksanaan
Laporan pelaksanaan kegiatan manajemen dan hasil analisis pengkajian
serta rencana penyelesaian masalah manajemen keperawatan di Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin yang dilaksanakan di
ruang Kumala lantai 3 dari tanggal 12 - 21 Mei 2018 yang dihadiri oleh
clinical instrukture (pembimbing lahan), clinical teacher (pembimbing
akademik) dari STIKES Suaka Insan Banjarmasin. Pada pertemuan tersebut
telah disepakati POA yang akan dilaksanakan diantaranya :
1) Meningkatkan pengetahuan atau kognitif perawat ruangan terkait MAKP;
2) Mengatur tempat tidur dengan identitas klien; 3) Mengatur keterangan
lemari obat; 4) Inovasi metode timbang terima; 4) Pelaksanaan ronde
keperawatan; 5) Pengoptimalkan sentralisasi obat.
1. Meningkatkan pengetahuan atau kognitif perawat ruangan terkait
Persiapan Kegiatan
a) Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3 dan petugas kesehatan lainnya,
selanjutnya dengan membentuk kelompok yang akan menyusun
proposal lokakarya mini Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Jiwa untuk meningkatkan kualitas dan kinerja perawat di
Ruang Kumala lantai 3.
b) Penatalaksanaan Kegiatan
Kegiatan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)
dilaksanakan pada tanggal 12 – 22 Mei 2018 di Ruang Kumala lantai
3.
2. Mengatur tempat tidur dengan identitas klien
a) Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3 dan petugas kesehatan lainnya,
selanjutnya kelompok mengidentifikasi semua pasien yang dirawat di
Ruang Kumala lantai 3 berdasarkan tim yang telah terbagi. Kemudian

84
kelompok mendokumentasi nama, nomor rekam medik dan foto
pasien.
b) Penatalaksanaan Kegiatan
Pengaturan nama di tempat tidur dengan identitas klien dilakukan
dengan bekerja sama dengan pasien menjelaskan peraturan terbaru
terkait tempat tidur yang menggunakan identitas. Identitas tempat tidur
menggunakan kertas yang telah dilaminating dan ditempel di tempat
tidur pasien pada tanggal 12 – 22 Mei 2018 dan setiap pasien masuk ke
Ruang Kumala lantai 3. Keuntungan dari pengaturan nama di tempat
tidur pasien adalah untuk memandirikan pasien dalam membersihkan
tempat tidur pasien, menghindari pasien berpindah - pindah, dan
menghindari tuduhan negatif apabila ditemukan benda-benda yang
tidak boleh dibawa pada spot check.
3. Mengatur keterangan lemari obat
a) Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3, selanjutnya kelompok mengidentifikasi
keterangan lemari obat yang kurang rapi, lalu kelompok membuat
rancangan untuk mengatur keterangan lemari obat.
b) Penatalaksanaan Kegiatan
Pengaturan keterangan lemari obat dilakukan kelompok pada tanggal
12 – 22 Mei 2018. Keuntungan dari pengaturan keterangan lemari obat
adalah untuk mempermudah perawat dalam mencari obat dan
meletakan obat sesuai keterangan obat.
4. Inovasi metode timbang terima
a) Persiapan kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3 dan petugas kesehatan lainnya,
selanjutnya kelompok mengidentifikasi metode timbang terima yang
digunakan di Ruang Kumala lantai 3. Metode timbang terima yang
digunakan di Ruang Kumala lantai 3 adalah metode handover at nurse
station dimana timbang terima dilakukan di atas meja saja, dan pasien
tidak terlibat langsung.

