Вы находитесь на странице: 1из 4

PERSIAPAN SIMULASI CODE BLUE.

Di dalam proses kedaruratan medis di dalam rumah sakit, pasien mengalami


berbagai proses menuju akhir hidupnya. Pengawasan melekat/ intensif pada
pasien menjadi bagian dari tim kegawatadaruratan pada setiap tahapannya.
Dimulai dari proses penerimaan pasien, penilaian Early Warning System Score
dan Code Blue.

Henti Jantung dapat dipulihkan jika tertangani segera dengan Resusitasi


Jantung Paru dan Defibrilasi untuk mengembali kan denyut jantung
normal. Kesempatan pasien untuk bisa bertahan hidup berkurang 7 – 10%
pada tiap menit yang berjalan tanpa Resusitasi Jantung Paru dan Defibrilasi.

Inti dari penanganan Resusitasi Jantung Paru adalah kemampuan untuk bisa
mendeteksi dan bereaksi secara cepat dan benar untuk sesegera mungkin
mengembalikan denyut jantung ke kondisi normal untuk mencegah terjadinya
kematian otak dan kematian permanen

Tahapan pelaksanaan pengawasan kegawatdaruratan adalah

1. Pengenalan tanda awal keadaan k ondisi kritis akut (Early Warning


System Score)
2. Panggilan Code Blue
3. Tindakan Resusitasi Jantung Paru
4. Pengelolaan pasien pasca Resusitasi Jantung Paru
5. Laporan dan evaluasi Code Blue

A. Persiapan sebelum melakukan tindakan code blue


1. Fase code blue
a. Alert System
1) Mampu mengenali kegawatdaruratan medis
Petugas rumah sakit dimana saja berada yang menemukan seseorang atau
pasien dalam cardiac respiratoris arest (CRA), di ruang perawatan maupun di
area Rumah Sakit Daerah Kalabahi berperan dalam tahap pertolongan yaitu
segera menilai kesadaran dengan prinsip tiga kali lakukan cek respon
memanggil dan menepuk bahu, meminta bantuan.
2) Segera meminta bantuan untuk mengaktifkan code blue lewat telephone
operator informasi disebarkan ke tim code blue agar tim mengetahui dimana
lokasi kejadian pasien butuh bantuan tim code blue. dengan prosedur sebagai
berikut:
 Perkenalkan diri dengan menyebut nama lokasi terjadinya cardiak
respiratori arrest dengan lengkap dan jelas yaitu area I, II atau III,
nama lokasi atau ruang.
 Jika lokasi kejadian di ruang rawat inap maka yang dionformasikan
nama area dan ruangan pelayanan dan nomor ruangan.
3) Waktu respon operator menerima telepon adalah harus secepatnya di terima
kurang dari tiga kali dering telepon (kurang dari 5 menit)
4) Tim code blue yang sudah mendengar informasi segera membawah troli
emergensi ke ruangan dan membantu melakukan RJP.
b.Local Alert
Operator menggunakan alat komunikasi berupa HP dengan cara memanggil
sbb: code blue…code blue…code blue (di area satu /dua /tiga /nama lokasi)
b.Hospital Alert
Setelah tim code blue menerima informasi aktivasi code blue, tim langsung ke
lokasi terjadinya henti jantung dengan mengikuti alur terpendek, respon time
aktivasi code blue sampai kedatangan tim code blue dilokasi adalah 5 menit.
Setelah 5 menit kemudian operator menghubungi tim code blue untuk
memastikan bahwa tim code blue sudah ada di lokasi kejadian. Pada area
lokasi yang padat manusia (public area) petugas keamanan segera menuju
lokasi terjadinya henti jantung untuk mengamankan area sekitar agar tim code
blue dapat melakukan tindakan sesuai prosedur. Tim code blue mengambil alih
setelah tiba dilokasi dan melakukan tugasnya sampai dengan diputuskannya
resusitasi di hentikan atau dilanjutkan.
Apabila resusitasi sudah dihentikan maka ketua tim code blue segera
berkoordinasikan dengan DPJP untuk pasien ditransfer ke ruangan
pemulihan,apabila pasien masih hidup dan apabila pasien meninggal maka
hubungi petugas pemulasaran jenasah.

PETUNJUK PELAKSANAAN TIM CODE BLUE DI LAPANGAN.


1. Tanggung jawab central/operator rumah sakit terhadap code blue line di
rumah sakit :

a. Memastikan setiap panggilan dicode blue line adalah code blue kasus
emergensi
b. Segera merespon panggilan code blue dan dijawab secepatnya (<3x
deriing)
c. Informasi vital adalah :
a) Nama dan nama orang/tim code blue rumah sakit (jadwal di distribusikan
ke central/ operator rumah sakit setiap bulan)
b) Lokasi pasti
c) Trauma atau kasus medis
d) Dewasa atau anak-anak
2. Intervensi segera di tempat kejadian
Apabila Tim ditempat kejadian darurat medis menemukan pasien tidak sadar
maka tim bertangugng jawab untuk meminta bantuan lebih lanjut, memulai
resusitasi menggunakan pedoman Basic Life Support (BLS).
3. Petunjuk pelaksanaan tim code blue dilapangan :
Persiapan sebelum kedatangan
a) Nomor handpone tim code blue
Nomor handphone tim code blue rumah sakit ditempatkan di setiap
ruangan di area Rumah Sakit
b) Personil rumah sakit yang menemukan korban harus dapat mengaktifkan
pemberitahuan local ke tim code blue primer atau seseorang ke handphone
masing—masing tim dan diteruskan informasi tersebar ke sentral/operator
ruah sakit
c) Mengintruksikan tim untuk bergerak menuju lokasi kejadian, mereka juga
harus meminta bantuan lebih lanjut dari tim.
d) Pada saat yang sama aktiivitas pemberitahuan rumah sakit harus dilakukan
dengan menghubungi nomor code blue rumah sakit yang sudah ditetapkan
e) Pihak yang bertanggungjawab atas daerah tertentu (dari ruang lain)
diberitahu untuk datang ke lokasi segara
f) Sementara menunggu kedatangan tim code blue utama (sekunder.), jika
tim yang terlatih untuk segera melakukan BHD/BLS, mempertimbangkan
untuk segera mengembalikan sirkulasi jantung seingga perfusi jantung
dapat terjaga dengan mendahulukan kompresi, airway, breathing
g) Jika monitor jantung, defiblilator manual atau defiblilator eksternal otomatis
(AED) tersedia, peralatan ini harus melekat kepada pasien untuk
menentukan kebutuhan defibrilasi, fase ini dilakukan oleh tim yang
berpengalaman atau tim terlatih dalam Alert Cardiac Life Support (ACLS)
h) Setiap ruangan harus berusaha untuk memestikan bahwa tim mereka
dilatih dalam setidaknya keterampilan BLS dan mereka dilengkapi dengan
resusitasi kit dasar
4. Peralatan yang dibutuhkan oleh tim code blue adalah :
a. Personal Kit
b. Emergency medical Kit : Airway and breathing management support
a) Intubasi set lengkap (untuk bayi ,anak, dewasa ) : 1 set
b) Suction : 1 buah
c) BVM Resusitasi : (bayi, anak, dewasa)
d) Stylet ukuran besar-kecil : 1 set
e) Magyl forcep : 1 set
c. Circulation support
a) Set infus mikro : 1 buah
b) Set infus makro : 1 buah
c) Needle intraosseus : 1 buah
d) Venocath : 1 buah
e) Minor surgery set ; 1 set lengkap
f) Glucometer : 1 buah

Вам также может понравиться