Вы находитесь на странице: 1из 9

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN LEUKIMIA

A. Pengkajian
Anak yang menderita leukimia sering mengalami keluhan-keluhan yang
tidak spesifik sehingga diduga anak hanya mengalami sakit yang sifatnya
ringan, sehingga tidak segera dibawa ke dokter. Oleh karena itu, kita perlu
melakukan pengkajian secara cermat. Data-data yang perlu dikaji adalah data
yang didapatkan pada anak berkaitan dengan kegagalan sumsum tulang dan
adanya infilirasi ke organ lain, diantaranya sebagai berikut.
1. Usia
Menurut Wong (1998), leukimia merupakan kanker yang banyak
diderita oleh anak berusia 2-5 tahun. Laki- laki lebih banyak
dibanding perempuan.
2. Kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah
mengakibatkan berbagai keluhan dan gejalan yaitu sebagai berikut.
a. Anemia
Seperti bahasa terdahulu tentang gejala pada anemia. Anak pada
leukimia juga mengalami pucat, mudah lelah dan kadang sesak
nafas. Anemia terjadi karena sumsum tulang gagal
memproduksi sel darah merah.
b. Suhu tubuh tinggi dan mudah infeksi
Adanya penurunan leukosit secara otomatis akan menurunkan
daya tahan tubuh karena yang berfungsi mempertahankan daya
tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal.
c. Pendarahan
Tanda-tanda pendarahan dapat kita lihat dan kaji dari adanya
pendarahan mukosa, seperti gusi, hidung (epistaksis) atau
pendarahan bawah kulit yang sering disebut dengan petekia.

1
3. Adanya sel-sel darah abnormal yang melakukan infiltrasi ke organ
tubuh lain dapat mengakibatkan hal sebagai berikut :
a. Nyeri pada tulang atau persendian
Adanya infiltrasi sel-sel abnormal ke sistem muskoleskeletal
membuat anak merasa nyeri pada persendian terutama bila
digerakan.
b. Pembesaran kelenjar getah bening
Selain tulang belakang, kelenjar getah bening merupakan salah
satu tempat untuk membentuk limfosit yang mempunyai salah
satu fungsi untuk mekanisme pertahanan diri.
c. Hepatosplenomegali
Lien atau limfa juga merupakan salah satu organ yang berfungsi
untuk membentuk sel darah merah pada masa bayi dalam
kandungan
d. Penurunan kesadaran
Adanya infiltrasi sel-sel abnormal keotak dapat meyebabkan
berbagai gangguan seperti kejang sampai koma.
4. Selain data-data tersebut, perlu juga kita kaji data yang tidak spesifik
yang biasanya dialami anak yang sakit, misalnya .
a. pola makan, biasanya mengalami penurunan nafsu makan
b. kelemahan dan kelelahan fisik
c. pola hidup, terutama dikaitkan dengan kebiasaan mengkonsumsi
bahan makanan yang tergolong karsinogenik, yaitu makanan
yang beresiko mempermudah timbulnya kanker karena
mengadung bahan pengawet atau kimia.
d. apabila pasien yang kita kaji sedang dalam pemberian sitostatika
perlu diperhatikan efek samping yang kemungkinan timbul,
seperti rambut rontok, stamatis, atau kuku yang menghitam.
5. Data penunjang
a. Hitung darah lengkap : menunjukkan normositik, anemia
normositik

2
b. Hemoglobulin : dapat kurang dari 10 gr/100ml
c. Retikulosit : jumlah biasaya rendah
d. Trombosit : sangat rendah (< 50000/mm)
e. SDP : mungkin lebih dari 50000/cm dengan peningkatan SDP
immature
f. PTT : memanjang
g. LDH : mungkin meningkat
h. Asam urat serum : mungkin meningkat
i. Muramidase serum : pengikatan pada leukemia monositik akut
dan mielomonositik
j. Copper serum : meningkat
k. Zink serum : menurun
l. Foto dada dan biopsi nodus limfe : dapat mengindikasikan derajat
keterlibatan
m. CT scan
n. Anak yang diduga menderita leukimia, pemeriksaan sumsum
tulang belakang (boneage) mutlak dilakukan. Hasil pemeriksaan
hampir selalu penuh dengan blastosit abnormal dan sistem
hemopoitik normal terdesak.
o. Pemeriksaan elektrolit

3
B. Diagnosa keperawatan

1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahun sekunder


2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan
pendarahan
3. Nyeri akut berhubungan dengan pembesaran organ/nodus limfe, sumsum
tulang yang dikemas dalam leukemik.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum tujuan laporan
peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur (nadi, pernafasan,
tekanan daerah dalam batas normal).
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpanjan pada sumber

