Вы находитесь на странице: 1из 18

Sistem ureter & Gagal ginjal

Ureter

Ureter merupakan bagian dari sistem urinarius yaitu sistem tubuh yang berperan dalam proses
pembentukan dan pembuangan sisa metabolisme dan kelebihan cairan dalam bentuk urin disebut
juga sistem perkemihan. Sebelum mengetahui fungsi ureter, sebaiknya kita mengetahui
embriologi serta anatomi ureter. Secara embriologi sistem urinarius berasal dari metanefros yang
terdiri dari bagian dorsal mesonefros dan tonjol ureter. Metanefros ini kemudian membentuk
kaliks ginjal, jaringan parenkim ginjal, pielum, dan ureter. Struktur ini kemudian naik ke arah
dorsokranial selama perkembangannya pada saat minggu ke delapan dan menyatu dengan
blastema dan mengalami rotasi sehinga akhirnya pielum dan hilus ginjal akan terletak di sebelah
medial.
Ureter adalah suatu saluran muskuler berbentuk silinder atau pipa yang menghubungkan ginjal
dengan kandung kemih. Ureter merupakan lanjutan dari pelvis renalis yang berjalan dari hillus
ginjal menuju distal dan kemudian bermuara pada kandung kemih. Ureter terdiri dari 2 saluran
pipa di sebelah kanan dan kiri yang menghubungkan ginjal kanan dan kiri dengan kandung
kemih. Ureter memiliki panjang sekitar 20 – 30 cm dengan diameter rata – rata sekitar 0,5 cm
dan diameter maksimal sekitar 1,7 cm yang berada di dekat kandung kemih. Berdasarakan letak
anatomisnya ureter ini dibagi menjadi ureter pars abdominalis yang berada di dalam rongga
abdomen dan ureter pars pelvis yang berada di dalam rongga pelvis. Ureter memiliki tiga lapisan
dinding yang terdiri dari Jaringan ikat (jaringan fibrosa) pada lapisan luar, otot polos sirkuler dan
longitudinal pada lapisan tengah, sel – sel transisional pada lapisan mukosa sebelah dalam.
Pada pria ureter terdapat di dalam visura seminalis atas yang disilangi oleh duktus deferens dan
dikelilingi oleh pleksus vesikalis. kemudian ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm di dalam
dinding kandung kemih pada sudut lateral dari trigonum vesika. Pada wanita ureter terdapat di
belakang fossa ovarika yang berjalan ke bagian medial dan ke depan ke bagian lateral serviks
uteri di bagian atas vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter
ini didampingi oleh arteri uterina sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya arteri ini menyilang ureter
dan menuju ke atas di antara lapisan ligamentum. Sistem perdarahan ureter bersifat segmental
dan berasal dari pembuluh darah arteri renalis, arteri spermatika interna, arteri hipogastrika,
arteri vesikalis inferior dengan hubungan kolateral yang kaya perdarahan, sehingga umumnya
perdarahan pada tindak bedah ureter tidak begitu mengancam

MACAM PENYAKIT PADA URETER

URETER

Ureter Kembar Atau Ureter Bifida

Ureter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal, sedangkan ureter yang bercabang
pada suatu tempat sehingga berbentuk huruf Y. Kelainan ini berasal clan dua buah ureter,
biasanya disertai piala ginjal kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang besar dengan piala
ginjal yang bercabang.

Pembuluh Darah Ginjal Aferens

Kelainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri renalis maupun aorta.
Pembuluh darah ginjal aferens dapat mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala-
gejala sumbatan.

Kelainan Lumen Ureter

Kelainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala obstruksi (sumbatan)
pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.

Kelainan Muara Ureter

Kelainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat pada organ yang lain. Pada
laki-laki, muara ini melekat pada uretra pays prostalika, duktus ejakulatorius, vesikula seminalis,
dapat pula pada vas deferens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada uterus,
uretra,vagina.
INFEKSI

1.Pielonefritis

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian
bawah terns naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai baik parenkirn maupun pelvis ginjal.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri E.coli, karena resisten terhadap obat antibiotik, atau
obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis.( adalah pembengkakan ginjal yang terjadi
sebagai akibat akumulasi urin di saluran kemih bagian atas. Hal ini biasanya disebabkan adanya
penyumbatan di suatu tempat di sepanjang saluran kemih). Hidronefrosis tingkat 3-4 berarti ada
sumbatan total di ureter bagian atas. Mungkin karena batu lunak

Gangguan akut terjadi bila infeksi bakteri naik dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal,
hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Sedangkan gangguan kronik terjadi bila infeksi dapat
terjadi karena adanya bakteri tetapi dapat juga karena faktor lain, seperti obstruksi saluran kemih.
Pielonefritis kronik dapat merusak jaringan ginjal secara parmanen dan dapat menyebabkan
terjadinya gagal ginjal kronik.

