Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PELAKSANAAN
PEKERJAAN
NAMA PAKET : Rehabilitasi Jalan Provinsi Ruas Jalan Ahmad Yani Labuan
2015
PENJELASAN UMUM
maka koordinasi pelaksanaan dan metode kerja yang tepat dalam pelaksanaan proyek
ini sangat diperlukan supaya proyek ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi hasil
yang diharapkan.
Selain bekerja sesuai jadwal dan batasan waktu tetapi kami jugaakan mengedepankan
pelaksanaan K3 secara menyeluruh, berkelanjutan dan disiplin, bertujuan ke arah zero
accident, Atau Stidaknya akan meminimalisir terjadinya kecelakaan.
LINGKUP PEKERJAAN
A. Divisi 1 Umum
a. Mobilisasi
b. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas
B. Divisi 2 Drainase
a. Galian untuk Selokan tanah dan Saluran air
b. Saluran berbentuk U tipe DS 1 lebar dalam 60 cm dengan penutup saluran K
350
c. Saluran berbentuk U Tipe DS 1 lebar Dalam 80 cm dengan penutup Setara K
350
d. Saluran tertutup beton bertulang pracetak segmental tipe persegi ukuran
dalam 80 cm setara K 350 (Pj 1,2 m)
G. Divisi 7 Struktur
a. Anyaman Kawat yang di las (Welded Wire mesh)
b. Pasangan Batu
Site Facilities Plan dibuat berdasarkan kebutuhan per periode waktu pekerjaan, dimana
site facilities plan dibuat ideal untuk jangka waktu yang efektif sehingga tidak terlalu
banyak dilakukan revisi.
Lalu lintas keluar masuk kendaraan proyek atau jalan kerja akan diproteksi, dibatasi
dengan menggunakan barikade dan rambu-rambu sehingga memperkecil kemungkinan
terhadap kecelakaan, gangguan keamanan, ketertiban maupun gangguan yang lain.
Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan lagi untuk kebutuhan langsung
pada pekerjaan sesegera mungkin akan dikeluarkan dari site.
MANAJEMEN PROYEK
1. Struktur Organisasi
Pelaksanaan proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin Kepala Proyek,
dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga Pelaksana Lapangan beserta
pembantu-pembantunya. Struktur organisasi dan personil dapat dilihat di lampiran lain
sebagai persyaratan tender.
2. Koordinasi
Dalam pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain
antara lain pemilik, pengawas, supplier dan pihak lain yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak
dalam menyelesaikan persoalan yang muncul dalam pelaksanaan pekerjaan. Kepala
proyek akan mewakili perusahaan dalam koordinasi dengan pihak lain.
Kepala proyek akan memimpin semua kegiatan proyek, baik di bidang administrasi,
teknik dan lain-lain.
Untuk masalah teknikal engineering dan quality control, Kepala Proyek dibantu oleh
Bagian teknik beserta stafnya.
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan di lapangan, Kepala Proyek dibantu oleh
Pelaksana-Pelaksana yang berkompeten.
Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh Bagian
personalia dan keuangan beserta stafnya.
Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan Peralatan.
Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada
pengelola operasional Perusahaan dan bertanggung jawab langsung kepada Direksi.
Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam
pengelolaan proyek, dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan dalam
proyek ini. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek
diharapkan akan berjalan dengan lancar, dan penyelesaian pekerjaan akan dapat
tercapai dalam waktu yang ditentukan dengan mutu yang diharapkan.
Untuk menjamin sistem manajemen dapat berlangsung dengan baik kami akan
mengeluarkan Kebijakan yang sesuai dengan Sistem Manajemen K3 Lingkungan dan
Mutu. Sistem manajemen tersebut di atas, dalam pelaksanaannya ditunjang dengan
sarana-sarana lain, berupa perangkat lunak (software) sebagai sarana pengendali, dan
perangkat keras (hardware) berupa peralatan-peralatan sebagai sarana penunjang
pelaksanaan pekerjaan.
a. Pengendalian Waktu
b. Pengendalian Mutu
Perencanaan dan penerapan ISO 9001:2000, OHSAS 18001 dan ISO 14001:2004
Perencanaan dan pengendalian gambar Pelaksanaan Inspeksi dan Test dan
penanganannya
Pelaksanaan Audit Mutu Internal
c. Pengendalian Biaya
2. Pemilihan Alat
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta
sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan
pekerjaan yakni Biaya Hemat, Mutu Akurat dan Waktu Tepat. Kebutuhan peralatan
minimum yang ditentukan akan dicukupi dengan alat milik sendiri, namun jika dalam
pelaksanaannya terjadi kekurangan alat, maka akan kami penuhi dari sumber alat yang
banyak terdapat di Jawa Barat.
