Вы находитесь на странице: 1из 38

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik

Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan
Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi

Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile


Powered by Blogger.

Materi kuliah


Sunday, January 29, 2012

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

TERAPEUTIK PADA BERBAGAI TINGKAT USIA DENGAN BERBAGAI KONDISI, PENERAPAN KOMUNIKASI
DALAM PELAYANAN KESEHATAN

PENGERTIAN

— Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.

— Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu
untuk berhubungan dengan orang lain.

— Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan
kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien.

— Komunikasi terapeutik termasuk komunikasi interpersonal dengan titik tolak saling memberikan
pengertian antar perawat dengan pasien.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

— Menggunakan bahasa yang baik agar jelas dan lengkap agar pesan yang disampaikan dapat
dipahami secara utuh

— Ada keseimbangan antara pengiriman dan umpan balik

— Mendengarkan secara aktif dan mampu mengendalikan emosi

— Memperhatikan isyarat non verbal

MANFAAT KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Manfaat komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan menganjurkan kerja sama antara
perawat dan pasien melalui hubungan perawat dan pasien. Mengidentifikasi, mengungkap perasaan
dan mengkaji masalah dan evaluasi tindakan yang dilakukan oleh perawat.

TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Membantu pasien untuk memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu mempengaruhi orang lain, lingkungan
fisik dan diri sendiri.

Prinsip dasar komunikasi terapeutik


Hubungan perawat dengan klien.

Perawat harus menghargai keunikan klien yang mempunyai satu karakter yang berbeda-beda.

Semua komunikasi yang dilakukan harus dapat memjaga harga diri pemberi maupun penerima
pesan (harga diri perawat dan harga klien)

Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu
sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternative pemecahan masalah, hubungan yang
saling percaya itu adalah kunci dari komunikasi terapeutik yaitu antara perawat dan klien

TEHNIK KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Mendengarkan dengan penuh perhatian

Menunjukkan perhatian

Mengulang ucapan klien dengan menggunakan kata-kata sendiri

Klarifikasi

Memfokuskan

Menyampaikan hasil observasi

Menawarkan informasi

Memberikan penghargaan

Komunikasi terapeutik pada tingkat usia

a. Pada bayi usia 0-1 tahun

bayi pada umumnya berkomunikasi hanya secara non verbal, misalnya : menangis

b. Toddler usia 1-3 tahun

anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, anak bersifat egosentris dan hanya
memahami hal-hal yang hnya berhubungan dengan dirinya.

c. Prasekolah usia 3-5 tahun

anak tidak dapat memahami/membedakan fantasi dan kenyataan, anak juga hanya memahami
kalimat yang pendek, sederhana, kata-kata yang dipahami penjelasan ysng konkrit.

d. Anak usia sekolah usia 5 – 12 tahun

anak mencari alasan dan penjelasan atas segala sesuatu, namun tidak membutuhkan pengesahan.
Anak juga memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikan.

e. Remaja usia 13-18 tahun

remaja berfikir lebih abstrak frustasi antara tingkah laku berfikir kanak-kanak dan dewasa.

f. Lansia

Proses komunikasi dengan lansia membutuhkan perhatian khusus, perawat harus waspada terhadap
perubahan fisik, psikologi, emosi dan sosial yang mempengaruhi pola komunikasi
Ivank Revank di 11:50:00 AM

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version

About Me

Ivank Revank

View my complete profile

Powered by Blogger.

Вам также может понравиться