Pielonefritis akut Bering juga ditemukan pada perempuan hamil biasanya diawali dengan
hidroureter dan hidronefritis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar. Tanda dan
gejala pielonefritis akut adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada daerah ginjal, pangs tinggi dan
terjadi respons sistemik yang umum, sering miksi dan terasa nyeri, dan dalam urine ditemukan
adanya leukosit dan bakteri. Penatalaksanaan gangguan ini dengan memberi pasien banyak
minum dan tempi antibiotika.

Pielonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang sehingga kedua ginjal perlahan-
lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala gangguan ini ditunjukkan dengan adanya serangan
pielonefritis akut yang berulang-ulang darn kesehatan pasien semakin menurun pada akhirnya
pasien mengalami gagal ginjal.

Pemeriksaan diagnostik untuk infeksi saluran kemih adalah dengan IVP, sistoskopi, kultur urine,
atau biopsi ginjal.
Prognosis baik bila dilakukan pengobatan tepat, tetapi bila infeksi berlangsung terns, dapat
terjadi atrofi pielonefritis. Komplikasi penyakit ini meliputi hipertensi, pembentukan batu dan
kegagalan ginjal. Sehingga perlu dilakukan pencegahan, dengan deteksi dini dan perawatan serta
pengobatan yang adekuat terhadap infeksi saluran kemih bagian bawah (ureteritis, sistitis.
uretritis).

2.Ureteritis

Ureteritis adalah peradangan pada ureter. Gangguan ini terjadi karena adanya infeksi baik pada
ginjal maupun kandung kemih. Uretra adalah tabung yang membawa air kencing dari kandung
kemih ke luar tubuh. Nyeri ketika buang air kecil adalah gejala utama uretritis.

Penyebab uretritis
Sebagian besar episode uretritis disebabkan oleh infeksi oleh bakteri yang memasuki uretra dari
kulit sekitar lubang uretra. Bakteri yang umumnya menyebabkan uretritis meliputi:

 Coli dan bakteri lainnya hadir dalam tinja.


 Gonococcus, yang menular secara seksual dan menyebabkan gonore.
 Chlamydia trachomatis, yang menular secara seksual dan menyebabkan klamidia.
 Virus herpes simpleks (HSV-1 dan HSV-2) juga dapat menyebabkan uretritis.
 Trichomonas adalah penyebab lain dari uretritis, organisme bersel satu yang menular
secara seksual.
Gejala uretritis
Gejala utama peradangan uretra dari uretritis adalah nyeri ketika buang air kecil (disuria). Selain
sakit, gejala uretritis meliputi:

 Merasa sering atau mendesak untuk buang air kecil


 Kesulitan memulai buang air kecil
 Uretritis juga bisa menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau ketidaknyamanan saat seseorang
tidak kencing.
 Sakit saat berhubungan seks
 Discharge (cairan) dari lubang uretra atau vagina
 Pada pria, darah di air mani atau air kencing
 Batu ureter
 Tiba-tiba timbul nyeri kolik mulai dari pinggang hingga testis pada laki-laki atau ovarium
pada perempuan. Pada posisi apapun pasien sangat kesakitan kadang-kadang disertai
perut kembung, mual, muntah, gross hematuri. Diagnosis gangguan ini ditegakkan
dengan pemeriksaan laboratorium dan BNO/ IVP, pada pemeriksaan laboratorium terlihat
urine banyak mengandung eritrosit.
 Tindakan penanggulangan pada gangguan ini kalau perlu dilakukan tindakan operasi.
Ada kalanya tidak perlu dilakukan operasi, hal ini bergantung pada besar-kecilnya batu.
Untuk batu yang kecil dengan bentuk memanjang kurang dari 1 cm, diperkirakan dapat
turun ke kandung kemih, diberikan terapi konservatif yaitu pemberian diuretika,
antispasmodik, antibiotik, pasien dianjurkan untuk banyak minum. Dan observasi
dilakukan selama kurang lebih 3-6 bulan.
 • Penyakit ginjal polikista : ginjal mengandung banyak kista.
Kelainan yang mungkin ditemukan pada ureter (saluran kemih yang menghubungkan
ginjal dengan kandung kemih):
 BAWAAN
 •Ekstra ureter
•Misplaced ureter
• Ureter yang melebar atau menyempit.
 Air kemih bisa mengalir balik dari kandung kemih ke dalam ureter yang abnormal,
sehingga mudah terjadi infeksi ginjal (pielonefritis). Ureter yang menyempit bisa
menghalangi aliran air kemih dari ginjal ke kandung kemih dan bisa menyebabkan ginjal
membesar (hidronefrosis) serta menyebabkan kerusakan ginjal.

