Вы находитесь на странице: 1из 5

MANASIK PERJALANAN HAJI DALAM PENERBANGAN

1. TAYAMMUM DAN SHOLAT DI PESAWAT

Bagi umat Islam, Shalat merupakan hal yang wajib dilaksanakan sesuai dengan
waktu yang telah ditetapkan. Di manapun mereka berada dalam kondisi apapun,
terlebih ketika berada di pesawat dalam rangkaian penerbangan umroh atau haji.
Calon jemaah haji atau umrah akan berada di pesawat selama kurang lebih sembilan
jam dari tanah air ke Bandara Internasional Jeddah atau Bandara Madinah.

Sebelum melaksanakan sholat disyaratkan untuk bersuci atau berwudhu terlebih


dahulu dengan menggunakan air. Sebagian ulama menganjurkan untuk
melaksanakan tayamum. Namun sebagian dari mereka tidak memperbolehkan
tayamum sebagai pengganti wudhu, sebab sebenarnya di dalam pesawat masih ada
air, dengan berwudhu di toilet maupun melalui wastafel, atau dengan meminta
sedikit air minum kepada pramugari.

Wudhu dengan air yang sangat sedikit cukup dilakukan dengan membasuh muka,
tangan, rambut, dan kaki. Yang dibasuh yang wajib saja. Tuangkan sedikit saja air ke
telapak tangan, lalu basuh. Sehingga air tidak sampai membasahi lantai pesawat. Air
yang dipergunakan pun tidak sampai satu gelas, namun tetap sederhana dan sholat di
pesawat TETAP SAH.

A. CARA BERTAYAMMUM

1) PENGERTIAN

Tayamum menurut bahasa adalah menyengaja, sedangkan menurut istilah


mendatangkan debu ke wajah dan kedua tangan dengan syarat dan rukun
tertentu

2) DASAR HUKUM
Firman Allah swt. surat al-maidah ayat : 6
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka
basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan
(basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka
mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air,
maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya
kamu bersyukur.
Qs. AL-NISA’: 43 :
Terjemah
 
  
 
   
   
  
   
   
    
  
  
  
 
  
   
 

Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musyafir atau dari tempat buang air
atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air,
maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah muka
mu dan tanganmu. Sesungguhnya allah maha pemaaf lagi maha pengampun.

Hadist dari ‘Umar bin Syu’aib dari ayahnya dan kakeknya, Rasulullah saw
bersabda:
Telah dijadikan bagi kita seluruh bumi ini sebagai masjid dan tanahnya
menyucikan. (HR. Ahmad).
3) Rukun tayamum menurut ulama
a. Menurut imam Hanafi
1. Niat ketika mengusap wajah
2. Mengusap wajah sampai rata
3. Mengusap kedua tangan sampai siku-siku

b. Menurut imam Maliki


1. Niat mengusap wajah.
2. Mengusap wajah sampai rata.
3. Mengusap tangan sampai pergelangan tangan.
4. Muwalah (terus menerus).
Imam Maliki berpendapat bahwa tayamum tidak bisa menghilangkan hadast
sehingga tidak boleh diniati rof’al-hadast (menghilangkan hadast). Dan tayamum
satu kali hanya dapat digunakan untuk shalat fardu satu kali dan shalat sunnah
beberapakali.
c. Menurut imam Syafi’i
1. Niat, pada saat mengambil wudu sampai mengusap sebagian wajah.
2. Menguap wajah sampai rata.
3. Mengusap tangan sampai siku-siku.
4. Tartib, yaitu mendahulukan anggota badan yang seharusnya di awal dan di
mengakhirkan anggota yang seharusnya di akhir.
Syaifi’i tidak memperbolehkan diniati untuk rof’al-hadast(menghilangkan hadas).
Karena tayamum tidak dapat mengkhilangkan hadast hanya saja lanataran tayamum
Imam diperbolehkan melakukan ha-hal yang sebelumnya dilarang seperti salat. Dan
satu tayamum hanya boleh digunakan untuk digukan satu shalat dan beberapa shalat
sunah.
Niat tayamum harus bersama dengan menempelkan tanganpada debusampai
mengusap muka, meskipun ketika mengangkat tangan tidak ada niatnya. Hal ini di
karenakan di dalam tayamum terdapat dua permulaan, yaitu:
 Permulaan nisbi (permulaan yang disandarkan pada permulaan hakiki) yaitu ketika
memegang debu.
 Permulaan hakikat (permulaan yang sebenarnya), yaituketik mengusap wajah.[6]
Sehingga niat tayamum tadi disyaratkan harus bersamaan dengan juz (bagian) dari
dua permulaan (nisbi dan hakiki) di atas.

d. Menurut imam hambali


1. Niat ketika mengusap wajah.
2. Mengusap muka sampai rata.
3. Mengusap tangan sampai pergelangan.
Imam Hambali sependapat dengan imam syafi’i dan maliki, yaitu satu taymum
hanya dapat untuk satu shalat fardu saja, dan tidak boleh diniati rof’al hadast, tetapi
beliau hanya mengharuskan mengusap kedua tangan sampai pergelangan saja sama
halnya dengan imam Maliki.[7]

