Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
2.1 Logika Fotografi
Cahaya
Cahaya adalah fenomena alam yang membuat dunia ini terang tanpa cahaya semua
gelap. Mata kita yang merupakan indera yang peka terhadap cahaya, hanya dapat
melihatkalau ada cahaya. Demikian halnya dengan kamera yang diperlengkapi dengan
lensa. Kita baru dapat membuat foto kalau ada cukup cahaya untuk menerangi hal yang
ingin kita foto dan rekam. Dipandang dari ilmu fisika, ada dua teori mengenai cahaya :
Yang satu menganggap cahaya adalah sebuah gelombang elektro-magnetik.
Yang lain menganggapnya sebagai aliran partikel.
Sebagai gelombang tingkah lakunya dapat diumpamakan dengan gelombang air yang
ditimbulkan oleh jatuhnya sebuah batu kedalam air. Gelombangnya menyebar kesemua
jurusan. Kalau gelombang itu mengenai tepi, maka ia dipantulkan kembali menurut
hukum tertentu. Makin jauh gelombang itu bergerak makin menjadi lemah. Sebagai
aliran partikel, digambarkannya karena dapat dibelokkan oleh daya magnet.
Cahaya disalurkan bukan oleh udara seperti suara yang merupakan gelombang udara,
tetapi cahaya sanggup juga menembus vakum.
Camera/alat
Kamera atau dalam istilah Indonesia disebut kamera. Kamera adalah singkatan dari
CAMERA OBSCURE yang berarti kamar atau ruang gelap atau ruang yang kedap sinar.
Ruang kedap sinar itu adalah kotak kamera atau camera body. Body camera ini memilii
bentuk yang berbeda-beda ditentukan oleh konstruksi atau disain masing-masing type
kamera tersebut (Soelarko, 1984).
Kamera secara garis besar merupakan sebuah kotak yang berisi film dan dilengkapi
dengan sebuah lubang yang dapat meneruskan cahaya sehingga dapat diterima oleh film
tersebut. Film yang sifatnya sangat peka cahaya tersebut akan terkena sinar/tercahayai
sehingga pada film akan terbentuk sebuah bayangan dari objek potret.
Jadi kamera adalah alat untuk merekam gambar suatu objek pada permukaan yang peka
cahaya. Kamera merekam melalui cahaya kerja optic. Yaitu memasukkan cahaya dengan
bantuan lensa sehingga terbentuklah gambar seperti yang tampak pada jendela bidik pada
permukaan film atau pelat.
Moment
Moment adalah, poin terpenting dalam fotographi. Sebab tanpa adanya moment foto akan
tampak biasa saja. Contohnya dalam dunia jurnalistik, seorang fotographer akan tiba
sesegera mungkin bahkan dating lebih awalsaat sebuah peristiwa terjadi untuk dapat
menggambarkan situasi saat itu. Bayangkan apabila sang fotographer dating 1 atau 2 jam
setelah peristiwa tersebut selesai. Atau mungkin ketika memotret keindahan alam
pegunungan. Seorang fotographer tidak mungkin bisa mendapatkan moment yang sama
meski memotret objek statis seperti gunung. Cuaca, pepohonan,atau contur awan saat
akan berbeda ketika ia datang di hari-hari berikutnya.
Paradigm seni
Paradigm seni adalah suatu karya foto yang memiliki nilai seni, nilai estetik baik yang
bersifat universal maupun terbatas. Hasil karya foto seni biasannya memiliki daya simpan
dalam waktu lama tanpa mengurangi nilai seninnya.
Paradigm gerakan sosial adalah suatu upaya kolektif untuk mengajar suatu kepentingan
bersama atau mencapai tujuan bersama.
Paradigma industry/bisnis
Paradigma industri adalah kegiatan memproses atau mengelolah barang dan
menggunakan sarana dan peralatan.
