Вы находитесь на странице: 1из 8

METODA PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN LAPANGAN TENIS INDOOR TAHAP II


LOKASI : KONI SARIO
TAHUN ANGGARAN : 2018

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Lapangan Tenis Indoor Tahap II yang diselenggarakan
oleh Pokja Pengadaan Jasa Konstruksi, maka kami sebagai kontraktor telah mempelajari jenis-jenis
pekerjaan yang terdapat dalam Dokumen Pelelangan tentang spesifikasi teknis, Kerangka Acuan
Kerja, dan Risalah Aanwijzing, guna menyusun metode pelaksanaan untuk mendapatkan hasil Kerja
yang efisien dengan menerapkan langkah kerja berdasarkan urutan pekerjaan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud penetapan metoda kerja yang sesuai dengan Pekerjaan Pembangunan Lapangan Tenis
Indoor Tahap II ini adalah untuk mencapai Kualitas dan Kuantitas pekerjaan sesuai dengan
spesifikasi teknis, Kerangka Acuan Kerja serta selesai sesuai jangka waktu pelaksanaan.
Sedangkan untuk mencapai Kualitas dan Kuantitas pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis
dan Kerangka Acuan Kerja.

C. LOKASI DAN LINGKUP PEKERJAAN


- Lokasi
Tempat pelaksanaan pekerjaan ini yaitu KONI Kecamatan Sari Kota Manado

- Lingkup Pekerja
Penyedia yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan dalam jangka waktu
sebagaimana tercantum pada Dokumen Pelelangan, berdasarkan syarat umum dan syarat
khusus kontrak dengan mutu sesuai spesifikasi teknis dan harga sesuai kontrak Pekerjaan
Pembangunan Lapangan Tenis Indoor Tahap II.
Setelah menandatangani kontrak maka perusahaan kami berkewajiban melaksanakan pekerjaan
sesuai spesifikasi teknis yang disyaratkan serta gambar rencana dan pelaksanaan pekerjaan
harus diselesaikan sesuai dengan jangka waktu pelaksanaan 75 (tujuh puluh lima) hari Kalender.

II. METODE PENYELESAIAN PEKERJAAN

Sebelum melaksanakan pekerjaan di lapangan maka harus diadakan Rapat Pra Pelaksanaan ( Pre Cause
Meeting )

Setelah diadakan Rapat Pra Pelaksanaan maka akan segera melaksanakan pekerjaan di lapangan
dengan metode penyelesaian sebagai berikut :
A. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan yakni :


a) PEKERJAAN PERSIAPAN
b) PEMBANGUNAN GEDUNG
1. PEKERJAAN TANAH, PASIR DAN PONDASI
2. PEKERJAAN STRUKTUR
3. PEKERJAAN ATAP
c) PEKERJAAN AKHIR

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pagar Sementara dari Seng setingi 2 Meter
Pagar pengaman proyek dibutuhkan selama pelaksanaan pekerjaan berlangsung. Sebelum pagar
pengaman proyek dibuat, telebih dahulu dilakukan pengukuran untuk batas-batas area pekerjaan.
Pagar pengaman proyek dibuat dengan menggunakan penutup seng gelombang dan tiang kaso.
Pagar sementara didirikan mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk,
pada bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar
pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

2. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


Pekerjaan Pengukuran dan pemasangan bouplank meliputi pekerjaan pengukuran adalah
pekerjaan pemetaan/survey terhadap lokasi proyek yang akan dikerjakan, meliputi :
 Pengukuran batas luas lahan (site).
 Pengukuran batas bangunan.
 Pengukuran as bangunan.
 Penemuan peil bangunan berdasarkan titik ukur tetap yang telah ditentukan (Bench
Mark).
Bouwplank dibongkar setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan.

3. Pembuatan kantor sementara, dengan lantai plesteran


Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek di bangun kantor kerja untuk sementara untuk
tenaga Ahli ataupun ruang rapat sementara pada saat pelaksanaan agar pengawasan serta pengecekan proyek
selalu terkondisi. Kantor sementara dibuat dengan lantai di cor kemudian diplester serta ditempatkan didekat lokasi
pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalam pelaksanaan Pekerjaan.

4. Pembuatan gudang semen dan alat-alat


Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan di bangun gudang semen serta tempat penyimpanan peralatan kerja.
Gudang semen dan alat-alat ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalam
pelaksanaan Pekerjaan.

