Вы находитесь на странице: 1из 7

Drama Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:
Fachrul Hanif Rumasukun (05)
Reza Rizki Fadilla (24)
XI IPS 3

Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta


SMAN 13 JAKARTA
Jl. Seroja No. 1 Rawa Badak Utara, Koja, Jakarta Utara 14230
Telp. 4302676 – Fax 4304580
Website : http://www.sman13jkt.sch.id
E-mail : @sman13jkt.sch.id
SKY VILLAGE
Pada tanggal 9 Mei 2019 tepat jam 07.00 gue pun berangkat sekolah seperti hari-
hari biasanya. Oh iya kenalin dulu nama gue Roro, ayah gue seorang dokter disalah satu
rumah sakit terkenal di daerah Jakarta Selatan dan ibu gue cuma ibu rumah tangga biasa.
Gue punya banyak temen dan punya sifat yang macem-macem. Dari yang egois, masa
bodoh, baik, pinter, dll. Gue juga punya temen yang bernama Rendi, ia anaknya sangat
sporty abis, ganteng, dan mempunyai attitude yang bagus. Rendi ini merupakan
saingannya si Reno dan rankingnya selalu berkejar-kejaran. Dan selanjutnya kenalin
temen gue yang pertama Namanya Reno, menurut gue Reno ini orang yang sangat amat
egois, pinter, dan sangat ambisius banget orangnya. Dia punya adik yang bernama Reni
sifatnya sangat bertentengan dengan dia, Reni sangat peduli terhadap orang lain,
mementingkan kebutuhan orang lain diatas kepentingan pribadi . Selanjutnya gue juga
punya temen kembar, Namanya Jodi dan Jhony. Ayahnya berprofesi sebagai seorang
dosen di universitas ternama di Indonesia bagian hukum. Kakak dari dua anak kembar ini
berpendidikan di Harvard University yaitu Universitas paling bergengsi di dunia.
Selanjutnya juga, gue punya temen yang bernama Resya, ia bisa di bilang primadonanya
sekolah, udah cantik, pinter, jago berorganisasi, dan dikenal di angkatan kita. Ayahnya
dokter dan kebetulan satu rumah sakit, cuma berbeda derpatement . Kita semua dari kecil
sudah bermain dan saling mengenal. Kita tinggal di salah satu perumahan yang dikenal
orang sebagai “perumahannya orang hebat” yaitu Sky Village. Sky Village diasumsikan
dengan orang-orang sebagi perumahan yang isinya orang-orang hebat. Sebenarnya
perumahan Sky Village sama saja dengan perumahan yang lainnya.

Bel pun berbunyi tepat pukul jam 08.00 pagi dan kita semua masuk ke kelas.

Jhony : Eh guys, gue takut nih sama hasil ujian kita. Well, secara jelas kita
udah semester 4 kita gabisa main-main lagi habis ini.

Resya : Jangan gitu dong! Gue juga takut.

Jodi : Ketakutan lo kan keberuntungan lo sya, pasti nilai lo bagus!

Resya : Amin!

Rendi : Guys, kalian udah nyiapin guru private buat sks semester tahun
depan?

Roro : Belom nih, gue masih bingung.

Resya : Belom nih


Jhony dan Jodi : Belom juga.

Rendi pun menengok kearah Reno untuk menanyakan apakah ia telah


menemukan tutor atau guru private untuk di semester 5. Reno terlihat murung.

Rendi : No, lo udah nemuin tutor belom buat di semester 5, lo katanya


mau masuk kedokteran UI, lo harus menemukan tutor yang bener
dan berualitas no.

Reno pun terlihat bingung untuk menjawab pertanyaannya Rendi. Reno berusaha
menutupi Pelatih Jung yaitu tutor yang sudah melatih ia selama di SMA. Pelatih Jung
memang mempunyai peratuturan yang amat sangat ketat dan dibimbing keras. Kita
semua memang belum mengetahui latarbelakang Pelatih Jung.

