Вы находитесь на странице: 1из 11

RESPON TANAMAN KACANG TANAH TERHADAP BERBAGAI JENIS

PUPUK PADA ENTISOLS DI KELURAHAN TONDO

Karlina Muhsin1, Yosep Patadungan dan Muhammad Basir2


karlina_muhsin@gmail.com
1
Mahasiswa Program Studi Ilmu-Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako
2
Dosen Program Studi Ilmu-Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This study aimed to determine the effect of various kind of fertilizers (biological fertilizer,
biological fertilizer + chicken manure, chicken manure, NPK and manure goat) on the growth of
peanut plants (Arachis hypogaea L.) in the Entisols soil at Tondo Village. This study was
conducted in April to July 2015 in the Tondo Village. This study used a Randomized Block Design
(RBD) a factor of 6 (six) treatment using the controls, biological fertilizer, biofertilizer + chicken
manure, chicken manure, NPK fertilizer, and manure goat repeated 3 times so that the number of
treatment tested a total of 18 plots. Results of this study shows that the use of organic and
anorganic fertilizers have an effect on height of peanut plant and number of leaves when compared
with controls. Where the provision of all types of organic and inorganic fertilizer (manure goat,
NPK fertilizer, chicken manure, combined with the biofertilizer, chicken manure, and fertilizer
biological) effect on the height and number of leaves peanuts. These results are consistent with the
measurement of the dry weight of seeds, dry weight of brangkasan, P-total soil, total P-Plant and
soil microbes. It is also found that biofertilizer combined chicken manure showed the highest
performance. In addition, researchers also believe that the use of biological fertilizers and manure
have an impact on the environment better because it can improve soil structure over the long term.
Keywords: peanut, organic fertilizer, anorganic fertilizer and Entisols.

Kacang tanah merupakan salah satu produk kacang garuda dan bumbu pecel
tanaman pangan penting di Indonesia dan dengan kadar gizi yang tinggi.
mempunyai peran strategis dalam Kebutuhan yang cukup besar ini, jika
perekonomian nasional, mengingat fungsinya tidak diimbangi dengan peningkatan produksi
yang multiguna, sebagai sumber pangan, yang memadai, akan menyebabkan Indonesia
pakan, dan bahan baku industri. Kebutuhan harus mengimpor kacang tanah dalam jumlah
kacang tanah dalam negeri untuk pakan besar. Kacang tanah termasuk ke dalam
mencapai 3,48 juta ton pada tahun 2012; 4,07 golongan tanaman pangan yang sudah sangat
juta ton pada tahun 2014 dan diprediksi dikenal oleh seluruh masyarakat dunia. Di
meningkat menjadi 6,6 juta ton pada tahun Indonesia kacang tanah mendapat prioritas
2015 (Badan Pusat Statistik, 2014). kedua untuk dikembangkan dan ditingkatkan
Sasaran peningkatan produksi pangan produksinya setelah padi. Kebijakan
adalah swasembada karbohidrat non terigu pemerintah ini didorong oleh meningkatnya
yang sekaligus meningkatkan gizi kebutuhan untuk pangan, bahan baku industri
masyarakat melalui penyediaan protein, (makanan dan minyak goreng), dan pakan
lemak, vitamin A dan vitamin B. Salah satu hewan (ternak dan ikan) (Cahyono, 2007).
tanaman pangan yang dapat memenuhi dan Kacang tanah termasuk salah satu komoditi
meningkatkan gizi adalah tanaman kacang yang masih rendah produktivitasnya di
tanah. Dalam pemanfaatan untuk industri tingkat petani. Upaya peningkatan
makanan, kacang tanah digunakan sebagai produktivitas kacang tanah tidak bisa hanya
menggantungkan diri pada hasil kacang tanah

