Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 2

AKSIS JANTUNG

Pengertian Aksis
Aksis atau sumbu listrik jantung adalah sudut yang dibentuk oleh vektor listrik
terhadap garis harizontal. Setiap eksitasi di nodus SA, arus depolarisasi akan menyebar
dari satu bagian ke bagian lain secara terus menerus, hingga seluruh jantung mengalami
depolarisasi. Semua keadaan patologi pada otot atau sistem konduksi jantung dapat
mengubah proses eksitasi.

Tujuan Mengetahui Aksis Jantung


Tujuan mengetahui aksis jantung untuk menilai apakah ada pergesaran (deviasi)
jantung dari normal atau tidak. Ada buku yang mengambil nilai normal aksis jantung
berada pada sudut -30 o s/d 90 o, -30 o s/d 100 o dan -30 o s/d 110 o. Perhatikan gambar 2.1
berikut ini:

Gambar 2.1. Pembagian daerah aksis jantung dengan


sudut normal -300 s/d +1000

Ada 3 kemungkinan penyebab perubahan aksis jantung antara lain:


a) Deviasi aksis kiri (left aksis deviasi , LAD), dapat disebabkan oleh :
- Variasi normal
- Hipertropi jantung kiri
- Adanya blok dicabang kiri atau (left bundle branch block, LBBB)
- Perubahan posisi jantung seperti jantung terdorong ke kiri oleh sebab diafragma
letak tinggi, asites atau adanya tumor intra abdomen.

9
10 |Kursus Elektrokardiografi (EKG)

b) Deviasi aksis kanan (right aksis deviasi, RAD), dapat disebabkan oleh :
- Variasi normal
- Kesalahan penempatan elektode tangan kanan dan kiri
- Hipertropi jantung kanan
- Emboli paru
- Infark miokard lateral
- Adanya blok dicabang kanan atau (right bundle branch block, LBBB)
- Wolff parkinson white (WPW) sindrome
- Hipertensi pulmonal
- Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
- Dextrokardia

c) Deviasi aksis kanan ekstrem (ekstreme right axis deviasi), dapat disebabkan oleh :
- Hipertropi jantung kanan
- Kesalahan penempatan elektode tangan kanan dan kiri
- Ventrikel takikardi
- Hiperkalemia
- Deviasi aksis kanan ekstrem ini sangat jarang terjadi

Metode Penghitungan Aksis Jantung


Banyak cara dalam menentukan aksis jantung, semuanya dapat dipakai. Pada buku
ini dibahas 2 cara penentuan aksis yang sering dipakai.

1. Dengan menggunakan kuadran


- Kurang akurat, namun cukup cepat dalam menilai arah aksis
- Cukup menghafal arah gelombang pada sadapan I dan aVF. Gelombang cenderung
keatas bernilai (+) dan gelombang cenderung ke bawah bernilai (-). Untuk lebih mudah
dapat dilihat tabel 2.1 dan gambar 2.2

Tabel 2.1. Perkiraan aksis berdasarkan sadapan I dan aVF


Sadapan I Sadapan aVF Arah Aksis
+ + Normal
+ - LAD
- + RAD
- - RAD Ekstrem
Aksis Jantung | 11

Untuk lebih jelas, perhatikan gambar 2.2 berikut ini:

Gambar 2.2. Perhitungan aksis jantung I dan aVF. Pada gambar di atas, sadapan I positif
(arahnya keatas) dan sadapan aVF negatif (arahnya ke bawah) sehingga terjadi pergeseran ke
kiri atau deviasi ke kiri (left aksis devias , LAD)

2. Dengan menghitung resultan I dan aVF pada sumbu x dan y

- Langkah 1
Ambil sadapan I dan aVF lalu dijumlahkan sebagai berikut:

Gambar 2.3. Rekaman 12 sadapan EKG

Keterangan Sadapan I Keterangan Sadapan aVF

- Tinggi gelombang R dari garis - Tinggi gelombang R dari garis


isoelektrik +5 kotak kecil (positif isoelektrik +2 kotak kecil (positif
karena ke atas) karena ke atas)
- Dalam gelombang S dari garis - Dalam gelombang S dari garis
isoelektrik 0 (berada pada posisi isoelektrik -5 kotak kecil (negatif
garis isoelektrik) karena ke bawah) Sehingga R+S
- Sehingga R+S = (+5)+ (0) = (+2)+ (-5) = -3
= +5
12 |Kursus Elektrokardiografi (EKG)

Langkah 2
- Hasil penjumlahan I dan aVF pada langkah 1, lalu dibuat grafik perhatikan gambar
berikut ini:

Gambar 2.4. Perpotongan garis antara sadapan I dan aVF pada gambar di atas adalah -600.
Gambaran aksis diatas sudah deviasi ke kiri (left aksis devias , LAD)

Вам также может понравиться