Вы находитесь на странице: 1из 51

MODUL PEMBELAJARAN

UNTUK KELAS XI
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK OTOMOTIF
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

BALANS RODA/BAN
Penyusun:
Siprianus Hondro, ST

SMK NEGERI 2 DHARMA CARAKA TELUKDALAM


CABANG DINAS PENDIDIKAN TELUKDALAM
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA UTARA
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga
kami dapat menyusun bahan ajar berupa modul pembelajaran. Diharapkan modul pembelajaran ini
digunakan sebagai salah satu sumber belajar Peserta Didik Kejuruan dalam mencapai standar
kompetensi kerja yang diharapkan dunia kerja.

Modul ini diterbitkan untuk menjadi bahan ajar pada SMK Bidang Keahlian Teknik Otomotif Program
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif guna memenuhi tuntutan pelaksanaan Kurikulum SMK
2013. Dalam pemakaian modul ini, tetap diharapkan berpegang kepada azas keluwesan, azas
kesesuaian dan azas keterlaksanaan sesuai dengan karakteristik kurikulum SMK yang
disempurnakan.

Modul ini hanya dipakai sebagai bahan pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Dharma Caraka Telukdalam. Terimakasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penulisan naskah bahan ajar ini. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita
semua, khususnya peserta Diklat SMK atau praktisi yang sedang mengembangkan bahan ajar modul
SMK

Telukdalam, Juni 2019


Guru Mata Pelajaran

Siprianus Hondro, ST
DAFTAR ISI MODUL

Halaman
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ……….…………………………………………………………………………… ii
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM …..……………………………………………….. iii

I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………………… 1
A. DESKRIPSI ……..……………………………………………………………………… 1
B. PRASYARAT …………………………………………………………………………… 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……………………………………………. 1
1. Petunjuk bagi siswa ……..…………………………………………………… 1
2. Petunjuk bagi guru …….….………………………………………………… 2
D. TUJUAN AKHIR ………………………………………………………………………. 3
E. KOMPETENSI ……….…………………………………………………………………. 4

II. PEMBELAJARAN ……..……………………………………………………………….. 7


A. RENCANA BELAJAR SISWA ……………………………………………………… 6
B. KEGIATAN BELAJAR ……..………………………………………………………… 6
Kegiatan Belajar 1:
Mengidentifikasi gangguan pada roda ......... 6
a. Tujuan kegiatan belajar ……….………………………………........ 6
b. Uraian materi …….……………………………………………………… 7
c. Rangkuman …….………………………………………………………… 15
d. Tugas …….………………………………………………………………… 19
e. Tes formatif ……..……………………………………………………….. 19
f. Kunci jawaban formatif ……..……………………………………….. 19
g. Lembar kerja …………………………………………………………….. 21
Kegiatan Belajar 2 :
Mengidentifikasi balans statik dan balans dinamik ……… 22
a. Tujuan kegiatan belajar ……..…………………………………….. 22
b. Uraian materi ……..…………………………………………………….. 22
c. Rangkuman ……..……………………………………………………….. 28
d. Tugas ……..………………………………………………………………… 30
e. Tes formatif ……..………………………………………………………. 30
f. Kunci jawaban formatif ………………………………………………. 30
g. Lembar kerja ……………………………………………………………… 32
Kegiatan Belajar 3 :
Membalans roda pada mesin balans .................................................... 33
a. Tujuan kegiatan belajar …………………………………………. 33
b. Uraian materi ……..…………………………………………………….. 33
c. Rangkuman ……………………………………………………………….. 37
d. Tugas ……..………………………………………………………………… 38
e. Tes formatif …………………………………………………………....... 38
f. Kunci jawaban formatif ……..……………………………………….. 38
g. Lembar kerja ……..……………………………………………………… 39
III. EVALUASI ……………………………………………………………………………….. 41
A. PERTANYAAN …….……………………………………………………………....... 41
B. KUNCI JAWABAN ………………………………………………………………….... 41
C. KRITERIA KELULUSAN ……..…………………………………………………….. 43

IV. PENUTUP …….…………………………………………………………………………… 44

DAFTAR PUSTAKA ………...…………………………………………………………….. 45


PERISTILAHAN/GLOSSARY

Static balance yaitu bahwa distribusi berat yang mengelilingi roda adalah sama besar, sehingga gaya
sentrifugal yang timbul ketika roda berputar adalah sama besar pula.

Dynamic balance yaitu bahwa distribusi berat pada setiap sisi garis tengah ban adalah sama besar,
sehingga tidak ada kecenderungan gerakan dari satu sisi ke sisi yang lain.

Spot wear cupping, Keausan spot membentuk lekukan seperti mangkok pada beberapa bagian tread
roda dan terjadi jika kendaraan berjalan dengan kecepatan tinggi. Keausan semacam ini
terjadi karena tread roda mengalami slip pada interval yang teratur

Shimmy, adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy adalah roda yang
tidak balans, run-out yang berlebihan dan / atau rigiditas ban yang tidak seragam.

Body shake, adalah getaran vertikal atau lateral yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi,
bersama-sama dengan getaran tempat duduk.

Balance on-the car, adalah prosedur membalans roda yang dilakukan tanpa melepas roda ( roda
tetap terpasang pada mobil)

Balance off-the car, adalah prosedur membalans roda yang dilakukan dalam keadaan roda harus
dilepas dari mobil
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI

Modul Balans roda / ban ini membahas tentang beberapa hal penting yang perlu
diketahui agar dapat mengatasi gangguan ban akibat roda yang tidak balans.
Cakupan materi yang akan dipelajari dalam modul ini meliput: (a) mengidentifikasi
gangguan pada roda/ ban, (b) memahami pengertian balans static dan balans
dinamik, dan (c) membalans roda pada mesin balans.
Modul ini terdiri atas tiga kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang
identifikasi gangguan pada roda. Kegiatan belajar 2 membahas tentang pengertian
balans static dan balans dinamik, dan kegiatan belajar 3 membahas tentang
membalans roda pada mesin balans. Setelah mempelajari modul ini Peserta Didik
diharapkan dapat memahami cara membalans roda / ban.

B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, Peserta Didik pada Program Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan harus sudah menyelesaikan modul-modul prasyarat seperti
terlihat dalam diagram pencapaian kompetensi maupun peta kedudukan modul.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

1. Petunjuk Bagi Peserta Didik


Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul
ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada
masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, Peserta
Didik dapat bertanya pada guru atau instruktur yang mengampu kegiatan
belajar.

Modul/Balans roda/ ban


1
b. Kerjakan setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa
besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas
dalam setiap kegiatan belajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah
hal-hal berikut ini :
1). Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2). Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3). Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan
dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4). Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5). Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta
ijin guru atau instruktur terlebih dahulu.
6). Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada
kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru atau instruktur
yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.

2. Petunjuk Bagi Guru


Dalam setiap kegiatan belajar guru atau instruktur berperan untuk :
a. Membantu Peserta Didik dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing Peserta Didik melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar
c. Membantu Peserta Didik dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan Peserta Didik mengenai proses belajar Peserta Didik
d. Membantu Peserta Didik untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli / pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan

Modul/Balans roda/ ban


2
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini
Peserta Didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi gangguan roda dengan baik.
2. Memahami pengertian balans static dan balans dinamik dengan baik.
3. Mampu membalans roda pada mesin balans dengan baik.

Modul/Balans roda/ ban


3
E. KOMPETENSI
Uraian subkompetensi ini dijabarkan seperti di bawah ini.

KOMPETENSI : Balans roda / ban


DURASI PEMELAJARAN : 20 Jam @ 45 menit

A B C D E F G
LEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 - 1 - 1 1
KONDISI KERJA 1. Batasan konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk jasa pelayanan pemeliharaan/servis dan perbaikan di
bidang perbengkelan
2. Sumber informasi/dokumen dapat termasuk :
• Spesialisasi pabrik kendaraan
• SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
• Kebutuhan pelanggan
• Kode area tempat kerja
• Spesifikasi produk/komponen pabrik
3. Pelaksanan K3 harus memenuhi :
• Undang-undang tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
• Penghargaan di bidang industri
4. Sumber-sumber dapat termasuk :
• Peralatan tangan/hand tools, balans roda/ban
5. Kegiatan
Kegiatan harus dilaksanakan di bawah kondisi kerja normal dan harus termasuk:
• Penilaian, visual, balans statik, dinamik dan kombinasi

Balans roda/ ban 4


Sub Lingkup Materi Pokok Pembelajaran
Kriteria Unjuk Kerja
Kompetensi Belajar Sikap Pengetahuan Ketrampilan

Membalans 1. Roda dibalans tanpa menyebabkan kerusakan 1. Prosedur 1. Menerapkan 1. Informasi teknik 1. Mengidentifikasi
roda/ban. terhadap komponen atau sistem lainnya pengoperasian prosedur yang sesuai gangguan pada
2. Informasi yang benar diakses dari spesifikasi pabrik pembalans kerja sesuai 2. Persyaratan roda
dan dipahami roda. dengan SOP. keamanan 2. Membalans roda
3. Balans dilaksanakan sesuai panduan industri yang 2. Spesifikasi 2. Menerapkan perlengkapan. pada mesin
telah ditetapkan. roda keselamatan 3. Persyaratan balans.
4. Seluruh kegiatan membalans roda/ban dilakukan kerja. keamanan 3. Penggunaan
berdasarkan SOP (Standard Operation Procedure), kendaraan. perlengkapan
Undang-undang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan 4. Kebijakan balans.
Kerja), peraturan perundangan dan perusahaan/pabri
prosedur/kebijakan perusahaan. k yang sesuai.
5. Identifikasi balans statis dan dinamis 5. Prinsip balans
secara dinamik
6. Prosedur balans
secara statik.
7. Prosedur
kombinasi balans
secara statik dan
dinamik.

Modul/Balans roda/ ban 5


BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK

Rencanakan setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel di bawah ini dan
mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan
belajar.

Tempat Alasan Paraf


Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Belajar Perubahan Guru
1. Mengidentifikasi
ganguan ban/ roda.
2. Memahami balans
static dan balans
dinamik
3. Membalans ban/
roda.

B. KEGIATAN BELAJAR

KEGIATAN BELAJAR 1 : Mengidentifikasi gangguan pada roda / ban


yang diakbatkan oleh roda / ban tidak balans

a. Tujuan Kegiatan Belajar

Pada akhir kegiatan belajar, Peserta Didik memiliki kemampuan :


1. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya ganguan pada roda / ban
2. Menjelaskan jenis keausan ban yang tidak wajar
3. Menjelaskan terjadinya getaran pada ban / roda.
4. Menjelaskan analisa gangguan dan cara mengatasinya

Modul/Balans roda/ ban


6
b. Uraian Materi

1. GANGGUAN PADA RODA / BAN

Mesin rnemutarkan axle shaft atau drive shaft, dan selanjutnya memutar
ban. Hal ini rnenunjukkan bahwa ban adalah bagian dari pemindah tenaga.
Ban juga mengubah arah gerak kendaraan mengikuti putaran roda kemudi,
dari sini dikatakan juga bahwa ban merupakan bagian dari system kemudi.
Ditambah lagi karena ban juga menopang berat kendaraan dan meredam
getaran dari jalan, ban juga merupakan bagian dari system suspensi. Oleh
karena itu, pada saat melakukan troubleshooting pada masalah ban, ketiga
system tersebut yaitu ban dan peiek, kemudi, dan suspensi harus juga
diperhatikan. Sama pentingnya, kesalahan perawatan ban juga akan
menyebabkan gangguan pada ban dan system lainnya yang terkait. Oleh
karena itu, langkah pertama pada troubleshooting ban adalah memeriksa
apakah ban dipakai dan dirawat dengan baik. Apabila ban/ roda tidak
balans, maka akan terjadi keolengan atau getaran pada kendaraan. Getaran
yang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu, akan dapat
merusak komponen-komponen kendaraan, antara lain : pegas rusak/patah,
peredam getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak, kerusakan pada ball
joint, dan kerusakan pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/ roda yang
balans dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman
berkendaraan dan menambah umur kendaraan.

Modul/Balans roda/ ban


7
2. KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR

KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR (CUPPING)]

Keausan spot membentuk lekukan


seperti mangkok pada beberapa bagian
tread roda dan terjadi jika kendaraan
berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread roda
mengalami slip pada interval yang
teratur, seperti diterangkan di bawah.
Kalau bearing roda, ball joint, tie rod
end, dan lain-lain mengalami keausan
yang berlebihan, atau kalau spindle
bengkok, ban akan bergoyang pada titik
Gambar 1 Keausan Spot
tertentu di saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan
menyebabkan terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah
bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya pengereman pada
interval yang teratur, dan ini mengakibatkan terjadinya keausan spot
dengan ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.

PENTING !
• Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau tonjolan
akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
• Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan keausan
spot.
• Roda yang tidak balans berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan spot.

Modul/Balans roda/ ban


8
Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada flow
chart di bawah ini,

Periksa bantalan rodaAus atau longgar Ganti atau setel

baik

Periksa ball joint & tie Aus


Ganti
rod end
baik

Periksa rem menyeret Perbaiki atau ganti

baik
tidak tepat
Periksa wheel Setel kelurusan roda
alignment
baik
bengkok
Periksa spindle Ganti

baik

Periksa balans roda tidak tepat Lakukan balans static


dan dinamik
baik

Periksa run-out roda berlebihan Perbaiki / ganti pelek


dan / atau ban

3. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan steering shimmy.

Modul/Balans roda/ ban


9
a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)

Yang dimaksud dengan goncangan disini


adalah getaran vertikal atau lateral yang
terjadi pada body kendaraan dan roda
kemudi, bersama-sama dengan getaran
tempat duduk. Penyebab utama
goncangan adalah roda yang tidak
balans, run-out yang berlebihan, dan
Gambar 2 Body bergoncang rigiditas ban yang tidak seragam. Jika
masalah tersebut diperbaiki, maka
goncangan biasanya akan hilang.
Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam.
Di atas kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun
pada kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang
seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan
oleh roda yang tidak balans.

b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER

Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy
adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban
yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang.
Kemungkinan penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi
yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi
dua tipe yaitu : getaran
yang terjadi pada
kecepatan yang relatif
rendah (20-60 km/jam)
dan getaran (yang
disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan
tertentu di alas 80
km/jam.

Gambar 3. Steering shimmy

Modul/Balans roda/ ban


10
Untuk menganalisa gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada flow chart dibawah
ini;
Bicarakan gejalanya dengan customer

Lakukan tes jalan untuk mendiagnosa


masalah
Periksa keausan ban Tidak rata ganti

baik
Terlalu tinggi atau terlalu rendah
Periksa tekanan ban Setel tekanan angin ban
baik
Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan
Periksa steering linkage
Perbaiki atau ganti
baik
aus
Periksa ball joint & bantalan ganti
roda
baik
rusak
Periksa peredam kejut ganti
baik
off center berlebihan
Periksa hub-to-wheel centering Centerkan kembali
baik
Periksa run-out ban

baik run-out berlebihan


Periksa run-out pelek
run-out berlebihan

Periksa run-out hub

run-out berlebihan
Ganti hub

Ganti pelek

Perbaiki run-out ban

Tidak balans
Periksa balance off-the car perbaiki

Periksa run-out ban

Tidak balas
Periksa balance on-the-car perbaiki

Periksa wheel alignment setel

Modul/Balans roda/ ban


11
Adapun rincian langkah analisa trouble-shooting dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Bicarakan gejalanya

Sebelum mengatasi segala bentuk getaran, dianjurkan agar membicarakan dahulu


sifat ganggungan dengan pengemudi kendaraan. Tentukan pada tingkat kecepatan
berapa getaran terjadi dan dapatkan akibat dari gangguan tersebut, apakah terjadi
pada roda kemudi, apakah tempat duduk bergoncang, apakah kaca spion bergetar,
atau apakah masih terjadi meskipun mobil sudah diperbaiki dan roda sudah
dibalans ?

2) Lakukan test jalan untuk diagnosa.

Lakukan test jalan untuk memastikan keluhan customer kalau memungkinkan.


Jalur yang dipakai test jalan harus mempunyai permukaan yang baik dimana
kecepatan tertentu dapat dipertahankan. Jalankan kendaraan beberapa kilometer
untuk memanaskan ban hingga tercapai temperatur kerja dan menghilangkan
"standing flats", dan kemudian catat gejala yang disampaikan oleh pengemudi
(misalnya kecepatan kritis, jenis getaran, dan lain-lain). Pada saat getaran
maksimum terjadi, biarkan kendaraan pada kecepatan ini untuk melihat apakah
getarannya tetap. Kalau getarannya tidak nyata pada saat meluncur dengan
kecepatan kritis, kemungkinan penyebabnya adalah getaran mesin. Bila
getarannya berlangsung pada saat kendaraan sedang meluncur, kemudian
jalankan dijalan yang halus pada kecepatan kritis sambil memegang roda kemudi
dengan ringan dan arahkan ke kiri-kanan. Kalau tidak ada getaran yang terasa pada
steering wheel, tetapi terasa pada body. Lantai atau tempat duduk, maka
penyebabnya mungkin ban belakang atau pemindah tenaga.

3) Memeriksa Hub-to-wheel centering

Thickness gauge
1). Periksa hub-to-wheel centering
0,1 mm
clearance. Periksalah clearance
disepanjang keliling hub. Nilainya tidak
boleh melebihi batas maksimum. Nilai
maksimium : 0,1 mm (0,04 in).

Gambar 4. Memeriksa clearance hub

Modul/Balans roda/ ban


12
4) Perbaiki hub-to-wheel centering clearance

a). Rubahlah posisi peiek pada hub dan pasang kan kembali pada posisi yang
lerkecil perbedaan sekelilingnya.
b). Kalau tidak ada penurunan terhadap perbedaan sekeliling walaupun posisi
pemasangannya telah dirubah, periksa hub run-out, dan pastikan apakah peiek
baik atau tidak.
c). Periksa Run-out ban
d). Periksa Run-out pelek
e). Periksa Run-out hub
Nilai batas :
Radial run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang
Lateral run-out 0,05 mm (0,002 in) atau kurang

Gambar 5. Mengukur run-out hub

f). Perbaiki Run-out ban


g). Periksa balance off-the-car
1). Cobalah untuk melakukan penyetelan static balance dan dynamic balance ke
0 gram.
2). Gunakan balancing weight yang sesuai dengan pelek, dan tempelkan dengan
kuat agar tidak jatuh pada saat berjalan.
h). Perbaiki kembali Run-out Ban

1) Periksa run-out ban


▪ Pasangkan ban pada mobil sesuai dengan tanda pemasangannya
▪ Ukur radial run-out ban dengan menggunakan dial gauge
2) Perbaiki run-out ban
▪ Pasangkan mur hub untuk sementara (kencangkan dengan tangan) dan
tempatkan bagian yang mempunyai radial run-out lebih besar di bagian
bawah.
▪ Turunkan kendaraan sampai ban sedikit menyentuh tanah, dan
kencangkan kembali mur hub secara merata dengan menggunakan kunci
mur hub. (Lakukan penyetelan yang teliti pada hub dan wheel centering
clearance).
▪ Ukur vertical run-out pada ban sekali lagi, dan cocokan hasilnya.

Modul/Balans roda/ ban


13
Largest run-out
i). Periksa balance on-the-car
1) Lakukan pemeriksaan sesuai dengan
petunjuk untuk balancer.
2) Pemeriksaan balance off-the-car dan
perbaikannya harus sudah
dilakukan sebelum pemeriksaan
balance on-the-car.
3) Pemeriksaan dilakukan dengan
wheel cap, valve cap, center ornament
dan magnet lock-nut terpasang.
Gambar 6 Memeriksa run-out ban

4) Untuk kendaraan dengan full-time four-wheel drive, ikuti repair manual yang sesuai.
5) Pada saat memeriksa balance pada drive wheel, putarkan roda dengan tenaga mesin,
tambah kecepatan secara bertahap.

Gambar 7. Mengukur balance on-the-car

Modul/Balans roda/ ban


14
c. Rangkuman:

GANGGUAN PADA RODA / BAN

1. KEAUSAN YANG TIDAK WAJAR : KEAUSAN SPOT [SPOT WEAR


(CUPPING)]

Keausan spot membentuk lekukan


seperti mangkok pada beberapa bagian
tread roda dan terjadi jika kendaraan
berjalan pada kecepatan tinggi. Keausan
semacam ini terjadi karena tread roda
mengalami slip pada interval yang
teratur, seperti diterangkan di bawah.
Kalau bearing roda, ball joint, tie rod
end, dan lain-lain mengalami keausan
yang berlebihan, atau kalau spindle
bengkok, ban akan bergoyang pada titik
Gambar 8. Keausan spot tertentu di saat berputar dengan
kecepatan tinggi, sehingga mengakibatkan gesekan yang kuat dan menyebabkan
terjadinya keausan spot. Teromol rem yang telah berubah bentuk atau aus tidak
merata menyebabkan terjadinya pengereman pada interval yang teratur, dan ini
mengakibatkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup besar melingkar
pada ban.

PENTING !
• Kanvas yang dipasang pada tread ban untuk menambal kebocoran atau
tonjolan akan menyebabkan terjadinya keausan spot.
• Start, pengereman dan belokan tajam yang mendadak juga menyebabkan
keausan spot.
• Roda yang tidak balance berlebihan juga menyebabkan terjadinya keausan
spot.

Adapun analisa gangguan keausan spot dan cara mengatasinya dapa dilihat pada flow
chart di bawah ini,

Modul/Balans roda/ ban


15
Periksa bantalan rodaAus Atau longgar Ganti atau setel

baik

Periksa ball joint & tie Aus


Ganti
rod end
baik

Periksa rem menyeret Perbaiki atau ganti

baik

Periksa wheel tidak tepat


Setel kelurusan roda
alignment

baik

bengkok
Periksa spindle Ganti

baik

Periksa balans roda tidak tepat Lakukan balans static


dan dinamik

baik

Periksa run-out roda berlebihan Perbaiki / ganti pelek


dan / atau ban

Modul/Balans roda/ ban


16
2. GETARAN
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, steering flutter, dan steering
shimmy.

BODY SHAKE (Body Bergoncang)

Yang dimaksud dengan goncangan disini


adalah getaran vertikal atau lateral yang
terjadi pada body kendaraan dan roda
kemudi, bersama-sama dengan getaran
tempat duduk. Penyebab utama
goncangan adalah roda yang tidak
balans, run-out yang berlebihan, dan
rigiditas ban yang tidak seragam. Jika
Gambar 9. Bodi bergoncang masalah tersebut diperbaiki, maka
goncangan biasanya akan hilang.

Goncangan biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di


atas kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada
kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang seragam.
Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan oleh roda yang
tidak balans.

STEERING SHIMMY DAN FLUTTER

Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama shimmy
adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau rigiditas ban yang
tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan hilang. Kemungkinan
penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan suspensi yang berlebihan dan
kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua
tipe yaitu : getaran yang
terjadi pada kecepatan yang
relatif rendah (20-60
km/jam) dan getaran (yang
disebut "flutter") yang terjadi
pada kecepatan tertentu di
atas 80 km/jam.

Gambar 10. Steering shimmy

Modul/Balans roda/ ban


17
Untuk menganalisa gangguan getaran ban diatas dapat dilihat pada flow chart dibawah
ini;

Bicarakan gejalanya dengan customer

Lakukan tes jalan untuk mendiagnosa


masalah

Tidak ratakeausan ban


Periksa ganti

baik
Terlalu tinggi atau terlalu rendah
Periksa tekanan ban Setel tekanan angin ban
baik
Aus atau bergerak berlebihan/bergesekan
Periksa steering linkage Perbaiki atau ganti
baik
aus
Periksa ball joint & bantalan ganti
roda
baik
rusak
Periksa peredam kejut ganti
baik
off center berlebihan Centerkan kembali
Periksa hub-to-wheel centering
baik
Periksa run-out ban

baik run-out berlebihan


Periksa run-out pelek

run-out berlebihan
Periksa run-out hub
run-out berlebihan

Ganti hub

Ganti pelek

Perbaiki run-out ban

Tiak balans
Periksa balance off-the car perbaiki

Periksa run-out ban

Tidak balans
Periksa balance on-the-car perbaiki

Periksa wheel alignment setel

Modul/Balans roda/ ban


18
d. Tugas :
Analisalah kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban tidak balans?

e. Tes Formatif :
1). Jelaskan jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan jika roda / ban tidak balans?
2). Jelaskan keausan ban yang tidak wajar, yang diakibatkan oleh ban / roda tidak
balans?
3). Jelaskan macam-macam getaran ban yang diakibatkan oleh roda/ ban tidak
balans?

f. Kunci Jawaban Formatif :

1. Jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan akibat ban / roda tidak balans.


a). Pegas rusak / patah
b). Peredam getaran rusak ( seal bocor)
c). Bantalan roda rusak
d). Kerusakan pada ball joint
e). Keausan ban tidak wajar.

2. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban:

Keausan Spot/Spot Wear (Cupping). Keausan spot membentuk lekukan seperti


mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan
pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda mengalami
slip pada interval yang teratur, seperti : bearing roda, ball joint, tie rod end
mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah bentuk atau
aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan ukuran yang cukup
besar melingkar pada ban.

Gambar 11. Keausan Spot

3. Getaran pada kendaraan akibat ban/roda tidak balans :


a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)
Yang dimaksud dengan goncangan dteini adalah getaran 19ertical atau lateral
yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi, bersama-sama dengan
getaran tempat duduk. Penyebab utama goncangan adalah roda yang tidak
balance, run-out yang berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak seragam. Jika
masalah tersebut diperbaiki, maka goncangan biasanya akan hilang. Goncangan

Modul/Balans roda/ ban


19
biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas
kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada
kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang
seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan
oleh roda yang tidak balance).

Gambar 12. Bodi bergoncang

b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER


Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama
shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau
rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan
hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan
suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu : getaran yang terjadi pada kecepatan
yang relatif rendah (20-60 km/jam) dan getaran (yang disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan tertentu di alas 80 km/jam.

Gambar 13. Steering shimmy

Modul/Balans roda/ ban


20
g. Lembar Kerja :

1. Alat dan Bahan


a). Satu unit mobil praktek
b). Roda dengan rim 13 “
c). Ban yang sudah dibongkar
d). Lap/majun

2. Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja.
d). Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.

3. Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan seefisien
mungkin.
b). Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti.
c). Lakukan pemeriksaan komponen yang rusak akibat ban / roda tidak balans
d). Mintalah penjelasan pada instruktur, hal yang belum jelas.
e). Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.
f). Setelah selesai, bersihkan dan kembalikan semua peralatan dan bahan yang
telah digunakan kepada petugas.

4. Tugas
a). Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas !
b). Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan belajar 1?

Modul/Balans roda/ ban


21
KEGIATAN BELAJAR 2 :
Mengidentifikasi balans statik dan balans dinamik

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Setelah melaksanakan kegiatan belajar ini Peserta Didik memiliki kemampuan:
1). Menjelaskan definisi keseragaman ban
2). Menjelaskan balans statik dan balans dinamik
3). Menjelaskan akibat yang ditimbulkan ban / roda tidak balans

b. Uraian Materi :

1. KESERAGAMAN BAN
Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun
rigiditasnya. Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel
balance, dan keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman berarti
juga keseragaman rigiditas.

Keseragaman
dalam distribusi
beban wheel balance
Keseragaman dalam
arti umum

Keseragaman run-out
dimensi

Keseragaman keseragaman
dalam rigiditas

Apabila roda tidak seimbang putarannya, maka dapat menimbulkan ketidak


seimbangan pada roda. Ketidak seimbangan roda yang berlebihan dapat
mengakibatkan getaran yang dapat mempengaruhi kontrol terhadap kemudi
kendaraan. Oleh karena itu, roda dan ban biasanya diperiksa terhadap
keseimbangannya sebelum meninggalkan pabrik. Akan tetapi keseimbangan
roda dapat berubah karena kerusakan atau karena keausan, terutama pada
mobil berkecepatan tinggi.

Modul/Balans roda/ ban


22
Roda dan ban yang tidak seimbang disamping membuat kendaraan tidak
nyaman, juga menimbulkan keausan-keausan tidak normal pada ban (flat
sporwear) dan sistem suspensi. Dua efek penting dari keadaan tidak seimbang
adalah "wheel tramp" (roda bergetar pada arah vertikal) dan "wheel shimmy"
(getaran pada arah samping).

2. WHEEL BALANCE
Dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mesin, handling dan kemampuan
pengereman, juga aerodinamik body, ini memungkinkan kendaraan dapat
berjalan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Pada kecepatan tinggi. wheel
assembly (ban dan peiek) yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang
diteruskan ke body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi
pengemudi maupun penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan
benar untuk mencegah timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Pekerjaan
yang berhubungan dengan ini disebut dengan wheel balancing. Wheel balancing
dilakukan dengan menggunakan balancing weight bagi keseluruhan wheel
assembly, yaitu pelek dengan ban yang terpasang. Wheel balance dibagi menjadi
dua : static balance (jika roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat
roda berputar) .

3. STATIC BALANCE
Untuk mengetahui static balance, gambarkan sebuah roda yang setimbang
berputar bebas pada porosnya. Kalau berat roda didistribusikan merata pada
poros roda, titik tertentu dari roda akan dapat berhenti pada segala posisi.
Dalam kondisi semacam ini roda dikatakan static balance.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 14. Roda dalam keadaan balans statik

Modul/Balans roda/ ban


23
Spindle
centerline
Gambar 15. Roda tidak Balans Statik

Add balance weights here

Corrective
weights
Gambar 16. Membalans statik

Radial vibration

Centrifugal force

Gambar 17. Gaya sentrifugal pada roda yang tidak balans statik

Akan tetapi, kalau ban selalu berhenti dengan titik (A) berada di bawah, berarti bagian
tersebut jelas-jelas lebih berat dari sisi lawannya, yaitu titik (B). Jika berat ban tidak
terbagi secara merata pada poros roda, berarti roda dapat dikatakan static yang tidak
balance (statically unbalanced).
Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal yang
bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya, sehingga A akan
cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan mengakibatkan bengkoknya
poros dan getaran radial pada saat roda berputar. Pada kendaraan yang sebenarnya,

Modul/Balans roda/ ban


24
getaran radial ini diubah menjadi getaran vertikal oleh suspensi, dan diteruskan
melalui body ke steering wheel.
Dengan menempelkan bobot (W,) yang
sama dengan bobot ekstra A (W,) pada
titik B yang posisinya 1800 berhadapan
dengan A dan jaraknya sama dan poros,
maka getaran ini akan dapat dihilangkan
karena W akan bekerja sebagai bobot
lawan dari W, Gaya centrifugal yang
bekerja pada titik B akan mencegah aksi
pada A, sehingga getaran poros dan roda
Balance Balance dapat dicegah pada saat roda berputar.
weight weight Dengan kata lain, static balance disebut
sebagai centrifugal balance pada saat roda
berputar. Karena penempelan bobot pada
tread ban tidaklah memungkinkan, maka
dipakai dua counter balance weight
dengan ukuran yang sama pada pelek
sebelah dalam dan luar dengan posisi
berhadapan dengan titik A.

Gambar 18. Membalans gaya sentrifugal

DYNAMIC BALANCE

Dynamic balance
balance Kalau static balance diartikan
sebagai keseimbangan bobot
dalam arah radial pada kondisi
statis, dynamic balance
diartikan sebagai
keseimbangan bobot dalam
arah aksial pada saat roda
Static balance berputar. Dengan difinisi ini
diterangkan bahwa dynamic
unbalance tidak terlihat pada
saat roda berhenti.

Gambar 19. Roda yang balans statik dan dinamik

Modul/Balans roda/ ban


25
Sebagai umpama, bobot ekstra A dan B
yang sama ditempel pada roda seperti
gambar di bawah. Bobot ini akan
menyebabkan roda menjadi static
balance.

A=B

Gambar 20 Roda dengan bobot A dan B dalam keadaan balans statik

Akan tetapi, garis yang menghubungkan pusat bobot dari gaya berat G 1, dan G2, tidak
berada pada sekeliling garis pusat roda. Akibatnya, pada saat roda berputar titik G 1,
dan G2 cenderung mendekati garis pusat roda karena momen FA dan FB yang bekerja
di sekitar titik pusat gaya berat roda (G o). Momen ini terbentuk oleh gaya centrifugal
(FA, dan FB;) yang bekerja pada G1, dan G2,

Gambar 21. Roda dengan bobot G1 dan G2 tidak balans dinamik

Modul/Balans roda/ ban


26
Gambar 22. Roda tidak balans dinamik menyebabkan ayunan melingkar

Setiap roda berputar 180°, seluruh momen gaya yang ditimbulkan oleh perubahan
arah ini membuat getaran lateral mengikuti ayunan putaran roda. Getaran lateral ini
mengakibatkan kondisi pada steering wheel yang disebut shimmy yaitu ayunan
melingkar dari steering wheel.

Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain
dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah
momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,
bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'

Balance weight

Balance weight

Gambar 23. Balance weight menjadikan balans dinamik

Modul/Balans roda/ ban


27
c. Rangkuman :
1. Keseragaman ban juga berarti keseragaman berat, dimensi, maupun rigiditasnya.
Akan tetapi, karena keseragaman berat biasanya disebut wheel balance, dan
keseragaman dimensi disebut run-out, maka keseragaman berarti juga
keseragaman rigiditas.

2. Ban dan pelek yang tidak balans dapat menimbulkan getaran yang diteruskan ke
body melalui komponen suspensi, dan ini tidak nyaman bagi pengemudi maupun
penumpang. Untuk itu, wheel balance perlu diperhatikan benar untuk mencegah
timbulnya getaran seperti tersebut di atas. Wheel balance dibagi menjadi dua :
static balance (jika roda diam ditempat) dan dynamic balance (pada saat roda
berputar) .

3. Balans statik, roda / ban dalam keadaan balans statik bila :


a) Semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik – turun.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 24. Roda dalam keadaan balans statik

Jika roda yang dalam keadaan static unbalance berputar, maka gaya centrifugal
yang bekerja pada titik A akan lebih besar dari gaya pada titik-titik lainnya,
sehingga A akan cenderung menarik keluar dari poros roda yang akan
mengakibatkan bengkoknya poros dan getaran radial pada saat roda berputar.
4. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saat
roda berputar.

