Вы находитесь на странице: 1из 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.

D DENGAN SALAH SATU ANGGOTA


KELUARGA MENGALAMI STROKE DI RW 03 GENUK BARAT KELURAHAN GENUK
UNGARAN

Oleh :

Risa Khoirunisa

010114A106

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

2017
BAB I

KONSEP TEORI

1. Keperawatan Kesehatan Keluarga


a. Defenisi keluarga
1) Menurut Depkes. RI. 1988

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ke tergantungan.

2) Menurut S .G . Bailon dan Aracelis Maglaya 1989

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yangtergabung karena


hubungan darah, hubungan perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup
bersama dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam
perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (
Nasrul Effendi ,1998 : 33 ).

Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah :

1.1. Unit terkecil dari masyarakat.


1.2. Terdiri atas dua orang atau lebih.
1.3. Adanya ikatan perkawianan dan pertalian darah.
1.4. Hidup dalam satu rumah tangga.
1.5. Dibawah asuhan seorang kepala keluarga.
1.6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
1.7. Setiap anggota keluarga mempunyai perannya masing-masing.
1.8. Menciptakan dan mempertahankan kebudayaan
2) Keperawaatan kesehatan keluarga

Menurut S.G. Bailon dan Aracelis Maglaya 1978

Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan


masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau
kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai
sarana penyalur (Nasrul Effendi,1998:39)
b. Tipe keluarga
Terdiri dari :

1) Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak-
anak.
2) Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, kakek, keponakandan sebagainya .
3) Keluarga berantai (serial family) ialah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria
yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4) Keluarga duda/janda (single family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian
atau kematian.
5) Keluarga berkomposisi (composite) adalah keluarga yang perkawinanya
berpoligami dan hidup secara bersama–sama.
6) Keluarga kabitas (cahabitasia) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk suatu keluarga .
c. Keluarga sebagai unit keperawatan
Alasan keluarga sebagai unit pelayanan ( R.B freedman, 1981 ) adalah sebagai
berikut :

1) Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang


menyangkut kehidupan masyarakat .
2) Keluarga sebagai suatu dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah – masalah dalam kelompoknya
3) Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu
angota keluarganya mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap
anggota keluarga yang lain.
4) Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu ( pasien ) keluarga
tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan anggota
keluarganya yang menderita hipertensi.
5) Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah dalam upaya kesehatan bagi
anggota keluarga yang menderita sakit hipertensi.
d. Factor yang mempengaruhi sehat - sakit
Faktor yang mempengaruhi status kesehatan individu dan keluarga menurut H. L
Bloom yaitu

1) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan yang dapat mencegah terjadinya penyakit hipertensi adalah
dengan cara menghindari adanya stres

2) Faktor social budaya


a). Factor social budaya yang dapat mempengaruhi penyakit hipertensi adalah :

(1) Kebiasaan merokok


(2) Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam
(3) Pola diet tidak teratur
(4) Bila sakit tidak segera berobat
b) Status social budaya yang dapat meningkatkan stasus kesehatan pada kasus
hipertensi adalah :

(1) Menghindari kebiasaan merokok.


(2) Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung garam .
(3) Menjaga berat badan dan olah raga yang terratur
(4) Melakukan konril yang teratur
3) Pelayanan kesehatan

Pelayanan kesehatan sangat diperlukan untuk menurunkan angka kesakitan dan


kematian akibat hipertensi

4) Faktor keturunan

Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang bersifat genetic

e. Tugas keluarga dalam pemeliharaan kesehatan


Menurut Freedman ( 1981) keluarga mempunyai lima (5 ) tugas memelihara
kesehatan keluarga khususnya keluarga yang anggotanya menderita penyakit
hipertensi yaitu :

1) Mengenal gangguan dan perkembangan kesehatan setiap anggota keluarga tentang


gejala hipertensi
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap angota
keluarga yang menderita penyakit hpertensi
3) Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang menderita hipertensi
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan
perkembangan kepada anggota keluarganya
5) Mempertahankan hubungan timbal balik dengan fasilitas kesehatan yang dapat
mengatasi penyakit hipertensi.
f. Peran perawat dalam memberi asuhan keperawatan pada keluarga yang menderita
penyakit hipertensi.
Dalam proses membantu keluarga yang menderita penyakit hipertensi maka peran
perawat diperlukan sebagai berikut :

1) Pengenal tentang gejala hipertensi


Perawat membatu keluarga untuk mengenal tentang gejala penyakit hipertensi .