3.Kanker Ureter

 DEFINISI
Kanker dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter. Kanker pada
sel-sel yang melapisi pelvis renalis disebut karsinoma sel transisional. Pelvis renalis
adalah bagian ginjal yang berfungsi sebagai corong yang mengalirkan air kemih ke
ureter. Ureter adalah tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.
 PENYEBAB
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui.
 DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena atau urografi
retrograd. CT scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu ginjal atau bekuan
darah dan menunjukkan pertumbuhan kanker. Pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh
air kemih bisa menunjukkan adanya sel-sel kanker. Ureteroskopi atau nefroskopi
digunakan untuk mengamati atau kadang untuk mengobati tumor yang kecil.

4. Batu saluran kemih

 Batu saluran kemih adalah penyakit yang didapat. Batu saluran kemih dapat dijumpai di
ginjal, saluran kemih atas (ureter), kandung kemih, dan saluran kemih bawah (urethra).
Gejala batu saluran kemih tergantung pada lokasi batu.
 Batu di ginjal biasanya ditandai dengan nyeri di pinggang, jarang terjadi nyeri hebat
(kolik), sering disertai kencing kemerahan, demam karena infeksi saluran kemih,
kembung, nyeri ulu hati, dan lain-lain. Tidak jarang batu ginjal tidak menimbulkan gejala
dan baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan radiologis.
 Batu ureter sering menyebabkan kolik (nyeri perut yang hebat) akibat pergeseran batu,
kencing kemerahan, nyeri waktu berkemih.
 Batu kandung kemih dan batu urethra sering disertai tanda infeksi saluran kemih, nyeri
sewaktu berkemih, terdapat serbuk atau batu sewaktu berkemih, air kemih kemerahan.
Kadang-kadang terdapat perubahan berkemih, yaitu aliran air kemih berhenti tiba-tiba
dan kemudian keluar lagi dengan perubahan posisi. Gejala yang agak khas adalah, pada
laki-laki anak sering menarik-narik alat kelaminnya sedangkan pada perempuan sering
menggosok-gosok alat kelaminnya.
 Pengobatan batu saluran kemih tergantung pada lokasi dan besarnya batu. Biasanya batu
dibuang dengan operasi atau dapat dikeluarkan dengan memecahkan batu tersebut dengan
alat khusus dan batu keluar dalam bentuk serbuk (lititripsi).

GAGAL GINJAL

Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring cairan
dan sisa-sisa makanan. Saat kondisi ini terjadi, kadar racun dan cairan berbahaya akan terkumpul
di dalam tubuh dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati.

Ginjal adalah sepasang organ yang berbentuk menyerupai kacang yang terletak pada punggung
bagian bawah. Fungsi utamanya adalah untuk menyaring racun dan sisa-sisa makanan dan
mengirimkannya ke usus, untuk kemudian dibuang melalui air kemih. Jika ginjal tidak dapat
berfungsi, karena penyebab yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya, maka kondisi gagal
ginjal terjadi. Satu-satunya cara untuk bisa sembuh dari kondisi ini adalah dengan melakukan
cangkok ginjal.

Penyebab Gagal Ginjal

Penyebab gagal ginjal dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok:

1. Gagal ginjal akibat kerusakan pada ginjal

Kerusakan pada ginjal dapat mengganggu fungsi ginjal. Beberapa diantara penyebabnya antara
lain:

 Diabetes (baik itu tipe I maupun II), yang dapat menyebabkan penumpukan gula
(glukosa) dalam darah yang dapat merusak glomeruli (pembuluh ginjal)
 Penyakit autoimun seperti eritematosis lupus sistemik, dimana sistem kekebalan tubuh
menyerang dan merusak ginjal
 Malaria dan penyakit kuning
 Tekanan darah tinggi, yang juga dapat merusak glomeruli
 Peradangan pembuluh ginjal (glomerulopephritis)
 Infeksi yang tidak diobati
 Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
 Obat-obatan kemoterapi
 Jumlah racun, seperti logam, yang terlalu banyak
 Kondisi turunan seperti penyakit ginjal polikistik (kista ganda)

