Вы находитесь на странице: 1из 2

KAUM MAMLUK DI MESIR

Satu-satunya penguasa Islam yang dapat memukul mundur tentara


Mongolia (Hulagukhan) ialah tentara Mamalik yang saat itu sedang
berkuasa di Mesir dibawah pimpinan Sulthan Baybars (1260-1277)
sebagai Sulthan yang terbesar dan termasyhur serta dipandang sebagai
pembangun hakiki dinasti Mamalik di Mesir. Dinasti Mamalik berkuasa
sejak tahun 1250 M. menggantikan dinasti Al Ayyubi dan berakhir tahun
1517 M. Karena dapat menghalau tentara Hulagukhan, Mesir terhindar
dari penghancuran, sebagaimana dialami di dunia Islam lain yang
ditaklukkan oleh Hulagu.Dinasti Mamalik ini mengalami kemajuan
diberbagai bidang. Kemenangannya terhadap tentara Mongolia menjadi
modal dasar untuk mengusai daerah-daerah sekitarnya. Banyak
penguasa-penguasa kecil menyatakan setia kepada dinasti ini. Dinasti ini
juga dapat melumpuhkan tentara Salib di sepanjang laut tengah. Dalam
bidang ekonomi, ia membuka hubungan dagang dengan Perancis dan
Italia, terutama setelah kejatuhan Baghdad oleh tentara Timur Lenk,
membuat Kairo menjadi kota yang sangat penting yang menghubungkan
jalur perdagangan antara Laut merah dan laut tengah dengan Eropah.
Hasil pertanian juga meningkat.Di bidang ilmu pengetahuan, Mesir
menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan
tentara Mongolia. Karena itu ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir,
seperti sejarah, kedokteran,astronomi,matematika, dan ilmu agama.
Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibnu Khalikan,
Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Di bidang astronomi dikenal nama
Nasir al-Din al –Tusi. Di bidang matematika Abu al Faraj al –‘Ibry.
Dalam bidang kedokteran: Abu Hasan ‘Ali al-Nafis penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’im al-Dimyathi
seorang dokter hewan, dan al- Razi, perintis psykoterapi. Dalam bidang
Opthalmologi dikenal nama Salah al-Din Ibnu Yusuf. Sedangkan dalam
bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikir
reformis dalam Islam, al Sayuthi yang menguasai banyak ilmu
keagamaan, Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Ilmu Hadits dan lain-lain.
Demikain pula dalam bidan arsitektur. Mereka membangun bangunan-
bangunan yang megah seperti sekolah-sekolah, masjid-masjid, rumah
sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah dan menara
masjid.Kerajaan Mamalik ini berakhir tahun 1517 disebabkan
banyaknya panguasa yang bermoral rendah, suka berfoya-foya dan
ditambah dengan datangnya musim kemarau panjang dan berjangkitnya
wabah penyakit. Dilain pihak munculnya kekuatan baru, yaitu kerajaan
Turki Usmani yang kemudia dapat memenangkan perang melawan
tentara Mamalik . Kemudian Mesir ini dijadikan salahsatu propinsi
kerajaan Usmani di Turki.
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke
FacebookBagikan ke Pinterest

Вам также может понравиться