Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB IV
UPAYA KESEHATAN
A. KESEHATAN IBU
1. Pemeriksaan Ibu Hamil
Sasaran ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sungai Duri pada tahun 2007
adalah 499, sedangkan akses pelayanan ibu hamil (K1) pada tahun 2007 mencapai
526 (105.4 %) dari target 474 (95 %), pencapaiannya memenuhi target yang di
inginkan. Pada pemeriksaan K4 mencapai 498 (99.8 %) dari target 449 (90 %).
Pencapaian ini mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2006.
Sedangkan kesejangan antara K1 dengan K4 (5.6 %) atau 28 ibu hamil yang tidak
diperiksa pada trimester ke 3 (K4), walaupun ada kesenjangan yang tidak melebihi
dari 10 %, tetapi kesenjangan K1 dan K4 pada tahun 2007 telah mengalami
penurunan. Jumlah Bumil yang tidak K4 bila dibandingkan tahun 2006 yaitu
sebanyak 66 Bumil.
Kesenjangan antara K1 dan K4 ( 28 Bumil ) disebabkan beberapa faktor
antara lain, saat K1 usia kehamilan sudah memasuki trimester ke 3 dan melahirkan
di luar wilayah ( eksodus ).
Gambar. 19
2. Cakupan Persalinan
Pelayanan persalinan yang dilakukan oleh petugas kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Sungai Duri mencakup 384 ( 80.7 %) sedangkan target adalah 476
(95 %). Pertolongan persalinan oleh dukun bayi adalah 9 ( 1.9 %). Kalau dilihat
dari pelayanan persalinan oleh petugas kesehatan mencapai target yang diinginkan.
Bila dilihat pada tahun-tahun sebelumnya pertolongan persalinan oleh petugas
kesehatan pada tahun 2007 mengalami Peningkatan bila dibandingkan dengan
jumlah pencapaian tahun 2006 yaitu sebanyak (68.48 %) atau 315 Bulin.
.
22
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Gambar. 20
23
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
24
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
b. Pemantauan Hb.
Dari jumlah K1 526 Bumil yang diperiksa Hb.nya sebanyak 454 Bumil
( 86.3 % ). Masih adanya K1 yang tidak diperiksa Hb, dikarenakan keterbatasan
sarana untuk pemeriksaan Hb khususnya yang terjadi di Polindes dan Pustu.
Klasifikasi hasil pemeriksaan Hb Bumil pada K1 terdiri atas Hb Normal 403
Bumil ( 76.6% ), Anemia ringan 49 Bumil ( 9.3 % ), Anemia sedang 2 Bumil
(0.4% ) dan tidak Anemia berat .
Evaluasi dilakukan pada K4 dengan hasil Hb Normal menjadi 433 Bumil,
Anemia ringan dari 49 menjadi 21 Bumil, dan Anemia sedang menjadi 0 kasus.
Ini menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe sangat bermakna dalam mengatasi
Anemia yang diderita oleh ibu hamil.
Rencana dan target kedepan diharapkan seluruh ibu hamil diperiksa kadar
Hb nya, sehingga kasus – kasus Anemia segera terdeteksi dan langsung
diintervensi. Dengan demikian resiko tinggi terhadap ibu hamil dapat ditekan
seminimal mungkin dimana pada akhirnya tidak terjadi Morbiditas dan Mortalitas
pada ibu hamil.
c. Lila
Pengukuran lingkar lengan atas ( Lila ) pada Bumil di wilayah kerja
Puskesmas Sungai Duri tahun 2007 dengan hasil sebagai berikut : dari 526 bumil
yang diperiksa kehamilannya dan yang diperiksa Lila sebanyak 526 bumil sekitar
100 % . Pengukuran Lila kurang dari 23.5 cm sebanyak 44 bumil ( 8.4 % ),
sedangkan Lila lebih dari 23.5 cm sebanyak 482 bumil ( 91.6 % )
Dari 44 bumil dengan Lila kurang dari 23.5 cm telah dilakukan intervensi
dengan pemantauan tingkat pertumbuhan dan perkembangan dari bulan kebulan
oleh pemegang program Kesga dan program gizi baik di Posyandu maupun di
Polindes.
