RUMAH SAKIT UMUM
“SUNDARI”
Izin No. 445/60.44/1V/2014
Jin. Jend. T.B. Simatupang (JI. Pinang Baris) No. 31 Telp. 061 - 8452536 Fax. 061 - 8452536
Jl. Jend. T.B, Simatupang (JI. Pinang Baris) Gg. Mesjid No. 5 Telp. 061 - 8452536
KP, LALANG MEDAN - 201: il: rsusundari@yahoo.com
KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN
NOMOR: 501/KBJ/RSU.S/IX/2018
TENTANG
KEBIJAKAN SKRINING PASIEN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSU. Sundari
Medan, maka diperlukan penyelenggaraan skrining pasien yang
efektif,
b, Bahwa agar pelaksanaan skrining pasien di RSU. Sundari Medan
dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya Kebijakan Direktur
RSU, Sundari Medan sebagai landasan bagi penyelenggaraan
skrining pasien di RSU. Sundari Medan;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
(a) dan (b), perlu ditetapkan dengan Kebijakan Direktur RSU.
Sundari Medan,
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik
Kedokteran;
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/I1/2008
Tentang Rekam Medis
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU ——:_Kebijakan Direktur Tentang Skrining Pasien RSU. Sundari Medan;
KEDUA : Kebijakan pelaksanaan skrining pasien di RSU. Sundari Medan
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Kebijakan ini;
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan skrining pasien di
RSU. Sundari Medan dilaksanakan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Medis Dan Kepala Bidang Keperawatan;RUMAH SAKIT UMUM
ee “SUNDARI”
Izin No. 445/60.44/1V/2014
Jin. Jend. T.B, Simatupang (JI. Pinang Baris) No. 31 Telp. 061 - 8452536 Fax. 061 - 8452536
Jl, Jend, T.B, Simatupang (JI. Pinan a Mesjid No. 5 Telp, 061 - 8452536
LANG MEDAN - 20127 email : rsusundari@yahoo.com
REEMPAT — : Kebijakan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di
kemudian hari ternyata terdapat Kekeliruan dalam penetapan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan : Medan
‘Tanggaly,_ : 20 September 2018
eee
‘Tembusan
1. Kepala Yayasan
2. Semua Unit Terkait
3. ArsipRUMAH SAKIT UMUM
“SUNDARI”
Izin No. 445/60.44/1V/2014
Jin. Jend. T.B. Simatupang ee Pinang Baris) No. 31 Telp. 061 - 8452536 Fax. 061 - 8452536
Jl. Jend. T.B. Simatuy (Jl. Pinang Feel Gg. Mesjid No. 5 Telp. 061 - 8452536
KP. LALANG MEDAN -201S7 mal: Tsusundani@yahoo.com
Lampiran Kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Sundari Medan
Nomor 501/KBI/RSU.S/IX/2018
‘Tanggal 20 September 2018
KEBIJAKAN SKRINING PASIEN
A. Kebijakan Umum
Semua pasien yang datang berobat dilakukan skrining terlebih dahulu untuk menentukan
pelayanan yang dibutuhkan : preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif dan menetapkan
pelayanan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan kemampuan rumah
sakit
B. Kebijakan Khusus
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar rumah sakit.
2. Skrining dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi
3. Skrining dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
4, Skrining dilakukan oleh tim (dokter dan perawat) berdasarkan buku Panduan Praktek
Klinik
5. Hasil skrining dijadikan dasar untuk menentukan pemberian pelayanan kesehatan di
rumah sakit atau pasien dirujuk ke rumah sakit lain,
6. Khusus untuk skrining HIV dilakukan oleh tim Valuntery Confidential Conseling and
Testing HIV (VCCT) sesuai dengan standar prosedur operasional yang telah
ditetapkan oleh tim VCCT.
C. Tata Laksana Pelayanan Triase
1, Petugas Penanggung Jawab : Dokter jaga UGD
2. Perangkat Kerja
a, Stetoscope
b. Tensimeter
¢. Status rekam medis pasien.
3, Tata Laksana Pelayanan Triase UGD
4, Pasien/keluarga pasien mendaftar ke bagian receptionis.
Dokter jaga UGD dan perawat melakukan pemeriksaan pada pasien secara lengkap dan
‘menentukan prioritas penanganan, yaitu
1 Prioritas pertama (tertinggi/emergency) yaitu mengancam jiwa/mengancam fungsi
vital, pasien ditempatkan diruang resusitasi
2. Prioritas kedua (medium/urgent) yaitu potensial mengancam jiwa/fungsi vital, bila
tidak segera ditangani dalam waktu singkat, Penanganan dan pemindahan bersifat
terakhir. Pasien ditempatkan di ruang tindakan bedah/non bedah.
3. Prioritas ketiga (rendah/non emergency) yaitu memerlukan pelayanan biasa, tidak
perlu segera.
4 Penanganan pasien prioritas keempat dimana pasien telah dinyatakan meninggal oleh
dokter dan tidak memerlukan pelayanan medis.