Reno : Udah kok! Ada Pelatih Jung! (dengan bahasa yang spontan)

Spontan Gue, Rendi, Jodi, Jhony, dan Resya kaget degan balasan yang diberikan
oleh Reno.

Rendi : Oh, oke no.

Guru mata pelajaran matematika tidak masuk karena berhalangan masuk,


akhirnya digantikan oleh wali kelas kami yaitu Bu Soo untuk membagikan hasil ujian kami,
memang sistem di sekolah kami tidak membagikannya secara lembaran ke orang tua
melainkan dengan cara membagikan melalui situs sekolah sehingga orang bisa melihat
dan mengaksesnya.

Bu Soo : Selamat Pagi, Anak-anak.

Anak Murid : Selamat Pagi, Bu.

Bu Soo : Hasil ujian kalian kemarin sudah keluar, ini saya akan bacakan. Oh
iya sebelumnya selamat untuk Rendi, kamu mendapatkan
peringkat satu se-angkatan di semester 4 ini. Dan selamat juga
kepada Reno dan Resya kalian juga juara 2 dan juara 3 se-angkatan
di semester 4 ini. Ibu senang karena setiap semester kelas kita
selalu menjadi yang terbaik. Ibu juga berharap jangan terlalu cepat
puas juga terhadap pencapaian kalian sekarang, intinya belajar
dan belajar lagi ya!

Anak Murid : Oke bu.


Bu Soo pun membagikan kartu hasil ujian kita semua, setelah selesai Bu Soo pun
keluar ruangan. Kemudian Jhony memberikan ucapan selamat terlebih dahulu ke Rendi
dan menghampiri Rendi.

Jhony : Wah, congrats manusia jenius!

Jodi dan Resya : Congrats! (sambil menghampiri meja Rendi)

Roro : Congrats manusia yang ambisius!

Rendi : Wah, thanks guys!

Resya melihat wajah reno yang memerah dan Resya mengucapkan selamat
kepada Reno.

Resya : Congrats juga ya no.

Jodi dan Jhony : Oh iya, congrats ya no.

Rendi : Congrats bro! (sambal mengadahkan tangan ke Reno)

Reno menggebrak meja dengan muka kesal dan keluar ruangan kelas.

Roro : Gue bilang apa kan, kalo dia diberi pujian gitu, gatau diri!

Jodi : Heh, mulut tuh mulut!

Resya : Nyesel gue kasih pujian ke dia!

Jhony : Udahlah namanya juga Reno, unik.

Rendi : Sstttt, udah ah jangan ngomongin orang.

Resya mulai membuka topik baru dengan membahas Pelatih Jung yaitu tutornya
si Reno.

Resya : Guys, kalian udah tau belom tentang latarbelakang kehidupannya


Pelatih Jung? Kok makin lama, gue makin penasaran ya? Kayak ada
yang aneh aja gitu gue

Roro : Nyokap gue pernah bilang ke gue, nyokap gue pernah baca artikel
tentang si pelatih Jung, sebentar ya gue cari dulu artikel yang
pernah nyokap gue kasih (roro pun mencari artikel tersebut).

Jhony : Emang Pelatih Jung kenapa?


Roro : Ini artikelnya!

Rendi, Resya, Jodi dan Jhony membacanya, dan spontan mengatakan

Rendi, Resya Jodi dan Jhony : Hah! Demi apa dia pernah ngebunuh suaminya sendiri?

Rendi : Demi Apa?

Resya : Guys, sebentar. Dulu Kak Dinda pernah ngebunuh Ibu nya sendiri
kan? Dan Kak Dinda juga dia tutorin sama Pelatih Jung?

Dahulu sebelum kedatangannya Keluarga Roro di Sky Village terjadi kasus


pembunuhan yang menimpa keluarga Kak Dinda, karena Kak Dinda dipaksa menjadi
dokter oleh orang tuanya dan tutornya itu men brainstormingkan Kak Dinda setelah
mendapatkan apa yang orang tuanya inginkan ia boleh balas dendam kepada orang
tuanya.

Jodi : Oh My God!