3. Material
Beberapa material inti yang dipergunakan dalam proyek ini akan dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan pengujian, dan pada produk tertentu pabrikan diminta menunjukkan
sertifikat uji test yang pernah dilakukan yang masih berlaku untuk menjamin
persyaratan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Material harus sudah
didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan
hanya karena material belum datang.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
5. Pengamanan (Security)
Untuk pengawasan dan pengamanan proyek Pertama akan menyediakan tenaga
keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :
6. Komunikasi
Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky (HT), bagi para petugas
keamanan, para pelaksana ( supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan
hubungan secara menerus.
Dalam melaksanakan proyek ini, perlu dibuat metode pelaksanaan proyek yang secara
garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan ini meliputi :
A. Site Planning
Pengaturan lapangan proyek diperlukan untuk mengakomodasikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Traffic Management
b. Kantor Direksi Lapangan dan Kontraktor
c. Pos Jaga
d. Stock Yard
e. Work Shop
f. Gudang Material
g. MCK / Toilet lapangan untuk pekerja
Pagar pengaman dibuat dengan cara yang mudah untuk dipindahkan dan dapat
melindungi area pekerjaan, dimana pada tahap awal dibuatkan pagar untuk
melindungi pekerjaan pada daerah yang akan dilaksanakan pekerjaan perkerasan.
Kantor Kontraktor, Konsultan, Ware House, Work Shop, dan Barak Pekerja lengkap
dengan furniture dan isi bangunan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang akan
dipersiapkan bersamaan dengan pekerjaan setting out, Direksi kit tersebut akan
ditempatkan di sekitar lokasi pekerjaan. Dalam pembuatan kantor tersebut, fasilitas
di sekitarnya akan seialu dijaga dan dirawat, sedangkan untuk kantor kepala proyek
dan staf akan ditentukan kemudian sesuai dengan kebutuhan dan persetujuan pihak
kepala proyek. Kantor yang akan dibangun dilengkapi dengan peralatan dan
persyaratan yang dinyatakan dalam dokumen lelang.
V. Persiapan Quality
Pengujian material yang akan dipakai serta pembuatan job mix yang diperlukan dan
yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan di proyek ini, seperti job mix formula
aspal, beton dan lain-lain.
VI. Listrik
Pengadaan listrik proyek untuk pelaksanaan pekerjaan diadakan dan genset yang
ditempatkan pada lokasi yang bebas dari penyebab gangguan kebisingan.
Pengadaan air kerja akan diadakan dari sumber mata air di lokasi proyek dan telah
lulus uji laboratorium dan didistribusikan melalui Water Tank Truck.
Fabrikasi besi, bekisting dikerjakan pada workshop dan didistribusikan memakai Truk.
Pembuatan shop drawing dimulai setelah kontraktor memperoleh ijin dari Pemilik
Proyek untuk memasuki lapangan. As built drawing dapat dimulai proses
pembuatannya sejak diperoleh kepastian mengenai data detail hasil pelaksanaan
pekerjaan.
Selain itu, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan persiapan dan dilakukan selama
pelaksanaan pekerjaan sampai dengan sebelum penyerahan pekerjaan antara lain
Rambu lalu lintas dapat dipakai rubber cone, rambu-rambu arah, petunjuk jalan dan
bendera-bendera. Pagar sementara akan dipasang pada daerah konstruksi bangunan
pelengkap dan akan dipasangkan lampu-lampu sehingga akan terlihat pada waktu
malam hari bilamana dilaksanakan pekerjaan lembur.