85
b) Penatalaksanaan Kegiatan
Metode timbang terima yang dilaksanakan adalah metode bedside
handover dimana timbang terima dilakukan di samping tempat tidur
pasien. Pelaksanaan dimulai dari tanggal 12 - 22 Mei 2018. Akan
tetapi perawat di Ruang Kumala lantai 3 belum terbiasa dengan
metode bedside handover, jadi timbang terima dilakukan dengan
mengkombinasi metode handover at nurse station dan metode bedside
handover. Keuntungan dari metode bedside handover adalah perawat
lebih dekat dengan pasien, mempermudah perawat mengingat dan
mengenal wajah pasien.
5. Pelaksanaan ronde keperawatan
a) Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3 dan petugas kesehatan lainnya,
selanjutnya membentuk kelompok yang akan menyusun proposal
ronde keperawatan untuk meningkatkan mutu pelayanan di Ruang
Kumala lantai 3.
b) Pelaksanaan Kegiatan
Ronde keperawatan dilakukan pada tanggal 22 Mei 2018 yang di
hadiri oleh Kepala Ruangan selaku Clinical Instruktor, pegawai bagian
Farmasi, Gizi, Laboratorium, Clinical Akademik dan mahasiswa.
Ronde membahas pasien Ny. H terkait diagnosa yang ditemukan
selama pemberian asuhan keperawatan.
6. Pengoptimalkan sentralisasi obat
a) Persiapan Kegiatan
Persiapan kegiatan ini dimulai dengan melakukan koordinasi dengan
tim diruang Kumala lantai 3 selanjutnya kelompok mengidentifikasi
kotak stok obat pasien di lemari obat, dan kotak obat pasien.
b) Pelaksanaan Kegiatan
Pada kotak stok obat pasien di lemari obat nama pasien kurang rapi
sehingga kelompok menulis ulang agar lebih rapi, dan kotak obat
pasien disusun berdasarkan tim terdapat foto, nama, dan dosis obat.
Obat emergency memiliki tas khusus dan segel khusus terletak di
ruang obat yang apabila sekali terbuka tidak dapat disegel ulang dan
harus kembali ke bagian farmasi untuk pengaturan ulang.

86
Pengembalian tas obat emergency di sertai form yang berisi obat yang
digunakan dan tanda tangan dokter. Untuk obat emergency hanya
dilakukan evaluasi setiap timbang terima apakah ada digunakan atau
tidak.

B. Evaluasi

1. Tenaga dan pasien (M1)


a. Struktur
Persiapan kegiatan praktik mahasiswa stase manajemen keperawatan
yang telah dimulai dari tanggal 08 - 21 Mei 2018. Mahasiswa membuat
jadwal dinas yang terdiri dari 3 shift (pagi,sore dan malam) dan
berkoordinasi dengan kepala ruangan yang sekaligus sebagai CI Klinik
mahasiswa stase manajemen di ruang kumala lantai 3. Masing-masing
mahasiswa diberi tugas dan tanggung jawab menjadi kepala ruangan,
supervise, ketua TIM 1 dan TIM 2, dan sebagai perawat pelaksana.
b. Proses
Pelaksanaan Role Play pelayanan keperawatan oleh mahasiswa di
Ruang kumala lantai 3 selama 10 hari dari tanggal 12-21 Mei 2018.
Mahasiswa dibagi menjadi 3 shift yaitu shift pagi 4 orang, shift sore 2
orang, shift malam 2 orang. 1 orang perawat memberikan asuhan
keperawatan 1-3 orang pasien. Setiap mahasiswa yang berdinas 1 hari

Sumber : Douglas (1984)


Tabel 4.2 Jumlah kebutuhan ketenagakerjaan berdasarkan
tingkat ketergantungan pasien
Tingkat Jumlah
No Pagi Sore Malam
ketergantungan Klien
0,2
1. Parsial 6 6x 7 = 1,62 6 x 0,15 = 0,9 6 x 0,10 = 0,6
Jumlah / Total 6 1, 62 0,9 0,6
Sumber : Douglas (1984)

87
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah
perawat yang dibutuhkan perhari yaitu 8 orang terdiri dari 4
orang dinas pagi ,2 orang dinas sore dan 2 orang dinas malam.

Tabel 4.3 Tingkat kebutuhan perawatan pasien di Ruang kumala


lantai
Selama melakukan roleplay stase Manajemen yang kami
dapatkan data pasien adalah :
No Data Pasien F %
1. Pindah Ruangan 0 0%
2. Pulang 7 100%
3. Dirujuk 0 0%
4. Meninggal 0 0%
Total 7 100%
Sumber : Ruang kumala lantai 3

