Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Npm: 16101311006
Subject : teyl
METODE STORYTELLING
Pada dasarnya metode merupakan suatu cara menyampaikan isi materi kepada siswa.
sehingga siswa tertarik dengan materi tersebut. Penggunaan story telling sesuai diterapkan di
sekolah dasar. Karena pada hakekatnya siswa pada tingkat ini masih senang untuk bermain
dan mendengarkan cerita. Terlebih lagi apabila cerita tersebut mengikutsertakan siswa dalam
pelaksanaannya. Metode story telling pada dasarya merupakan metode yang menggunakan
cerita dongeng yang merupakan situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari yang
dibantu dengan media pembelajaran wayang atau story book.
B.Jenis-Jenis Storytelling
Biasanya terletak di paragrap pertama. Secara teori, Orientation berisi pesan tentang
informasi What, Who, Where, dan When.
2. Complication
3. Resolution
Sebuah pertentangan harus ditutup dengan penyelesaian. Dalam sebuah text narrative,
resolution bisa dengan penyelesaian yuang menyenangkan juga kadang berakhir dengan
penyelesaian yang menyedihkan.
Saat story telling berlangsung, pendongeng harus melakukan kontak mata dengan
audience. Pandanglah audience dan diam sejenak. Dengan melakukan kontak mata audience
akan merasa dirinya diperhatikan dan diajak untuk berinteraksi, selain itu dengan melakukan
kontak mata kita dapat melihat apakah audience menyimak jalan cerita yang didongengkan.
Dengan begitu, pendongeng dapat mengetahui reaksi dari audience.
2. Mimik wajah
Pada waktu story telling sedang berlangsung, mimik wajah pendongeng dapat
menunjang hidup atau tidaknya sebuah cerita yang disampaikan. Pendongeng harus dapat
mengekspresi wajahnya sesuai dengan yang di dongengkan.
3. Gerak tubuh
Geraka tubuh pendongeng waktu proses story telling berjalan dapat turut pula
mendukung menggambarkan jalan cerita yang lebih menarik. Cerita yang di dongengkan
akan terasa berbeda jika mendongeng akan terasa berbeda jika mendongeng melakukan
gerakan-gerakan yang merefleksikan apa yang dilakukan tokoh-tokoh yang
didongengkannya. Dongeng akan terasa membosankan, dan akhirnya audience tidak antusias
lagi mendengarkan dongeng.
4. Suara
5. Kecepatan
Pendongeng harus dapat menjaga kecepatan atau tempo pada saat story telling. Agar
kecepatan yang dapat membuat anak-anak manjadi bingung ataupun terlalu lambat sehingga
menyebabkan anak-anak menjadi bosan.
6. Alat Peraga
Untuk menarik minat anak-anak dalam proses story telling, perlu adanya alat peraga
seperti misalnya boneka kecil yang dipakai ditangan untuk mewakili tokoh yang menjadi
materi dongeng. Selain boneka, dapat juga dengan cara memakai kostum-kostum hewan yang
lucu, intinya membuat anak merasa ingin tahu dengan materi dongeng yang akan disajikan.
B. Kegiatan Inti
Menjelaskan materi dengan baik, tepat dan menarik.
Menjelaskan materi sejelah-jelasnya dan mudah dipahami siswa
Menanyakkan kepada siswa apakah mereka telah mengerti dengan apa yang
dijelaskan.
Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik
dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
Memfasilitasi peserta didik melakukan penjelasan tentang materi yang diajarkan
secara berkelompok di kelas.
Dan melakukan presentasi ahkhir dari setiap kelompok.
C. Kegiatan Penutup