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dikoordinasi oleh bagian tertentu dalam
organisasi kontraktor yang bertanggung jawab terhadap Safety, Health dan
Environment, yang secara berkelanjutan akan memonitor dan mengevaluasi bagian
pekerjaan. Pelaksanaan traffic management akan dikonfirmasikan dengan pihak yang
berwenang. Kontraktor akan memelihara jalan yang berpengaruh kepada area
operasional dengan kondisi yang baik. Tumpahan tanah dan material akan
disingkirkan dan kondisi jalan dikembalikan ke posisi semula. Fasilitas pengatur
sepanjang area pekerjaan diperlukan antara lain sebagai berikut :
Rambu-rambu
Lampu-lampu
Rubber Cone
Arah dan Petunjuk Jalan
Pagar penghalang sementara
Bendera-bendera, dll
Pekerjaan Mobilisasi akan segera dilakukan setelah Surat Perintah Mulai Kerja
diterbitkan. Pada Pekerjaan Mobilisasi ini, akan dilakukan Mobilisasi Peralatan,
Tenaga Kerja, Manusia, Pembuatan Direksi Keet dan barak tempat kerja serta
kebutuhan lainnya yang diperlukan guna menunjang kelancaran pekerjaan. Juga
Dilakukan Penyelidikan atau Investigasi terhadap kondisi lapangan, kondisi material
yang akan dipergunakan, seperti melakukan Job Mix Formula Untuk Hot Mix, Soil
Investigation (jika diperlukan), dan hal lainnya.
Pada pekerjaan Mobilisasi ini juga akan dilakukan :
Pekerjaan survey lapangan
Pekerjaan survey lapangan ini sangat perlu dilaksanakan guna mengetahui
tentang kemungkinan adanya kendala-kendala di proyek yang akan dapat
mengganggu pelaksanaan pekerjaan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Pekerjaan Pengukuran dan Site Planning
Sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik, perlu dilakukan pengukuran ulang bersama
antara Kontraktor, Direksi Lapangan dan Konsultan, dengan menggunakan alat
ukur (Theodolite dan/atau Waterpass). Dimana pada pengukuran tersebut akan
ditentukan titik Bench Mark (BM) untuk dijadikan patokan dalam menentukan
titik, terutama yang berhubungan dengan ketinggian permukaan.
Pengendalian lalu lintas dilaksanakan oleh seorang (atau Tim) yang bukan hanya
menguasai masalah lalu lintas saja tapi juga masalah teknik serta langsung
bertanggunjawab pada General Superintendent/PM. Bagian ini juga melakukan
koordinasi aktif kepada Konsultan dan pihak pemberi tugas tentang waktu,
perubahan jalur dan lainnya sehingga dapat diperkecil segala kemungkinan buruk
yang akan terjadi. Pengaturan lalu-lintas ini terdiri dari :
Dalam menyiapkan fasilitas pengaturan lalu lintas, maka sepanjang area kerja,
alat-alat pengatur lalu lintas akan dipasang, yaitu pada titik-titik tertentu sesuai
dengan kebutuhan. Peralatan/fasilitas pengatur lalu-lintas yang diperlukan antara
lain sebagai berikut :
Rambu perhatian, petunjuk, larangan dan sebagainya;
Barikade;
Papan pemberitahuan;
Rubber cone;
Lampu – lampu;
Pagar pemisah;
Bendera;
Baju rompi pengaman lalu lintas;
Genset;
Handy talky untuk komunikasi;
Dll.
Gambar contoh nama-nama rambu
Gambar Pemasangan Rambu Pekerjaan
Dump Truck
Alat Bantu
Pelaksanaan Pekerjaan
Sebelum memulai pekerjaan terlebih dahulu dilakukan pengukuran dan inventarisasi
data lapangan yang akan dikerjakan, kemudian memasang patok-patok serta
menentukan lebar galian dan elevasi sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
Dilaksanakan secara mekanis dengan menggunakan excavator dari tempat yang tinggi
ke tempat yang lebih rendah, dengan memperhatikan kelandaian yang ditunjukkan
dalam gambar.
Saluran diarahkan dari tempat tinggi ke tempat yang paling rendah, sehingga
pembuangan ke daerah tanah samping atau jurang dan tidak mengganggu lingkungan.
Akan diperhatikan pembuatan selokan yang sedemikian rupa, sehingga tidak
meyebabkan genangan air dan drainase dapat berfungsi dengan baik. Seluruh bahan
galian selokan, hasil bekas galian dibuang ke samping / keluar badan jalan atau
diangkut dengan menggunakan Dump Truck dan dibuang ke lokasi yang telah
ditentukan.
Tahapan Pekerjaan :
Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk drainase beton harus
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
Saluran Berbentuk U tipe DS 1 di pasang menggunakan alat bantu yaitu alat
berat berupa exavator untuk pemasanganya dan dengan di bantu beberapa
pekerja, lidah sambungan harus diletakan dibagian hilir, lidah sambungan
harus dimasukan sepenuhnya kedalam alur sambungan dan sesuai dengan
arah serta kelandaiannya.
Sebelum melanjutkan pemasangan berikutnya , maka sisi dalam dari setengah
bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup. Pada saat
yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa berikutnya juga harus
diberi adukan yang sama.
Setelah Saluran Beton U terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi
dengan adukan dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk
selimut adukan di sekeliling sambungan.
Pengisian Celah Antara dinding dengan Saluran harus segera d i lakukan
kembali dan pemadatan sekeliling dan diatas saluran beton harus dilakukan
sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak merusak saluran yang telah
terpasang.
Penimbunan kembali dan pemadatan sisi Saluran beton harus dilaksanakan
seperti spesifikasi, bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari
gumpalan lempung dan bahan bahan tetumbuhan serta yang tidak
mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm.
4. Saluran berbentuk U Tipe DS 1 lebar 80 cm
Tahapan Pekerjaan :
Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk drainase beton harus
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
Saluran Berbentuk U tipe DS 1 di pasang menggunakan alat bantu yaitu alat
berat berupa exavator untuk pemasanganya dan dengan di bantu beberapa
pekerja, lidah sambungan harus diletakan dibagian hilir, lidah sambungan
harus dimasukan sepenuhnya kedalam alur sambungan dan sesuai dengan
arah serta kelandaiannya.
Sebelum melanjutkan pemasangan berikutnya , maka sisi dalam dari setengah
bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup. Pada saat
yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa berikutnya juga harus
diberi adukan yang sama.
Setelah Saluran Beton U terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi
dengan adukan dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk
selimut adukan di sekeliling sambungan.
Pengisian Celah Antara dinding dengan Saluran harus segera di lakukan
kembali dan pemadatan sekeliling dan diatas saluran beton harus dilakukan
sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak merusak saluran yang telah
terpasang.
Penimbunan kembali dan pemadatan sisi Saluran beton harus dilaksanakan
seperti spesifikasi, bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari
gumpalan lempung dan bahan bahan tetumbuhan serta yang tidak
mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm.
Tahapan Pekerjaan :
Penggalian dan persiapan parit serta pondasi untuk drainase beton harus
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
Saluran tertutup beton bertulang pracetak di pasang menggunakan alat bantu
yaitu alat berat berupa exavator untuk pemasanganya dan dengan di bantu
beberapa pekerja, lidah sambungan harus diletakan dibagian hilir, lidah
sambungan harus dimasukan sepenuhnya kedalam alur sambungan dan
sesuai dengan arah serta kelandaiannya.
Sebelum melanjutkan pemasangan berikutnya , maka sisi dalam dari setengah
bagian bawah alur sambungan harus diberi adukan yang cukup. Pada saat
yang sama setengah bagian atas lidah sambungan pipa berikutnya juga harus
diberi adukan yang sama.
Setelah Saluran Beton U terpasang, sambungan yang belum terisi harus diisi
dengan adukan dan adukan tambahan harus diberikan untuk membentuk
selimut adukan di sekeliling sambungan.
Pengisian Celah Antara dinding dengan Saluran harus segera di lakukan
kembali dan pemadatan sekeliling dan diatas saluran beton harus dilakukan
sesuai dengan spesifikasi sehingga tidak merusak saluran yang telah
terpasang.
Penimbunan kembali dan pemadatan sisi Saluran beton harus dilaksanakan
seperti spesifikasi, bahan harus terdiri dari tanah atau kerikil yang bebas dari
gumpalan lempung dan bahan bahan tetumbuhan serta yang tidak
mengandung batu yang tertahan pada ayakan 25 mm.
PEKERJAAN DIVISI III PEKERJAAN TANAH
1. GALIAN BIASA
Galian Biasa harus mencakup seluruh galian yang tidak diklarifikasikan sebagai galian
batu, galian struktur, galian sumber bahan dan galian perkerasan beraspal. Pekerjaan
pada paket ini dilakukan untuk pekerjaan perataan dan perapihan pada permukaan bahu
jalan dan pekerjaan lainnya.
• Excavator;
• Dump Truck;
• Alat Bantu
Adapun asumsi pekerjaan, bahan dan alat yang digunakan beserta metoda
pelaksanaannya adalah sebgai berikut:
3. TIMBUNAN BIASA
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai timbunan dasar sebelum timbunan biasa dari
sumber galian dan timbunan pilihan dilaksanakan yang mana diperlukan untuk mengisi
celah pada pekerjaan pasangan batu atau pekerjaan TPT selesai dilaksanakan.
Metoda kerja dari pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
· Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat request dan diserahkan kepada direksi
untuk disetujui.
. Material dihampar dengan tenaga manusia.
· Hamparan timbunan disiram air dengan menggunakan Water Tank Truck (sebelum
pemadatan) dan dipadatkan lapis demi lapis dengan menggunakan stamper.
Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapihkan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat Bantu.
• Pembersihan lokasi pekerjaan dari material yang dapat menggangu pekerjaan seperti
semak-semak, pepohonan, batu besar, dan material lainnya.
• Pekerjaan galian yang diperlukan baik dengan menggunakan alat berat maupun dengan
cara manual untuk membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau sesuai dengan petunjuk
Direksi Pekerjaan
b. Staking Out
Staking out di lapangan untuk menentukan :
a. Patok Referensi. (elevasi dan koordinat).
b. Patok Centre Line.
c. Patok Batas Lapis pondasi aggregate.
f. Pemadatan.
g. Pengujian.
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis
Pondasi agrergat kelas A merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana.
Pekerjaan ini dilaksanakan sebagai lapis pondasi pada pekerasan jalan. Lapis
Pondasi agrergat kelas B merupakan lapisan atas dari lapis pondasi pada
perkerasan jalan dengan ketebalan seusia dengan gambar rencana.
Uraian Pekerjaan :
Mengerjakan Perkerasan beton harus sesuai dengan gambar kerja yang telah
disetujui garis elevasi, kelandaian dan bentuk dimensinya. Pekerjaan ini mencakup
penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pembuatan lantai kerja,
pemeliharaan, pengeringan, atau tindakan lain agar tempat yang akan di cor beton
siap saat akan dilaksanakan.
Bahan Material :
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Tahapan Pekerjaan :
Komposisi / Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir kerikil / batu pecah, air
seperti sesuai dengan spesifikasi
Perlengkapan mengaduk
Kontraktor harus menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketentuan yang cukup untuk menetapkan danmengawasi
jumlah dari masing-masing pembentuk beton.
Mengaduk
Bahan yang dipergunakan Pc, pasir dan Agregrat kasar dengan
perbandingan volume yang didapat dari hasil Mix Design dan harus
mencapai kuat desak minimum sesuai yang diisyaratkan.
Bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton sedikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan kecuali untuk
air dalam jumlah yang penuh ada dalam mixer. Waktu pengadukan
ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar.
Penyampuran dengan tangan dimungkinkan apabila pada lokasi – lokasi
tertentu mesin pengaduk tak mungkin digunakan menurut pandangan
direksi.
Pengecoran
Beton dicor setelah semua cetakan, baja tulangan beton, pemasangan
instalasi yang harus ditanam, penyekatnya dan pengikatan selesai dan
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian,
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ketempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan
bahan yang dapat menyebabkan perubahan nilai Slump.
Semua permukaan cetakan pada tempat pengecoran beton, lantai kerja
harus bersih dari genangan air, reruntuhan atau bahan lepas.
Pengecoran tidak boleh dilakukan selama hujan deras atau lama sehingga
menyebabkan spesi terpisah dari Agregat kasar.
Ember yang digunakan untuk menuangkan beton harus ember yang
mudah diangkat/ diletakan dengan alat-alat lainnya.
Setiap Lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan yang mungkin
sehingga bebas dari kantong – kantong kerikil dan menutup rapat pada
semua permukaan beton dari cetakan dan material yang digunakan.
Pemadatan beton dilakukan dengan menggunakan alat penggetar tipe
immersion beroperasi dengan kecepatan paling sedikit 7000 putaran
permenit.
Uraian Pekerjaan :
Mengerjakan beton Pondasi bawan Beton Kurus sebagai pondasi bawah sebelum
pekerjaan beton utama di lakukan sesuai dengan gambar kerja yang telah disetujui
garis elevasi, kelandaiandanbentuk dimensinya. Pekerjaan ini mencakup penyiapan
tempat kerja untuk pengecoran beton, pembuatan lantai kerja, pemeliharaan,
pengeringan, atau tindakan lain agar tempat yang akan di cor beton siap saat akan
dilaksanakan.