5. Penerangan/ listrik kerja


Listrik kerja diperlukan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan pemotongan besi, pompa air,
penerangan kerja serta power untuk mengoperasikan alat bantu kerja lainnya. Pengadaan listrik
kerja dengan membuat meteran listrik baru dengan pengajuan ke PLN atau dari
Genset tergantung dari efisiensinya terhadap pelaksanaan pekerjaan.

6. Penggunaan air kerja


Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja berfungsi
untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya. Untuk pengadaan
air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja. Pemasangan pompa air
dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk mendapatkan sumber air,
kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk keperluan kerja ditampung dalam
toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari sumber existing yang ada dengan
penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang telah ditentukan.

7. Keselamatan, Kesehatan kerja dan Lingkungan


Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan, Kontraktor bertanggung
jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, material dan peralatan teknis serta
konstruksi. Pekerja wajib menjaga keselamatan kerja di ruang kerja dengan melengkapi diri
dengan perlengkapan keselamatan kerja seperti safety line, rambu - rambu, papan promosi
keselamatan, dan lain - lain.
Wajib menjamin keselamatan tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan dari
segala kemungkinan yang terjadi dengan memenuhi aturan dan ketentuan kesehatan
dan keselamatan kerja yang berlaku (Jamsostek). Menyediakan obat-obatan menurut syarat-
syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan selalu siap
digunakan di lapangan, untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dari
pekerjaan.
Setiap pekerja diwajibkan menggunakan sepatu pada waktu bekerja dan di
lokasi harus disediakan Alat Pelindung Diri (APO) berupa safety belt, safety
helmet, masker/kedok las terutama untuk dipakai pada pekerjaan pemasangan kuda-kuda baja
dan pekerjaan yang beresiko tertimpa benda keras.

8. Mobilisasi Alat berat


Mobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule pemakaianya selambat-lambatnya satu hari sebelum
dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah sampai dilokasi pekerjaan. Semua peralatan yang didatangkan
harus mendapatkan rekomendasi dari direksi atau pengawas pekerjaan terlebih dahulu.

II. PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG


A. PEKERJAAN TANAH
1. Galian Tanah Pondasi Sumuran ( posisi sumuran )
Pekerjaan galian tanah sumuran dilakukan dengan menggunakan excavator dengan kedalaman yang telah
ditentukan yaitu sampai pada kedalaman galian sumuran atau sekitar 3,5 meter .

2. Galian Tanah Pondasi Sumuran ( dari muka tanah ke poor )


Pekerjaan galian tanah sumuran dilakukan dengan menggunakan excavator dengan kedalaman yang telah
ditentukan yaitu sampai pada kedalaman galian sumuran atau sekitar 1,5 meter.

3. Urugan Kembali galian


Pekerjaan urugan kembali galian tanah dikerjakan setelah pekerjaan pondasi selesai
dilaksanakan. Tanah hasil galian ditempatkan tidak jauh dari galian tanah karna bisa digunakan
kembali pada saat pengurugan tanah kembali. Apabila didalam hasil penggalian tersebut terdapat
sampah-sampah atau benda-benda yang nantinya dapat merusak dari hasil penggalian ini
dibuang ditempat yang aman dan tidak menganggu pekerjaan yang lainnya.

4. Urugan Pasir di bawah pondasi sumuran


Dasar galian pondasi diberi lapisan pasir/Urugan Pasir setebal 5 cm padat secara merata,
pemadatan pasir boleh disiram dengan air, adapun pasir yang dipadatkan harus melakukan
pengecekan ulang dan sampai merata.

5. Cor lantai kerja camp. 1 : 3 : 5 pondasi sumuran


Pekerjaan beton tumbuk ini dimulai dengan mengaduk adukan campuran PC:1 PS:3 KR: 5.
Setelah itu adukan diletakkan kedasar galian pondasi sumuran yang telah di taburkan pasir urug
dengan ketebalan sesuai pada gambar perencanan.
6. Cor lantai kerja camp. 1 : 3 : 5 dibawah sloof
Pekerjaan beton tumbuk ini dimulai dengan mengaduk adukan campuran PC:1 PS:3 KR: 5.
Setelah itu adukan diletakkan di bawah sloof yang telah di taburkan pasir urug dengan ketebalan
sesuai pada gambar perencanan.

7. Pondasi sumuran Ø 20 cm
Pekerjaan ini dimulai dengan memasang besi tulangan yang sudah dirakit sambungannya dan
pertemuannya diikat dengan kawat ikat, selanjutnya diletakkan pada bagian dalam pipa Ø 8".
Setelah sudah dapat di pasang kemudian dilanjutkan dengan pengecoran dengan menggunakan
Beton K-275 sesuai dengan ijin dari konsultan pengawas. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan,
Beton K-275 sudah memperoleh hasil pengujian.

8. Poer Sumuran 150/150/50


Pekerjaan ini dimulai dengan memasang besi tulangan yang sudah dirakit dengan sambungan
dan pertemuan besi diikat dengan kawat ikat, selanjutnya di pasang bekisting pada keempat sisi
sisinya. Untuk menentukan ketebalan selimut beton di pasang pengganjal antara bekisting dan
tulangan poer, kemudian dilanjutkan dengan pengecoran dengan menggunakan Beton K-275
sesuai dengan ijin dari konsultan pengawas. Kemudian bekisting yang dipasang dibongkar setelah
umur beton tercapai. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, Beton K-275 sudah memperoleh hasil
pengujian.

B. PEKERJAAN STRUKTUR
1. Sloof Beton 20/30
Untuk pekerjaan sloof di mulai dengan melakukan pengukuran elevasi sloof dari permukaan tanah
sesuai softdrawing dan dilakukan penarikan benang sebagai pedoman lurus dan sikunya bagunan
dan juga elevasi permukaan lantai. Kemudian dilanjutkan dengan memasang besi tulangan sloof
yang menghubungakan atara pondasi yang satu dengan yang lain, besi tersebut di ikat dengan
besi tulangan yang dari pondasi dan selanjutnya di pasang bekistingya. Untuk melanjutkan
pengecoranya di minta persetujuan konsultan pengawas dan apabila sudah di setujui maka di
lanjutkan pekerjaan pengecoranya untuk semua sloof dan untuk pekerjaan pembongkaran
bekesting di tunggu umur beton. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, Beton K-275 sudah
memperoleh hasil pengujian.

2. Kolom 30/60
Pekerjaan ini dimulai dengan memasang besi tulangan kolom yang sudah dirakit dan disambung
dengan besi stek dari pondasi dan sambungannya diikat dengan kawat ikat, selanjutnya
memasang bekisting dan bekisting ini di ukur dua sisi untuk menentukan vertikalnya. Setelah
vertikalnya sudah didapat, di pasang penyangga bekisting untuk menentukan ketebalan selimut
beton di pasang pengganjal antara bekisting dan tulangan kolom, untuk melanjutkan pengecoran
kolom diminta ijin dari konsultan pengawas dan apabila sudah disetujui dilanjutkan dengan
pengecoran kolom beton dengan menggunakan Beton K-275. Untuk pembongkaran bekisting
kolom ditunggu umur beton selama 14 hari. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, Beton K-275
sudah memperoleh hasil pengujian.

3. Balok Beton 20/30


Pekerjaan balok Beton ini di mulai dengan mengukur ketinggian antara muka lantai dengan balok
beton dan membuat tanda pada ujung kolom. Sebelum proses perakitan pembesian dikerjakan,
bekisting balok yang sudah di buat dipasang skafolding/perancah sebagai penyangga bekisting,
setelah skafolding/perancah dan bekisting selesai kemudian dilanjutkan dengan perakitan
pembesian balok dan pembesian dengan memperhatikan jarak pemasangan begel sesuaikan
dengan gambar perencanaan. Setelah bekisting dan pembesian balok di kerjakan dilanjutkan
dengan minta izin pengecoran pada pihak konsultan pengawas. Apabila sudah disetujui
dilanjutkan dengan pengecoran balok beton dengan menggunakan Beton K-275. Untuk
pembongkaran bekisting ini kami menunggu umur beton selama 21 hari. Sebelum pekerjaan ini
dilaksanakan, Beton K-275 sudah memperoleh hasil pengujian.

4. Ring Balok Beton 20/30


Pekerjaan ini dimulai dengan memasang besi tulangan ring balok yang sudah dirakit dengan
sambungan atau pertemuan besinya diikat dengan kawat ikat, selanjutnya dipasang bekisting
dengan penyangga bekisting untuk menentukan ketebalan selimut beton di pasang pengganjal
antara bekisting dan tulangan ring balok, untuk melanjutkan pengecoran balok diminta ijin dari
konsultan pengawas dan apabila sudah disetujui dilanjutkan dengan pengecoran balok beton
dengan menggunakan Beton K-275. Untuk pembongkaran bekisting balok ditunggu sampai
mencapai umur beton. Sebelum pekerjaan ini dilaksanakan, Beton K-275 sudah memperoleh hasil
pengujian.

C. PEKERJAAN ATAP
1. Pemasangan Plat Sambungan dari kolom t 20 mm
Setelah kuda-kuda lengkung Cremona selesai dirakit, kemudian kuda-kuda tersebut diletakkan
pada perletakan sesuai dengan gambar rencana atau petunjuk direksi/ konsultan pengawas.
Untuk memperkuat dan menjaga kedudukan posisi kuda-kuda maka pada kaki kuda-kuda
tersebut di atas dipasang Plat baja t 20 mm.

2. Pemasangan Plat Sambungan kuda-kuda t 12 mm


Plat baja t 12 mm dipasang disetiap sambungan antara pipa-pipa yang merangkai kuda-kuda,
sehingga kuda-kuda pipa tersebut menjadi lebih kukoh dan kuat. Pekerjaan ini dikerjakan sesuai
dengan gambar rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi atau konsultan pengawas.

3. Angkur Bout 19 mm
Untuk mengikat kolom dan kuda-kuda maka dipasang Angker Bout 19 mm sebagai penguat
sehingga kuda-kuda terpasang kokoh. Angker Bout 19 mm dipasang vertikal dari atas plat
sambungan menembus sampai ke kolom atau sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini
dikerjakan setelah memperoleh petunjuk dari direksi atau konsultan pengawas.

4. Pipa besi Ø 3" t= 3,2 mm


Pada perakitan kuda-kuda Cremona, pipa besi Ø 3" dipasang pada bagian atas dan bawah kuda-
kuda, atau seperti pada gambar rencana sesuai dengan petunjuk direksi atau konsultan
pengawas.

5. Pipa besi SCH 40 Ø 1.5" t= 2,8 mm


Pada perakitan kuda-kuda Cremona, pipa besi SCH 40 Ø 1.5" dipasang pada bagian tengah
kuda-kuda atau sebagai penyambung kuda-kuda pipa besi Ø 3" atas dan kuda-kuda pipa besi Ø
3" bawah, atau sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui oleh direksi atau konsultan
pengawas.

6. Pipa besi Ø 1" t = 2.8 mm


Pipa besi Ø 1" dipasang sesuai dengan gambar rencana , atau sesuai dengan petunjuk direksi
atau konsultan pengawas.
7. Pemasangan Gording CNP 100 100 X 50 X 20 X 3 (6m)
Setelah kuda-kuda lengkung Cremona selesai dirakit dan dipasang pada perletakannya masing-
masing, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan Gording CNP 100 100 X 50 X 20 X 3 (6m)
dengan penempatanya sesuai dengan gambar rencana dan petunjuk direksi atau konsultan
pengawas.

8. Plat penyanggah gording t.12mm


Untuk memperkokoh dan menjaga posisi Gording CNP 100 100 X 50 X 20 X 3 (6m) maka
dipasang plat penyanggah gording t.12 mm. dengan posisi atau kedudukan plat sesuai gambar
rencana atau sesuai dengan petunjuk direksi atau konsultan pengawas.

9. Sambungan pipa Ø 3"


Sambungan pipa besi Ø 3" digunakan untuk menyambung pipa besi Ø 3" yang satu dengan yang
lainnya sehingga memperoleh satu kesatuan kuda-kuda lengkung Cremona pipa besi Ø 3" atas
dan pipa besi Ø 3" bawah. Pekerjaan ini dikerjakan setelah memperoleh persetujuan dari direksi
atau konsultan pengawas.

10. Pemasangan besi Ø 12 ( antar gording )


Antara gording satu dengan yang lainnya, dipasang besi Ø12 untuk memperkuat atau
memperkokoh gording satu dengan gording yang lainnya. Pekerjaan ini dikerjakan setelah
memperoleh persetujuan dari direksi atau konsultan pengawas.

