Вы находитесь на странице: 1из 53

The Vertical

Boundaries
of the Firm
Economic of Strategy
PRESENTED BY: APRIEDO, DONNY, ERICK,
JESSICA, RAIZA, ROY
THE VERTICAL CHAIN

The vertical chain:


Begins with the acquisition of raw material

Ends with sale of finished good/service

Organizing the vertical chain is an important part of

business strategy

Upstream Downstream

Pengadaan Distribusi
MAKE VS BUY

Define aktivitas mana dalam rantai vertikal yang harus dilakukan

oleh perusahaan itu sendiri dan yang harus dibeli dari perusahaan

independen di pasar.

There is a continuum of possibilities between the two extremes

Arms length transaction

Kontrak jangka panjang

Aliansi strategis dan usaha patungan

hubungan orang tua / anak perusahaan

Aktivitas dilakukan secara internal

Make Buy

Perusahaan bikin sendiri Bergantung pada perusahaan lain


MAKE OR BUY CONTINUUM
MAKE OR BUY DECISION

Make or buy is not about eliminating

steps,but which firms should perform which

steps

Eventually, consumers will choose the

finished goods with the MOST EFFECTIVE

vertical chain

Firms require the right make-or-buy

decisions (Firm’s Strategy)


DEFINING
BOUNDARIES

Firms need to define their vertical

boundaries

Outside specialist who can perform

vertical chain task are market firms

Market firm are often recognized

leaders in their field


MARKET FIRMS

Benefits of using market firm:


Economies of scale achieved by

market firms

Market firms must be efficient and

innovative to survive. In-house

departments inefficient and lack of

innovativeness.
Cost

Problems in coordination of production

flows

Possible leak of private information

Transaction costs
SOME MAKE-OR-BUY
FALLACIES

Firms should make an asset, rather than buy it, if

that asset is a source of competitive advantage

for that firm.

Firms should buy, rather than make, to avoid the

costs of making the product.

Firms should make, rather than buy, to capture

the profit margin of the independent firms for

ourselves.
SOME MAKE-OR-BUY
FALLACIES

Firms should make, rather than buy, because a

vertically integrated producer will be able to avoid

paying high market prices for the input during periods

of peak demand or scarce supply.

Firms should make, rather than buy, to tie up a

distribution channel. They will gain market share at

the expense of rivals. This claim has merit on some

occasions, but it is used to justify acquisitions on

many other occasions when it lacks merit.


01 Firms should make an asset,
rather than buy it, if that asset
is a source of competitive
advantage for that firm.

Aset yang mudah diperoleh dari pasar tidak dapat

menjadi sumber competitive advantages, baik

perusahaan membuat atau membelinya

Jika lebih murah mendapatkan aset dari pasar

dibandingkan memproduksi sendiri, perusahaan lebih

baik membelinya
02 Firms should buy, rather than
make, to avoid the costs of
making the product.

Walaupun membeli perusahaan tetap harus

membayar cost lainnya seperti pendistribusian

transportasi

Kesimpulannya pilih yang bisa memiliki cost paling

rendah dan membeli bukan berarti supplier pasti

bisa memproduksi dengan cost yang lebih rendah

jadi harus lebih wise


03 Firms should make, rather than
buy, to capture the profit
margin of the independent firms
for ourselves.

Accounting Profit vs Economics Profit

Accounting profit= Revenues - Expense

Economics Profit= Explicit - implicit (mesin,

peralatan, etc)

Barriers to entry
04
Firms should make, rather than
buy, because a vertically
integrated producer will be able
to avoid paying high market
prices for the input during
periods of peak demand or
scarce supply.

Harga aset (input) untuk proses pembuatan juga akan

naik saat high demand atau low supply

Perusahaan tidak perlu vertically integrate untuk

menghindari risiko income saat harga input mengalami

kenaikan.
05 Firms should make, rather than
buy, to tie up a distribution
channel.  

They will gain market share at the expense of rivals. This

claim has merit on some occasions, but it is used to

justify acquisitions on many other occasions when it

lacks merit.

Integration to tie up channels is known as

vertical foreclosure
05
1.A downstream monopolist acquires a competitive

upstream firm and refuses to purchase from other

upstream suppliers.

2. An upstream monopolist acquires a competitive

downstream firm and refuses to supply other

downstream firms.

3. A competitive downstream firm acquires an upstream

monopolist and refuses to supply its downstream

competitors.

