Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
com
TUGAS
Oleh:
Iwing Dwi Purwandi
G0099094
Pembimbing:
Dr. dr. Bambang P., Sp.PD., KGH., FINASIM
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 1/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
2011
BAB I
PENDAHULUAN
2
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 2/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
BAB II
PEMBAHASAN
I. KEJANG
A. Definisi Kejang
B. Etiologi
Penyebab utama kejang dapat dibagi menjadi 6 kelompok besar, yaitu:
1. Agen toksik: insektisida, alkohol, pemberian obat-obatan tertentu
yang berlebihan atau overdosis.
2. Ketidakseimbangan kimiawi: Hiperkalsemi, Hipoglikemi, dan
Asidosis
3. Demam: infeksi akut, heatstroke
4. Proses patologis pada otak: oleh karena trauma, infeksi, hipoksia,
lesi pada otak yang meluas, peningkatan tekanan intakranial
5. Eklampsia: hipertensi prenatal atau toxemia gravidarum
6. Idiopatik: sebab-sebab yang tidak diketahui.2
3
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 3/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
C. Klasifikasi Kejang
Kejang telah diklasifikasikan dalam berbagai bentuk: menurut
penyebabnya, lokasi asal kejang, bentuk klinisnya (general/umum atau
fokal), dan lain-lain.1
Klasifikasi kejang menurut Klasifikasi Internasional:1
International Classification of Epileptic Seizure
I. Kejang Umum (simetris bilateraldan tanpa onset local)
A. Tonik, Klonik, atau Tonik-klonik (grand mal)
B. Ketiadaan/ absence (petit mal)
1. Dengan disertai kehilangan kesadaran
4
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 4/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
B. Epilepsi refleks
C. Afasia didapat dengan kelainan konvulsi
D. Kejang demam dan kejang tipe lain pada bayi dan anak
E. Kejang histeris
5
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 5/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
metabolik sebagai penyebab utama kejang yang terjadi, dan pada 10% pasien
ini, angka mortalitas yang dilaporkan mencapai 40%.3
Terapi kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit dibedakan menurut
penyebab yang mendasarinya, dan harus didukung dengan pemeriksaan
lainnya. Pada sebagian besar kasus ketidakseimbangan elektrolit, terapi
dengan antikonvulsan ( Anti Epileptic Drug
) tidak dibutuhkan selama
penyebab yang mendasarinya diperbaiki. Pemberian AED jangka panjang
6
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 6/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
itu sendiri secara umum tidak efektif untuk menangani kejang jika
ketidakseimbangan elektrolit masih didapatkan dan belum dikoreksi.4
A. HIPONATREMIA
Hiponatremia didefinisikan sebagai penurunan konsentrasi natrium
dalam serum sampai level <136 mEq/L.
Hiponatremia dilaporkan menjadi penyebab kejang pada 70% bayi
usia kurang dari 6 bulan yang tidak diketahui penyebab sebelumnya.
Penyebab utama dari hiponatremia dapat dilihat pada tabel 2.
1. Patofisiologi Sistem Saraf Pusat
keluar bagi zat osmolit organik (agen osmotik aktif) dari sel-sel otak,
terutama asam amino, yang hampir sepenuhnya tercapai setelah 48 jam
(adaptasi lambat). Osmolit organik ini, yang sebelumnya dikenal
sebagai "idiogenic osmoles", memainkan peranan penting dalam
adaptasi seluler terhadap perubahan osmolalitas kronis. Jika penurunan
natrium serum lambat dan bertahap (≥ 48 jam), pembengkakan otak
dan gejala neurologis diminimalkan oleh proses adaptif ini, bahkan
jika pengurangan absolut natrium serum cukup besar. Pada
7
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 7/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
8
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 8/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
• Lain-lain
Hiperglikemia, manitol
Hipernatremia • Net Water Loss (penyebab umum)
- Gangguan akses terhadap air
(sering terlihat pada orang tua, pada
bayi, dan pasien dewasa yang
mengalami confusion
- Diare (umumnya terlihat pada
bayi)
- Insensible water loss yang tidak
terganti (kulit dan respirasi)
- Kehilangan air dari tractus
urinarius (melalui lengkung diuretik,
diabetes insipidus, diuresis osmotik,
penyakit ginjal intrinsik)
9
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 9/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
umum)
- Hiperparatiroidisme primer:
adenoma, hiperplasia
- Hiperparatiroidisme tersier
- Sekresi PTH ektopik
10
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 10/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
related protein)
- Multiple myeloma, kanker payudara
(hiperkalsemia osteolitik lokal)
• Obat
- Golongan thiazid
• Pemberian vitamin D yang terlalu
banyak
- Kelebihan iatrogenik atau
konsumsi pasien sendiri yang berlebihan
- Sarkoidosis
• Lainnya
Tirotoksikosis, penyakit Addison, gagal
ginjal, dll
Hipomagnesemia • Asupan makanan yang tidak adekuat
(sayuran hijau, buah-buahan, ikan, daging,
sereal)
• Berkurang penyerapan gastrointestinal
(penyebab umum)
- Diare
- Penyalahgunaan laksatif
- Malabsorpsi
- Penyakit usus halus
• Wasting dari ginjal (penyebab umum)
