Вы находитесь на странице: 1из 14

BAHAN AJAR

LAJU REAKSI

KELAS XI

By : Eva Sidabutar, S.Pd


KOMPETENSI INTI :

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun,

responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi

atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan

wawasankemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan

prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan

ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah

keilmuan

INDIKATOR:

3.9 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan

orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

Indikator:

3.9.1 Menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh melalui

percobaan
3.9.2 Menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan analisis data yang diperoleh

melalui percobaan

3.9.3 Menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi berdasarkan analisis data

yang diperoleh melalui percobaan

4.9. Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan

faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.

Indikator:

4.9.1 Melakukan percobaan tentang hubungan orde reaksi dan persamaan laju

reaksi

4.9.2 Menyimpulkan hasil percobaan tentang hubungan orde reaksi dan persamaan

laju reaksi

4.9.3 Mengemukakan hasil percobaan tentang hubungan orde reaksi dan

persamaan laju reaksi

Tujuan Pembelajaran:

3.9.1.1 Peserta didik dapat menentukan orde reaksi berdasarkan analisis data yang

diperoleh melalui percobaan secara berkelompok.

3.9.2.1 Peserta didik dapat menentukan persamaan laju reaksi berdasarkan analisis

data yang diperoleh melalui percobaan secara berkelompok.

3.9.3.1 Menentukan harga dan satuan tetapan laju reaksi berdasarkan analisis data

yang diperoleh melalui percobaan

4.9.1.1 Peserta didik terampil melakukan percobaan tentang hubungan orde reaksi

dan persamaan laju reaksi.

4.9.2.1 Peserta didik terampil menyimpulkan hasil percobaan tentang hubungan orde

reaksi dan persamaan laju reaksi.

4.9.3.1 Peserta didik terampil mengemukakan hasil percobaan tentang hubungan

orde reaksi dan persamaan laju reaksi dengan menyampaikan hasil


percobaannya dan membuat laporan praktikum menggunakan LKS yang

disediakan.

Materi Pelajaran:

1. Apersepsi

Laju reaksi sama dengan kecepatan reaksi. Langit di malam hari, saat

perayaan tahun baru atau hari-hari istimewa lainnya, menjadi lebih indah

ketika nyala kembang api mulai kelihatan di angkasa. Tampak nyalanya

gemerlapan menambah terang sinar rembulan. Sekejap kemudian, langit

nampak redup kembali, cahaya gemerlap dari nyala kembang api tidak lagi

kelihatan. Begitu cepatnya nyala itu hilang, berbeda tatkala kita menyalakan

kayu bakar pada api unggun, membutuhkan waktu cukup lama. Cepat dan

lambatnya nyala api ini menunjukkan cepat atau lambatnya reaksi kimia

dalam kembang api maupun dalam kayu bakar. Cepat dan lambatnya proses

reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi. Lantas, apakah

pengertian laju reaksi itu? Bagaimana cara mengukurnya? Apa saja faktor-

faktor yang mempengaruhinya? Apa manfaat mempelajarinya bagi kehidupan

kita? Kalian akan memperoleh jawabannya setelah mempelajari bab ini.

Amatilah beberapa peristiwa berikut:


Cepatnya reaksi kimia dari kembang api dapat kita amati dari menyalanya

kembang api hingga matinya. Begitu pula dengan beberapa reaksi kimia yang

kita laksanakan di laboratorium. Selesainya sebuah reaksi ditandai dengan

terbentuknya produk yang sebagian besar dapat kita amati. Nah, untuk

mengetahui berapa kecepatan reaksi kimia yang kita lakukan, kita bisa

mengetahui dari konsentrasi pereaksinya atau hasil reaksinya. Konsentrasi

ini biasa dinyatakan dengan satuan molaritas.

Pertemuan 1 : Teori Tumbukan, energi aktivasi, satuan konsentrasi

Pertemuan 2 : Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

Pertemuan 3 : laju reaksi, persamaan laju reaksi, orde reaksi

A. Pengertian Laju Reaksi

Bagaimana Cara Menyatakan Laju Reaksi???

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami terlebih

dahulu definisi Laju Reaksi berikut

LAJU REAKSI menunjukkan perubahan konsentrasi zat yang

terlibat dalam reaksi setiap satuan waktu

Laju reaksi dinyatakan sebagai laju pengurangan konsentrasi


molar pereaksi atau laju penambahan konsentrasi molar produk
dalam kurun waktu tertentu. Dalam reaksi kimia yang sedang berlangsung,
zat-zat pereaksi lambat laun akan berkurang, sebagai gantinya produk akan
terus bertambah seiring dengan berkurangnya pereaksi tersebut.