2. M2 - Money
a. Struktur
Melakukan pengkajian data dimulai pada tanggal 08 Mei 2018, dilakukan
pengumpulan data dan penyelesaian laporan.
b. Proses
Pengumpulan data dimulai dari menanyakan semua pembiayaan mulai dari
pembayaran karyawan PNS, Tenaga Kontrak maupun tenaga non-PNS,
pembiayaan keperluan ruangan serta kas ruangan dan pembiayaan pasien
kepada kepala Ruangan Kumala Lantai 3, data yang kami dapat tersebut
kami kumpulkan menjadi satu dan dilakukan pengolahan data.
c. Hasil
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Kepala Ruang Kumala lantai
3 di RSUD Ansari Saleh, anggaran dana untuk pembayaran gaji perawat
yang PNS dan non PNS (Tenaga Kontrak) sudah diatur oleh pihak
pemerintah, sedangkan untuk pembayaran gaji Honor (Petugas
Kebersihan) diatur oleh pihak rumah sakit sendiri yang langsung dikelola
oleh pihak keuangan rumah sakit atau BLUD. Untuk pemeliharaan
ruangan seperti sarana atau prasarana dan alat kesehatan serta perbaikan,
pengadaan dana bagi ruangan (renovasi ruangan). Ruang Kumala Lantai 3

88
RSUD Ansari Saleh Banjarmasin , sumber dana operasional ruangan,
sumber kesejahteraan ruangan, pendanaan alat kesehatan, pendanaan
fasilitas kesehatan bagi Klien, pendanaan bahan kesehatan (habis pakai),
pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas, biasanya diperoleh dari
penghasilan yang dikelola sendiri oleh rumah sakit (BLUD) dan dari
anggaran pertahun oleh APBN atau APBD

3. Sarana dan Prasarana (M3 - Material)


a. Struktur
Persiapan pengorganisasian kegiatan praktik Mahasiswa Stase
Manajemen Keperawatan yang telah dimulai dari tanggal 08 s/d 28
Mei 2018. Mahasiswa mengobservasi Kumala lantai tiga, melihat
sarana dan prasarana baik fasilitas untuk klien dan fasilitas untuk
perawat.
b. Proses
Pelaksanaan Role Play pelayanan keperawatan oleh mahasiswa di
Ruang Kumala lantai tiga selama 10 hari dari tanggal 12 s/d 21 Mei
2018. Masing-masing mahasiswa dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan didampingi kepala ruangan, serta ketua tim
perawatan serta staf keperawatan yang bertugas, adapun yang di
lakukan mengobservasi sarana dan prasarana.
c. Hasil
Seluruh proses dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan program
kerja yang telah ditetapkan dan dijadwalkan sebelumnya dan jumlah
alat, kondisi, perhitungan sesuai standar.

89
NO Jenis barang Tahun Jumlah Keadaan Barang
Pembelian barang Baik Buruk Rusak
Berat
1 Bedside Cabinet BLUD 2015 7 Unit 
2 Pasien monitor APBD 2016 1 Unit 
space labs elance 5
USA
3 Optima infusion APBD 2016 2 Unit 
Pump Frenius Kabi
4 Bed pasien tipe p1- APBD 2015 9 Unit 
208 me merk
platinum
5 Matras merk APBD 2015 9 Unit 
platinum tipe
ceriblasem
6 EKG fukuda/ APBD 2015 1 Unit 
cardisuny c 120
7 Matras anti APBD 2016 2 Unit 
dekubitus
8 Pispot BLUD 2016 15 Unit 
9 Urinal pispot BLUD 2016 15 Unit 
10 Stetoskop dewasa BLUD 2016 3 Unit 
litman
11 Tensi meter air BLUD 2016 1 Unit 
raksa
12 Tensi meter BLUD 2016 3 Unit 
pleksibel
13 Stetoskop d litment BLUD 2016 1 Unit 
14 Pen light with batt BLUD 2016 1 Unit 
gea
15 Regulator 02 BLUD 2016 21 Unit 
dinding sharp
16 Hepa Filter 0xgen BLUD 2016 3 Unit 
17 Lampu Sorot BLUD 2016 1 Unit 
18 Brankar APBD 2016 1 Unit 
19 Timbangan berat APBD 2012 2 Unit 
badan
20 Kulkas Obat APBD 2017 1 Unit 
21 Lemari obat pasien APBD 2017 2 Unit 
22 Kursi rodan APBD 2016 2 Unit 
23 Nebulizer APBD 2017 3 Unit 
24 Oxymeter APBD 2017 2 Unit 
25 Stan infuse APBD 2017 19 Unit 
26 Troly Oxygen APBD 2017 1 Unit 
27 Troly Instrumen APBD 2017 1 Unit 

90
Berdasarkan data dari pengkajian di atas, sebagian besar
peralatan di ruang Kumala lamtai 3 sudah memenuhi standar jumlah
yang ditetapkan oleh RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin.
Alat-alat yang sudah terpenuhi sesuai standar telah dimanfaatkan oleh
ruangan secara optimal sesuai kebutuhan klien. Untuk peralatan yang
tidak ada standar jumlahnya selama ini untuk mengevaluasinya adalah
berdasarkan kriteria kecukupan penggunaan dalam kegiatan sehari-
hari.

4. Indikator Mutu (M4)


M4 Patient Safety
a) Safety
Angka Kejadian Jatuh
Tabel 4.6 Penilaian Angka Kejadian Jatuh di Ruang Kumala Lantai 3
RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh

No. Variabel Bulan


Maret April
1. Jumlah 0 0
Kejadian Jatuh

Sumber : Bagian Administrasi Ruang Kumala Lantai

Formula Perhitungan angka persentasi kejadian jatuh.


% jatuh = Jumlah kejadian jatuh. x 100%
Jumlah pasien berisiko terjadi jatuh
= 0 x 100% = 0 %
0
Dari data yang didapat pada bulan tidak ditemukan kejadian jatuh
ataupun pasien beresiko jatuh, terdapat 1 pasien melarikan
dibulan November, tidak terdapat pasien bunuh diri maupun
kasus scabies.
2. BOR, AVLOS, TOI dan BTO
BOR (Bed Occupancy Rate)
Formula Jumlah hari perawatan 100% =
Jumlah bed x jumlah hari periode
a) Maret : BOR 137 100% = 23,25%

91
19x31
b) April : BOR 259 100% = 45,43%
19x30
Dari hasil pengkajian dan analisa diatas hasil penjumlahan
BOR selama 2 bulan terakhir yaitu bulan Maret dan April tahun
2018 tidak dalam batas ideal dimana pada bulan Maret 23,25%
dan pada bulan April 45,43%. Pada teori dari Depkes 2005
yaitu idealnya BOR suatu rumah sakit adalah sebesar 60-85%.

3. AVLOS (Length Of Stay = Rata-rata lamanya Klien dirawat)


AVLOS Jumlah hari perawatan =
Jumlah pasien keluar(hidup/mati)
1) Maret : AVLOS = 137 = 4,56 =5 hari
30
2) April : AVLOS = 259= 3,59 = 4 hari
72
Dari hasil analisa diatas didapatkan bahwa rata-rata lamanya
pasien di rawat di Kumala lantai 3 ±5 hari, data ini tidak sejalan
dengan teori yang dikemukakan oleh Depkes, 2005 dimana idealnya
AVLOS adalah 6-9 hari perawatan ini di karenakan kebanyakan dari
pasien yang dirawat di Kumala lantai 3 sudah diizinkan oleh dokter
penanggung jawab (DPJP) untuk pulang dan kontrol dipoli yang
sudah ditentukan tanggalnya oleh dokter karena itulah kenapa hari
perawatan lebih sebentar.
4. TOI (Turn Over Interval)

a) Maret = TOI (19x31) - 137 = 15,06 = kurang lebih 15 hari


30
b) April = TOI (19x30) – 259 = 4,31 = kurang lebih 4 hari
72
TOI (Turn Over Interval) = Tenggang perputaran atau
disebut dengan jumlah rata-rata hari tempat tidur tidak dipakai,
menurut Depkes 2005 idealnya rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati 1-3 hari namun data yang didapat pada 2 bulan terakhir
tidak ideal, dimana terdapat tempat tidur tidak dipakai ±4 hari-15
hari. Ini dikarenakan tidak semua tempat tidur selalu dipakai dan
masa perawatan pasien yang tidak terlalu lama.

92
5. BTO (Bed Turn Oven) = Angka Putaran Tempat Tidur
BTO = Jumlah pasien keluar =
Jumlah tempat tidur
a. Maret : BTO = 30 = 1,57 = 2 kali
19
b. April : BTO = 72 = 3,78 = 4 kali
19
Selanjutnya perhitungan BTO (Bed Turn Over) = Angka
perputaran tempat tidur, didapatkan hasil 2-4x/perbulan, ini
termasuk ideal karena sejalan dengan teori Depkes 2005 bahwa
rata-rata 1 tempat tidur bisa dipakai 40-50x/tahun.