Bahan Material :
Semen
Pasir Beton
Agregat Kasar
Kayu Perancah
Paku
Tahapan Pekerjaan :
Komposisi / Campuran Beton
Beton harus dibentuk dari semen Portland, Pasir kerikil / batu pecah, air
seperti sesuai dengan spesifikasi
Untuk mutu K-150 campuran yang direncanakan diketemukan dari
percobaan-percobaan campuran untuk memenuhi kekuatan karakteristik
yang diisyaratkan, banyaknya semen tiap m3 beton menyesuaikan job mix
formula.
Perlengkapan mengaduk
Kontraktor harus menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang
mempunyai ketentuan yang cukup untuk menetapkan danmengawasi
jumlah dari masing-masing pembentuk beton.
Mengaduk
Bahan yang dipergunakan Pc, pasir dan Agregrat kasar dengan
perbandingan volume yang didapat dari hasil Mix Design dan harus
mencapai kuat desak minimum sesuai yang diisyaratkan.
Bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton sedikitnya 1,5 menit sesudah semua bahan kecuali untuk
air dalam jumlah yang penuh ada dalam mixer. Waktu pengadukan
ditambah, bila mesin pengaduk berkapasitas lebih besar.
Penyampuran dengan tangan dimungkinkan apabila pada lokasi – lokasi
tertentu mesin pengaduk tak mungkin digunakan menurut pandangan
direksi.
Pengecoran
Beton dicor setelah semua cetakan selesai dan disetujui oleh Direksi
Pekerjaan.
Alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton harus sedemikian,
sehingga beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ketempat pekerjaan tanpa adanya pemisahan dan kehilangan
bahan yang dapat menyebabkan perubahan nilai Slump.
Semua permukaan cetakan pada tempat pengecoran beton, lantai kerja
harus bersih dari genangan air, reruntuhan atau bahan lepas.
Pengecoran tidak boleh dilakukan selama hujan deras atau lama sehingga
menyebabkan spesi terpisah dari Agregat kasar.
Ember yang digunakan untuk menuangkan beton harus ember yang
mudah diangkat/ diletakan dengan alat-alat lainnya.
Setiap Lapisan beton harus dipadatkan sampai kepadatan yang mungkin
sehingga bebas dari kantong – kantong kerikil dan menutup rapat pada
semua permukaan beton dari cetakan dan material yang digunakan.
a. Asphalt sprayer;
b. Air compressor;
d. Alat bantu.
Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi dengan
baik.
Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan (pelaburan), sesuai
dengan persyaratan Spesifikasi.
Pelaksanaan:
Ketentuan lainnya :
Selama lapis perekat belum ditutup dengan lapis perkerasan diatasnya, maka
petugas yang terkait harus melarang lalu lintas melewatinya serta melindungi segala
kerusakan yang mungkin terjadi dan apabila lalu lintas terpaksa diizinkan lewat di
atas lapis perekat maka harus digunakan bahan penyerap (blotter material) dari
hasil pengayakan kerikil atau batu pecah, terbebas dari butiran-butiran berminyak,
bahan kohesif dan bahan organik dimana tidak kurang dari 98% hrs lolos ayakan
3/8” (9,5 mm) dan tidak lebih dari 2% harus lolos ayakan no. 8 (2,36 mm).
a. Asphalt sprayer;
b. Air compressor;
d. Alat bantu.
Memeriksa kondisi alat penyemprot dan nosel, apakah sudah berfungsi dengan
baik.
Melakukan uji coba untuk meyakinkan hasil penyemprotan (pelaburan), sesuai
dengan persyaratan Spesifikasi.
Pelaksanaan:
Pekerjaan Pemadatan
Setelah lapisan perbaikan (Patching) dan lapis perekat selesai dilaksanakan maka
dilanjutkan dengan penghamparan lapisan penutup perkerasan hot mix dengan
menggunakan Laston Lapis Aus (AC-BC Leveling) dengan ketebalan sesuai dengan yang
tercantum dalam gambar maupun spesifikasi teknik.
• Menyerahkan hasil pengujian m aterial (Job Mix design) material hot mix laston
–Lapis Aus (AC-BC Levelling) yang akan digunakan dan komposisi harus sesuai
Spesifikasi teknik yang disyaratkan.
• Material hot mix AC-BC Levelling dimuat langsung kedalam dump truck dan
diangkut ke lokasi pekerjaan.
