Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Salah Satu Syarat Mencapai Gelas Sarjana Pendidikan
Disusun Oleh:
Kholifah
NIM:1111017000054
JAKARTA
2016
ABSTAK
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kemampuan berpikir aljabar siswa yang
diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik Krulik -Rudnick lebih tinggi
dari pada kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan menggunakan strategi
pembelajaran konvensional dengan signifikansi data 0,012 < 0,05. Hal ini terlihat
dari indikator kemampuan berpikir aljabar siswa pada aspek penggunaan simbol
dalam pemodelan matematika untuk menyelesaikan masalah 81,47%, aspek
menggunakan informasi yang didapat untuk membuat prediksi dan
membuktikannya 73,71%, aspek menentukan pola dari masalah matematika dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah 72,4,%, dan aspek generalisasi
dari pola dan aritmatika dimatematika 86,21%. Dengan demikian hasil penelitian
ini adalah bahwa pembelajaran matematika pada pokok bahasan segiempat dan
segitiga dengan menggunakan strategi heuristik Krulik dan Rudnick berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan berpikir aljabar siswa.
i
ABSTRACT
The Purpose of this study was to analyze the effect of Krulik -Rudnicks heuristic
strategy in skills algebraic thinking. The study was conducted at MTs
Pembangunan UIN Jakarta, in 2015/2016. Methode of the study used quasi
experimental method with randomized posttest only control group design. The
subject of this study were 58 students consisting of 29 students of experimental
group and 29 student of control group obtained by cluster random sampling of
rectangles and triangles. Data were analyzed test data algebraic thinking skills of
students.
The results of this study indicate that students algebraic thinking skills who are
taught using Krulik -Rudnicks heuristics is higher than who are taught using
conventional learning strategies with the significance of data 0,012 < 0,05. It is
seen from the indicators of algebraic thinking skills of student on aspects the use
of symbols in the mathematics modeling to solve problems 81,47%, aspects use
the information obtained to make predictions and prove 73,71%, aspects
determine the pattern of mathematical problems and use them in solving problems
72,4% and aspects generalizing from patterns and aritmatic 86,21%. Thus, the
learning of mathematict on the subject of rectangles and triangles using a Krulik
- Rudnicks heuristic strategy significantly effect the algebraic thinking skills of
students.
ii
KATA PENGANTAR
حيم
ِ الر ٰ الر
حم ِن ه اَّللِ ه
سم ه ِ ِب
1. Bapak Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Imu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Kadir., M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdul Muin, S.Si.,M.Pd. Sekretaris Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Lia Kurniawati, M.Pd., Dosen Pembimbing I dan Ibu Moria Fatma,
M.Si., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan waktu, bimbingan,
arahan, motivasi, dan semangat pada penulis selama ini. Semoga ibu selalu
berada dalam lindungan dan kemulian-Nya.
5. Ibu Eva Musyrifah, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Matematika UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada
iii
penulis selama mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu
berikan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
7. Pimpinan dan Staf Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
membantu penulis dalam menyediakan serta memberikan pinjaman literatur
yang dibutuhkan.
8. Staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan
Matematika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberi kemudahan
dalam pembuatan surat-surat serta setifikat.
9. Ibu Ir. Hj. Eha Soriha, M.Si., Kepala MTs. Pembanguna UIN Jakarta yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
10. Seluruh dewan guru MTs. Pembangunan UIN Jakarta, khususnya Bapak
Darul Janin, S.Ag., selaku guru mata pelajaran dan Bapak Mardi, M.A.,
selaku Waka Kurikulum yang telah membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian ini, serta siswa dan siswi MTs. Pembangunan UIN Jakarta,
khususnya kelas VII A dan VII B.
11. Teristimewa untuk kedua orangtuaku tercinta, Bapak Rojikin dan Ibu Sartim
yang tak henti-hentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang dan
memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. Serta kakaku
Ambar Wati dan Solihin yang selalu memberikan semangat dan motivasi
kepada penulis, untuk adikku tersayang Khusnul Khotimah dan seluruh
keluarga yang menjadi kekuatan bagi penulis untuk tetap semangat dalam
mengejar dan meraih cita-cita.
12. Sahabat-sahabatku tersayang Fahmi Shihhatul Aqdah, Nahla Malika, Aimi
Nursetami, Siti Aisyah, Marlina Arinda, Ardhina Yuspita Devi, Ririn Aria
Yanti, Riana Indriani yang selalu membantu menghilangkan stres, panik dan
kesulitan serta memberikan motivasi penuh selama proses penyusunan
skripsi. Terimakasih atas ketersediaannya dalam memberikan dukungan, serta
perhatian selama ini.
iv
13. Teman Seperjuanganku Rifky Dian Hasna, Luthfia, Nindy, Zulfikar, yang
selalu memotivasi dan bersama-sama dalam mengerjakan skripsi, serta
seluruh teman-teman PMTK B dan PMTK Angkatan 2011. Terimakasih atas
ketersediannya dalam memberikan dukungan kepada penulis.
14. Sahabat karibku Siti Maryam, Nurul Azizah, Siti Rohmah dan Sahabat di
SMA Faozi dan Norma Widianti yang selalu memberikan dukungan serta
semangat agar penulis bisa lancar menyusun skripsi ini.
Penulis
Kholifah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN xi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Identifikasi Masalah 6
C. Pembatasan Masalah 6
D. Perumusan Masalah 7
E. Tujuan Penelitian 7
F. Manfaat Penelitian 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 9
A. Kajian Teori 9
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Aljabar 9
a. Pengertian Berpikir 9
b. Kemampuan Berpikir Aljabar 11
c. Komponen Berpikir Aljabar 14
2. Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik dan Rudnick
dan Pembelajaran Konvensional 15
a. Srrategi Pembelajaran Heuristik Krulik dan Rudnick 15
b. Strategi Pembelajaran Konvensional 19
3. Keterkaitan Kemampuan Berpikir Aljabar dengan
Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik dan Rudnick 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan 22
C. Kerangka Berpikir 23
D. Hipotesis Penelitian 24
vi
vii
LAMPIRAN-LAMPIRAN 82
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
dan Kelas Kontrol 70
Gambar 4.19 Jawaban Posttest Nomor 4 Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol 72
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
IAIN Indonesia Social Equity Project, Pendekatan Baru dalam Proses Pembelajaran
Matematika dan Sains Dasar sebuah Antologi, (Jakarta:PIC UIN Jakarta, 2007), h. 46
1
2
variabel sehingga aljabar di SMP menjadi masa transisi dari konsep aritmatika di
SD. Masa inilah yang dianggap menjadi alasan aljabar dianggap sulit bagi
sebagian siswa yang belum paham tentang penggunaan variabel-variabel dan
simbol-simbol, karena kebanyakan siswa masih berada pada tahap berpikir
konkrit, sehingga siswa merasa kesulitan dengan hal-hal yang abstrak.2 Hal ini
diperkuat oleh data dari Trends in Internasional Mathematics and Science Study
(TIMSS) yang memasukan aljabar sebagai salah satu domain konten matematika
yang diujikan dengan bobot 30 %. Berdasarkan hasil TIMSS pada tahun 2011,
Indonesia menduduki peringkat ke-38 dari 42 negara dengan rerata skor 386 di
bawah rerata internasional 500. Berikut ini data hasil persentase jawaban benar
pada dimensi konten matematika yang diujikan dari beberapa negara asia yang
ikut serta dalam TIMSS 2011.3
Tabel 1.1
Persentase Jawaban Siswa Indonesia pada Dimensi Konten
4
Leslie Blair, It’s Elementary: Introducing Algebraic Thinking Before High School, SEDL
Letter Volume XV, Number 1, December 2003.
5
Didi Suhaedi (2013), Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis, Berpikir
Aljabar, Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Maematika
Realistik, dari http://repository.upi.edu/3637/4/D_MTK_0907809_Chapter1.pdf (15 Oktober 2015)
6
Laila Hayati, Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir Aljabar Siswa, Seminar Nasional Matematika dan pendidikan Matematika
dengan tema “ Penguatan Peran Matematika dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia Lebih
Baik”,FMIPA UNY: 2013, h. MP-400
4
Guru dan siswa diharapkan dapat bekerja sama dengan baik dalam
mempermudah penguasaan konsep dasar dalam aljabar, agar siswa tidak
mengalami kesulitan ketika mempelajari aljabar lebih lanjut. Salah satu caranya
adalah dengan membiasakan siswa mengerjakan soal-soal pemecahan masalah,
karena aspek terpenting dari berpikir aljabar adalah kemampuan untuk
mengaitkan dan menggeneralisasikan masalah matematika, serta ide-ide untuk
mencari solusi dari permasalahan matematika menggunakan model matematika
serta simbol-simbol aljabar, sehingga siswa dapat menggeneralisasikan solusi
yang mereka peroleh.7
Berpikir aljabar merupakan elemen dasar dari kemampuan pemecahan
masalah dan penalaran, atas dasar itulah kemampuan berpikir aljabar siswa harus
ditingkatkan agar dalam belajar matematika siswa tidak hanya menghapal dan
meniru contoh-contoh yang diberikan, namun, siswa dapat lebih memahami
konsep matematika serta materi yang dijabarkan oleh guru.
MTs Pembangunan UIN Jakarta merupakan sekolah yang dalam proses
pembelajarannya menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Tahun 2006. Materi aljabar dalam kurikulum tersebut mulai diajarkan pada kelas
VII semester 1. Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti pada sekolah tersebut,
ditemukan bahwa penyampaian materi yang dilakukan oleh guru masih
menggunakan strategi ekspositori dengan media powerpoint dan papan tulis
sebagai sarana pembelajaranya. Selain itu, hasil wawancara dengan guru
pengampu matematika di sekolah tersebut menyebutkan bahwa siswa pada kelas
observasi menganggap aljabar adalah materi yang sulit untuk dikuasai terutama
yang berkaitan dengan pemecahan masalah yang berkaitan dengan operasi aljabar.
Hal ini sesuai dengan hasil tes yang dilakukan terhadap beberapa siswa tentang
konsep aljabar. Pada tes tersebut peneliti bertanya tentang beberapa soal dasar
dalam aljabar seperti hasil dari operasi , , dan . Sebagian
besar siswa menjawab benar pada hasil operasi . Berbeda dengan
jawaban hasil operasi , dan , terdapat beberapa dari mereka
menjawab dan .
7
Ibid., Hayati, h. MP-398
5
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya kemampuan berpikir aljabar siswa.
2. Pembelajaran matematika di sekolah masih banyak yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Pola pembelajaran ini lebih mengutamakan
guru menjadi pusat kegiatan (Teacher Centered).
3. Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru belum optimal dalam
meningkatkan kemampuan berpikir aljabar.
4. Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang
berkaitan dengan konsep aljabar
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah, maka permasalahan diberikan batasan
sebagai berikut:
1. Penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran Heuristik Krulik dan
Rudnick pada tingkat sekolah menengah pertama.
2. Agar proses penelitian terarah, maka penelitian ini terbatas pada
kemampuan berpikir aljabar dengan komponen sebagai berikut: 1)
menggunakan simbol dalam pemodelan matematis untuk
menyelesaikan masalah matematika. 2) menggunakan informasi yang
didapat untuk membuat prediksi dan membuktikannya. 3) menentukan
pola dari masalah dan menggunakannya dalam penyelesaian masalah.
4) menggeneralisasikan pola dan aritmatika dari suatu masalah.
3. Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas VII di MTs Pembangunan
UIN Jakarta.
4. Materi yang akan disampaikan pada penelitian ini adalah materi
Segiempat dan Segitiga pada kelas VII semester 2 (Genap).
7
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan fokus penelitian yang telah diungkapkan di
atas, maka perumusan masalah penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran Heuristik Krulik - Rudnick ?
2. Bagaimana kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran konvensional ?
3. Apakah kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan dengan
strategi pembelajaran Heuristik Krulik - Rudnick lebih baik
dibandingkan kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan
dengan strategi pembelajaran konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diajukan, tujuan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji dan menganalisa bagaimana kemampuan berpikir aljabar
siswa yang menggunakan strategi pembelajaran heuristik Krulik dan
Rudnick.
2. Mengkaji dan menganalisa bagaimana kemampuan berpikir aljabar
siswa yang menggunakan strategi konvensional.
3. Mengkaji dan menganalisa apakah kemampuan berpikir aljabar siswa
yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Heuristik Krulik-Rudnick
lebih tinggi dibandingkan kemampuan berpikir aljabar siswa yang
diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional.
F. Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kemampuan berpikir aljabar dengan menggunakan strategi pembelajaran heuristik
Krulik dan Rudnick khususnya pada siswa sekolah menengah pertama. Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
8
A. Kajian Teori
1. Pengertian Kemampuan Berpikir Aljabar
a. Pengertian Berpikir
Berpikir adalah proses kerja otak yang digunakan untuk memilih
sesuatu yang dinilai lebih baik dan menjamin masa depan diri manusia.1
Pengertian berpikir menurut pendapat beberapa ahli berbeda-beda, dalam bukunya
Surya merangkum pengertian berpikir, sebagai berikut: (1) Plato mengartikan
berpikir adalah berbicara dalam hati (2) Partap Sing Mehra mengemukakan
berpikir adalah suatu kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan (3) Gieles SJ
mengartikan berpikir adalah berbicara dengan dirinya sendiri dalam batin, yaitu
mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu,
menunjukan alasan-alasanya, menarik kesimpulan, meneliti sesuatu jalan pikiran,
mencari bagaimana berbagai hal itu berhubungan satu sama lain.2
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa berpikir
adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak untuk memproses suatu
informasi tentang obyek yang tengah dipikirkan. Menurut Shaleh secara garis
besar ada dua macam berpikir yaitu:3
1. Berpikir autistik atau melamun. Contohnya adalah fantasi, menghayal,
wisful thinking.
2. Berpikir realistik, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam
rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Contohnya antara lain
penalaran, pemecahan masalah, atau belajar konsep. Ada empat macam
berpikir realistik, yaitu:
1
Ibrahim Elfiky, Terapi Berpikir Positif, (Jakarta: Zaman, 2009), h. 3
2
Hendra Surya, Rahasia Membuat Anak Cerdas Dan Manusia Unggul, (Jakarta: Gramedia,
2010), h. 75
3
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam, (Jakarta:
Prenada Group, 2004), h.229-231
9
10
a. Berpikir Deduktif
Berpikir deduktif adalah mengambil kesimpulan dari dua
pernyataan; yang pertama merupakan pernyataan umum.
b. Berpikir Induktif
Berpikir induktif adalah menarik suatu kesimpulan umum dari
berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarrrya.
c. Berpikir Evaluatif
Berpikir evaluatif adalah berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat
atau tidaknya suatu gagasan.
d. Berpikir Analogi
Berpikir analogi adalah berpikir kira-kira, yang didasarkan pada
pengenalan kesamaan, umumnya orang menggunakan perbandingan
atau kontras.
