Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAG I
Ajaran Trias Politika dilahirkan oleh pemikir Inggris Jhon Locke dan oleh
pemikir Perancis de Montesquieu dijabarkan dalam bukunya L’Espris des Lois,
yang mengandung maksud bahwa kekuasaan masing-masing alat
perlengkapan negara atau lembaga negara yang menurut ajaran tersebut
adalah :
1) MPR
Sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, mempunyai kekuasaan untuk
menetapkan UUD, GBHN, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta
mengubah UUD.
2) Presiden
Yang berkedudukan dibawah MPR, mempunyai kekuasaan yang luas yang
dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
3) DPR
Sebagai pelaksana kedaulatan rakyat mempunyai kekuasaan utama, yaitu
kekuasaan membentuk undang-undang (bersama-sama Presiden dan
mengawasi tindakan presiden.
4) DPA
Yang berkedudukan sebagai badan penasehat Presiden, berkewajiban
memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul
kepada pemerintah.
5) BPK
Sebagai “counterpart” terkuat DPR, mempunyai kekuasaan untuk
memeriksa tanggung jawab keuangan Negara dan hasil pemeriksaannya
diberitahukan kepada DPR.
6) MA
Sebagai badan kehakiman yang tertinggi yang didalam menjalankan
tugasnya tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah.
1) MPR
2) DPR
3) DPD
4) BPK
Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD,
berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN)
dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan
DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan di
ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi, mengintegrasi
peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang
bersangkutan ke dalam BPK.
]5) Presiden
7) Mahkmah Agung
8) Mahkamah Konstitusi
Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuan-ketentuan yang
mengatur hubungan-hubungan (kekuasaan) diantara lembaga-lembaga negara
tersebut. Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada
kalanya tidak bersifat timbal balik hanya sepihak atau searah saja.
BAG II
1.KEDUDUKAN
2.TUGAS
3.FUNGSI
-Kementerian Agama;
-Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
-Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
-Kementerian Kesehatan;
-Kementerian Sosial;
-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi;
-Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
-Kementerian Pemuda dan Olahraga; dan
-Instansi lain yang dianggap perlu.
b.Fungsi
-Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang kearsipan
-Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas lembaga
-Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
kearsipan
-Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga.
Tugas
-Untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal, baik
dari dalam negeri maupun luar negeri.
Tugas
-Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang meteorologi,
klimatologi, kualitas udara dan geofisika
-Koordinasi kegiatan fungsional di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas
udara dan geofisika
-Memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah dan
swasta di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara dan geofisika
-Penyelenggaraan pengamatan, pengumpulan dan penyebaran, pengolahan
dan analisis serta pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, kualitas udara
dan geofisika
-Penyelenggaraan kegiatan kerjasama di bidang meteorologi, klimatologi,
kualitas udara dan geofisika
-Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana,
kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan
rumah tangga
Tugas
-Menyusun dan melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan
pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor
Narkotika;
-Mencegah dan memberantas penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika
dan Prekursor
-Berkoordinasi dengan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam
pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika;
-Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial
pecandu Narkotika, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun
masyarakat;
-Memberdayakan masyarakat dalam pencegahan penyalahgunaan dan
peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika;
-Memantau, mengarahkan dan meningkatkan kegiatan masyarakat dalam
pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Psikotropika
Narkotika;
-Melalui kerja sama bilateral dan multiteral, baik regional maupun
internasional, guna mencegah dan memberantas peredaran gelap Narkotika
dan Prekursor Narkotika;
-Mengembangkan laboratorium Narkotika dan Prekursor Narkotika;
-Melaksanakan administrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara
penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika; dan
-Membuat laporan tahunan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang.
-Selain tugas sebagaimana diatas, BNN juga bertugas menyusun dan
melaksanakan kebijakan nasional mengenai pencegahan dan pemberantasan
penyalahgunaan dan peredaran gelap psikotropika, prekursor dan bahan
adiktif lainnya kecuali bahan adiktif untuk tembakau dan alkohol.
