Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Diajukan Oleh :
NIM : 105081002433
JURUSAN MANAJEMEN
2009
1
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pendidikan Formal
- TK Al-Ghazali Jakarta
- SDN 01 Pagi Lubang Buaya
- SMPN 81 Jakarta
- SMUN 48 Jakarta
- Manajemen FEIS UIN Syarif Hidayatullah
2
ABSTRACT
3
ABSTRAK
4
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seru
sekalian alam. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada baginda Nabi Besar,
Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.
Hanya karena rahmat dan ridho Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi dengan judul “Analisis Komparasi Pengaruh Kinerja
Reksadana Syariah dan Konvensional (Kategori Saham, Campuran dan
Pendapatan Tetap) Di Indonesia”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana S-1 pada jurusan Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam Skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal
mungkin untuk memberikan hasil yang terbaik. Penulis juga mempunyai
keterbatasan kemampuan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis
menyadari tanpa adanya bimbingan, dukungan dan bantuan baik secara moril
maupun materiil dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik, pada kesempatan ini penulis menghanturkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Kedua orang tua penulis dan adik satu-satunya, “My Lovely Dad” Bapak
Syahlan Hutagalung, “My Lovely Mom” Ibu Deliana Batubara serta “My
Lovely Brother” Syapril Rahmad yang selalu mendo’akan yang terbaik
bagi putra-putranya, dan selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
2. Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu
Sosial dan selaku Pembimbing I yang selalu memberi motivasi dan solusi
dalam penelitian ini
3. Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM, selaku Pudek Akademik dan Dosen
Metodelogi Penelitian dan Seminar Keuangan atas bimbingan dan
motivasinya.
5
4. Bapak Indoyama Nasarudin, SE, MAB, selaku Kajur Manajemen yang
telah meluangkan waktu dalam mereview skripsi ini.
5. Bapak Arief Mufraini, Lc, Msi. selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dan setia menunggu untuk membimbing dan
memberikan pengarahan kepada penulis dengan sabar dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Dan Civitas Akademika FEIS yang telah memberikan
banyak ilmu yang tidak ternilai dan bantuan dalam menyelesaikan studi di
FEIS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Keluarga Besar Hutagalung, Kotto, dan Batubara yang telah memberikan
bantuan baik moril maupun materi, khususnya Tante Rita, Om Kiki
(Makasih atas bantuannya ).
8. Mahasiswa Manajemen Angkatan 2005, terutama Manajemen A , Arif,
Henri, Miftahullah, Aang, Ristiandi, Afian Doni, Bramantio, Imam, Febi,
Fauzi, Mashari, M.Ilham, Elvira, Muhibbah, Dewi, Farah, I’I, Irma, Anis,
Nurhasanah , Rahma, Restu, dan yang tidak bisa kusebutkan satu-satu.
9. Mahasiswa Akuntansi 2005, M.Ikhsan Soddiq, Didi, Azis Indrawan,
Asbah, Yuli dan semua yang tak bisa kusebutkan satu-satu.
10. Mahasiswa Ekonomi 2007 FEIS, Ahmad Kurniawan, Ayip Tayana, Rizky,
Miranti, Doni Purwanto, Keiko, M. Fikri, Reval, Fatih, Ian, Rio,
Muammar.
11. Ibu Nurjanis yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi dalam
menjalani situasi yang sulit dalam menjalani kuliah selama di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
12. Warga Bintara Jaya VIII, makasih atas dukungan material maupun moril
dalam memotivasi penulis hingga dapat menjadi seperti ini.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, jika terdapat kekurangan dalam skripsi ini, ditengah keterbatasan
penulis sebagai mahluk ciptaan-Nya. Di tengah keterbatasan penulis dalam skripsi
ini, penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca. Semoga Allah
SWT membimbing dan menyertai setiap langkah kita Amin.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
7
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 7
1.3 Tujuan Penelitian 9
1.4 Manfaat Penelitian 9
32
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32
3.1 Ruang Lingkup Penelitian 33
3.2 Metode Pemilihan Sampel 34
3.3 Metode Pengumpulan Data 39
3.4 Metode Analisis 39
3.4.1 Mengukur Return NAB 40
3.4.2 Mengukur Rata-rata dari retutn aset bebas risiko 40
3.4.3 Mengukur Risiko 40
3.4.4 Mengukur risk adjusted return measure of portfolio performance 42
3.4.5 Mengukur Pertumbuhan Aset Under Management 42
3.4.6 Mengukur Biaya Reksadana 42
3.4.7 Mengukur Normalisasi Skor 43
3.4.8 Mengukur Total Skor 44
3.4.9 Melakukan Uji T 45
3.5 Operasional Variabel Penelitian 46
3.5.1 NAB Reksadana 46
3.5.2 Pertumbuhan Nilai Dana Kelolaan 47
3.5.3 Biaya Reksadana 47
3.5.4 Ukuran Kinerja Sharpe
49
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 49
4.1 Reksadana di Indonesia 52
4.2 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
Berdasarkan Sharpe Ratio Metode 58
4.3 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
Berdasarkan Jumlah NAB 61
4.4 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
Berdasarkan pertumbuhan NAB 66
4.5 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
Berdasarkan Biaya Reksadana 70
4.6 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
9
Berdasarkan Skor Total 74
4.7 Analisis Kinerja Reksadana Pada Semua Perusahaan yang Dijadikan
Objek Penelitian 78
4.8 Uji T
80
80
BAB V KESIMPULAN, KELEMAHAN PENELITIAN DAN SARAN 87
5.1 Kesimpulan
5.2 Implikasi xiv
89
Daftar Pustaka
Lampiran
10
BAB I
PENDAHULUAN
sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar modal dikatakan
memiliki fungsi ekonomi karena pasar modal menyediakan fasilitas atau wahana
dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer atau emiten). Dengan
adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan dana dapat
investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar
tersebut, maka semakin jelas bahwa pasar modal memiliki peran yang besar bagi
yang lebih besar, dan selanjutnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan
15
Dalam perkembangannya, pasar modal cenderung semakin dominan jika
sekiranya reksadana semakin mendapatkan tempat yang lebih besar pada kegiatan
pasar modal. Pada negara maju, kontribusi reksadana (mutual fund) atas nilai
dengan menjanjikan nilai tambah dalam wujud perolehan deviden, capital gain,
dan kenaikan Net Asset Value (NAV) yang biasa disebut juga Nilai Aktiva Bersih
menunjukkan, pada awal sejak pasar modal diaktifkan pada tahun 1995 dan
modal mencapai Rp. 170 trilyun. Sementara itu, perbankan dengan ribuan kantor
dan cabang yang tersebar luas hingga kota – kota kecil, bahkan sampai tingkat
kecamatan, dalam kurun waktu yang jauh lebih panjang (puluhan tahun) baru
dapat mengumpulkan dana sekitar Rp. 209 Trilyun (Singgih, Riphat, 1996:61).
dana dari masyarakat yang memiliki modal dan keinginan untuk berinvestasi,
16
namun hanya memiliki waktu, pengetahuan serta keahlian menghitung profil
risiko dan imbal hasil investasi, yang terbatas. Himpunan dana dari masyarakat
Investasi yang menjadi pihak yang dipercaya oleh Investor untuk mengelola dana
tersebut.
produk reksadana ialah, walaupun dengan modal terbatas, investor tetap dapat
risiko. Melalui reksadana inilah, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang
baik untuk dibeli. Dengan melakukan investasi pada reksadana yang dikelola oleh
Manajer Investasi professional, maka hal tersebut bukan lagi menjadi hambatan
lain : (1) risiko berkurangnya nilai aktiva bersih, yang dipengaruhi oleh turunnya
harga dari efek yang masuk dalam portofolio reksadana tersebut; (2) risiko
atau penjualan kembali atas unit – unit penyertaan yang dipegangnya; (3) risiko
17
gagal bayar (wanprestasi), risiko ini muncul ketika perusahaan asuransi yang
membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal – hal yang tidak
diinginkan.
Reksadana kategori ini hanya melakukan investasi pada efek yang bersifat
3) Reksadana Saham
4) Reksadana Campuran
Reksadana kategori ini melakukan investasi dalam efek yang bersifat hutang
dalam instrumen syariah seperti saham – saham yang tergabung dalam JII,
18
membentuk suatu portofolio. Hal tersebut menjadi pembeda antara kedua sub
kategori reksadana ini. Sedangkan dalam hal mekanisme perdagangan, tidak ada
perbedaan antara keduanya. Suatu efek dapat memenuhi kriteria syariah apabila
penerbit efek (emiten) tersebut tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam (
kegiatan usahanya tidak tergolong judi atau perdagangan yang dilarang; (ii)
ataukah reksadana syariah yang lebih baik kinerjanya. Di dalam penelitian ini
penulis akan menilai kinerja reksadana antara yang berbasis syariah dengan yang
pendapatan tetap yang diterbitkan oleh dua belas perusahaan investasi yang ada di
Indonesia.
unsur riba, gharar dan masyir sebagaimana yang digariskan oleh Allah dalam
firman-Nya :
19
“Hai orang – orang yang beriman, jangan kalian memakan harta sesama kalian
dengan jalan yang bathil. Kecuali dengan jalan perdagangan yang berlaku
Dan Allah telah menghalakan ba’i (jual beli) dan mengharamkan riba (QS : Al
Baqarah 275)
“Ingatlah bahwa kamu akan menghadapi Tuhanmu dan Dia pasti akan
menghitung amalanmu. Allah telah melarang kamu mengambil riba. Oleh karena
itu hutang akibat riba harus dihapuskan, Modal (uang pokok) kamu adalah hak
“Rasulullah SAW melarang jual beli dengan hasah dan penjualan gharar.” (HR.