4. Tata cara bertayamum


Tata cara tayammum Nabi shollallahu ‘alaihi was sallam dijelaskan hadits
‘Ammar bin Yasir rodhiyallahu ‘anhu,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi was sallam mengutusku untuk suatu keperluan,
kemudian aku mengalami junub dan aku tidak menemukan air. Maka aku berguling-
guling di tanah sebagaimana layaknya hewan yang berguling-guling di tanah.
Kemudian aku ceritakan hal tersebut kepada Nabi shallallahu ‘alaihi was sallam.
Lantas beliau mengatakan, “Sesungguhnya cukuplah engkau melakukannya seperti
ini”. Seraya beliau memukulkan telapak tangannya ke permukaan bumi sekali
pukulan lalu meniupnya. Kemudian beliau mengusap punggung telapak tangan
(kanan)nya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan (kiri)nya
dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
Berdasarkan hadits di atas kita dapat simpulkan bahwa tata cara tayammum beliau
shallallahu ‘alaihi was sallam adalah sebagai berikut.
 Memukulkan kedua telapak tangan ke permukaan bumi dengan sekali pukulan
kemudian meniupnya.
 Kemudian menyapu punggung telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan
sebaliknya.
 Kemudian menyapu wajah dengan dua telapak tangan.
 Semua usapan baik ketika mengusap telapak tangan dan wajah dilakukan sekali
usapan saja.
 Bagian tangan yang diusap adalah bagian telapak tangan sampai pergelangan tangan
saja atau dengan kata lain tidak sampai siku seperti pada saat wudhu
 Tayammum dapat menghilangkan hadats besar semisal janabah, demikian juga
untuk hadats kecil.
 Tidak wajibnya urut/tertib dalam tayammum.[1

2. SOLAT DI DALAM PESAWAT

Mengenai posisi sholat, pada praktiknya sholat di pesawat banyak dikerjakan dengan
posisi duduk di kursi pesawat. Hal ini dapat kita contoh dari bagaimana Rasulullah
SAW pernah sholat sunnah di atas unta. Namun sebenarnya di sebuah pesawat ada
tempat yang memungkinkan jamaah untuk melaksanakan gerakan sholat, dan dengan
kecanggihan teknologi lebih dianjurkan sholat biasa dan menghadap kiblat
berdasarkan GPS pesawat.

Tempat tersebut berada di depan pintu maupun jendela keluar darurat, dan bagi para
penumpang Saudi Arabian Airlines disediakan tempat khusus untuk sholat di
pesawat. Namun apabila jamaah tetap ingin melaksanakan sholat dengan posisi
duduk di kursi pesawat, maka langkah – langkah nya adalah sebagai berikut :

1. Niat sambil Takbiratul ihram


2. Tangan bersedekap, membaca doa iftitah, Surat Al Fatihah dan surat pendek.
3. Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil
berdoa ketika ruku’.
4. I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk
sambil berdoa.
5. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika
ruku’ sebelumnya.
6. Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi.
7. Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal.
8. Duduk kembali dengan sempurna, tangan bersidekap untuk melaksanakan
rakaat yang kedua, membaca Surat Al Fatihah dan Surat pendek yang
dikehendaki.
9. Ruku’ dilakukan sedikit membungkukkan badan dari posisi duduk sambil
berdoa ketika ruku’.
10. I’tidal dilakukan dengan posisi punggung lurus seperti dalam posisi duduk
sambil berdoa.
11. Sujud dilakukan dengan membungkukkan badan lebih rendah saat ketika
ruku’ sebelumnya sambil berdoa.
12. Duduk antara dua sujud, dilakukan dengan posisi duduk sempurna di kursi
pesawat sambil berdoa.
13. Sujud kembali dengan membungkukkan badan seperti pada sujud awal
sambil berdoa.
14. Duduk Tasyahut Akhir. Duduk dengan sempurna letakkan kedua tangan di
atas lutut, lakukan dengan membaca doa tasahut akhir.
15. Mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri.
16. Berdoa dan berdzikir setelah selesai sholat.

3. MELAKUKAN SOLAT JAMA’ TAQDIM DAN JAMA’ TA’KHIR

Shalat jama’, yaitu mengumpulkan dua shalat wajib dalam satu waktu yang sama.
Shalat wajib yang bisa dijamak yaitu shalat dzuhur dengan ashar dan shalat maghrib
dengan Isya’. Shalat jamak ini ada dua cara yaitu:

 Jama’ Taqdim, maksudnya mengerjakan shalat dzuhur dan ashar di waktu


shalat dzuhur dan Shalat Maghrib dan Isya dikerjakan pada waktu Magrib.
 Jama’ Ta’khir, maksudnya menjamak dzuhur dan ashar dikerjakan pada
waktu Ashar, dan mengerjakan magrib dengan Isya’ di waktu Isya’.

Contoh Niat shalat Dzuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim: “Saya niat shalat fardlu
dhuhur empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama’ taqdim karena Allah
Ta’ala”. Niat shalat maghrib dan isya’ dengan jama’ taqdim: ‫أصلى فرض المغرب ثالث‬
‫“ركعات مجموعا بالعشاء جمع تقديم هلل تعالى‬Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat
dijama’ bersama isya’ dengan jama’ taqdim karena allah Ta’ala”. Niat shalat
Dzuhur dan Ashar dengan jama’ ta’khir :

‫أصلى فرض الظهر أربع ركعات مجموعا بالعصر جمع تأخيرهللا تعالى‬

“Saya niat shalat fardlu dzuhur empat rekaat dijama’ bersama ashar dengan jama,
ta’khir karena Allah Ta’ala”. Niat shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ ta’khir:

‫أصلى فرض المغرب ثالث ركعات مجموعا بالعصر جمع تأخيرهللا تعالى‬

“Saya niat shalat fardlu maghrib tiga rekaat dijama’ bersama isya’ dengan jama’
ta’khir karena Allah Ta’ala”.

Adapun qashar artinya meringkas shalat empat rakaat menjadi dua rakaat sedangkan
shalat Maghrib tetap tiga rakaat. Shalat Subuh tidak dapat dijamak ataupun diqashar.

Вам также может понравиться