Вы находитесь на странице: 1из 13

PENGARUH KEADILAN ORGANISASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN

KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA PT. BIRU PERDANA ATLANTIK DI


DENPASAR

Dewa Putu Andre Sanjaya 1, Anak Agung Dwi Widyani 2 , I Wayan Cipta 3
1,2,3
Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar
e-mail: dewapt_andresanjaya@yahoo.co.id

ABSTRACT

The company is currently facing intensive challenges to improve employee job satisfaction,
and organizational commitment to gain competitive advantage and retain employees within the
organization. Factors that determine an employee feel satisfied or not satisfied in the work of what
is expected by employees to their work and what they receive as an appreciation of his work. The
purpose of this study to determine the effect of organizational justice on job satisfaction and the
influence of organizational justice and job satisfaction on organizational commitment at PT. Blue
Prime Atlantic, and to know the indirect effect of organizational justice on organizational
commitment through job satisfaction at PT. Blue Atlantic Prime.
Population in this research is all employees of PT. Atlantic prime of 65 people. Sampling
method used is a sampling technique saturated, the sampling method that uses the entire population
as a sample, so the sample used in this study amounted to 65 employees of PT. Blue Atlantic Prime.
The data in this study was analyzed using path analysis technique.
The results showed that 1) organizational justice has a positive and significant effect on job
satisfaction at PT. Blue Atlantic in Denpasar. 2) Organizational justice and job satisfaction have
positive and significant impact to organizational commitment at PT. Blue Atlantic in Denpasar. 3)
Organizational justice has a positive and significant effect on organizational commitment through
job satisfaction of PT. Blue Atlantic in Denpasar.

Keywords: organizational justice, job satisfaction, organizational commitment

PENDAHULUAN Perusahaan saat ini menghadapi


Sumber daya manusia pada suatu tantangan intensif untuk meningkatkan
organisasi memiliki peranan penting dalam kepuasan kerja karyawan, dan komitmen
pencapaian tujuan organisasi, karena tanpa organisasi untuk mendapatkan keunggulan
adanya dukungan sumber daya manusia yang kompetitif dan mempertahankan karyawan
berkualitas suatu organisasi dapat dalam organisasi (Fatt et al. 2010). Menurut
menghadapi masalah dalam pencapaian Sidartha dan Margaretha (2011), bahwa
tujuan organisasi (Ardana, 2012). komitmen organisasi pada sebuah
Menciptakan tujuan organisasi secara efektif perusahaan merupakan salah satu jaminan
dan efisien pada organisasi sangat untuk menjaga kelangsungan perusahaan
dibutuhkan kerjasama antar anggota tersebut. Komitmen karyawan terhadap
organisasi yang baik. Hasil kinerja pegawai organsisasi tidak secara otomatis muncul
yang memuaskan dan stabil tentunya juga pada karyawan, melainkan ada sejumlah
dipengaruhi oleh komitmen organisasional faktor yang mempengaruhi munculnya
yang baik dari setiap pegawainya. komitmen kerja ini seperti: pendapatan
finansial individu, pendapatan finansial dari seimbangnya antara kesulitan pekerjaan yang
kelompok kerja, syarat-syarat fisik pekerjaan dilakukan karyawan dengan hasil yang
yang diinginkan, otonomi, prestise kerja, seharusnya diterima, ini mengindikasikan
variasi keterampilan, pertumbuhan dan bahwa belum terciptanya suatu keadilan di
perkembangan pribadi, waktu kerja, perusahaan.
keamanan kerja, pekerjaan yang menantang Masalah yang timbul selanjutnya yaitu
dan besar (Puspitasari dan Asyanti, 2011). terkait kepuasan kerja. Banyak karyawan
Semakin ketatnya tingkat persaingan merasa kurang puas dalam pekerjaannya,
bisnis mengakibatkan perusahaan seperti adanya persepsi negatif pada diri
dihadapkan pada tantangan untuk dapat karyawan hal tersebut terjadi karena
mempertahankan kelangsungan hidup pemberian suatu informasi yang diterima
perusahaan, serta tetap eksis dalam oleh karyawan baik yang berkaitan terhadap
persaingan global yaitu salah satunya PT. pekerjaan maupun tidak berkaitan dengan
Biru Perdana Atlantik. PT. Biru Perdana pekerjaan, seperti proses penilaian kinerja
Atlantik merupakan perusahaan yang badan yang dilakukan oleh supervisor kurang
usahanya bergerak dibidang cargo. dikomunikasikan dengan baik kepada
Berdasarkan hasil wawancara awal yang karyawan. Karyawan melampiaskan
dilakukan pada Bapak I Made Darma ketidakpuasan dalam pekerjaannya dengan
Wibawa selaku HRD PT. Biru Perdana cara sering datang terlambat, pulang sebelum
Atlantik mengatakan ditemukan adanya waktunya, dan seringnya tidak masuk kerja.
indikasi permasalahan yang berkaitan dengan Berikut jumlah ketidakhadiran
keadilan organisasional, kepuasan kerja dan karyawan PT. Biru Perdana Atlantik di
komitmen organisasional. Berdasarkan hasil Denpasar pada bulan Januari sampai dengan
observasi terhadap beberapa orang karyawan, Juli 2017 yang diformulasikan ke dalam tabel
dimana karyawan mengeluhkan tidak 1 berikut.
Tabel 1
Data Ketidakhadiran Karyawan PT. Biru Perdana Atlantik per Bulan Januari -Juli 2017
No. Bulan Alpa Ijin Sakit Telat Total Persentase %
1. Januari 13 39,5 24,5 74 77 4,6
2. Februari 4 35,5 27 43 66,5 3,9
3. Maret 0 41 22 65 63 3,7
4. April 3 60 30,5 60 93,5 5,5
5. Mei 7 24,5 28 54 59,5 3,5
6. Juni 8 42 21 95 71 4,2
7. Juli 2 46,5 18 87 66,5 3,9
Jumlah 37 289 171 478 497 29,3
Sumber: PT. Biru Perdana Atlantik, 2017
Berdasarkan data pada tabel 1, dapat total telat pada karyawan PT. Biru Perdana
dikemukakan bahwa total ketidakhadiran Atlantik berjumlah 478. Jumlah telat paling
karyawan dalam 7 bulan berjumlah 29,3%. banyak terjadi pada bulan Juni. Hal ini berarti
Ketidakhadiran dengan persentase besar bahwa pada bulan Juni karyawan pada PT.
terjadi pada bulan April yang berjumlah 5,5% Biru Perdana Atlantik lebih banyak yang
dan persentase ketidakhadiran yang lebih datang terlambat. Masalah terakhir adalah
rendah terjadi pada bulan Mei yang keinginan karyawan keluar dari perusahaan,
berjumlah 3,5%. Hal ini berarti bahwa pada namun faktor usia menyebabkan karyawan
bulan April banyak karyawan pada PT. Biru tersebut tetap bertahan di dalam perusahaan.
Perdana Atlantik yang tidak hadir. Jumlah Keinginan karyawan keluar dari perusahaan
menjadi indikasi lemahnya komitmen organisasional meliputi persepsi anggota
organisasi pada PT. Biru Perdana Atlantik. organisasi tentang kondisi keadilan yang
Hal tersebut terjadi karena berbagai faktor mereka alami. Keadilan organisasional
seperti beban kerja, gaji, rekan kerja, selalu berfokus terhadap keadilan di
kenaikan jabatan dan atasan. Kondisi seperti tempat kerja yang dapat memberikan
ini akan berdampak buruk bagi perusahaan dampak yang kuat pada sikap yang
karena dengan rendahnya komitmen berbeda dari karyawan seperti keinginan
organisasi berarti loyalitas karyawan berpindah, kepuasan kerja, kepercayaan,
terhadap perusahaan rendah serta kepemimpinan, dan komitmen
meningkatkan keinginan karyawan untuk organisasional (Malik dan Naeem, 2011).
tidak mempertahankan keanggotaannya di
dalam perusahaan, namun ada beberapa Kepuasan Kerja
karyawan memutuskan untuk tetap bertahan Kepuasan kerja didefinisikan sebagai
di dalam perusahaan karena faktor usia dan sesuatu yang bersifat individual dan setiap
kebutuhan. Oleh sebab itu, kondisi seperti ini individu memiliki tingkat kepuasan berbeda
membutuhkan perhatian dari perusahaan agar sesuai sistem nilai yang berlaku pada dirinya
dapat mengurangi tingkat keluar masuknya (Rivai dan Sagala, 2011:856). Kepuasan
karyawan. kerja merupakan seberapa baik karyawan
Bedasarkan latar belakang masalah mampu melakukan pekerjaan dan mampu
yang telah diuraikan tersebut, maka dapat memberikan hal yang dinilai penting (Putri,
dirumuskan masalah penelitian sebagai 2015). Kepuasan kerja merupakan salah satu
berikut : aspek psikologis yang mencerminkan
1) Apakah ada pengaruh keadilan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya
organisasional terhadap kepuasan kerja (Suhartini dan Hakim, 2010). Maka dapat
pada PT. Biru Perdana Atlantik ? disimpulkan bahwa kepuasan kerja
2) Apakah ada pengaruh keadilan merupakan suatu perasaan puas karyawan
organisasional terhadap komitmen terhadap pekerjaan yang dilakukan, dimana
organisasional pada PT. Biru Perdana apa yang diperoleh dari pekerjaannya sesuai
Atlantik ? dengan apa yang diharapkan dari pekerjaan.
3) Apakah ada pengaruh kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasional pada Komitmen Organisasional
PT. Biru Perdana Atlantik ? Komitmen organisasional
4) Apakah ada pengaruh tidak langsung dipandang sebagai suatu orientasi nilai
keadilan organisasional terhadap terhadap organisasi yang menunjukan
komitmen organisasional melalui pemikiran individu dan mengutamakan
kepuasan kerja pada PT. Biru Perdana pekerjaan dan organisasinya (Tania dan
Atlantik ? Sutanto, 2013). Komitmen organisasional
adalah suatu keadaan dimana seorang
LANDASAN TEORI DAN karyawan memihak organisasi tertentu
HIPOTESIS serta tujuan dan keinginannya untuk
Keadilan Organisasional mempertahankan keanggotaan dalam
Keadilan organisasional mengacu organisasi tersebut (Irawati dan Liana,
pada sejauh mana karyawan merasa 2013). Karyawan yang memiliki
prosedur kerja, interaksi, dan hasil untuk komitmen organisasional adalah
bersikap adil dalam suatu organisasi karyawan yang terlibat aktif di dalam
(Mohamed S.A., 2014). Keadilan
organisasi serta aktif mencapai tujuan dengan cara wawancara dan metode
organisasi (Dewi, 2013). kuisioner.

Hipotesis Penelitian Teknik Analisis Data


H1 : Keadilan Organisasional berperngaruh Teknik analisis data yang digunakan
positif dan signifikan terhadap dalam penelitian ini adalah analisis jalur
Kepuasan Kerja. (path analysis). Analisis jalur (path analysis)
H2 : Keadilan Organisasional berpengaruh digunakan untuk menemukan penjelasan
positif dan signifikan terhadap mengenai pola–pola hubungan antar variabel
Komitmen Organisasional. yang diteliti berdasarkan pertimbangan
H3 : Kepuasan Kerja berpengaruh positif teoritis dan kajian empirik yang sudah
dan signifikan terhadap Komitmen dilakukan sebelumnya, kemudian
Organisasional. ditampilkan dalam bentuk gambar (path
H4 : Terdapat pengaruh positif dan diagram) sebagai alat untuk membantu
signifikan Keadilan Organisasional melakukan konseptualisasi masalah yang
terhadap Komitmen Organisasional kompleks.
melalui Kepuasan Kerja.
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE PENELITIAN Gambaran Umum Perusahaan
Lokasi dan Objek Penelitian PT. Biru Perdana Atlantik didirikan
Penelitian ini dilakukan pada PT. Biru pada tanggal 15 Juli 1999 oleh Bapak I
Perdana Atlantik yang berlokasi di Jalan Nyoman Merta bersama dengan istrinya Ibu
Pelabuhan Benoa Gg. Rajawali 9X Nurwati. Perusahaan ini bergerak dalam
Pesanggaran, Denpasar-Bali. Obyek yang bidang usaha cargo, jasa pengiriman barang
diteliti dalam penelitian ini adalah keadilan (ekspor). PT. Biru Perdana Atlantik
organisasional, kepuasan kerja dan komitmen menjalankan usaha di bidang ekspedisi
organisasional pada PT. Biru Perdana muatan kapal laut, darat, maupun udara,
Atlantik. dimana kegiatan yang dilakukan berupa
penerimaan dan pengiriman barang. PT. Biru
Metode Penentuan Sampel Perdana Atlantik beralamat di Jalan
Populasi dalam penelitian ini adalah Pelabuhan Benoa Gg. Rajawali 9X
seluruh karyawan PT. Biru Perdana Atlantik Pesanggaran, Denpasar-Bali. Pada awal
yang berjumlah 65 orang. Metode berdiri, PT. Biru Perdana Atlantik hanya
pengambilan sampel yang digunakan adalah memperkerjakan 8 orang karyawan yang
teknik sampling jenuh, karena teknik membantu mengelola perusahaan tersebut.
penentuan sampel bila semua anggota Seiring dengan berjalannya waktu dan
populasi digunakan sebagai sampel berkembangnya perusahaan, perusahaan kini
(Sugiyono, 2013:122). Sampel jenuh telah memiliki 65 karyawan dan berencana
merupakan metode pengambilan sampel membuka cabang guna memenuhi kebutuhan
yang menggunakan seluruh populasi sebagai pasar.
sampel. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Distribusi Responden Berdasarkan
Biru Perdana Altantik yang berjumlah 65 Karakteristik
orang. Untuk memperoleh data penelitian ini Karakteristik responden merupakan
menggunakan teknik pengumpulan data data responden yang dikumpulkan untuk
mengetahui profil responden penelitian.
Responden penelitian digambarkan dengan variabel demografi yaitu jenis kelamin, usia,
menyajikan karakteristiknya berdasarkan pendidikan terakhir, dan masa kerja.
Tabel 2.
Karakteristik Responden Penelitian
No Karakteristik Klasifikasi Jumlah Presentase
Responden Responden
(orang) (%)
1 Jenis Kelamin Laki-Laki 44 67,7
Perempuan 21 32,3
Jumlah 65 100
2 Usia 18-23 tahun 14 21,54
24-29 tahun 32 49,23
30-35 tahun 7 10,77
> 35 tahun 12 18,46
Jumlah 65 100
3 Jenjang SMA/SMK Sederajat 37 56,92
Pendidikan Diploma 8 12,31
Terakhir Sarjana 20 30,77
Jumlah 65 100
4 Masa Kerja < 1 tahun 25 38,46
1-3 tahun 20 30,77
4-6 tahun 13 20,22
> 6 tahun 7 10,77
Jumlah 65 100
Sumber: Data primer diolah, 2017
Tabel 2 menunjukkan bahwa , paling dominan berpendidikan terakhir
karyawan yang bekerja di PT. Biru Perdana SMA/SMK Sederajat yang dianggap sudah
Altantik sebagian besar di dominasi oleh mampu serta memadai untuk melakukan
laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini pekerjaan di bidang ekspedisi dengan
disebabkan oleh PT. Biru Perdana Atlantik melakukan kegiatan berupa penerimaan dan
yang menjalankan usaha di bidang ekspedisi pengiriman barang.
muatan kapal laut, darat, maupun udara, Pengelompokkan responden
dimana kegiatan yang dilakukan berupa berdasarkan masa kerja menunjukkan bahwa
penerimaan dan pengiriman barang, sehingga responden yang bekerja di PT. Biru Perdana
menyebabkan jumlah karyawan laki-laki Altantik paling dominan adalah kurang dari 1
lebih banyak dibandingkan perempuan. tahun yaitu dengan jumlah sebanyak 38,46
Karyawan PT. Biru Perdana Altantik persen. Responden yang bekerja selama 1
dominan adalah yang berusia 24 sampai 29 sampai 3 tahun sebanyak 30,77 persen.
tahun, yang merupakan kelompok usia Responden yang bekerja selama 4 - 6 tahun
produktif. Faktor usia seorang karyawan sebanyak 20 persen, sedangkan yang bekerja
dapat menunjang kegiatan perusahaan dalam lebih dari 6 tahun sebanyak 10,77 persen.
menghasilkan perusahaan yang berkualitas.
Karena dengan umur produktif yang dimiliki Hasil Pengujian Instrumen Penelitian
akan berkorelasi di dalam pencapaian tujuan Sebuah instrumen dikatakan valid
perusahaan tersebut. Data juga menunjukkan jika mampu mengukur apa yang seharusnya
bahwa karyawan PT. Biru Perdana Altantik diukur, dan dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Syarat instrumen penelitian yaitu variabel keadilan
minimum untuk dianggap memenuhi syarat organisasional, kepuasan kerja dan komitmen
adalah kalau r = 0,3. Hasil uji validitas dalam organisasional memiliki koefisien
penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60
indikator pernyataan dalam variabel keadilan sehingga pernyataan pada kuesioner tersebut
organisasional, kepuasan kerja dan komitmen reliabel. Hal ini berarti alat ukur tersebut akan
organisasional memiliki pearson correlation memberikan hasil yang konsisten apabila alat
yang lebih besar dari 0,3. Hal ini ukur tesebut digunakan kembali untuk
menunjukkan bahwa butir-butir pernyataan meneliti obyek yang sama dan hal ini dapat
dalam instrumen penelitian tersebut valid, dikatakan bahwa semua instrumen reliabel
sehingga dapat digunakan untuk melakukan sehingga dapat digunakan untuk melakukan
penelitian. penelitian.
Hasil uji reliabilitas dalam penelitian
ini juga menunjukkan bahwa ketiga
Tabel 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
No Variabel Item Korelasi Keterangan
Pernyataan Item Total
1 Keadilan X1.1 0,622 0,772 Valid dan Reliabel
Organisasional X1.2 0,776 Valid dan Reliabel
(X1) X1.3 0,641 Valid dan Reliabel
X1.4 0,757 Valid dan Reliabel
X1.5 0,702 Valid dan Reliabel
X1.6 0,648 Valid dan Reliabel
2 Kepuasan Kerja Y1.1 0,630 0,746 Valid dan Reliabel
(Y1) Y1.2 0,699 Valid dan Reliabel
Y1.3 0,666 Valid dan Reliabel
Y1.4 0,606 Valid dan Reliabel
Y1.5 0,537 Valid dan Reliabel
3 Komitmen Y2.1 0,694 0,759 Valid dan Reliabel
Organisasional (Y2) Y2.2 0,658 Valid dan Reliabel
Y2.3 0,698 Valid dan Reliabel
Y2.4 0,661 Valid dan Reliabel
Y2.5 0,615 Valid dan Reliabel
Y2.6 0,585 Valid dan Reliabel
Sumber: Data primer diolah, 2017

Uji Asumsi Klasik klasik yang diolah dengan bantuan software


Uji asumsi klasik dilakukan dengan SPSS 24.0 for Windows disajikan sebagai
tujuan untuk memastikan hasil yang berikut.
diperoleh memenuhi asumsi dasar di dalam Uji ini bertujuan untuk mengetahui
analisis regresi. Hasil uji asumsi klasik yang apakah residual dari model regresi yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji dibuat berdistribusi normal atau tidak. Untuk
normalitas, uji multikoliniearitas dan uji menguji apakah data yang digunakan normal
heteroskedastisitas. Hasil dari uji asumsi atau tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. lebih besar dari 0,05 maka data tersebut
Apabila koefisien Asymp. Sig. (2-tailed) dikatakan berdistribusi normal.
Tabel 4
Hasil Uji Normalitas
Unstandardized Residual Unstandardized Residual
Struktur 1 Struktur 2
N 65 65
Kolmogorov-Smirnov Z 1,037 1,030
Asymp.Sig.(2-tailed) 0,233 0,239
Sumber : Data primer diolah, 2017
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat normal karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
bahwa nilai Kolmogorov Sminarnov (K-S) struktur 2 sebesar 0,239 lebih besar dari nilai
struktur 1 sebesar 1,037, sedangkan nilai alpha 0,05.
Asymp. Sig. (2-tailed) struktur 1 sebesar
0,233. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa Uji Multikoleniaritas
model persamaan regresi struktur 1 tersebut Uji ini bertujuan untuk menguji
berdistribusi normal karena nilai Asymp. Sig. apakah pada model regresi ditemukan adanya
(2-tailed) 0,233 lebih besar dari nilai alpha korelasi antar variabel bebas. Adanya
0,05. Hasil juga menunjukkan bahwa nilai multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
Kolmogorov Sminarnov (K-S) struktur tolerance atau variance inflation factor
2sebesar 1,030, sedangkan nilai Asymp. Sig. (VIF). Jika nilai tolerance lebih dari 10%
(2-tailed) struktur 2 sebesar 0,239. Hasil (0,10) atau VIF Kurang dari 10, maka
tersebut mengindikasikan bahwa model dikatakan tidak ada multikolinearitas.
persamaan regresi tersebut berdistribusi
Tabel 5
Hasil Uji Multikoleniaritas
Variabel Tolerance VIF
Keadilan Organisasional (X1) 0,590 1,695
Kepuasan Kerja (Y1) 0,590 1,695
Sumber : Data primer diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat Uji Heteroskedastisitas


bahwa nilai tolerance dan VIF dari variabel Uji ini bertujuan untuk mengetahui
keadilan organisasional, dan kepuasan kerja apakah dalam model regresi terjadi
menunjukkan nilai tolerance untuk setiap ketidaksamaan varians dari residual satu
variabel lebih besar dari 10% (0,10) dan nilai pengamatan ke pengamatan yang lain dan
VIF lebih kecil dari 10 yang berarti model pengujian ini dilakukan dengan uji Glejser.
persamaan regresi bebas dari Jika nilai signifikansinya di atas 0,05 maka
multikolinearitas. tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.
Tabel 6
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Persamaan Struktur Variabel Nilai t Nilai Signifikansi
Y1= α + β₁X1+ e1 Keadilan Organisasional -0,095 0,925
Y2 = α + β2 X1+β3 Y1+ e₂ Keadilan Organisasional -0,325 0,746
Kepuasan Kerja -1,760 0,083
Sumber : Data primer diolah, 2017
Pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai Dengan demikian, model yang dibuat tidak
signifikansi dari variabel keadilan mengandung gejala heteroskedastisitas.
organisasional pada struktur 1 sebesar 0,925.
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang Hasil Analisis Jalur (Path Analysis)
berarti tidak terdapat pengaruh antara Pengujian data dalam penelitian ini
variabel bebas terhadap absolute residual. menggunakan teknik analisis jalur (Path
Dengan demikian, model yang dibuat tidak Analysis), dimana analisis jalur adalah
mengandung gejala heteroskedastisitas. perluasan dari analisis regresi linear berganda
Tabel 6 juga menunjukkan bahwa untuk menguji hubungan kausalitas antara 2
nilai signifikansi dari variabel keadilan atau lebih variabel. Perhitungan koefisien
organisasional dan kepuasan kerja pada path dilakukan dengan analisis regresi
struktur 2, masing-masing sebesar 0,746 dan melalui software SPSS 24.0 for Windows,
0,083. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 diperoleh hasil yang ditunjukan pada Tabel 7
yang berarti tidak terdapat pengaruh antara berikut.
variabel bebas terhadap absolute residual.
Tabel 7
Hasil Analisis Jalur 1
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8.137 1.768 4.602 .000
Keadilan Organisasional .489 .074 .640 6.616 .000
R1 Square 0,410
F Statistik 43,772
Signifikansi 0,000
Sumber: Data primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil analisis jalur Y1= α + β₁X1+ e1
substruktur 1 seperti yang disajikan pada Y1 = 8,137 + 0,489X1 + e1
Tabel 7, maka persamaan strukturalnya
adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Hasil Analisis Jalur 2
Model Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.557 2.328 2.816 .007
Keadilan Organisasional .355 .110 .391 3.239 .002
Kepuasan Kerja .432 .144 .364 3.012 .004
R2 Square 0,467
F Statistik 27,167
Signifikansi 0,000
Sumber : Data primer diolah, 2017
Berdasarkan hasil analisis jalur Y2 = 6,557 + 0,355X1 + 0,432Y1 + e2
substruktur 2 seperti yang disajikan pada
Tabel 8, maka persamaan strukturalnya Berdasarkan model substruktur 1 dan
adalah sebagai berikut : substruktur 2, maka dapat disusun model
Y2 = α + β2 X1+β3 Y1+ e₂ diagram jalur akhir. Sebelum menyusun
model diagram jalur akhir, terlebih dahulu R²m = 1 – (Pe1)2 (Pe2)2
dihitung nilai standar eror sebagai berikut : = 1 – (0,768)2 (0,730)2
= 1 – (0,589) (0,533)
Pei = √1 − Ri 2 = 1 – 0,031 = 0,969
2 Nilai determinasi total sebesar 0,969
Pe1 = √1 − 𝑅1 = √1 − 0,410 = 0,768
mempunyai arti bahwa sebesar 96,9% variasi
Pe2 = √1 − 𝑅2 2 = √1 − 0,467 = 0,730
komitmen organisasional dipengaruhi oleh
Berdasarkan perhitungan pengaruh
variasi keadilan organisasional dan kepuasan
error (Pei), didapatkan hasil pengaruh error
kerja, sedangkan sisanya sebesar 3,1%
(Pe1) sebesar 0,768 dan pengaruh error (Pe2)
djelaskan oleh faktor lain yang tidak
sebesar 0,730. Hasil koefisien determinasi
dimasukkan ke dalam model. Perhitungan
total adalah sebagai berikut :
pengaruh antar variabel dirangkum dalam
Tabel 9 sebagai berikut.
Tabel 9
Pengaruh Langsung dan Pengaruh Tidak Langsung serta Pengaruh Total Keadilan
Organisasional (X1), Kepuasan Kerja (Y1), dan Komitmen Organisasional (Y2)
Pengaruh Tidak Langsung Melalui
Pengaruh Pengaruh
Kepuasan Kerja Pengaruh Total
Variabel Langsung
(Y1) (𝜷1 x 𝜷3)
X1 → Y1 0,489 - 0,489
X1 → Y2 0,355 0,211 0,566
Y1 → Y2 0,432 - 0,432
Sumber : Data primer diolah, 2017

Hasil Uji Sobel Excel 2007. Bila nilai kalkulasi Z lebih besar
Uji sobel merupakan alat analisis dari 1,96 (dengan tingkat kepercayaan 95
untuk menguji signifikansi dari hubungan persen), maka variabel mediator dinilai
tidak langsung antara variabel independen secara signifikan memediasi hubungan antara
dengan variabel dependen yang dimediasi variabel terikat dan variabel bebas. Hasil uji
oleh variabel mediator. Uji Sobel dirumuskan sobel dalam penelitian ini dapat dilihat pada
dengan persamaan berikut dan dapat dihitung Tabel 10 berikut.
dengan menggunakan aplikasi Microsoft
Tabel 10 Pengaruh Keadilan Organisasional
Hasil Uji Sobel Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di
Nilai Z Sig PT. Biru Perdana Altantik
2,706 0,000 Berdasarkan hasil analisis penelitian
Sumber : Data primer diolah, 2017 menyimpulkan bahwa keadilan
organisasional berpengaruh positif dan
Berdasarkan hasil Uji Sobel pada signifikan terhadap kepuasan kerja pada PT.
Tabel 5.19 menunjukkan bahwa hasil Biru Perdana Atlantik di Denpasar dengan
tabulasi Z = 2,706 > 1,96 dengan tingkat koefisien beta sebesar 0,489 yang artinya H1
signifikansi 0,000 < 0,05 yang berarti diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan
variabel mediator yakni kepuasan kerja penelitian sebelumnya oleh Altahayneh et al.
dinilai secara signifikansi memediasi (2014), Putra (2014), Fatimah et al. (2011)
hubungan antara keadilan organisasional dan Sutrisna (2014) yang menemukan hasil
terhadap komitmen organisasional. bahwa keadilan organisasional berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap diterapkan oleh organisasi dengan tujuan
kepuasan kerja. Hal ini sejalan dengan Fatt et memicu tumbuhnya suatu rasa berkomitmen
al. (2010), dalam penelitiannya dalam diri pegawai. Keadilan organisasional
menyimpulkan keadilan yang dirasakan juga berpengaruh terhadap komitmen
karyawan di dalam organisasi dapat organisasi. Keadilan organisasional adalah
mempengaruhi tingkat kepuasan kerja pada sesuatu yang mendasari persepsi karyawan
karyawan. Keadilan organisasional tentang adanya keadilan di tempat kerjanya
merupakan suatu konsep keseimbangan (Colquitt et al., 2001).
dalam memperlakukan pegawai yang mampu
diterapkan oleh organisasi dengan tujuan Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
memicu tumbuhnya suatu rasa berkomitmen Komitmen Organisasional Karyawan di
dalam diri pegawai (Sutrisna, 2014). PT. Biru Perdana Altantik
Semakin besar rasa keadilan yang Berdasarkan hasil analisis penelitian
dirasakan seseorang akan meningkatkan rasa menyimpulkan bahwa kepuasan kerja
kepuasan pada pekerjaan yang dimiliki orang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
tersebut (Fatimah et al., 2011). Organisasi komitmen organisasional pada PT. Biru
perlu memastikan praktek keadilan Perdana Atlantik di Denpasar dengan
organisasional dan mengkomunikasikan koefisien beta sebesar 0,432 yang artinya H3
praktek keadilan organisasional yang akan diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh
dijalankan untuk karyawan mereka sehingga penelitian yang dilakukan oleh Tania dan
dapat menciptakan kepercayaan dan loyalitas Sutanto (2013), Karim dan Rehman (2012),
antara karyawan. Hal ini kemudian akan Malik dan Nawab (2010), Surbakti (2011)
mempengaruhi perilaku karyawan yang dan Adeloka (2012). Semakin banyak aspek
kemudian akan menghasilkan kepuasan kerja dalam pekerjaan yang sesuai dengan
yang tinggi. keinginan individu, maka semakin tinggi
tingkat kepuasan yang dirasakan. Salah satu
Pengaruh Keadilan Organisasional dampak yang ditimbulkan dengan adanya
Terhadap Komitmen Organisasional peningkatan kepuasan kerja adalah
Karywan di PT. Biru Perdana Altantik peningkatan komitmen mereka terhadap
Berdasarkan hasil analisis penelitian perusahaan (Susiani, 2014). Apabila
menyimpulkan bahwa keadilan seseorang berada pada tingkat kepuasan kerja
organisasional berpengaruh positif dan yang dinginkan, maka tingkat komitmennya
signifikan terhadap komitmen organisasional untuk loyal pada perusahaan juga akan
pada PT. Biru Perdana Atlantik di Denpasar meningkat.
dengan koefisien beta sebesar 0,355 yang Kepuasan kerja diidentifikasi sebagai
artinya H2 diterima. Hasil penelitian ini bagian atau komponen dari komitmen
didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh organisasi. Faktor yang menentukan seorang
Karim dan Rehman (2012), Jawad et al. karyawan merasa puas atau tidak puas dalam
(2012), Wang et al. (2010), Marissa (2010) bekerja yaitu dari apa yang diharapkan oleh
dan Akanbi et al. (2013) yang menemukan karyawan terhadap pekerjaannya dan apa
hasil bahwa keadilan organisasional yang mereka terima sebagai penghargaan
berpengaruh secara positif dan signifikan dari pekerjaannya. Penelitian sebelumnya
terhadap komitmen organisasional. yang dilakukan oleh Crow et al. (2012),
Keadilan organisasional sebagai menemukan bahwa tingkat komitmen
suatu konsep keseimbangan dalam organisasi yang tinggi berpengaruh dengan
memperlakukan pegawai diharapkan mampu kepuasan kerja. Sementara rendahnya
komitmen organisasi adalah berkorelasi Organisasional berpengaruh positif dan
dengan sikap yang berhubungan dengan signifikan terhadap Kepuasan Kerja pada PT.
pekerjaan dan perilaku negatif seperti Biru Perdana Atlantik di Denpasar. Artinya,
keinginan berpindah, penyimpangan kerja, semakin besar rasa keadilan yang dirasakan
dan absensi. seseorang karyawan PT. Biru Perdana
Altantik, maka akan meningkatkan rasa
Pengaruh Keadilan Organisasional kepuasan kerja karyawan. Keadilan
Terhadap Komitmen Organisasional Organisasional berpengaruh positif dan
melalui Kepuasan Kerja Karyawan di PT. signifikan terhadap Komitmen
Biru Perdana Altantik Organisasional pada PT. Biru Perdana
Berdasarkan hasil analisis penelitian Atlantik di Denpasar. Artinya, semakin besar
menyimpulkan bahwa nilai Z = 2,706 > 1,96 rasa keadilan yang dirasakan seseorang
dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 yang karyawan PT. Biru Perdana Altantik, maka
berarti variabel mediator yakni kepuasan akan meningkatkan rasa komitmen yang
kerja dinilai secara signifikan memediasi tinggi pada karyawan. Kepuasan Kerja
hubungan antara keadilan organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
terhadap komitmen organisasional pada PT. Komitmen Organisasional pada PT. Biru
Biru Perdana Atlantik di Denpasar dengan Perdana Atlantik di Denpasar. Artinya,
koefisien beta sebesar 0,566 yang artinya H4 semakin puas karyawan PT. Biru Perdana
diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh Altantik terhadap pekerjaannya, maka
penelitian yang dilakukan oleh Sancoko dan komitmen karyawan akan semakin
Panggabean (2015), Nurmaladita dan meningkat. Keadilan Organisasional
Warsindah (2015), Rejeki (2015), Imran, et berpengaruh positif dan signifikan terhadap
al. (2015) dan Deny (2016) yang Komitmen Organisasional melalui kepuasan
menemukan hasil bahwa keadilan kerja karyawan PT. Biru Perdana Atlantik di
organisasional berpengaruh secara positif Denpasar. Artinya, pengaruh keadilan
dan signifikan terhadap komitmen organisasi terhadap komitmen organisasi
organisasional melalui kepuasan kerja. akan lebih meningkat jika melalui kepuasan
Pengaruh keadilan organisasi terhadap kerja karyawan.
komitmen organisasi akan lebih meningkat
jika melalui kepuasan kerja (Nurmaladita dan Saran
Warsindah, 2015). Komitmen organisasional Berdasarkan kesimpulan dari hasil
pada organisasi dipengaruhi oleh Keadilan penelitian mengenai, maka saran yang dapat
distributive, Keadilan Prosedural, dan disampaikan yaitu sebaiknya pimpinan PT.
keadilan Interaksional melalui kepuasan Biru Perdana Atlantik di Denpasar membagi
kerja. Persepsi pegawai tentang keadilan tugas dan memberikan hak-hak kepada
organisasi akan berpengaruh terhadap seluruh karyawan secara adil, serta
komitmen organisasional jika persepsi menempatkan karyawan dalam suatu jabatan
pegawai tentang kepuasan kerja terpenuhi di perusahaan yang sesuai dengan
(Sancoko dan Panggabean, 2015). kemampuan yang dimiliki karyawan yang
bersangkutan, dimana hal ini dimaksudkan
SIMPULAN DAN SARAN agar para karyawan merasa diperlakukan adil
Simpulan oleh perusahaan dalam pembagian tugas dan
Berdasarkan hasil analisis penelitian penempatan jabatan yang sesuai dengan
dan hasil pembahasan di atas, maka dapat kemampuan para karyawannya. Sebaiknya
ditarik beberapa kesimpulan yaitu Keadilan pimpinan PT. Biru Perdana Atlantik di
Denpasar memberikan pujian secara adil Fatt, Choong Kwai., Wong Sek Khin, Edward,
kepada seluruh karyawan yang sudah bekerja and Tioh Ngee Heng. 2010. The Impact of