5. Methode (M5)

Model Asuahan Keperawatan Profesional


a. Struktur
Secara struktur, pelaksanaan MAKP sudah sesuai dengan teori,
dimana struktur organisasi terdiri atas Kepala Ruangan, ketua tim
serta perawat pelaksana. Pembagian tugas harian disesuaikan dengan
tingkat ketergantungan klien. Adanya uraian tugas yang jelas, jadwal
pembagian peran, jadwal dinas, pembagian klien pada setiap perawat
yang berdinas sudah berjalan dengan baik.
b. Proses
Sebelum dilaksanakan role play di ruang Kumala lantai 3, dilakukan
pengkajian data awal selama 3 hari, kemudian dilaksanakan di ruang
Kumala lantai 3 role play selama 10 hari kerja. Pelaksanaan kegiatan
praktik manajemen ruangan sesuai dengan struktur pengorganisasian
pelayanan keperawatan dalam proses MAKP pada tanggal 12 – 21
mei 2018. Mahasiswa praktek stase manajeman diberikan peran
sebagai Kepala Ruangan, Supervisi, Ketua Tim I dan Tim II serta
Perawat Pelaksana. Dalam pelaksanaan peran tersebut, mahasiswa
dapat menjalankan perannya dengan cukup baik sesuai uraian tugas
masing-masing mahasiswa yang berdinas di ruangan dengan
bimbingan dari Kepala Ruangan sekaligus CI Klinik, KATIM dan
Perawat Pelaksana yang bertugas.

93
c. Hasil
Secara keseluruhan pelaksanaan MAKP berjalan sesuai teori dan
rencana kegiatan, dimana masing - masing mahasiswa sudah
mendapatkan peran dari sebagai Kepala Ruangan, Supervisi, Ketua
Tim I dan Tim II serta Perawat Pelaksana. Mahasiswa mampu
menjalankan peran sesuai dengan uraian tugas yang ada. Sedangkan,
dalam melibatkan perawat ruangan sudah terjalin dengan baik,
karena sebelumnya Ruang Kumala lantai 3 Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Moch Ansari Saleh terlebih dahulu menerapkan
metode MAKP, sehingga memudahkan para mahasiswa dalam
mengambil pembelajaran tentang metode MAKP tersebut.

Dokumentasi Keperawatan
a. Struktur
Komponen isi dokumentasi meliputi: pengkajian, diagnosis
keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan tindakan
keperawatan, evaluasi, tanda tangan dan nama terang perawat, catatan
keperawatan, resume keperawatan, dan catatan klien pulang atau
meninggal dunia telah dibentuk dalam format yang disetujui untuk
dipergunakan. Semua pegawai ruangan telah diberikan informasi
pengisian sesuai dengan tanggung jawab.
b. Proses
Selama melaksanakan role play di ruang Kumala lantai 3,
dokumentasi asuhan keperawatan yang dilaksanakan di Ruang
Kumala lantai 3 pada semua klien yang dirawat sesuai dengan rencana
pengisian yang telah ditetapkan. Pengkajian diisi meliputi aspek
identitas klien , alasan masuk, faktor predisposisi, fisik, psikososial,
status mental, kebutuhan persiapan pulang, mekanisme koping,
masalah psikososial dan lingkungan, pengetahuan, dan aspek medik.
Diagnosis keperawatan berdasarkan tanda dan gejala yang didapat
melalui observasi, wawancara atau pemeriksaan fisik, perawat
merumuskan diagnosis keperawatan seperti resiko penurunan curah
jantung, ansietas, hipertermi, ketidakstabilan kadar gula darah dan lain
lain. Rencana keperawatan mencakup perumusan diagnosis, tujuan
umum dan khusus. Rencana tindakan keperawatan diberikan sesuai

94
dengan masalah keperawatan yang ditetapkan. Implementasi
keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan keperawtan
sesuai dengan maslah keperawatan yang sudah ditetapkan. Evaluasi
yang merupakan rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan klien sesuai dengan kerangka waktu yang
telah ditetapkan pada tujuan keperawatan.
c. Hasil
Secara keseluruhan, dokumentasi keperawatan telah diisi dari
pengkajian sampai evaluasi keperawatan. Masih terdapat beberapa
kekurangan dalam proses pengisian, seperti belum ada jangka waktu
tindakan yang akan dicapai setelah memberikan asuhan keperawatan
kepada klien.

Penerimaan Pasien Baru


Setelah menjalani praktek keperawatan stase manajemen di Ruang Kumala
lantai 3 kami menemukan bahwa selama berpraktek ada terdapat beberapa
pergantian klien baik dari klien baru yang pindah ke Ruang Kumala lantai
3. Selama berpraktek stase manajemen Mahasiswa juga mengikuti proses
penerimaan klien baru yang di mulai dari:
a. Pra Penerimaan klien baru
1) Karu memberitahukan kepada perawat pelaksana bahwa akan ada
klien baru.
2) Perawat pelaksana menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam
penerimaan klien baru. Diantaranya lembar SBAR, Informt
Consent , obat klien , cek kelengkapan status klien .
3) Perawat pelaksana menerima klien baru dan memperkenalkan
klien akan fasilitas diruangan tempat pasien akan dirawat
4) Karu menanyakan kembali kepada perawat pelaksanaan apakah
persiapan sudah disediakan sesuai dengan ketentuan.
5) Perawat pelaksana menyebutkan hal-hal yang telah dipersiapkan.
b. Pelaksanaan penerimaan klien baru
1) Kepala ruangan dan perawat pelaksana menyambut klien dan
keluarga jika berhadir, memberi salam dan memperkenalkan diri.
2) Perawat pelaksana menunjukan tempat tidur kepada klien, yang
mana tempat tidur yang akan ditempatinya.

95
3) Perawat pelaksana menerima obat, hasil laboratorium, dan
menanyakan klien menggunakan jaminan kesehatan berupa apa
saja, misalnya: BPJS, Jamkesprov, Jamkesda, dan lainnya.
4) Perawat pelaksana melakukan pengecekkan kembali status klien ,
menandatangani buku mutasi klien dan menanyakan kembali
keluhan klien saat tiba di ruangan.
5) Perawat pelaksana selanjutnya melengkapi lembar klien masuk
yang ada didalam status klien .
c. Post penerimaan klien baru
1) Kepala ruangan memeriksa kelengkapan pengisi dokumentasi
2) Kepala ruangan melakukan evaluasi tentang orientasi yang
dilakukan oleh perawat pelaksana.
3) Kepala ruangan memberikan reward kepada perawat pelaksana
dengan mengucapkan terima kasih.
4) Perawat pelaksana merencanakan intervensi keperawatan.

Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Sarana dan prasarana yang menunjang antara lain lembar
penerimaan klien baru, lembar serah terima klien dari ruangan
lain/ buku mutasi, informt consent, format pengkajian.
2) Penerimanan klien baru pada shif pagi dilakukan oleh kepala
ruangan dan perawat pelaksana. Penerimaan klien baru pada
dinas sore dan malam dilakukan oleh PJ shift dan perawat
pelaksana.
b. Evaluasi Proses
1) Klien diterima oleh kepala ruangan dan perawat pelaksana
2) Perawat pelaksana menerima obat, data pemeriksaan
penunjang yang dibawa dan catatan khusus yang ada dan
mengarahkan klien untuk masuk kedalam ruangan dan
ketempat tidurnya dan akan diberikan orientasi
3) Perawat pelaksana melakukan anamnesa terhadap klien baru
4) Perawat melakukan komunikasi trapeutik dengan klien seperti
membina hubungan saling percaya.

96
c. Evaluasi Hasil
1) Hasil penerimaan klien baru didokumentaiskan dengan benar
2) Klien mengetahui tentang orintasi raungan yang telah
diberitahukan oleh perawat pelaksanan
3) Keluarga klien telah menandatangani informt consent saat
mengantar klien ke IGD.
4) Mahasiswa berkerja sesuai dengan tugasnya masing-maisng.
Kegiatan penerimaan klien baru berjalan lancar dan sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.

Ronde Keperawatan
a. Struktur
Sebelum kegiatan ronde keperawatan di Ruang Kumala lantai 3
persiapan yang dilakukan yaitu menentukan penanggung jawab ronde
keperawatan yang dipilih dari mahasiswa stase manajemen di
ruangan, menentukan klien yang akan dijadikan subyek dalam ronde
keperawatan yang dianggap memenuhi kriteria dengan melihat hari
rawat klien, pengkajian keperawatan yang dilakukan untuk
menentukan masalah keperawatan dan diagnosa keperawatan klien
yang belum teratasi. Penanggung jawab menyusun proposal kegiatan
ronde keperawatan, menyiapkan klien dengan membuat informed
consent dan membuat hasil pengkajian dan mengundang tenaga
kesehatan dari instalasi lain dalam pelaksanaan ronde.
b. Proses
Pelaksanaan ronde keperawatan dilakukan pada hari Selasa tanggal 22
Mei 2018 sebelumnya dilakukan pengkajian pada klien yang
memenuhi kriteria yang ditentukan. Pengkajian dilakukan pada
tanggal 21 Mei 2018, klien yang bernama Ny. H dengan diagnosa
medis yaitu CHF. Pada pelaksanaan ronde keperawatan telah dihadiri
oleh Kepala Ruangan sekaligus sebagai Clinical Intructur, Dokter
Penanggung Jawab, Bagian Farmasi, Ahli Gizi, dan Clinical Teacher.
Pada kegiatan ronde telah dibahas masalah keperawatan yang belum
teratasi dan intervensi selanjutnya yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah keperawatan pada klien.