Paradigma ilmu pengetahuan
Paradigma ilmu pengetahuan adalah seperangkat keyakinan mendasar yang memandu
tindakan-tindakan manusia dalam keseharian maupun dalam penyelidikan illmiah
Paradigma hobby
Paradigma hobby adalah suatu hal yang kita sukai atau yang kita gemari seperti kita suka
menulis, menggambar, dll.
2.3. Aliran Fotografi
Pemotretan Lanscape
Pemotretan ini biasanya disebut memotret pemandangan atau memotret dengan latar
belakang yang luas, yakni memotret gedung dengan pemandangan alamnya atau
memotret pegunungan.
Untuk memotret dengan lapangan yang luas seperti ini, memerlukan beberapa teknik
dasar, di antaranya adalah :
Hukum pertigaan yakni menempatkan objek utama itu sepertiga di kanan/kiri,
seperti misalnya kalau kita memotret gedung bertingkat dengan pemandangannya
maka gedung bertingkat tersebut ditempatkan sepertiga di kanan atau di kiri
jangan di tengah-tengah.
Gunakan kecepatan yang rendah dengan focus atau angka diafragma yang besar.
Menggunakan kecepatan yang rendah agar proses pencahayaan lebih sempurna,
sebagai akibat kita menggunakan lubang diafragma kecil (tajam luas)
Karena kecepatannya rana rendah, maka kamera akan cenderung goyang, untuk
itu pergunakanlah tripot jika anda mau memotret dengan rana rendah. Sehingga
hasilnya tidak mengalami pergeseran tempat dikarenakan objek bergeser dari
frame.
Untuk mendapatkan focus gambar yang tajam sekali sampai jarak yang terjauh,
memang bisa dengan menggunakan jarak focus yang tidak terhingga, tetapi
alangkah baiknya kalau di coba dengan teknik aturan pertigaan yakni mengambil
titik fukus objek tersebut sepertiganya saja.
Fine art Photography
Fine art Photography memandang fotografi sebagai media untuk mengekspresikan karya
seni. Seperti layaknya kanvas, kuas dan cat yang dibutuhkan seorang pelukis, seorang
fotografer membutuhkan kamera dan media foto lainnya untuk menghasilkan karya seni
yang mengesankan.
Foto Jurnalistik
Foto Jurnalistik menurut Guru Besar Universitas Missouri, AS,Cliff Edom adalah
panduan kata (words) dan pictures. Selanjutnya menurut Wilson Hicks seorang editor
foto mendefinisikan foto jurnalistik sebagai kombinasi dari kata dan ambar yang
menghasilkan satu kesatuan antara kesamaa latar belakang pendidikan dan sosial
pembacanya (Alwi, 2004)
Selanjutnya menurut Frank P. Hoy (dalam Alwi, 2004) menyebutkan ada delapan
karakter foto jurnalistik.
Foto jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (communication photography)
Medium foto jurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah dan media kabel
atau satelit juga internet seperti kantor berita.
Kegiatan jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita
Foto jurnalistik adalah perpaduan foto dan teks foto
Foto jurnalistik mengacu pada manusia. Manusia sebagai subyek sekaligus
pembacanya.
Foto jurnalistik dalah komunikasi dengan orang banyak (mass audien). Pesan
berita foto harus singkat dan segeraditerima orang dengan latar belakang yang
beraneka ragam
Foto jurnalistik merupakan hasil kerja editor foto
Tujuan foto jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian
informasi kepada sesama, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan
pers.
Potrait
Potrait adalah foto yang menampilkan wajah seseorang secara close up dan “mejeng”.
Foto portrait lebih memfokuskan pada wajah yang dimiliki atau kekhasan lainnya.
Stilife
Stilife adalah, fotographi yang objeknnya benda mati dan tidak bergerak. Jenis fotographi
ini, fotographer dapat mengatur posisi objek atau sekelompok objek, latar belakangnnya,
dan mengatur pencahayaannya dengan bebas.