2) Pemberi perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi .


Dalam memberikan perawatan pada anggota keluarga yang menderita penyakit
hipertensi, perawat memberikan kesempatan kepada keluarga untuk
mengembangkan kemampuam mereka dalam melaksanakan perawatan dan
memberikan demonstrasi kepada keluarga bagaimana merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
3) Koordinator pelayanan kesehatan kepada keluarga yang menderita penyakit
hipertensi .
Perawat melakukan hubungan yang terus menerus dengan kelurga yang menderita
penyakit hipertensi, sehingga dapat menilai, mengetahui masalah dan kebutuhan
keluarga serta mencari cara penyelesaian masalah penyakit yang sedang dihadapi

4) Fasilitator
Menjadikan pelayanan kesehatan dengan mudah untuk mengenal masalah pada
keluarga yang menderita penyakit hipertensi dan mencari alternatif pemecahanya .

5) Pendidik kesehatan
Perawat dapat berperan sebagai pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari
perilaku tidak sehat menjadi sehat dalam mencegah penyakit hipertensi
6) Penyuluh dan konsultasi

Perawat berperan sebagai petunjuk dalam asuhan keperawatan dasar terhadap


keluarga yang anggotanya mederita penyakit hipertensi.

2. Stroke
a. Pengertian
Stroke adalah syndrom klinis awal timbulnya mendadak, progresi berupa
defisit neurologi, fokal dan global, yang berlangsung 24 jam atau langsung
menimbulkan kematian dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan perdaran
darah otak non traumatik (Mansjoer, 2000).
b. Etiologi
Menurut Baughman, C Diane.dkk (2000) stroke biasanya di akibatkan dari
salah satu tempat kejadian, yaitu:
a) Trombosis ( Bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher)
b) Embolisme serebral (Bekuan darah atau material lain yang di bawa ke otak dari
bagian otak atau dari bagian tubuh lain)
c) Isiansia (Penurunan aliran darh ke arah otak)
d) Hemorargik cerebral (Pecahnya pembuluh darah serebral dengan perlahan ke
dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak). Akibatnya adalah gangguan suplai
darah ke otak , menyebabkan kehilangan gerak, pikir, memori, bicara, atau
sensasi baik sementara atau permanen.
c. Fakto risiko
a) Hipertensi merupakan faktor resiko utama
b) Penyakit kardiovaskuler (Embolisme serebral mungkin berasal dari jantung)
c) Kadar hematokrit normal tinggi(yang berhubungan dengan infark cerebral
d) Kontrasepsi oral, peningkatan oleh hipertensi yang menyertai usia di atas 35
tahun dan kadar esterogen yang tinggi.
e) Penurunan tekanan darah yang berlebihan atau dalam jangka panjang dapat
menyebabkan iskhemia serebral umum.
f) Penyalahgunaan obat tertentu. pada remaja dan dewasa muda.
g) Konsultan individu yang muda untuk mengontrol lemak darah, tekanan darah,
merokok kretek dan obesitas.
h) Mungkin terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan stroke.
BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Data umum
1. Nama kepala keluarga : Tn. D
2. Alamat dan nomor telepon : Dusun Genuk Barat RT 04 RW 03 kelurahan Genuk,
kecamatan Ungaran Barat kabupaten Semarang
3. Komposisi keluarga
No Nama Jenis Umur pendidikan Keluhan
kelamin
1 Tn.D L 55 th SD Tidak ada
2 Ny.S P 56 th SD Stroke
3 Tn.S L 30 th SMP Tidak ada
4 An.A L 20 th SMA Tidak ada
5 An.A L 17 bln SMA Tidak ada
6 An.R P 14 th SMP Tidak ada

Genogram

Keterangan:

: Wanita

: Laki-laki
4. Tipe bentuk keluarga : keluarga besar
5. Suku bangsa : Suku Jawa
6. Agama
Agama yang di anut Tn.D dan keluarganya adalah agama islam
7. Status ekonomi keluarga
Ny.S mengatakan status ekonomi keluarganya tergolong pada status ekonomi yang
cukup, penghasilan suami Ny. S (Tn.A) ± 1 jt per bulan dan anak pertama Ny. S
sudah berkeluarga, anak Ny.S yang kedua dan ketiga sudah bekerja dan anak yang
ketiga tengah sekolah menengah pertama. Barang-barang yang di miliki meliputi
tv.
8. Mobilitas kelas sosial
B. Tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Pada keluarga Ny.S berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja
2. Keluarga memenuhi tugas perkembangan
Ny.S mengatakan bahwa keluarganya selalu bisa memenuhi tugas perkembangan
keluarganya terutama keempat anaknya sampai dengan sekarang
3. Riwayat keluarga inti
Ny.S mengatakan dirinya tidak mempunyai riwayat penyakit stroke sejak tiga tahun
yang lalu. Selain itu biasanya sakit yang dialami demam, batuk dan flu tidak sampai
serius. Ny.S mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun yaitu seperti
hipertensi.
Tn.D mengatakan bahwa istrinya sudah pernah dirawat di rumah sakit sebanyak 4
kali dan telah berobat alternative lainnya seperti pergi ke dukun pijat.
4. Riwayat keluarga asal kedua orang tua
Ny.S mengatakan bahwa dikeluarganya tidak ada penyakit tertentu

C. Data lingkungan
1. Karateristik Rumah
Status rumah Ny.S merupakan rumah milik sendiri, bangunnya terdiri dari kayu,
lantai rumah terbuat dari plester, ada teras, atap rumah dari genting dan ada 4 kamar
1 dapur dan 1 kamar mandi dan terdapat ruang tamu serta tempat bersantai untuk
nonton TV. Ventilasi cukup baik, pencahayaan cukup baik, ada jendela. keluarga
menggunakan sumber air PAM, dapur tampak bersih lantai dapur masih beralaskan
tanah. Kamar mandi dan wc milik sendiri jenis wc menggunakan leher angsa
dengan kondisi baik ada tempat pembuangan sampah dan pembuangan air cucian.
Karateristik lingkungan dan komunitas lebih besar. Tempat tinggal Ny.S
merupakan tempat tinggal hunian, jarak nya cukup dekat antara rumah satu dengan
yang lainnya. Lingkungan tempat tinggal Ny.S cukup bersih walaupun tidak ada
aturan tentang pembuangan sampah dan pemilahan sampah organik dan anorganik.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas yang lebih besar
Masyarakat RT 4 biasanya membersihkan lingkungan setiap akan tiba hari besar
dengan kerja bakti.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Ny.S menggunakan motor dan sepeda dalam keseharian melakukan
mobilisasi. Keluarga Ny.S tidak pernah berpindah-pindah tempat tinggal.
4. Interaksi keluarga dan masyarakat
NY.S mengatakan interaksi antar anggota keluarganya berjalan dengan baik. Tn.D
dapat berkumpul dengan istri dan anaknya setiap sore hari. Interaksi dengan
tetangga baik. Dalam hidup bertetangga masih saling membantu
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi antar anggota keluarga
Dalam kesehariannya Ny.S dan keluarga nya menggunakan bahasa jawa sebagai
bahasa keseharian, bila ada masalah maka keluarga Ny.S akan berkomunikasi
untuk menyelesaikan masalah tersebut.
2. Struktur kekuasaan keluarga
Ny.S mengatakan yang paling mempunyai kuasa penuh di keluarganya adalah
suaminya , tetapi mereka selalu terbuka antara satu dengan yang lainnya dan
menyelesaikan masalah dengan berdiskusi
3. Struktur peran (formal dan informal)
Ny.S mengatakan perannya di keluarganya adalah sebagai istri dan ibu untuk
keempat anaknya dan jika di masyarakat Ny.S mengatakan beliau dan keluarganya
hanya sebagai masyarakat biasa. Dalam perannya Ny.S tidak dapat berbuat banyak
hal dikarenakan keterbatasan fisiknya yang tidak dapat beraktivitas mandiri.
Sedangkan tugas dari anaknya adalah melaksanakan tugas perkembangan fisik dan
mental serta bersekolah dengan baik mapun mematuhi kedua orang tuanya.
4. Nilai keluarga
Ny.S mengatakan suaminya selalu menerapkan nilai keagamaan dan kejujuran di
dalam anggota keluarganya

E. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny.S mengatakan di dalam anggota keluarganya tidak semua kebutuhan selalu
terpenuhi dan saling memberikan perhatian antara satu dengan yang lain dan
terbuka antara satu dengan yang lainnya dan Ny.S mengatakan apabila ada anggota
keluarga yang sakit di bawa ke bidan desa.
2. Fungsi sosialisasi
Ny.S mengatakan sosialisai dengan anggota keluarga dan masyarakat berjalan
dengan baik, suaminya mngikuti kumpulan Rt dan kerja bakti
3. Fungsi perawatan kesehatan
Ny.S mengatakan apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit di bawa ke
pelayanan kesehatan. Ny.S mengatakan dulu saat kondisinya masih sehat sering
aktif mengikuti kegiatan senam lansia.

F. Stress dan koping keluarga


1. Stressor, kekuatan, dan persepsi keluarga
Ny.S mengatakan selama 3 tahun terakhir mempunyai masalah terkait kesehatan
yaitu penyakit stroke
2. Strategi koping keluarga
Ny.S mengatakan cara penyelesaian masalah di keluarganya yaitu dengan
berdiskusi bersama
3. Adaptasi keluarga
Ny.S mengatakan selalu menyesuaikan keadaan apabila sedang ada masalah yang
dihadapi
4. Melacak stressor, koping, adaptasi sepanjang waktu

ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


1. DS : Penuurunan suplai Gangguan perfiusi
 Ny.S mengatakan darah ke otak jaringan serebral pada
pandangannya sering tiba- Ny.Y berhubungan
tiba kabur dengan
 Ny.S mengatakan dirinya ketidakmampuan
sering merasa ngantuk dan keluarga mengenal
ingin tidur masalah kesehatan

Do:
 Ny.S tampak lemas
 TD : 200/110 mmHg, Suhu
: 36, N : 98 x/menit, RR : 24
x/menit

2. Ds: Kurang pengetahuan Defisiensi


 Ny.S mengatakan bahwa pengetahuan
dikeluarganya tidak berhubungan
mengetahui apa yang harus dengan kurang
dilakukan untuk informasi (domain
5
menyembuhkan (persepsi/kognisi),
penyakitnya kelas 4(kognisi),
 Ny.S belum pernah 00126)
menerapkan dan tidak tahu
tentang rom aktif asistif :
spherical grip

Do:
 Ny. S tidak dapat
menggerakkan tubuh bagian
kanan dengan normal
 Ny. S terlihat kesakitan
apabila menggerakkan
lengannya

DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS

1. Gangguan perfiusi jaringan serebral pada Ny.Y berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah kesehatan
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi (domain 5
(persepsi/kognisi), kelas 4(kognisi), 00126)

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No DX Kep NOC NIC


1. Gangguan perfiusi Perawatan (4040) :
jaringan serebral pada 1. Monitor tanda tanda vital
Ny.Y berhubungan secara rutin
dengan 2. Evaluasi perubahan
ketidakmampuan tekanan darah
keluarga mengenal 3. Lakukan terapi relaksasi
masalah kesehatan otot progresif
sebagaimana mestinya
4. Instruksikan pasien dan
keluarga mengenai tujuan
perawatan dan bagaimana
kemajuannya akan diukur.
Peningkatan Latihan (0200) :
1. Gali pengalaman individu
sebelumnya mengenai
latihan.
2. Gali hambatan untuk
melakukan latihan
3. Lakukan latihan bersama
individu, jika diperlukan
Libatkan keluarga/orang
yang memberi perawatan
dalam merencanakan dan
meningkatkan program
latihan.
2. Ketidakefektifan Perilaku Patuh : Diet yang Pendidikan kesehatan :
pemeliharaan kesehatan sehat (1621) dengan 1. Tentukan pengetahuan
berhubungan dengan kriteria hasil : kesehatan dan gaya hidup
sumber daya tidak 1. Menghindari makanan perilaku saat ini pada
cukup (pengetahuan) yang dapat berinteraksi individu, keluarga, atau
(Domain 1. Promosi kelompok sasaran.
Kesehatan, Kelas 2 dengan obat- 2. Tekankan manfaat
Manajemen Kesehatan, obatan/medikasi. kesehatan positif yang
00099) 2. Mendiskusikan langsung atau jangka
penggunaan obat herbal pendek
dengan tenaga 3. Aplikasikan strategi
kesehatan. untuk meningkatkan
harga diri.
4. Kembangkan materi
pendidikan tertulis yang
tersedia dan sesuai
5. Libatkan individu,
keluarga, dan kelompok,
dan kelompok dalam
perencanaan dan rencana
implementasi gaya hiudp
atau modifikasi perilaku
kesehatan
6. Pertimbangkan dukungan
keluarga, temn sebaya
dan masyarakat terhadap
perilaku yang kondusif
bagi kesehatan.

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF


HARI.TGL, NO IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TANDA
JAM DX TANGAN
KEP
Jumat , 08 1 Memberikan DS : Ny.S mengatakan sudah
desember pndidikan sedikit mengetahui tentang rom
2017 kesehatan dan aktif asistif : spherical grip
Jam 12.30 demonstrasi tentang Do:
rom aktif asistif : Ny.S mengatakan tampak tidak
spherical grip mengetahui mengenai manfaat
rom aktif asistif : spherical grip
Ny.S tampak antusias saat di
ajarkan mengenai rom aktif
asistif : spherical grip
Minggu , 10 1  Melakukan Ds:
desember evaluasi Ny.S mengatakan bersedia di
2017 kembali tentang lakukan evaluasi
Jam 09.30 rom aktif asistif Do:
: spherical grip Ny.S bisa melakukan rom aktif
 Mendomenstras asistif : spherical grip
ikan kegiatan
yang Ds:
mendukung Ny.S mengatakan bersedia
melakukan rom aktif asistif :
spherical grip
Do :
Ny. S mencoba melakukan rom
aktif asistif : spherical grip
Kamis, 14 1  Melakukan Ds:
desember evaluasi rom Ny.S mengatakan nyaman atau
2017 aktif asistif : enak saat dilakukan pija
11.00 spherical grip ditangannya
dan dilakukan Ny. S mengatakan susah saat
pijat menggenggam bola yang
diberikan
Do:
Ny.S terlihat menikmati saat
dipijat
Ny. S terlihat berusaha
melalukan latihan rom aktif
asistif : spherical grip

CATATAN PERKEMBANGAN

TGL DX KEPERAWATAN EVALUASI TANDA


SUMATIF TANGAN
08 Desember Gangguan perfiusi jaringan S : Ny.s mengatakan
2017 serebral pada Ny.Y berhubungan masih sering pusing dan
dengan ketidakmampuan mata terasa kabur
keluarga mengenal masalah O : TD : 180/110
kesehatan mmHg, N : 90x/menit,
RR : 28 x/menit
A : gangguan perfusi
jaringan serebral
P : intervensi
 Evaluasi tentang
rom aktif asistif :
spherical grip
 Memberikn
pendidikan
kesehatan dan
dmontrasi
tentang rom aktif
asistif : spherical
grip

Ketidakefektifan pemeliharaan S : Ny.S mengatakan


kesehatan berhubungan dengan tidak terlalu mengetahui
sumber daya tidak cukup mengenai rom aktif
(pengetahuan) (Domain 1. asistif : spherical grip
Promosi Kesehatan, Kelas 2 Ny.S mengatakan
Manajemen Kesehatan, 00099) bersedia diajarakan
mengenai rom aktif
asistif : spherical grip
O : Ny.S tampak masih
bingung ketika di tanya
Ny.S mengatakan
bersedia diajarkan
mengenai rom aktif
asistif : spherical grip
A : ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
P : evaluasi
10 desember DX 1 S : Ny.s mengatakan
2017 masih sering pusing dan
mata terasa kabur
O : TD : 180/110
mmHg, N : 90x/menit,
RR : 28 x/menit
A : gangguan perfusi
jaringan serebral
P : intervensi
 Evaluasi tentang
rom aktif asistif :
spherical grip
 Memberikn
pendidikan
kesehatan dan
dmontrasi
tentang rom aktif
asistif : spherical
grip
DX 2 S : Ny.S mengatakan
sudah mengetahui
mengenai rom aktif
asistif : spherical grip
Ny.S mengatakan
bersedia melakukan rom
aktif asistif : spherical
grip
O : Ny.S tampak masih
kesusahan
menggenggam bola
A : ketidakefektifan
pemeliharaan kesehatan
P : evaluasi
15 desember DX 1 S: Ny.S mengatakan
2017 sudah mengetahui
tentang rom aktif asistif
: spherical grip dan pijat
O : Ny.S bisa menjawab
pertanyaan dengan baik
A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi
Daftar Pustaka

Bulechek, Gloria M, dkk. 2015. Nursing Interventions Classification (NIC) 2015- 2017. USA:
Elsevier

Herdman,T.H & Kamitsuru,S. 2015. NANDA International Diagnosa Keperawatan Definisi dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta: EGC

Moorhead,Sue, dkk. 2015. Nursing Outcomes Classification (NOC) 2015-2017. USA: Elsevier

Вам также может понравиться