Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
MANAJEMEN KASUS
3.1 Pengkajian
Pasien bernama Ny. L unur 45 tahun, agama islam, suku jawa, pendidikan terkahir SMA,
pekerjaan wiraswasta, alamat Psr IX Tembung, pasien masuk melalui IGD RS Mitra Medika
pada tanggal 25 Maret 2019 pukul 17.25, diantar oleh keluarga, masuk menggunakan kursi roda
dan di rawat di ruangan rawat inap dengan nomor Rekam Medik 184182, diagnosa Ulkus
Pasien mengatakan ada luka di daerah kaki, dan terasa nyeri pada kaki
2. Keluhan utama
3. Alergi
Keluarga pasien mengalami penyakit Diabetes Mellitus, yaitu ibu dari pasien
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Tinggal serumah
3. Konsep diri
saudaranya
4. Keadaan emosional
9. Kegemaran
b. Tingkat kesadaran
c. Tanda-tanda vital
d. Kepala
Bentuk kepala bulat, tidak terdapat benjolan, ubun-ubun tertutup rata danteraba
e. Wajah
f. Mata
Penglihatan baik, konjungtiva anemis (-), tidak ada edema palpebra, tidak sklera
g. Hidung
Tulang hidung normal, posisi septumnasi berada dimedial, lubang hidung bersih,
mucus tidak ada, benjulan tidak ada, pendarahan tidak ada, pernafasan cuping
h. Telinga
Bentuk telinga anatomis, simetris kiri dan kanan, ketajaman pendengaran baik,
j. Leher
Posisi trakea berada dimedial, tidak ada permasalahan kelenjar tiroid, suara
terdengar jelas, tidak ada pembesaran KGB, peningkatan venajuguralis (-), dan
k. Integumen
Edema pada kaki, turgor kulit jelek, ada ulkus di kaki kanan, ada push dan berbau
2. Pemeriksaan Thoraks/Dada/Abdomen
a. Thorak
Bentuk dada simetris, pengembangan dada simetris kiri dan kanan, pasien tidak
palpasi getaran suara tidak ada kelainan, perkusi sonor, auskultasi vesikuler
b. Jantung
Bunyi jantung S1 dan S2 normal, tidak terdengar bunyi tambahan seperti murmur,
c. Abdomen
Abdomen soepel tidak ada benjolan tanda asites, baying pembuluh darah (-),
bentuk simetris antara kiri dan kanan, pristaltik (+) 8-10x/menit, nyeri tekan (-),
3. Pemeriksaan Penunjang
Ulkus/ganggrene
Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang menjelaskan respon manusia dan
dengan adanya luka di kaki kanan, push (+), warna luka kehitaman
ditandai dengan pasien mual muntah, porsi makan yang di sajikan tidak habis
Hari/ Diagnosa
Implementasi Evaluasi
Tanggal Keperawatan
Rabu, Kerusakan integritas 1. menjaga kebersihan kulit S :
27/03/2019 kulit berhubungan agar tetap bersih dan - Pasien mengatakan
dengan kerusakan kering luka pada kaki kanan
makrovaskular ditandai 2. Memobilisasi pasien - Pasien mengatakan
dengan adanya luka di (ubah posisi pasien) setiap luka basah dan
kaki kanan, push (+), bernanah
warna luka kehitaman dua jam sekali O:
3. Memonitor kulit akan - Luka (+)
adanya kemerahan - Push (+)
- Warna luka
4. mengoleskan lotion atau
kehitaman
minyak/baby oil pada derah
- Infus Nacl 0,9 %
yang tertekan
- KGD puasa 150
5. Memonitor aktivitas dan mg/dL
mobilisasi pasien - KGD Sewaktu 243
6. Memonitor status nutrisi mg/dL
pasien A:
7. Melakukan perawatan Masalah keperawatan
luka kerusakan integritas kulit
P:
- Intervensi
dilanjutkan
- Pantau status nutrisi
- Monitor luka dan
warna luka
- Rawat luka perhari
Rabu, Gangguan rasa nyaman 1. Melakukan pengkajian S:
27/03/2019 nyeri berhubungan nyeri secara - Pasien mengatakan
dengan kerusakan komperehensif termasuk nyeri pada kaki yang
makrovaskular dan lokasi, karakteristik, luka
mikrovaskular, ulkus durasi, frekuensi, kualitas, - Pasien mengatakan
di tandai dengan pasien dan faktor presipitas kram pada kaki yang
tampak kesakitan, 2. Mengobservasi reaksi luka
skala nyeri 4 nonverbal dari O:
ketidaknyamanan - Pasien tampak
3. Membantu pasien dan kesakitan
keluarga untuk mencari - Skala nyeri 4
dan menemukan A:
dukungan Masalah keperawatan
4. Mengontrol lingkungan gangguan rasa nyaman
yang dapat nyeri
mempengaruhi nyeri P:
5. Mengajarkan tekhnik - Intervensi
relaksasi, nafas dalam dilanjutkan
6. Melakukan kolaborasi - Mengkaji skala nyeri
pemberian analgetik - Memberikan
Inj. Ketorolac 30 mg lingkungan yang
7. Memberikan lingkungan nyaman
yang nyaman - Menganjurkan
tekhnik relaksasi
- Melakukan
kolaborasi dalam
pemberian analgetik
Rabu, Gangguan nutrisi 1. Mengkaji adanya alergi S:
27/03/2019 kurang dari kebutuhan makanan - Pasien mengatakan
tubuh berhubungan 2. Melakukan kolaborasi mual
dengan penurunan PH dengan ahli gizi untuk - Pasien mengatakan
ditandai dengan pasien menentukan jumlah kalori tidak selera makan
mual muntah, porsi dan nutrisi yang O:
makan yang di sajikan dibutuhkan pasien. - Keadaan umum
tidak habis 3. Menganjurkan pasien pasien tampak lemah
untuk meningkatkan - Porsi yang disajikan
intake Fe tidak habis
4. Menganjurkan pasien - Mual (+)
untuk meningkatkan A:
protein dan vitamin C Masalah keperawatan
5. Memberikan substansi gangguan nutrisi kurang
gula dari kebutuhan tubuh
6. Meyakinkan diet yang P:
dimakan mengandung - Intervensi
tinggi serat untuk dilanjutkan
mencegah konstipasi - Monitor jumlah
7. Memberikan makanan nutrisi
yang terpilih ( sudah - Mkolaborasi dengan
dikonsultasikan dengan ahli gizi
ahli gizi) - Menganjurkan
8. Mengajarkan pasien meningkatkan
bagaimana membuat protein dan vit C
catatan makanan harian.
9. Memonitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
10. Memberikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi
11. Mengkaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
PEMBAHASAN
4.1.1 Pengkajian
Data yang didapat setelah pengkajian yang dilakukan pada Ny. L sudah cukup sesuai
dengan pengkajian berdasarkan tujuan teoritis yang ada. Data – data tersebut sudah menunjang
untuk melakukan asuhan keperawatan selanjutnya, karena semua data sudah di dapatkan dengan
4. Resiko injury
dengan adanya luka di kaki kanan, push (+), warna luka kehitaman
ditandai dengan pasien mual muntah, porsi makan yang di sajikan tidak habis
Diagnosa yang diangkat sudah sesuai dengan tinjauan teoritis, meskipun hanya sebagian
diagnosa saja yang muncul, namun cukup mewakili dan disusun sesuai dengan prioritas masalah
Intervensi keperawatan yang disusun berdasarkan prioritas masalah keperawatan pada Ny.
L adalah :
Diagnosa I
Diagnosa II
Diagnosa III
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
6. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
4.1.2 Implementasi
Implementasi merupakan aplikasi dari intervensi yang telah disusun. Pada kasus Ny. L
semua intervensi yang telah disusun sudah dilakukan dengan baik sesuai dengan standart
prosedur operasional yang ada dan tidak ada faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan
tindakan.
4.1.3 Evaluasi
Evaluasi hasil dari implentasi keperawatan yang didapatkan pada Ny. L setelah dilakukan
perawatan selama 2 x 24 jam sudah cukup memuaskan, karena masalah sudah teratasi meskipun
hanya sebagian. Sehingga masih perlu melanjutkan intervensi-intervensi yang telah disusun di
lanjutkan kembali.
Pendidikan kesehatan adalah salah satu bentuk implementasi keperawatan yang mutlak
dilakukan baik untuk diagnosa keperawatan kurang pengetahuan maupun untuk diagnosa lainnya
dan untuk semua tindakan keperawatan, diagnostik, terapi medis, hak dan kewajiban pasien dan
Pendidikan kesehatan di ruangan rawat inap belum terlaksana secara optimal, pendidikan
kesehatan yang ditujukan kepada pasien dan keluarga merupakan promosi kesehatan yang
dikembangkan dalam rangka membantu pasien baik keluarganya agar dapat mengatasi masalah
Saat ditanyakan keluarga / pasien mengatakan sangat senang dengan adanya informasi-
informasi yang diberikan oleh perawat atau tenaga medis lainnya untuk pemeliharaan kesehatan.
Hampir semua pasien yang di intervensi menunjukkan kesiapan yang baik yaitu termotivasi