1
2 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 1-11 ISSN 2302-2027

yang ditanam di lahan sawah, tetapi lahan Entisols mempunyai kejenuhan basa
kering atau tegalan memiliki peluang yang bervariasi, pH dari asam, netral sampai
dapat dikembangkan sebagai penghasil alkalin. KTK juga bervariasi baik untuk
kacang tanah yang potensial (BPTP, 2002). horizon A maupun C, mempunyai nisbah
Potensi lahan untuk perluasan areal C/N < 20% dimana tanah yang mempunyai
tanam masih cukup besar. Hal ini merupakan tekstur kasar berkadar bahan organik dan
salah satu upaya untuk meningkatkan nitrogen lebih rendah dibandingkan tanah
produksi kacang tanah nasional terutama yang bertekstur lebih halus. Hal ini
dengan memanfaatkan lahan kering yang disebabkan oleh kadar air yang lebih rendah
masih banyak tersedia, dengan total luas dan kemungkinan oksidasi yang lebih baik
areal 52,4 juta hektar yang tersebar di seluruh dalam tanah yang bertekstur kasar juga
Indonesia (Kasno dkk, 2005). Akan tetapi penambahan alamiah dari sisa bahan organik
sebagian besar lahan tersebut merupakan kurang dari pada tanah bertekstur halus
lahan kering marginal. Lahan kering (Munir, 1996).
marginal merupakan lahan yang mempunyai Menurut Oosterhuis (2000), pemakaian
tingkat kesuburan tanah rendah, bereaksi pupuk buatan/anorganik (terutama N) sering
masam dengan pH tanah di bawah 5,5 dan meningkatkan ketersediaan unsur dalam
kandungan hara makro N, P, K, Ca dan Mg keadaan sangat tinggi dalam sesaat tetapi
rendah serta tingginya kelarutan Al dan Fe tidak berkesinambungan sesuai dengan
yang dapat meracuni pertumbuhan tanaman. pertumbuhan tanaman yang akhirnya
Luas dan kualitas lahan pertanaman menyebabkan pencemaran air tanah. Oleh
sangat ditentukan oleh jenis tanahnya. Tanah karena itu, pemanfaatan bahan organik dan
dengan kadar hara yang rendah akan pupuk hayati dalam pengelolaan hara tanah
mempengaruhi serapan hara dan produksi perlu dilakukan.
tanaman (Hakim et al., 1987). Usaha Menurut Mortvedt (1996) bahwa
peningkatan produksi tanaman kacang tanah pemakaian pupuk organik dengan dosis
memerlukan beberapa upaya antara lain tinggi dan berkelanjutan terutama yang
perbaikan cara bertanam, penggunaan berasal dari hewan mempunyai potensi
varietas unggul, mengatur populasi tanaman, sangat tinggi dalam meningkatkan
pengendalian hama/penyakit serta gulma, dan kandungan metal tanah seperti kadmium
usaha-usaha dalam perbaikan kesuburan (Cd), tembaga (Cu) dan zink (Zn). Selain itu,
tanah (Suprapto, 1998). dijelaskan pula bahwa keragaman hayati
Entisols merupakan tanah yang relatif tanah telah lama diketahui mempunyai
kurang menguntungkan untuk pertumbuhan peranan positif dan meningkatkan kesuburan
tanaman sehingga perlu upaya untuk tanah terutama rhizobia dan mikoriza.
meningkatkan produktivitasnya dengan jalan Mikroorganisme yang mampu meningkatkan
pemupukan. Entisols mempunyai kadar kesuburan tanah dan perbaikan pertumbuhan
lempung dan bahan organik rendah, sehingga tanaman sering dijual dalam suatu campuran,
daya menahan airnya rendah, struktur remah yang dikenal dengan pupuk hayati atau
sampai berbutir dan sangat sarang. Hal ini biofertilizer.
menyebabkan tanah tersebut mudah Penggunaan pupuk berbasis inokulan
melewatkan air dan air mudah hilang karena mikroba adalah sangat tepat di Indonesia,
perkolasi (Jamilah, 2003). dimana sebagai negara tropis, memiliki
Menurut Darmawijaya (1990), Entisols temperatur dan kelembaban bersifat katalis
umumnya cukup mengandung unsur P dan K sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan
yang masih segar dan belum siap untuk mikroba. Populasi biomass-mikroba dan
diserap tanaman tetapi kekurangan unsur N. aktivitas mikroba ditentukan oleh tinggi
Karlina Muhsin, dkk. Respon Tanaman Kacang Tanah Terhadap Berbagai Jenis Pupuk Pada Entisols……………..3

rendahnya temperatur tanah dan lingkungan Penelitian ini menggunakan Rancangan


(Insam, 1990). Peningkatan atau penurunan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 (enam)
biomass-N dipengaruhi oleh faktor iklim perlakuan menggunakan (P0) sebagai
khususnya temperatur (Sarathchandra dkk., kontrol, (P1) pupuk hayati, (P2) pupuk
1989; Ledger dkk., 1989). Selanjutnya hayati yang dipadukan dengan pupuk
Nicolardot dkk., (1994) mengungkapkan kandang ayam, (P3) pupuk kandang ayam,
bahwa terurainya biomass mikroba dalam (P4) pupuk NPK dan (P5) pupuk kandang
tanah sangat nyata dipengaruhi temperatur. kambing diulang sebanyak 3 kali sehingga
Sebanyak 40 % - 60 % unsur C dan N jumlah perlakuan yang diuji sebanyak 18
bergabung dalam biomass di dalam substrat petak.
(compartment) pada temperatur 20 °C - 80 Pada penelitian ini digunakan sampel
°C. Sedangkan pada temperatur 2 °C - 4° C tanah yang diambil dari lahan petani di
hanya 0 % - 40 % yang bergabung dalam Kelurahan Tondo. Pengamatan sampel
substrat (compartment). tanaman dilakukan pada seluruh populasi
Perbaikan yang dapat diberikan oleh tanaman dimana jumlah tanaman 80 per
berbagai jenis pupuk selain tercermin pada petak. Analisis tanah dan jaringan tanaman
pertumbuhan tajuk dan hasil yang lebih baik dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah
juga dicerminkan pada perbaikan akarnya. Fakultas Pertanian Universitas Tadulako.
Akar merupakan tempat utama yang Lahan yang digunakan sebagai areal
menerima signal perbaikan ataupun percobaan dibersihkan dari rerumputan
kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, kemudian dicangkul dengan kedalaman
perbaikan-perbaikan yang dapat diberikan kurang lebih 30 cm. Tanah dibersihkan dari
oleh berbagai jenis pupuk harus mampu lebih sisa akar rerumputan dan dibuat bedengan
dulu memperbaiki pertumbuhan akar. dengan ukuran 2 x 3 m. Jarak antar petak
Pertumbuhan akar yang terganggu juga akan dalam kelompok 60 cm dan jarak antar
menurunkan perkembangan pucuk (Gardner kelompok 1 m.
dkk, 1991). Benih yang digunakan adalah varietas
Berdasarkan uraian di atas penelitian lokal yang diambil dari petani setelah panen,
ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1) kemudian dijemur di bawah terik matahari
mengetahui respon tinggi dan jumlah daun selama 2 hari. Benih telah diseleksi terlebih
tanaman kacang tanah akibat pemberian dahulu dengan kriteria sebagai berikut: (a)
berbagai jenis pupuk pada Entisols, (2) biji utuh, (b) biji ukurannya seragam; (c)
mengetahui respon bobot kering biji dan kulit ari tipis dan mengkilap dan tidak
berat kering brangkasan kacang tanah akibat terdapat noda apapun pada bijinya; (d) biji
pemberian berbagai jenis pupuk pada tidak terserang hama maupun penyakit (e)
Entisols, (3) Mengetahui respon P-total biji bersih dari kotoran (f) biji tidak
tanah, P-tanaman dan total mikroba tanah tercampur dengan varietas lain (g) biji tidak
pada tanaman kacang tanah akibat pemberian keriput (Cahyono, 2007). Benih yang baik
berbagai jenis pupuk pada Entisols. berdaya tumbuh tinggi, pertumbuhannya
cepat, seragam, menghasilkan tanaman
METODE dewasa yang pertumbuhannya normal serta
berdaya hasil tinggi. Sebelum ditanam, benih
Jenis penelitian ini adalah penelitian
kacang tanah direndam dalam air yang diberi
eksperimen yang dilaksanakan dari bulan
larutan pupuk hayati dengan dosis 5 ml/5 l air
April sampai dengan Juli 2015 bertempat di
selama satu malam (±8 jam).
Kelurahan Tondo Kecamatan Palu Timur
Sebelum penanaman terlebih dahulu
Propinsi Sulawesi Tengah.
dilakukan penyiraman hingga kapasitas
4 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 1-11 ISSN 2302-2027

lapang pada semua petak. Selanjutnya benih bobot kering brangkasan (kg/petak), (3) P-
kacang tanah ditanam secara tugal dengan total tanah (mg/100g), P-tanaman (%) dan
menanam 2 biji per lubang pada kedalaman total mikroba tanah (×105 cfu/mg).
3 - 5 cm dan jarak tanam 20 x 37,5 cm. Pemanenan dilakukan setelah 90 hari.
Pemupukan dasar dilakukan bersamaan Apabila perlakuan berpengaruh nyata
waktu tanam sesuai dengan dosis anjuran. maka dilakukan uji lanjut beda nyata jujur
Pemupukan dasar menggunakan Urea, SP 36, (BNJ) pada taraf 5 %.
KCl dengan dosis masing-masing 100 kg/ha,
untuk petak yang luasnya 6 m2 maka setara HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan 60 g/petak. Pupuk hayati diproduksi
Dari hasil penelitian diketahui bahwa
oleh PT. Hayati Lestari dengan komposisi penggunaan pupuk organik dan pupuk
bakteri pelarut Phosphat, Azozpirillum, anorganik menunjukkan pengaruh signifikan
Yeast, dan Lactobacillus SP. Pupuk hayati terhadap peubah tinggi tanaman dan jumlah
sebanyak 30 ml dilarutkan dalam 5 liter air daun (Gambar 1 dan 2).
lalu disemprotkan pada tanaman yang diberi Tinggi tanaman kacang tanah selama
perlakuan pupuk hayati dan kombinasinya lima minggu setelah tanam dapat dilihat pada
selama tiga minggu berturut-turut. Pupuk Gambar 1. Melalui gambar ini diketahui
kandang ayam dan pupuk kandang kambing bahwa penggunaan berbagai jenis pupuk
30 ton/ha, atau setara dengan 18 kg/petak yang direpresentasikan oleh lima perlakuan
kemudian dicampur bersama tanah dan tidak berpengaruh terhadap peningkatan tinggi
difermentasi, pupuk NPK 200 kg/ha atau tanaman kacang tanah. Pengaruh penggunaan
setara dengan 120 g/petak. Pemberian pupuk pupuk hayati dan kombinasinya dengan
pada tanaman dilakukan dengan membuat pupuk kandang ayam terhadap tinggi
larikan di antara tanaman dengan jarak 7 - 10 tanaman lebih besar jika dibandingkan
cm dari tanaman. dengan pupuk lainnya.
Penyiraman tanaman menggunakan
gembor pada semua petak dan dilakukan 30

pada pagi dan sore hari hingga kapasitas


lapang. Sedangkan volume air yang diberikan
sebanyak 36 l/petak. Penyiraman dilakukan
Tinggi Tanaman (cm)

tergantung curah hujan yang turun dan 20


P0
kelembaban tanah, jika tanah masih lembab P1
dan hujan turun maka penyiraman tidak P2
P3
dilakukan. P4
10
Tanaman kacang tanah dipanen P5

setelah umur 90 HST. Ciri fisik tanaman


kacang yang sudah siap panen adalah, a)
Batang mulai mengeras, b) Daun mulai 0
menguning dan sebagian mulai gugur, c) I II III IV
Minggu Setelah Tanam
V

