Вы находитесь на странице: 1из 7

JURNAL MKMI, Desember 2014, hal 193-199

EVALUASI PLA (PARTICIPATORY LEARNING AND ACTION)


MALARIA

Evaluation of PLA (Participatory Learning and Action) Malaria

Nurwati
Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan
(nurwati_fi@yahoo.com)

ABSTRAK
Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan untuk mengendalikan ma-
laria dengan melibatkan partisipasi masyarakat dengan pendekatan PLA (Participatory Learning and Action) yang
merupakan kegiatan pembelajaran ke masyarakat untuk dapat mengambil tindakan dalam pengendalian malaria.
Penelitian ini bertujuan mendapatkan informasi dalam mengevaluasi pelaksanaan Participatory Learning and Ac-
tion malaria di Desa Bori Kecamatan Bacan Timur Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian terdiri dari 6 orang, yaitu pengelola malaria, ke-
pala desa, kader malaria desa, petugas polindes dan tokoh masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitasi PLA malaria tingkat desa
yang dilakukan mampu menumbuhkan dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang malaria karena metode
yang digunakan sangat partisipatif pada proses pelaksanaannya sehingga masyarakat aktif mengikuti fasilitasi
tersebut. Rencana dan kegiatan masyarakat yang disepakati berfokus pada pemberantasan genangan-genangan
air yakni kerja bakti, penimbunan, dan pembuatan saluran air. Oleh karena itu, kegiatan pemantauan terhadap
kegiatan pemberantasan malaria di desa harus tetap dilakukan secara berkelanjutan sehingga dapat mengurangi
keberadaan tempat perkembangbiakan nyamuk sehingga diharapkan berdampak pada penurunan kasus malaria.
Kata kunci : PLA, malaria, partisipasi masyarakat

ABSTRACT
One of the efforts made by the Government of South Halmahera to control malaria is through community
participation with PLA (Participatory Learning and Action) approach which is a learning activity for the com-
munity to be able to take action in the control of malaria. This study aims to obtain information in evaluating
the implementation of Participatory Learning and Action of malaria in Bori Village, East Bacan District, South
Halmahera Regency. This study is a qualitative study with a phenomenological approach. Informants consisted
of 6 people including malaria program manager, head of village, village malaria cadres, polindes officials and
community leaders. Data was collected through indepth interviews and observation. The results of this study indi-
cate that the facilitation of malaria PLA conducted in the village level wasable to grow and improve the public’s
understanding of malaria because the methodusedwas very participative in the implementation process so that the
community actively participates in the facilitation. Plans and community activities focused on the eradication of
water puddles through community service, landfill and the making of water drains. Therefore, monitoring of the
malaria eradication activities in the village must still be done in a sustainable manner so it can reduce the pre-
sence of mosquito breeding sites that are expected to have an impact on the decline in malaria cases.
Keywords : PLA , malaria , community participation

193
Nurwati : Evaluasi PLA (Participatory Learning and Action) Malaria

PENDAHULUAN Pemberdayaan masyarakat dalam pengendalian


Malaria merupakan salah satu penyakit malaria dilakukan dengan pendekatan Participa-
menular yang masih menjadi masalah kesehatan tory Learning and Action (PLA), yakni kegiatan
masyarakat didunia. Pengendalian dan pengo- memberikan pembelajaran ke masyarakat untuk
batan malaria menjadi lebih sulit dengan menye- dapat mengambil tindakan dalam pengenda-
barnya strain parasit malaria yang kebal terha- lian malaria. Kegiatan PLA dimulai dengan me-
dap obat anti malaria. Selain itu strain nyamuk latih dua orang kader malaria desa setiap desa
Anopheles vektor penular malaria mulai banyak di tingkat kabupaten dan setelah pelatihan kader
yang tidak mempan lagi terhadap insektisida yang malaria desa kembali ke desa untuk melakukan
digunakan untuk memberantasnya. Diperlukan kegiatan tindak lanjut berupa pertemuan fasilitasi
peningkatan pendidikan kesehatan, manajemen dengan stakeholder desa, membuat rencana kerja
penanganan penderita yang lebih baik, cara pe- dan melaksanakan upaya pengendalian malaria
ngendalian vektor yang lebih efesien dan terpadu yang berfokus pada pemberantasan genangan air
untuk mengatasi penyebaran malaria.1 di desa yang berpotensi menjadi breeding site
atau tempat perkembangbiakan nyamuk. Upaya
Pada tahun 1998, WHO (World Health
yang dilakukan oleh masyarakat dalam upaya
Organization) menyerukan ke seluruh negara
mengurangi dan menghilangkan tempat perkem-
perlunya pendekatan baru dalam pemberantasan
bangbiakan nyamuk berdampak pada penurunan
malaria di mana WHO menjadi pemimpin pra-
kasus malaria di Kabupaten Halmahera Selatan.3
karsa dan katalisator yang dikenal dengan Roll
Back Malaria melalui upaya kemitraan. Di In-
donesia pada tanggal 8 April 2000 bertempat di BAHAN DAN METODE
Nusa Tenggara Timur, Menteri Kesehatan RI Penelitian ini merupakan penelitian kuali-
mencanangkan ”Gebrak Malaria” yang merupa- tatif, menggunakan pendekatan fenomenologi.
kan gerakan nasional seluruh aspek bangsa dalam Data diperoleh dengan melakukan wawancara
upaya memberantas malaria dengan intensif yang mendalam (indepth interview) secara langsung
melibatkan jaringan kerjasama pemerintah, swas- terhadap informan. Penelitian dilaksanakan
ta, masyarakat, LSM, badan internasional dan pada tanggal 17-25 Oktober tahun 2013 di Desa
penyandang dana. Gerakan Berantas Kembali Bori. Pemilihan informan dengan menggunakan
(Gebrak) Malaria mempunyai visi yakni mewu- teknik purposive sampling, yaitu informan di-
judkan lingkungan yang terbebas dari penularan pilih dengan menentukan kriteria tertentu. Infor-
malaria melalui pemberdayaan masyarakat untuk man adalah pengelola program malaria, kepala
hidup sehat dan melindungi diri dari penularan desa, kader malaria desa, petugas Polindes dan
malaria, menggalang kemitraan dalam pemberan- tokoh masyarakat. Informasi yang ingin digali
tasan malaria dan menjamin pelayanan kesehatan dari penelitian ini antara lain pelaksanaan perte-
yang bermutu untuk pencegahan dan pengobatan muan fasilitasi PLA malaria, penyusunan rencana
malaria.1 kegiatan masyarakat dan kegiatan-kegiatan yang
Salah satu upaya dalam pengendalian ma- dilakukan oleh masyarakat desa dalam upaya
laria adalah melaksanakan kegiatan pengenda- pemberantasan malaria. Data yang diperoleh
lian vektor untuk memutuskan rantai penularan dari hasil wawancara dikumpulkan dan dianalisis
malaria. Pengendalian vektor dilakukan dengan dengan thematic analysis kemudian diinterpresta-
cara membunuh nyamuk dewasa (penyemprotan sikan lalu disajikan dalam bentuk narasi . Tahap
rumah dan kelambu berinsektisida dengan meng- pertama dilakukan reduksi data yang merupakan
gunakan insektisida), membunuh jentik (kegiatan proses pemilihan, pemusatan, penyederhanaan,
anti larva) dan menghilangkan atau mengurangi pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang
tempat perindukan.2 ditemukan dilapangan. Kemudian, data yang
Upaya pengendalian malaria dengan meli- diperoleh digolongkan sesuai dengan variabel
batkan partisipasi masyarakat telah dilakukan di penelitian, lalu disajikan dalam bentuk teks beri-
Kabupaten Halmahera Selatan sejak tahun 2008. kut analisisnya dengan menggunakan fakta-fakta

194
JURNAL MKMI, Desember 2014, hal 193-199

yang ada dilapangan. Setelah itu ditarik kesimpu- masyarakat yang menggambar peta tubuh
lan dengan melakukan pemaknaan atas pola-pola bisa paham gejala penyakit malaria itu
peristiwa dan alur sebab akibat yang menjawab bagaimana. Ada juga menggambar peta
desa supaya masyarakat paham dimana
semua variabel penelitian ini. tempat air tergenang yang ada jentik ma-
laria. Torang sama-sama buat itu rencana
HASIL pemberantasan malaria di desa, tentang
pembuatan saluran air, timbun genangan
Karakteristik informan terdiri dari usia, air”
jenis kelamin, status pernikahan, pendidikan, pe- (MH, 44 thn, 21 Oktober 2013)
kerjaan dan jabatan. Informan dalam penelitian
ini terdiri dari kader malaria desa, Kepala Desa Metode yang digunakan adalah metode
Bori, tokoh masyarakat Desa Bori, dan Pengelola partisipatif sehingga tumbuh keinginan yang
Malaria Kabupaten Halmahera Selatan. Berdasar- kuat di masyarakat untuk belajar dan saling ber-
kan jenis kelamin, terdapat lima informan laki- bagi pengetahuan dalam pertemuan tersebut. Dan
laki dan satu informan perempuan umur mereka dalam proses pertemuan tersebut diselingi de-
antara 33- 47 tahun. Semua informan berstatus ngan permainan-permainan sehingga tidak mem-
telah menikah. Berdasarkan pekerjaan, semua in- bosankan dan peserta tetap bersemangat untuk
forman bekerja dengan profesi sebagai pegawai belajar bersama. Karena pada prinsipnya sistem
negeri sipil dan petani. Status pendidikan infor- pembelajaran orang dewasa adalah saling meng-
man ada yang tamat SMP, SMA, Diploma dan hargai antar peserta. Berikut merupakan hasil
Sarjana (Tabel 1). wawancara mengenai hal tersebut,
Fasilitasi PLA malaria yang dilaksanakan
ditingkat desa merupakan awal pelaksanaan ke- “Pertemuan fasilitasi PLA merupakan
giatan PLA malaria di desa. Hasil penelitian suatu proses pembelajaran atau learning,
menunjukkan bahwa pertemuan fasilitasi tersebut dimana digunakan metode yang partisipa-
tif. Dengan metode ini menumbuhkan ke-
dilakukan dengan suasana yang menarik sehingga inginan masyarakat untuk belajar dan sa-
masyarakat sebagai peserta tetap aktif dan saling ling berbagi pengetahuan yang dimilikinya.
berbagi pengetahuan tentang malaria. Terdapat Pertemuan fasilitasi selalu dimulai dengan
permainan-permainan agar masyarakat sema- mencairkan suasana untuk menjalin ke-
ngat untuk mengikuti pertemuan tersebut. Beri- bersamaan sesama peserta dan biasanya
dilakukan permainan-permainan kecil
kut merupakan kutipan hasil wawancara menge- agar suasana cair dan proses tidak mem-
nai hal tersebut, bosankan. Karena umumnya peserta per-
temuan fasilitasi PLA orang dewasa, maka
“Pertemuan di desa torang buat se- prinsip pembelajaran orang dewasa yang
perti yang diajarkan di kabupaten. Selalu kami terapkan dalam pertemuan PLA ini
torang mulai dengan permainan supaya dimana orang dewasa selalu ingin dihar-
masyarakat tertarik dan semangat. Apa gai, setiap pendapat tidak melihat benar
yang disampaikan torang selalu libatkan salah tapi dihargai sebagai masukan”
masyarakat seperti body mapping, dimana (FM, 33 thn, 18 Oktober 2013)

Tabel 1. Karakteristik Informan


Informan JK Umur Status Pekerjaan Pendidikan Jabatan
(tahun) Pernikahan Terakhir
FM L 33 Menikah PNS S1 Pengelola Program Malaria
KS L 45 Menikah Petani SMA Kepala Desa
MH L 44 Menikah Petani SMA Kader Malaria
AM L 47 Menikah Petani SMA Tokoh Masyarakat
HS L 42 Menikah Petani SMA Tokoh Masyarakat
NM P 37 Menikah PNS DIII Bidan
Sumber : Data Primer, 2013