97
c. Hasil
Secara keseluruhan, kegiatan ronde telah berjalan dengan baik, namun
terdapat hambatan dalam proses ronde, ketidaktepatan waktu
pelaksanaan yang terundur dari jam kegiatan Ronde Keperawatan
Saran dari Dokter Penanggung Jawab Pasien yaitu melakukan edukasi
bed rest total pada pasien, selain itu juga mengikuti aturan pengobatan
sesuai dengan intruksi Dokter yang sudah diberikan, saran dari
petugas Gizi, pasien diberikan menu diet Jantung Rendah karbohidrat
Sederhana (Nasi lembek) serta klien saat dirumah dianjurkan
menggunakan minyak zaitun, minyak kanola dan menghindari
makanan tinggi natrium (penyedap rasa, makanan kalengan seperti
sarden dan kornet dan hindari makanan gorengan). Dan dari petugas
Farmasi menyarankan untuk mengkonsumsi obat secara terus menerus
dimana penyakit CHF harus terus mengkonsumsi obat – obatan.
Selain itu juga harus memperhatikan interaksi antar obat dan interaksi
yang terjadi antar obat dengan makanan.

Sentralisasi Obat
a. Struktur
Sebelum melaksanakan role play di ruang Kumala lantai 3 yang akan
dilaksanakan selama 10 hari dimulai dari tanggal 12 – 21 mei 2018,
pada sentralisasi obat mahasiswa stase manajemen melakukan
pengkajian mulai dari tempat penyimpanan obat, tanggal kadaluarsa
obat, suhu ruangan, tempat obat sesuai loker pasien di ruangan, dan
cara pemberian obat pada klien.
b. Proses
Penyediaan obat-obatan di Ruang Kumala lantai 3 merupakan salah
satu tanggung jawab petugas kesehatan di Ruang Kumala lantai 3.
Terdapat tempat khusus penyimpanan obat di Ruang Kumala lantai 3,
tempat penyimpanan obat disusun sesuai dengan loker dan nama
klien. Obat yang kadaluarsa dibuang dan obat yang baru diambil dan
diantar dari apotik disimpan di loker obat pasien. Pada saat pemberian
obat, obat disiapkan dalam 3 shift dinas perawat dan obat tidak boleh
dibuka dari bungkusnya sebelum diberikan kepada pasien karena suhu

98
ruangan dapat mempengaruhi konsentrasi kimia pada obat. Saat
membagikan obat pada pasien harus diperhatikan sesuai dengan nama,
dosis, waktu pemberian dan memastikan pasien minum obat dengan
benar. Keluar masuknya obat oral dan injeksi sudah didokumentasi di
buku obat per Tim perawatan di ruangan..
c. Hasil
Tempat sentralisasi obat di Ruang Kumala lantai 3 sudah rapi tetapi di
ruangan terdapat kekurangan yaitu suhu ruangan kurang memadai
untuk penyimpanan obat, ruangan penyimpanan obat belum tersusun
dengan rapi sesuai dengan tempatnya, dan penempatan alat yang tidak
sesuai dengan tempatnya.

Supervisi
a. Struktur
Selama melaksanakan role play di ruang Kumala lantai 3, kegiatan
supervisi telah dilakukan selama 10 hari dimulai dari tanggal 12 – 21
Januari 2018. Setiap shift pagi supervisi di Ruang Kumala lantai 3
dilakukan oleh Supervisi yang ditugaskan, shift sore dan malam
supervisi dilakukan oleh Supervisi yang ditugaskan dari ruang
perawatan Kumala lantai 3 sendiri.
b. Proses
Sebelum dilakukan kegiatan supervisi, kegiatan yang dilakukan terlebih
dahulu yaitu melakukan crosscheck terhadap tindakan intervensi yang
akan dilakukan apakah sesuai dengan catatan pada rencana asuhan
keperawatan klien. Kemudian dilakukan kontrak dengan klien untuk
kegiatan yang akan dilakukan. Setelah melakukan tindakan kepada
klien , kepala ruangan mempersilahkan kepada ketua tim dan perawat
pelaksana kembali ke nurse station untuk memberikan evaluasi
terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya.
Supervisi yang dilakukan pada shift sore dan malam dilakukan oleh
supervisi yang ditunjuk dipagi hari. Supervisi bertugas memeriksa
pemberian asuhan keperawatan yang didokumentasikan oleh perawat
pelaksana di ruangan dan memberikan pengarahan kepada perawat
yang bertugas jika ada kesalahan atau kesulitan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada klien. Supervisi juga mencatat jumlah