• Material AC-BC Levelling dihampar dengan alat asphalt finisher dan dipadatkan
dengan alat tandem roller dengan lintasan minimum sesuai spesifikasi teknik,
kemudian dipadatkan kembali dengan menggunakan alat pneumatic tire roller
dengan lintasan sesuai hasil trial dan dipadatkan finishing dengan alat tandem
roller.
Bahan pengisi harus terdiri dari abu batu kapur), semen Portland, abuterbang, abu
tanur, semen atau bahan mineral non plastis lainnya darisumber yang disetujui.
Bahan tersebut harus bebas dari bahan lain yang tidak dikehendaki.
Harus kering dan bebas dari gumpalan-gumpalan dan bila diuji dengan
pengayakan basah harus mengandung bahan yang lolos saringan 75 micron tidak
kurang dari 75 % beratnya.
Bahan anti pengelupasan (anti stripping agent) harus ditambahkan dalam bentuk
cairan ke dalam campuran aspal dengan menggunakan pompa penakar (dozing
pump) pada saat akan dilakukan proses pencampuran basah di pugmil. Kuantitas
pemakaian aditif anti stripping dalam rentang 0,2% - 0,4% terhadap berat aspal.
Bahan anti pengelupasan harus digunakan untuk semua jenis aspal tetapi tidak
boleh digunakan pada aspal modifikasi yang bermuatan positf. Bilamana stabilitas
Marshall sisa setelah perendaman selama 24 jam pada temperatur 60°C sama atau
lebih besar dari 90% maka bahan anti pengelupasan yang digunakan haruslah yang
disetujui oleh Direksi Pekerjaan.
2. MARKA TERMOPLASTIK
Pekerjaan Marka Jalan dilaksanakan minimal 2 (dua) Minggu setelah selesainya
pekerjaan HOTMIX, Ini dilakukan agar Aspal telah mengalami penguapan yang
cukup sehingga tidak mempengaruhi kualitas pekerjaan Marka Jalan yang dipasang.
Bahan yang digunakan cat marka jalan type thermoplastic
Lokasi pekerjaan disepanjang jalan penanganan dan dipasang ditengah jalan
sebagai rambu pembatas lajur jalan.
Lebar serta panjang tiap marka disesuaikan dengan gambar pelaksanaan
dan jarak putus antara marka sesuai gambar pelaksanaan
.
Prosedur pengerjaan :
Sebelum melakukan pekerjaan harus dibuat dulu gambar reques dan
diserahkan kepada direksi untuk disetujui.
Menyerahkan hasil pengujian material (job mix design) yang akan
digunakan harus sesuai Spesifikasi Teknik yang disyaratkan.
Menyerahkan daftar peralatan yang akan digunakan
Melakukan peninjauan lapangan bersama-sama direksi apakah lokasi
pekerjaan telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan pekerjaan tersebut.
Cara Pengerjaan :
Sebelum pemasangan permukaan jalan dibersihkan dari kotoran dan debu.
Bahan matrial yang digunakan dicampur pada alat pencampur cat.
Lokasi yang akan dipasang di mal supay menjaga bentuk dan kelurusan.
Bahan yang telah dicampur disemprotkan dengan mengunakan compressor
supaya lebih merata.
Dalam pemasangan karena traffic sangat padat maka pengaturan lalulintas harus
diperhatikan sehingga arus lalulintas dan pekerjaan tidak terganggu.
kerb harus dipasang dengan teliti sesuai dengan detail, garis dan elevasi yang ditunjukan
dalam gambar atau sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi pekerjaan. Perkerasan
Blok Beton Pada Trotoar dan Median Perkerasan Blok beton harus dipasang sesuai
dengan petunjuk direksi dan spesifikasi yang telah disepakati dan disetujui, pada
umumnya blok beton harus dipasang diatas landasan pasir. Permukaan blok beton yang
selesai dikerjakan harus menampilkan permukaan yang rata tanpa adanya blok beton
yang menonjol atau terbenam dari elevasi permukaan yang di tentukan direksi.
Perkerasan Blok Beton yang akan diaplikasikan pada trotoar dan median Secara umum
metode pelaksanaan sebagai berikut :
PENUTUP
Demikian metode pelaksanaan secara garis besar, selanjutnya dalam Pelaksanaan nanti
kami akan membuat metode yang lebih detail untuk setiap pekerjaan. Mudah-mudahan
uraian ini dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang langkah-langkah yang
akan dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini