Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
ibu dan janin. Masalah abortus mendapat perhatian penting dalam kesehatan
Setiap tahun, diperkirakan terjadi 79 juta kehamilan yang tidak diinginkan. Lebih
dari setengah kehamilan tersebut berakhir dengan abortus. Dalam kondisi seperti
ini kehamilan masih mungkin bisa dipertahankan tetapi bisa juga berlanjut ke
abortus insipen dan incomplit. Saat ini keguguran atau abortus merupakan salah
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan dengan usia gestasi kurang dari 20
minggu dan berat janin kurang dari 500 gram, (Mitayani, 2011). Abortus
minggu dengan atau tanpa kontraksi uterus yang nyata dengan hasil konsepsi
dalam uterus tanpa adanya dilatsi serviks uteri, Dalam kondisi seperti ini
terjadinya abortus cukup tinggi. Sekitar 15-40% kejadian abortus diketahui pada
saat ibu sudah dinyatakan positif hamil dan 60-70% kejadian abortus terjadi
1
2
menyatakan bahwa setiap tahun jumlah aborsi di indonesia terjadi 2-2,6 juta per
tahun atau 43 aborsi untuk setiap 100 kehamilan (Kusuma, Taufik, & Budiastutik)
Berdasarkan Data yang diperoleh dari Medical Record di ruang Melati RSUD
Dr.Soegiri Lamongan jumlah ibu yang mengalami Abortus Imminens pada tahun
2016 sebanyak 14 pasien (1,03%) dengan total keseluruhan 1351. Pada tahun
2017 jumlah ibu yang mengalami abortus imminens sebanyak 9 pasien (0,78% )
dengan jumlah pendeita abortus imminens sebanyak 1141. Sedangkan pada tahun
2018 mulai bulan Januari sampai April sebanyak 2 pasien (0,05%) dari total
keseluruhan 363 pasien abortus imminens. Dari data tersebut masih ditemukan
pasien abortus imminens dalam 4 bulan dari bulan Januari sampai April sebanyak
0,05%.
Banyak faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil yang mengalami abortus
tempat implatasi kurang sempurna, Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-
obatan, tembakau dan alkohol, Kelainan pada plasenta misalnya endartiritis vili
mioma uteri dan kelainan bawaan uterus (padila, 2015). Komplikasi yang dapat
timbul dari Abortus Imminens adalah Perdarahan, perforasi syok dan infeksi, Pada
missed abortus dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan
menemui dokter apabila perdarahan terjadi selama kehamilan. Ibu harus istirahat
total (bedrest) dan dianjurkan untuk relaksasi. Tetapi intravena atau transfusi darah
dapat dilakukan bila diperlukan. Pada kasus Abortus inkomplit diusahakan untuk
abortion jika janin tidak keluar spontan. Jika penyebabnya adalah infeksi,
evakuasi uterus sebaiknya ditunda sampai dapat penyebab yang pasti untuk
dengan dilakukannya kontrol rutin untuk mengetahui kondisi ibu dan janin,
pemeriksaan dopler dan melakukan USG pada klien. Dan yang sudah dilakukan
penyebab akibat abortus imminens, ajarkan cara bedrest bagi pasien abortus
Sesuai dengan latar belakang diatas dan masih angka kejadian Abortus imminens
pada ibu maka penulis membatasi masalah dalam karya tulis ilmiah ini dalam
1.5.1 Teoritis
1.5.2 Praktis
1) Bagi Penulis
maternitas berkaitan dengan asuhan keperawatan pada ibu hamil yang mengalami
Imminens.
keperawatan maternitas pada ibu hamil yang mengalami aborus imminens dengan
Keluarga diharapkan untuk lebih teliti terhadap kesehatan ibu hamil agar
terdeteksi lebih dini bila terjadi kegawatan serta mengerti tentang bahaya yang
6
pertama serta cepat mengambil keputusan untuk mencari pertolongan pada tempat
pelayanan kesehatan.