Вы находитесь на странице: 1из 5

Tugas Resume Manajemen Lingkungan Migas dan Pabum

Nama Mahasiswa : Muhammad Bobi Ermanda


NIM : 161410050
Kelas : PBM III

STUDI INVESTIGASI DAMPAK LINGKUNGAN


DALAM PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN ENERGI PANAS BUMI
Oleh : Muhammad Bobi Ermanda (161410050) PBM III

Paper I : “Investigation of Environmental Effects of Geothermal Energy” oleh Kamil B.


Varinca.

Paper II : “Study of Environmental Impact in Geothermal Development and Utilization”


oleh Shangyao Huang dan Tingshan Tian.

Abstrak
Dalam kajian Kamil B. Varinca, energi panas bumi adalah sumber energi yang
bersih dan berkelanjutan, tetapi pengembangannya masih berdampak pada lingkungan.
Pemanfaatan panas bumi dapat menyebabkan gangguan permukaan, efek fisik akibat
penarikan cairan, kebisingan, efek termal dan pembuangan bahan kimia, serta
mempengaruhi masyarakat yang bersangkutan baik secara sosial dan ekonomi. Paper ini
menjelaskan potensi dampak lingkungan yang terkait dengan pembangkit panas bumi.
Pengurangan emisi, penggunaan air dan penggunaan lahan, dan aspek-aspek lain dibahas
untuk pengendalian lingkungan. Adapun beberapa kata kunci yang penulis masukkan
antara lain : Geothermal energy, environmental impacts.

Dalam kajian Huang & Tian., sumber daya panas bumi adalah sumber energi
"green" yang bersih. Pengembangan dan pemanfaatannya memiliki arti penting untuk
mengurangi "efek rumah kaca" dan memperbaiki lingkungan masyarakat. Tetapi selama
proses pengembangan dan pemanfaatan geotermal, berbagai masalah lingkungan dapat
disebabkan oleh manajemen yang tidak baik, misalnya akibat pembuangan yang
disengaja atau emisi polutan tanpa perlakuan, super-eksploitasi, dll. Paper ini dibahas
masalah dampak lingkungan termasuk polusi air dan tanah, polusi udara, polusi termal,
bahaya amblesan dan tanah longsor, yang dapat terjadi selama proses pengembangan
panas bumi dan pemanfaatannya. Adapun beberapa kata kunci yang penulis masukkan
antara lain: geothermal development and utilization, environment pollution, surface
subsidence, landslide hazard, suggestion.
Tugas Resume Manajemen Lingkungan Migas dan Pabum
Nama Mahasiswa : Muhammad Bobi Ermanda
NIM : 161410050
Kelas : PBM III

1. Pendahuluan
Kamil B. Varinca dalam kajiannya mendeskripsikan energi panas bumi adalah
sebagai uap alam dan air panas, yang telah dieksploitasi selama beberapa dekade untuk
menghasilkan listrik, dan keduanya dalam proses pemanasan ruang dan industri. Kamil
memaparkan data dimana kapasitas terpasang listrik panas bumi di dunia adalah 7974
MWe (tahun 2000), dan energi listrik yang dihasilkan adalah 49,3 miliar kWh / tahun,
mewakili 0,3% dari total energi listrik dunia yang 15,342 miliar kWh pada tahun 2000.
Menurutnya, masalah pasokan dan penggunaan energi terkait tidak hanya berupa
pemanasan global tetapi juga mempertimbangkan masalah lingkungan seperti polusi
udara, curah hujan asam, penipisan ozon, perusakan hutan, emisi zat radioaktif, dll.

Huang & Tian mengutarakan bahwa pengembangan dan pemanfaatan sumber


daya panas bumi merupakan salah satu sumber energi alternatif yang dapat mengurangi
"efek rumah kaca” dari pada bahan bakar fosil seperti batubara, minyak dan gas. Namun,
apabila manajemennya tidak baik, dapat menyebabkan masalah lingkungan, misalnya
pembuangan limbah disengaja, pembungan emisi polutan, atau eksploitasi yang
berlebihan. Masalah lingkungan ini berdampak pada pembangunan berkelanjutan bidang
panas bumi, dan pada saat yang sama, hal ini juga secara serius dapat mengancam dan
menghancurkan fasilitas seperti pembangkit listrik dan jaringan pipa, jalan dan bagian
lain dari infrastruktur.