B. KESEHATAN ANAK
1. Imunisasi
Tabel. 10
Cakupan Imunisasi Tahun 2007
No. Jenis Imunisasi Jumlah %
1 DPT 1 + Hepatitis 1 ( Combo ) 386 85.02
2 DPT 2 + Hepatitis 2 ( Combo ) 370 81.50
3 DPT 3 + Hepatitis 3 ( Combo ) 369 81.28
4 Polio 1 388 85.46
5 Polio 2 369 81.28
6 Polio 3 344 75.77
7 Polio 4 377 83.04
8 BCG 375 82.60
9 Campak 372 81.94
25
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Untuk Universal Child Immunization ( UCI ) ada 4 desa yaitu desa Sungai
Duri, Sungai Jaga B, Sungai Pangkalan I dan Sungai Pangkalan II, sedangkan
desa yang belum UCI yaitu desa Sungai Jaga A. hal ini terjadi karena masih ada
bayi yang pada bulan Desember 2007 belum mendapatkan imunisasi Campak
yang merupakan imunisasi indikator untuk penilaian UCI di Kabupaten
Bengkayang. Data pencapaian UCI tiap desa dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel. 11
Pencapaian Imunisasi Perdesa Tahun 2007
JENIS IMUNISASI S
A K
S E
N B C
DESA DPT POLIO HEPATITIS A T
O C P R
G K A
1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 N
SEI 158 162 158 141 164 162 143 163 162 158 141 148
1. 184 UCI
DURI 85.9 88.1 85.9 76.6 89.1 88.1 77.7 88.6 88.1 85.9 76.6 80.4
SEI 70 77 73 89 78 65 62 73 77 73 89 80 Tidak
2. 107
JAGA A 65.4 71.9 68.2 83.2 72.9 60.8 57.9 68.2 71.9 68.2 83.2 74.8 UCI
SEI 21 25 23 22 24 23 23 22 25 23 22 23
3. 26 UCI
JAGA B 80.8 96.2 88.5 84.6 92.3 88.5 88.5 84.6 96.2 88.5 84.6 88.5
32 32 28 29 34 27 28 27 32 28 29 30
SEI PKL
4. 29 UCI
I 110.3 110.3 96.6 100 117.2 93.1 96.6 94.1 110.3 96.6 100 103.5
94 90 88 88 88 92 88 92 90 88 88 91
SEI PKL
5. 108 UCI
II 87.1 83.3 81.5 81.5 81.5 85.2 81.5 85.2 83.3 81.5 81.5 84.3
375 386 370 369 388 369 344 377 386 370 369 372
PUSKESMAS 454 UCI
82.6 85.1 81.5 81.3 85.5 81.3 75.8 83.1 85.1 81.5 81.3 81.9
Gambar. 24
26
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Tabel. 12
Kasus Kematian Bayi Tahun 2007
No. Jenis Kasus Jumlah
1 IUFD 2
2 Asfiksia 4
3 Premature 3
4 Lain-lain 3
Jumlah 12
C. PROGRAM GIZI
1. Distribusi Kapsul Vitamin A dosis tinggi pada anak balita.
Program Penanggulangan Kurang Vitamin A (Kvit.A) telah dilaksanakan
sejak tahun 1970-an dan sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah
gizi utama di Indonesia. Strategi penanggulangan kurang vitamin A masih
bertumpu pada pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi, yang diberikan pada
bayi (6-11 bulan), balita (1-5 tahun) dan ibu nifas.
Berdasarkan laporan kegiatan pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi di
Puskesmas Sungai Duri pada tahun 2007 , cakupan pemberian kapsul vitamin A
pada balita sudah mencapai 1622 balita ( 74.7 % ) pada bulan Februari dengan
sasaran 2170 balita, dan 1599 balita ( 73.7 % ) pada bulan Agustus dengan
jumlah sasaran 2170 balita. Sedangkan cakupan untuk pemberian kapsul
vitamin A dosis tinggi pada bayi (6-11 bulan ) adalah 202 bayi pada bulan
Februari dan 127 bayi pada bulan Agustus.