2. Gagal ginjal yang disebabkan oleh hilangnya aliran darah ke ginjal

Hilangnya asupan darah ke ginjal secara tiba-tiba dapat menyebabkan ginjal berhenti berfungsi
dan merupakan penyebab umum untuk penyakit ginjal akut. Kondisi ini biasanya disebabkan
oleh penyakit tertentu seperti stenosis arteri (penyempitan atau penyumbatan pembuluh arteri
ginjal), pengerasan (sirosis) hati, serangan jantung, penyakit jantung koroner, kehilangan cairan
tubuh (dehidrasi), timbunan kolesterol, luka bakar, infeksi dan reaksi terhadap alergi.

3. Kesulitan untuk buang air kecil yang menyebabkan gagal ginjal

Kesulitan untuk buang air kecil biasanya disebabkan oleh sumbatan yang meningkatkan tekanan
pada ginjal dan mengganggu fungsinya. Beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar, prostat,
usus dan leher rahim (serviks), serta batu ginjal, darah beku dan prostat berukuran besar dapat
menyumbat aliran air kemih

Gejala Gagal Ginjal.

Gejala yang muncul biasanya tergantung dari jenis gagal ginjal yang dialami pasien. Secara
umum, terdapat dua jenis gagal ginjal:

1.Gagal ginjal akut

Gagal ginjal akut adalah kondisi yang terjadi saat ginjal tiba-tiba berhenti berfungsi. Gejala yang
muncul dari kondisi ini antara lain:

 Sulit buang air kecil


 Pembengkakan pada organ tubuh bagian bawah (kaki)
 Hilangnya selera makan
 Mual-mual dan muntah-muntah
 Perasaan cemas, bingung, dan mengantuk
 Nyeri pada tubuh bagian samping atau punggung di bawah tulang iga

2.Gagal ginjal kronis

Kondisi kronis merujuk pada kondisi dimana penyakit berlangsung dan memburuk dalam jangka
waktu yang cukup lama. Hal ini biasanya merupakan akibat dari beberapa faktor yang
menyebabkan hilangnya fungsi ginjal secara tetap dan menyusutnya ukuran ginjal. Beberapa
gejala umum dari kondisi ini adalah sebagai berikut:
 Kekurangan sel darah merah (Anemia)
 Air kemih (Urin) yang berwarna gelap atau darah pada air kemih
 Berkurangnya frekuensi buang air kecil
 Pembengkakan bagian tubuh
 Gangguan sulit tidur (Insomnia)
 Gatal-gatal pada kulit
 Hilangnya selera makan
 Kram otot
 Nyeri pada tubuh bagian samping
 Kadar protein yang tidak normal pada air kemih
 Sakit kepala yang tidak dapat dijelaskan
 Perubahan berat badan secara tiba-tiba
 Tekanan darah tinggi
 Gagal fungsi ereksi pada pria

 Perawatan untuk Gagal Ginjal


 Gagal ginjal tahap akhir hanya dapat dirawat dengan dua cara: pencucian darah (dialisis)
atau cangkok ginjal. Pencucian darah merupakan proses pembuangan sisa-sisa
pencernaan dari darah yang melibatkan sebuah mesin, karena ginjal sudah tidak dapat
berfungsi lagi. Darah dipompa keluar dan disaring menggunakan dialiser (struktur ginjal
tiruan) untuk membuang senyawa yang tidak diinginkan sebelum dimasukkan kembali ke
dalam tubuh. Tindakan ini beresiko tinggi menyebabkan infeksi.
 Jika memungkinkan, para penderita gagal ginjal dapat tetap hidup melalui tindakan
cangkok ginjal, dimana ginjal pasien digantikan dengan ginjal yang baru dan cocok dari
pendonor. Tindakan ini biasanya memakan waktu yang cukup lama karena tidak mudah
menemukan donor ginjal, namun jika dapat dilakukan dengan baik, maka pasien akan
dapat melanjutkan hidupnya secara normal seperti sediakala dengan ginjal baru. Obat-
obatan penekan kekebalan tubuh (imunosupresif) biasanya akan diberikan setelah pasien
menjalani tindakan pencangkokan.
 Selain kedua metode tersebut, para penderita penyakit ginjal biasanya harus
mengkonsumsi banyak obat-obatan untuk mencegah komplikasi. Obat-obatan untuk
mengendalikan kadar mineral dalam darah seperti potasium, fosfat dan kalsium, diuretik
(atau cairan infus jika pasien mengalami dehidrasi), suplemen zat besi untuk mengatasi
anemia, antihistamin untuk meredakan gatal-gatal, dan suplemen vitamin D.
 Pola makan sehat juga dapat membantu membuat pengobatan menjadi efektif. Para
pasien akan disarankan untuk mengendalikan jumlah protein dalam makanan mereka
untuk mencegah agar kondisi tersebut tidak berkembang dengan cepat, bersama dengan
konsumsi garam, potasium, dan fosfor.