Menurut Elfiky, dalam proses berpikir manusia memiliki tujuh sumber
4
kekuatan yaitu: (1) orang tua merupakan proses berpikir pertama yang
didapatkan dengan menyaksikan orangtua dan meniru mereka. (2) keluarga, dari
keluarga akal menangkap informasi baru dan menggabungkanya dengan informasi
yang telah ada. (3) masyarakat, ketika dalam masyarakat akal terus mengikat
informasi yang didapat dari luar dan disatukan dengan informasi yang sudah
tersimpan di alam bawah sadar. (4) sekolah merupakan tempat yang memiliki
pengaruh yang cukup besar dalam proses pembelajaran maka kita akan dengan
mudah meniru apa yang ada di sekolah, baik yang positif maupun negatif. (5)
teman adalah bukti kebebasan dan bukti penerimaan masyarakat, dari merekalah
kita belajar perilaku positif maupun negatif selain dari orang tua dan keluarga. (6)
media massa yang memberikan pengaruh besar tentang dunia luar baik positif
maupun negatif. (7) diri sendiri, kekuatan internal inilah yang dapat memutuskan
seseorang akan memilih sesuatu yang baik atau buruk bagi dirinya. Seseorang
dalam berpikir harus melalui proses-proses sebagai berikut:5
4
Elfiky, op. cit., h. 7-10
5
Hayati. loc. cit.
11
6
Victor J. Katz, A History of Mathematics An Introduction Third Edition, (New York:
Pearson Education, Inc., 2009), p. 271
12
7
Ana Matos, Exploring Functional Relationships to Foster Algebraic Thinking In Grade
8. (Portugal: Faculdade de Ciencias da Universidade de Lisboa, 2012). p.1
8
Barba Patton and Estella De Los Santos, Analyzing Algebraic Thinking Using Gues My
Number Problem, International Journal of Intruction,Vol.5, 2012, p. 7
9
Ibid.,
13
itu, seorang siswa harus mampu memahami pola, hubungan dan fungsi, dan
menganalisis masalah matematika dengan menggunakan struktur dan simbol-
simbol aljabar, serta menggunakan strategi matematika untuk mewakili hubungan
kuantitatif.
Penggunaan Simbol dalam berpikir aljabar digunakan sebagai
perwujudan generalisasi, yang menjadi salah satu aspek terpenting yang perlu
diperhatikan, jika generalisasi dapat dipahami maka kemampuan siswa dapat
berkembang. Sebagai contoh a + 0 = a adalah representasi simbolis bagi gagasan
bahwa ketika nol ditambahkan dengan bilangan apapun maka hasilnya adalah
bilangan tersebut (tetap sama).
Persamaan merupakan objek dari berpikir aljabar, namun tidak semua
masalah yang mengandung persamaan merupakan ciri-ciri dari berpikir aljabar.
Misalnya, untuk memecahkan sebuah persamaan , banyak siswa
yang menggunakan metode trial and error (mengganti nilai x dengan sebuah
bilangan, misalnya x = 2 atau x = 3,dll) sampai bilangan tersebut memenuhi
persamaan. Prosedur tersebut bukan merupakan kegiatan berpikir aljabar
melainkan merupakan prosedur aritmatika saja. Aritmatika berfokus pada jawaban
sedangkan aljabar berfokus pada representase hubungan.10
Radford L. mengatakan ada tiga ciri-ciri dari berpikir aljabar sebagi
berikut:11
1) Indeterminacy : masalah mengandung bilangan yang tidak pasti (tidak
diketahui, variabel, parameter, dll)
2) Denotation : bilangan yang tidak pasti dalam sebuah masalah harus
diberi nama atau dilambangkan. Simbolisasi dapat menggunakan
beberapa cara, salah satunya menggunakan alfanumerik (penggantian
dengan huruf alphabet). Denotasi dari bilangan juga dapat
dilambangkan melalui bahasa alam, gerak tubuh, tanda-tanda yang tidak
konvensional, atau bahkan dari campuran ini
10
Carolyn Kieran, Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?, The Mathematics
Education, Vol.8, 2004, p.140.
11
Luis Radford, The Progressive Development of Early Embodied Algebraic Thinking,
Mathematics Education Research Group of Australasia, Inc., 2014. p. 260.
14
12
Hayati, op. cit., h. MP-403
15
13
John A. Van de walle, Matematika Sekolah Dasar dan Menengah, jilid 2 oleh Suryono,
(Jakarta: Erlangga, 2008), Edisi 6, h. 2
14
Kieran, op.cit., p.142.
16
heuristik adalah suatu penuntun atau cara untuk menyelesaikan masalah dan
menemukan solusinya.15 Dalam pembelajaran heuristik tidak menuntut semua
langkah-langkahnya dilakukan secara berurutan karena dalam prosesnya heuristik
menyajikan sebuah cetak biru yang dapat menuntun penyelesaian masalah untuk
menemukan solusi yang benar.
Menurut Schroendfield mendefinisikan “Heuristik is a strategy which
helps the problem solver to approach and understand the problem by using the
ability which has been possessed to find the solution for the mathematical
problem which is faced by the student”.16 Maksud dari pengertian tersebut
heuristik adalah strategi yang membantu pemecahan masalah dengan cara
memahami masalah dan menggunakan kemampuan yang telah dimiliki untuk
menemukan solusi untuk masalah matematika yang dihadapi oleh siswa.
Heuristik memiliki hubungan yang erat dengan matematika.
Matematika adalah ilmu yang lebih menitikberatkan kepada proses berpikir bukan
pada hasilnya. Heuristik berperan dalam proses menemukan konsep dan aturan-
aturan yang ditemukan melalui serangkaian penemuan dan pembuktian.
Menurut Muiz, heuristik adalah suatu langkah berpikir dan upaya untuk
menemukan dan memecahkan suatu masalah atau persoalan matematika.17 Cara
inilah yang diharapkan dapat mengembangkan solusi matematika dan
mengaplikasikannya untuk memecahkan masalah-masalah dengan praktis.
Krulik dan Rudnick mendefinisikan langkah-langkah heuristik menjadi
5 langkah pembelajaran, yang kemudian dikenal dengan strategi pembelajaran
Heuristik K-R dengan rincian sebagai berikut:18
1. Read and Think (Membaca dan Berpikir)
15
Hardi Tambunan,Strategi Heuristik Dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah,
Jurnal Saintech, Vol.06, 2014, h. 37
16
Selvi Rajuaty Tandiseru, The Efectiveness of Local Culture-Based Mathematical
Heuristik-KR Learning towards Enhancing Student’s Creative Thinking Skill, Journal of
Education and Practice, Vol.6, No.12, 2015, p. 76
17
Dindin Abdul Muiz L., Heuristik dalam Pemecahan Masalah Matematika dan
Pembelajarannya Disekolah Dasar, (Bandung:FMIPA UPI, 2010), h. 5
18
Stephen Krulik and Jesse A.Rudnick, The New Sourcebook for Teaching Reasoning
and Problem Solving in Junior and Senior High School, (Boston: Allyn and Bacon,1996), p. 4
17
Pada langkah ini guru meminta siswa untuk menyatakan kembali masalah
dalam bahasa mereka sendiri, sehingga dapat membantu mereka dalam
menyelesaikan masalah.19 Kegiatan tersebut meliputi:
a. Mengidentifikasi fakta.
b. Mengidentifikasi pertanyaan.
c. Memvisualisasikan situasi.
d. Menjelaskan setting.
e. Menentukan tindakan selanjutnya.
2. Explore and Plan (Ekplorasi dan Merencanakan)
Explore and Plan adalah langkah heuristik kedua. Pada langkah ini setelah
siswa memahami masalah dan pertanyaan yang diberikan, mereka
diberikan pengalaman tambahan untuk membantu menganalisis dan
mengorganisasikan data.20 Kegiatan ini meliputi:
a. Mengorganisasikan informasi.
b. Mencari apakah ada informasiyang sesuai/diperlukan.
c. Mencari apakah ada informasiyang tidak diperlukan.
d. Mengambar/mengilustrasikan model masalah.
e. Membuat diagram, tabel, atau gambar.
3. Select a Strategy (Memilih Strategi)
Select a Strategy adalah langkah yang paling dianggap sulit bagi sebagian
siswa karena mereka harus menggunakan pengetahuan dan pengalaman
yang mereka peroleh untuk memilih strategi yang tepat dan sesuai dengan
masalah yang diberikan.21 Adapun strategi pemecahan masalah dalam
matematika adalah sebagai berikut:
a. Menemukan atau membuat pola.
b. Bekerja mundur.
c. Coba dan kerjakan.
d. Simulasi atau eksperimen.
e. Penyederhanaan atau ekspansi.
19
Ibid.,p. 11
20
Ibid.,p. 13
21
Ibid.,p. 15
18
22
Ibid.,p. 46
19
e. Mendiskusikan jawaban.
f. Menciptakan variasi masalah dari masalah yang asal.
Desain langkah pembelajaran strategi Heuristik K-R yang digunakan
pada penelitian ini adala sebagai berikut:
1. Read and Think (Membaca dan Berpikir), Pada tahap ini siswa
mengidentifikasikan fakta-fakta yang terdapat dalam masalah yang
diberikan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Selain itu pada tahap ini
siswa dilatih untuk memvisualisasikan masalah dalam bentuk simbol dan
variabel matematika.
2. Explore and Plan (Ekplorasi dan Merencanakan), pada tahapan ini, siswa
mengorganisasikan informasi yang didapat, serta mengambar atau
mengilustrasikan model masalah.
3. Select a Strategy (Memilih Strategi), pada tahap ini siswa membuat pola
dari masalah yang dihadapi dalam LKS yang diberikan.
4. Find an Answer (Mencari Jawaban), pada tahapan ini siswa memprediksi
jawaban sesuai dengan masalah yang diberikan dan menggunakan
kemampuan berhitung untuk membuktikan jawabannya dengan
menggunakan rumus yang mereka temukan pada kegiatan sebelumnya.
5. Reflect and Extend (Refleksi dan Mengembangkan) pada tahap ini siswa
mendiskusikan jawaban untuk membuat kesimpulan serta membuat
generalisasi atau konseptualisasi dari materi yang dipelajari, pada tahap
ini siswa diberikan kesempatan untuk menyajikan hasil pekerjaannya.
Pada kegiatan ini ditunjuk beberapa siswa yang mewakili kelompoknya.
23
Winastwan Gora dan Sunarto, Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), h. 7
24
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006), h. 179
25
Ibid., h. 185
26
Winastwan Gora dan Sunarto, Pakematik Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK,
(Jakarta: Elex Media Komputindo, 2010), h. 8
21
27
Didi Suhaedi (2013), Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis, Berpikir
Aljabar, Dan Disposisi Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan Pendidikan Maematika
Realistik, dari http://repository.upi.edu/3637/4/D_MTK_0907809_Chapter1.pdf (15 Oktober 2015)
28
Gusti Rizal Wahyudi, Agung Haryanto, dan Asep Nursangaji, Efektivitas Pembelajaran
Matematika Relistik Dengan Strategi Heuristik Krulik Dan Rudnick di SMP, dari
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/10317/9978 (15 September 2015)
23
C. Kerangka Berpikir
Rendahnya kemampuan berpikir aljabar siswa salah satunya disebabkan
oleh kegiatan pembelajaran siswa yang hanya meniru contoh-contoh soal tanpa
adanya pemahaman tentang soal yang diberikan. Hal ini menyebabkan banyak
siswa yang mengalami kesulitan ketika menemukan bentuk soal yang berbeda dari
contoh. Strategi pembelajaran heuristik Krulik dan Rudnick memiliki langkah-
langkah pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir aljabar
siswa. Strategi pembelajaran ini memiliki lima langkah kegiatan pembelajaran
sebagai berikut:
Langkah pertama adalah read and think pada langkah ini siswa
diberikan kesempatan untuk mengidentifikasi fakta yang diberikan, menggunakan
simbol-simbol matematika untuk memvisualisasikan masalah, dan menentukan
tindakan selanjutnya. Langkah kedua explore and plan pada langkah ini siswa
dapat mengorganisai informasi yang didapat dan mengilustrasikannya dalam
bentuk model matematika. Langkah ketiga select a strategy pada langkah ini
siswa membuat pola dari informasi yang didapat kemudian membuat deduksi
logis atas masalah yang diberikan. Langkah keempat find an answer pada langkah
ini siswa diberikan kesempatan untuk menggunakan kemampuan berhitungnya
dan kemampuan aljabarnya untuk mencari jawaban atas masalah yang diberikan.
Langkah kelima reflect and extend pada langkah ini siswa memeriksa kembali
jawaban yang ditemukan kemudian menentukan solusi alternatif dari masalah
ynag diberikan serta menggeneralisasikanya.
Setiap langkah strategi heuristik Krulik dan Rudnick ini dapat
meningkatkan kemampuan berpikir aljabar siswa. Berdasarkan uraian di atas,
kerangka berpikir dari penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
24
Gambar 2.1
Hubungan Strategi Pembelajaran Heuristik Krulik dan Rudnick dengan
Kemampuan Berpikir Aljabar
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis dalam penelitian
ini adalah “Kemampuan berpikir aljabar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan strategi heuristi Krulik dan Rudnick lebih tinggi dibandingkan
kemampuan aljabar siswa yang menggunakan strategi konvensional”.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
B. Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan penelitian ini adalah metode Quasi-
Eksperimen. Peneliti tidak dapat mengontrol secara penuh faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi variabel dan eksperimen, misalnya faktor minat, motivasi,
intelegensi, dan cara belajar. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah
terdapat pengaruh strategi pembelajaran heuristik Krulik dan Rudnick terhapap
kemampuan berpikir aljabar siswa, dengan cara membandingkan kemampuan
berpikir aljabar siswa yang dalam pembelajaranya menggunakan strategi
pembelajaran heuristik Krulik dan Rudnik (kelas eksperimen) dengan siswa yang
dalam pembelajaranya menggunakan strategi ekspositori (kelas kontrol).
25
26
Tabel 3.2
Rancangan Desain Penelitian
Kelas Perlakuan Posttest
Eksperimen X O
Kontrol - O
Keterangan :
O = Tes akhir (posttest) untuk kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
X = Perlakuan (treatment) pembelajaran dengan menggunakan
strategi heuristik Krulik dan Rudnick.
C. Variabel Penelitian
Variabel pada penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah
variabel bebas dan variabel terikat. Berdasakan hipotesis yang telah dijabarkan
maka ditentukan variabel bebas dan variabel terikat sebagai berikut.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas pada penelitian ini adalah pembelajaran dengan
menggunakan strategi heuristik Krulik dan Rudnick.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir aljabar
siswa.
1
E.T Ruseffendi, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya,
(Semarang : IKIP Semarang Press, 1994), h. 45
27
Kelas VII B
A B EKS
A
DIUNDI DIUNDI
C D DIPEROLEH DIPEROLEH
B
E F KRL
A
Gambar 3.1
Teknik Pengambilan Sampel
2
Asep Saepul Hamdi dan E. Bahruddin, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
dalam.Pendidikan. (Yogyakarta: Deepublish publisher, 2014), h. 38
3
Ibid.,
28
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan
berpikir aljabar yang berupa tes uraian tertulis. Tes disusun berdasarkan
indikator kemampuan berpikir aljabar yang telah diajabarkan pada bab
sebelumnya. Setiap butir soal yang terdapat pada instrumen digunakan untuk
mengukur indikator tertentu. Agar tes kemampuan berpikir aljabar dapat
digunakan, perlu dilakukan proses uji coba instrumen. Instrumen tes
diujicobakan terlebih dahulu kepada subjek lain diluar subjek penelitian.
Instrumen tes diuji cobakan kepada siswa kelas VIII MTs Pembangunan UIN
Jakarta. Kisi-kisi instrumen yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
No
Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Indikator Kompetensi
Soal
Menggunakan simbol dalam
pemodelan matematis untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam 1
menentukan luas persegi panjang
Persegi Panjang Menggunakan informasi yang
didapat untuk membuat prediksi dan
membuktikan masalah yang 2
berkaitan dengan keliling persegi
panjang
29
No
Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Indikator Kompetensi
Soal
Menentukan pola dan
menggunakannya untuk menentukan 3
Mengembangkan luas persegi
kemampuan Persegi
Menggeneralisasikan pola dan
berpikir aljabar
aritmatika terkait dengan 4
terkait dengan
permasalahan keliling persegi
materi segiempat
dan segitiga Menentukan pola dan 5
Jajargenjang menggunakannya untuk menentukan
luas jajargenjang
Menggunakan simbol dalam
pemodelan matematis untuk
Layang-layang
menyelesaikan suatu masalah dalam 6
menentukan luas layang-layang
Menggunakan informasi yang
didapat untuk membuat prediksi dan
Belah ketupat membuktikan masalah yang 7
berkaitan dengan keliling belah
ketupat
Jumlah 7
4
Mertler, C.A. (2001). Designing Scoring rubrics for your classroom. Practical
Assessment, Research & Evaluation, dari http://PAREonline.net/getvn.asp?v=7&n=2 diakses pada
29 Desember 2015
30
Setelah data hasil uji coba diperoleh, kemudian setiap butir soal
akan dianalisis untuk mengetahui validitas, reliabilitas, taraf kesukaran dan
daya pembeda instrumen, sebagai berikut:
1. Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah uji instrumen yang digunakan untuk mengetahui
apakah suatu instrumen valid atau tidak valid. Instrumen yang valid artinya dapat
mengukur indikator yang ingin diukur dan hasilnya shahih. Pengujian validitas
pada tes kemampuan berpikir aljabar siswa menggunakan rumus Product Moment
sebagai berikut:5
( )( )
√* ( ) +* ( ) +
Keterangan
N = Banyaknya peserta tes
X = Skor butir soal
Y = Skor total
= Koefesien relasi antara variable X dan Y
Kriteria pengujiannya:
5
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakrata: Bumi Aksara, 2012),
edisi Kedua, cet. 1, h.87
32
Keterangan:
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar
JS = Jumlah skor maksimum seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks kesukaran, menurut ketentuan yang sering diikuti,
indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 adalah soal sedang
Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 adalah soal mudah
Dari hasil perhitungan diperoleh hasil perhitungan diperoleh 1 butir soal
memiliki indeks kesukaran mudah, 5 butir soal memiliki indeks kesukaran sedang,
dan 2 butir soal memiliki indeks kesukaran sukar.
6
Ibid., h. 223
33
Keterangan:
= Daya pembeda
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan
benar
= Banyaknya peserta kelompok atas
= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu
dengan benar
= Banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek
D : 0.21 – 0,40 : cukup
D : 0,41 – 0,70 : baik
D : 0,71 – 1,00 : baik sekali
D : negatif : soal tidak baik (soal harus dibuang)
Dari hasil perhitungan uji daya pembeda soal diperoleh hasil 4 butir
soal memiliki daya beda baik, 3 soal memiliki daya beda cukup, dan 1 soal
memiliki daya beda sangat jelek.
7
Ibid., h.228
34
4. Reliabilitas Instrumen
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila memiliki tingkat
kepercayaan yang tetap (konsisten). Perhitungan realibilitas pada penelitian ini
menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:8
∑
( ) ( )
Keterangan:
= Realibilitas yang dicari
= Banyaknya butir soal yang valid
= Varians skor tiap-tiap item
= Varians soal
= Skor tiap soal
= Banyaknya sampel
Kriteria klasifikasi Reliabilitas
0,81 – 1,00 : Sangat Tinggi
0,61 – 0,80 : Tinggi
0,41 – 0,60 : Cukup
0,21 – 0,40 : Rendah
0,00 – 0,20 : Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas, nilai = 0,880 berada
diantara kisaran 0,600 0,800, maka dari dari 7 soal yang valid memiliki
derajat reliabilitas yang baik.
8
Ibid., h.122
35
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Analisis Instrumen
No. Taraf
Validitas Daya Beda Keterangan
Soal Kesukaran
1 Valid Mudah Baik Digunakan
2 Valid Sedang Baik Digunakan
3 Valid Sedang Baik Digunakan
4 Valid Sukar Cukup Digunakan
5 Valid Sedang Baik Digunakan
6 Valid Sedang Cukup Digunakan
7 Tidak Valid Sukar Sangat Jelek Tidak Digunakan
8 Valid Sedang Cukup Digunakan
Derajat Reliabilitas 0,880
suatu populasi.9 Adapun beberapa rumus yang digunakan dalam uji Shapiro-Wilk
ini yaitu:10
a. Pembagi (d) uji W :
∑( ̅) ∑ (∑ )
jika n genap
jika n ganjil
c. Rumus (W) :
[∑ ( | | | | )]
9
Richard, O.Gilbert, Statistical Methods for Environmental Pollution Monitoring, (New
York: Vam Nostrand Reinhold Company Inc., 1987), p. 159
10
Ibid.,
11
Ibid., P. 160
37
12
National Institute of Standards and Technology : Levene Test, 2013
http://www.itl.nist.gov/div898/software/dataplot/refman1/auxillar/levetest diakses pada 6 april
2016
38
∑ ∑
√( )
, dengan
(∑ ) (∑ )
∑ ∑ dan ∑ ∑
( ), dengan db = ………………..13
2) Jika , maka uji t yang digunakan:
̅ ̅
dengan dan 14
( ) ( ) ( )
Keterangan
̅ = Rata-rata skor dari kelompok eksperimen
̅ = Rata-rata skor dari kelompok kontrol
= Varians kelas Eksperimen
= Varians kelas kontrol
= Simpangan baku gabungan kelas eksperimen dan kelas kontrol
= Banyaknya siswa kelas eksperimen
= Banyaknya siswa kelas kontrol
Kriteria penerimaan dalam uji-t menggunakan perbandingan
dan dengan kriteria berikut:
Jika maka diterima
Jika maka ditolak
b. Uji Mann-Whitney
Jika salah satu atau kedua data yang dianalisis berdistribusi tidak
normal, maka tidak dapat dilakukan uji homogenitas, pengujian yang dilakukan
adalah uji Mann-Whitney.
13
Kadir, Statistika untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, (Jakarta: Rosemata Sempurna,
2010), h. 195
14
Ibid., h. 200-201
39
( )
√
H. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
:
Keterangan :
: rata-rata nilai hasil posttest berpikir aljabar siswa pada kelas
eksperimen
15
Ibid., h.273
16
Ibid., h.275
40
A. Deskripsi Data
Penelitian tentang kemampuan berpikir aljabar ini dilakukan di MTs
Pembangunan UIN Jakarta. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VII MTs Pembangunan UIN Jakarta pada tahun ajaran
2015/2016 semester genap yang terdiri dari 6 kelas. Setelah menentukan populasi,
tindakan selanjutnya adalah melakukan cluster random sampling untuk memilih
sampel penelitian dan didapatkan kelas VII-B yang terdiri dari 29 siswa sebagai
kelas eksperimen dan kelas VII-A yang terdiri dari 29 siswa sebagai kelas kontrol.
Kedua kelas sampel diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen
diajarkan dengan menggunakan strategi heuristik K-R dan kelas kontrol diajarkan
dengan menggunakan strategi ekspositori sebagai strategi konvensional di sekolah
tersebut.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti membuat instrumen tes untuk
mengukur kemampuan berpikir aljabar siswa. Instrumen tersebut terdiri dari 8
soal yang mewakili indikator-indikator kemampuan berpikir aljabar dengan materi
segiempat dan segitiga. Setelah dilkukan uji coba pada kelas satu tingkat di atas
kelas sampel yaitu kelas VIII-F yang terdiri dari 30 siswa diperoleh 7 soal valid
dengan reliabilitas sangat tinggi. 7 soal yang valid ini peneliti gunakan untuk
mengukur kemampuan berpikir aljabar siswa pada kedua kelas sampel.
Penelitian berlangsung selama 9 kali pertemuan, yaitu 8 kali petemuan
untuk memberikan perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol dan 1 kali
pertemuan untuk posstest yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir
aljabar siswa kelas eksperimen dan kemampuan berpikir aljabar siswa kelas
kontrol setelah diberikan perlakuan berbeda. Materi yang diajarkan adalah materi
segiempat dan segitiga. Berikut adalah data hasil posstest yang diberikan pada
kedua kelas.
41
42
Tabel 4.1 menunjukan bahwa nilai yang paling banyak terletak pada
interval 82 – 89 yaitu sebesar 34,48 % nilai siswa yang terendah terletak pada
interval 50 – 57 yaitu sebesar 13,79% serta nilai tertinggi terletak pada interval 90
– 97 yaitu sebesar 10.34%. Nilai kriteria ketuntasan minimum (KKM) pelajaran
matematika kelas VII MTs Pembangunan adalah 70, maka dapat dilihat pada
Tabel frekuensi di atas bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak
24 siswa dengan persentase 82,75%. Data hasil posttest kemampuan berpikir
aljabar siswa kelas eksperimen kemudian diolah dengan menggunakan SPSS
untuk menentukan perhitungan statistik, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2
berikut:
43
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif Posttest Kelas Eksperimen
Statistic Std. Error
Mean 77.17 2.327
Median 79.00
Variance 158.219
Minimum 50
Maximum 96
Range 46
Interquartile Range 17
Dari hasil perhitungan statistik posttest pada Tabel 4.2 kelas eksperimen
diperoleh rata-rata 77,17. Hal ini berarti siswa yang mendapat nilai di atas rata-
rata berjumlah 15 siswa atau 51,72%, dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah
rata-rata berjumlah 14 siswa atau 48,28%. Pada Tabel 4.2 juga menunjukan nilai
varians 157,007, simpangan baku sebesar 12,53, median 79, dan nilai kemiringan
(skewness) data posttest kelas eksperimen tersebut adalah miring negatif atau
landai kiri. Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-rata.
Koefesien kurtosis atau keruncingan distribusi data -0,224 < 0,263 maka model
kurva datar (Platikurtis).
Secara visual penyebaan data posttest kelas eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan strategi heuristik K-R dapat dilihat pada
histogram berikut:
44
12
10
8
Frekuensi
0
49,5 - 57,5 57,5 - 65,5 65,5 - 73,5 73,5 - 81,5 81,5 - 89,5 89,5 - 97,5
Nilai Posttest
Gambar 4.1
Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Aljabar
Siswa Kelas Eksperimen
Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai yang paling banyak terletak pada
interval 70 – 77 yaitu sebesar 27,59 % nilai siswa yang terendah terletak pada
interval 46 – 53 yaitu sebesar 10,34% serta nilai tetinggi terletak pada interval 86
– 93 yaitu sebesar 10.34% Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM jika dilihat
dari tabel distribusi frekuensi di atas berjumlah 15 siswa. Data hasil posttest
kemampuan berpikir aljabar siswa kelas kontrol kemudian diolah dengan
menggunakan SPSS untuk menentukan perhitungan statistik, data tersebut dapat
dilihat pada Tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Hasil Statistik Deskriptif Posttest Kelas Kontrol
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 69.69 2.330
Median 71.00
Variance 145.150
Minimum 46
Maximum 93
Range 47
Interquartile Range 15
Dari hasil perhitungan statistik posttest pada Tabel 4.4 kelas kontrol
diperoleh rata-rata 69,69. Hal ini berarti siswa yang mendapat nilai di atas rata-
rata berjumlah 15 siswa atau 51,72% dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah
rata-rata berjumlah 14 siswa atau 48,28%. Pada tabel di atas juga menunjukan
nilai varians 157,377, simpangan baku sebesar 12,048, median 71 dan nilai
kemiringan (skewness) data postes kelas kontrol tersebut adalah miring negatif
46
atau landai kiri. Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas rata-
rata. Koefesien kurtosis atau keruncingan distribusi data -0,260 < 0,263 maka
model kurva datar (platikurtis).
Secara visual penyebaan data posttest kelas eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan strstefi konvensional dapat dilihat pada histogram
berikut:
9
8
7
6
Frekuensi
5
4
3
2
1
0
45,5-53,5 53,5-61,5 61,5-69-5 69,5-77,5 77,5-85,5 88,5-93,5
Nilai Posttest
Gambar 4.2
Grafik Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Aljabar
Siswa Kelas Kontrol
Tabel 4.5
Perbandingan Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Deskriptif Kelas
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa (n) 29 29
Nilai Tertinggi 96 93
(Xmaks)
Nilai Terendah (Xmin) 50 46
Nilai Rata-rata 77.17 69.69
Median (Me) 79 71
Varians (S²) 158.219 145.150
Simpangan Baku (S) 12.579 12.048
12
10
Eksperimen
8 me
Kontrol
Frekuensi
0
45,5-53,5 53,5-61,5 61,5-69-5 69,5-77,5 77,5-85,5 88,5-93,5
Nilai Posttest
Gambar 4.3
Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pada Gambar 4.3 dapat kita lihat bahwa siswa di kelas eksperimen yang
mengalami peningkatan lebih baik dibandingkan dengan siswa kelas kontrol.