Fungsi
BAG III
NILAI PANCASILA DALAM KERANGKA PRAKTIK
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH NEGARA
A.BEBERAPA CONTOH PELANGGARAN NILAI-NILAI
PANCASILA DALAM PENYELENGGARAAN NEGARA
Berdasarkan pengamatan terhadap kehidupan masyarakat, mulai
nampak berbagai peristiwa yang mencerminkan penyimpangan terhadap nilai-
nilai luhur pancasila. Pancasila sebagai dasar falsafah Negara republic
Indonesia idealnya menjadi acuan tingkah laku warga Negara dalam
penyelenggaraan Negara, kenyataannya terindikasi akan ditinggalkan. Berikut
beberapa contoh kasus penyimpangan yang terjadi di lingkungan masyarakat
Indonesia.
1. Demonstrasi mahasiswa
Studi banding tidak harus keluar negeri. Inti utama dari studi
banding adalah belajar. Belajar bisa dimana saja. Tidak harus menuju ke
negeri orang. Negeri ini terbuka dengan informasi dari mancanegara.
Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk
membangun dan mengembangkan diri sehingga mampu menyejajarkan diri
dengan negara-negara lainnya dalam pergaulan masyarakat internasional.
Sebagai makhluk sosial kita tentu tidak bisa hidup sendirian. Kita
membutuhkan orang lain untuk bisa tetap bertahan hidup dan memenuhi
segala kebutuhan hidup kita baik rohani maupun jasmani. Oleh sebab itu,
Kita harus berinteraksi dengan baik kepada semua orang yang ada didekat
kita. Agar tidak ada kesalahpahaman dalam ruanglingkup kemasyarakatan.
Kita harus bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, contohnya seperti saling bertoleransi, ramah tamah, murah
senyum, olong menolong, selalu bekerja sama, dan berusaha sekeras mungkin
untuk menjauhkan diri dari perpecahan juga tidak menjadi biang masalah.
Jika kita adalah pelajar maka ruang lingkup kita selain di rumah dan
di masyarakat adalah di sekolah. Di sekolah kita juga harus selalu bisa
menerapkan nilai-nilai pancasila dengan baik. Kita harus bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah yang tentu saja berbeda dengan lingkungan
yang lainnya. Di lingkungan sekolah kita harus mematuhi segala peraturan
yang dibuat, seperti memakai atribut sekolah dengan lengkap dan baik, tidak
berkelahi, mengerjakan tugas dengan baik, patuh kepada guru, berteman
dengan baik dengan seluruh murid-murid disekolah, belajar menuntut ilmu
dengan sungguh-sungguh, dan masih banyak lagi tentunya.
Nilai dan ruh demokrasi yang sesuai dengan visi Pancasila adalah yang
berhakikat:
2.Bidang Ekonomi
Pengaktualisasian pancasila dalam bidang ekonomi yaitu dengan
menerapkan sistem ekonomi Pancasila yang menekankan pada harmoni
mekanisme harga dan sosial (sistem ekonomi campuran), bukan pada
mekanisme pasar yang bersasaran ekonomi kerakyatan agar rakyat bebas dari
kemiskinan, keterbelakangan, penjajahan/ketergantungan, rasa was-was, dan
rasa diperlakukan tidak adil yang memosisikan pemerintah memiliki asset
produksi dalam jumlah yang signifikan terutama dalam kegiatan ekonomi
yang penting bagi Negara dan yang menyangkut hidup orang banyak.
Sehingga perlu pengembangan Sistem Ekonomi Pancasila sehingga dapat
menjamin dan berpihak pada pemberdayaan koperasi serta usaha menengah,
kecil, mikro(UMKM). Selain itu ekonomi yang berdasarkan Pancasila tidak
dapat dilepaskan dari sifat dasar individu dan sosial.
Ekonomi menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan
kekeluargaan artinya walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam
kerangka tujuan bersama sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang
mematikan. Dengan demikian pelaku ekonomi di Indonesia dalam
menjalankan usahanya tidak melakukan persaingan bebas, meskipun
sebagian dari mereka akan mendapat keuntungan yang lebih besar dan
menjanjikan. Hal ini dilakukan karena pengalaman dalam bidang ekonomi
harus berdasarkan kekeluargaan. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-
sama menguntungkan.
4.Bidang Hukum
1. Pada saat dimantabkan dalam pembukaan UUD 1945 pada saat 4 kali proses
amandemen.
2. Pada saat merumuskan HAM dalam hokum positif Indonesia.
3. Pada saat proses internal dimana The Founding Father menentukan urutan
pancasila.
Beberapa arah kebijakan negara yang tertuang dalam GBHN, dan yang
harus segera direlisasikan, khususnya dalam bidang hokum antara lain: