Вы находитесь на странице: 1из 14

MAKALAH KESEHATAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA

“LETUSAN GUNUNG MELETUS”

DISUSUN OLE

DEDY KURNIAWAN 21611045

DILLA APRILIYA PRATIWI 21711214

TOMI 21711171

YAYUNG APRIANI 21611112

ADMINISTRASI PENDIDIKAN KONSENTRASI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Puji sukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Ta’ala karena atas limpahan rahmat-NYA
maka kami dapat menyelaikan penyusunan makalah yang berjudul “Letusan Gunung Berapi”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah KESEHATAN DAN
PENANGGULANGAN BENCANA.

Makalah ini berisi tentang pembahasan seputar pengertian gunung meletus, penyebab
terjadinya gunung meletus, strategi penanggulangan gunung meletus, dan contoh kasus gunung
meletus di indonesia. Penutup yang berisi kesimpulan yang menjelaskan isi makalah ini.
Makalah ini juga kami lengkapi daftar pustaka yang menjelaskan sumber dan referensi bahan
dalam penyusunan.

Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karna itu, kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan makalah ini kami akan terima. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak baik yang menyusun maupun yang membaca.

Kendari, 27 juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i

DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan ....................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

A. Pengertian Gunung Meletus ................................................................................... 3

B. Penyebab Terjadinya Gunung Meletus ................................................................. 4

C. Penanggulangan Gunung Meletus.......................................................................... 5

D. Contoh Kasus Gunung Meletus .............................................................................. 8

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9

B. Saran ......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan

sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang

memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan

bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yangdikeluarkan pada saat meletus.

Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena

pembentukan Ice volcanoes atau gunung api es dan Mud volcanoes atau gunung api lumpur.

Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan

gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah kuwu, grobogan, jawa tengah yang populer

sebagai bleduk kuwu. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa

hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat,

sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu

istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum berubah menjadi aktif kembali. Oleh sebab itu, sulit

untuk menentukan keadaan sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung

berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Gunung Meletus ?

2. Apa yang menyebabkan Terjadinya Gunung Meletus ?

3. Bagaimana Strategi Penanggulangan Gunung Meletus ?

4. Sebutkan Salah Satu Contoh Kasus Gunung Meletus di Indonesia ?

1
C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Definisi Gunung Meletus

2. Untuk Mengetahui Penyebab Terjadinya Gunung Meletus

3. Untuk Mengetahui Strategi Penanggulangan Gunung Meletus

4. Untuk Mengetahui Salah Satu Contoh Kasus Gunung Meletus di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Gunung Meletus

Letusan gunung api adalah merupakan bagian dari aktivitas vulkanik yang dikenal

dengan istilah erupsi. Hampir semua kegiatan gunung api berkaitan dengan zona kegempaan

aktif, sebab berhubungan dengan batas lempeng. Pada batas lempeng inilah terjadi perubahan

tekanan dan suhu yang sangat tinggi sehingga mampu melelehkan material sekitarnya yang

merupakan cairan pijar ( magma ). Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan

bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 oC. Cairan magma

yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-

1.200 0C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai

sejauh radius 14 km atau lebih,sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 50

km.

3
Bencana yang ditimbulkan oleh gunung berapi adalah letusan gunung berapi atau

erupsi, karena saat terjadi erupsi gunung berapi tersebut mengeluarkan lava panas, awan

panas atau dikenal dengan wedus gembel, gas beracun dan lahar dingin.

B. Penyebab Terjadinya Gunung Meletus

1. Peningkatan Kegempaan Vulkanik

Aktivitas yang tidak biasa pada gunung berapi, seperti frekuensi gempa bumi

meningkat yang mana dalam sehari bisa terjadi puluhan kali gempa tremor yang tercatat di

alat Seismograf. Selain itu terjadi peningkatan aktivitas Seismik dan kejadian vulkanis

lainnya hal ini disebabkan oleh pergerakan magma, hidrotermal yang berlangsung di dalam

perut bumi. Jika tanda-tanda seperti diatas muncul dan terus berlangsung dalam beberapa

waktu yang telah ditentukan maka status gunung berapi dapat ditingkatkan menjadi level

waspada. Pada level ini harus dilakukan penyuluhan kepada masyarakat sekitar, melakukan

penilaian bahaya dan potensi untuk naik ke level selanjutnya dan kembali mengecek sarana

serta pelaksanaan shift pemantauan yang harus terus dilakukan.

2. Suhu Kawah Meningkat secara Signifikan

Sebagai tanda bahwa magma telah naik dan mencapai lapisan kawah paling

bawah sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu kawah secara keseluruhan.

Pada gunung dengan status normal, volume magma tidak terlalu banyak terkumpul di

daerah kawah sehingga menyebabkan suhu di sekitar normal. Naiknya magma tersebut

bisa disebabkan oleh pergerakan tektonik pada lapisan bumi dibawah gunung seperti

gerakan lempeng sehingga meningkatkan tekanan pada dapur magma dan pada akhirnya

membuat magma terdorong ke atas hingga berada tepat dibawah kawah. Pada kondisi

4
seperti ini, banyak hewan hewan di sekitar gunung bermigrasi dan terlihat gelisah.Selain

itu meningkatnya suhu kawah juga membuat air tanah di sekitar gunung menjadi kering.

3. Terjadinya Deformasi Badan Gunung

Peningkatan gelombang magnet dan listrik sehingga menyebabkan perubahan

struktur lapisan batuan gunung yang dapat mempengaruhi bagian dalam sepeti dapur

magma yang volumenya mengecil atau bisa juga saluran yang menghubungkan kawah

dengan dapur magma menjadi tersumbat akibat deformasi batuan penyusun gunung.

4. Lempeng-lempeng Bumi yang saling Berdesakan

Tekanan besar menekan dan mendorong permukaan bumi sehingga menimbulkan

berbagai gejala tektonik, vulkanik dan meningkatkan aktivitas geologi gunung. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa lempeng merupakan bagian dari kerak bumi yang

terus bergerak setiap saat, dan daerah pengunungan merupakan zona dimana kedua

lempeng saling bertemu, desakan lempeng bisa juga menjadi penyebab perubahan struktur

dalam gunung berapi.

5. Akibat Tekanan yang sangat Tinggi

Beberapa penyebab seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya mendorong

cairan magma untuk bergerak ke atas masuk ke saluran kawah dan keluar. Jika sepanjang

perjalanan magma menyusuri saluran kawah terdapat sumbatan, bisa menimbulkan ledakan

yang dikenal dengan letusan gunung berapi. Semakin besar tekanan dan volume magma-

nya maka semakin kuat ledakan yang akan terjadi.

C. Penanggulangan Gunung Meletus

1. Jika terjadi Letusan Gunung Berapi

a. Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah dan daerah aliran lahar.

5
b. Ditempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan dan awan panas. Persiapkan diri untuk

kemungkinan bencana susulan.

c. Kenakan pakaian yang bisa melindungi tubuh seperti; baju lengan panjang atau jaket,

celana panjang, topi dan lainnya.

d. Jangan memakai lensa kontak.

e. Pakai masker atau kain untuk menutupi mulut dan hidung.

f. Saat turunnya awan panas usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan.

2. Setelah terjadi Letusan Gunung Berapi

a. Jauhi tempat aliran sungai, kemungkinan akan terjadi banjir lahar dingindan batu-batu

besar.

b. Jauhi wilayah yang terkena hujan abu.

c. Bersihkan atap dari timbunan abu, karena beratnya bisa merusak atau meruntuhkan

atap bangunan.

d. Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu sebab bisa merusak

mesin.

3. Usaha Pencegahan Gunung Meletus

Upaya memperkecil jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda akibat letusan

gunung berapi, tindakan yang perlu dilakukan :

a. Pemantuan

Aktivitas gunung api dipantau selama 24 jam menggunakan alat pencatat

gempa (seismograf). Data harian hasil pemantuan dilaporkan ke kantor Direktorat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung dengan menggunakan radio

6
komunikasi SSB. Petugas pos pengamatan Gunung Berapi menyampaikan laporan

bulanan ke pemda setempat.

b. Tanggap Darurat

Tndakan yang dilakukan oleh DVMG ketika terjadi peningkatan aktivitas

gunung berapi. Tindakan tersebut antara lain :

 Mengevaluasi laporan dan data

 Membentuk Tim Tanggap Darurat

 Mengirimkan tim ke lokasi

 Melakukan pemeriksaan secara

c. Pemetaan

Peta kawasan rawan bencana gunung berapi dapat menjelaskan jenis dan

sifat bahaya gunung berapi, daerah rawan bencana, arah penyelamatan diri, lokasi

pengungsian, dan pos penggulangan bencana.

d. Penyelidikan

Penyelidikan gunung berapi menggunakan metoda Geologi, Geofisika,

dan Geokimia. Hasil penyelidikan ditampilkan dalam bentuk buku, peta dan

dokumen lainnya.

e. Sosialisasi

Petugas melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah serta masyarakat

terutama yang tinggal di sekitar gunung berapi. Bentuk sosialisasi dapat berupa

pengiriman informasi kepada pemda dan penyuluhan langsung kepada masyarakat.

7
D. Contoh Kasus Gunung Meletus di Indonesia

 Gunung Sinabung

Gunung Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara berdasarkan pantauan

dari PVMBG, berstatus Awas (Level IV). Melalui rekaman seismograf per tanggal 05 Februari

2019, diketahui telah terjadi dua kali gempa tektonik lokal dan lima kali gempa tektonik jauh.

Berdasarkan data tersebut, Badan Geologi merekomendasikan para warga dan

pengunjung untuk tidak beraktivitas dalam jarak 3 Km untuk sektor Utara-Barat, 4 Km untuk

sektor Selatan-Barat, jarak 7 Km untuk sektor Selatan-Tenggara, 6 Km untuk sektor Tenggara-

Timur dan 4 Km untuk sektor Utara-Timur.

Selain itu, imbauan juga tertuju pada warga yang tinggal di sepanjang aliran sungai yang

berhulu pada Gunung Sinabung. Diharapkan para warga untuk mewaspadai banjir lahar,

terutama saat berlangsungnya hujan lebat.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma

didalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Secara geografis

Indonesia terletak diantara dua samudra (pasifik dan hindia) dan dua benua (Asia dan

Australia). Selain itu Indonesia terlatak diatas pertemuan tiga lempeng bumi, yaitu lempeng

Eurasia, lempeng Indoaustralia dan lempeng pasifik. Pertemuan dari tiga lempeng bumi diatas

menyebabkan terjadinya aktivitas magma di dalam bumi, hal ini yang menyebabkan mengapa

di Indonesia banyak terdapat gunung berapi. Di bumi ini terdapat dua jalur gunung api/sabuk

api (ring of fire), yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang kedanya melewati

Indonesia.

B. Saran

Bencana bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui jenis-

jenis bencana, sebab-sebab yang menimbulkan bencana dan akibat-akibat yang

ditimbulkannya. Saran-saran, saya sampaikan kepada semua pihak untuk mengantisipasi dan

penanggulangan bencana agar tidak menimbulkan kerusakan lingkungan hidup, korban

meninggal dan kerugian harta benda yang besar.

1. Pemerintah agar memberikan sosialisasi dan simulasi kepada masyarakat yang tinggal di

daerah bencana, bagaimana cara mengatasi bencana yang terjadi.

2. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam penyelamatan dan pelestarian

lingkungan, karena sebagian bencana yang terjadi diakibatkan oleh kerusakan

lingkungan.

9
3. Sedapat mungkin tidak tinggal di tempat atau daerah rawan bencana, agar tidak terjadi

korban dan kerugian yang besar.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/12325397/Makalah_Bencana_Gunung_Meletus

https://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/

http://ekookdamezs.blogspot.com/2012/04/makalah-bencana-alam.html

http://nurhadiprayogi.blogspot.com/2013/10/makalah-gunung-meletus.html

Вам также может понравиться