Tabel 4.6
Presentase Rata-rata Indikator Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen Kontrol
Indikator Kemampuan Skor
Skor Skor
Berpikir Aljabar Ideal Mean % Mean %
Siswa Siswa
Menggunakan simbol
dalam pemodelan
8 189 6.52 81.47 183 6.31 78.88
matematis untuk
menyelesaikan masalah
Menggunakan informasi
yang didapat untuk
8 171 5.90 73.71 150 5.17 64.66
membuat prediksi dan
membuktikannya
Menentukan pola dari
masalah matematika
dan menggunakannya 8 168 5.79 72.41 145 5.00 62.50
dalam menyelesaikan
masalah
Menggeneralisasi dari
pola dan aritmatika dari 4 100 3.45 86.21 88 3.03 75.86
suatu masalah
100
90
80
70
60
50 Eksperimen
40 AKontrol
BCD
30
20
10
0
A B C D
Gambar 4.4
Grafik Persentase Indikator Kemampuan Berpikir Aljabar Siswa
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
Keterangan :
A = Penggunaan simbol dalam pemodelan matematis untuk menyelesaikan
masalah.
B = Menggunakan informasi yang didapat untuk membuat prediksi dan
membuktikannya.
C = Menentukan pola dari masalah matematika dan menggunakannya dalam
menyelesaikan masalah.
D = Generalisasi dari pola dan aritmatika dimatematika
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa ketercapaian kemampuan berpikir
aljabar siswa kelas eksperimen selalu lebih tinggi pada setiap indikatornya
dibandingkan kelas kontrol. Artinya, siswa kelas eksperimen memiliki
kemampuan berpikir aljabar siswa lebih tinggi dibandingkan siswa kelas kontrol.
Tabel 4.8
Hasil Uji Normalitas Kelas Kontrol
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol .134 29 .197 .971 29 .578
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua kelas pada penelitian dinyatakan berdistribusi normal,
langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas. Pada penelitian ini
peneliti melakukan uji homogenitas menggunakan Uji Levene dengan bantuan
SPSS. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua varians berasal
dari populasi homogen. Hasil perhitungan uji Levene disajikan pada tabel berikut:
53
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Homogenitas
Data hasil uji Levene dikatakan homogen atau H0 diterima jika nilai
signifikasi > 0,05. Uji Levene digunakan untuk menganalisis homogenitas dua
kelompok atau lebih. Pada Tabel 4.9 terlihat nilai signifikansi 0,817 > 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua distribusi populasi mempunyai varians
yang sama atau homogen. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa kedua data
sampel berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama maka dapat
dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji
t yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan berpikir
aljabar siswa kelas eksperimen yang menggunakan strategi heuristik K-R lebih
tinggi dari kelas kontrol yang menggunakan strategi konvensional (strategi
ekspositori). Adapun hipotesis pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut:
:
Keterangan :
: rata-rata nilai hasil postes berpikir aljabar siswa pada kelas eksperimen
: rata-rata nilai hasil postes berpikir aljabar pada kelas kelas kontrol.
Data hasil pengujian hipotesis statistik dengan menggunakan uji t pada
SPSS disajikan pada Tabel berikut:
54
Tabel 4.10
Hasil Uji-t
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
t df Sig. (2-tailed)
Daerah
Penolakan H0
Daerah
Penerimaan H1
0,05 0,012
Gambar 4.5
Kurva Uji Perbedaan Rata-rata Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
harus menunjuk kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi dan siswa yang
maju untuk memberikan jawaban dari latihan yang diberikan. Beberapa dari
mereka juga mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS dan latihannya
dikarenakan mereka terbiasa belajar dengan menerima semua informasi tentang
materi yang diberikan oleh guru tanpa mengetahui bagaimana menemukan konsep
materi tersebut dan mengerjakan soal-soal rutin yang sama seperti contoh yang
tersedia pada buku paket mereka atau contoh soal yang dijelaskan oleh guru.
Pertemuan kedua sampai ketujuh siswa mulai terbiasa dengan
pembelajaran yang dilakukan menggunakan strategi heuristik K-R yang
membantu siswa dalam menemukan konsep matematika tentang segiempat dan
segitiga, mereka juga lebih aktif untuk mengajukan pendapatnya. Berikut adalah
gambaran saat kegiatan inti pembelajaran dengan menggunakan strategi heuristik
K-R :
1) Sebelum kegiatan inti dilaksanakan pada tahap orientasi, guru selalu
menjelaskan tujuan pembelajaran, serta memberikan apersepsi kepada siswa
tentang materi prasyarat dan motivasi tentang materi yang akan dipelajari.
Selain itu, guru juga mengajak siswa untuk memberikan contoh-contoh
bangun yang ada di sekitar mereka sesuai dengan bangun datar yang akan
dipelajari.
2) Pada tahap eksplorasi siswa diminta berkumpul dengan kelompok masing-
masing, kemudian guru memberikan LKS yang berisikan masalah
kontekstual tentang materi yang diajarkan untuk mereka diskusikan.
Gambar 4.6
Siswa Sedang Berdiskusi Kelompok
57
Gambar 4.7
Jawaban Siswa Pada LKS 4, Langkah Read and Think
58
Contoh hasil jawaban LKS di atas merupakan hasil jawaban yang diberikan
oleh siswa kelas eksperimen. Kedua kegiatan di atas merupakan kegiatan
dari pembeljaran heuristik pada lengkah read and think. Pada gambar di atas
terlihat bahwa siswa dilatih untuk dapat mengidentifikasi fakta-fakta dari
masalah yang diberikan dengan menggambar bangun datar sesuai dengan
pengetahuannya dan pada kegiatan memvisualisasikan situasi menunjukkan
siswa dilatih untuk memvisualisasikan dengan menggunakan simbol dan
variabel matematika. Langkah pembelajaran read and think yang digunakan
peneliti sesuai dengan uraian di atas dapat meningkatkan kemampuan
berpikir aljabar pada indikator penggunaan simbol dalam pemodelan
matematis.
3) Tahap selanjutnya adalah tahap elaborasi pada tahap ini guru memfasilitasi
siswa dengan memberikan kesempatan untuk bertanya. Siswa berdiskusi
dalam kelompok untuk mengorganisasikan informasi yang didapatkan pada
langkah sebelumnya untuk membuat model matematika dalam menemukan
rumus keliling bangun datar. Proses tersebut dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 4.8
Jawaban Siswa Pada LKS 4, Langkah Explore and Plan
Kegiatan explore and plan yang digunakan terdiri dari dari kegiatan
mengorganisasikan informasi dan membuat model matematika. Kedua
59
Gambar 4.9
Jawaban Siswa Pada LKS 4, Langkah Select A Strategy
60
Gambar 4.10
Guru Membimbing Siswa dalam Mengerjakan LKS
Gambar 4.10 memperlihatkan bahwa guru membimbing siswa-siswa yang
mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKS. Siswa tersebut merasa
kesulitan dalam menemukan pola dari luas sebuah bangun yang terbentuk
dari beberapa bangun datar lainnya.
5) Langkah yang keempat dalam tahap elaborasi adalah find an answer pada
tahap ini siswa dilatih untuk menemukan jawaban dari masalah yang
dihadapi menggunakan kegiatan memprediksi dan menggunakan
61
Gambar 4.11
Jawaban Siswa Pada LKS 4, Langkah Find An Answer
Pada Gambar 4.11 meunjukkan bahwa siswa dilatih untuk menggunakan
informasi yang didapat dan kemampuan berhitung matematiknya untuk
membuat prediksi dan membuktikannya. Langkah tersebut dapat
meningkatkan indikator kemampuan berpikir aljabar membuat prediksi dan
membuktikannya serta melatih kemampuan berhitung matematika untuk
meningkatkan dalam semua indikator kemampuan berpikir aljabar.
6) Tahap terakhir adalah tahap konfirmasi pada tahap ini siswa menyimpulkan
jawaban dari masalah yang diberikan. Langkah heuristik K-R pada tahap ini
adalah reflect and extend. Siswa pada langkah ini dilatih untuk
menggeneralisasikan jawaban dan mempresentasikan hasil diskusinya.
Berikut adalah proses yang menggambarkan kegiatan tersebut:
62
Gambar 4.12
Jawaban Siswa Pada LKS 4, Langkah Reflect and Extend
Gambar 4.12 menunjukan hasil pekerjaan LKS siswa pada langkah Reflect
and Extend. Pada langkah tersebut siswa mendiskusikan sifat-sifat yang
dimiliki oleh bangun trapesium dan menggeneralisasikan rumus keliling dan
rumus luas trapesium sesuai dengan informasi yang ada pada LKS. Pada
langkah ini peneliti memilih kegiatan mendiskusikan jawaban dan
menggneralisasikan masalah karena kedua kegiatan ini dapat meningkatkan
kemampuan berpikir aljabar siswa.
Gambar 4.13
Siswa Sedang Mempesentasikan Hasil Diskusi LKS
63
Gambar 4.14
Siswa Sedang Menjawab Latihan Pada LKS Secara Individu
Latihan yang diberikan pada LKS dikerjakan secara individu untuk melatih
mereka mengerjakan soal-soal rutin dan non rutin yang mengukur
kemampuan berpikir aljabar. Pada kegiatan ini siswa diberikan kesempatan
untuk mengerjakan latihan tersebut didepan dan beberapa dari mereka
mengajukan diri untuk maju kedepan seperti yang terlihat pada Gambar
4.14.
papan tulis dan proyektor. Pada kelas ini siswa cenderung pasif, mereka lebih
memilih ditunjuk oleh guru apabila diberikan kesempatan untuk mengajukan
pendapatnya. Langkah-langkah pembelajaran yang digunakan pada kelas kontrol
adalah menjelaskan materi pembelajaran, melakukan tanya jawab dan
memberikan latihan soal. Latihan soal yang diberikan adalah soal-soal rutin yang
tersedia pada buku paket dan beberapa soal non rutin. Berikut adalah gambar
kegiatan siswa pada kelas kontrol.
(a) (b)
Gambar 4.15
Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol
(a) guru menjelaskan materi dan (b) siswa mengerjakan soal latihan pada
buku paket.
Kedua gambar di atas memperlihatkan proses pembelajaran
konvensional yang terjadi pada kelas kontrol. Pada saat mengerjakan latihan soal
non rutin banyak siswa yang merasakan kesulitan, mereka menganggap soal
latihan yang diberikan berbeda dengan contoh soal yang dijelaskan oleh guru.
Banyak dari mereka tidak mengerjakan soal tersebut dan ada beberapa dari
mereka maju kedepan untuk bertanya tentang penyelesaian soal non rutin yang
diberikan oleh guru.
65
Soal nomor 1
Sebuah bingkai berbentuk persegi panjang memiliki ukuran awal yang panjangnya
2 kali lebarnya. Jika bingkai tersebut diperbesar dengan menambahkan 4 cm pada
panjangnya dan 3 cm pada lebarnya , maka bingkai yang terbentuk akan memiliki
keliling 146 cm. Tulislah model matematika yang sesuai dengan masalah tersebut
dan gunakanlah untuk menentukan berapakah luas awal bingkai tersebut?
66
(a) (b)
Gambar 4.16
Jawaban Posttest nomor 1, (a) jawaban siswa kelas eksperimen dan (b)
jawaban kelas kontrol.
Gambar 4.16 adalah jawaban yang diberikan oleh sebagian besar siswa
kedua kelas. Pada jawaban siswa kelas eksperimen bagian (a) dapat dilihat bahwa
siswa kelas eksperimen sudah dapat membuat model matematika sesuai dengan
masalah yang diberikan dan siswa tersebut juga dapat menyelesaikannya dengan
benar. Pada bagian (b) di atas merupakan jawaban dari salah satu siswa kelas
kontrol, gambar tersebut terlihat bahwa siswa tersebut sudah dapat membuat
model matematika matematika dengan benar. Tetapi berbeda dengan jawaban
kelas eksperimen, pada bagian mendeskripsikan informasi yang didapat dari soal,
kelas kontrol mendeskripsikan masalah dengan menggambarkannya.
menggunakan strategi heuristik K-R dan media LKS sehingga, siswa dapat
menafsirkan masalah menjadi model matematika dan menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan model matematika yang mereka buat dengan benar.
Berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran yang
diterapakan adalah strategi konvensional, beberapa siswa pada kelas ini cenderung
menghafal cara guru menyelesaikan contoh soal, sehingga ketika siswa
dihadapkan dengan soal yang berbeda dengan contoh soal sebagian besar siswa
tersebut bingung dan menerka jawaban sesuai apa yang pernah dicontohkan oleh
guru.
Soal nomor 7
Jika sebuah belah ketupat sisinya diperbesar menjadi 3 kali semula, dan diagonal-
diagonalnya diperbesar menjadi 2 kali semula.
(a) (b)
Gambar 4.17
Jawaban posttest nomor 7, (a) jawaban siswa kelas eksperimen
dan (b) jawaban kelas kontrol.
Gambar 4.17 memperlihatkan perbandingan jawaban sebagian besar
dari siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol. Pada bagian (a)
menunjukkan jawaban salah satu siswa kelas eksperimen yang mendapat skor 4,
dan bagian (b) menunjukkan jawaban siswa kelas kontrol yang mendapat skor 3.
Pada gambar tersebut terlihat bahwa siswa kelas eksperimen mampu menjawab
dengan tepat. Soal nomor 7.a dan 7.b merupakan soal untuk mengukur
kemampuan memprediksi jawaban, dan 7.c merupakan soal untuk membuktikan
prediksi jawaban yang mereka berikan. Dari jawaban yang diberikan, siswa kelas
eksperimen sudah dapat membuat prediksi dan membuktikan jawabanya dengan
benar, jawaban siswa kelas eksperimen lebih sistematis dalam menjawab soal,
sedangkan sebagaian besar siswa kelas kontrol mereka mengalami kesalahan yang
sama, yaitu pada bagian 7.a dan 7.b ketika pada bagian memprediksi jawaban
mereka menjawab dengan pembuktian jawaban atau soal yang ditanyakan pada
bagian 7c, kesalahan tersebut dikarenakan siswa kelas kontrol belum dapat
membedakan bagaimana memprediksi jawaban dan bagaiman membuktikan
jawaban. Selain itu, pada bagian 7.a siswa kelas kontrol melakukan kesalahan
dalam menentukan panjang sisi belah ketupat seharusnya sisi belah ketupat akan
69
diperbesar menjadi 5 kali semula tetapi, siswa tersebut menjawab 20 kali semula.
Hal ini dikarenakan siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal.
Soal nomor 3
Arin ingin membuat 3 buah persegi yang memiliki ukuran sisi berbeda. Jika tiap
persegi memiliki sisi dengan selisih 4 cm dari persegi yang lain, dan jumlah
keliling semua persegi yang dibuat oleh Arin adalah 72 cm, bagaimanakah pola
yang terbentuk dan gunakanlah pola yang kamu temukan untuk menghitung
berapakah luas terbesar yang dapat dibuat Arin?
70
(a) (b)
Gambar 4.18
Jawaban Posttest nomor 3, (a) jawaban siswa kelas eksperimen dan (b)
jawaban kelas kontrol.
Gambar 4.18 memperlihatkan perbandingan jawaban soal posttest dari
siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bagian (a) merupakan jawaban
sebagian besar siswa kelas eksperimen, jika dilihat dari jawabannya, siswa sudah
dapat menetukan pola berdasarkan apa yang diketahui dari soal. Siswa juga dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola yang mereka buat dengan
benar dan tahapan penyelesaian yang sistematis. Pada bagian (b) adalah jawaban
yang diberikan oleh sebagian besar siswa kelas kontrol, dalam gambar tersebut
menunjukkan bahwa siswa mengerjakan dengan benar hanya sampai pada
menentukan pola dan nilai dari panjang sisi persegi pertama, sedangkan untuk
mencari luas persegi pertama siswa tidak mejawabnya.
9,91%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas
eksperimen pada indikator menentukan pola dari masalah matematika dan
menggunakannya dalam menyelesaikan masalah lebih tinggi dibandingkan
dengan kelas kontrol.
Soal nomor 4
Sebuah lempeng besi berbentuk persegi yang sisinya 3 cm, setelah dipanaskan
lempeng tersebut mengalami pertambahan sisi setiap jamnya. Seperti pada Tabel
berikut.
Jika lempengan besi tersebut dipanaskan selama n jam, maka berapakah keliling
lempeng besi tersebut?
(a) (b)
Gambar 4.19
Jawaban Posttest nomor 4, (a) jawaban siswa kelas eksperimen dan (b)
jawaban kelas kontrol.
Gambar 4.19 merupakan jawaban posttest soal nomor 4 pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Pada jawaban sebagian besar siswa kelas
eksperimen pada bagian (a) dapat dilihat bahwa siswa tersebut sudah dapat
menggeneralisasikan masalah sesuai dengan soal yang diberikan. Pada bagian (b)
adalah jawaban siswa kelas kontrol yang menunjukkan bahwa siswa tersebut
sudah dapat menjawab soal tersebut dengan benar sampai bagian generalisasi dari
panjang lempeng besi, tetapi siswa tersebut melakukan kesalahan dalam operasi
aljabar, yaitu 3+4n = 7n, sehingga saat menghitung 4 x (3+4n) = 28n . Hal ini
membuktikan bahwa persentase rata-rata skor pada indikator generalisasi dari pola
dan aritmatika kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Kelas
eksperimen mendapatkan skor sebesar 77,34% sedangkan kelas kontrol
mendapatkan persentase skor 69,70% dengan selisih 7,64%.
Nilai tertinggi yang diperoleh siswa kelas kontrol adalah 93. Terdapat 1
siswa pada kelas ini yang mendapatkan nilai 93 dengan skor total 26 dari skor
total 28. Kesalahan yang dilakukan oleh siswa tersebut terjadi pada butir soal
nomor 2 dan 3. Pada butir soal nomor 2 yang mengukur kemampuan
memprediksi jawaban dan membuktikannya, siswa tersebut melakukan kesalahan
dalam menghitung jumlah bibit tanaman Mawar taman B seharusnya jumlah bibit
=72:4=18 tapi siswa tersebut menjawab 16. Untuk kesalahan yang dilakukan pada
butir soal nomor 3 adalah siswa terssebut tidak dapat menghitung luas persegi
awal. Nilai terendah siswa kelas kontrol adalah 46. Terdapat dua orang siswa yang
mendapat nilai 46 pada kelas kontrol dengan jumlah skor yang diperoleh 13. Skor
terendah yang diperoleh kedua siswa tersebut adalah 0 tetapi pada butir soal yang
berbeda berbeda. Salah satu siswa yang mendapat skor terendah tidak mejawab
butir soal nomor 4 yaitu yang mengukur kemampuan generalisasi dari pola dan
aritmatika dimatematika ini berarti siswa tersebut tidak mampu membuat
generalisasi dari pola yang terdapat dalam soal.
Tetapi setelah tes uji coba dilakukan soal nomor 7 tidak valid diakarenakan
banyak siswa ynag tidak menjawab soal tersebut, sehingga untuk indikator ini
hanya ada satu soal yang digunakan yaitu nomor 4. Pada soal nomor 4 kesalahan
yang dilakukan oleh siswa baik kelas eksperimen maupun siswa kelas kontrol
pada butir soal ini sebagian besar sama yaitu siswa hanya menjawab sampai
dengan panjang sisi lempeng dan ada beberapa siswa melakukan kesalahan
perhitungan aljabar. Persentase ketercapaian siswa pada kelas eksperimen
mencapai 86,21%, sedangkan ketercapaian siswa kelas kontrol pada indikator ini
adalah 75,86%. Artinya kemampuan kelas eksperimen pada indikator ini lebih
tinggi jika dibandingkan kelas kontrol.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa bahwa dalam penelitian ini masih banyak
memiliki kekurangan. Berbagai upaya telah dilakukan dalam pelaksanaan
penelitian ini agar diperoleh hasil yang optimal. Tetapi masih ada beberapa faktor
yang sulit dikendalikan sehingga membuat penelitian ini memiliki beberapa
keterbatasan diantaranya sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya terbatas pada pokok bahasan segiempat dan segitiga saja
sehingga belum bisa untuk digeneralisasikan pada pokok bahasan lainnya.
2. Kondisi siswa yang terbiasa menggunakan strategi konvensional membuat
pertemuan pertama dalam pembelajaran dengan strategi heuristik K-R
cenderung pasif.
3. Alokasi waktu yang terbatas sehingga diperlukan persiapan yang lebih lagi
agar siswa terkontrol secara maksimal
77
A. Kesimpulan
78
79
B. Saran
Jakfar Shodiq, Lukman, Analisis Soal Matematika TIMSS 2011 Dengan Indeks
Kesukaran Tinggi Bagi Siswa SMP,Seminar Nasional Matematika dan
pendidikan Matematika denagn tema “Reformasi Pendidikan dalam
memasuki ASEAN Economic Community (AEC)”, Jember : FMIPA
Universitas Jember, 2015.
Kieran, Carolyn. Algebraic Thinking in the Early Grades: What Is It?, The
Mathematics Education. 8, 2004.
81
82
Krulik, Stephen and Jesse A.Rudnick. The New Sourcebook for Teaching
Reasoning and Problem Solving in Junior and Senior High School,
Boston: Allyn and Bacon, 1996.
Patton, Barba and Estella De Los Santos, Analyzing Algebraic Thinking Using
Gues My Number Problem, International Journal of Intruction, 5, 2012.
Surya, Hendra, Rahasia Membuat Anak Cerdas Dan Manusia Unggul, Jakarta:
Gramedia, 2010.
83
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi panjang yang
berkaitan dengan model matematika
2. Membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi panjang yang
berkaitan dengan model matematika
2. Membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
E. Materi Pembelajaran
Persegi panjang
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Alokasi waktu 2 x 40 menit
85
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru memberikan LKS yang berisi masalah kontekstual yang berkaitan
sifat-sifat persegi panjang.
Siswa mengamati fakta-fakta yang ada pada masalah yang diberikan.
Dan memvisualisasikan situasi berdasarkan masalah yang ada. (Read
and Think)
Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah persegi panjang.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
Siswa bertanya kepada guru apabila mendapat kesulitan dalam
mengerjakan LKS yang berkaitan dengan persegi panjang.
Siswa berdiskusi dalam kelompok dengan mengorganisasikan
informasi mengenai masalah yang dihadapi. Dan membuat model
matematika yang sesuai dengan masalah untuk menemukan rumus
keliling persegi panjang. (Explore and Plan)
Siswa membuat pola yang terbentuk dari masalah persegi panjang
yang diberikan untuk menemukan rumus luas persegi panjang.
(Select a Strategy)
Siswa menggunakan kemampuan berhitung, untuk menemukan
jawaban dari masalah persegi panjang yang dihadapi. (Find an
Answer)
Guru berkeliling dan menilai siswa dalam kerja kelompok.
Konfirmasi
86
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi yang berkaitan dengan
pola matematika.
2. Membuat generalisasi keliling dan luas persegi sesuai dengan pola dan
aritmatika matematika.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi yang berkaitan dengan
pola matematika.
2. Membuat generalisasi keliling dan luas persegi sesuai dengan pola dan
aritmatika matematika.
E. Materi Pembelajaran
Persegi
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-2
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
88
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
mempersiapkan mental siswa dalam menerima pelajaran.
Guru mengecek daftar kehadiran siswa
Guru menyampaikan judul materi pelajaran dan tujuan pembelajaran
Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dalam pembelajaran.
Siswa dibagi dalam kelompok kecil, masing-masing terdiri atas 5 s/d 6 orang.
Apersepsi : mengingatkan kembali tentang sifat-sifat persegi panjang dan
rumus luas dan keliling persegi panjang.
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru memberikan LKS yang berisi masalah kontekstual yang berkaitan
sifat-sifat persegi.
Siswa mengamati fakta-fakta yang ada pada masalah yang diberikan.
Dan memvisualisasikan situasi berdasarkan masalah yang ada. (Read
and Think)
Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah persegi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
Siswa bertanya kepada guru apabila mendapat kesulitan dalam
mengerjakan LKS yang berkaitan dengan persegi.
Siswa berdiskusi dalam kelompok dengan mengorganisasikan
informasi mengenai masalah yang dihadapi. Dan membuat model
matematika yang sesuai dengan masalah untuk menemukan rumus
keliling persegi. (Explore and Plan)
Siswa membuat pola yang terbentuk dari masalah persegi panjang
yang diberikan untuk menemukan rumus persegi. (Select a Strategy)
89
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas jajargenjang yang berkaitan
dengan pola matematika
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas jajargenjang yang berkaitan
dengan pola matematika
E. Materi Pembelajaran
Jajargenjang
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-3
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
91
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru memberikan LKS yang berisi masalah kontekstual yang berkaitan
sifat-sifat jajargenjang.
Siswa mengamati fakta-fakta yang ada pada masalah yang diberikan.
Dan memvisualisasikan situasi berdasarkan masalah yang ada. (Read
and Think)
Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah jajargenjang.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
Siswa bertanya kepada guru apabila mendapat kesulitan dalam
mengerjakan LKS yang berkaitan dengan jajargenjang.
Siswa berdiskusi dalam kelompok dengan mengorganisasikan
informasi mengenai masalah yang dihadapi. Dan membuat model
matematika yang sesuai dengan masalah untuk menemukan rumus
keliling jajargenjang. (Explore and Plan)
Siswa membuat pola yang terbentuk dari masalah jajargenjang yang
diberikan untuk menemukan rumus luas jajargenjang. (Select a
Strategy)
Siswa menggunakan kemampuan berhitung, untuk menemukan
jawaban dari masalah jajargenjang yang dihadapi. (Find an Answer)
Guru berkeliling dan menilai siswa dalam kerja kelompok.
92
Konfirmasi
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyimpulkan jawaban
dari masalah yang diberikan. Serta mencari apakah ada solusi
alternatif untuk penyelesaian masalah yang diberikan. (Reflect and
Extend)
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi melalui presentasi
(tidak semua kelompok presentasi)
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Merefleksikan materi pelajaran yang telah disampaikan menit
Memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya tentang
trapesium.
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium yang berkaitan
dengan generalisasi matematika
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium yang berkaitan
dengan generalisasi matematika
E. Materi Pembelajaran
Trapesium
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-4
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
94
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru memberikan LKS yang berisi masalah kontekstual yang berkaitan
sifat-sifat trapesium.
Siswa mengamati fakta-fakta yang ada pada masalah yang diberikan.
Dan memvisualisasikan situasi berdasarkan masalah yang ada. (Read
and Think)
Guru mengarahkan siswa dalam menyelesaikan masalah trapesium.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.
Siswa bertanya kepada guru apabila mendapat kesulitan dalam
mengerjakan LKS yang berkaitan dengan trapesium.
Siswa berdiskusi dalam kelompok dengan mengorganisasikan
informasi mengenai masalah yang dihadapi. Dan membuat model
matematika yang sesuai dengan masalah untuk menemukan rumus
keliling trapesium. (Explore and Plan)
Siswa membuat pola yang terbentuk dari masalah trapesium yang
diberikan untuk menemukan rumus luas trapesium. (Select a
Strategy)
Siswa menggunakan kemampuan berhitung, untuk menemukan
jawaban dari masalah trapesium yang dihadapi. (Find an Answer)
Guru berkeliling dan menilai siswa dalam kerja kelompok.
95
Konfirmasi
Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk menyimpulkan jawaban
dari masalah yang diberikan. Serta mencari apakah ada solusi
alternatif untuk penyelesaian masalah yang diberikan. (Reflect and
Extend)
Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi melalui presentasi
(tidak semua kelompok presentasi)
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Merefleksikan materi pelajaran yang telah disampaikan menit
Memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya tentang
belahketupat..
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampi
Mengetahui,
KELAS EKSPERIMEN
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
E. Materi Pembelajaran
Belahketupat
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-5
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
97
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan dengan
keliling dan luas layang-layang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan dengan
keliling dan luas layang-layang.
E. Materi Pembelajaran
Layang-layang
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-6
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
100
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Memahami macam-macam segitiga dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan segitiga..
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Memahami macam-macam segitiga dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan segitiga..
E. Materi Pembelajaran
Macam-macam Segitiga
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-7
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
103
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat, keliling dan luas
segitiga
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat, keliling dan luas
segitiga
E. Materi Pembelajaran
Keliling dan Luas Segitiga
F. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Heuristik Krulik dan Rudnik
Metode : Diskusi, tanya jawab dan penugasan.
G. Media dan Sumber pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-8
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
106
I. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi panjang yang
berkaitan dengan model matematika
4. Membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
3. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi panjang yang
berkaitan dengan model matematika
4. Membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
J. Materi Pembelajaran
Persegi panjang
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
Alokasi waktu 2 x 40 menit
109
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat persegi panjang, keliling dan
luas persegi panjang.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan persegi panjang.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
110
N. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi yang berkaitan dengan
pola matematika.
4. Membuat generalisasi keliling dan luas persegi sesuai dengan pola dan
aritmatika matematika.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
3. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi yang berkaitan dengan
pola matematika.
4. Membuat generalisasi keliling dan luas persegi sesuai dengan pola dan
aritmatika matematika.
J. Materi Pembelajaran
Persegi
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-2
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
112
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat persegi , keliling dan luas
persegi.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan persegi.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban siswa.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
113
N. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah keliling dan luas jajargenjang yang berkaitan
dengan pola matematika
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Menyelesaikan masalah keliling dan luas jajargenjang yang berkaitan
dengan pola matematika
J. Materi Pembelajaran
Jajargenjang
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-3
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat jajargenjang, keliling dan luas
jajargenjang.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan jajargenjang.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
116
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium yang berkaitan
dengan generalisasi matematika
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium yang berkaitan
dengan generalisasi matematika
J. Materi Pembelajaran
Trapesium
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-4
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat trapesium, keliling dan luas
trapesium.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan trapesium.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
119
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
J. Materi Pembelajaran
Belahketupat
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-5
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
mempersiapkan mental siswa dalam menerima pelajaran.