Modul/Balans roda/ ban


28
Dynamic balance
balance

Static balance

Gambar 25. Roda yang balans statik dan dinamik


Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain
dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclen bobot ini akan mencegah
momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,
bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'

Balance weight
D’

Balance weight

Gambar 26. Balance weight menjadikan balans dinamik

Modul/Balans roda/ ban


29
d. Tugas
Amati akibat yang terjadi pada kendaraan bila roda / ban tidak balans statik dan
dinamik?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan pengertian balans statik pada ban / roda?
2. Apa yang dimaksud dengan balans dinamik dan jelaskan bagaimana caranya
mengatasi roda yang tidak balans dinamik ?

f. Kunci Jawaban Formatif 2


1. Roda / ban dikatakan dalam keadaan balans statik bila :
a) semua titik disekeliling lingkaran ban sama berat.
b) Gaya sentrifugal yang terjadi disekeliling lingkaran ban sama besar.
c) Pada kendaraan tidak terjadi getaran naik – turun.

Heavy spot

Berat A = berat B

Weight heavy

Gambar 27. Roda dalam keadaan balans statik

2. Balans dinamik diartikan sebagai keseimbangan bobot dalam arah aksial pada saat
roda berputar. Dengan difinisi ini diterangkan bahwa dynamic unbalance tidak
terlihat pada saat roda berhenti.

Modul/Balans roda/ ban


30
Dynamic balance

Static balance

Gambar 28 . Balans statik dan dinamik pada sebuah roda

Dynamic balance yang tidak tepat diperbaiki dengan jalan menempelkan dua buah
bobot pada roda satu dengan bobot yang sama dengan A pada posisi C dan yang lain
dengan bobot yang sama dengan B pada posisi D. Penempclan bobot ini akan mencegah
momen di sekitar pusat GO, sehingga getaran hilang. Pada mobil yang sebenarnya,
bobot balance dengan ukuran yang benar dipasang pada wheel rim, pada titik C' dan D.'

Balance weight

Balance weight

Gambar 29. Balance weight untuk mengatasi balans dinamik

Modul/Balans roda/ ban


31
g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a). Dongkrak
b). Jack Stand
c). Kunci Roda
d). Lap / majun
e). Alat pengukur tekanan udara ban
f). Satu unit mobil praktek

2. Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan tangan sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari guru atau pun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang
tidak tertera pada lembar kerja.
d). Pastikan kendaraan dalam keadaan kuat ditahan jack stand.
3. Langkah Kerja:
a). Persiapkan alat dan bahan praktikum secara cermat, efektif dan seefisien
mungkin.
b). Perhatikan instruksi praktikum yang disampaikan oleh guru.
c). Lakukan pelepasan roda-roda dengan langkah yang efektif!
d). Identifikasi roda / ban yang tidak balans statik dan dinamik
e). Buatlah catatan-catatan penting kegiatan praktikum secara ringkas.
f). Setelah selesai, bereskan kembali peralatan dan bahan yang telah
digunakan seperti keadaan semula.

4. Tugas :
a). Buatlah laporan praktik anda secara ringkas dan jelas!
b). Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan belajar 2!

Modul/Balans roda/ ban


32
KEGIATAN BELAJAR 3 :
Membalans ban/ roda dengan alat pembalans

a. Tujuan Kegiatan Belajar


Peserta Didik memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan penggunaan peralatan pembalans roda / ban.
2. Melaksanakan pekerjaan membalans statik roda sesuai spesifikasi.
3. Melaksanakan pekerjaan membalans dinamik roda sesuai spesifikasi.
4. Membalans roda secara off-the-car balancer

b. Uraian Materi 3.
1. Penggunaan peralatan pembalans roda / ban
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan
secara independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya,
balancing melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan axle
hub, dan lain-lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
Kedua balancer tersebut mempunyai keistimewaan sebagai berikut:

Item Tipe Off-the-car On-the-car balance


balance
Static balance Tinggi Tinggi
Ketelitian Dynamic balance Tinggi Tidak terlalu tinggi
Kemudahan Static balance Mudah Cukup mudah
balancing Dynamic balance Mudah Cukup sulit (beberapa balancer
tidak dapat mengukur dynamic
balance dengan tepat)

Modul/Balans roda/ ban


33
Gambar 30. Wheel balancer OFF-THE-CAR TYPE

Gambar 31. Wheel balancer ON-THE-CAR TYPE

Dahulu, off-the-car type balancer dan on-the-car type balancer dipakai sendiri-sendiri
untuk memperbaiki balance roda. Tetapi sekarang, untuk memperbaiki getaran yang
keras (goncangan body, getaran kemudi, dan lain-lain) yang terjadi pada kecepatan
tinggi, yang tidak dapat diperbaiki dengan cara terdahulu ; pertama, lakukan static
balance secara tersendiri dengan menggunakan off-the-car balancer, dan kemudian
lakukan dynamic balance dengan ban terpasang pada kendaraan (on-the-car balancer).
Pada akhirnya, ban diperiksa deviasinya dari tengah ban dan masalah lain yang
mungkin muncul sebagai deviasi pada static balance, serta yang lain-lain diperbaiki
dengan menggunakan on-the-car balancer.

Modul/Balans roda/ ban


34
2. Perhatian Pada Saat Membalans Roda

a. Perhatian sebelum membalans roda


Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
1). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang
terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread
pecah atau rusak.
2). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian
dalam pelek.
3). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
4). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban
(Dengarkan suara di dalam ban).

b. Perhatian untuk off-the-car balancing


1). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
2). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
3). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik harus
diperbaiki terlebih dahulu.

c. Perhatian untuk on-the-car balancing


1). Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengan
tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.
Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
2). Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
3). Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda
sehingga pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk
selanjutnya tidak berubah posisi.

d. Membalans statik
1). Melepaskan roda dari kendaraan
2). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan
penyeimbangan
3). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan
bobot timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
4). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
5). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan
statis tidak baik.

e. Membalans dinamik
1) Mengangkat mobil pada bagian yang akan dilepas rodanya
2) Menyangga dengan jack stand untuk pengaman

