Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Terbagi atas :
Tumor Jinak
Tumor Ganas : Kanker paru
1.Tumor Ganas Paru Bronhogenic CarcinomaLung CarcinomaKanker Paru
Pendahuluan
Kanker paru atau Karsinoma bronkus ,tumor primer paru yang paling sering ,hampir 95 %
•Diagnosis sering terlambat atau “Inoperable Stage “, maka prognosanya jelek dan survival
rate rendah.
•Keluhan dan gejala hampir sama dengan penyakit paru lain, sehingga sering tidak
terpikirkan.
mesenkhim
•Etiologi pasti belum diketahui
KankerParu
Definisi:
Semua keganasan mengenai paru, baik berasal
dari paru sendiri maupun dari tempat lain yang
ber metastasis ke paru
–Asal terutama dari epitel bronkus ( 90 –95 % )
–Karsinoma bronkus
Epidemiologi
•Dikenal sudah lama, sejak abad ke 15
Tiap tahun terdapat lebih 1,3 juta kasus dengan angka kematian 1,1 juta.
•Menurut National Cancer Institute di USA, tahun 2008 terdapat 215.000 kasus dan kematian
161.840.
•Penyebab utama kematian , masalah klinik dan sosial masyarakat di masa datang
I.Merupakanpenyakitdiduniayangbelumbisadisembuhkan(WHO)
II. Penyebab kematian utama, karena kanker
III.Penderitadatang80-90%sudahstadium
lanjut
IV.Angkatahanhidup5thpalingrendah
V. Angka tahan hidup 5 tahun stadium I = 70%5
Epidemiologi kanker paruDunia VS “Indonesia“
Dunia Indonesia
Mortaliti Ranking I ?!
Prevalensi Me
?!
Etiologi
Tidak jelas, belum diketahui secara pasti
Faktor : Bahan karsinogen ( Enviromental diseases )
Asap rokok5 –10 kali
3,4 Benzpyrene
Polonium 210
Zat kimia6 –10 kali
AsbesChromium
ArsenBesi
UraniumNikel
Fibrosis paru : 7 % Ca Jaringan parut
23,2 % Jaringan parut TBC
k-ras p53
mycP rb
Proliferasi Apoptosis
A S A
S I S
I A I
A S
Diagnosis
Anamnesa :
-Keluhan
-Kebiasaan-
Pekerjaan-
-Riwayat penyakit
Gambaran Klinik
Tidak banyak berbeda dari penyakit paru lain
•Terdiri dari keluhan subyektif dan temuan obyektif
•Dari anamnesa didapatkan :
Pemeriksaan
Gejala klinik :
Asimetris wajah
Pemeriksaan Laboratorium:
Rutin
Histopatologi , Sitologi dari :
Sputum ,
Bilasan bronkus
Sikatan bronkus
Cairan Pleura
Bahan biopsi aspirasi kelenjar dan tumor
Pemeriksaan Penunjang
-Bronkoskopi
-Biopsi aspirasi trantorakal-Punksi dan biopsi pleura-CT scanning-Biopsi kelenjar getah
bening-Mediastinoskopi-Torakotomi explorasi-Tumor marker
–Pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada epitel dan belum menembus membran basalis.
–Umur ≥ 40 tahun
–Sesorang dengan gejala klinik respiratorik dan penurunan berat badan tanpa penyakit yang
jelas
–Seseorang yang mempuyai riwayat ,tentang adanya keluarga dekat yang menderita kanker
paru
Diagnosa Dini
Tumor 1 cm ( 10 mm) --25 -30 Doubling time
--7 -590 hari
--60 --70 % umur nya
Ikeda :
Tumor < 20 mm 0,9 % metastase ke KGB
Tumor 20 –30 mm 35 % metastase ke KGB
Tindakan Diagnostik Khusus
•Foto toraks lateral
•Tomografi
•Bronkhoskopi
•Biopsi transbronkial
•Biopsi transtorakal
•Mediastinoskopi
•Radioterapi
•Kemoterapi
Pedoman pengobatan
Jenis histologis
Derajat atau Stadium klinis penyakit
Tampilan atau “Performace status”
Faktor nonmedis : Fasilitas di rumah sakit,
Kondisi ekonomi penderita
( Indonesia )
T : Tumor primer
N : Nodul, telibatnya kelenjar getah
bening regional
M : Metastasis ada atau tidak
Kategori T , N , M Kanker paru
T : Tumor primer
•To : Tidak terbukti adanya tumor primer atau Tumor ( -)
•Pendekatan pengobatan lain yaitu terapi pendukung dikenal dengan BSC atau Best
Supportive Care
Hasil Pengobatan Kanker Paru
•Hasil pengobatan umumnya belum memuaskan
Kanker paru yang tidak bisa diobati lagi adalah 4 -5 bulan dan
Angka tahan hidup satu tahun nya rata-rata 10%
Pembedahan
Cara yang terbaik
Radioterapi
–Pilihan ke II sesudah pembedahan
Radioterapi~Dosis radiasi :
Umumnya 5000 -6000 cGy
Dengan cara pemberian 200 cGx / kali,
5 hari / minggu
~Syarat standar pemberian radioterapi
adalah :
Hb >10 g%, trombosit >100.000 / mm3
dan leukosit >3000 / dl
Kemoterapi
Bila tumor sudah luas , telah terdapat metastasis atau tumor in operabel
Hasil belum memuaskan
Tujuan :
** Melepaskan penderitaan
** Meningkatkan kualitas hidup
Ketentuan Kemoterapi
Konfirmasi diagnosis histologis
Tampilan >70
Hb >10 g%
Trombosit >100.000 / m2
Leukosit (PMN) >1.500
Faal ginjal CCT > 70 mg/menit
Faal hati baik
Dosis obat
Dosis obat dihitungan berdasarkan ketentuan
farmakologik masin-masing :
Dosis biasa dihitung sesuai dengan
~Luas Permukaan Badan LPB ( m2 )
~Rumusan AUC atau Area Under the Curve
Siklus umumnya 6 x, bila respon memadai
Respons obyektif
Respon komplit (complete response, CR)
Tumor menghilang 100%, lebih dari 4 minggu
Respon sebagian (partial response, PR)
Pengecilan ukuran tumor terjadi > 50% ,
tetapi < 100%
Respons obyektif
Menetap (stable disease, SD)
Ukuran tumor tidak bertambah atau pengecilan
tumor > 25% tetapi < 50%
Tumor progresif (progressive disease, PD)
Ukuran tumor bertambah > 25% atau muncul
lesi baru di paru / di tempat lain atau terjadi
metastasis
Immuterapi
•Meningkatkan daya tahan
•Meningkatkan hasil terapi lain
( Post operatif )
Obatnya antara lain : Vaksin BCG
Corine bacterium pavum
Levamisol, 3x 50 mg 2 x /
minggu - 3==6 bulan
Pencegahan
Mungkinkah kanker paru dapat dicegah ?
Insidens kanker paru:
Pada perokok : 3 / 1000 perokok / tahun
Pada bukan perokok : 7 / 100.000 penduduk
Dengan tidak merokok maka insidens kanker paru :
Dimungkinkan akan dapat di turunkan
•Melestarikan“BudayaTidakMerokok”menjadiNormaSosial
Hasil belum memuaskan, karena :
•Komitmen pemerintah kurang
•Faktor sosial -budaya
•Kepedulian tenaga kesehatan
kurang
•Faktor ekonomi
Pencegahan SekunderSkrining, yaitu pemeriksaan berkala
•Foto Ro toraks x / 4 bulan
Gold standard :
Penurunan mortalitas ,efektivitas dan efisiensi (?)