11. Trekstang besi Ø 12


Untuk melindungi gording dari lendutan, maka dipasang Trekstang dengan menggunakan besi
Ø12. Pekerjaan ini dikerjakan sesuai dengan gambar rencana atau setelah memperoleh
persetujuan dari direksi atau konsultan pengawas.

12. Mengerjakan pekerjaan perakitan


Pekerjaan perakitan dikerjakan di lokasi terpisa atau diarea bawah penempatan kuda-kuda sesuai
izin dan persetujuan direksi atau konsultan pengawas. Pekerjaan perakitan dikerjakan oleh tenaga
tukang yang terampil agar dihasilkan konstruksi yang baik dan rapih.

13. Mengerjakan pengelasan dengan las listrik


Pekerjaan pengelasan dilakukan dengan menggunakan las listrik dan dikerjakan oleh tenaga
tukang yang terampil sehingga menghasilkan pekerjaan yang baik dan rapih

14. Pekerjaan Pengecatan Meni Besi


Setelah pekerjaan pengelasan dan perakitan selesai dikerjakan, kemudian pada bidang besi dicat
dengan meni besi hal ini bertujuan untuk menghindari besi tersebut dari korosi.

15. Pemasangan atap spandek


Untuk melindungi Bangunan Gedung dari sinar matahari dan hujan, maka dipasang penutup atap
spandek dan dikerjakan setelah gording, trekstang dan besi antar gording sudah selesai
terpasang. Pekerjaan ini dikerjakan setelah memperoleh izin dan petunjuk dari direksi atau
konsultan pengawas serta dikerjakan oleh tenaga tukang yang terampil agar dihasilkan konstruksi
yang baik.
III. PEKERJAAN AKHIR
1. Administrasi dan Laporan
- Untuk memberikan Laporan secara berkesinambungan dan Kontinyu maka akan dibuat admistrasi
Laporan Berupa Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan dan Laporan Keadaan
Cuaca serta Back Up Data
- Sebagai Laporan Visual maka akan dibuatkan Laporan Dokumentasi Pelaksanaan Pekerjaan
mulai dari 0% s/d 100%

2. Pembersihan Akhir
Sebelum diadakan Serah Terima 1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib membersihkan
semua bagian Pekerjaan. Kontraktor Pelaksana juga harus membersihkan barang bekas/peralatan
yang diperlukan dari lokasi pekerjaan. Semua sisa material yang bisa digunakan lagi harus dibawa ke
luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman benar-benar bersih dan rapih.
III. PENUTUP

Setelah semua item pekerjaan yang tertuang dalam kontrak kami laksanakan, kami akan mengundang
Panitia Penerima Hasil Pekerjaan (PHO) untuk memeriksa hasil pekerjaan yang telah kami laksanakan.
Dan apabila didapati masih ada pekerjaan yang kurang sesuai dengan hasil obname dari Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan, kami akan melengkapi sampai pekerjaan tersebut dinyatakan telah sesuai
dengan volume yang tertera di dalam kontrak.

Untuk masa pemeliharaan 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender kami akan secara rutin untuk
megecek apabila ada pekerjaan yang telah kami selesaikan ternyata rusak yang disebabkan oleh
kelalaian atau kesengajaan kami dalam waktu pengerjaan, maka kami akan memperbaikinya sesuai
dengan Gambar Rencana yang ada.

Setelah masa pemeliharaan berakhir 180 (seratus delapan puluh) Hari Kalender, kami akan mengundang
Panitia Penerima Akhir Hasil Pekerjaan (FHO) untuk memeriksa pekerjaan yang kami laksanakan,
sekaligus menandatangani Berita Acara Penyerahan Akhir Pekerjaan.

Demikian Metode Pelaksanaan ini kami susun sebagai Garis Besar dari Pedoman pelaksanaan dan
Koordinasi serta Tahapan pelaksanaan pekerjaan kami. dengan harapan pekerjaan dapat selesai sesuai
rencana kerja (spesifikasi teknis) dan pekerjaan dengan hasil baik dapat berjalan sesuai dengan Jadwal
Waktu Pelaksanaan.

Вам также может понравиться