Gangguan sistem perkemihan & urolitiasis


System perkemihan

Sistem perkemihan merupakan sistem pengeluaran zat-zat metabolisme tubuh yang


tidak berguna lagi bagi tubuh yang harus dikeluarkan (dieliminasi) dari dalam tubuh karena dapa
tmenjadi racun. proses eliminasi ini dapat dibagi menjadi eliminasi unrine (buang air kecil)
daneliminasi alvi (buang air besar).Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung
kemih atau uretra. Ginjal,Uretra, kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran
kemih. Fungsi utama darisaluran ini adalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan
mengeluarkannnya sebagaiurin.Proses ini berlangsung terus. Hanya pada kasus luka, infeksi atau
penyakit pada organdari saluran kemih, fungsinya menjadi terganggu dan karenanya menganggu
biokimia dari aliran bawah. Ginjal adalah organ vital penyangga kehidupan
Defenisi

Gangguan saluran kemih adalah gangguan dari kandung kemih atau uretra. Ginjal,
Uretra,kandung kemih adalah organ-organ yang menyusun saluran kemih. Fungsi utama dari
saluran iniadalah untuk membuang air dan sisa metabolisme dan mengeluarkannnya sebagai urin

Anatomi system perkemihan dan gangguan system perkemihan1

Ginjal, Ureter, Vesika Urinary, dan Uretra. Keempat organ tersebut bisa dibilang merupakan
organ pokok dari sistem urinary, dimana setiap organ-organ memiliki fungsi masing-masing.

1. Ginjal manusia terletak pada dinding posterior abdomen, di sebelah kanan dan kiri tulang
belakang. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari kiri karena hati menduduki ruang banyak di
sebelah kanan. Setiap ginjal panjangnya 6-7,5 cm dan tebalnya 1,5-2,5 cm. Orang dewasa
mempunyai ginjal dengan berat kira – kira 140 gram (Evelyn Pearce, 2006).

2. Ureter adalah organ yang berbentuk tabung kecil yang berfungsi mengalirkan urin dari pielum
ginjal ke kandung kemih. Orang dewasa mempunyai ureter yang panjangnya kurang lebih 20 cm.
Dindingnya terdiri atas mukosa yang dilapisi oleh sel-sel transisional, otot - otot polos sirkuler
dan longitudinal yang dapat melakukan gerakan peristaltik (berkontraksi) guna mengeluarkan
urin ke kandung kemih (Basuki B Purnomo, 2003).

3. Kandung kemih Kandung kemih (vesika urinaria) berfungsi sebagian penampung urin. Organ
ini berbentuk seperti buah pir atau kendi. Dinding kandung kemih terdiri atas lapisan serus
sebelah luar,lapisan berotot, lapisan submukosa, dan lapisan mukosa dari epitelium transisional.
Tiga saluran bersambung dengan saluran kemih yaitu dua ureter bermuara di sebelah basis,
uretra keluar dari kandung kemih sebelah depan. Daerah segitiga antara 2 lubang ureter dan
uretra disebut segitiga kandung kemih (trigonum verica urinarius) (Nursalam M, 2005).

4. Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urin keluar dari kandung kemih melalui proses
miksi. Panjang uretra wanita kurang lebih 3 - 5 cm, sedangkan uretra pria dewasa kurang lebih
23 - 25 cm (Basuki B Purnomo, 2003).
Berikut penyakit-penyakit yang sering ditemukan pada sistem perkemihan/urinary.

1. Glomerulonefritis adalah proses inflamasi pada glumeruli dengan etiologi, patogenesis,


perubahan-perubahan histologi pada ginjal berlainan tetapi dengan presentasi klinis seragam.