Muslim).
Alat ukur atau tolak ukur kinerja reksadana adalah NAB ( Nilai Aktiva
Bersih). Nilai aktiva bersih berasal dari nilai portofolio reksadana yang
kewajiban – kewajiban yang ada seperti fee untuk Manajer Investasi dan Bank
Kustodian. Nilai NAB akan selalu mengalami perubahan ( naik atau turun )
20
bergantung pada kinerja aset yang merupakan portofolio reksadana tersebut. Jika
harga pasar aset – aset reksadana mengalami penurunan, maka tentu saja NAB
dalam mengukur kinerja suatu reksadana tidak hanya dilihat dari imbal hasilnya
saja tetapi juga harus memperhatikan risiko yang akan ditanggung investor. Selain
itu besarnya jumlah dana kelolaan dari suatu produk reksadana yang dikelola oleh
suatu perusahaan investasi juga penting untuk dijadikan bahan penilaian kinerja,
investor selama ini kepada Manajer Investasi dan perusahaan investasi yang
Identifikasi Masalah
untuk lebih mengenal masalah apa yang diteliti ada beberapa identifikasi masalah
Reksadana merupakan salah satu sarana investasi bagi investor yang mulai
yang menghasilkan tingkat return yang tinggi dan tingkat risiko yang rendah.
21
Pembatasan Masalah
reksadana pasar uang karena memiliki return yang lebih rendah dibandingkan
Perumusan Masalah
investor ingin berinvestasi pada produk reksadana yang ada di Indonesia, investor
tersebut dihadapkan pada 461 pilihan produk reksadana yang ditawarkan oleh 111
perusahaan Manajer Investasi yang ada di negeri ini. Pada umumnya investor
dari jenis yang sama, bisa menghasilkan kinerja yang berbeda – beda, hal ini
dapat terjadi karena adanya kebijakan pengalokasian aset yang berbeda-beda dari
masalahnya yaitu
22
campuran, dan pendapatan tetap berbasis konvensional yang dikeluarkan
sharpe ratio, nilai dana kelolaan, pertumbuhan dana kelolaan, dan biaya
penelitian.
2. Untuk mengetahui sub kategori reksadana apa yang lebih baik kinerjanya
Selain memperhitungkan profit imbal hasil dari risiko, penelitian ini juga
menilai kinerja AUM (Asset Under Management) dan struktur biaya dalam
dengan penelitian sebelumnya dan dapat bermanfaat untuk menjadi acuan bagi
para investor dan calon investor dalam mengambil keputusan ketika akan memilih
produk reksadana.
23
BAB II
LANDASAN TEORI
lain yang dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan
alternatif investasi yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
yang terbatas. Undang – undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat
Dari pengertian reksadana tersebut, terdapat tiga hal yang terkait dari
24
jaga), untuk mendapatkan pendapatan konstan, dan untuk mengejar
alokasi aset yang berbeda – beda pada berbagai instrumen investasi sesuai
25
yang dibuat bersama manajer investasi. Dalam undang – undang pasar
dan hanya memiliki modal atau dana investasi yang terbatas. Manfaat yang
dapat diperoleh oleh investor jika melakukan investasi pada reksadana antara
a. Diversifikasi portofolio
investor walaupun tidak memiliki dana yang relatif besar, dapat memiliki
reksadana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah besar (karena dana
dapat dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham dan
26
b. Pengelolaan yang profesional
c. Mengurangi resiko
risiko.
dari nilai investasi pertama. Oleh karena penanaman modal dilakukan oleh
sejumlah pihak secara bersama – sama, maka biaya akan menjadi lebih
27
penjualan kembali (redumption fee) berkisar antara 0% sampai 3%. Pada
e. Efisiensi Waktu
dipertanggungjawabkan.
f. Likuiditas
g. Transparansi Informasi
28
Manajer Investasi wajib mengumumkan NAB setiap hari serta
berbagai peluang risiko. Risiko tersebut dapat disebabkan oleh hal – hal berikut
b. Risiko Likuiditas
29
c. Risiko wanprestasi
terjadi akibat adanya hal – hal yang tidak diinginkan atau kondisi luar
kekayaan reksadana pun tidak segera membayar ganti rugi atau membayar
lebih rendah dari nilai pertanggungan. Hal ini tentu akan mempengaruhi
peraturan – peraturan lainnya khususnya pada pasar uang dan pasar modal
reksadana.
kurs valuta asing atas sekuritas yang termasuk foreign invesment dalam
30
2.1.4 Klasifikasi reksa dana
dari beberapa sudut pandang, antara lain dari : (1) bentuk, (2) sifat, (3)
dengan menjual saham, kemudian dana dari hasil penjualan saham tersebut
uang dan pasar modal. Reksadana bentuk ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
31
populer dan jumlahnya semakin bertambah dibandingkan dengan
kontrak.
menjual kembali unit penyertaan melalui Bursa Efek tempat saham tersebut
dicatatkan.
32
2.1.4.3 Berdasarkan portofolio investasi
dibedakan menjadi :
berbagai instrumen jangka pendek (kurang dari satu tahun), seperti Sertifikat
tingkat kemungkinan risiko yang lebih tinggi dari reksadana pasar uang,
saham.
c. Reksadana saham
efek yang bersifat ekuitas (saham), terutama saham biasa (common stock).
33
peluang keuntungan yang tinggi, namun memberikan potensi risiko yang
tinggi pula.
d. Reksadana campuran
tetap, dan efek pasar uang. Komposisi pengalokasian aset diantara ketiganya
a. Growth Fund
saham.
b. Income Fund
c. Safety Fund
34
instrumen di pasar uang saperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan
a. Reksadana Konvensional
islam. Unsur – unsur yang dikandung oleh reksadana konvensional yang tidak
sesuai dengan syariat islam antara lain dalam segi akad, operasi, investasi,
ribawi, dan lain – lain yang tentunya tidak sesuai dengan prinsip – prinsip
akad muamalah yang diperbolehkan dalam Islam, yaitu jual beli dan bagi hasil
35
b. Reksadana Syariah
Investasi sebagai wakil (shahibul mal) menurut ketentuan dan prinsip syariah
Islam.
usaha – usaha yang bertentangan dengan prinsip – prinsip Islam seperti yang
diantara para investor dan Manajer Investasi sesuai dengan proporsi modal
yang dimiliki.
36
2) Investasi hanya dapat dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai
penempatan pada deposito dalam bank umum syariah dan surat hutang
3) Jenis usaha Emiten haruslah sesuai dengan syariah, antara lain tidak boleh
makanan dan minuman haram serta barang –barang atau jasa – jasa yang
boleh ada unsur yang tidak jelas (gharar). Diantaranya tidak boleh
unsur riba. Emiten memiliki Nisbah hutang terhadap modal lebih dari 82%
37
5) Mekanisme operasional reksadana syariah terdiri dari : Wakalah antara
yang telah dibuat bersama dan tidak ada jaminan atas hasil investasi
yang telah diberikan, (3) Manajer Investasi sebagai wakil pemodal tidak
adalah:
a) Penghasilan dari saham dapat berupa (1) dividen yang merupakan bagi
hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba, baik yang dibayarkan
dalam bentuk saham, (2) Rights yang merupakan hak untuk memesan
efek lebih dulu yang diberikan oleh emiten,(3) capital gain yang
modal.
38
d) Penghasilan dari deposito dapat berupa : bagi hasil yang diterima dari
yang mengelola reksadana ini dapat berupa perusahaan yang secara khusus
ataupun perusahaan efek yang pada umumnya membentuk divisi tersendiri yang
tersebut wajib disimpan pada Bank Kustodian yang tidak memiliki afiliasi
39
2.1.6 Teori Distribusi Normal
baku adalah distribusi normal yang memiliki rata-rata nol dan simpangan baku
satu. Distribusi ini juga dijuluki kurs lonceng (bell curve) karena grafik fungsi
profitabilitas, luas seluruh wilayah di bawah kurva harus sama dengan satu
tahun (100%). Karena kurva simetris, maka luas wilayah di sebelah kanan garis
tegak lurus di atas rata-rata sama dengan 0,5 (50%) dan di sebelah kirinya juga
µ x
(Mulyono,Sri,2003):
Z= (x-µ)/ σ
Dimana :
40
µ = rata-rata variabel random
jenis reksadana campuran ) dengan periode penelitian selama tahun 2004 – 2006
Excess return to beta ), Jensen ( Differential return ) dan pengujian statistik dapat
diambil kesimpulan :
dengan reksadana konvensional dan tolak ukur IHSG dan SBI. Dan juga
dengan tolak ukurnya JII dan SWBI masih lebih kecil dari segi return-nya.
dengan reksadana konvensional dengan tolak ukur IHSG dan SBI. Dan
juga dengan tolak ukurnya yakni JII dan SBI masih lebih tinggi dari segi
risikonya.
3. Reksadana Syariah memperlihatkan hasil return dan risk yang tidak baik
reksadana syariah memiliki hasil yang tidak baik dari JII dan SWBI.
41
konvensional, dengan menggunakan perbedaan model Sharpe, Jensen, dan
diminati investor.
(dana reksa syariah) lebih baik jika dibandingkan dengan reksadana konvensional
(Dana Reksa Mawar). Kinerjanya berdasarkan tolok ukur, dalam hal ini 20 % SBI
1 bulan dan 80 % IHSG, kinerja reksadana syariah dan konvensional lebih rendah.
