Вы находитесь на странице: 1из 6

BlAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Abortus merupakan salah satu kejadian yang dapat membahayakan kehamilan

ibu dan janin. Masalah abortus mendapat perhatian penting dalam kesehatan

masyarakat karena berpengaruh terhadap morbilitas dan moralitas maternal.

Setiap tahun, diperkirakan terjadi 79 juta kehamilan yang tidak diinginkan. Lebih

dari setengah kehamilan tersebut berakhir dengan abortus. Dalam kondisi seperti

ini kehamilan masih mungkin bisa dipertahankan tetapi bisa juga berlanjut ke

abortus insipen dan incomplit. Saat ini keguguran atau abortus merupakan salah

satu masalah reproduksi yang banyak dibicarakan di Indonesia bahkan di Dunia.

Abortus adalah berakhirnya kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi

sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20

minggu dan berat janin kurang dari 500 gram, (Mitayani, 2011). Abortus

imminens adalah terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20

minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus yang nyata dengan hasil konsepsi

dalam uterus tanpa adanya dilatsi serviks uteri, Dalam kondisi seperti ini

kehamilan masih mungkin berlanjut atau dipertahankan (padila, 2015)

Menurut Data Badan Kesehatan Dunia (WHO) presentase kemungkinan

terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40% kejadian abortus diketahui pada

saat ibu sudah dinyatakan positif hamil dan 60-70% kejadian abortus terjadi

sebelum usia kehamilan mencapai 12 minggu (Hutapea, 2017).

1
2

Menurut Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 2010

menyatakan bahwa setiap tahun jumlah aborsi di indonesia terjadi 2-2,6 juta per

tahun atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan (Kusuma, Taufik, & Budiastutik)

Berdasarkan Data yang diperoleh dari Medical Record di ruang Melati RSUD

Dr.Soegiri Lamongan jumlah ibu yang mengalami Abortus Imminens pada tahun

2016 sebanyak 14 pasien (1,03%) dengan total keseluruhan 1351. Pada tahun

2017 jumlah ibu yang mengalami abortus imminens sebanyak 9 pasien (0,78% )

dengan jumlah pendeita abortus imminens sebanyak 1141. Sedangkan pada tahun

2018 mulai bulan Januari sampai April sebanyak 2 pasien (0,05%) dari total

keseluruhan 363 pasien abortus imminens. Dari data tersebut masih ditemukan

pasien abortus imminens dalam 4 bulan dari bulan Januari sampai April sebanyak

0,05%.

Banyak faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil yang mengalami abortus

imminens. Faktor-faktor tersebut yaitu Kelainan petumbuhan hasil konsepsi,

Kelainan kromosom (terutama trimosoma dan monosoma X, Lingkungan sekitar

tempat implatasi kurang sempurna, Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-

obatan, tembakau dan alkohol, Kelainan pada plasenta misalnya endartiritis vili

korialis karena hipertensi menahun, Faktor maternal seperti pneumonia, typus,

anemia berat, keracuan dan toksoplasmosis, Kelainan traktus genetelia, seperti

inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua), retroversi uteri,

mioma uteri dan kelainan bawaan uterus (padila, 2015). Komplikasi yang dapat

timbul dari Abortus Imminens adalah Perdarahan, perforasi syok dan infeksi, Pada

missed abortus dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan

pembekuan darah (padila, 2015).


3

Penatalaksanaan pada abortus imminens pada Ibu hamil sebaiknya segera

menemui dokter apabila perdarahan terjadi selama kehamilan. Ibu harus istirahat

total (bedrest) dan dianjurkan untuk relaksasi. Tetapi intravena atau transfusi darah

dapat dilakukan bila diperlukan. Pada kasus Abortus inkomplit diusahakan untuk

mengkosongkan uterus melalui pembedahan. Begitu juga dengan kasus missed

abortion jika janin tidak keluar spontan. Jika penyebabnya adalah infeksi,

evakuasi uterus sebaiknya ditunda sampai dapat penyebab yang pasti untuk

memulai terapi antibiotik (Mitayani, 2011)


Sedangkan upaya penatalaksanaan yang sudah dilakukan pada pasien ibu

hamil abortus imminens di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan adalah

dengan dilakukannya kontrol rutin untuk mengetahui kondisi ibu dan janin,

pemeriksaan dopler dan melakukan USG pada klien. Dan yang sudah dilakukan

perawat adalah dengan memberikan Health Education pada klien tentang

penyebab akibat abortus imminens, ajarkan cara bedrest bagi pasien abortus

immines, relaksasi, dan membatasi aktivitas.


Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik membuat karya tulis ilmiah dengan

judul “Asuhan Keperawatan Ansietas Pada GII P0020 Abortus Imminens Di

Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan”.

1.2 Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang diatas dan masih angka kejadian Abortus imminens

pada ibu maka penulis membatasi masalah dalam karya tulis ilmiah ini dalam

Asuhan Keperawatan Ansietas Pada GII P0020 Abortus Imminens Di Ruang

Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

1.3 Rumusan Masalah


4

Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Ibu hamil yang mengalami

Abortus Imminens di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan,

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Mampu melaksanakan dan meningkatkan pengetahaun, ketrampilan serta

memberikan Asuhan Keperawatan Asuhan Keperawatan Ansietas Pada GII P0020

Abortus Imminens Di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1) Melaksanakan pengkajian pada GII P0020 Abortus Imminens Di Ruang Melati

RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

2) Merumuskan diagnosa keperawatan maternitas, masalah dan kebutuhan pada

GII P0020 Abortus Imminens Di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

3) Menyusun rencana keperawatan GII P0020 Abortus Imminens Di Ruang Melati

RSUD Dr.Soegiri Lamongan.

4) Melaksanakan implementasi asuhan keperawatan pada Pada GII P0020 Abortus

Imminens Di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan

5) Mengevaluasi asuhan Asuhan Keperawatan Ansietas Pada GII P0020 Abortus

Imminens Di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan

6) Mendokumentasikan asuhan Asuhan Keperawatan Ansietas Pada GII P0020

Abortus Imminens Di Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan

1.5 Manfaat Penelitian


5

1.5.1 Teoritis

Diharapkan hasil Asuhan Keperawatan ini dapat memberikan wawasan

sekaligus sebagai pengetahuan bagi perkembangan ilmu keperawatan maternitas

yang dapat diaplikasikan dikalangan institusi terutama dalam pemberian asuhan

keperawatan pad ibu hamil abortus imminens dengan ansietas.

1.5.2 Praktis

1) Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk mengaplikasikan mata kuliyah keperawatan

maternitas berkaitan dengan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami

abortus imminens dengan ansietas.

2) Bagi Institusi Lahan Prakek ( Ruang Melati RSUD Dr.Soegiri Lamongan)

Diharapkan dapat menjadi masukan sebagai acuan bacaan dalam bidang

ilmu keperawatan maternitas Asuhan Keperawatan Ansietas pada pasien Abortus

Imminens.

3) Bagi Profesi Keperawatan

Memberikan masukan bagi keperawatan dalam melakukan asuhan

keperawatan maternitas pada ibu hamil yang mengalami aborus imminens dengan

ansietas sesuai dengan teori guna meningkatkan pelayanan kesehatan.

4) Bagi Keluarga Klien

Keluarga diharapkan untuk lebih teliti terhadap kesehatan ibu hamil agar

terdeteksi lebih dini bila terjadi kegawatan serta mengerti tentang bahaya yang
6

timbul selama masa hamil, persalinan dan mampu memberikan pertolongan

pertama serta cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat

pelayanan kesehatan.

Вам также может понравиться