Reaksi : A → B
∆[𝐀] ∆[𝐁]
Jadi, Laju reaksi = − atau Laju reaksi = +
∆𝐭 ∆𝐭

Dimana : A = pereaksi (reaktan)

B = produk

t = waktu reaksi
∆ [A] = perubahan konsentrasi reaktan

∆ [B] = perubahan konsentrasi produk

Laju reaksi dinyatakan sebagai 1/koefisien

Reaksi : aA + bB → cC + dD
1 ∆[A] 1 ∆[A] 1 ∆[A] 1 ∆[A]
Laju reaksi = − a = −b = +c = +d
∆t ∆t ∆t ∆t

Contoh soal :

1.) Suatu reaksi

2H2 + O2 → 2HO2

Pertanyaan

a. Tuliskan ungkapan laju reaksi ditinjau dari H2, O2, dan H2O.

b. Bila berkurangnya konsentrasi O2 = 0,23 mol/L.S. Hitunglah laju

bertambahnya konsentrasi H2O

Penyelesaian :
1 ∆[H2 ] ∆[O2 ] 1 ∆[H2 O]
a. v = − 2 v =− v =+ 2
∆t ∆t ∆t

∆[O2 ] 1 ∆[H2 O]
b. v = − = +2
∆t ∆t

1 ∆[H2 O]
0,23 mol/L.S = + 2 ∆t

1 ∆[H2 O]
+2 = 0,46 mol/L.S
∆t

B. Persamaan Laju Reaksi

Persamaan laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi pereaksi. Untuk

reaksi secara umum:

pA + qB → rC + sD

maka laju reaksinya ditulis :

r = k [A]m [B]n

Dalam rumusan tersebut, r merupakan laju reaksi dengan satuan mol/Ls atau

M/s, k adalah konstanta laju reaksi, lambang [A] dan [B] merupakan
konsentrasi molar zat A dan B, sedangkan pangkat m dan n merupakan

angka-angka bilangan bulat ( 0, 1, 2,...) dan disebut sebagai orde reaksi atau

tingkat reaksi. m merupakan orde reaksi terhadap A, n orde reaksi terhadap

B, dan m + n merupakan orde reaksi total. Besarnya m dan n tersebut tidak

berhubungan dengan koefisien reaksi. Jika ternyata besarnya sama, maka

itu suatu kebetulan saja karena orde reaksi hanya dapat ditentukan dan

data percobaan.

C. Penentuan Orde Reaksi

Pada Tabel 1. terlihat bahwa tingkat (orde) reaksi tidak berhubungan

dengan koefisien pereaksi. Adapun langkah-langkah dalam penulisan

persamaan laju reaksi dan pencntuan orde reaksinya adalah sebagai berikut.

Langkah pertama, menuliskan persamaan laju reaksi secara umum,

disesuaikan dengan jumlah pereaksinya.

Jika pereaksinya tunggal : A → hasil, maka, v = k[A]m

Jika pereaksinya dua : A + B → hasil, maka, v = k[A]m [B]n

Jika pereaksinya tiga : A + B + C→ hasil, maka, v = k [A]m[B]n[C]°

Gambar 1 Grafik Reaksi Orde 0 (Nol).


Langkah kedua, menentukan m, n, dan o dari data percobaan. Untuk

menentukan orde reaksi, perhatikanlah contoh berikut.

Contoh Soal Orde Reaksi :

Dalam ruang tertutup, direaksikan gas SO2 dan gas H2 dengan persamaan

reaksi berikut.

SO2(g) + 2 H2(g) → S(s) + 2 H2O(g)

Berikut adalah data yang diperoleh dari percobaan.

Percobaan [SO2] M [H2] M r (M/s)

1 0,03 0,12 1 x 10–2

2 0,06 0,12 2 x 10–2

3 0,06 0,24 8 x 10–2

Tentukanlah:

a. Persamaan laju reaksinya

b. Konstanta laju reaksinya

Jawaban :

Penulisan persamaan laju reaksinya: r = k[SO2]m [H2]n

Untuk menentukan m dan n dapat dilakukan beberapa cara, yaitu:

Cara 1 :

a. Menentukan orde reaksi terhadap SO2 atau m. Kita ambil data pada

konsentrasi H2 yang konstan, yaitu data 1 dan 2.

Percobaan [SO2] M v (M/s)

1 0,03 1 x 10–2

2 0,06 2 x 10–2

Pada data tersebut, jika [SO2] dinaikkan 2 kali ternyata laju reaksi juga naik 2

kali. Jadi laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi A, ditulis r = k [A].
Konsentrasi A berpangkat satu atau orde reaksi terhadap A adalah 1. Jika

dibuat grafik fungsi laju reaksi terhadap [A], maka grafiknya berupa garis

lurus, seperti terlihat pada Gambar 18.

Gambar 2. Grafik Reaksi Orde 1.

b. Menentukan orde reaksi terhadap H2 atau n. Kita ambil data pada

konsentrasi SO2 yang konstan, yaitu data 2 dan 3.

Percobaan [H2] M v (M/s)

2 0,12 2 x 10–2

3 0,24 8 x 10–2

Dari data tersebut, jika [H2] dinaikkan 2 kali ternyata laju reaksinya naik 4

kali. Jadi, laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi H2 pangkat 2,

ditulis r = k [H2]2. Grafik fungsi laju reaksi terhadap [B] berupa parabola,

seperti tampak pada Gambar 19.

Gambar 3.Grafik Reaksi Orde 2.


c. Selanjutnya, persamaan laju reaksi secara keseluruhan dituliskan: r = k [A]

[B]2. Orde reaksi totalnya adalah m + n yaitu 1 + 2 = 3.