121
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat belah ketupat, keliling dan
luas belah ketupat.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan belah ketupat.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
122
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan dengan
keliling dan luas layang-layang.
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan dengan
keliling dan luas layang-layang.
J. Materi Pembelajaran
Layang-layang
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-6
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
mempersiapkan mental siswa dalam menerima pelajaran.
124
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat layang-layang, keliling dan
luas layang-layang.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru berkaitan dengan layang-layang.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
125
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Memahami macam-macam segitiga dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan segitiga..
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Memahami macam-macam segitiga dan menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan segitiga..
J. Materi Pembelajaran
Macam-macam Segitiga
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-7
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
mempersiapkan mental siswa dalam menerima pelajaran.
127
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang sifat-sifat segitiga, dan macam-macam
segitiga berdasarkan panjang sisi dan sudut.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
128
Mengetahui,
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat, keliling dan luas
segitiga
E. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran menggnakan staretgi heuristic K-R siswa
dapat:
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat, keliling dan luas
segitiga
J. Materi Pembelajaran
Keliling dan Luas Segitiga
K. Strategi dan Metode Pembelajaran
Strategi : Ekspositori
L. Media dan Sumber pembelajaran.
Buku matematika untuk SMP kelas VII KTSP 2006
M. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-8
Alokasi waktu 2 x 40 menit
Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Guru mengucapkan salam dan menunjuk perwakilan siswa untuk memimpin 15
do’a sebelum pembelajaran. menit
Guru menyiapkan kondisi fisik kelas dan menyapa siswa untuk
mempersiapkan mental siswa dalam menerima pelajaran.
130
Kegiatan Inti 50
Eksplorasi menit
Guru menjelaskan materi tentang jumlah sudut,keliling dan luas segitiga.
Siswa mendengarkan penjelasan guru dan mencatat materi.
Elaborasi
Guru memfasilitasi siswa dengan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan.
Siswa bertanya kepada guru apabila tidak memahami konsep yang
disampaiakan oeh guru.
Guru memberikan tugas kepada siswa berupa soal latihan dengan
menayangkannya pada powerpoint.
Guru meminta masing-masing siswa untuk mengerjakan tugas yang
diberikan.
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Konfirmasi
Guru meminta siswa maju menuliskan jawaban yang mereka peroleh.
Guru membahas hasil jawaban.
Penutup
Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi 15
Guru memberikan PR . menit
Guru menyuruh berdoa pada saat pembelajaran berakhir agar ilmu
yang diperoleh bermanfaat dan menutup pelajaran dengan salam.
N. Instrumen Penilaian
Teknik Instrumen : Tertuls
Bentuk Instrumen : Uraian
Instrume : Terlampir
131
Mengetahui,
Lampiran 3
133
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi panjang yang
berkaitan dengan model matematika
2. Membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang sesuai
dengan informasi yang didapat dan membuktikannya.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi
panjang yang berkaitan dengan model matematika
2. Siswa dapat membuat prediksi keliling dan luas persegi panjang
sesuai dengan informasi yang didapat dan membuktikannya.
134
Pak Budi memiliki sebuah Gazebo di depan rumahnya berbentuk persegi panjang, dia ingin
membuat pagar di sekeliling Gazebo dan memasang ubin di lantai Gazebonya. Berpakah
panjang pagar dan banyak ubin yang dibutuhkan pak budi?
Buatlah gambar denah Gazebo pak Budi, jika gambar yang terbentuk adalah persegi
panjang ABCD.
𝐵𝐶 = ⋯ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 A B
𝐶𝐷 = ⋯ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎
𝐴𝐷 = ⋯ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Maka,
keliling persegi panjang = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= 𝑎 +… + 𝑎 +…
=2 (𝑎 + …)
S R
Denah 1 Denah 2
Denah 3 Denah 4
a. Hitunglah jumlah kotak yang terdapat pada gambar yang kalian buat.
Denah 1 = … kotak = … x… Denah 3 = … kotak = … x …
Denah 2 = … kotak = … x … Denah 4 = … kotak = … x …
Maka pola yang terbentuk menyatakan bahwa jumlah kotak merupakan hasil perkalian
dari banyaknya kotak pada sisi yang membatasinya. Dan jumlah kotak merupakan luas
bangun tersebut.
b. Jika banyak kotak pada sisi yang membatasi persegi panjang PQRS adalah PQ dan QR, dan PQ
disebut sisi panjang persegi panjang, QR disebut sisi lebar persegi panjang maka
Luas persegi panjang = PQ x QR
= panjang x ….
136
Find an Answer
Tanpa melakukan perhitungan berapa banyak ubin dan panjang pagar yang dibutuhkan, jika
1 kotak = 1 ubin berukuran 30x30 cm!
Jawab :
Sebuah persegi panjang memiliki panjang p satuan panjang dan lebar 𝑙 satuan panjang
maka :
Keliling persegi panjang =
Luas Persegi panjang =
137
2. Sebuah persegi panjang memiliki panjang 2x+3 cm dan lebar 3x cm, jika keliling
tersebut adalah 18 cm. berapakah panjang dan lebarnya?
3. Ami dan Nahla memiliki karton dengan luas yang sama yaitu 96 cm2, namun ukuran
persegi panjang yang dimilikinya berbeda. Ukuran panjang dan lebar persegi panjang
Ami berturut-turut 6 : 1 dan ukuran panjang dan lebar persegi panjang Nahla berturut-
turut 8 : 3 . Tentukanlah
a. Karton siapakah yang memiliki keliling terbesar?
b. Buktikan jawaban mu!
Jawab:
138
139
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
D. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
E. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
F. Indikator Pencapaian Kompetensi
3. Menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi yang berkaitan
dengan pola matematika.
4. Membuat generalisasi keliling dan luas persegi sesuai dengan
pola dan aritmatika matematika.
E. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan masalah keliling dan luas persegi
yang berkaitan dengan pola matematika.
2. Siswa dapat membuat generalisasi keliling dan luas persegi
sesuai dengan pola dan aritmatika matematika.
140
Sebuah buku catatan berbentuk persegi yang akan dilapisi kertas marmer pada bagian
depannya dan dihiasi denag pita pada bagian tepi buku tersebut. Berapa besar kertas dan
panjang pita yang dibutuhkan?
Gambarlah sketsa buku catatan tersebut. Jika sketsa yang terbentuk adalah persegi
ABCD.
Maka,
keliling persegi = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= ….+… + …. +…
= 4 x ….
K L
N M
Sketsa 1 Sketsa 2
Sketsa 3 Sketsa 4
c. Hitunglah jumlah kotak yang terdapat pada gambar yang kalian buat.
Sketsa 1 = … kotak = … x… Sketsa 3 = … kotak = … x …
Sketsa 2 = … kotak = … x … Sketsa 4 = … kotak = … x …
Maka pola yang terbentuk menyatakan bahwa jumlah kotak merupakan hasil perkalian
dari banyak kotak pada sisi yang membatasinya, dan Jumlah kotak merupakan daerah
Luas persegi
d. Jika banyak kota pada sisi yang membatasi persegi KLMN adalah KL dan MN, maka
Luas persegi = KL X MN (karena KL=MN= sisi persegi, maka)
= sisi x …
142
Find an Answer
Tanpa melakukan perhitungan berapa besar kertas dan panjang pita yang dibutuhkan, jika 1
kotak = 1 cm!
Jawab :
5. Bu Siti membuat tas untuk keempat anak perempuannya, tas tersebut berbentuk
persegi . Ukuran tas yang dibuat bu Siti berbeda-beda sesuai dengan umur mereka.
Ukuran sisi tas anak tertua lebih 10cm dari adiknya dan begitu seterusnya. Jika ukuran
sisi tas anak termuda adalah 15 cm. Maka tentukanlah
a. Pola yang terbentuk dari ukuran tas untuk setiap anak ke-n
b. Luas yang dibutuhkan untuk membuat tas anak ketiga bu Siti.
Jawab:
144
145
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
G. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
H. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
I. Indikator Pencapaian Kompetensi
5. Menyelesaikan masalah keliling dan luas jajargenjang yang
berkaitan dengan pola matematika
F. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan masalah keliling dan luas
jajargenjang yang berkaitan dengan pola matematika
146
Buatlah sebuah jajargenjang ABCD. Hubungkan titik A dan C, serta titik B dan D
sehingga berpotongan di O.
Karena keliling sebuah bangun adalah jumlah panjang semua sisi-sisinya maka,
keliling jajargenjang = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= … +… + … +…
= 2 (….+… )
147
Buatlah persegi panjang dengan menggunakan kertas berpetak dan potong sesuai dengan gambar berikut
serta ubahlah posisi potongan sehingga terbentuk bangun Jajargenjang.
A B
C
D E
Persegi panjang 1 Jajargenjang 1
P
K L
N M
O
Persegipanjang 2 Jajargenjang 2
S R
P Q
T
Persegipanjang 3 Jajargenjang 3
e. Perhatikan bangun persegipanjang dan jajar genjang yang terbentuk, hitunglah banyak kotak pada
sisi berikut.
Panjang persegipanjang
Sisi AC persegi panjang 1=… kotak, Sisi NM persegi panjang 2=… kotak, dan Sisi PQ persegi
panjang 3=… kotak
Lebar persegipanjang
Sisi BE persegi panjang 1=… kotak, Sisi LM persegi panjang 2=… kotak, dan Sisi QR persegi
panjang 3=… kotak
Alas jajargenjang
sisi alas jajargenjang 1 = … kotak, sisi alas jajargenjang 2 = … kotak, dan sisi alas
jajargenjang 3 = … kotak
Tinggi jajargenjang
sisi BE jajargenjang 1 = … kotak, sisi LM jajargenjang 2 = … kotak, dan sisi QR jajargenjang
3= … kotak
f. Hitunglah jumlah kotak pada gambar berikut.
Persegi panjang 1 = … kotak=… x … Jajargenjang 1 = … Kotak
Persegi panjang 2 = … kotak= …x… Jajargenjang 2 = … Kotak
Persegi panjang 3 = … kotak= …x… Jajargenjang 3 = … Kotak
Maka pola yang terbentuk menyatakan bahwa jumlah kotak merupakan hasil perkalian
dari banyak kotak pada sisi yang membatasinya.
g. Jumlah kotak merupakan daerah Luas jajargenjang. Kegiatan sebelumnya menunnjukan bahwa
jumlah kotak persegi panjang = jumlah kotak jajargenjang.
Luas persegi panjang yang dibatasi oleh sisi panjang dan lebar= ……… X ………
Maka luas jajargenjang = … x …
148
Find an Answer
Pilihlah salah satu gambar jajargenjang yang kalian buat pada kegiatan 5
Jawab :
Sebuah jajargenjang memiliki alas “a” dan tinggi “t” satuan panjang, dan panjang
garis miringnya adalah “b” satuan panjang maka :
Keliling jajargenjang =
Luas jajargenjang =
149
2. Sebuah rumah produksi keripik buah pear membuat keripik dengan potongan
berbentuk jajar genjang. Keripik-keripik tersebut dipotong dengan menggunakan alat
pemotong otomatis dengan ukuran tinggi 4 cm dan alasnya 6 cm. setelah mengalami
proses pengeringan pada sebuah mesin pengering dengan suhu 120°C, ukuran keripik
menyusut 0,5 cm setiap 20 menitnya. Berapakah ukuran keripik tersebut setelah
mengalami proses pengeringan selama 2 jam?
Jawab:
150
151
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
J. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
K. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
L. Indikator Pencapaian Kompetensi
6. Menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium yang
berkaitan dengan generalisasi matematika
G. Tujuan Pembelajaran
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah keliling dan luas trapesium
yang berkaitan dengan generalisasi matematika
152
Gambar 1 Gambar 2
…
A B P Q
… …
D C S R
… sisi 𝐴𝐵 dan … adalah panjang sisi 𝐵𝐶 ,
Misalkan … adalah panjang
… adalah panjang sisi 𝐶𝐷,dan … adalah panjang sisi 𝐴𝐷
Perhatikan gambar trapesium samakaki ABCD di bawah ini!
…
B P Q
… …
C S … R
Misalkan … adalah panjang sisi 𝑃𝑄 dan … adalah panjang sisi 𝑄𝑅,
… adalah panjang sisi 𝑅𝑆,dan … adalah panjang sisi 𝑃𝑆
153
Karena keliling sebuah bangun adalah jumlah panjang semua sisi-sisinya maka,
keliling trapesium siku-siku = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= … +… + … +…
Keliling trapesium samakaki =𝑃𝑄 + ⋯ + ⋯ + 𝑃𝑆
=… +… + ...+…
D C S R
E
Jika kita tarik garis lurus dari titik B hingga titik E, maka bangun tersebut akan terbagi menjadi
… bangun yaitu persegi panjang dan …
B P Q
C S R
T U
Jika kita tarik garis lurus dari titik P ke titik T dan titik Q ke titik U, maka bangun tersebut akan
terbagi menjadi … bangun yaitu persegi panjang dan….
c. Dari pola gambar trapesium yang terbentuk diatas maka Luas trapesium dapat diperoleh
dengan menjumlahkan Luas bangun ………….dengan Luas bangun segitiga.
d. Perhatikan gambar trapesium siku-sku ABCD:
𝐴𝐵 =alas trapesium dengan panjang “𝒂” satuan panjang
𝐵𝐶 =alas trapesium dengan panjang “𝒃” satuan panjang
𝐴𝐷 = 𝐵𝐸 = tinggi trapesium dengan panjang “t” satuan panjang
154
𝟏 …−⋯ 𝟏 …−⋯
j. Luas trapesium PQRS = 𝑎 𝑥…+ 𝟐𝒙 𝟐
𝒙… + 𝟐𝒙 𝟐
𝒙…
=
𝟒𝒙 …𝒙 𝒕 + …−𝒂 𝒙 𝒕+ …−⋯ 𝒙 𝒕
=
𝟒
…+𝟐 𝒃𝒕−⋯𝒕
= 𝟒
𝟒…𝒕−𝟐… +𝟐𝒃𝒕
=
𝟒
𝟐 … +𝟐𝒃𝒕
=
𝟒
… +⋯ 𝒙𝒕
=
𝟐
Maka Luas Trapesium = …
155
Find an Answer
Trapesium ABCD Sisi sejajar yang terbentuk =…. Kotak dan … kotak
Trapesium PQRS Sisi sejajar yang terbentuk =…. Kotak dan … kotak
Jawab :
Reflect and Extend
Sebuah trapesium siku-siku memiliki sisi sejajar “a” dan “b” ,tinggi “t” , serta sisi
miring “c”satuan panjang maka :
Keliling trapesium =
Luas trapesium =
156
7. Hitunglah luas wilayah daerah yang ditentukan oleh bentuk trapesium seperti gambar
dibawah berikut!
3. Segiempat PQRS adalah suatu trapesium dengan sisi-sisi yang sejajar adalah sisi PS dan
sisi QR, PQ=SR, ukuran ∠𝑆𝑃𝑄 = 120°, dan ukuran ∠𝑆𝑅𝑃 = 20°. Hitunglah ukuran
∠𝑃𝑆𝑄!
4. Pak Riski memiliki tanah berbentuk trapesium seperti gambar berikut.
12 m
16 m
24 m
Tanah tersebut dia beli dengan harga Rp. 500.000 per m2 , jika harga tanah setiap tahun
naik 5% berapakah harga tanah pak Riski setelah n tahun?
Jawab:
157
158
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
M. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
N. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
O. Indikator Pencapaian Kompetensi
7. Membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
H. Tujuan Pembelajaran
3. Siswa dapat membuat prediksi keliling dan luas belah ketupat
sesuai dengan informasi yang didapat dan membuktikannya.
159
B D
C
Perhatikan gambar yang kalian buat dan identifikaikan fakta-fakta berikut !
j. Memiliki … sisi, yaitu sisi …,…,…, dan 𝐴𝐷. Besar sisi 𝐴𝐵 = … cm, 𝐵𝐶 = … cm,
𝐶𝐷 = … cm, 𝐴𝐷 = …cm.
k. Memiliki … pasang sisi sejajar yaitu sisi 𝐴𝐵 // …dan 𝐵𝐶 // …
l. Hubungkan titik A dan C serta titik B dan D sehingga berpotongan di titik O yang
berada di tengah persegi panjang.
m. AC dan BD merupakan…. Belah ketupat, yang saling ….di titik O, dan saling
membagi dua sama panjang. Panjang AC =… cm, BD= … cm.
n. Gunakanlah busur derajat untuk mengukur besar sudut berikut:
o. ∠𝐵𝐴𝐷 dan ∠𝐴𝐷𝐶 saling …. , sehingga ∠𝐵𝐴𝐷 + ⋯ = 180°, ∠𝐷𝐶𝐵 dan ∠𝐶𝐵𝐴
saling …. , sehingga ∠𝐷𝐶𝐵 + ⋯ = 180°
K
Perhatikan gambar belah ketupat ABCD disamping
Maka,
keliling belah ketupat = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= … +… + … +…
=… x…
B O D L O N
C
Gambar 1 Gambar 2 M
Jika pada gambar 1 kita ubah posisi segitiga AOB memutarnya kearah yang berlawanan dan meletakanya
diberdampingan dengan segitiga AOD. Begitu pula dengan segitiga BOC memutarnya kearah yang
berlawanan dan meletakanya diberdampingan dengan segitiga DOC, maka bangun yang akan terbentuk
adalah bangun persegi panjang
Jika pada gambar 2 kita ubah posisi segitiga KOL memutarnya kearah yang berlawanan dan meletakanya
diberdampingan dengan segitiga LOM. Begitu pula dengan segitiga KON memutarnya kearah yang
berlawanan dan meletakanya diberdampingan dengan segitiga NOM, maka bangun yang akan terbentuk
adalah bangun persegi panjang
A
A O’1
B O D O B =D
’
C O’2
C
Gambar 1 Gambar 1
161
K
L O N
L O N
O’1 O’2
K=M
M
Gambar 2 Gambar 2
Karena Luas belah ketupat = Luas persegi panjang yang terbentuk , maka
Find an Answer
Buktikanlah duagaanmu pada kegiatan 6, dengan menggunakan rumus yang sudah ditemukan!
Jawab :
162
Sebuah belah ketupat memiliki panjang sisi “s” satuan panjang dan diagonal 1 “d1”
satuan panjang, diagonal 2 “d2” satuan panjang maka :
Keliling belah ketupat =
Luas belah ketupat =
5. Arin dan Erna memiliki kertas karton berbentuk belah ketupat . ukuran karton keduanya
berbeda . Perbandingan panjang diagonal 1 karton Arin dan Erna berturut-turut adalah 2 : 3
dan panjang diagonal2-nya berturut-turut 4 : 5. Maka
a. Tanpa melakukan perhitungan tentukanlah karton siapakah yang memiliki luas
terbesar?
b. Buktikan jawabanmu!
Jawab :
163
164
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
P. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
Q. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
R. Indikator Pencapaian Kompetensi
8. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan
dengan keliling dan luas layang-layang.
I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menyelesaikan masalah model matematika yang
berkaitan dengan keliling dan luas layang-layang.
165
a. Bangun layang-layang merupakan bangun …….. yang dua sisinya lebih…. dari sisi bangun
belahketupat.
b. Jika belah ketupat memiliki dua pasang sudut yang berdekatan sama besar, maka layang-layang
memiliki …. Pasang sudut yang berdekatan dan ….
c. Dua diagonal belahketupat saling membagi dua sama panjang dan berpotongan tegak lurus, …
diagonal layang-layang saling membagi , dan berpotongan
Maka,
keliling belah ketupat = 𝐴𝐵 + ⋯ + ⋯ + 𝐴𝐷
= … +… +… +…
=… (… + ⋯ )
1. Bangun layang-layang memiliki sifat yang dan bentuk yang menyerupai bangun belah
ketupat, pada LKS sebelumnya kalian belajar tentang cara menemuan luas bangu belah
ketupat dengan menggunaka pola luas bangun …..
2. Tentukanlah rumus layang-layang, sesuai dengan membuat pola yang sama seperti pada
LKS belah ketupat.
Find an Answer
Buktikanlah duagaanmu pada kegiatan 6 dengan menggunakan rumus yang sudah ditemukan!
Jawab :
Sebuah layang-layang memiliki panjang sisi “a” satuan panjang dan “b” satuan panjang serta
diagonal 1 “d1” satuan panjang, diagonal 2 “d2” satuan panjang maka :
Keliling layang-layang =
Luas layang-layang =
168
1.
Jawab :
169
170
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
S. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
T. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
U. Indikator Pencapaian Kompetensi
9. Menyelesaikan masalah model matematika yang berkaitan
dengan segitiga.
J. Tujuan Pembelajaran
2. Siswa dapat menyelesaikan masalah model matematika yang
berkaitan dengan segitiga.
171
Q R
(c )
Perhatikan gambar segitiga diatas dan identifikaikan fakta-fakta berikut !
a. Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut-sudut ∆𝐴𝐵𝐶, ∆𝐾𝐿𝑀, 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑃𝑄𝑅 .
Besar ∠A = …°, ∠B = …°, ∠C = …°.
Besar ∠K = …°, ∠L = …°, ∠M = …°.
Besar ∠P = …°, ∠Q = …°, ∠R = …°.
b. ∆𝐴𝐵𝐶 memiliki ukuran salah satu sudutnya 90o disebut sudut …, ∆𝐾𝐿𝑀 memiliki sudut yang
ukuran salah satunya adalah … atau > 90o disebut sebagai sudut…. dan ∆𝑃𝑄𝑅 memiliki sudut
yang ukuran salah satunya adalah … atau < 90o disebut sebagai sudut….
c. Maka ∆𝐴𝐵𝐶 disebut sebagai segitiga …., ∆𝐷𝐸𝐹 disebut sebagai segitiga …., dan ∆𝑃𝑄𝑅 disebut
sebagai segitiga ….
C. Jenis segitiga berdasarkan panjang sisi dan besar Sudutnya
P
Q R
(c )
Perhatikan gambar diatas!
a. Gunakan busur untuk menhitung setiap sudut-sudut segitiga (a), (b), dan (c)
b. Gunakan pengaris untuk menhitung setiap sisi-sisi segitiga (a), (b), dan (c)
c. Maka ∆𝐴𝐵𝐶 disebut sebagai segitiga …., dengan besar sudut …., atau disebut sebgai segitiga….
Sama…
d. Maka ∆𝐾𝐿𝑀 disebut sebagai segitiga …., dengan besar sudut …., atau disebut sebgai segitiga….
Sama…
e. Maka ∆𝑃𝑄𝑅 disebut sebagai segitiga …., dengan besar sudut …., atau disebut sebgai segitiga….
Sama…
172
Diketahui segitiga sebarang ABC, yang memiliki sudut ∠A, ∠B, dan ∠C.
Misalkan … adalah besar ∠A, … adalah besar ∠B dan … adalah besar ∠C.
Sehingga , ∠𝐴 = ⋯ °, ∠𝐵 = ⋯ °, dan ∠𝐶 = ⋯ °.
Jika kita potong pojok-pojok segitiga pada kegiatan 2 seperti gambar berikut.
Kemudian kita satukan potongan pojok-pojok segitiga maka akan membentuk gambar sebagai
berikut.
Maka,
Jumlah sudut dalam segitiga = ∠𝐴 + ⋯ + ⋯ = 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠
= … +… + … = ….
173
Dari gambar diatas maka kita dapat menentukan besar sudut berikut :
𝑋 = 180° − … ° = ⋯ + 25°
𝑌 = 180° − … ° = ⋯ + 70°
𝑍 = 180° − … ° = ⋯ + 35°
Dari pola yang didapat diatas jika besar sudut X,Y, Z merupakan besar sudut luar yang
mengapit sudut alas segitiga maka besar sudut alas luar segitiga adalah …. dua sudut yang tidak
diapit.
B. Diketahui dua buah segitiga sebagai berikut !
O P Q R S 80° T
50°
20° 60° 30°
65° 65° 130° 30°
Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3
Dari tiga gambar diatas maka kita dapat menentukan besar sudut berikut :
𝑂 + 𝑃 = 180° − … ° = ⋯ + 65°
𝑄 + 𝑅 = 180° − … ° = ⋯ + 30°
𝑆 + 𝑇 = 180° − … ° = ⋯ + 60°
Dari pola yang didapat diatas jika besar sudut O+P,Q +R, S +T merupakan jumlah besar sudut
luar yang mengapit sudut puncak segitiga maka besar jumlah sudut puncak luar segitiga adalah
…. Jumlah dua sudut alas segitiga.
Find an Answer
C
Perhatikan segitiga segitiga disamping
Dalam segitiga ABC, sisi AC berhadapan dengan sudut
B,Sisi BC berhadapan dengan sudut A, dan sisi AB
berhadapan dengan sudut C.
Tanpa melakukan perhitungan tentukanlah. A B
1. Apakah jika panjang sisi AC= panjang sisi BC pada segitiga sama maka besar sudut yang
berhadapan dengan sisi tersebut juga sama?
2. Apakah jika panjang sisi AC ≠ panjang sisi AB pada segitiga sama maka besar sudut yang
berhadapan dengan sisi tersebut juga sama?
174
Buktikanlah duagaanmu pada kegiatan 6 dengan menentukan panjang sisi AB,BC,AC. Dan besar sudut
A,sudut B, sudut C.
Jawab :
Jawab:
175
176
Kelompok :
Anggota :1.
2.
3.
4.
5.
6.
V. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan
ukurannya.
W. Kompetensi Dasar
Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
X. Indikator Pencapaian Kompetensi
10. Membuat prediksi keliling dan luas segitiga sesuai dengan
informasi yang didapat dan membuktikannya.
K. Tujuan Pembelajaran
4. Siswa dapat membuat prediksi keliling dan luas segitiga sesuai
dengan informasi yang didapat dan membuktikannya.
177
Diketahui gambar segitiga siku-siku ABC dan segitiga sama kaki PQR !
P
A
B C Q S R
𝐴𝐶 = ⋯ 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔
Maka,
keliling persegi panjang = 𝐴𝐵 + ⋯ + 𝐴𝐶
= … +… + …
178
Diketahui segitiga siku-siku ABC dan segitiga samakaki PQR sebagai berikut.
A P
B C Q R
S
1. Jika kita membuat bangun segitiga ABC dengan ukuran yang sama dan menyusunya dengan
menyatukan sisi miring kedua segitiga. Gambarlah bangun yang terbentuk.
A Maka bangun yang terbentuk adalah bangun persegi panjang…
Dengan sisi panjang=… dan sisi lebar=…
Sisi AB= … segitiga, sisi BC =… segitiga.
Luas persegipanjang = … x…
B C = AB x BC
= … x tinggi segitiga
2. Jika kita memotong lurus garis PS pada segitiga PQR , sehingga terbentuk dua buah segitiga baru
dengan ukuran yang sama, dan menyusunya dengan menyatukan sisi miring kedua segitiga.
Gambarlah bangun yang terbentuk .
P P
S R
Q S R
Maka bangun yang terbentuk adalah bangun persegi panjang…
Dengan sisi panjang=… dan sisi lebar=…
Sisi PS= … segitiga, sisi SR =… xQR=..x alas segitiga.
Luas persegipanjang = … x…
= SRx PS
=…x … x tinggi segitiga
3. Dari pola gambar yang terbentuk persegi panjang dapat dibentuk dari … buah segitiga yang
ukurannya sama. Maka luas segitiga dapat kita peroleh dengan menghitung luas….
Luas segitiga ABC = … x luas persegi panjang ABCB.
= … x … x tinggi segitiga
Luas segitiga PQR = luas persegi panjang PSRS
= … x…x tinggi segitiga
Maka Rumus Luas Segitiga=… x… x…
Find an Answer
Buktikanlah duagaanmu pada kegiatan 6 dengan menggunakan rumus yang sudah ditemukan!
Jawab :
179
Reflect and Extend
1. Sebuah segitiga yang memiliki sisi alas 𝒂 satuan panjang , dan sisi lainya b, c satuan
panjang serta tinggi t satuan panjang maka :
Keliling segitiga =
Luas segitiga =
Jawab:
180
Lampiran 4
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Aljabar
Lampiran 5
Pokok No
Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi
Bahasan Soal
Menggunakan simbol
dalam pemodelan
matematis untuk
menyelesaikan suatu 1
masalah dalam menentukan
Persegi luas persegi panjang
Panjang Menggunakan informasi
yang didapat untuk
membuat prediksi dan 2
membuktikan masalah yang
berkaitan dengan keliling
Mengembangkan persegi panjang
kemampuan berpikir Menentukan pola dan
aljabar terkait dengan menggunakannya untuk 3
materi segiempat dan menentukan luas persegi
segitiga Persegi Menggeneralisasikan pola
dan aritmatika terkait
4
dengan permasalahan
keliling persegi
Menentukan pola dan
5
menggunakannya untuk
Jajargenjang
menentukan luas
jajargenjang
Menggunakan simbol
dalam pemodelan
matematis untuk
Layang-layang
menyelesaikan suatu 6
masalah dalam menentukan
luas layang-layang
Menentukan pola hubungan
banyak korek api yang
tersedia ( n ) dan banyak
Segitiga segitiga samasisi (s) dan 7
menggunakan pola yang
ditemkan untuk
menentukan keliling
183
Pokok No
Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi
Bahasan Soal
segitiga.
Menggunakan informasi
yang didapat untuk
membuat prediksi dan
Belah ketupat 8
membuktikan masalah yang
berkaitan dengan keliling
belah ketupat
Jumlah 7
184
Lampiran 6
UJI COBA INSTRUMEN TES
KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR
6m
10 m
Jika pak Budi setiap tahun memperluas tanahnya, sehingga alas tananya
menjadi 2m lebih pangjang alas semula dan tingginya menjadi 3m lebih
panjang dari tinggi semula, bagaimanakah pola yang terbentuk dan
gunakanlah pola yang kamu temukan untuk menghitung berapakah luas
tanah pak budi setelah 5 tahun?
Lampiran 7
= =
100 cm2
4. Sebuah lempeng besi berbentuk Diketahui :
persegi yang sisinya 3cm, setelah Panjang sisi awal lempeng = 3 cm.
dipanaskan lempeng tersebut Pertambahan sisi lempeng setelah
mengalami pertambahan sisi dipanaskan .
setiap jamnya. Seperti pada tabel Waktu Penjang sisi lempeng
berikut. 1 jam 7 cm 1
Waktu Penjang sisi lempeng 2 jam 11 cm
1 jam 7 cm 3 jam 15 cm
2 jam 11 cm
Ditanya : keliling lempeng setelah
3 jam 15 cm
dipanaskan selama n jam?
Jika lempengan besi tersebut
Pertambahan panjang sisi lempeng yang
dipanaskan selama n jam, maka
dipanaskan = 4 cm dari panjang
berapakah keliling lempeng besi
sebelumnya 1
tersebut?
Maka pola dari pertambahan sisi
lempeng =3+ (4cm x waktu)
Maka panjang sisi setelah n jam=
3+ 4n 1
108=
108=
108 = 3 b2 1
36 = b2 maka b = √
Panjang diagonal 1 = b = 6 cm
Panjang diagonal 2 = 2 b = 2 (12) = 24 1
cm.
6. Pak budi memiliki tanah Diketahui :
Ukuran tanah awal , alas = 10m,
berbentuk jajargenjang dengan
tinggi=6 m.
ukuran 6m x 10m seperti pada Pertambahan alas setiap tahun = 2m + 1
semula
gambar.
Pertambahan tinggi = 3m + semula
Ditanya : Luas tanah setelah 10 tahun?
Maka pola tinggi yang terbentuk setelah
6 cm 1 tahun = 6 + 3 = 9
Setelah 2 tahun = 8 + 3= 11
10 cm
Setelah 3 tahun = 10 + 3 = 13 1
Jika pak Budi setiap tahun
Dari uraian diatas maka pola yang
memperluas tanahnya, sehingga
terbentuk setiap n tahun adalah 6 +3n
alas tananya menjadi 2m lebih
pangjang alas semula dan
tingginya menjadi 3m lebih Pola alas yang terbentuk
panjang dari tinggi semula maka Setelah 1 tahun = 10 + 2 = 12
berapakah luas tanah pak budi Setelah 2 tahun = 12+2 = 14
setelah 10 tahun? Setelah 3 tahun = 14 + 2 = 16 1
Dari uraian diatas maka pola yang
terbentuk setiap n tahun adalah 10+2n
Bukti :
a. Misal sisi awal = s
Maka perbesaran keliling yang terjadi =
4 x sisi yang diperbesar
= 4 x (5s) = (4 x s)x 5
Maka perbesaran kelilingnya menjadi 3
kali keliling semula 1
b. misal diagonal awal = a dan b
luas awal =
maka perbesaran luas yang terjadi
)
= = = 9 kali luas awal.
Jumlah nilai
191
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
)
=
= 1,459
Untuk no.2 dan selanjutnya sama pengerjaanya.
b. Menentukan nilai jumlah varian semua soal. Berdasarkan tabel
perhitungan reliabilitas tes uraian diatas diperoleh (∑ ) = 11,085
c. Menentukan niali varian total = 45,476
d. Menentukan k = banyaknya soal yang valid
∑
e. Menentukan nilai ( ) ( )
( ) ( )
= 0,882
Lampiran 11
Butir Soal
No. Nama
1 2 3 4 5 6 7 8
1 A 3 1 1 0 2 2 0 0
2 B 4 4 3 3 4 4 0 4
3 C 4 4 4 3 4 4 2 3
4 D 4 4 3 1 4 4 0 3
5 E 3 2 1 1 3 1 0 3
6 F 4 4 2 2 4 4 0 3
7 G 4 3 2 2 1 0 1 2
8 H 3 2 0 0 1 3 1 4
9 I 2 2 0 2 1 2 0 1
10 J 4 3 2 2 1 0 0 3
11 K 3 2 1 0 2 1 0 1
12 L 0 2 0 0 1 0 1 3
13 M 2 0 1 1 1 2 0 3
14 N 2 2 0 0 2 1 2 1
15 O 4 4 4 3 3 1 0 0
16 P 2 2 1 2 0 2 1 1
17 Q 4 4 3 2 4 4 1 3
18 R 2 3 1 0 2 1 1 2
19 S 4 4 3 2 4 0 0 2
20 T 1 3 0 0 1 1 0 2
21 U 2 2 0 0 2 1 1 0
22 V 4 3 3 3 4 4 3 3
23 W 2 1 1 0 2 2 1 2
24 X 4 4 4 0 4 3 1 3
25 Y 2 1 1 0 0 0 1 1
26 Z 2 1 0 1 0 1 0 1
27 AA 2 2 0 2 1 1 1 2
28 BB 3 2 1 2 3 2 0 1
29 CC 3 4 1 0 1 1 0 2
30 DD 2 2 1 0 2 1 1 1
B 85 77 44 34 64 53 19 60
JS 30 30 30 30 30 30 30 30
P 0.708 0.642 0.367 0.283 0.533 0.442 0.158 0.500
Kriteria Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sedang
198
= = 0,675
g. Berdasarkan klasifikasi indeks kesukaran, p = 0,675 berada kisaran nilai
0,30 < p < 0,70, maka soal nomor 1 tersebut memiliki tingkat kesukaran
sedang.
h. Untuk nomor 2 dan seterusnya, perhitungan tingkat kesukarannya sama
dengan perhitungan tingkat kesukaran soal nomor 1.
199
Lampiran 12
19 S 4 4 3 2 4 0 0 2 19
7 G 4 3 2 2 1 0 1 2 15
10 J 4 3 2 2 1 0 0 3 15
5 E 3 2 2 1 3 1 0 3 15
8 H 3 2 0 0 1 3 1 4 14
28 BB 3 2 1 2 3 2 0 1 14
29 CC 3 4 1 0 1 1 0 2 12
JBA 56 51 37 26 45 35 9 39
JSA 60 60 60 60 60 60 60 60
18 R 2 3 1 0 2 1 1 2 12
16 P 2 2 1 2 0 2 1 1 11
23 W 2 1 1 0 2 2 1 2 11
Kelompok Bawah
9 I 2 2 0 2 1 2 0 1 10
13 M 2 0 1 1 1 2 0 3 10
30 DD 2 2 1 0 2 1 1 1 10
27 AA 2 2 0 2 1 1 1 2 11
1 A 3 1 1 0 2 2 0 0 9
11 K 3 2 1 0 2 1 0 1 10
14 N 2 2 0 0 2 1 2 1 10
12 L 0 2 0 0 1 0 1 3 7
200
20 T 1 3 0 0 1 1 0 2 8
21 U 2 2 0 0 2 1 1 0 8
26 Z 2 1 0 1 0 1 0 1 6
25 Y 2 1 1 0 0 0 1 1 6
JBB 29 26 8 8 19 18 10 21
JSB 60 60 60 60 60 60 60 60
Daya Beda 0.45 0.42 0.48 0.30 0.43 0.28 -0.02 0.30
Sgt Cuk
Kriteria Baik Baik Baik Cukup Baik Cukup
Jelek up
201
= )
)
Lampiran 13
No
Kompetensi Dasar Pokok Bahasan Indikator Kompetensi
Soal
Menggunakan simbol dalam
pemodelan matematis untuk
menyelesaikan suatu masalah dalam 1
menentukan luas persegi panjang
Persegi Panjang Menggunakan informasi yang
didapat untuk membuat prediksi dan
membuktikan masalah yang 2
berkaitan dengan keliling persegi
panjang
Menentukan pola dan
menggunakannya untuk menentukan 3
Mengembangkan luas persegi
kemampuan Persegi
berpikir aljabar Menggeneralisasikan pola dan
terkait dengan aritmatika terkait dengan 4
materi segiempat permasalahan keliling persegi
dan segitiga Menentukan pola dan 5
Jajargenjang menggunakannya untuk menentukan
luas jajargenjang
Menggunakan simbol dalam
pemodelan matematis untuk
Layang-layang
menyelesaikan suatu masalah dalam 6
menentukan luas layang-layang
Menggunakan informasi yang
didapat untuk membuat prediksi dan
Belah ketupat membuktikan masalah yang 7
berkaitan dengan keliling belah
ketupat
Jumlah 7
203
Lampiran 14
INSTRUMEN TES KEMAMPUAN BERPIKIR ALJABAR
Petunjuk :
Tulislah nama dan kelasmu pada lembar jawaban yang telah disediakan.
Baca, pahami dan kerjakan soal berikut ini dengan teliti dan tepat.
Diperbolehkan mengerjakan soal tidak berurutan.
Dianjurkan untuk mengerjakan soal yang menurutmu mudah terlebih
dahulu.
Mulai dan akhiri dengan doa.
14. Pak budi memiliki tanah berbentuk jajargenjang dengan ukuran 6m x 10m
seperti pada gambar.
6m
10 m
Jika pak Budi setiap tahun memperluas tanahnya, sehingga alas tananya
menjadi 2m lebih pangjang alas semula dan tingginya menjadi 3m lebih
panjang dari tinggi semula, bagaimanakah pola yang terbentuk dan
gunakanlah pola yang kamu temukan untuk menghitung berapakah luas
tanah pak budi setelah 5 tahun?
15. Jika sebuah belah ketupat sisinya diperbesar menjadi 3 kali semula, dan
diagonal-diagonalnya diperbesar menjadi 2 kali semula.
d. Tanpa melakukan perhitungan, perkirakan apakah yang terjadi
pada keliling belah ketupat?
205
Lampiran 15
Sehingga,
) )
)
)
1
=
= 100 cm2
4. Sebuah lempeng besi berbentuk persegi Diketahui :
yang sisinya 3cm, setelah dipanaskan Panjang sisi awal lempeng = 3 cm.
lempeng tersebut mengalami Pertambahan sisi lempeng setelah
pertambahan sisi setiap jamnya. Seperti dipanaskan .
pada tabel berikut. Waktu Penjang sisi lempeng
Waktu Penjang sisi lempeng 1
1 jam 7 cm
1 jam 7 cm 2 jam 11 cm
2 jam 11 cm 3 jam 15 cm
3 jam 15 cm Ditanya : keliling lempeng setelah
Jika lempengan besi tersebut dipanaskan selama n jam?
dipanaskan selama n jam, maka Pertambahan panjang sisi lempeng
berapakah keliling lempeng besi yang dipanaskan = 4 cm dari panjang
tersebut? sebelumnya 1
Maka pola dari pertambahan sisi
lempeng =3+ (4cm x waktu)
Maka panjang sisi setelah n jam=
3+ 4n 1
diagonalnya?
108=
108=
108 = 3 b2 1
36 = b2 maka b = √
Panjang diagonal 1 = b = 6 cm
Panjang diagonal 2 = 2 b = 2 (12) = 1
24 cm.
6. Pak budi memiliki tanah berbentuk Diketahui :
Ukuran tanah awal , alas = 10m,
jajargenjang dengan ukuran 6m x 10m
tinggi=6 m.
seperti pada gambar. Pertambahan alas setiap tahun = 2m +
1
semula
Pertambahan tinggi = 3m + semula
6 cm Ditanya : Luas tanah setelah 10
tahun?
10 cm Maka pola tinggi yang terbentuk
Jika pak Budi setiap tahun memperluas setelah 1 tahun = 6 + 3 = 9
tanahnya, sehingga alas tananya Setelah 2 tahun = 8 + 3= 11
menjadi 2m lebih pangjang alas semula Setelah 3 tahun = 10 + 3 = 13 1
dan tingginya menjadi 3m lebih Dari uraian diatas maka pola yang
panjang dari tinggi semula maka terbentuk setiap n tahun adalah 6 +3n
berapakah luas tanah pak budi setelah
10 tahun? Pola alas yang terbentuk
Setelah 1 tahun = 10 + 2 = 12
Setelah 2 tahun = 12+2 = 14
Setelah 3 tahun = 14 + 2 = 16 1
Dari uraian diatas maka pola yang
terbentuk setiap n tahun adalah 10+2n
= 30 x 36 = 1080 m2
Bukti :
a. Misal sisi awal = s
Maka perbesaran keliling yang terjadi
= 4 x sisi yang diperbesar
= 4 x (5s) = (4 x s)x 5
Maka perbesaran kelilingnya menjadi
3 kali keliling semula 1
b. misal diagonal awal = a dan b
luas awal =
maka perbesaran luas yang terjadi
)
= = = 9 kali luas awal.
Jumlah nilai
210
Lampiran 16
Skor ideal 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 17
Lampiran 18
EXAMINE VARIABLES=Eksperimen
/PLOT BOXPLOT HISTOGRAM NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/MESTIMATORS HUBER(1.339) ANDREW(1.34) HAMPEL(1.7,3.4,8.5) TUKEY(4.685)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Eksperimen 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 77.17 2.336
95% Confidence Interval for Lower Bound 72.39
Mean Upper Bound 81.96
5% Trimmed Mean 77.57
Median 79.00
Variance 158.219
Eksperimen Std. Deviation 12.579
Minimum 50
Maximum 96
Range 46
Interquartile Range 17
Skewness -.628 .434
Kurtosis -.224 .845
213
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Eksperimen .139 29 .157 .938 29 .087
Lampiran 19
EXAMINE VARIABLES=Kontrol
/PLOT BOXPLOT HISTOGRAM NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Explore
[DataSet0]
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kontrol 29 100.0% 0 0.0% 29 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 69.69 2.237
95% Confidence Interval for Lower Bound 65.11
Mean Upper Bound 74.27
5% Trimmed Mean 69.78
Median 71.00
Variance 145.150
Kontrol Std. Deviation 12.048
Minimum 46
Maximum 93
Range 47
Interquartile Range 15
Skewness -.280 .434
Kurtosis -.260 .845
216
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kontrol .134 29 .197 .971 29 .578
Lampiran 20
Oneway
[DataSet0]
.054 1 56 .817
ANOVA
Nilai Posttest
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Lampiran 21
PERHITUNGAN UJI HIPOTESIS
T-TEST GROUPS=Kelas(1 2)
/MISSING=ANALYSIS
/VARIABLES=Nilai
/CRITERIA=CI(.95).
T-Test
[DataSet0]
Group Statistics
Lampiran 22
222
223
224
225
226
Lampiran 23