- Disfungsi tubular oleh karena
Alkohol
- Obat: diuretik loop dan thiazid,
aminoglikosida, siklosporin, amfoterisin
B, pentamidin
- Nekrosis Tubular
- Asidosis tubulus ginjal
• Lainnya
Sirosis, hungry bone syndrome
11
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 11/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
12
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 12/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
3. Gambaran klinis
Manifestasi dari hiponatremia hipotonik berkaitan erat dengan
disfungsi SSP dan lebih mencolok ketika penurunan konsentrasi
natrium serum cukup besar atau terjadi dengan cepat (dalam hitungan
jam). Secara umum, gejala hiponatremia akan sebanding dengan
keparahan edema serebral. Hiponatremia kronis kurang memiliki
kecenderungan untul menginduksi gejala-gejala tersebut; kira-kira
setengah dari pasien dengan hiponatremia kronis tidak menimbulkan
gejala atau asimtomatik, bahkan dengan konsentrasi natrium serum
kurang dari 125 mEq / L. Gejala yang ada jarang timbul sampai kadar
13
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 13/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
B. HIPERNATREMIA
14
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 14/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
15
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 15/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
16
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 16/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
3. Pengobatan
Tujuan dari pengobatan hipernatremia adalah untuk mengisi
kembali cairan tubuh, sehingga memulihkan homeostasis osmotik dan
volume sel pada tingkat yang dapat menghindari komplikasi yang
C. HIPOKALSEMIA
17
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 17/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
fokal, dan (lebih jarang) atipikal atau akinetik dapat terjadi pada
hipokalsemia dan mungkin satu-satunya gejala yang muncul. Status
epileptikus nonkonvulsif yang disebabkan karena hipokalsemia juga
telah dilaporkan.
Kejang dapat terjadi tanpa tetani otot pada pasien dengan
hipokalsemia. Kejang terjadi pada 20-25% pasien dengan
hipokalsemia akut sebagai kondisi darurat medis, dan pada 30-70%
kalsium intravena adalah terapi yang paling tepat. Dosis 100 sampai
300 mg kalsium elemental harus diinfus (iv) dalma waktu lebih dari 10
sampai 20 menit. Infus drip kalsium harus dimulai pada 0,5 mg/kg/jam
dan berlangsung selama beberapa jam, dengan pemantauan ketat kadar
kalsium. Pengobatan untuk kejang hipokalsemik dalah pengganti
kalsium (calcium replacement); dan AED biasanya tidak diperlukan.
AEDs mungkin menghapuskan baik tetani yang jelas sedang terjadi
maupun tetani laten, sedangkan kejang hipokalsemik mungkin masih
18
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 18/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
D. HIPERKALSEMIA
Hiperkalsemia jauh lebih sering didapatkan daripada hipokalsemia.
Namun, berbeda dengan hipokalsemia, kejang jarang berhubungan dengan
19
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 19/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
E. HIPOMAGNESEMIA
Hypomagnesemia didefinisikan sebagai konsentrasi magnesium
plasma <1,6 mEq/L (<1,9 mg/dl). Magnesium direkomendasikan sebagai
antikonvulsan pada preeklampsia dan eklampsia. Penghambatan N-metil-
D aspartat (NMDA) reseptor glutamat dan meningkatnya produksi
20
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 20/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
biasanya tonik klonik umum, dapat terjadi pada neonatus dan orang
dewasa yang berhubungan dengan hipomagnesemia parah, pada
tingkat <1 mEq/L.
2. Pengobatan
Pasien dengan hipomagnesemia ringan dan tanpa gejala dapat
diobati dengan magnesium oral (misalnya, magnesium glukonat),
biasanya diberikan dalam dosis terbagi sebesar 500 mg/hari. Pada
kondisi kejang atau hipomagnesemia simptomatik atau berat (< 1,2
mg/dl, < 1 mEq/L), maka disarankan untuk menyuntikkan 1-2 gram
MgS selama periode 5-menit, yang harus diikuti oleh infus 1-2 gram
per jam untuk MgS beberapa jam selanjutnya. Jika kejang terus
berlanjut, bolus dapat diulangi. Kadar Kalium dan Magnesium harus
dipantau selama terapi. Dosis ini harus dikurangi pada pasien dengan
insufisiensi ginjal.
penting dari gangguan elektrolit. Kejang lebih umum terjadi pada pasien
dengan gangguan natrium, hipokalsemia, dan hipomagnesemia.
Keberhasilan penatalaksanaan pasien kejang dimulai dengan penegakan
sebuah diagnosis yang tepat mengenai gangguan elektrolit yang
mendasarinya. Untuk alasan itu, pemeriksaan kimiawi serum yang
lengkap, termasuk pengukuran elektrolit, khususnya natrium, kalsium, dan
magnesium, harus menjadi bagian dari penegakan diagnosa kerja awal
pada pasien dewasa dengan kejang. Identifikasi awal dan koreksi
21
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 21/22
5/13/2018 KejangDan Ggn Elektrolit-slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
22
http://slidepdf.com/reader/full/kejang-dan-ggn-elektrolit 22/22