Cara 2 :

Cara yang kedua ini dilakukan dengan membandingkan persamaan reaksi pada

data satu dengan data lainnya. Berikut penyelesaiannya.

a. Menentukan orde reaksi terhadap SO2 pada data [H2] yang konstan, yaitu

data 2 dan 1.

Jadi, orde reaksi terhadap SO2 adalah 1.

b. Menentukan orde reaksi terhadap H2 pada data [SO2] yang konstan, yaitu

data 3 dan 2.

Jadi, orde reaksi terhadap hidrogen adalah 2.

c. Persamaan laju reaksinya adalah r = k [SO2] [H2]2


Untuk menentukan harga k dapat digunakan salah satu data, kemudian

dimasukkan dalam persamaan laju reaksi yang sudah dituliskan tersebut.

Misalnya kita ambil data 1.

r1 = k [SO2] [H2]2

1 x 10–2 M/s = k (0,03 M) (0,12 M)2

1 x 10–2 M/s = 4,32 x l0–4 k M–3

k=

k = 23,15 M-2/s

Jadi, konstanta laju reaksinya adalah 23,15 M-2/s.

D. Penerapan Laju Reaksi

Kalian pernah melarutkan gula dalam air bukan? Mungkin sewaktu kalian

membuat teh manis, kopi, atau minuman lainnya. Bagaimana kira-kira larutnya

gula dalam air jika yang dilarutkan bongkahan gula batu atau serbuk? Tentulah

lebih cepat larut yang dalam bentuk serbuk. Itulah pengaruh luas permukaan

pada laju reaksi yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang

industri, reaksi-reaksi yang terjadi selalu diusahakan berlangsung lebih cepat.

Faktor laju reaksi yang sering digunakan adalah katalis. Seperti yang telah

kalian pelajari tentang uraian katalis di depan, katalis merupakan zat yang

mempercepat laju reaksi tetapi pada akhir reaksi didapatkan kembali seperti

semula. Contoh industri yang menggunakan katalis adalah pembuatan amonia

(NH3) dan asam sulfat (H2SO4).

Amonia merupakan bahan untuk membuat asam nitrat, pupuk, dan bahan

peledak. Proses pembuatan amonia dikenal dengan nama Proses Haber-Bosch

sesuai dengan nama penemunya, yaitu Fritz Haber dan Karl Bosch. Reaksi

pembuatan amonia dari gas nitrogen dan gas hidrogen sebagai berikut:
N2(g) + 3 H2(g) ↔ 2 NH3(g) ∆H= - 92kJ/mol

Ternyata reaksi tersebut sangat lambat pada suhu kamar, sehingga perlu

dilakukan usaha-usaha untuk mempercepat laju reaksinya. Usaha itu harus

dilakukan agar segera didapatkan hasil sebanyak-banyaknya dalam waktu

sesingkat-singkatnya, sesuai prinsip ekonomi. Salah satu usaha yang dilakukan

adalah dengan menambahkan katalis besi. Pada proses pembuatan asam sulfat

yang sering dikenal dengan nama proses kontak, juga diperlukan katalis yaitu

Vanadium pentoksida, V2O5.

Pengayaan Materi
Penerapan Kinetika Reaksi Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Kinetika reaksi itu sangat berkaitan erat dengan luas bidang

permukaan ini contoh penerapannya:

1. Ibu di rumah atau pedagang bubur kacang mengiris terlebih dahulu gula

merah yang akan dimasukkan ke dalam bubur kacang.

2. Penduduk pedesaan membelah kayu gelondongan menjadi beberapa

bagian sebelum dimasukkan ke dalam tungku perapian.

3. Penjual gado-gado, lontong, dan pecel terlebih dulu menggerus kacang

goreng sebelum dicampurkan dengan bahan lain.

4. Dalam pembuatan kertas, bahan baku pembuat kertas digerus terlebih

dahulu untuk membuat bubur kertas untuk memperluas pemukaan bidang

sentuh sehingga campuran menjadi homogen dan reaksi berlangsung

sempurna.

5. Bahan baku yang sering ditambang tersedia dalam bentuk butir-butiran

kasar. Untuk mempercepat pengolahan selanjutnya, butiran-butiran

tersebut dihancurkan sampai halus.


SUMBER PUSTAKA

http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/06/pengertian-laju-reaksi-

kimia-rumus-soal-orde.html

http://kimia-sawitri.blogspot.co.id/2012/10/laju-reaksi.html

Akhirnya... selesai sudah pembahasan kita mengenai laju reaksi

kali ini. Agar kalian cekatan dalam mengerjakan soal, teruslah

berlatih dengan soal-soal yang lebih baru. Jika kalian menemukan

kesulitasn, tanyakan pada orang-orang yang kalian percaya dapat

menambah kemampuan kalian. Dan yang paling PASTI adalah

TERUSLAH MEMBACA DARI SEGALA SUMBER

PENGETAHUAN!!!

Karena ilmu tidak hanya berasal dari satu buku

saja!

Вам также может понравиться