Modul/Balans roda/ ban


35
3) Melepas roda dari hubungan porosnya dengan membuka mur-murnya
secara menyilang
4) Membersihkan kotoran atau bobot penyeimbang dari roda dengan wheel
plier (penjepit khusus)
5) Memeriksa tekanan ban supaya sesuai dengan spesifikasi
6) Memeriksa keadaan pelek dan ban (bagian yang aus)
7) Mencatat ukuran ban dan ukuran pelek
8) Melepas adaptor dari poros utama dinamik wheel balancer dengan
memutarkan mur pengikat
9) Setelah jumlah pemegang universal pada adaptor sesuai dengan jumlah
lubang baut dari roda (misalnya : 4,5 atau 3 lubang). Roda gigi 1 tepat pada
0, roda gigi yang lain tepat pada tanda panah (sesuai dengan jumlah lubang
yang diperlukan)
10)Menempatkan adaptor pada penyanggah roda
11)Menyetel tangkai universal dengan jalan memutarkan salah satu gigi
universal sesuai dengan lubang-lubang baut roda dan roda gigi yang akan
ikut berputar
12)Memasang roda pada adaptor dilaksanakan di atas penyangga roda Catatan
: Bila lubang baut pada roda mempunyai garis tengah lebih besar dari
universal dapat dipergunakan selongsong yang tersedia.
13)Mengeraskan Flens pengikat dengan menggunakan palu kayu/plastik
14)Mengeset gram meter dalam keadaan mesin berjalan pada kedudukan "O".
15)Mengeset phase meter dalam keadaan berjalan pada kedudukan "0"
16)Memasang roda yang telah terpasang pada adaptor ke sumbu utama dari
mesin penyeimbang
17)Mengeraskan mur pengikat pada sumbu utama dengan kekuatan tangan
(tidak boleh dengan alat-alat lain) dengan memutar roda dengan tangan
18)Memberi tanda pada roda dengan kapur sesuai dengan pembagian skala
yang terdapat pada poros utama
19)Mengatur rim diameter selector sesuai dengan garis tengah ban/roda
20)Mengatur rim width selector sesuai dengan ukuran lebar dari ban/roda
21)Mengatur plane selector untuk menentukan pembebanan.
Catatan : Pada angka 1 untuk penyeimbang roda bagian luar
Pada angka 2 untuk penyeimbang roda bagian dalam.
22)Menekan tombol on alat penyeimbang setelah steker dipasangkan
23)Membaca jumlah gram bobot penyeimbang pada gram meter
24)Membaca tempat kedudukan penyeimbang pada phase meter
25)Menekan tombol off alat penyeimbang dan mengerem sampai roda berhenti
26)Mencocokkan angka dari phase meter dengan angka pada sumbu utama,
roda diputar dengan tangan.
a. Memasang bobot penyeimbang pada roda sesuai dengan berat dan
tempat dari pembacaan gram meter/phase meter. Setellah adaptor
dan roda dilepas dari poros utama.

Modul/Balans roda/ ban


36
b. Mengecek pembebanan balancing dengan menghidupkan kembali
pesawat penyeimbang, sampai jarum gram meter harus berada pada
daerah hijau.
Catatan : Apabila jarum gram meter tidak berada pada daerah hijau
maka pengukuran harus dimulai kembali seperti semula.
c. Melepaskan adaptor dari poros utama pesawat penyeimbang roda
d. Melepaskan roda dari adaptor dengan meletakkan di atas penyangga
roda/standart
e. Memasang kembali roda pada mobil

c. Rangkuman :

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban


Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a). Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-lain yang
terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah
atau rusak.
b). Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian
dalam pelek.
c). Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d). Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan
suara di dalam ban).

2. Perhatian untuk off-the-car balancing


a). Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b). Membalans roda sampai diperoleh harga O g.
c). Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik harus
diperbaiki terlebih dahulu.

3. Perhatian untuk on-the-car balancing


a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengan
tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.
Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga
pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya
tidak berubah posisi.

Modul/Balans roda/ ban


37
4. Prosedur membalans static
Ada dua tipe wheel balancer yaitu off-the-car balancer yang dalam
pengoperasiannya perlu melepaskan ban dan mobil, balancing dilakukan secara
independent, dan on-the-car balancer yang dalam pengoperasiannya, balancing
melibatkan semua bagian yang berputar (pelek, teromol rem dan axle hub, dan lain-
lain) sementara roda masih terpasang di kendaraan.
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada peiek sebelum dilakukan
penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan bobot
timah pada pelek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan statis
tidak baik.

d. Tugas
Lakukan balans roda / ban menggunakan off-the car balancer?

e. Tes Formatif
1. Jelaskan prosedur yang perlu dilakukan sebelum membalans roda/ban ?
2. Jelaskan langkah-langkah membalans statik pada ban/roda ?

f. Kunci Jawaban Formatif


1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum membalans roda/ban
Bila membalans roda, pertama periksalah kondisi ban :
a) Periksalah kemungkinan ada potongan logam atau batu dan lain-latn yang
terselip pada alur tread, dan periksalah juga kemungkinan bagian tread pecah
atau rusak.
b) Periksalah kemungkinan ada lumpur atau pasir yang melekat pada bagian dalam
pelek.
c) Periksalah apakah getaran ban jelas terlihat.
d) Periksalah kalau-kalau ada benda asing yang masuk di dalam ban (Dengarkan
suara di dalam ban).

2. Perhatian untuk off-the-car balancing


a) Membalans roda dilakukan setelah run-out ban diperbaiki.
b) Membalans roda sampai diperoleh harga o g.
c) Pakailah selalu wheel balancer yang terawat dengan baik dan mempunyai
ketelitian yang tinggi. Wheel balancer yang tidak bekerja dengan baik harus
diperbaiki terlebih dahulu.

Modul/Balans roda/ ban


38
3. Perhatian untuk on-the-car balancing
a) Pada saat membalans roda penggerak (drive wheel), gerakkan roda dengan
tenaga mesin dan kecepatan ditambah atau dikurangi secara bertahap.
Perhatikan agar kendaraan jangan sampai berjalan.
b) Pada kendaraan dengan wheel cap, lakukan perbaikan dengan wheel cap
terpasang.
c) Setelah membalans roda, buatlah tanda pemasangan pada hub dan roda sehingga
pada waktu pembongkaran dan pemasangan ban dari pelek untuk selanjutnya
tidak berubah posisi.

4. Membalans statik
a). Melepaskan roda dari kendaraan
b). Melepaskan seluruh masa bobot yang ada pada pelek sebelum dilakukan
penyeimbangan
c). Memperbaiki keseimbangan statis roda, yaitu dengan cara menjepitkan bobot
timah pada peiek, berlawanan dengan posisi bagian yang berat.
d). Memeriksa kembali (menyeimbangkan roda) untuk memastikan hasil yang
diinginkan
e). Memeriksa roda dengan keseimbangan dinamik, apabila keseimbangan statis
tidak baik.

g. Lembar Kerja
1. Alat dan Bahan
a). Mobil lengkap dengan roda ban dalam dan peleknya
b). Alat pembalans ban/roda dan bobot pembalans
c). Kunci ban
d). Dongkrak
e). Buku manual penggunaan alat pembalans roda

2. Keselamatan Kerja
a). Gunakanlah peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
b). Ikutilah instruksi dari instruktur ataupun prosedur kerja yang tertera pada
lembar kerja.
c). Mintalah ijin dari instruktur anda bila hendak melakukan pekerjaan yang tidak
tertera pada lembar kerja.
d). Gunakan tekanan kompresor sesuai tekanan yang diizinkan.
e). Bila perlu mintalah buku manual dari ban yang menjadi training object.
f). Gunakanlah jack stand untuk menyangga kendaraan.

Modul/Balans roda/ ban


39
3. Langkah Kerja
a). Persiapkan alat dan bahan praktek secara cermat, efektif dan efisien.
b). Perhatikan penjelasan prosedur penggunaan alat, baca lembar kerja dengan
teliti.
c). Lakukan balans ban/ roda sesuai prosedur yang benar!
d). Mintalah penjelasan pada instruktur mengenai hal yang belum jelas.
e). Buatlah catatan penting kegiatan praktek secara ringkas.