4. A competitive upstream firm acquires a downstream

monopolist and refuses to purchase from its upstream

competitors.
HAVE 2 DANGER

Competitors

may open new

channels

Competitive

firms will have

to pay a steep

fee to acquire

a monopolist
REASON TO BUY
To reach effeciencies :
1. Exploiting Scale and Learning Economies
Possess proprietary information or
patents to produce at lower cost
Market firms might be able to aggregate
the needs of many customer - Economies
of Scale
Exploit their experience in producing for
many customers
REASON TO BUY
ECONOMIC OF SCALE AND LEARNING ECONOMIES
PERUSAHAAN YANG MEMBUTUHKAN HANYA UNTUK

MEMENUHI KEBUTUHANNYA SENDIRI AKAN MEMILIKI BIAYA

RATA-RATA TINGGI 

Jika perusahaan memproduksi

dengan kuantitas A* maka akan

mendapatkan biaya produksi lebih

murah C*

Contohnya: Perusahaan Audi  yang

ingin membuat rem automatic

terbarunya. Jika dia memproduksi

banyak dan menjual ke merk lain

maka cost yang ditanggung C*


Bureaucracy Effects:
Avoiding Agency and
Influence Costs
AGENCY COST

Biaya yang terkait dengan motivasi (hindari tugas


dan tanggung jawab, tidak produktif atau tidak
efisien) dan kontrol administratif untuk
mencegahnya. Biasanya terjadi perbedaan visi
antar perusahaan dengan agen sehingga
membuat agen memilih untuk kepentingan
pribadi. Contoh : agen membeli saham untuk
memperkaya diri sendiri bukan meningkatkan
nilai perusahaan.
INFLUENCE COST

Biaya dalam suatu organisasi yang dihasilkan ketika


waktu dan upaya yang manajer lakukan untuk
mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh atasan
mereka dalam mendukung subunit organisasi di mana
manajer bekerja. Biasanya melalui iklan, hubungan,
ataupun lobi politik.

Contoh : Dalam perusahaan Sony, terdapat 2 manajer


yang memiliki unit yang berbeda seperti perangkat
lunak dan walkman yang bersaing dalam industri
musik.
REASON TO MAKE

Alasannya adalah karena banyak perusahaan pasar

yang memiliki insentif yang sulit untuk memaksimalkan

keuntungan mereka sendiri, tanpa memperhatikan

keuntungan dari mitra dagang mereka.

Salah satu caranya adalah sebuah kontrak yang


dapat menumpulkan insentif diatas.

Kontrak semacam itu akan memastikan produksi yang

efisien dan keuntungan maksimum.


CONTRACTS

Contracts tersebut berguna untuk melindungi masing-

masing pihak yang bertransaksi dari pelaku yang

memiliki insentif yang merugikan pihak lain.

Kemampuan Contracts untuk memberikan perlindungan

ini bergantung pada seberapa lengkap Contracts

tersebut.
COMPLETE

Kontrak Lengkap ialah melindungi 2 belah pihak dari

semua rencana dari belah dua pihak.


Tidak ada yang bisa mempunyai insentif negatif

kepada pihak lain.

Membuat kita dapat menentukan tidakan terhadap

semua kemungkinan agar dapat mencegah

ancaman.
INCOMPLETE
CONTRACTS

Di Real life biasanya menggunakan Incomplete

Contracts.

Banyak ambiguities.

Tidak mengantisipasi setiap ancaman masalah.

Tidak menguraikan Hak dan Tanggung jawab dari

masing-masing pihak.
FACTORS THAT PREVENT
COMPLETE CONTRACTING

Bounded rationality
Difficulties in specifying/measuring
performance
Asymmetric information
01 BOUNDED RATIONALITY
Manusia memiliki kemampuan terbatas dalam

Memproses informasi

Berurusan dengan kompleksitas

Mengejar tujuan ego masing-masing pihak

Sebagian pihak gagal mengidentifikasi ancaman

dalam complete contracts.


02
ASYMMETRIC INFORMATION

Pihak lain tidak dapat mengerti akses informasi

kontrak yang relevan.

Impunitas
03 ROLE OF CONTRACTS

Perusahaan sering menggunakan Contracts ketika

tugas tertentu diluar perusahaannya

Contracts harus melindungi 2 belah pihak.