2. Dampak Lingkungan Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Panas Bumi


Dampak lingkungan dari energi panas bumi dapat dirasakan secara lokal, regional,
maupun global. Varinca dalam kajiannya menjabarkan dampak lingkungan utama yang
terlibat dalam pengembangan panas bumi adalah sebagai berikut:

a. Gangguan Permukaan dan Efek Fisik dari Penarikan Cairan


Gangguan permukaan dapat terjadi selama pengeboran, tetapi sebagian besar akan
hilang begitu pengeboran selesai. Gangguan permukaan disebabkan oleh penggalian,
konstruksi, dan pembuatan jalan baru.
Penarikan cairan dapat menyebabkan perubahan pada manifestasi permukaan,
menyebabkan mata air panas atau geyser menghilang atau diubah menjadi fumarol. Saat
cairan dikeluarkan, tekanan pori berkurang, dan tanah cenderung surut. Penarikan cairan
ini juga dapat menyebabkan penurunan muka tanah, penurunan muka air tanah dan
bahkan kegempaan. Subsidensi terjadi ketika penarikan cairan tersebut melebihi aliran
alami. Subsidensi dapat dikontrol atau dicegah dengan penginjeksian kembali cairan yang
dihabiskan.
Tugas Resume Manajemen Lingkungan Migas dan Pabum
Nama Mahasiswa : Muhammad Bobi Ermanda
NIM : 161410050
Kelas : PBM III

b. Kebisingan
Kebisingan yang ditimbulkan oleh pemanfaatan panas bumi terdiri dari
kebisingan pengeboran pertama, yang bersifat sementara dan jarang melebihi 90 dB (75-
90 dB melalui silencer); diikuti oleh kebisingan dari discharge lubang bor, yang dapat
melebihi 120 dB, ambang nyeri berkisar antara 2000 dan 4000 Hz.

c. Efek Termal
Efek termal dan polusi biasanya akan menyertai kegiatan produksi dari lapangan
panas bumi. Panas berlebih yang dipancarkan dalam bentuk uap dapat mempengaruhi
pembentukan awan dan mengubah cuaca secara lokal, dan air limbah yang disalurkan ke
aliran, sungai, danau atau air tanah setempat dapat secara serius mempengaruhi sistem
biologi dan ekologi.

d. Polusi kimia
Polusi kimia dalam pemanfaatan panas bumi adalah hasil dari pembuangan bahan
kimia ke atmosfer melalui uap; cairan bekas juga mengandung bahan kimia terlarut yang
berpotensi membahayakan lingkungan. Semprotan, yang merupakan masalah terutama
pada periode pengujian, dapat merusak vegetasi di daerah sekitarnya.
Bahan kimia pencemar utama dalam fraksi cair adalah hidrogen sulfida (H2S),
arsenik (As), boron (B), merkuri (Hg) dan logam berat lainnya seperti timah (Pb),
kadmium (Cd), besi (Fe), seng (Zn) dan mangan (Mn). Beberapa brine panas bumi adalah
air asin, dimana konsentrasi garamnya yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan
langsung pada lingkungan.

e. Efek biologi
Karena banyak area panas bumi memiliki keindahan yang unik, sebagai situs
sejarah atau tempat wisata, perlindungan untuk hal iini harus dipertimbangkan. Gangguan
terhadap keadaan alami suatu daerah dapat menyebabkan fenomena seperti geyser, mata
air panas atau kolam, teras sinter silika dan kolam lumpur, memburuk atau menghilang,
bersama dengan vegetasi termofilik khusus seperti tikar ganggang, tanaman termofilik
dan bakteri.

f. Perlindungan fitur alami


Selain dampak lingkungan yang sebagian besar bersifat fisik, ada juga dampak
sosial dan ekonomi. Namun demikian, hal ini dapat dipertimbangkan dalam sudut
pandang positif atau negatif, menurut sudut pandang politik individu, seperti dalam kasus
proyek rekayasa skala besar. Secara umum ada kebutuhan untuk keterlibatan publik yang
lebih banyak dalam masalah-masalah seperti pembangunan pembangkit listrik, untuk
menyelesaikan kontroversi, memperbaiki rencana dan mengambil langkah-langkah
mitigasi.
Tugas Resume Manajemen Lingkungan Migas dan Pabum
Nama Mahasiswa : Muhammad Bobi Ermanda
NIM : 161410050
Kelas : PBM III

Adapun Huang dan Tian membagi masalah lingkungan dalam pengembangan dan
pemanfaatan panas bumi adalah sebagai berikut:

a. Pencemaran Air dan Tanah


Air limbah panas bumi yang dibuang setelah digunakan memiliki salinitas yang
umumnya lebih tinggi dan mengandung polutan seperti F, B, Hg, As. Air limbah tersebut
memiliki dampak yang merugikan terhadap lingkungan sekitar. Apabila limbah masuk ke
dalam air permukaan atau air bawah tanah, atau menyusup ke dalam tanah, yang
kemudian dapat tercemar, kualitas airnya akan memburuk, dan kesehatan masyarakat
dapat terganggu serta lingkungan ekologis dapat rusak.