99
perawat yang berdinas, mahasiswa yang berdinas dan jumlah klien yang
ada di ruangan.
c. Hasil
Hasil supervisi didapatkan peningkatan kinerja dalam memberikan dan
mendokumentasikan asuhan keperawatan di Ruang Kumala lantai 3.

Timbang Terima
a. Struktur
Pada timbang terima, sarana dan prasarana yang menunjang telah
tersedia di Ruang Kumala lantai 3 antara lain: catatan timbang terima,
status klien dan kelompok shift timbang terima. Kepala ruangan
memimpin kegiatan timbang terima yang dilaksanakan di Ruang
Kumala lantai 3 pada pergantian shift malam ke pagi dan pagi ke sore,
sedangkan timbang terima pada shift pagi ke sore, shift sore ke shift
malam dipimpin oleh salah satu perawat pelaksana yang bertugas
sebagai Penanggung Jawab Shift yang membagi tugas kepada
temannya perawat pelaksana yang bertugas pada saat itu.
b. Proses
Implementasi kegiatan timbang terima dilaksanakan di Ruang Kumala
lantai 3 mulai pada tanggal 12 Mei s/d 22 Mei 2018. Timbang terima
dilakukan secara lisan dan data di dokumentasikan. Dalam
pelaksanaan timbang terima secara konsep, mahasiswa melakukan
bersama dengan staf perawat di ruangan. Proses timbang terima
dipimpin oleh Kepala Ruangan yaitu mahasiswa yang ditunjuk dan
dilaksanakan di Ruang Kumala lantai 3 oleh seluruh perawat yang
bertugas maupun yang akan mengganti shift. Timbang terima pertama
dilakukan secara handover at nurse stastion dimulai pada tanggal 12
Mei 2018, Mulai pada tanggal 12 - 22 Januari 2018 dilakukan secara
kombinasi antara handover at nurse stastion dan bedside handover
dan kemudian kembali lagi ke nurse station untuk dilakukannya pre-
conference pembagian pasien kelolaan, tugas penanggung jawab shift.
Adapun informasi yang disampaikan terkait keadaan pasien, sarana
dan prasarana, obat-obatan. Informasi terkait pasien yang disampaikan
menggunakan hasil evaluasi keperawatan, keluhan klien, keadaan

100
klien , dan pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan pada klien .
Kegiatan timbang terima didokumentasikan pada buku catatan
keperawatan.
c. Hasil
Timbang terima dapat di Ruang Kumala lantai 3 setiap pergantian
shift. Setiap perawat dapat mengetahui perkembangan klien.
Komunikasi antar perawat berjalan dengan baik. Pada tanggal 12 - 22
Mei 2018 dilakukan secara bedside handover tetapi kurang efektif.
Pada tanggal 12 - 22 Januari 2018 dilakukan secara kombinasi antara
handover at nurse stastion dan bedside handover, hal ini mendapatkan
nilai positif dari perawat Ruang Kumala lantai 3 dan pelaksanaan
dilakukan dengan lancar.

Penerapan Standar Asuhan Keperawatan


a. Struktur
Proses persiapan pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan dengan
menerapkan sistem MAKP yang digunakan di ruangan.
b. Proses
Asuhan keperawatan yang digunakan di Ruang Kumala lantai 3
mengunakan Model Asuhan Kepererawatan Propesional (MAKP),
asuhan keperawatan diberikan sesuai dengan diagnosa
c. Hasil
Asuhan keperawatan diberikan oleh perawat di Ruang Kumala lantai 3
mulai dari pengkajian, merumuskan masalah keperawatan,
memberikan intervensi keperawatan, evaluasi keperawatan dan
evaluasi keperawatan sesuai dengan diagnosa. Asuhan keperawatan
didokumentasikan oleh perawat sesuai dengan shift dinas.

101

Вам также может понравиться