4. Tugas
a). Buatlah rangkuman pengetahuan yang anda peroleh setelah mempelajari
kegiatan belajar 3!
b). Buatlah laporan kegiatan praktik saudara secara ringkas dan jelas!

Modul/Balans roda/ ban


40
BAB III
EVALUASI
A. PERTANYAAN
1. Jelaskan gangguan pada kendaraan yang diakibatkan oleh roda/ban yang tidak
balans?
2. Jelaskan pengertian roda/ban yang tidak balans dinamik dan akibat yang
ditimbulkannya?
3. Lakukan balans roda secara off-the-car balancer pada sebuah mobil!

B. KUNCI JAWABAN
Gangguan pada kendaraan yang diakibatkan oleh roda/ban yang tidak
balans :
1. Jenis-jenis kerusakan komponen kendaraan akibat ban / roda tidak balans.
a). Pegas rusak / patah
b). Peredam getaran rusak ( seal bocor)
c). Bantalan roda rusak
d). Kerusakan pada ball joint
e). Keausan ban tidak wajar.

2. Keausan yang tidak wajar yang terjadi pada ban:


Keausan Spot/Spot Wear (Cupping). Keausan spot membentuk lekukan seperti
mangkok pada beberapa bagian tread roda dan terjadi jika kendaraan berjalan
pada kecepatan tinggi. Keausan semacam ini terjadi karena tread roda
mengalami slip pada interval yang teratur, seperti : bearing roda, ball joint, tie
rod end mengalami keausan yang berlebihan, teromol rem yang telah berubah
bentuk atau aus tidak merata menyebabkan terjadinya keausan spot dengan
ukuran yang cukup besar melingkar pada ban.

Gambar 32. Keausan Spot

Apabila ban/ roda tidak balans, maka akan terjadi keolengan atau getaran pada
kendaraan. Getaran yang dipindahkan ke badan mobil, dalam kecepatan tertentu,
akan dapat merusak komponen-komponen kendaraan, antara lain : pegas
rusak/patah, peredam getaran rusak, bantalan-bantalan roda rusak, kerusakan
pada ball joint, dan kerusakan pada lengan-lengan kemudi. Jadi ban/ roda yang

Modul/Balans roda/ ban


41
balans dapat : menjamin keselamatan di jalan, menambah rasa aman berkendaraan
dan menambah umur kendaraan.

3. Getaran
Masalah getaran ban dibagi dalam : Body shake, 'steering flutter, dan steering
shimmy.

a). BODY SHAKE (Body Bergoncang)


Yang dimaksud dengan goncangan disini adalah getaran vertikal atau lateral
yang terjadi pada body kendaraan dan roda kemudi, bersama-sama dengan
getaran tempat duduk. Penyebab utama goncangan adalah roda yang tidak
balance, run-out yang berlebihan, dan rigiditas ban yang tidak seragam. Jika
masalah tersebut diperbaiki, maka goncangan biasanya akan hilang. Goncangan
biasanya tidak dapat dirasakan pada kecepatan di bawah 80 km/jam. Di atas
kecepatan ini, goncangan akan semakin terasa, tetapi kemudian menurun pada
kecepatan tertentu. Jika goncangan terjadi pada kecepatan 40-60 km/jam,
penyebabnya biasanya run-out roda yang berlebihan atau ban yang kurang
seragam. Goncangan pada kecepatan rendah biasanya tidak banyak disebabkan
oleh roda yang tidak balance).

Gambar 33. Bodi bergoncang akibat roda tida balans

b). STEERING SHIMMY DAN FLUTTER


Shimmy adalah getaran roda kemudi pada arah memutar. Penyebab utama
shimmy adalah roda yang tidak balance, run-out yang berlebihan dan/ atau
rigiditas ban yang tidak seragam. Bila masalah ini diperbaiki maka shimmy akan
hilang. Kemungkinan penyebab lainnya adalah steering linkage rusak, keausan
suspensi yang berlebihan dan kesalahan wheel alignment.
Shimmy dibagi menjadi dua tipe yaitu : getaran yang terjadi pada kecepatan
yang relatif rendah (20-60 km/jam) dan getaran (yang disebut "flutter") yang
terjadi pada kecepatan tertentu di atas 80 km/jam.

Modul/Balans roda/ ban


42
Gambar 34. Goncangan shimmy akibat roda tidak balans

c) Pengertian tidak balans dinamik


1) Roda tidak sama berat disekeliling penampang lingkaran ban/roda
2) Titik-titik yang lebih berat terletak tidak ditengah-tengah penampang
ban/roda
Akibat yang ditimbulkan pada kendaraan :
1) Saat roda berputar, titik-titik yang lebih berat akan tertarik ke garis tengah
roda.
2) Akibat pada roda, roda akan bergetar kearah samping
3) Pada roda kemudi akan terasa shimmy

C. KRITERIA KELULUSAN

Skor
Aspek Bobot Nilai Keterangan
(1-10)
Kognitif (soal no 1 dan 2) 3
Ketelitian pemeriksaan
2 Syarat lulus,
gangguan tidak balans
nilai minimal 70
Ketepatan prosedur
3 dengan skor
membalans ban/ roda
setiap aspek
Ketepatan waktu 1
minimal 7
Keselamatan kerja 1
Nilai Akhir

Kriteria Kelulusan :
70 s.d. 79 : memenuhi kriteria minimal dengan bimbingan
80 s.d. 89 : memenuhi kriteria minimal tanpa bimbingan
90 s.d. 100 : di atas minimal tanpa bimbingan.

Modul/Balans roda/ ban


43
BAB IV
PENUTUP

Modul ini hanyalah salah satu pengantar agar Peserta Didik memiliki kemampuan
membalans roda. Agar Peserta Didik menguasai ketrampilan ini dengan baik,
disarankan membaca buku manual tentang alat pembalans roda dan juga buku-buku
referensi tentang balans roda serta mengikuti latihan dengan disiplin dan tekun.

Peserta Didik yang telah mencapai syarat kelulusan minimal dapat melanjutkan ke
modul berikutnya. Sebaliknya, apabila Peserta Didik dinyatakan tidak lulus, maka
Peserta Didik harus mengulang modul ini dan tidak diperkenankan untuk mengambil
modul selanjutnya.
Jika Peserta Didik telah lulus menempuh modul ini, maka Peserta Didik berhak
memperoleh serfikat kompetensi membalans roda / ban.

Modul/Balans roda/ ban


44
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Group Step 2. Jakarta : PT. Toyota – Astra
Motor.

Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota – Astra Motor.

Anonim. (1995). Wheel alignment and tires Step 2. Jakarta : PT. Toyota Service
Training

Crouse, William Harry and Donald L. Anglin. (1993). Automotive mechanics.


Singapore : McGraw-Hill

William K. Tobold & Larry Johnson. (1977). Automotive Encyyclopedia. South Holland
: The Good Heart – Wilcox Company Inc. Publisher.

Modul/Balans roda/ ban


45

Вам также может понравиться