Contracts list

Rangkaian kegiatan perusahaan atau pihak yang akan

dilakukan

Solusi yang dibuat jika perusahaan atau pihak gagal

memenuhi kewajiban yang tertulis dalam kontrak.


COORDINATION OF
PRODUCTION FLOWS
THROUGH THE VERTICAL
CHAIN

Koordinasi penting dalam proses yang

meliputi design attributes.

Perusahaan menggunakan kontrak untuk


mengkoordinasi production flows.

Apa saja yg tertulis dalam kontrak?

Menetapkan tanggal pengiriman

Toleransi desain

Dan target performa lainnya

Kesalahan kecil bisa mengeluarkan biaya

yang sangat mahal


COORDINATION OF
PRODUCTION FLOWS
THROUGH THE VERTICAL
CHAIN

Perusahaan juga menggunakan merchant

coordinators dalam memastikan koordinasi

Apa itu merchant coordinators?

Perusahaan khusus untuk menghubungkan berbagai

pihak di vertical chain (supplier, produsen, dan

retailer)
LEAKAGE OF PRIVATE
INFORMATION

Private information: production know-how, desain

produk, informasi pelanggan.

Perusahaan dengan pengetahuan penting


cenderung memproduksi (dari awal produksi sampai

pemasaran) sendiri sehingga tidak ada kebocoran

informasi yang dapat dimanfaatkan oleh kompetitor.


LEAKAGE OF PRIVATE
INFORMATION

Paten tidak selalu memberikan perlindungan penuh

Kontrak dengan non-compete clauses dapat

digunakan untuk melindungi kebocoran informasi

Non-compete clauses sulit untuk ditegakkan


TRANSACTION COSTS

Menurut Coase: Biaya yang keluar saat


melakukan transaksi di luar biaya produksi.

Menurut Williamson, transactions cost meliputi


waktu dan biaya dalam negosiasi, menulis, dan

menegakkan kontrak serta potensi biaya yang jauh

lebih besar yang muncul ketika perusahaan

memanfaatkan kontrak yang tidak lengkap dan

mengambil keuntungan pribadi.


TRANSACTION COSTS

Biaya terjadi karena perilaku pihak opportunistic

terhadap kontrak

Transaction costs dapat mencegah perilaku

tersebut

Transaction costs menjelaskan kenapa aktivitas

ekonomi terjadi diluar biaya produksi


TRANSACTION COSTS

3 konsep dalam transactions-costs economics:


Relationship-Specific Assets

Quasi-Rents

Holdup Problem
RELATIONSHIP
SPECIFIC ASSET

Asset yang dibutuhkan dalam suatu transaksi

tertentu

Asset ini tidak dapat digunakan kembali untuk

transaksi lain tanpa mengeluarkan biaya

Biasanya begitu asaet sudah ada, pihak lain

(Perusahaan lain) dalam kontrak tidak dapat

mengganti asset tersebut tanpa biaya, karena

pihak-pihak tersebut sudah terikat dalam hubungan

(kontrak kerja) sampai tingkat tertentu


FORM OF ASSET
SPECIFICITY

Site specificity

Physical asset specificity

Dedicated assets

Human asset specificity


01 SITE SPECIFICITY

Asset yang dilokasikan berdekatan untuk

menghemat biaya transportasi atau inventory atau

bisa juga dilakukan untuk proses efisiensi.

Contoh: Pabrik semen berdekatan dengan gudang/

tempat penyimpanan pabrik kapur untuk menghemat

biaya transport.
02 PHYSICAL ASSET
SPECIFICITY

Asset yang bentuk fisiknya atau mesin mesin yang

dirancang khusus untuk kebutuhan tertentu.

Contoh: Contohnya pabrik pembuatan gelas,

dibutuhkan cetakan cetakan gelas yang berbeda

beda.
03 DEDICATED ASSETS
Asset merupakan sebuah investasi dalam bentuk

plant (gedung, pabrik, mesin, dll) dan peralatan yang

dibuat untuk memuaskan seorang pembeli. Asset ini

tidak dapat digunakkan untuk keperluan yang

berbeda.

Contoh: Satu fasilitas mungkin dirancang dengan

peralatan kantong khusus untuk mengakomodasi

bahan konstruksi, sedangkan yang lain mungkin

dilengkapi dengan mesin batching beton untuk

menangani agregat laut


04
HUMAN ASSET SPECIFICITY
Seorang pekerja  atau sekelompok pekerja yang

berhubungan dengan transaksi yang harus memiliki

skill, tahu bagaimana, dan tahu mengenai informasi

di bidang tertentu. Kemampuan spesialisasi yang

mereka miliki didapat ketika ia melakukan hal

tertentu.

