Вы находитесь на странице: 1из 3

MANAGER PELAYANAN PASIEN

SEBAGAI TOUR GUIDE PASIEN DI


RUMAH SAKIT
Jumat, 03 Agustus 2018, dibaca sebanyak 8872 kali.

Ajibarang,- Baru-baru ini RSUD Ajibarang memberangkatkan salah satu SDM nya yaitu
Rosana Nurwulandari, S.Kep,Ns untuk mengikuti Workshop Manager Pelayanan Pasien
(MPP) untuk SNARS edisi 1. Tulisan ini dihasilkan dari pengamatan beliau setelah
mengikuti pelatihan.

Pasien masuk Rumah Sakit merupakan pengalaman baru, banyak proses pemeriksaan,
banyak prosedur yang dijalani, relatif banyak yang tidak jelas. Pasien tidak pernah mendapat
“pendidikan untuk menjadi pasien” sehingga pasien memerlukan seseorang yang akan
memandu pasien selama di rumah sakit (tour guide). Pasien membutuhkan Manajer
Pelayanan Pasien (MPP) atau ada yang menyebut case manager.

MPP adalah suatu proses kolaboratif untuk asesmen, perencanaan, fasilitasi, koordinasi
pelayanan, evaluasi dan advokasi untuk opsi dan pelayanan bagi pemenuhan kebutuhan
komprehensif pasien dan keluarganya, melalui komunikasi dan sumber daya yg tersedia
sehingga memberi hasil asuhan pasien yg bermutu dengan biaya efektif. (KARS, 2017)

MPP bukan Profesional Pemberi Asuhan Aktif . Ratio 1 MPP menangani 25-50 Pasien
tergantung kompleksitas pasien dan kebutuhan Rumah Sakit. MPP mengikuti pasien dari
awal masuk, mendapatkan pelayanan, pulang dan memastikan kontinuitas pelayanan pasien
selama di rumah.

Kualifikasi MPP :

1. Perawat

 Pendidikan minimal S1 Ners.


 Memiliki pengalaman klinis sebagai profesional pemberi asuhan
 (PPA) minimal 3 tahun.
 Memiliki pengalaman sebagai kepala ruang rawat minimal 2 tahun.

2. Dokter

 Memiliki pengalaman minimal 3 tahun dalam pelayanan klinis di rumah sakit.


 Memiliki pengalaman sebagai dokter ruangan minimal 1 tahun.

Pelatihan Tambahan

 Pelatihan utk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dgn penyusunan dan penerapan
SPO Pelayanan Kedokteran yg terdiri dari Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis
(Clinical Pathway), Algoritme, Protokol, Standing order.
 Pelatihan Pelayanan Berfokus pada Person (PCC)
 Pelatihan ttg perasuransian, jaminan kesehatan nasional, INA-CBG’s
 Pelatihan ttg Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge planning)
 Pelatihan Manajemen Risiko
 Pelatihan Etiko-Legal
 Pelatihan soft skill seperti : aspek psiko-sosio-kultural, komunikasi interpersonal.

Peran MPP

1. Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan pemberi


asuhannya, baik akut, dalam proses rehabilitasi di RS maupun pasca rawat,
mendorong keterlibatan dan pemberdayaan pasien.
2. Mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pada pasien (patient centered
care) dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan kolaborasi
interprofesional
3. Mengoptimalkan proses reimbursemen

Manajer Pelayanan Pasien menjalankan fungsi asesmen, perencanaan, fasilitasi dan


advokasi, melalui kolaborasi dengan pasien, keluarga, PPA, sehingga menghasilkan
outcome/hasil asuhan yg diharapkan.

Aktifitas MPP :

1. Mengidentifikasi pasien untuk intervensi manajemen pelayanan pasien


2. Melakukan kolaborasi dengan dokter dan pasien untuk mengidentifikasi hasil yang
diharapkan dan mengembangkan suatu rencana manajemen pelayanan pasien
3. Memonitor intervensi yang ada relevansinya bagi rencana manajemen pelayanan
pasien
4. Memonitor kemajuan pasien kearah hasil yang diharapkan
5. Menyarankan alternatif intervensi praktis yang efisien biaya
6. Mengamankan sumber-sumber klinis untuk mencapai hasil yang diharapkan
7. Membakukan jalur-jalur komunikasi dengan manajer departemen / bagian / unit
8. Bagi pasien dan keluarganya, MPP adalah analog dengan pemandu wisata / tour guide
dalam berbagai perjalanan kegiatan pelayanan di RS

Manfaat MPP untuk Rumah Sakit :

1. Peningkatan mutu pelayanan


2. Peningkatan kepuasan pasien dan keluarga
3. Peningkatan keterlibatan dan pemberdayaan pasien dlm asuhan
4. Peningkatan kepatuhan pasien dalam asuhan
5. Peningkatan kualitas hidup pasien
6. Peningkatan kolaborasi interprofesional tim PPA
7. Penurunan tingkat asuhan sesuai kebutuhan pasien dan panduan klinis
8. Penurunan Lama Dirawat
9. Pencegahan Hari Rawat yg tidak perlu
10. Penurunan frekuensi, jenis dan lama pemeriksaan, termasuk pemeriksaan yg tidak
perlu
11. Pengurangan / menghindari tagihan yang tidak perlu
12. Penurunan readmisi ke rumah sakit
13. Pengurangan kunjungan pasien yg sama ke IGD
14. Membantu proses evaluasi penerapan alur klinis (Clinical Pathway)

Bagi RS adanya MPP dalam manajemen pelayanan pasien akan memberikan keuntungan
sebagai berikut :

1. Biaya pelayanan efektif


2. Orientasi pelayanan yang holistik
3. Kontinuitas pelayanan diseluruh tatatan pelayanan kesehatan
4. Klien mengetahui siapa yang harus dihubungi untuk bantuan

MPP melaksanakan pelayanannya dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Identifikasi, seleksi / skrining pasien utk manajemen pelayanan pasien


2. Asesmen untuk manajemen pelayanan pasien
3. Identifikasi masalah dan kesempatan
4. Perencanaan manajemen pelayanan pasien
5. Monitoring
6. Fasilitasi, Koordinasi, Komunikasi dan Kolaborasi
7. Advokasi
8. Hasil Pelayanan
9. Kompetensi Budaya – Cultural Competence MPP
10. Manajemen Sumber Daya
11. Terminasi manajemen pelayanan pasien

Kesimpulan :

 Kehadiran MPP di RS adalah penting sbg bgn dari penerapan pelayanan berfokus pd
pasien/person (Patient/Person Centered Care).
 MPP memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk keluarga dan
pemberi asuhannya, baik akut, maupun dalam proses rehabilitasi di RS maupun pasca
rawat.
 MPP meningkatkan keterlibatan dan pemberdayaan pasien serta keluarga dlm asuhan
pasien, dan menghasilkan outcome asuhan yg lebih baik, termasuk kepuasan pasien.
 Selain itu perannya akan mengoptimalkan terlaksananya pelayanan berfokus pd
pasien dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu meningkatkan kolaborasi
interprofesional.

Oleh : Rosana Nurwulandari, S.Kep.,Ns

Related Posts

Вам также может понравиться