Hasil yang dicapai pada tahun 2007 ini bila dibandingkan dengan pencapaian
pada tahun 2006 mengalami penurunan pada bulan Februari tetapi mengalami
peningkatan pada bulan Agustus, yaitu 87.7 % pada bulan Februari dan 71.9 %
pada bulan Agustus. Keadaan ini terjadi karena adanya perubahan sasaran yang
27
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
sangat signifikan dimana pada tahun 2007 sasaran balita diproyeksikan sebanyak
2170 balita.
28
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Gambar. 25
Apabila dilihat dari data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil
yang dicapai masih belum mencapai target yang diharapkan dan ini masih perlu
mendapat perhatian khusus serta kerjasama yang baik antara lintas program dan
lintas sektor terkait.
Gambar. 26
29
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Gambar. 27
Gambar. 28
Gambar. 29
30
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
6. Pojok Gizi
Kegiatan ini merupakan salah satu terobosan dalam upaya peningkatan
pelayanan gizi di Puskesmas, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari
pelayanan kesehatan dasar (PKD) di tingkat Puskesmas.
Pentingnya pelayanan gizi di Puskesmas sudah lama disadari, mengingat
masalah gizi dan pengaturan makanan / diet merupakan komponen penting
dalam terapi masalah gizi dan penyakit yang berkaitan dengan gizi. Saat ini
pelayanan gizi di Puskesmas dirasakan masih belum optimal, yang tentunya akan
berdampak negatif terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan masalah
gizi dan berbagai penyakit penyertanya yang dapat mengakibatkan tingginya
”case fatality” pada penyakit yang berkaitan dengan gizi seperti diabetes Melitus
(DM), Hipertensi, dan penyakit Jantung.
Di Puskesmas sungai Duri kegiatan ini telah di mulai sejak bulan Maret
2000 dan sampai saat ini masih tetap berjalan. Adapun tujuan dari diadakannya
POZI ini adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan gizi di Puskesmas dalam
rangka upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai bagian dari “Quality
Assurance” pelayanan kesehatan.
31
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Pencapaian cakupan kunjungan pasien POZI pada tahun 2006 dapat dilihat
sebagai berikut :
Tabel. 14
Data Kunjungan Pasien Pojok Gizi 2007
N B U LA N
Penyakit Jlh
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 DM 1 5 2 2 6 3 2 3 6 1 2 1 34
2 Hipertensi - - - 1 5 - - - - - - - 6
3 Hiperlipid - - - - 4 - - - - - - - 4
4 Bumil KEK - 1 - - - - - - - - - - 1
5 Gizi Kurang 1 1 2 5 5 3 5 2 13 3 2 2 1
6 Gizi Buruk - - - - 1 - - - - 2 - 1 4
JUMLAH 2 7 4 8 21 6 7 5 19 6 4 4 44
D. KESEHATAN LINGKUNGAN
Program kesehatan lingkungan bertujuan untuk mewujudkan kualitas
lingkungan yang lebih sehat agar masyarakat terlindung dari kemungkinan yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan. Selain itu juga untuk meningkatkan pengamanan
kualitas air yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Salah satu kegiatan yang
tidak kalah penting lainnya adalah meningkatkan penggunaan jamban keluarga yang
layak dari segi kesehatan.
Berdasarkan pemecahan masalah kompleks yang telah dilakukan oleh Tim
Jaminan mutu Puskesmas, maka sebagai prioritas utama yang di dapat adalah
mengenai kesehatan lingkungan dan kegiatan yang direncanakan untuk dilaksanakan
adalah melakukan klinik sanitasi serta menunjuk salah satu desa sehat sebagai desa
percontohan bagi desa-desa yang ada diwilayah kerja Puskesmas Sungai Duri.
Sedangkan kegiatan rutin yang telah dilakukan dalam program kesehatan lingkungan
pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan TUPM (Tempat Umum dan Pengolahan Makanan)
yang berjumlah 50 buah, yang diperiksa sebanyak 50 buah (100 %). Adapun
yang memenuhi syarat sebanyak 31 buah (62 %) dan sisanya tidak memenuhi
syarat. TUPM tersebut adalah : Restoran, Rumah Makan, Pasar, Tempat Ibadah,
Terminal, Warung Kopi, Pangkas Rambut / Salon, dan Kantin.
2. Melakukan pengawasan tempat-tempat Institusi yang ada 39 institusi yang
dibina baru 27 institusi, Jadi sekitar 69,2 % institusi yang dibina.
32
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
33
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
2. Kegiatan Penjaringan.
Kegiatan penjaringan kesehatan di sekolah bertujuan untuk mengetahui
banyaknya anak sekolah yang tidak sehat dan anak sekolah yang sehat. Disamping
itu juga mengumpulkan data guna menilai perkembangan kesehatan anak. Kegiatan
ini dilakukan terutama pada TK, kelas I SD/MI, SLTP/MTs dan SMU/Aliyah,
dengan sasaran 100 % dari seluruh sekolah yang ada.
Penjaringan anak sekolah dasar dilakukan terhadap seluruh sekolah dasar
yang ada sebanyak 18 Sekolah. Adapun sasaran anak yang di deteksi dini tumbuh
kembangnya sebanyak 622 siswa yang diperiksa 596 siswa ( 93,1 % ) dengan hasil
baik.
Sedangkan penjaringan pada anak siswa SMP / SMA dilakukan pada seluruh
sekolah yang ada dengan sasaran siswa sebanyak 480 siswa yang diperiksa
sebanyak 456 siswa ( 95 % ) dengan hasil baik.
34
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
2. UKGS pada SD
a. Jumlah SD UKGS ada 18 SD
b. Jumlah seluruh murid Sekolah Dasar ( kelas 1 ) 622 murid.
Dilaksanakan 1 kali / tahun / sekolah. Kegiatan berupa : Upaya
peningkatan kesehatan gigi mulut oleh petugas kesehatan dan guru
(UKS dan bidang studi PENJAS ), upaya pencegahan penyakit gilut
(penyikatan Gigi bersama dengan pasta flour yang sebelumnya diberi
disclosing solution, Scranning kesehatan , gilut dan scalling),
pelayanan perawatan kesehatan gilut ( Pencabutan Gigi sulung yang
persistensi dan penambalan karies di sekolah serta merujuk ke
Puskesmas apabila pelayanan tidak memungkinkan dilakukan di
sekolah ).
35
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
c) Pelayanan di Puskesmas
Kegiatan berupa pemberian penyuluhan perorangan tentang kesehatan
Gigi dan mulut pada pasien yang datang serta pelayanan Kuratif. Pada tahun
2007 kasus yang dilayani pada penderita yang langsung berobat ke Poli Gigi
maupun penderita yang dirujuk dari Poli umum, Poli KIA dan murid yang
dirujuk dari sekolah (UKGS), adalah berjumlah 1656 yang terdiri dari :
Ekstraksi Gigi tetap : 784 orang
Ekstraksi Gigi susu : 117 orang
Tumpatan Gigi tetap : 29 orang
Scalling : 55 orang
Konseling kesehatan Gigi : 67 orang
Pengobatan Gigi dan lain-lain : 604 orang
Dari total pelayanan sebanyak 1656 di poli gigi tersebut dapat di pilah
jenis kunjungan sebagai berikut :
Umum : 1171 Orang
Ibu Hamil : 74 Orang
Anak Pra Sekolah : 31 Orang
UKS : 106 Orang
Askes : 188 Orang
JPK-MM : 73 Orang
Gratis : 13 Orang
Dari kegiatan tersebut diatas sebagian telah mencapai target nasional
namun masih ada sebagian yang belum mencapai target yang diinginkan,
walaupun demikian kegiatan ini setiap tahun menunjukkan peningkatan
cakupan. Kendala utama yang dihadapi untuk meningkatkan program
kesehatan Gigi dan mulut salah satunya adalah tidak adanya dana, mudah-
mudahan hal ini menjadi perhatian dari penentu kebijakan ditingkat atas.
F. PROMOSI KESEHATAN
1. Penyuluhan
Pada tahun 2007 Puskesmas Sungai Duri telah mengadakan kegiatan
penyuluhan sebanyak 192 kali. Penyuluhan pada program gizi sebanyak 64 kali
(33,3 %), penyuluhan program kesling 80 kali ( 41,7 % ) dan penyuluhan obat dan
makanan Nafza 32 kali ( 16,7 % ) bahaya formalin 16 kali ( 8,3 % ).
Penyuluhan dilakukan pada kelompok-kelompok di posyandu, sekolah,
kelompok arisan dan serakalan yang ada dalam masyarakat.
36
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
Hasil survei pada rumah tangga sehat adalah sebagai berikut : ada 45 rumah
tangga (45%) klasifikasi sehat dan 55 rumah tangga ( 55 % ) kalsifikasi tidak
sehat. Permasalahan yang terjadi dari hasil tersebut diatas masih banyak dijumpai
rumah tangga yang tidak memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan 46 %, masih
banyak kepala keluarga yang merokok di dalam rumah sehingga anggota rumah
tangga menjadi perokok pasif sekitar 42% dan masih dijumpai rumah tangga yang
jumlah penghuninya tidak sesuai dengan luas rumah sekitar 28 %.
3. Garam Beryodium
Pada bulan Juli 2007 dilakukan pemantauan garam beryodium di desa
Sungai Jaga A dan desa Sungai Duri pada 50 Rumah Tangga ( 50 sampel ).
Pemeriksaan dilakukan menggunakan larutan iodina test pada garam yang diambil
pada rumah tangga. Dari 50 sampel tersebut, test larutan iodina pada sampel
menunjukan garam yang diambil mengandung yodium > 30 ppm kalium yodat.
Jadi 50 rumah tangga yang di periksa garam yang dikonsumsi keluarga,
menunjukan garam tersebut mengandung yodium > 30 ppm kalium yodat dalam
pengertian garam yang di konsumsi rumah tangga dalam keadaan garam
beryodium baik.
4. ASI Eksklusif
ASI Eksklusif adalah Bayi umur 0-6 bulan yang mendapat ASI saja.
Pencapaian ASI eksklusif pada tahun 2007 sebanyak 257 dari 458 bayi yang ada
dengan pencapaiaan 56.1 %, sedangkan pencapaian yang harus di capai sesuai
SPM adalah 80 %. Pencapaian ini baru bisa dihitung pada bayi yang sudah
berumur 6 bulan dan mendapat ASI saja. Jadi ASI eksklusif adalah jumlah bayi
yang berumur 6 bulan dan mendapat ASI eksklusif berbanding dengan bayi
berumur 6 bulan dalam kurun waktu tertentu.
5. Posyandu
Puskesmas Sungai Duri memiliki 16 posyandu yang tersebar di 5 desa. Desa
Sungai Duri ada 5 posyandu, Desa Sungai Jaga A ada 4 posyandu, Desa Sungai
Jaga B ada 2 posyandu, Desa Sungai Pangkalan I ada 2 posyandu dan Sungai
Pangkalan II ada 3 posyandu. Dari 16 posyandu ada sekita 90 kader yang aktif
dalam kegiatan posyandu. Pada tahun 2007 dari 16 posyandu setiap posyandu
37
Profil Puskesmas Sungai Duri 2007
telah melakukan 12 kegiatan dalam 1 tahun, berarti tidak ada posyandu yang DO
tiap bulannya.
Telaah kemandirian posyandu pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Posyandu pratama tidak ada, Posyandu Madya 5 buah ( 31,25 % ), Posyandu
Purnama 11 buah (68,75%). Kedepan kita berusaha ada posyandu diwilayah
Puskesmas Sungai Duri yang masuk kategori Posyandu Mandiri.
38