Polong jika diambil contohnya, sudah terisi


penuh dan keras, d) Warna polong sudah
Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman
cokelat kehitaman.Adapun variabel respon
Kacang Tanah Selama
yang diamati meliputi: (1) pertumbuhan
Pengamatan
tanaman (tinggi tanaman, jumlah daun), (2)
produksi/hasil bobot kering biji (kg) dan
Karlina Muhsin, dkk. Respon Tanaman Kacang Tanah Terhadap Berbagai Jenis Pupuk Pada Entisols……………..5

Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Beberapa MST


Tinggi Tanaman Kacang Tanah pada Beberapa MST (cm)
Perlakuan
1 2 3 4 5
P0 9,71c 15,07b 17,39d 20,48d 22,44d
PH (P1) 10,41a 16,44ab 21,00ab 24,37ab 26,74a
PH + PKA (P2) 10,61a 17,50a 21,71a 25,66a 27,31a
bc b bcd bc
PKA (P3) 10,02 15,66 19,15 23,25 24,92bc
NPK (P4) 9,81c 15,23b 18,32cd 21,77cd 23,96cd
ab ab abc ab
PKK (P5) 10,34 16,33 20,52 23,78 25,99ab
BNJ 5% 0,38 1,49 2,45 1,95 1,78
Ket.: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama, menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%.

Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil uji dapat meningkatkan jumlah daun tanaman
BNJ 5% pengamatan tinggi tanaman 1,2 dan kacang tanah. Dimana kelima perlakuan (P1,
3 minggu setelah tanam memperlihatkan P2, P3, P4 dan P5) menunjukkan jumlah
adanya kenaikan. Akan tetapi pada minggu daun kacang tanah yang lebih banyak jika
ke 4 dan 5 tinggi tanaman cenderung dibandingkan dengan kontrol/tanpa
menurun. penggunaan pupuk (P0).
Disisi lain, Gambar 2 memperlihatkan
bahwa penggunaan beberapa jenis pupuk
300
Jumlah Daun (Helai/Tanaman)

250

200
P0
P1
150
P2
P3
100
P4
P5
50

0
I II III IV V
Minggu Setelah Tanam

Gambar 2. Grafik Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah Selama Pengamatan.

Dari Tabel 2 diketahui bahwa pupuk


organik (pupuk hayati, pupuk kandang ayam
dan pupuk kandang kambing) serta pupuk
anorganik (NPK) menunjukkan pengaruh
terhadap variabel jumlah daun kacang tanah
pada minggu 1 - 5 setelah tanam secara
linier.
6 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 1-11 ISSN 2302-2027

Tabel 2. Rerata Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah pada Beberapa MST
Jumlah Daun pada Beberapa MST (helai)
Perlakuan
1 2 3 4 5
P0 34,36c 79,75b 109,36d 137,40c 163,85c
PH (P1) 43,00ab 94,70a 133,47ab 182,76ab 228,70ab
PH+ PKA (P2) 47,04a 95,51a 148,74a 199,03a 239,44a
PKA (P3) 37,94bc 83,92 ab
125,05 bcd
150,95bc 181,89bc
NPK (P4) 36,16c 82,41ab 111,10cd 146,81bc 181,51cb
PKK (P5) 39,00bc 92,86 ab
130,78 abc
168,97abc 198,07abc
BNJ 5% 6,03 13,25 20,02 39,09 48,48
Ket.: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama, menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%.

Hasil analisis statistik juga tertentu dengan akar tanaman tingkat tinggi
menunjukkan adanya perbedaan yang nyata (Hendromono, 1996). Hubungan kerja sama
pada 1-5 MST. Perlakuan pupuk hayati + yang saling menguntungkan tersebut ialah
pupuk kandang ayam secara nyata tanaman inang menerima nutrisi yang berupa
meningkatkan jumlah daun tanaman yang mineral, di lain pihak jamur menerima
lebih besar dibandingkan dengan perlakuan karbon sebagai hasil fotosintesis dari inang
lainnya (Tabel 2). Hal yang sama juga (Harley and Smith, 1983).
terjadi pada kacang tanah yang diberi pupuk Bakteri rhizobium adalah salah satu
kandang ayam. Hal ini dikarenakan pada contoh kelompok bakteri yang
perlakuan pupuk hayati atau biofertilizer berkemampuan sebagai penyedia hara bagi
mengandung mikroba yang diberikan ke tanaman. Bila bersimbiosis dengan tanaman
dalam tanah sehingga dapat meningkatkan kacang tanah, kelompok bakteri ini akan
pengambilan hara oleh tanaman dari dalam menginfeksi akar tanaman dan membentuk
tanah tanah dan udara. Umumnya digunakan bintil akar di dalamnya serta memfiksasi
mikroba yang mampu hidup bersama nitrogen. Rhizobium berpengaruh terhadap
(simbiosis) dengan tanaman inangnya pertumbuhan tanaman khususnya berkaitan
sehingga keuntungan diperoleh oleh kedua dengan masalah ketersediaan nitrogen bagi
pihak. Dimana tanaman inang mendapat tanaman inangnya (Sutanto, 2002).
tambahan unsur hara yang diperlukan Inokulasi kombinasi Rhizobium dan
sedangkan mikroba mendapat bahan organik jamur mikorizaarbuskular dapat
yang digunakan untuk aktivitas dan meningkatkan jumlah bintil akar dan
pertumbuhannya. Penggunaan yang menonjol biomassa tanaman (Bertham, 2007) dan
adalah mikroba penambat Nitrogen (N) dan pertumbuhan dan hasil tanaman
mikroba untuk meningkatkan ketersediaan (Saptaningsih, 2001). Hal ini disebabkan
Posfor (P) dalam tanah (Wachjar, 2006). karena kombinasi kedua pupuk tersebut dapat
Salah satu mikroba yang umum meningkatkan penyerapan P, pembentukan
digunakan sebagai pupuk hayati adalah bintil akar dan penambat nitrogen. Oleh
mikoriza dan rhizobium. Dimana dalam karena itu, penggunaannya secara bersamaan
penggunaan pupuk hayati ini juga pada suatu tanaman dimungkinkan dapat
mengandung mikroba mikoriza dan meningkatkan produktivitas tanaman
rhizobium atau yang dikenal dengan (Bertham, 2007).
biofertilizer jenis M-bio. Kata mikoriza Kombinasi perlakuan pupuk hayati
berasal dari bahasa Yunani yang mempunyai dengan pupuk kandang ayam dimaksudkan
arti “jamur akar” yaitu merupakan suatu kerja untuk meningkatkan jumlah mikroorganisme
sama saling menguntungkan antara jamur dalam tanah sehingga dapat menghasilkan
Karlina Muhsin, dkk. Respon Tanaman Kacang Tanah Terhadap Berbagai Jenis Pupuk Pada Entisols……………..7

pertumbuhan tanaman yang optimal. Hal ini baik. Selain itu pupuk kandang ayam dapat
juga dimungkinkan karena salah satu fungsi menyumbangkan unsur hara yang diperlukan
pupuk kandang ayam adalah memperbaiki tanaman seperti N, P, K dan beberapa unsur
struktur tanah sehingga tanaman dapat hara mikro berupa Fe, Zn dan Mo (Harsono,
menyerap hara dari dalam tanah dengan baik. 2009).
Oleh karena itu, kandungan unsur hara pokok Tabel 3 memperlihatkan kandungan
seperti nitrogen, fosfor dan kalium yang hara dari pupuk kandang ayam dan kambing.
terdapat pada pupuk kandang ayam lebih Dimana bahwa rasio C/N dari pupuk
banyak. Selanjutnya, ketika dipadukan kandang ayam sebesar 11,85. Rasio pupuk
dengan pupuk hayati maka menghasilkan kandang ayam ini lebih besar jika
nilai lebih baik/jumlah daun tertinggi bila dibandingkan dengan rasio pupuk kandang
dibandingkan dengan pupuk hayati itu kambing yaitu 11,71. Penulis menduga
sendiri. Pupuk kandang dapat mempengaruhi bahwa hal ini menyebabkan produksi
pertumbuhan tanaman disebabkan karena tanaman kacang tanah dengan pupuk
pupuk kandang adalah pupuk organik yang kandang ayam dan pupuk kandang ayam
tidak langsung digunakan oleh tanaman yang dkombinasikan dengan pupuk hayati
tetapi dapat memperbaiki struktur tanah lebih lebih baik jika dibandingkan dengan
sehingga tanah menjadi remah dan akar pupuk kandang kambing.
tanaman dapat menyerap unsur hara dengan

Tabel 3. Kandungan Hara dari Pupuk Kandang Ayam dan Kambing.


Sumber Pukan N (%) P (%) K (%) C-Organik (%) Rasio C/N
Ayam 1,38 0,10 2,54 22,58 16,36
Kambing 2,23 0,12 3,75 26,11 11,71
Sumber: Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Tadulako (2014).

Pengamatan terhadap bobot kering biji dan P-Total tanaman seperti yang terlihat
kacang tanah dan bobot kering brangkasan pada Gambar 3 (c) dan 3 (d). Dimana hal ini
kacang tanah, seperti ditunjukkan oleh sangat berkaitan dengan aktivitas mikroba
Gambar 3 (a) dan (b), juga memperlihatkan yang ada di dalam tanah, seperti yang ada
bahwa keduanya dipengaruhi oleh perlakuan pada Gambar 4.
yang diberikan dalam penelitian ini. Hal ini
kemungkinan dipengaruhi oleh P-Total tanah
Biji Kacang

300 10
per petak (kg)

a b
Bobot Kering Brangkasan
(gram)(kg/petak)

8
KeringTanah

Bobot 500 Biji Kacang Tanah

300 300
200
6
Tanah(gram)
Biji Kacang

BedengTanah

200 200
4
100
per Bedeng
Bobot 500Bobot

per Kacang

2
100 100
0 0
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P0 P1 P2 P3 P4 P5
Kontrol Pupuk Pupuk Hayati Pupuk Pupuk Pupuk Kontrol Pupuk Pupuk Hayati + Pupuk Pupuk
0 Hayati Perlakuan
+ Kandang Kandang NPK Kandang 0 Perlakuan Pupuk
Hayati Kandang Ayam Kandang NPK Kandang
Ayam Ayam Kambing
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P0 P1 P2 P3
Ayam P4 P5
Kambing

Perlakuan Perlakuan
100 0.20

d
(mg/100g)

c
Bobot 500 Biji Kacang Tanah

Bobot 500 Biji Kacang Tanah

80
300 300
(%)

0.15
(gram) (%)
P-Tanaman
(gram)

P-Tanaman

60
P-Total Tanah

0.10
200 200
40
per Bedeng

per Bedeng

0.05
20
100 100
0 0.00
P0 P1 P2 P3 P4 P5 P0 P1 P2 P3 P4 P5
Kontrol Pupuk Pupuk Hayati + Pupuk Pupuk Pupuk Kontrol Pupuk Pupuk Hayati + Pupuk Pupuk Pupuk
0 Hayati Perlakuan
Kandang Ayam Kandang NPK Kandang 0 Hayati Perlakuan
Kandang Ayam Kandang NPK Kandang
P0 P1 P2 P3
Ayam P4 P5
Kambing P0 P1 P2 P3
Ayam P4 P5
Kambing

Perlakuan Perlakuan

Gambar 3. (a) Kurva Bobot Kering Biji, (b) Kurva Bobot Kering Brangkasan, (c) Kurva P-
Total Tanah dan (d) Kurva P- Tanaman.
8 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 1-11 ISSN 2302-2027

terbanyak yaitu 2,353 kg/petak demikian juga


100 pada berat kering tanaman yaitu 6,17
kg/petak berbeda nyata dengan perlakuan
Total Mikroba Tanah

80
lainnya. Dari hasil penelitian diduga bahwa
(x 105 cfu/mg)
Tanah

300
60 pupuk hayati, pupuk kandang ayam dan
per Bedeng (gram)

pupuk kandang kambing dapat memberikan


Bobot 500 Biji Kacang

40
200
unsur hara yang optimal terhadap
20 pertumbuhan tanaman dan hasil produksi.
100
0
Hal ini juga tidak terlepas dari ketersediaan
P0 P1 P2 P3 P4 P5 unsur N, P dan K dari berbagai pupuk
Kontrol Pupuk PupukPerlakuan
Hayati Pupuk
0 Hayati + Kandang
Pupuk
Kandang
Pupuk
NPK Kandang tersebut sehingga berperan dalam
Ayam Ayam Kambing
P0 P1 P2 P3 P4 P5
pembungaan dan proses pembentukan
Perlakuan
Gambar 4. Kurva Total Mikroba Tanah polong.

Dari Tabel 4 diketahui bahwa


perlakuan pupuk hayati + pupuk kandang
ayam menghasilkan berat kering biji
Tabel 4. Bobot Kering Biji Kacang Tanah, Bobot Kering Brangkasan Kacang Tanah, P-Total
Tanah, P-Tanaman dan Total Mikroba Tanah
Perlakuan BKB (kg) BKBr (kg) P-TT (mg) P-TT (%) TMT(× 105 cfu/mg)
Kontrol (P0) 1,87d 4,50c 22,69f 0,09f 27,67d
ab ab b b
PH (P1) 2,24 5,67 70,82 0,13 79,33a
PH+PKA(P2) 2,353a 6,17a 74,86a 0,14a 85,33a
bc bc d d
PKA (P3) 2,10 5,00 46,89 0,11 48,33b
NPK (P4) 1,99cd 4,67c 33,22e 0,10e 32,33c
abc ab c c
PKK (P5) 2,14 5,50 64,83 0,12 53,33b
BNJ 5% 22,77 0,75 1,30 0,00 16,52
Ket.: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama, menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf uji BNJ 5%.

Hasil pengamatan P-total tanah dan P Sutarto et el., 1988). Unsur P bagi tanaman
yang diserap tanaman berpengaruh sangat merupakan unsur hara esensial makro yang
nyata seperti ditunjukkan Tabel 4. Hal ini penting setelah nitrogen. Tanaman
karena sumber P dalam larutan tanah mengambil hara P dalam jumlah besar,
merupakan bentuk P yang tersedia bagi walaupun jumlah P yang dibutuhkan tanaman
tanaman dapat berasal dari mineral-mineral atau yang terdapat dalam tanaman lebih kecil
tanah yang mengandung P, pupuk organik dibandingkan dengan N dan K. Namun
dan pupuk NPK yang ditambahkan. demikian, P dapat dianggap berperan sangat
Konsentrasi P dalam larutan tanah bervariasi penting dalam kehidupan tanaman. P yang
yaitu 0,01 - 0,06 ppm tergantung dari diserap tanaman dalam bentuk ion anorganik
keadaan lingkungan yang mempengaruhi cepat berubah menjadi senyawa fosfor
pelepasan P dari bentuk anorganik ke dalam organik. P bersifat mobil atau mudah
larutan tanah (Sanchez, 1992). Hara P bergerak diantara jaringan tanaman. Kadar P
penting sebagai pengatur berbagai dalam tanaman pada saat vegetatif berkisar
mekanisme dalam proses metabolik seperti antara 0,3 % - 0,5 % dari berat kering
fotosintesis, transportasi hara dari akar ke tanaman (Salisbury dan Ross, 1992).
daun, translokasi asimilat dari daun ke Perlakuan pupuk hayati + pupuk
seluruh jaringan tanaman (Sumarno, 1986; kandang ayam menunjukkan bahwa total
Karlina Muhsin, dkk. Respon Tanaman Kacang Tanah Terhadap Berbagai Jenis Pupuk Pada Entisols……………..9