Dengan metode Sharpe, hasil yang didapat bahwa kinerja reksadana syariah lebih
hasil yang disimpulkan yakni : kinerja reksadana syariah lebih rendah jika
42
reksadana lebih rendah jika dibandingkan dengan tolok ukur. Sedangkan dengan
metode Jensen analisa kinerja reksadana syariah lebih baik jika dibandingkan
(Reksadana Mawar) lebih rendah jika dibandingkan dengan tolok ukur. Dalam
membaiknya iklim investasi di pasar modal yang ditandai naiknya IHSG secara
drastis, ternyata return yang diberikan reksadana syariah lebih rendah jika
dengan mencari perbandingan dengan alat ukur NAB, Return dan variance
didapat hasil perhitungan nilai F hitung ANOVA didapatkan F hitung sebesar 2,55
dengan probabilitas kapasitas sebesar 6,3 %, tingkat kesalahan tersebut lebih kecil
Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan
antara jenis reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap
43
yang signifikan antara reksadana jenis pasar uang, saham, obligasi dan campuran
reksadana saham mempunyai kinerja lebih baik jika dibandingkan dengan tiga
2.4 HIPOTESIS
yang digunakan. hipotesis yaitu dugaan mengenai suatu hal atau masalah.
44
Gambar 2.1
KERANGKA PEMIKIRAN
Hitung
Excess
Return
Hitung
Standar
Deviasi
Hitung
Sharpe Ratio
45
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kategori reksadana apakah yang menghasilkan kinerja yang lebih baik antara
tabel 3.1. Dua puluh delapan produk reksadana yang dijadikan objek dalam
penelitian ini berasal dari dua belas perusahaan investasi di Indonesia yang
mengeluarkan produk reksadana dari sub kategori konvensional dan dari sub
kategori syariah untuk kategori reksadana yang sama (saham, campuran, atau
pendapatan tetap). Selain itu, produk reksadana baik dari sub kategori
telah beroperasi lebih dari satu tahun terhitung mundur sejak bulan Maret 2008.
besarnya nilai dana kelolaan (AUM), tingkat pertumbuhan dana kelolaan, dan
terdaftar dalam situs BAPEPAM dan berjumlah dua puluh delapan reksadana
yang berasal dari dua belas perusahaan investasi di Indonesia yang menawarkan
produk reksadana baik dari sub kategori reksadana konvensional maupun syariah
46
dalam kategori yang sama (saham, campuran, atau pendapatan tetap) dan telah
beroperasi lebih dari satu tahun (terhitung mundur dari bulan Maret 2008).
Ada dua puluh delapan produk reksadana (terdiri atas 14 produk reksadana
dari sub kategori syariah dan 14 produk reksadana dari sub kategori konvensional)
yang memenuhi kriteria untuk digunakan sebagai objek dalam penelitian ini.
Untuk kategori reksadana saham, produk reksadana yang memenuhi kriteria untuk
yang menjadi objek penelitian secara alebih terperinci terlihat pada tabel 3.1.
Data yang diambil adalah data Nilai Aktiva Bersih (NAB), jumlah dana
47
reksadana dari masing – masing objek produk reksadana. Untuk reksadana
kategori saham, yang akan dinilai dan dibandingkan adalah kinerja satu tahun
(dari Maret 2007 hingga Maret 2008), sedangkan untuk kategori reksadana
campuran dan pendapatan tetap yang akan dinilai dan dibandingkan adalah kinerja
satu tahun ( dari Maret 2007 hingga Maret 2008 ), kinerja dua tahun (dari Maret
2006 hingga Maret 2008 ), dan kinerja tiga tahun ( dari Maret 2005 hingga Maret
2008 ).
return, akan tetapi juga dengan menambahkan 3 unsur baru sebagai kriteria
AUM, dan biaya reksadana. Metode penilaian kinerja dalam penelitian ini
hasil masukan dari berbagai pihak, seperti pelaku industri, pemodal dan analisis di
Indonesia.
sharpe ratio.
48
Sharpe = risk premium return / standard deviation
NAB harian dari masing - masing reksadana selama periode penelitian. Kemudian
yang tidak ada data NAB-nya ( karena tanggal tersebut merupakan hari libur
nasional atau karena sebab – sebab lainnya ). Jika ada yang masih kosong maka
diisi dengan NAB pada tanggal sebelumnya. Data NAB ini dapat diperoleh di
situs BAPEPAM. Selain data NAB, untuk menghitung biaya sharpe ratio juga
diperlukan data SBI-3 bulan yang akan digunakan sebagai risk free return.
Nilai asset under management atau besarnya dana kelolaan dari masing –
masing reksadana yang dijadikan objek penelitian, bisa diperoleh dari situs
hasil perkalian dari NAB dengan jumlah unit penyertaan (satuan kepemilikan
perubahan nilai AUM pada awal periode penelitian hingga di akhir periode
redemption fee, serta fee untuk Manajer Investasi dan Bank Kustodian.
melakukan skoring pada setiap reksadana yang diteliti sesuai dengan besarnya
nilai pada masing – masing kriteria peniaian kinerja. Skoring didasarkan pada
metode distibusi normal standar Z. Lalu ditentukan besarnya bobot untuk masing
49
– masing kriteria penilaian. Karena unsur risk-adjusted return (RAR) sangat
penting, maka unsur ini mendapat bobot penilaian paling tinggi yaitu 50%,
sedangkan bobot nilai AUM 30%, pertumbuhan AUM 10 %, dan biaya reksadana
10% (Tim Majalah Investor dan Infovesta, 2007). Setelah itu akan dilakukan uji
beda rata – rata, untuk mengetahui apakah antara kinerja reksadana berbasis
diperbandingkan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
sekunder karena berasal dari data yang telah mengalami proses pengolahan
Syariah Berimbang, Danareksa Anggrek, BNI Dana Syariah, BNI Dana Plus, BNI
DanaPlus Syariah, dan BNI Dana Flexible, data dikumpulkan terhitung mulai
tanggal 15 Maret 2005 sampai tanggal 15 Maret 2008. untuk reksadana PNM
Amanah Syariah, PNM Dana Sejahtera II, Reksadana Capital Syariah, Reksadana
Capital Flexi, Mandiri Investa Syariah Berimbang, Mandiri Investa Aktif, AAA
Amanah Syariah Fund, AAA Balanced Fund, IPB Syariah, dan IPB Kresna, data
reksadana Trim Syariah Saham, Trim Kapital, Trim Syariah Berimbang, Trim
50
Kombinasi, Mega Dana Syariah, Mega Dana Campuran, Kausar Balanced Growth
Euro Peregrine Berimbang Plus, Big Dana Muamalah, dan Big Dana Likuid, data
Tabel 3.1.
Daftar Reksadana dan Periode Penilaian Reksadana
Kategori Perusahaan Nama Reksadana Nama Reksadana Periode
Reksadana Investasi Syariah Konvensional Penilaian
Kinerja
Saham Trimegah Trim Syariah Trim Kapital 1 tahun
Securities Saham
Campuran Trimegah Trim Syariah Trim Kombinasi 1 tahun
Securities Berimbang
Campuran Mega Capital Mega Dana Mega Dana 1 tahun
Ind. Syariah Campuran
Campuran CIMB-GK Sec. Kausar Balanced CIMB-GK 1 tahun
Ind. Growth Syariah Arjuna
Berkembang
Campuran Euro Capital Euro Peregrine Euro Peregrine 1 tahun
Peregrine Syariah Balanced Berimbang Plus
Plus
Campuran Recapital Asset Capital Syariah Capital Flexi 1 tahun, 2 tahun
Mgt.
Campuran Mandiri Mgt. Investa Syariah Mandiri Investa 1 tahun, 2 tahun
Inmvestasi Berimbang Aktif
Campuran Andalan Artha AAA Amanah AAA Balanced 1 tahun, 2 tahun
Advisindo Syariah Fund Fund
Campuran Kresna Graha IPB Syariah IPB Kresna 1 tahun, 2 tahun
Campuran Danareksa Danareksa Anggrek 1 tahun, 2 tahun,
Syariah 3 tahun
Berimbang
Campuran BNI Securities DanaPlus Dana Flexible 1 tahun, 2 tahun,
Syariah 3 tahun
Pendapatan Bhakti Asset Big dana Big Dana Likuid 1 tahun
Tetap Mgt. muamalah
Pendapatan PNM Amanah Syariah Dana Sejahtera 1 tahun, 2 tahun
Tetap
Pendapatan BNI Securities Dana Syariah Dana Plus 1 tahun, 2 tahun,
Tetap 3 tahun
Sumber Bapepam, 2008
51
2) Tingkat Suku SBI-3 bulan
acuan tingkat pengembalian aset bebas risiko. Menurut Sharpe, Alexander, Bailey
(1995:147), kriteria dari sekuritas bebas risiko adalah sekuritas yang memberikan
investor suatu tingkat pengembalian yang pasti sepanjang horizon waktunya dan
tidak memiliki risiko default. Data SBI-3 bulan yang digunakan dalam penelitian
ini dikumpulkan sejak tanggal 15 Maret 2005 hingga 15 Maret 2008, dan data
Data jumlah dana kelolaan (AUM) yang dipergunakan adalah data AUM
per tanggal 14 Maret 2008 dari masing-masing reksadana yang menjadi objek
penelitian. Untuk penilaian kinerja satu tahun, pertumbuhan AUM dinilai dari
persentase perubahan jumlah dana kelolaan dari tanggal 14 Maret 2006 hingga
pertumbuhan AUM dinilai dari persentase perubahan jumlah dana kelolaan dari
tanggal 14 Maret 2005 hingga tanggal 14 Maret 2008. keseluruhan data AUM
4) Biaya reksadana
Data biaya reksadana yang dipergunakan dalam skripsi ini meliputi biaya
pembelian, biaya penjualan, fee untuk Manajer Investasi, fee untuk Bank
masing reksadana yang ada di situs BAPEPAM, namun karena tidak semua
52
reksadana mem-publish prospektusnya pada situs tersebut, maka penulis
BAPEPAM, situs BI, dan dari situs Infovesta Utama untuk menilai dan
Mengukur return portofolio dalam hal ini perubahan harga Nilai Aktiva
Bersih (NAB) dari periode t dikurangi NAB periode sebelumnya t-1 lalu dibagi
dengan NAB periode t-1, pengukuran dalam hal ini hanya akan mengukur
berikut:
Ri = ln(NABt/NABt-1)
Dimana :
Ri : Return Reksadana
53
3.4.2 Mengukur rata-rata dari return aset bebas resiko
memiliki nilai nol atau paling kecil. Menurut Rindu Asytuti (2003:51), dalam
hal ini Rata-rata dari return aset bebas resiko (SBI-3 bulan) mingguan dapat
RFR
RFR
52
Dimana :
sistematik dan tidak sistematik) dari suatu instrumen investasi dikenal dengan
sebagai rasio excess return portofolio terhadap total risiko (standar deviasi).