C. Program terapi
Pengobatan terutama ditunjukan untuk dua hal sebagai berikut.
1. Memperbaiki kedaan umum, dengan tindakan:
a) Transfusi sel darah merah pada ( PRC: packed red cell) untuk mengatasi
anemia. Bila terjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari
10.000/mm, maka perlu transfusi trombosit.
b) Pemberian antibiotik profilaksis untuk pencegahan infeksi.
2. Pengobatan spesifik
Terutama ditujukan untuk mengatasi sel-sel abnormal. Pelaksanaan
tergantung kebijaksanaan masing-masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar
pelaksanaannya sebagai berikut.
a) Induksi untuk mencapai remisi. Obat yang diberikan untuk mengatasi
Ca secara kombinasi dengan maksut untuk mengurangi sel-sel blastosit
sampai 5%, baik secara sistematik maupun intratekal sehingga dapat
mengurangi gejala-gejala yang tampak
b) Intensifikasi
Yaitu pengobatan secara intensif agar sel-sel yang tersisa tidak
memperbanyak diri lagi.

4
c) Mencegah penyebaran kesistem saraf pusat. Untuk itu obat
diberikan secara intratekal.
d) Terapi rumatan ( pemeliharaan) dimaksut untuk mempertahankan
masa remisi.
D. Perencanaan/ Intervensi
Apabila terdapat data-data yang menjurus keleukimia, segera anak dirujuk
untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Untuk perencanaan tindakan
masing-masing masalah diatas, yang mungkin timbul.
Sedangkan perencanaan tindakan yang diperlukan secara umum untuk
membantu mengurangi masalah yang kemungkinan dialami oleh anak yang
menderita leukimia adalah sebagai berikut.
1. Hindari trauma dan resiko perdarahan.
Sedapat mungkin hindari tindakan yang menimbulkan trauma atau
perdarahan. Misalnya sering menganti infus atau injeksi yang berulang
kal. Rendahnya kadar trombosit dalam darah memudahkan terjadinya
perdarahan baik secara spontan atau trauma. Oleh karena itu, beberapa
hal yang harus diperhatikan adalah :
a) Bila anak harus diinjeksi, gunakan ukuran jarum yang kecil
b) Gunakan sikit gigi yan lembut dan hindari pengambilan suhu dan
pengobatan melalui anus.
c) Observasi tanda-tanda perdarahan pada kulit dan selaput mukosa
d) Lakukan mobilisasi secara hati-hati
2. Tingkatkan daya tahan tubuh
Daya tahan tubuh cenderung menurun pada anak leukimia, sementara itu
pemberian sitostatika tetap harus dilakukan. Salah satu syarat pemberian
sitostatika adalah kondisi tubuh harus stabil dan tidak sedang sakit. Oleh
karena itu daya tahan tubuh harus tetap dijaga. Bila mengalami infeksi
saluran nafas atau infeksi lainnya, segera dibawa kedokter agara
mendapatkan penanganan dengan benar.
3. Pemberian diet tinggi kalori dan tinggi protein secara adekuat dan
bervariasi. Biasanya anak sulit makan. Kita bisa menyajikan dengan

5
menggunakan alat-alat makan yang menarik, porsi kecil, tapi sering dan
bervariasi. Bila perlu kolaborasi dengan tim dokter untuk pemberian
sumpelem vitamin.
4. Anjurkan pada orangtua agar anak juga perlu istirahat. Sangat diperlukan
meciptakan lingkungan yang menyenangkan, tenang, dan cukup
ventilasi.
5. Jauhkan dari lingkungan yang terinfeksi, misalnya daerah dengan wabah
tertentu atau anggota keluarga ada yang menderita sakit.
6. Bila anak mengalami tanda-tanda infeksi saluran nafas sedapat mungkin
segera disebuhkan agar kedaan tidak memburuk.
7. Observasi tanda vital dan efek samping sitostatika, pemberian sitostatika
ditujukan untuk menekan pertumbuhan sel-sel abnormal. Pada kenyataan
juga memberikan reaksi pada sel-sel normal teruta sel-sel epitel yang
mempunyai proliferasi tinggi akan mudah mengalami kerusakan. Selain
itu, juga akan timbul neuritis, yaitu nyeri saraf perifer. Efek yang tampak
pada sel epitel adalah rambut rontok, mukosa bibir pecah-pecah dan mual
muntah.
8. Pendidikan kesehatan
a) Komunikasi dengan anak dan keluarga merupakan suatu hal yang
tidak boleh diabaikan. Pejelasan tentang keadaan anak yang
sebenarnya, serta penanganannya perlu kita informasikan agar
orangtua dapat mempersiapkan fisik dan mentalnya. Demikian
pula tentang pengobatan sitostatika yang harus dilaksanakan
sesuai protokol dan tidak boleh putus ditengah jalan karena obat
yang telah diberikan akan percuma.
b) Orangtua perlu kita beri harapan bila berobat pada stadium dini,
penyakitnya bisa sembuh total tetapi butuh pengobatan dalam
waktu cukup lama yaitu sekitar 2-3 tahun.
c) Selama pemberian sitostatika agar berjalan sesuai protokol anak
harus dijaga kodisi tubuhnya.