mikroba tanah paling besar yaitu 80, 90 dan terendah pada semua parameter yang ukur.
86 x 105 cfu/mg. Hal ini diduga karena Hal ini disebabkan karena pemberian pupuk
perbaikan yang dapat diberikan oleh pupuk NPK pada tanah yang tidak cukup subur
organik selain tercermin pada parameter tidak mampu meningkatkan pertumbuhan
tumbuh yaitu tinggi tanaman dan jumlah tanaman, sehingga menyebabkan pencemaran
daun tanaman kacang tanah. Selain itu, air tanah terutama N karena pada saat
pengamatan juga dilakukan pada berat kering tersedia tidak semuanya diperlukan oleh
biji kacang tanah per petak (kg), bobot kering tanaman. Kelebihan nutrisi akan
brangkasan (kg/tanaman), P-total tanah menghambat pertumbuhan tanaman (Al-
(mg/100g), P-total tanaman (%), juga total Najar, 2002). Oleh karena itu, penggunaan
mikroba tanah yang lebih baik juga pupuk organik seperti pupuk hayati, pupuk
dicerminkan pada pertumbuhan akarnya. kandang ayam dan pupuk kandang kambing
Akar merupakan tempat utama yang dapat menjadi alternatif bagi petani.
menerima signal perbaikan ataupun
kekurangan nutrisi. Dengan demikian, KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
perbaikan-perbaikan yang dapat diberikan
oleh berbagai jenis pupuk harus mampu lebih Kesimpulan
dahulu memperbaiki pertumbuhan akar. 1. Pemberian berbagai jenis pupuk pada
Pertumbuhan akar yang terganggu juga akan Entisols berpengaruh sangat nyata
menurunkan perkembangan daun (Gardner, terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun
dkk, 1991). kacang tanah. Dimana dari hasil
Penelitian ini menunjukkan dengan eksperimen diketahui bahwa pemberian
nyata bahwa pupuk organik yang pupuk hayati dikombinasikan dengan
mengandung mikroorganisme yang diberikan pupuk kandang ayam memberikan
pada masing-masing perlakuan mampu pengaruh tertinggi dibandingkan dengan
memenangkan kompetisi yang sudah ada perlakukan lainnya. Selain itu, pemberian
didalam tanah walaupun tanah tersebut pupuk hayati, pupuk kandang ayam,
adalah Entisols di Kelurahan Tondo. Hal ini pupuk kandang kambing dan pupuk NPK
dikarenakan mikroorganisme yang berpengaruh tetapi tidak berbeda secara
ditambahkan memiliki beberapa kemampuan nyata.
khusus seperti meningkatkan ketersediaan P, 2. Pemberian berbagai jenis pupuk pada
N dan juga mikronutrisi sehingga mampu Entisols juga berpengaruh sangat nyata
membiakan diri dengan baik maka hasil terhadap bobot kering biji tanaman dan
positif akan dicirikan oleh tumbuhan yang berat kering brangkasan kacang tanah. Hal
tumbuh di atasnya. ini sejalan dengan pengamatan pada
Dari hasil pengamatan terhadap bobot variabel pertumbuhan, dimana pemberian
kering tanaman kacang tanah, serapan P- pupuk hayati dikombinasikan dengan
tanaman dan total mikroba tanah juga pupuk kandang ayam secara umum
diketahui bahwa pupuk organik dan pupuk memberikan pengaruh tertinggi dan
anorganik berpengaruh nyata. Pupuk hayati + berbeda nyata terhadap perlakuan lainnya.
pupuk kandang ayam menghasilkan bobot 3. Pemberian berbagai jenis pupuk pada
kering tanaman kacang tanah, serapan fosfor Entisols berpengaruh sangat nyata
serta total mikroba tanah paling tinggi terhadap P-total tanah dan P-tanaman. Di
dibandingkan pupuk lainnya (P1, P3, P4 dan sisi lain, pada pengamatan total mikroba
P5). tanah diketahui bahwa perlakuan pupuk
Namun demikian, penggunaan pupuk hayati + pupuk kandang ayam memiliki
anorganik NPK memberikan nilai parameter
10 e-Jurnal Mitra Sains, Volume 5 Nomor 1, Januari 2017 hlm 1-11 ISSN 2302-2027

total mikroba tertinggi dibanding Tanah. Universitas Lampung:


perlakuan lainya. Lampung.
Harley, J.L and Smith, S.E. 1983.
Rekomendasi Mycorrhizal Symbiosis. Academic
Petani disarankan menggunakan pupuk Press: London.
kandang pada Entisols karena tidak memiliki Harsono. (2009). Pupuk Organik Kotoran
dampak/resiko terhadap lingkungan. Ayam. Melalui <http://thlbanyumas.
blogspot.com/kandungan-pupuk-pada-
UCAPAN TERIMA KASIH kotoranhewan.html.>. [20/12/15]
Hartatik, W. dan Widowati, L.R. (2008).
Ucapan terima kasih penulis sampaikan Pupuk Kandang. Melalui
kepada Bapak Dr. Padang Hamid, S.Pt., M.P. <http://www.balittanah.
yang telah memberikan bimbingan pada litbang.deptan.go.id.> [30/11/15].
penulis dalam melakukan analisis statistik Hendromono. 1996. Mikoriza Pada Tanaman
serta kepada Ibu Sukmawati, S.P., M.P. Hutan. J. Sylva Tropika (1): 18-40.
selaku staf laboran di Laboratorium Ilmu Indranada, H.K. 1996. Pengelolaan
Tanah Fakultas Pertanian Universitas Kesuburan Tanah. Bina Aksara:
Tadulako. Jakarta.
Insam, H., 1990. Are the soil microbial
DAFTAR RUJUKAN biomass and basal respiration governed
by the climatic regime?. Soil Biol.
Badan Pusat Statistik. 2014. Tanaman Biochem. 22: 525-532.
Pangan. Departemen Pertanian: Jamilah. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk
Jakarta. Kandang dan Kelengasan Terhadap
Bertham, Y.H.R., 2007. Dampak Inokulasi Perubahan Bahan Organik dan
Ganda Fungi Mikoriza Arbuskula dan Nitrogen Total Entisols. Skripsi tidak
Rhizobium Indigenous pada Tiga diterbitkan. Medan: Jurusan Ilmu
Genotipe Kedelai di Tanah Ultisol. J. Tanah Fakultas Pertanian Universitas
Akta Agrosia. Edisi Khusus (2):189- Sumatera Utara.
198. Kasno, A., Winarto dan Sunardi. 2005.
BPTP. 2002. Deskripsi Varietas Unggul Kacang Tanah. Badan Penelitian dan
Palawija. Jakata: Departemen Pengembangan Pertanian. Pusat
Pertanian Badan Penelitian dan Penelitian dan Pengembangan
Pengembangan Pertanian. Tanaman
Cahyono, B. 2007. Budidaya Kacang Tanah. Pangan. Balai Penelitian Tanaman
Aneka Ilmu: Semarang. Pangan: Malang.
Darmawijaya, I. 1990. Klasifikasi Tanah, Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian
Dasar–Dasar Teori Bagi Penelitian Universitas Tadulako. 2014. Hasil
Tanah dan Pelaksanaan Penelitian. Pengukuran Unsur Hara Pupuk
UGM Press: Yogyakarta. Kandang Ayam dan Pupuk Kandang
Gardner, F.P., Pearce, R.B., dan Mitchell, Kambing. Palu: Universitas Tadulako.
R.L dkk. 1991. Fisiologi Tanaman Ledger, S.F., Brier, G.J. and Sarathcandra,
Budidaya. Universitas Indonesia: S.U., 1989. Plant Uptake and
Jakarta. Microbial Immobilization of 15N-
Hakim, M., Nyakpa, Y., Lubis, Nugroho, S. labelled Ammonium Applied to Grass-
G., Saul, R., Diha, A., Hong, G.B., and Clover Pasture Influence of Simulated
Bailey, B. 1987. Dasar-Dasar Ilmu Winter Temperature and Time of
Karlina Muhsin, dkk. Respon Tanaman Kacang Tanah Terhadap Berbagai Jenis Pupuk Pada Entisols……………..11

Application. Soil Biol. Biochem. 21: Saptaningsih, E. 2001. Pertumbuhan Vigna


667-670. radiate L.Wilezeck Dalam Persaingan
Mortvedt, J.J., 1996. Heavy Metal Dengan Cyperus rotundus L. Pada
Contaminants in Inorganic and Organic Perlakuan Inokulasi Rhizobium dan
Fertilizers. Fert. Res 43: 55-61. Mikorhiza Arbuskula. Tesis tidak
Munir, M. 1996. Tanah Ultisol Di Indonesia. diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas
Pustaka Jaya: Jakarta. Biologi Program Pascasarjana
Nicolardot, B., Fauve, G. and Cheneby, D., Universitas Gajah Mada.
1994. Carbon and Nitrogen Cycling Sarathcandra, S.U., Perrot, K.W. and Litter,
Through Soil Microbial Biomass R.A., 1989. Soil Microbial Biomass;
Atvarious Temperatures. Soil Biol. Influence of Simultaed Temperature
Biochem. 26: 235-251. Change On Size, Activity and Nutrient-
Notohadiprawiro, Soeprapto dan E. Content Soil Biol. Biochem. 21: 987-
Susilowati. 2006. Pengelolaan 993.
Kesuburan Tanah dan Efisiensi Sumarno. 1986. Teknik Budidaya Kacang
Pemupukan. Ilmu Tanah UGM: Tanah Sinar Baru: Bandung.
Yogyakarta. Suprapto, H.S. 1998. Bertanam Kacang
Oosterhuis, et al. 2000. Characterization of Tanah. Penebar Swadaya: Bogor.
boron use by Cotton in Arkansas. Sutanto, R. 2002. Pertanian Organik.
Makalah disajikan dalam Seminar 2000 Kanisius: Yogyakarta.
Cotton Research Metting. Arkansas, 12 Wachjar, A, Supijatno, dan Rubiana, D.
September. 2006. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk
Sabiham, S. 1996. Prinsip-Prinsip Dasar Uji Hayati Terhadap Pertumbuhan Dua
Tanah. Bogor: IPB. Klon Tanaman Teh (Camellia sinensis
Salibury, F.B. and Ross, C.W. 1992. Plant (L) O. Kuntze) Belum Menghasilkan.
Physiology Wardswort Publ. Co Bul. Agron. 34(3): 160–164.
Belmont: California.
Sanchez, P.A. 1992. Properties and
Management of Soil in The Tropics.
Terjemahan J.T. Jayadinata. 1976.
Bandung: Penerbit ITB.

Вам также может понравиться