Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Keperawatan
OLEH :
TAHUN 2011
2
Lampiran I
PROSES KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. UA
Umur : 63 Tahun
Pendidikan : PGA
No.cm : 093740
1) Keluhan utama
Pasien tiba di ruang tanggal 27 oktober 2010, pada jam 10.30 wib
dengan keluhan tangan kiri dan kaki kanan terasa nyeri, nyeri kepala
dan ekstremitas bawah bagian kanan kulit untuk digerakkan dan pasien
5) Genogram Keluarga
63
4
Keterangan :
: Laki-laki
: Laki-laki meninggal
: Perempuan
: Perempuan Meninggal
: Pasien
1) Pola nutrisi
Sebelum sakit pasien makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk pauk
bunga kol, tauge dan kerupuk melinjo. Pasien suka minum air kopi,
kacang-kacangan, bunga kol dan tauge serta kerupuk melinjo dan pola
2) Pola nutrisi/tidur
semalam pasien tidur ± 8 jam. Pasien tidur malam dari jam 22.00 Wib
5
sd 05.00 wib dan ditambah tidur siang dari jam 15.00 wib sd 16.00
wib.
Selama sakit pasien tidak dapat tidur karena ekstremitas bawah bagian
kanan terasa nyeri dan sulit untuk digerakkan, pasien hanya dapat tidur
3) Pola eliminasi
4) Pola aktivitas
pasien sendiri, karena pasien lemah nyeri sendi dibagian tangan dan
kaki, aktivitas pasien dibantu oleh keluarganya dan perawat dan pasien
5) Personal hygiene
6
Sebelum sakit : pasien mandi 2x sehari pagi dan sore memakai sabun
mandi, gosok gigi 1x sehari, ganti baju 1x sehari dan pasien sering
Selama sakit : pasien hanya diseka oleh perawat atau keluarga pasien.
d. Data Psikologi
e. Data Sosial
f. Data Spritual
Pasien adalah seorang muslim yang taat beribadah kepada Allah SWT,
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan Umum
4) Berat badan : 70 kg
Respirasi : 24 x/menit
Temperature : 36,6 0C
6) Skala nyeri :6
b. Pemeriksaan Khusus
1) Inspeksi
sekret.
8
simetris
2) Palpasi : Nyeri tekan pada tangan kiri dan kaki kanan, turgor kulit
jelek.
a. Reflek bisep
b. Reflek radius
c. Reflek Trisep
d. Reflek patella
e. Reflek Achiles
Tidak adanya reaksi fleksi plantar dari kaki kanan dan tidak juga
f. Reflek babinski
Positif terjadi respon gerakan ibu jari kaki dorsofleksi dan jari-
3. Pemeriksaan Neurologi
waktu sepenuhnya.
b. Mervus (ranial)
mata normal.
normal.
10. Accessories (IX) : Pergerakan kepala, otot leher dan bahu normal
5. Pemeriksaan Penunjang
KIMIA KLINIK
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan Darah Lengkap
Gula darah puasa 88 80 – 140 Mg/dl
(N) 80 – 125 Mg/dl
Gula darah PP 27 100 – 140 Mg/dl
Ureum 1,0 15 – 45 Mg/dl
Sedimen
Eritrosit 0–1 0 – 1 /LPB
Epitel 1–2
+2
Phospat
Pengobatan
Bedrest total
Diet MII
Ondecentron 10 / 8 jam
Acetaminoven 3 x 1
Aspirin 3 x 1
13
B. ANALISA DATA
Data Objektif :
Keadaan umum : lemah
Ekspresi wajah meringis
Skala nyeri 6
Tanda-tanda vital
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36,6 0C
HR : 76 x/menit
RR : 24 x/menit
Nyeri tekan pada tangan
kiri dan kaki kanan melalui
pemeriksaan palpasi.
2. Data Subjektif : Kerusakan ujung Hambatan
Pasien mengatakan tulang dan sendi mobilitas fisik
ekstremitas bawah bagian
kanan sulit untuk gerakan.
Pasien mengeluh lemah
Data Objektif
Keadaan umum : lemah
Pasien dalam mobilisasi
dibantu oleh perawat atau
keluarga.
Ekstremitas atas kekuatan
otot bagian kiri 25%, tidak ada
lesi.
Ekstremitas bawah
kekuatan otot bagian kanan
10%, tidak ada lesi.
Reflek otot patella pasien
abnormal.
14
Data Objektif :
Keadaan umum : lemah
Wajah pucat
Palpebra hitam
Pasien tidur sehari
semalam ± 4 – 5 jam perhari.
Skala nyeri 6
4. Data Subjektif : Kelemahan fisik Intoleransi aktifitas
Pasien mengatakan tidak
dapat melakukan aktivitas
sehari-hari (seperti makan,
mandi, BAB/BAK) karena
anggota gerak terasa kaku.
Pasien mengeluh lemah
Data Objektif
Keadaan umum lemah
Aktivitas pasien (seperti
makan, mandi, BAB/BAK)
dibantu oleh perawat atau
keluarga pasien.