6
d) Memberikan informasi sejak awal tentang efek samping
sitostatika agar anak dan keluarga tidak cemas dengan perubahan
yang terjadi.
e) Meberikan dukungan mental agar anak tidak merasa rendah diri.

7
PENUTUP

BAB IV

A. Kesimpulan

Leukimia sering di jumpai di masyarakat dan mudah di kenali (di


diagnosa). Tanda dan gejalanya beragam, seperti pucat, lemah, muntah,
penurunan berat badan dan lain-lain. Pendiagnosaan leukimia dapat di
tunjang dengan pemeriksaan laborat yakni adanya pertambahan sel darah
pitih (leukosit).

B. Saran
Mengingat begitu kompleksnya masalah yang ditemukan akibat dari
penyakit leukimia, maka diharapkan kepada seluruh pihak-pihak medis
terkait dapat memperhatikan kondisi atau gejala-gejala penyakit leukimia
itu sendiri serta dapat segera melakukan pembangunan yang tepat dalam
memberikan terapi dan pengobatan yang bagi pasien yang terserang
penyakit tersebut. Kepada pihak rumah sakit diharapkan untuk lebih
meningkatkan mutu dan kualitas dari pelayanan kesehatan yang telah ada
untuk memudahkan dalam penanganan kasus tersebut

8
DAFTAR PUSTAKA

Manjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. FK UI : Media Aeskulatius

Brunner & Suddarth. 1997. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
EGC.
Doenges, Marilynn, dkk. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta : EGC.

Long, Barbara C.1996. Perawatan Medikal Bedah ( Suatu Pendekatan Proses


Keperawatan ). Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan
Pajajaran Bandung.

Tucker, Susan Martin et al. Patient care Standards : Nursing Process, diagnosis,
And Outcome. Jakarta : EGC; 1998

Reeves, Charlene J et al. Medical-Surgical Nursing.Jakarta: Salemba Medika;


2001

Susilaningrum dkk. Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba


Medika: 2013

Erlina, Natalia. Kelainan darah. Jakarta. Nuha Medika: 2015

Вам также может понравиться

  • Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    Документ6 страниц
    Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • DM
    DM
    Документ52 страницы
    DM
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Askep Pileonefritis
    Askep Pileonefritis
    Документ5 страниц
    Askep Pileonefritis
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Tugas Ketrampilan Komunikasi
    Tugas Ketrampilan Komunikasi
    Документ3 страницы
    Tugas Ketrampilan Komunikasi
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    Документ6 страниц
    Penatalaksanaan Keperawatan Tumor - pptx-1
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Askep Serangga
    Askep Serangga
    Документ1 страница
    Askep Serangga
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Bronkitis
    Bronkitis
    Документ20 страниц
    Bronkitis
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Osteoporosis 7 Jump
    Osteoporosis 7 Jump
    Документ34 страницы
    Osteoporosis 7 Jump
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Bronkitis Askep
    Bronkitis Askep
    Документ29 страниц
    Bronkitis Askep
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Fraktur 7 Jump
    Fraktur 7 Jump
    Документ17 страниц
    Fraktur 7 Jump
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Askep Asidosis
    Askep Asidosis
    Документ17 страниц
    Askep Asidosis
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Bab Iii Alifia Fix
    Bab Iii Alifia Fix
    Документ10 страниц
    Bab Iii Alifia Fix
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Askep Gout
    Askep Gout
    Документ26 страниц
    Askep Gout
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Askep Syndrome Uremik
    Askep Syndrome Uremik
    Документ18 страниц
    Askep Syndrome Uremik
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет
  • Isi Makalah
    Isi Makalah
    Документ22 страницы
    Isi Makalah
    tingkat2 reguler2
    Оценок пока нет