Contoh: Pekerja administrasi mempunyai

keterampilan untuk menggunakan perangkat lunak

perencanaan sumber daya perusahaan.


THE FUNDAMENTAL
TRANSFORMATION
Sebelum menjalankan relationship specific asset dibutuhkan

beberapa hal:

Memilih kerjasama dengan perusahaan yang paling menguntungkan

di antara beberapa perusahaan

Setelah menemukan siapa yang akan menjadi investor relationship

specific ini, disinilah terjadi tawar menawar untuk mendapatkan

keuntungan yang sesuai

Ketika pihak lain bersedia untuk investasi, relationship-nyapun akan

berubah dari “large number” bargaining menjadi “small number”

bargaining, perubahan inilah yang disebut sebagai The Fundamental

Transformation oleh Williamson.


RENT AND QUASI-RENT
RENT AND QUASI-
RENT

Rent : Jumlah keuntungan yang diharapkan dengan

menjalankan bisnis

sesuai rencana

Quasi Rent : Selisih dari jumlah keuntungan yang

diharapkan dengan opsi

terbaik selanjutnya
Company A :
Untuk membuat pabrik Cup Holder pinjem uang sama bank

ditandai dengan I

Kapasitas maksimumnya 1.000.000 Cup Holder

W/ Total Cost @ year : (TC) I+VC (1.000.000 C)

Penjualan

Ekspektasi pertama apabila perusahaan dapat menjual ke

Ford pasti untung besar, Namun dikarenakan perusahaan

tidak dapat menjual ke perusahaan FORD, maka

perusahaan diharuskan untuk menjual ke Pemborong.

Pemborong menawarkan harga : 1.000.000 Pm


If Pm>C,Maka Variabel Cost tertutup

Tapi tidak dengan I

I > 1.000.000(Pm-C)

Meski perusahaan telah menjual Cup holder, tetap tidak dapat

membayar uang pinjaman Bank

Selisih dari Investasi dengan Keuntungan dari penjualan (Case

ini,pemborong) disebut RSI (Relationship Specific Inestment)

Contoh Case :
Anggap I : $8.500.000
C:$3
P:$4
RSI : $8.500.000-1.000.000(4-3)
    : $7.500.000
Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan Perusahaan A tidak membuat

complete agreement terlebih dahulu dengan FORD, namun

sebaliknya apabila Perusahaan A telah membuat Complete

Contract,

Seharusnya yang terjadi adalah:

1.000.000(P*-C) -I

Kita asumsikan I < 1.000.000 (P*-C)

Artinya Investasi tersebut menjanjikan dan menguntungkan

Namun apabila ditengah berjalannya kontrak, terjadi hal yang tidak

sesuai dengan rencana, perusahaan tetap harus menjual Cup

holder ke pemborong
Dikarenakan

Profit dari 1.000.000(Pm-C)>0

Oleh karena itu, selisih antara keuntungan dari Kontrak pertama

(Ford) & best option (Pemborong) disebut Quasi Rent

((1.000.000(P*-C)-I)-(1.000.000(Pm-C)-I)) = 1.000.000(P*-Pm)

Quasi Rent juga dapat disebut sebagai nilai yang tidak pasti

(Dapat berpindah ke FORD)


Apabila Quasi-Rent itu besar, perusahaan akan cenderung

untuk dialihkan ke pilihan kedua terbaik.

Ini membuka kemungkinan bahwa Trading partner (Ford)

dapat mengeksploitasi Quasi rent ini dengan melakukan

Hold up.

Tujuan perusahaan melakukan Hold up untuk melakukan

negosiasi ulang. Perusahaan dapat mendapat keuntungan

dari trading partnernya (Company A) dari incomplete

contract dan memiliki quasi rent

Hold up adalah sebuah kondisi dimana salah satu pihak

melakukan penahanan/ penundaan yang dapat

memberikan keuntungan bagi salah satu pihak.


THE HOLDUP PROBLEM AND
TRANSACTIONS COSTS

1. Difficult contract negotiation & Contract

renegotiation

2. Investments to improve bargaining positions

3. Distrust

4. Reduced Relationship-Specific Investment


THANK
YOU!

Вам также может понравиться