195
Nurwati : Evaluasi PLA (Participatory Learning and Action) Malaria

Hasil penelitian tentang rencana kegiatan hingga sulit bagi jentik nyamuk malaria untuk
masyarakat yakni terdapatnya rencana kegiatan hidup. Berikut merupakan kutipan wawancara
masyarakat difokuskan dalam bentuk intervensi mengenai hal tersebut :
lingkungan terhadap genangan-genangan air
yang ada di desa, karena desa-desa di Kabupaten “Yang torang lakukan juga yaitu buat sa-
Halmahera Selatan umumnya desa pesisir pantai luran air. Karena air yang ada di kampung
dan dari rumah-rumah tidak ada saluran-
maka banyak terdapat genangan air, sehingga ke- nya maka torang buat saluran air. Jadi
giatan pemberantasan tempat perkembangbiakan torang punya dua strategi kurangi gena-
nyamuk menjadi prioritas pada rencana kegiatan ngan itu dengan timbun dan bikin saluran
masyarakat. Kegiatan yang direncanakan adalah air”
kerja bakti rutin setiap minggu untuk penim- (KS, 45 thn, 21 Oktober 2013)
bunan genangan air, pembuatan saluran air dan
talud pantai. Berikut merupakan kutipan hasil PEMBAHASAN
wawancara mengenai hal tersebut : Fasilitasi PLA malaria tingkat desa adalah
pertemuan yang difasilitasi oleh kader malaria
“Kegiatan yang torang harus lakukan
adalah kerja bakti setiap minggu untuk desa dalam rangka memberikan pembelajaran
hilangkan genangan air tersebut dengan tentang malaria kepada stakeholder masyarakat
cara menimbun. Ini untuk genangan di- desa. Pada pelaksanaan pertemuan fasilitasi, in-
sekitar pinggir kampung dan rumah ma- forman yang mengikuti pertemuan merasakan
syarakat. Cukup satu jam saja setiap ming- pertemuan yang difasilitasi oleh kader malaria
gu, tidak perlu lama yang penting banyak
orang yang terlibat, daripada sampai 3-4 desa berbeda dengan pertemuan yang pernah
jam tapi sedikit saja” mereka ikuti sebelumnya. Menurut informan,
(KS, 45 thn, 21 Oktober 2013) pertemuan fasilitasi dimulai dengan permainan
yang mencairkan suasana. Sesuai dengan teknik
Hasil penelitian mengenai kegiatan pem- fasilitasi PLA malaria di awal sebelum proses
berantasan malaria di desa bahwa kegiatan di- pembelajaran dimulai dilakukan pencairan suasa-
lakukan berdasarkan rencana kegiatan yang telah na yang dimaksudkan agar proses pembelajaran
disusun. Masyarakat berpartisipasi dalam bentuk dapat berjalan tenang, santai, tidak tegang dan
kerja bakti rutin sekali seminggu yang biasanya kaku. Dengan permainan sebagai pencair sua-
dilakukan di hari Jumat. Kegiatan kerja bakti ini sana diantara peserta terjalin suasana keakraban
sangat efektif karena lingkungan desa menjadi dan peserta sudah tidak malu lagi untuk bersuara
bersih dan air tergenang sebagai sudah dilakukan karena telah tertawa dan bergerak. Suasana ini
penimbunan. Berikut merupakan kutipan wawan- menjadi penting untuk membantu proses tahap
cara mengenai hal tersebut, pembelajaran selanjutnya.
Informan mengemukakan bahwa perte-
“Kegiatan yang langsung dilakukan muan fasilitasi yang dilaksanakan dalam pem-
setelah ada rencana pemberantasan ma- belajaran malaria ke masyarakat menggunakan
laria itu adalah kerja bakti setiap ming-
gu. Itu torang buat di hari jumat, karena metode partisipatif. Beberapa tahap dan teknik
masyarakat biasa tidak ke kebun hari itu. PLA malaria yang sangat diingat oleh informan
Semua masyarakat turun kerja untuk kase yang mengikuti pertemuan tersebut adalah pem-
bersih lingkungan desa dan torang timbun buatan peta tubuh (body mapping) dan peta desa
air-air yang tergenang itu” (village mapping). Pada tahap pembuatan peta
(MH, 44 thn, 21 Oktober 2013) tubuh masyarakat menggambar peta tubuh dari
seseorang yang berbaring dan setelah itu masing-
Disamping kegiatan penimbunan gena- masing mengemukakan pendapat tentang gejala
ngan air juga dilakukan pembuatan saluran air malaria, tindakan yang diambil jika terkena ma-
yang mengalirkan air sampai ke laut dan saluran laria, dan bahaya penyakit malaria. Hal yang sama
air tersebut selalu terhubung dengan air laut se- juga ketika masyarakat diminta menggambar peta

196
JURNAL MKMI, Desember 2014, hal 193-199

desa yang menggambarkan kondisi wilayah desa, Siahaan di Kabupaten Asahan mendapatkan bah-
dimana terdapat genangan air, rumah yang sering wa ada hubungan yang bermakna secara statis-
terkena malaria, rumah yang memiliki kelambu tik antara tingkat pengetahuan dengan tindakan
dan sebagainya. Dengan peta desa ini masyarakat masyarakat dalam pemberantasan malaria.5 Jika
akan mendapatkan pemahaman tentang faktor- dilihat dari sudut program pengendalian malaria,
faktor risiko dan kondisi lingkungan yang dapat terdapat lima faktor yang menyebabkan penu-
menyebabkan penularan malaria terjadi. laran malaria di masyarakat yaitu vektor atau
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nyamuk anopheles bentina, tempat perkembang-
masyarakat dapat mengetahui jentik nyamuk biakan nyamuk atau genangan air, parasit, iklim
malaria pada tahap transect walk dan dapat me- dan populasi manusia. Dengan rencana kegiatan
nyadari lingkungan di sekitarnya yang berkontri- berupa pemberantasan genangan air maka dapat
busi pada penularan malaria di desa. Berdasarkan berdampak pada penurunan penularan malaria
teori dari Silbermen, bahwa cara pembelajaran karena dengan berkurangnya genangan air maka
dapat mempengaruhi tingkat daya ingat yakni populasi nyamuk malaria sebagai vektor akan
demonstrasi (30%), diskusi (50%), praktik (75%) berkurang juga.6
dan mengajar orang lain (90%). Teknik PLA se- Kegiatan pemberantasan malaria di desa
perti peta tubuh, peta desa dan transect walk adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh ma-
dapat mempengaruhi daya ingat masyarakat ten- syarakat untuk memberantas malaria di desa ber-
tang penyakit malaria sehingga dapat menyam- dasarkan rencana kegiatan masyarakat. Berdasar-
paikannya ke masyarakat lain dan mempengaruhi kan hasil penelitian, kegiatan pemberantasan
untuk mengambil sikap dan tindakan.4 malaria yang dilakukan masyarakat difokuskan
pada pemberantasan genangan air yakni dengan
Rencana kegiatan masyarakat tingkat desa
kegiatan penimbunan dan pembuatan saluran air
adalah kegiatan-kegiatan yang disepakati ma-
agar tidak terdapat air tergenang. Dalam program
syarakat dalam pelaksanaan pemberantasan ma-
pengendalian malaria, salah satu cara pengendali-
laria di desa pada pelaksanaan pertemuan fasili-
annya yaitu melaksanakan kegiatan pengendalian
tasi PLA malaria. Berdasarkan hasil penelitian,
vektor. Pengendalian vektor secara garis besar ter-
dalam menyusun rencana kegiatan pemberan-
bagi 3 yakni pengendalian kimiawi, pengendalian
tasan malaria banyak dilandasi oleh aktifitas pada
biologis dan manajemen lingkungan.7 Kegiatan
tahap transect walk dimana menurut informan
yang dilakukan di desa Bori dengan kegiatan pe-
pada saat kegiatan transect walk tersebut dite-
nimbunan, pembuatan saluran air termasuk dalam
mui banyak genangan-genangan air di desa dan
manajemen lingkungan. Manajemen lingkungan
setelah dilakukan pencidukan ditemukan jentik
yang dilakukan dapat membantu menurunkan
nyamuk malaria. Masyarakat pada saat penyusu-
kepadatan vektor atau nyamuk malaria, di sam-
nan rencana kegiatan berfokus pada upaya pem-
ping itu dengan manajemen lingkungan mengaki-
berantasan genangan-genangan air yang berpo-
batkan berkurangnya tempat perkembangbiakan
tensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
nyamuk sehingga nyamuk sulit mendapatkan
Menurut informan bahwa yang menye- tempat untuk meletakkan telurnya. Sebagian be-
babkan terjadinya permasalahan malaria di Desa sar fase kehidupan nyamuk berada pada stadium
Bori karena banyak terdapat genangan-genangan aquatic atau kehidupan di air.
air yang berpotensi menjadi tempat perkembang- Menurut informan, kegiatan utama yang
biakan nyamuk malaria. Upaya pengendalian dilakukan masyarakat untuk pemberantasan
yang direncanakan oleh masyarakat adalah me- genangan air tersebut adalah penimbunan dengan
ngurangi dan menghilangkan genangan-genan- melakukan kerja bakti seminggu sekali pada se-
gan air tersebut. Kegiatan yang direncanakan tiap hari jumat. Berdasarkan fase perkembangan
oleh masyarakat dalam pemberantasan malaria nyamuk diketahui bahwa dari telur ke nyamuk
dipengaruhi oleh pengetahuan yang didapatkan dewasa membutuhkan waktu 10-14 hari, sehing-
pada saat kegiatan fasilitasi PLA malaria. Ber- ga kegiatan kerja bakti rutin tersebut dapat me-
dasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mutuskan perkembangan nyamuk pada fase telur

197
Nurwati : Evaluasi PLA (Participatory Learning and Action) Malaria

dan jentik/larva sehingga tidak menjadi nyamuk terdapat terdapat kontribusi keluarga dan kelom-
dewasa.8 Jika dikaitkan dengan upaya pembe- pok masyarakat seperti LSM, lintas sektor, pihak
rantasan malaria yang dilakukan oleh masyarakat swasta dan lain-lain untuk program pengendalian
setiap minggu maka dapat mengurangi populasi malaria, masyarakat berperan aktif dalam pro-
nyamuk dan kontak nyamuk dengan manusia. gram pengendalian malaria tersebut.13
Pengendalian malaria perlu melibatkan masyara-
kat dan pihak terkait dengan lebih memperluas KESIMPULAN DAN SARAN
jangkauan bukan hanya di lingkungan permuki- Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
man saja, tetapi juga pada tipe-tipe ekosistem hasan mengenai pelaksanaan kegiatan PLA ma-
tertentu di sekitar permukiman terutama yang laria maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
dieksploitasi secara rutin oleh masyarakat lokal.9 fasilitasi PLA malaria tingkat desa yang dilaku-
Penelitian yang dilakukan oleh Dalimunthe bah- kan menggunakan metode yang sangat partisi-
wa partisipasi masyarakat dalam pengendalian patif. Tahap dan teknik PLA yang memberikan
malaria dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap pemahaman kepada peserta yakni pembuatan
masyarakat tentang penyakit malaria. Jika dilihat peta tubuh, peta desa dan transect walk. Kader
dari proses pembelajaran PLA pada fasilitasi PLA malaria desa berperan sebagai fasilitator sehing-
malaria maka pengetahuan masyarakat mening- ga kegiatan fasilitasi tersebut dapat terlaksana.
kat tentang malaria dan disusunnya rencana ke- Rencana kegiatan masyarakat yang disepakati
giatan pemberantasan malaria merupakan sikap berfokus pada pemberantasan genangan air. Ke-
yang diambil masyarakat untuk memberantas giatan pemberantasan malaria yang dilakukan
malaria didesanya.10 dengan kegiatan kerja bakti rutin untuk menim-
Kegiatan pemberantasan genangan air ini bun genangan air dan membuat saluran air yang
sesuai dengan hasil rekomendasi Rapid Entomo- melibatkan masyarakat dan mendapatkan duku-
logical Assesment yang dilakukan oleh Zubae- ngan dari pemerintah daerah.
dah bersama Tim Unicef, CDC Atlanta, Depkes
Hasil penelitian menyarankan kepada ke-
RI dan Dinkes Halsel tahun 2007 di Kabupaten
pala desa, kader malaria dan masyarakat Desa
Halmahera Selatan terdapat tiga rekomendasi
Bori untuk melakukan pemantauan kegiatan
yakni untuk genangan skala kecil dilakukan ke-
pemberantasan malaria. Bagi Dinas Kesehatan
giatan eliminasi genangan dengan menimbun,
agar pendekatan PLA yang digunakan di program
mengalirkan dan larvasidasi, untuk genangan
pengendalian malaria dapat digunakan pada pro-
skala sedang dilakukan dengan metode konver-
gram kesehatan lainnya untuk meningkatkan par-
si yakni mengalihfungsikan genangan air dan
tisipasi masyarakat. Kiranya penelitian ini dapat
menghilangkan tanaman-tanaman air, dan untuk
membantu Malaria Center dalam mengevaluasi
genangan dengan skala besar dilakukan dengan
pelaksanaan kegiatan PLA malaria di desa. Di-
kegiatan manajemen lingkungan seperti source
harapkan juga bagi penelitian selanjutnya dapat
reduction, salinity control dan sebagainya. Pem-
meneliti dampak kegiatan pemberantasan gena-
berantasan genangan air yang dilakukan diharap-
ngan air terhadap keberadaan vektor malaria dan
kan berdampak pada menurunnya kasus malaria,
kasus malaria.
karena keberadaan genangan-genangan air ber-
potensi meningkatkan kejadian kasus malaria.11
Hal ini sesuai hasil penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh Erdinal dkk di Kecamatan Kampar Kiri Te- 1. Soedarto. Malaria. Jakarta: Sagung Seto;
ngah yang menyatakan ada hubungan keberadaan 2011.
genangan air dengan kejadian malaria.12 2. Sucipto, Cecep Dani. Vektor Penyakit Tropis.
Terkait peran serta masyarakat dalam pe- Gosyen Publishing: Yogyakarta; 2011.
ngendalian malaria, penelitian yang dilakukan
3. Malaria Center Halsel. Laporan Tahunan Pro-
oleh Rahmawati dkk di Kota Ternate bahwa peran
gram Malaria 2012. Malaria Center: Labuha;
serta masyarakat di Kota Ternate dalam pengen-
2013.
dalian malaria termasuk kategori sedang karena

198
JURNAL MKMI, Desember 2014, hal 193-199

4. LGSP. Fasilitasi yang Efektif . USAID: Ja- Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat dalam
karta; 2010. Program Pencegahan Penyakit Malaria di
5. Siahaan, Rumanti. Determinan Tindakan Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing
Masyarakat dalam Pemberantasan Malaria di Natal [Tesis]. Medan: Universitas Sumatera
Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Utara; 2008.
[Tesis]. Medan: Universitas Sumatera Utara; 11. Erdinal, dkk. Faktor-faktor yang Berhubun-
2008. gan dengan Kejadian Malaria di Kecamatan
6. Dinkes Malut. Pedoman Pelatihan Fasilitator Kampar Kiri Tengah Kabupaten Hampar Ta-
Participatory Learning and Action (PLA). Di- hun 2005-2006. Makara Kesehatan. 2006; 10
nas Kesehatan Provinsi Maluku Utara; 2010. (2).
7. Depkes RI. Modul Entomologi Malaria. Ja- 12. Rahmawati dkk. Evaluasi Manajemen Ling-
karta: Departemen Kesehatan RI; 2003. kungan Pengendalian Vektor dalam Upaya
Pemberantasan Penyakit Malaria di Kota
8. Arsin, Arsunan. Malaria di Indonesia, Tin-
Ternate. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indo-
jauan Aspek Epidemiologi. Makassar: Ma-
nesia. 2012; 11 (2).
sagena Press; 2012.
13. Zubaedah, Siti dkk. Rapid Entomological
9. Amirullah. Bioecological Study of Anoph-
Assesment di Kabupaten Halmahera Selatan.
eles spp. as a Basic for Developing of Ma-
Laporan Hasil Rapid Entomological As-
laria Vector Control Strategies in the South
sesment Kerjasama Unicef, CDC Atlanta,
Halmahera District, North Maluku [Diser-
Depkes RI dan Dinkes Halsel; 2007.
tasi]. Bogor : Institut Pertanian Bogor; 2012.
10. Dalimunthe, Letanan. Faktor-faktor yang

199

Вам также может понравиться