b. Pencemaran Udara
Selama proses pengembangan dan pemanfaatan panas bumi, emisi gas berbahaya
seperti H2S dan CO2 sering mencemari udara dengan serius, dan membahayakan
kesehatan masyarakat dan lingkungan ekologis.

c. Pencemaran Termal
Air panas bumi yang terpisah tidak hanya mencemari air dan atmosfer, tetapi juga
menyebabkan polusi termal. Air limbah panas bumi dari lapangan panas bumi memiliki
suhu , jauh lebih tinggi dari suhu air sungai. Jika tercampur dengan air sungai, suhu akan
meningkat, menghasilkan polusi termal. Untuk mencegah terjadinya pencemaran panas
dan mengurangi dampak buruk terhadap ikan dan tanaman, air limbah bersuhu tinggi
setelah penggunaan terintegrasi harus dimasukkan kembali ke dalam reservoir panas
bumi, atau dibuang setelah dimanfaatkan atau didinginkan.

d. Subsidensi Permukaan
Subsidensi permukaan adalah salah satu bahaya geologis yang terjadi selama
proses pengembangan dan pemanfaatan panas bumi dan disebabkan oleh super-
eksploitasi fluida panas bumi. Di sisi lain, di beberapa tempat, jika air panas bumi
dieksploitasi secara berlebihan, dapat mengakibatkan turunnya level air dari tahun ke
tahun. Dengan alasan ini sumber daya mengering dan sangat mempengaruhi
pembangunan berkelanjutan.

e. Tanah Longsor
Selama pengembangan dan pemanfaatan panas bumi, bahaya geologis seperti
tanah longsor, runtuhan batuan, kegagalan lereng, dan lainnya sebagian besar tersebar di
zona alterasi hidrotermal dari wilayah aktif panas bumi bersuhu tinggi. Karena fluida
panas bumi bersuhu tinggi, ketika fluida tersebut naik sepanjang saluran tektonik ke
permukaan dapat berinteraksi dengan batuan di sekitarnya sehingga zona alterasi
hidrotermal terbentuk. Daerah-daerah inilah yang menjadi daerah yang sering terjadinya
bahaya tanah longsor.
Tugas Resume Manajemen Lingkungan Migas dan Pabum
Nama Mahasiswa : Muhammad Bobi Ermanda
NIM : 161410050
Kelas : PBM III

3. Kesimpulan
Energi panas bumi menyediakan sumber energi bersih dan terbarukan karena
menghasilkan emisi jauh lebih sedikit daripada bahan bakar fosil dan mengurangi
ketergantungan pada energi impor. Namun, dalam pengembangan dan pemanfaatan
sumber panas bumi memiliki dampak lingkungan yang tidak menguntungkan yang dapat
terjadi sampai batas tertentu. Isu-isu lingkungan ini mempengaruhi langsung
pengembangan sumber daya panas bumi yang berkelanjutan.

Untuk mengurangi dampak lingkungan, saran-saran berikut diajukan oleh Huang


dkk. sebagai beikut :

(1) Memperdalam pemahaman dampak lingkungan dan konsekuensi seriusnya serta


memperkuat manajemen ilmiah;
(2) Elemen berbahaya dalam air limbah panas bumi, gas dan suhunya harus sesuai
dengan standar emisi. Elemen berbahaya seperti B, H2S, CO2 harus diperlakukan dan
dipulihkan serta mempelajari teknologi dan metode yang relevan untuk “mengubah
kutukan menjadi anugerah”, “mengubah sampah menjadi kekayaan”;
(3) Panas air limbah panas bumi harus cukup dimanfaatkan, setelah ini air akan
dimasukkan kembali ke dalam reservoir dan perlu dilakukan penelitian tentang uji
penginjeksian kembali dan penelusuran jejak;
(4) Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, perlu untuk memperkuat
pemantauan rezim eksploitasi, secara ketat mengontrol jumlah eksploitasi, menahan
tekanan dan suhu air yang stabil, dan mengurangi laju subsidensi;
(5) Untuk mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh bahaya tanah longsor,
penyelidikan khusus dan studi khusus tentang bahaya geologi termasuk tanah
longsor, runtuhan batu, aliran lumpur-batu, kegagalan lereng dan lainnya, sering
terjadi di zona alterasi hidrotermal dari panas bumi suhu tinggi daerah, harus
dilakukan.

Вам также может понравиться