Tanda-tanda vital :
TD : 140/90 mmHg
Suhu : 36,6 0C
15
HR : 76 x/menit
RR : 24 x/menit
C. Diagnosa Keperawatan
sendi.
D. Rencana Keperawatan
bagian kanan
10%, tidak ada
lesi.
22
E. CATATAN PERKEMBANGAN
P: Interval dilanjutkan
1. Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan
skala nyeri (1-10).
2. Monitor dan catat tanda-tanda vital
setiap 2 jam sekali.
3. Anjurkan untuk sering mengubah posisi
4. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat
pada waktu bangun dan waktu tidur.
5. Anjurkan pada pasien untuk istirahat
total selama serangan nyeri.
6. Kolaborasikan dengan tim medis untuk
mendapatkan obat anti nyeri.
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji keluhan pasien
2. Bantu pasien dalam melakukan latihan
gerak sehari-hari.
3. Beri masase pada ekstremitas yang
mengalami kelemahan.
4. Lakukan gerakan aktif dan pasif bagi
pasien.
5. Koordinasi upaya rehabilitasi
I:
fisioterapi.
A:
Masalah belum teratasi
P:
Intervensi dilanjutkan
1. Atur posisi tidur
yang nyaman.
2. Ciptakan suasana
yang tenang dan nyaman.
3. Tanyakan pada
pasien tentang faktor-faktor yang
I:
memudahkan pasien tidur.
4. Batasi
pengunjung
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji tingkat nyeri dengan menggunakan
skala nyeri (1-10).
2. Monitor dan catat tanda-tanda vital
setiap 2 jam sekali.
3. Dorong untuk sering mengubah posisi
4. Anjurkan pada pasien untuk istirahat
total selama serangan nyeri.
5. Kolaborasikan dengan tim medis untuk
mendapatkan obat anti nyeri.
P: Intervensi dilanjutkan
1. Kaji keluhan pasien
2. Bantu pasien dalam melakukan latihan
gerak sehari-hari.
3. Beri masase pada ekstremitas yang
mengalami kelemahan.
4. Lakukan latihan aktif dan pasif bagi
pasien.
I:
1.1 Mengkaji keluhan pasien disaat melakukan
aktifitas.
1.2 Memantau keadaan pasien setiap saat.
2.1 Menganjurkan kepada keluarga untuk
sering melatih gerakan pada anggota gerak
yang lemah.
3.1 Melakukan masase pada daerah tangan kiri
dan kaki kanan secara lembut.
3.2 Merubah posisi pasien setiap 2 jam sekali.
4.1 Melakukan latihan aktif dan pasif bagi
pasien.
4.2 Melakukan latihan pergerakan atau
40
ROM.
41
P: Intervensi dilanjutkan
1. Atur posisi tidur yang nyaman
2. Ciptakan suasana yang tenang dan
nyaman
3. Tanyakan pada pasien tentang faktor-
faktor yang memudahkan pasien tidur.
4. Batasi pengunjung
I:
1.1 Mengatur posisi tidur semi fowler atau
fowler berganti sesuai keinginan pasien.
2.1 Menganjurkan agar tamu yang datang
secara bergantian.
3.1 Menanyakan pada pasien tentang faktor
yang memudahkan pasien tidur.
4.1 Menyarankan pada keluarga agar tidak
membiarkan tamu masuk kedalam ruangan
selagi pasien tidur.
14.00 E:
Pada jam 14.00 Wib setelah tindakan
keperawatan dilakukan pasien mengatakan
sudah dapat beristirahat.
R:
Perhatikan perkembangan pasien pada hari
berikutnya dan intervensi dilanjutkan
43
P: Intervensi dilanjutkan
1. Berikan bantuan pada
aktifitas pasien agar dapat mengurangi
penggunaan energi pasien.
2. Bantu aktivitas
perawatan diri yang diperlukan.
3. Jelaskan pentingnya
istirahat dalam rencana pengobatan dan
perlunya keseimbangan aktifitas dan
istirahat.
I:
1.1 Memberikan bantuan pada aktifitas sehari-
hari sesuai kebutuhan.
1.2 Menganjurkan keluarga untuk membantu
pasien dalam melakukan aktivitas sehari-
harinya.
2.1 Membantu pasien dalam aktivitas
perawatan diri
2.2 Menganjurkan keluarga untuk membantu
perawatan pasien.
3.1 Menganjurkan pasien tirah baring untuk
mempercapat proses penyembuhan.
3.2 Menganjurkan pada keluarga tentang
pentingnya istirahat untuk proses
penyembuhan.
44
DAFTAR PUSTAKA
46
Carpenito – Moyet, Lynda Juall, 2007, Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 10,
EGC, Jakarta.
Carpenito – Moyet, Lynda Juall, 2006, Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 8, EGC,
Jakarta.
Mansjoer, Arif et All, 2001, Kapita Selekta Kodokteran, Edisi 3, Media Aescalalus,
Jakarta.
LEMBARAN KONSUL
PARAF
NO TGL URAIAN
PEMBIMBING