2. Sindrom Nefrotik adalah kelainan pada sistem perkemihan/urinary yang ditandai dengan
adanya peningkatan protein dalam urine (proteinuria), penurunan albumin dalam darah, dan
adanya edema

3. Gagal Ginjal Kronik adalah suatu kedaan klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal
yang irreversible, pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap, berupa
dialisis atau transplantasi ginjal

4. Ca Kandung Kemih adalah tumor yang didapatkan pada buli-buli (kandung kemih) yang akan
terjadi gros hematuria tanpa rasa sakit yaitu keluar kencing warna merah terus.

5. BPH (Benign Prostat Hiperplasia) adalah pembesaran kelenjar prostat yang disebabkan adanya
keseimbangan hormonal dalam tubuh sehingga terjadi hiperplasi (penambahan jumlah sel) pada
kelenjar prostat

6. ISK (Infeksi Saluran Kemih) adalah suatu keadaan klinis yang mana terdapat mikroorganisme
pada saluran kemih

7. Urolithiasis adalah suatu keadaan terdapatnya batu di dalam saluran kemih, baik dalam ginjal,
ureter, maupun buli-buli / kandung kemih.
urolitiasis
Urolitiasis –disebut juga kalkulosis- merupakan proses terbentuknya batu di saluran kemih
(meliputi ginjal, kandung kemih, dan uretra).

Batu yang terbentuk di dalam saluran kemih ini memiliki beberapa tipe, yaitu :

 Batu kalsium.Ini merupakan tipe yang paling sering terjadi dan biasanya terjadi pada usia
20-30 tahun. Umumnya, kalsium bercampur dengan substansi lain seperti oxalate dan fosfor,
 Batu cystin,
 Batu struvit,
 Batu asam urat, dan
 Jenis batu lainnya yang jarang ditemui–biasanya disebabkan karena pasien mengonsumsi
obat-obatan seperti acyclovir, indinavir, triamterene.

Gejala
Pada tahap awal terjadinya kondisi ini, penderita mungkin tidak akan merasakan gejala
apapun. Namun, seiring berjalannya waktu, akan muncul juga beberapa tanda dan gejala yang
menyertainya, antara lain :

 Nyeri; biasa disebut kolik renal. Hal ini terjadi di sekitar daerah costovertebral
angle (pinggang belakang), kandung kemih dan juga sekitar kelamin.
 Haematuria; atau munculnya darah pada urin,
 Dysuria; yaitu sakit saat buang air kecil,
 Retensi urin,
 Terdapat pasir/batu kecil yang keluar saat buang air kecil,
 Mual dan muntah,
 Demam.

Faktor risiko

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda mengalami urolitiasis :

 Usia. Biasanya terjadi pada rentang usia 20-40 tahun,


 Jenis kelamin. Lebih sering pada pria dibanding wanita,
 Kelainan anatomi saluran kemih,
 Riwayat keluarga yang pernah terkena batu ginjal,
 Adanya penyakit penyerta seperti hipertensi, asam urat, gangguan tiroid, gangguan saluran
pencernaan, infeksi saluran kemih berulang.
 Gangguan metabolik,
 Penggunaan obat tertentuseperti vitamin C dan atau D dosis tinggi yang tidak disertai
dengan konsumsi air mineral yang cukup.

Tanda – Tanda Urolitiasis

mempunyai tanda umum yaitu hematuria, baik hematuria terbuka atau mikroskopik; nyeri
pinggang, sisi, atau sudut kostovertebral; pielonefritis dan atau sistitis; pernah mengeluarkan
batu kecil ketika kencing; nyeri tekan kostovertebral; gangguan faal ginjal. Selain itu bila disertai
infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau
tanda sistemik lain.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga tugas Patologi dan Terminologi Medis tentang Sistem Perkemihan,

Ureter, Gagal Ginjal, dan Urolithiasis ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Patologi dan Terminologi

Medis II. Selain itu makalah ini memberi perhatian yang besar terhadap rekam medis, khususnya

dalam pengenalan Sistem Perkemihan, Ureter, Gagal Ginjal,dan Urolithiasis Pada penulisan

makalah ini, penulis berusaha menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami

sehingga dapat dengan mudah dicerna oleh pembaca dan dapat diambil manfaatnya.

Penulis menyadari walaupun sudah berusaha kemampuan, mencurahkan segala pikiran dan

kemampuan yang dimiliki makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahanbaik dari segi

bahasa, pengolahan maupun penyusunan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik yang

sifatnya membangun demi tercapainya suatu kesempurnaan dalam pemenuhan tugas ini.

Yogyakarta, 08 April 2018


Penulis

Вам также может понравиться