54
Ri RFR
S1
i
Dimana :
RFR = rata-rata dari return aset bebas risiko selama periode pengamatan
d. Menghitung rata-rata tahunan suku bunga SBI-3 bulan (risk free rate).
return NAB dengan rata-rata tahunan risk free rate, kemudian hasilnya
55
3.4.5 Mengukur pertumbuhan Asset Under Management
Dimana :
AUM yang dinilai adalah pertumbuhan AUM dari tanggal 14 Maret 2007
dua tahun, pertumbuhan AUM yang dinilai adalah pertumbuhan AUM dari
dinilai adalah pertumbuhan AUM dari tanggal 14 Maret 2005 hingga tanggal
14 Maret 2008.
dalam penilaian.
reksadana (yaitu Sharpe, AUM, growth AUM, dan biaya reksadana) dari
56
masing-masing reksadana dilakukan dengan menggunakan metode distribusi
normal standar atau normalisasi skor yang dapat dilakukan pada software
sebagai berikut :
rata nilai sharpe, standar deviasi nilai sharpe), sehingga didapatkan nilai
z (z-score)
masing-masing yaitu :
bobot 30%
tahun, dan 3 tahun terakhir per tanggal 14 Maret 2008, diberikan bobot
nilai 10%.
57
d. Biaya reksadana yang mencakup fee untuk Manajer Investasi, fee untuk
Uji statistik yang dipakai adalah Uji T atau uji beda rata – rata.
Menurut Purbayu dan Ashari (2005:60). Tahap – tahap yang harus dilakukan
pemilihan alat uji statistik yang digunakan, penetuan titik kritis pengambilan
interprestasi.
Jika nilai T hitung > T Table, maka H0 diterima yang berarti tidak
Dan sebaliknya bila nilai T hitung < T Tabel, maka H1 diterima yang
Data total skor (yang menjadi tolak ukur kinerja) dari seluruh reksadana
yang dinilai dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelompok syariah dan
kelompok konvensional.
58
3.5 Operasional Variabel Penelitian
reksadana. Seperti yang telah dijelaskan dalam bab dua, luas wilayah di bawah
kurva normal harus sama dengan satu (100%), sementara range nilai atau skor
yang akan diberikan adalah antara 1 sampai 10, sehingga penentuan pemberian
Probabilita Skor
0-10% 1
10%-20% 2
20%-30% 3
30%-40% 4
40%-50% 5
50%-60% 6
60%-70% 7
70%-80% 8
80%-90% 9
90%-100% 10
juga sama seperti pemberian skor berdasarkan nilai sharpe. Akan tetapi untuk
biaya reksadana karena variabel ini memiliki spesifikasi yang berbeda dari ketiga
59
variabel lainnya karena semakin kecil biaya reksadana menunjukkan tingakat
efisiensi yang semakin baik dari suatu reksadana, maka pemberian skor dilakukan
berdasarkan 1-probabilita.
reksadana yang dapat berupa saham, obligasi, right, deposito, SBI, dan efek
Manajer Investasi, fee untuk Bank Kustodian, biaya registrasi dan transaksi
efek, biaya akuntan, notaris, dan konsultan hukum serta pengeluaran pajak.
Jadi Nilai Aktiva Bersih (NAB) merupakan jumlah nilai pasar wajar
dari efek – efek dan kekayaan lain dari reksadana dikurangi seluruh
atau
NAB = Total nilai pasar wajar seluruh aset reksadana – kewajiban reksadana
Jumlah unit penyertaan yang beredar
bersih aktual pada tahun yang dijadikan objek penelitian. Pertumbuhan nilai
60
dana kelolaan adalah persentase selisih antara nilai dana kelolaan tahun aktual
dikurangi nilai dana kelolaan yang dijadikan tahun dasar per nilai dana
dikeluarkan yang dapat mengurangi nilai investasi investor dan pada akhirnya
saja biaya ini diharapkan oleh investor seminimum mungkin agar hasil
investasi yang diperoleh cukup besar atau lebih tinggi dibandingkan dengan
metode Sharpe didasarkan pada premium atas risiko premium (risk premium)
61
yang dihasilkan oleh reksadana dengan rata – rata kinerja investasi yang bebas
risiko (risk free asset). Ukuran Sharpe ini dihitung dengan cara membagi risk
premium return dari suatu portofolio dengan standar deviasinya. Risk premium
Sharpe ini mengukur risk premium return yang didapat untuk setiap unit total
R1
Si =
RFR
1
RFR = Rata-rata dari return aset bebas resiko selama periode pengamatan
standar deviasi, Sharpe mengukur risk premium yang dihasilkan per unit
risiko yang diambil. Dalam ukuran kinerja Sharpe, suatu portofolio dinyatakan
yang lebih besar dari nilai Sharpe indeks pasar. Semakin besar nilai Sharpe
suatu portofolio, maka hal itu menunjukkan kinerja yang lebih baik dari
portofolio tersebut.
62
BAB IV
yang dibeli oleh sekelompok investor dan dikelola oleh perusahaan investasi
investasi yang dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang memiliki modal dan keinginan melakukan investasi, namun hanya memiliki
dari beberapa sudut pandang, antara lain dari : (1) bentuk, (2) sifat, (3) portofolio
63
4.1.3 Berdasarkan portofolio investasi
c) Reksadana Saham
d) Reksadana Campuran
a) Growth Fund
b) Income Fund
c) Safety Fund
a) Reksadana Konvensional
b) Reksadana Syariah
tabel 4.1. Dua puluh delapan produk reksadana yang dijadikan objek dalam
penelitian ini berasal dari dua belas perusahaan investasi di Indonesia yang
mengeluarkan produk reksadana dari sub kategori konvensional dan dari sub
kategori syariah untuk kategori reksadana yang sama (saham, campuran, atau
pendapatan tetap). Selain itu, produk reksadana baik dari sub kategori
telah beroperasi lebih dari satu tahun terhitung mundur sejak bulan Maret 2008.
besarnya nilai dana kelolaan (AUM), tingkat pertumbuhan dana kelolaan, dan
64
Tabel 4.1
Daftar Manajer Investasi dan Produk Reksadana (Objek Penelitian)
Kategori Reksa Dana No. Perusahaan Investasi Nama Reksadana
Capital Syariah
IPB Syariah
Plus
65
4.2 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
return (sharpe ratio), reksadana Trim Kapital memiliki sharpe ratio yang lebih
Saham (0,681). Trim Syariah Berimbang membukukan nilai sharpe yang lebih
(0,764). Reksadana Mega Dana Campuran memiliki nilai sharpe yang lebih
besar (1,410) dibandingkan dengan nilai sharpe Mega Dana Syariah (1,234).
reksadana Kausar Balanced Growth Syariah lebih unggul dengan nilai sharpe
Peregrine Berimbang Plus, memiliki sharpe ratio yang lebih unggul (0,967)
yaitu reksadana Euro Peregrine Syariah Balanced Plus (0,731). Pada periode
Capital Syariah dan Capital Flexi masing – masing memiliki sharpe ratio
sebesar -0,103 dan -0,249. kedua reksadana ini memiliki nilai sharpe yang
66
negatif karena imbal hasil yang diberikannya lebih kecil dibandingkan dengan
imbal hasil yang diberikan oleh aset bebas risiko (SBI). Pada penelitian periode
satu tahun, berdasarkan sharpe ratio, untuk kategori reksadana campuran yang
unggul dengan sharpe ratio sebesar 2,367 sementara reksadana Investa Aktif
hanya memiliki nilai sharpe sebesar 1,134. Dengan sharpe ratio sebesar 0,891
reksadana AAA Balanced Fund (0,677), pada periode penilaian satu tahun.
Selama periode penilaian satu tahun, produk reksadana berbasis syariah yang
dikelola oleh Kresna Graha (IPB Syariah) tercatat memiliki nilai sharpe yang
konvensional yang dikelolanya (IPB Kresna). Pada periode penilaian satu tahun,
reksadana IPB Syariah memiliki nilai sharpe sebesar 0,775 sementara reksadana
IPB Kresna memiliki nilai sharpe sebesar 0,533. Pada periode penilaian satu
ratio sebesar 1,180. Berdasarkan kriteria sharpe ratio periode penilaian satu
memiliki sharpe ratio yang negatif. Reksadana Dana Flexible dan reksadana
Dana Plus Syariah yang dikeloa BNI Securities, masing – masing memiliki nilai
sharpe sebesar -0,039 dan -0,098. Pada penilaian periode satu tahun berdasarkan
67
reksadana Big Dana Likuid. Reksadana Big Dana Muamalah tercatat memiliki
nilai sharpe sebesar 10,731. sedangkan reksadana Big Dana Likuid memiliki
nilai sharpe sebesar 7,371. Berdasarkan kriteria sharpe ratio periode satu tahun,
Sejahtera II. Pada penilaian satu tahun, reksadana Amanah Syariah dan Dana
sebesar 3,151 dan 0,944. Pada penilaian peiode satu tahun, berdasarkan sharpe
ratio, untuk kategori reksadana pendapatan tetap yang dikelola oleh BNI
Securities, reksadana Dana Syariah lebih unggul dengan sharpe ratio sebesar
4,784, sementara reksadana Dana Plus justru memiliki nilai sharpe yang negatif
Tabel 4.2
Sharpe Ratio 1 Tahun
Syariah Konvensional
Sharpe
Ratio (1 Skor Sharpe Ratio Skor
Perusahaan Investasi Tahun) Sharpe (1 Tahun) Sharpe
Trimegah Securities (saham) 0.681 4 0.79 4
Trimegah Securities (campuran) 1.124 5 0.764 4
Mega Capital Ind. 1.234 5 1.41 5
CIMB-GK Sec. Ind. 0.491 4 0.472 4
Euro Capital Peregrine 0.731 4 0.967 5
Recapital Asset Mgt. -0.103 3 -0.249 3
Mandiri Mgt. Investasi 2.367 7 0.803 4
Andalan Artha Advisindo 0.891 4 0.677 4
Kresna Garaha 0.775 4 0.533 4
Danareksa 1.279 5 1.18 5
BNI Sec.(campuran) -0.098 3 -0.039 3
Bhakti Asset Mgt. 10.731 10 7.371 10
PNM 3.145 8 0.944 5
BNI Sec.(pendapatan tetap) 4.784 10 -0.328 5
Data : diolah, 2009
68
Grafiik 4.1 sharpe ratio 1 tahun Grafik 4.2 Skor sharpe 1 tahun
15 12
10
10 8
6
5 4
2
0 0
B NI
B NI
PNM
T rim egah
T rim egah
K res na
C IM B -G K
D anarek s a
A ndalan
M ega C apital
E uro C apital
R ec apital
M andiri M gt.
B hak ti A s s et
B NI
PNM
B NI
T rim egah
T rim egah
E uro
C IM B -G K
M andiri
R ec apital
B hak ti
M ega
D anarek s a
K res na
-5 A ndalan
Capital Syariah membukukan nilai sharpe yang lebih superior, yaitu sebesar
0,209 dibandingkan dengan reksadana Capital Flexi yang memiliki nilai sharpe
sharpe ratio, untuk kategori reksadana campuran yang dikelola oleh Mandiri
sharpe ratio sebesar 2.010 sementara reksadana Investa Aktif hanya memiliki
nilai sharpe sebesar 1.134. Untuk periode penilaian dua tahun (Tabel 4.3),
reksadana AAA Amanah Syariah Fund memiliki nilai sharpe sebesar 1,316
lebih unggul dibandingkan reksadana AAA Balanced Fund, yang memiliki nilai
sharpe sebesar 1,081. Sedangkan pada periode penilaian dua tahun, reksadana
IPB Syariah dan IPB Kresna, masing – masing memiliki nilai sharpe sebesar
0,698 dan 0,305. Pada periode penilaian dua tahun, produk reksadana kelolaan
Danareksa yang berbasis konvensional memiliki nilai sharpe yang lebih unggul
69
masing memiliki nilai sharpe sebesar 1,057 dan 0,935. Untuk periode penilaian
dua tahun, reksadana Dana Flexible memiliki nilai sharpe yang lebih besar
(0,127), dibandingkan dengan reksadana Dana Plus Syariah yang memiliki nilai
sharpe sebsar 0,112. Pada periode penilaian dua tahun besarnya nilai sharpe dari
reksadana Amanah Syariah adalah sebesar 2,590 dan nilai sharpe dari reksadana
Dana Sejahtera II adalah sebesar 1,953. Untuk periode penilaian dua tahun,
reksadana Dana Syariah memiliki nilai sharpe yang lebih tinggi (4,177),
dibandingkan nilai sharpe reksadana Dana Plus yang memiliki nilai sharpe
sebesar 0,176.
Tabel 4.3
Sharpe ratio 2 tahun
Syariah Konvensional
Sharpe
Ratio (2 Skor Sharpe Ratio Skor
Perusahaan Investasi Tahun) Sharpe (2 Tahun) Sharpe
Recapital Asset Mgt. 0.209 3 0.009 2
Mandiri Mgt. Investasi 2.01 8 1.134 6
Andalan Artha Advisindo 1.316 6 1.801 5
Kresna Garaha 0.698 4 0.305 3
Danareksa 0.935 5 1.057 5
BNI Sec.(campuran) 0.112 2 0.127 2
PNM 2.59 10 1.953 8
BNI Sec.(pendapatan tetap) 4.177 10 0.176 3
Data : diolah, 2009
Grafik 4.3 Sharpe ratio 2 tahun Grafik 4.4 Skor Sharpe 2 tahun
5 12
4 10
3 8
2 6
4
1 2
0 0
70
Pada periode penilaian tiga tahun (Tabel 4.4), reksadana Anggrek juga
memiliki nilai sharpe yang lebih tinggi yaitu sebesar 0,788. sementara
Sedangkan pada periode penilaian tiga tahun, reksadana Dana Plus Syariah
reksadana Dana Flexible yang memiliki nilai sharpe yang negatif, yaitu
sebesar -0,115. Sama halnya dengan periode penilaian satu tahun dan dua
tahun, pada periode penilaian tiga tahun pun, reksadana Dana Syariah
memiliki nilai sharpe yang lebih besar (0,040) dibandingkan dengan reksadana
Dana Plus yang justru memiliki nilai sharpe yang negatif (0,400).
Tabel 4.4
Sharpe ratio 3 tahun
Syariah Konvensional
Sharpe Ratio Skor Sharpe Ratio (3 Skor
Perusahaan Investasi (3 Tahun) Sharpe Tahun) Sharpe
Danareksa 0.768 9 0.787 9
BNI Sec.(campuran) 0.07 9 -0.115 5
BNI Sec.(pendapatan
tetap) 0.04 3 -0.4 2
Data : diolah, 2009
1 10
8
0.5 6
4
2
0
0
Danareksa BNI BNI
Sec.(campuran) Sec.(pendapatan Danareksa BNI BNI
-0.5
tetap) Sec.(campuran) Sec.(pendapatan
tetap)
Syariah Sharpe Ratio (3 Tahun)
Konvensional Sharpe Ratio (3 Tahun) Syariah Skor Sharpe Konvensional Skor Sharpe
71
4.3 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
2008, reksadana Trim Kapital unggul dengan nilai AUM (Asset Under
Trim Syariah Saham yang nilai AUM-nya sebesar Rp. 226,23 Miliar.
Tabel 4.5
Jumlah NAB
Perusahaan Investasi Syariah Konvensional
Jumlah NAB Skor NAB Jumlah NAB Skor NAB
Trimegah Securities 226,234,326,823.00 8 1,157,106,916,198.39 10
Trimegah Securities 125,533,746,114.00 6 2,864,657,091.97 4
Mega Capital Ind. 134,307,722,222.12 6 86,842,831,704.56 5
CIMB-GK Sec. Ind. 63,052,396,093.00 5 19,797,702,733.74 4
Euro Capital Peregrine 2,131,533,810.88 4 7,178,260,008.06 4
Recapital Asset Mgt. 67,401,016,570.03 5 14,668,435,473.67 4
Mandiri Mgt. Investasi 108,305,167,550.00 5 161,452,567,332.00 6
Andalan Artha Advisindo 49,470,503,310.21 4 38,748,139,175.89 4
Kresna Garaha 67,605,856,258.36 5 2,831,532,521.56 4
Danareksa 65,780,544,848.32 5 179,701,595,723.86 7
BNI Sec. 14,250,260,177.14 4 18,619,048.10 3
Bhakti Asset Mgt. 50,449,890,306.90 4 81,653,821,082.00 6
PNM 111,626,149,704.00 5 125,989,321,054.08 5
BNI Sec. 87,020,407,810.99 5 99,765,297,780.37 5
Data : diolah, 2009
Grafik 4.7 Jumlah NAB Grafik 4.8 Skor Jumlah NAB
1,400,000,000,000.00
12
1,200,000,000,000.00
1,000,000,000,000.00
10
800,000,000,000.00 8
600,000,000,000.00 6
400,000,000,000.00 4
200,000,000,000.00
2
0.00
0
D anarek s a
B N I S ec .
B N I S ec .
K res na
C IM B -G K
T rim egah
T rim egah
PNM
B hak ti
E uro
M ega
R ec apital
M andiri
A ndalan
Syariah Jumlah NAB Konvensional Jumlah NAB Syariah Skor NAB Konvensional Skor NAB
72
Berdasarkan besarnya jumlah dana kelolaan, per tanggal 14 Maret
2008, reksadana Trim Syariah Berimbang memiliki nilai AUM yang lebih
unggul yaitu sebesar Rp. 125,5 Miliar, sementara nilai AUM reksadana Trim
Kombinasi hanya sebesar Rp. 2,86 Miliar. Nilai AUM Reksadana Mega Dana
nilai AUM sebesar Rp. 134,3 Miliar, sedangkan nilai AUM reksadana Mega
Dana Campuran sebesar Rp. 86,8 Miliar. Berdasarkan jumlah dana kelolaan,
unggul dengan nilai AUM sebesar Rp. 63,05 Miliar, mengalahkan reksadana
reksadana Euro Peregrine Berimbang Plus, memiliki nilai AUM yang lebih
besar (Rp. 7,18 Miliar) dibandingkan nilai AUM reksadana Euro Peregrine
Syariah Balanced Plus, yang hanya memiliki nilai AUM sebesar Rp. 2,13
2008, reksadana Capital Syariah memiliki nilai AUM sebesar Rp. 67,4 Miliar,
mengalahkan nilai AUM reksadana Capital Flexi yang memiliki nilai AUM
sebesar Rp. 14,67 Miliar. Berdasarkan jumlah dana kelolaan reksadana, pada
memiliki nilai AUM yang lebih besar (yaitu sebesar Rp. 49,47 Miliar)
sebesar Rp. 38,75 Miliar. Berdasarkan jumlah dana kelolaan reksadana, per
73
tanggal 14 Maret 2008, reksadana IPB Syariah lebih unggul jika dibandingkan
reksadana IPB Kresna, karena reksadana IPB Syariah memiliki nilai AUM
sebesar RP. 67,6 Miliar sementara jumlah dana kelolaan reksadana IPB
Kresna hanya sebesar Rp. 2,83 Miliar. Berdasarkan jumlah dana kelolaan
Berimbang memiliki nilai AUM sebesar Rp. 65,78 Miliar. Reksadana Dana
Plus Syariah memiliki nilai AUM, sebesar Rp. 14,25 Miliar sedangkan
reksadana Dana Flexible hanya memiliki total dana kelolaan sebesar Rp. 18,6
juta per tanggal 14 Maret 2008. Berdasarkan jumlah dana kelolaan, per
tanggal 14 Maret 2008, reksadana Big Dana Likuid yang dikelola Bhakti
Asset Management lebih unggul, dengan nilai AUM sebesar Rp. 125,99
sebesar Rp. 50,45 Miliar. Berdasarkan jumlah dana kelolaan, per tanggal 14
Maret 2008, reksadana Amanah Syariah tercatat memiliki nilai AUM yang
lebih besar (Rp. 111,63 Miliar) dibandingkan dengan nilai AUM reksadana
kelolaan, per tanggal 14 Maret 2008, reksadana Dana Plus lebih unggul
dengan jumlah dana kelolaan sebesar Rp. 99,76 Miliar, dibandingkan dengan
reksadana Dana Syariah yang memiliki jumlah dana kelolaan sebesar Rp.
87,02 Miliar.
74
4.4 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
jumlah dana kelolaan periode satu tahun (Tabel 4.6), sebesar 474,55%,
Kombinasi, untuk periode yang sama, justru mengalami penurunan nilai AUM
mengalami peningkatan Nilai AUM sebesar 119,85 % untuk periode yang sama.
periode yang sama, justru mengalami pertumbuhan nilai AUM yang negatif
yaitu sebesar -51,62 %. Nilai AUM reksadana Euro Peregrine Syariah Balanced
16,87 % pada periode yang sama. Nilai AUM reksadana Capital Syariah
persentase yang lebih besar, yaitu sebesar -23,96 %. Reksadana Investa Syariah
75
Berimbang mencatat pertumbuhan nilai AUM yang positif sebesar 544,44 %
nilai AUM yang lebih besar (43,29 %) dibandingkan dengan nilai AUM AAA
Balanced Fund yang tumbuh sebesar 27,89 %. Nilai AUM reksadana IPB
nilai AUM reksadana Dana Flexible justru mengalami pertumbuhan nilai AUM
yang negatif, yaitu sebesar -99,73 %. Reksadana Big Dana Muamalah telah
Dana Likuid justru mengalami penurunan nilai AUM selama periode tersebut
Dana Plus justru mengalami pertumbuhan nilai AUM yang negatif sebesar -
30,35%.
76
Tabel 4.6
Jumlah Pertumbuhan NAB 1 tahun
Syariah Konvensional
skor Growth growth NAB 1 skor Growth
Perusahaan Investasi growth NAB 1 tahun NAB tahun NAB
Trimegah Securities 474.55% 9 88.76% 5
Trimegah Securities -56.07% 10 1389.98% 3
Mega Capital Ind. 119.85% 10 756.79% 5
CIMB-GK Sec. Ind. -51.62% 4 6.46% 3
Euro Capital Peregrine -16.87% 4 23.83% 3
Recapital Asset Mgt. -23.96% 4 -3.80% 3
Mandiri Mgt. Investasi 138,10% 9 544.44% 5
Andalan Artha 27.89% 43.29%
Advisindo 4 4
Kresna Garaha -19.71% 8 316.04% 3
Danareksa 72,79% 4 46.03% 5
BNI Sec. -99.73% 5 90.76% 3
Bhakti Asset Mgt. -6.57% 6 201.83% 4
PNM 62.16% 4 48.86% 4
BNI Sec. -30.35% 4 21.45% 3
Data : diolah, 2009
Grafik 4.9 Growth NAB 1 tahun Graik 4.10 Skor Growth NAB 1 tahun
1500.00% 12
10
1000.00% Syariah skor
8 Grow th NAB
500.00% 6
Konvensional
4 skor Grow th
0.00%
NAB
2
-500.00%
0
77
Tabel 4.7
Jumlah Petumbuhan NAB 2 tahun
Syariah Konvensional
growth NAB 2 skor Growth growth NAB 2 skor Growth
Perusahaan Investasi tahun NAB tahun NAB
Recapital Asset Mgt. 38.14% 3 -65.68% 2
Mandiri Mgt. Investasi 846.72% 10 429.98% 8
Andalan Artha Advisindo 226.53% 6 387.01% 8
Kresna Garaha 548.06% 9 -14.86% 2
Danareksa 457.71% 9 461.22% 9
BNI Sec. 159.48% 5 -99.96% 2
PNM 210.57% 5 60.10% 3
BNI Sec. -4.59% 3 -59.61% 2
Data : diolah, 2009
Grafik 4.11 growth NAB 2 tahun Grafik 4.12 Skor Growth NAB 2 tahun
1000.00% 12
800.00% 10
8
600.00% 6
400.00% 4
2
200.00% 0
0.00%
-200.00%
Selama periode dua tahun (14 Maret 2006 hingga 14 Maret 2008),
(Tabel 4.7) sebesar 846,72 % sementara nilai AUM reksadana Investa Aktif
tumbuh sebesar 429,98 % pada periode tersebut. Nilai AUM reksadana AAA
Amanah Syariah Fund memiliki persentase pertumbuhan nilai AUM yang lebih
78
penurunan sebesar -14,68 %. Reksadana Anggrek memiliki nilai AUM yang
peningkatan nilai AUM yang lebih besar (210,57 %) daripada peningkatan nilai
AUM reksadana Dana Sejahtera II (60,10 %). Reksadana Dana Syariah maupun
Dana Plus sama – sama mengalami penurunan nilai AUM. Nilai AUM
reksadana Dana Syariah turun sebesar -4,59%, sedangkan nilai AUM reksadana
Tabel 4.8
Jumlah Petumbuhan NAB 3 tahun
Syariah Konvensional
skor Growth growth NAB 3 skor Growth
Perusahaan Investasi growth NAB 3 tahun NAB tahun NAB
Danareksa 290.21% 10 103.73% 8
BNI Sec. -49.74% 4 -99.97% 3
BNI Sec. -54.87% 4 -98.20% 3
Data : diolah, 2009
Akan tetapi untuk jangka waktu yang lebih lama, yaitu selama periode tiga
tahun (sejak 14 Maret 2005 hingga 14 Maret 2008), nilai AUM reksadana
kecil yaitu sebesar 103,73 %. Kedua reksadana ini sama – sama telah
79
Flexible mengalami penurunan total dana kelolaan sebesar -99,97 %. Kedua
produk ini juga sama – sama mngalami penurunan nilai AUM. Reksadana Dana
Syariah turun -54,87%, sedangkan nilai AUM reksadana Dana Plus turun
sebesar -98,20%.
Grafik 4.13 growth NAB 3 tahiun Grafik 4.14 skor growth reksadana 3
tahun
400.00%
12
300.00%
10
200.00%
8
100.00%
6
0.00%
4
Danareksa BNI Sec. BNI Sec.
-100.00% 2
-200.00% 0
Danareksa BNI Sec. BNI Sec.
Syariah grow th NAB 3 tahun
Konvensional grow th NAB 3 tahun skor Grow th NAB skor Grow th NAB
sama besarnya baik untuk yang berbasis syariah maupun yang berbasis
sama besarnya yaitu sebesar 8,25 %. Biaya reksadana yang ditetapkan oleh
besarnya yaitu sebesar 4,25 %. Besarnya biaya reksadana yang ditetapkan oleh
80
CIMB-GK Securities Indonesia untuk produk reksadana kategori campuran
Syariah dan Capital Flexi yang merupakan reksadana kategori campuran yang
untuk produk reksadana yang berbasis syariah (AAA Amanah Syariah Fund)
yang berbasis syariah (IPB Syariah) maupun untuk produk kelolaannya yang
yaitu sebesar 3,15 %. Besarnya biaya reksadana yang ditetapkan oleh BNI
81
Securities untuk produk reksadana kategori campuran kelolaannya ditetapkan
sama besarnya baik untuk yang berbasis syariah maupun yang berbasis
reksadana Big Dana Likuid ditetapkan biaya yang lebih besar yaitu 5 %.
menetapkan biaya reksadana yang sama besarnya, yaitu sebesar 3,75%, baik
9.00%
8.00%
7.00%
6.00%
5.00%
4.00%
3.00%
2.00%
1.00%
0.00%
82
Tabel 4.9
Biaya Reksadana
Syariah Konvensional
Biaya skor biaya Biaya skor biaya
Perusahaan Investasi Reksadana reksadana Reksadana reksadana
Trimegah Securities 6.22% 6.22%
(saham) 2 2
Trimegah Securities 8.25% 8.25%
(campuran) 1 1
Mega Capital Ind. 4.25% 5 4.25% 5
CIMB-GK Sec. Ind. 3.75% 6 3.75% 6
Euro Capital Peregrine 5.75% 2 5.75% 2
Recapital Asset Mgt. 2.25% 9 2.25% 9
Mandiri Mgt. Investasi 4.75% 4 4.75% 4
Andalan Artha 2.75% 3.25%
Advisindo 8 7
Kresna Garaha 2.25% 9 2.25% 9
Danareksa 3.15% 8 3.15% 8
BNI Sec.(campuran) 3.05% 8 3.05% 8
Bhakti Asset Mgt. 4.00% 6 5.00% 3
PNM 3.75% 6 3.75% 6
BNI Sec.(pendapatan 2.25% 1.85%
tetap) 9 10
Data : diolah, 2009
12
10
8
6
4
2
0
83
4.6 Analisis Perbandingan Kinerja Reksadana Konvensional Dan Syariah
Pada penilaian kinerja satu tahun (Tabel 4.10), berdasarkan empat kriteria
yang digunakan (sharpe ratio, AUM, pertumbuhan AUM, dan biaya reksadana),
reksadana Trim Kapital yang dikelola Trimegah Securities muncul sebagai juara
untuk kategori reksadana saham dengan skor total 5,7, mengalahkan kinerja
reksadana Trim Syariah Saham yang memberikan skor total sebesar 5,5.
Syariah Berimbang muncul sebagai jawara dengan skor total 5,4 mengalahkan
kinerja reksadana Trim Kombinasi yang memiliki skor total sebesar 3,6.
Syariah Berimbang muncul sebagai jawara dengan skor total 5,4 mengalahkan
kinerja reksadana Trim Kombinasi yang memiliki skor total sebesar 3,6. Pada
Balanced Growth Syariah dengan skor total sebesar 4,5 sementara reksadana
Arjuna Berkembang hanya memiliki skor total sebesar 4,1. Pada perusahaan
Peregrine Berimbang Plus tampil sebagai jawara dengan skor total sebesar 4,2
84
mengalahkan kinerja reksadana Euro Peregrine Syariah Balanced Plus yang
memiliki total skor 3,8. Berdasarkan empat kriteria yang digunakan dalam
Syariah, membukukan kinerja yang lebih baik dengan skor total 4,3
reksadana Capital Flexi yang mencatat skor total sebesar 3,9. Pada perusahaan
Syariah Fund unggul dengan skor total 4,4 mengalahkan kinerja Reksadana
AAA Balanced Fund yang memiliki skor total 4,3. Berdasarkan empat kriteria
yang digunakan, pada periode penilaian kinerja reksadana satu tahun maupun
dua tahun, produk reksadana syariah yang dikelola oleh Kresna Graha,
IPB Kresna. Pada penilaian kinerja satu tahun, reksadana IPB Syariah tercatat
memiliki skor total sebesar 5,2 sementara reksadana IPB Kresna skor total
sebesar 4,4. Berdasarkan empat kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja
reksadana, selama periode satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun, produk
reksadana syariah yang dikelola oleh BNI Securities, reksadana Dana Plus
Pada penilaian kinerja satu tahun, reksadana Dana Plus Syariah unggul dengan
85
skor total 4, sedangkan reksadana Dana Flexible memiliki skor total sebesar 3,5.
Pada penilaian kinerja satu tahun, reksadana Big Dana Likuid yang dikelola
pendapatan tetap dengan skor total 7,5 mengalahkan kinerja reksadana berbasis
syariah yang dikelola perusahaan investasi tersebut, yaitu reksadana Big Dana
Muamalah yang membukukan skor 7,4. Pada penelitian kinerja satu tahun,
reksadana Amanah Syariah, tercatat memiliki kinerja yang lebih unggul dengan
reksadana Dana Sejahtera II yang memiliki skor total sebesar 5. Untuk kategori
empat kriteria yang digunakan dalam penilaian kinerja reksadana, pada periode
penilaian satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun, produk reksadana syariah
kelolaannya yaitu reksadana Dana Plus. Pada penilaian kinerja satu tahun,
reksadana Dana Syariah tercatat memiliki skor total sebesar 7,8, sementara
Syariah kembali unggul dengan total skor 4,2 sementara reksadana Capital
86
Tabel 4.10
Kinerja Skor Total
Syariah Konvensional
total total total total total
skor 1 skor 2 skor 3 total skor 1 skor 2 skor 3
Perusahaan Investasi tahun tahun tahun tahun tahun tahun
Trimegah Securities (saham) 5.5 5.7
Trimegah Securities
(campuran) 5.4 3.6
Mega Capital Ind. 5.8 5
CIMB-GK Sec. Ind. 4.5 4.1
Euro Capital Peregrine 3.8 4.2
Recapital Asset Mgt. 4.3 4.2 3.9 3.3
Mandiri Mgt. Investasi 6.3 6.9 4.7 6.1
Andalan Artha Advisindo 4.4 5.6 4.3 5.2
Kresna Garaha 5.2 5.4 4.4 3.9
Danareksa 5.2 5.5 7.8 5.9 5.8 8.2
BNI Sec.(campuran) 4 3.5 4.9 3.5 2.9 3.5
Bhakti Asset Mgt. 7.4 7.5
PNM 6.5 7.7 5 6.5
BNI Sec.(pendapatan tetap) 7.8 7.7 4.8 4.3 4.2 3.8
Data : diolah, 2009
Berimbang juga mencatatkan kinerja yang lebih unggul dengan skor total 6,9
dibandingkan dengan kinerja reksadana Investa Aktif yang memiliki skor total
6. Untuk penilaian periode dua tahun, reksadana AAA Amanah Syariah Fund
juga memiliki kinerja yang lebih unggul dengan skor total 5,6 dibandingkan
dengan kinerja reksadana AAA Balanced Fund yang membukukan skor total
sebesar 5,2. Sedangkan pada penilaian kinerja dua tahun, dengan skor total 5,3
memiliki skor total sebesar 3,8. Sedangkan pada penilaian kinerja dua tahun,
reksadana Dana Plus Syariah memiliki skor total 3,5 mengalahkan reksadana
Dana Flexible yang memiliki skor total 2,9. sama halnya dengan penilaian
kinerja satu tahun, pada penilaian kinerja dua tahun pun, reksadana Amanah
87
Syariah juga memiliki kinerja yang lebih unggul dengan skor total 7,6,
dibandingkan dengan kinerja Dana Sejahtera II yang memiliki skor total 6,4.
Sedangkan pada penilaian kinerja dua tahun, dengan skor total 7,7, reksadana
Dana Syariah mengungguli kinerja reksadana Dana Plus yang memiliki skor
Untuk kinerja tiga tahun, reksadana Dana Plus Syariah dan Dana Flexible,
masing-masing memiliki skor total 4,9 dan 3,5. Pada periode penilaian tiga
tahun, reksadana Dana Syariah dan reksadana Dana Plus, masing – masing
Objek Penelitian
sharpe ratio satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun (2.005, 1.505, 0.292)
untuk reksadana syariah adalah 10.731 (Big Dana Muamalah) yang dipegang
oleh Bhakti Asset Management dan untuk sharpe ratio dua tahun tertinggi
dipegang oleh BNI Sec. dengan angka 4.177 (Dana Syariah), dan pada
Berimbang. Sharpe ratio terendah untuk periode 1 tahun, dua tahun, dan tiga
tahun berturut-turut adalah -0.098 (BNI Securities, Dana Plus Syariah), 0.112
88
(BNI Securities, Dana Plus Syariah), 0.040 (BNI Securities, Dana Syariah).
Dana Sejahtera 2), Anggrek (0.787) yang terendah selama 1 tahun, 2 tahun
dan tiga tahun adalah -0.249 (Recapital Asset Mgt, Capital Flexi.), 0.009
(Recapital Asset Mgt, Capital Flexi.), -0.400 (BNI Sec, Dana Plus)
pertumbuhan jumlah dana kelolaan periode satu tahun, dua tahun, dan tiga
selama 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun pada reksadana syariah adalah 1389.98%
89
(Trimegah, Trim Syariah Saham), 846.72% (Mandiri Mgt. Invesment, Investa
terendah pada 1 tahun, 2 tahun, dan 3 tahun adalah -3.80% (Recapital Asset
Mgt, Capital Syariah), -4.59% (BNI Sec. Dana Syariah) -54.87% (BNI Sec.
Anggrek) dan yang terendah adalah -99.73 (BNI Sec. Dana Flexible), -99.96%
untuk rata-rata biaya reksadana yang berbasis syariah yaitu sebesar 4.10%.
Yang tertinggi pada Syariah dan Konvensional adalah 8.25% (Trimegah, Trim
adalah 1.85% (BNI Sec, Dana Plus), sedangkan pada Syariah adalah 2.25%
ada pada tiga reksadana yaitu Dana Syariah, IPB Syariah, Capital Syariah
indikator yang digunakan, dalam rata-rata skor sharpe ratio dalam tiga tahun.
seluruh reksadana syariah mendapatkan skor rata-rata yaitu 5.4, 6, 7. dan pada
rata-rata skor sharpe ratio seluruh reksadana konvensional adalah 4.6, 4.3, 5.3.
rata sebesar 5.1 dan pada pertumbuhan AUM besarnya rata-rata skor
reksadana syariah selama tiga tahun adalah 6.1, 6.3, 6. sedangkan pada
90
reksadana konvensional besarnya skor rata-rata pertumbuhan AUM adalah
3.8, 4.5, 4.6. Dan pada biaya reksadana, rata-rata skor reksadana syariah yaitu
Tabel 4.11
Kinerja Reksadana
Syariah
Pertumbuhan
Sharpe ratio NAB
2 3 Biaya
Kategori 1 tahun tahun tahun Jumlah NAB 1 tahun 2 tahun 3 tahun Reksadana
Mean 2.005 1.505 0.292 83.797.822.971,28 282.89% 310.32% 61.87% 4.03%
Tertinggi 10.731 4.177 0.768 226.234.326.823,00 1389.98% 846.72% 290.21% 8.25%
Terendah -0.098 0.112 0.04 2.131.533.810,88 -3.80% -4.59% -54.87% 2.25%
Konvensional
Pertumbuhan
Sharpe ratio NAB
1 3 Biaya
Kategori tahun 2 tahun tahun Jumlah NAB 1 tahun 2 tahun 3 tahun Reksadana
Mean 1.143 0.82 0.09 141.329.978.352,14 14.61% 137.28% -31.48% 4.10%
Tertinggi 7.371 1.953 0.787 1.157.106.916.198,39 474.55% 461.22% 103.73% 8.25%
Terendah -0.328 0.009 -0.4 18.619.048,10 -99.73% -99.96% -99.97% 1.85%
Syariah yang meiliki kinerja yang lebih baik untuk dengan skor total selama
tiga tahun 5.4, 5.8 5.8, mengalahkan kinerja reksadana berbasis konvensional
yang ada dalam penelitian, yang memberikan skor total selama tiga tahun 4.7,
4.7, 5.16.
91
4.8 Uji T
antara kinerja kedua sub kategori reksadana terebut maka dilakukan T-tet (Uji T)
atau uji beda rata – rata dua kelompok sample independent di dalam penelitian ini.
Significance level yang dipakai adalah 0,05 (atau Confidence level 95%)
dengan memakai 2-tailed. Dari tabel T-test di bawah, terlihat angka Sig. sebesar
0.111. angka ini lebih besar dari angka significance level (0,025). Berarti H0
diterima, sehingga secara statistik tidak ada perbedaan rata-rata total skor (kinerja)
antara produk reksadana yang berbasis syariah dengan produk reksadana yang
berbasis konvensional. Hal ini berarti pula bahwa kinerja dari kedua sub kategori
92
Dengan menggunakan software SPSS, maka diperoleh output sebagai berikut :
Group Statistics
Levene’s Test
for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. T Df Sig.(2-tailed) Mean Std. Error 95% Confidence
Differenc Difference Interval of the
e Difference
Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower Upper Lower
Total Equal .430 .518 -1.650 26 .111 -.71429 .43302 -1.60437 .175
Skor variances
(kinerja) assumed
Equal -1.650 -25.460 .111 -.71429 .43302 -1.60529 .176
variances
not
assumed
93
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari seluruh uraian dan perubahan yang telah dipaparkan pada bab
memiliki sharpe ratio yang lebih besar dibandingkan dengan sharpe ratio
satu tahun, dari sepuluh reksadana dengan nilai sharpe tertinggi, enam
94
syariah dengan sharpe ratio yang lebih besar dibandingkan dengan sharpe
Table 5.1
Peringkat Sharpe Ratio Reksadana Campuran
Periode Satu Tahun
No. Reksadana Sharpe Ratio
1 Investa Syariah Berimbang*) 2.367
2 Mega Dana Campuran 1.41
3 Syariah Berimbang*) 1.279
4 Mega Dana Syariah*) 1.234
5 Anggrek 1.18
6 Trim Syariah Berimbang*) 1.124
7 EuroPeregrine Balanced Plus 0.967
8 AAA Amana Syariah Fund*) 0.891
9 Mandiri Investa Aktif 0.803
10 IPB Syariah*) 0.775
11 Trim Kombinasi 0.764
12 EuroPeregrine Syariah Balanced Plus*) 0.731
13 AAA Balanced Fund 0.677
14 IPB Kresna 0.533
15 Kausar Balanced Growth Syariah*) 0.491
16 Arjuna Berkembang 0.472
17 Dana Flexible -0.039
18 Dana Plus Syariah*) -0.098
19 Captal Syariah*) -0.103
20 Capital Flexi -0.249
95
unggul dibandingkan dengan nilai sharpe produk reksadana berbasis
penilaian satu tahun, dua tahun, maupun tiga tahun, produk reksadana
Asset Management, PNM, dan BNI Securities), memiliki nilai sharpe yang
5.1.2 Per tanggal 14 Maret 2008, untuk kategori reksadana saham, produk
yang memiliki jumlah dana kelolaan yang paling besar diantara sembilan
96
belas reksadana lainnya. Untuk kategori reksadana pendapatan tetap, dari
Tabel 5.2.
peringkat AUM Reksadana Campuran
No. Reksadana AUM Per 14 Maret 2008
(Dalam Rp)
1 Anggrek 179.701.595.723,86
2 Mandiri Investa Aktif 161.452.567.332,00
3 Mega Dana Syariah*) 134.307.722.222,12
4 Trim Syariah Berimbang*) 125.533.746.114,00
5 Investa Syariah Berimbang*) 108.305.167.550,00
6 Mega Dana Campuran 86.842.831.704,56
7 IPB Syariah*) 67.605.856.258,36
8 Capital Syariah*) 67.401.016.570,03
9 Syariah Berimbang*) 65.780.544.848,32
10 Kausar Balanced Growth Syariah*) 63.052.396.093,00
11 AAA Amanah Syariah Fund*) 49.470.503.310,21
12 AAA Balanced Fund 38.748.139.175,89
13 Arjuna Berkembang 19.797.702.733,74
14 Capital Flexi 14.668.435.473,67
15 Dana Plus Syariah*) 14.250.260.177,14
16 EuroPeregrine Berimbang Plus 7.178.260.008,06
17 Trim Kombinasi 2.864.657.091,97
18 IPB Kresna 2.831.532.521,56
19 EuroPeregrine Syariah Balanced Plus*) 2.131.533.810,88
20 Dana Flexibel 18.619.048,10
Sumber : Bapepam 14 Maret 2008.
97
5.1.3 Berdasarkan hasil penelitian, untuk kategori reksadana saham, prosuk
Untuk periode penilaian tiga tahun, pada kedua perusahaan investasi yang
tahun, dua tahun, dan tiga tahun, produk reksadana berbasis syariah dari
98
penilaian satu tahun, yaitu pertumbuhan AUM reksadana berbasis
5.1.4 Berdasarkan hasil penelitian, biaya reksadana yang mencakup fee Manajer
berbasis syariah.
99
5.1.6 Berdasarkan hasil penelitian, untuk kategori reksadana campuran, pada
konvensional kelolaannya.
100
5.2 Implikasi
5.2.1 Harapan saya, penelitian ini bisa bermanfaat untuk para investor dan calon
menjadi catatan, bukan berarti reksadana yang memiliki kinerja yang lebih
unggul pasti akan menghasilkan kinerja yang unggul pada di masa yang
5.2.2 Untuk penelitian mendatang diharapkan cakupan reksadana yang dinilai dan
tetap tetapi juga dari reksadana pasar uang dan reksadana terproteksi.
perlu ditambah periode misalnya sampai dengan periode lima tahun. Untuk
sebenarnya.
5.2.3 Bagi para pembaca diharapkan penelitian ini dapat menambah wawasan
101
Note : Pada dasarnya antara obligasi konvensional dengan obligasi syariah, yang
Pada kondisi perekonomian yang baik dan stabil, sistem bagi hasil
102
DAFTAR PUSTAKA
Bodie Zvi, Kane Alex, Marcus Alan. Invesment. 3rd ed. United States of America;
Irwin Professional Publishing, Inc. 1996.
Jacobs, Bruce. All about mutual funds. Usa: Irwin Professional Publishing, Inc.
1994.
Kothari, s.P. dan Jerold B. Warner (1997). Evaluating Mutual Fund Performance,
Journal SSRN, August.
103
Manurung, Adler H. Berinvestasi, Pendirian, dan Pembubaran Reksadana,
Jakarta : PT Adler Manurung Press, 2003.
Sharpe, William F., Alexander, Gordon J., and Bailey. Invesment. New Jersey :
Prentice Hall Inc. 1995. Stanford Graduate School of Business, November
2004.
www.bapepam.go.id
www.bi.go.id
www.infovesta.com
www.mui.or.id
www.google.com
104