Jhony : Jangan bilang Kak Dinda ngebunuh Ibu nya di Sky Village gara-
gara di toxic-in sama pelatih Jung?

Roro : Gue sempet mikir begitu!

Rendi : Berarti Reno?!

Resya : Oh My God!

Bel Istirahat pun tiba, dan tiba-tiba Jhony mengajak kita semua ke kantin.

Jhony : Guys, kantin yuk!

Resya : Yuk, gue laper nih!

Jodi dan Rendi : Yuk!

Roro : Tungguin sih, mau ngmabil dompet dulu.

Tiba-tiba ada seseorang orang asing masuk kelas kita, kita semua kira ada yang
memesan makanan online, sekolah kita memang membolehkan para pengantar makanan
masuk ke dalam area sekolah, tetapi yang ini agak aneh. Dan ia menghampiri Rendi dan
tiba-tiba ia munusuk bagian perut Rendi dengan cara menabrakan tubuhnya ke Rendi.
Dan orang tersebut melarikan diri. Kami pun panik karena keadaan kelas sudah kosong
hanya kami berlima yang belum turun ke kantin.
Resya dan Roro : Rendi! (sambil menghampiri Rendi yang tergeletak)

Jhony : Jod cepat panggil guru atau siapapun, minta pertolongan!


(dengan nada sangat tegas)

Jodi : Oke, Tunggu sebentar gue nyari bantuan.

Jhony : Ro, lo hubungi ambulance sekarang juga! (dengan nada tegas)

Roro : Tapi Jhon? (sambil ketakutan dan syok)

Jhony : SEKARANG RO! (dengan nada yang tinggi)

Jodi pun tak kunjung datang dan Ambulance dalam perjalanan dan datanglah
teman kami yang bernama Ricky

Ricky : Ini kenapa? (sambil syok)

Jhony : Tadi Rendi ditusuk sama orang asing, kita semua ngira itu
pengantar makanan dan gatau dia orang asing?

Ricky : Orang asingnya pake baju hitam dan topi hitam bukan?

Resya : Lho kok lo bisa tau? (dengan nada penasaran)

Ricky : Tadi gue ke toilet pengen buang air kecil, terus gue ngedenger
percakapannya si Reno sama gatau siapa tapi ngebahas si Rendi
dan katanya si penelfon dia bakal ngirimin orang yang tadi gue
sebutin ciri-cirinya.

Roro : Pasti Pelatih Jung yang di hubungin Reno!

Rendi pun sudah tidak kuat lagi dikarenakan pendarahannya yang terlalu banyak
dan tidak ada pertolongan medis, dan Rendi pun menghembuskan nafas terakhirnya.

Roro : Ren? Rendi? (sambil menangis)

Resya : Rendi, lo masih kuat kan ren? Ren dengerin gue, masih bisa
dengerin gue kan ren? Rendi! (sambil menangis dan belom
menerima kepergian Rendi)

Jhony : Makasih ya Ren, udah mau jadi sahabat terbaik gue, makasih
udah jadi orang yang plaing optmis dan nyemangatin kita semua
kalo ada masalah pasti lo ada, makasih juga udah jadi yangg
penyabar. (sambil menangis sesegukan dan menutup mata Rendi)
Ricky : Ren, yang sabar ya. Gue ga bakal senyangka ini kalo lo bakal pergi
secepet ini!

Pihak Medis pun baru tiba dan mengoptimalkan denyut jantungnya Rendi kembali
dan akhirnya pun sama Rendi tidak dapat di tolong. Pihak Kepolisian pun datang untuk
menginvestivigasi masalah ini dan kami menjelaskan semua apa yang terjadi dan semua
bukti yang kita punya. Pelatih Jung pun ditangkap akibat melalukan tindakan
pembunuhan dan Reno di tangkap atas motif pembunuhan berencana. Alasan Reno
membunuh Rendi karena dari kecil Reno selalu kalah bersaing dengan Rendi dalam hal
apapun dan juga ia terbawa emosi juga karena di SMA ini Rendi selalu mendapatkan
rangkin 1 angkatan.

Вам также может понравиться