dengan baik, dan melakukan pertimbangan Organizational Justice on Employee’s Job
untuk meningkatkan gaji para karyawan agar Satisfaction: The Malaysian Companies
kepuasan kerja karyawan semakin Perspectives. American Journal of
Economics and Business Administration, 2
meningkat. Sebaiknya pimpinan PT. Biru (1), pp: 56-63.
Perdana Atlantik di Denpasar memberikan Fatimah, O., Amiraa, A M., and Halim, F W.
pendidikan dan latihan kepada seluruh 2011.The Relationships between
karyawan mengenai pentingnya komitmen Organizational Justice, Organizational
bagi perusahaan dan melakukan komunikasi Citizenship Behavior and Job
yang terbuka untuk menciptakan suasana Satisfaction.Pertanika J. Soc. Sci. & Hum, 9,
saling memahami antara atasan dengan pp: 115-121.
karyawan. Irawati, Rina dan Yuyuk Liana. 2013. Pengaruh
Peneliti selanjutnya diharapkan untuk gaya kepemimpinan transformational dan
tidak membatasi area pengambilan sampel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
hanya pada satu perusahaan ekpedisi saja, dengan komitmen organisasi sebagai
variabel antara. Jurnal Ilmiah ESAI. 7(3).
tetapi diperluas hingga ke unit-unit yang Jawad, Muhammad. Sobia, Raja. Aneela, Abraiz.
dapat mewakili populasi yang lebih luas dan Tabasum, Malik. 2012. Role of
mengembangkan variabel penelitian dengan Organizational Justice in Organizational
menambahkan variabel seperti: budaya Commitment with Moderating Effect of
organisasi, pengembangan karir, serta faktor- Employee Work Attitudes. Journal of
faktor lainnya yang memberikan kontribusi Business and Management. 5(4), pp: 39-45
besar pada komitmen karyawan. Malik, M.E. dan B. Naeem. 2011. Impact of
perceived organizational justice on
DAFTAR PUSTAKA organizational commitment of faculty:
empirical evidence from Pakistan.
Altahayneh, Ziad Lutfi., Khasawneh, Aman., and Interdisciplinary Journal of Research in
Abedalhafiz, Abedalbasit. 2014. Business. 1(9): h:92-98.
Relationship between Organizational Justice Mohamed, S.A. 2014. The relationship between
and Job Satisfaction as Perceived by organizational justice and quality
Jordanian Physical Education Teachers. performance among healthcare workers: a
Asian Social Science, 10 (4), pp: 131 – 138. pilot study. The Scientific World Journal.
Ardana, I.K., N.W. Mujiati, dan I.W.M. Utama. h:1-7.
2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Marissa. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang
Jogjakarta: Graha Ilmu. Keadilan organisasional Terhadap
Crow, Mathew S., Chang-Bae Lee, Jae-Jin Joo. Komitmen Organisasi Karyawan PT.
2012. Organizational Justice and Garuda Indonesia (Persero). Skripsi.
Organizational Commitment Among South Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.
Korean Police Officers: An Investigation of Jakarta.
Job Satisfaction as a Mediator. Policing: An Rivai, Veithzal dan Sagala, Ella Jauvani. 2011.
International Journal of Police Strategies & Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Management, 35(2), 402-423. Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta:
Dewi, K.S. 2013. Pengaruh gaya kepemimpinan PT Rajagrafindo Persada.
transformasional terhadap kepuasan kerja Puspitasari, Dewi dan Setia Asyanti. 2011. Faktor
karyawan dan komitmen organisasi pada PT. Yang Paling Berpengaruh Terhadap
KPM. Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis, Komitmen Kerja Perawat Panti Wreda Di
dan Kewirausahaan. 7(2): h:116-125. Surakarta. Jurnal Psikologi Undip, 9 (1), h :
57-64
Setiawati, Ella. 2013. Analisis Pengaruh
Kepuasan Kerja, Keadilan organisasional,
dan Pemberdayaan Karyawan Terhadap
Komitmen organisasi Pada PT. Asuransi
Bangun Askrida. Universitas Bina
Nusantara.Jakarta.
Sidartha, Novita dan Margaretha, Meily.2011.
Dampak Komitmen Organisasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Turnover
Intention: Studi Empiris Pada Karyawan
Bagian Operator Di Salah Satu Perusahaan
Garment Di Cimahi. Jurnal Manajemen 10
(2).
Sutrisna, Wayan Wira. 2014. Pengaruh Keadilan
Distributif, Prosedural, Dan Interaksional
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen
Organisasi Pada Paramedis Di Rumah Sakit
Tk II Udayana Denpasar. Jurnal Manajemen
Udayana, 2 (9) : h:2489-2509.
Suhartini dan M.I. Hakim. 2010. Pengaruh
keadilan organisasional terhadap kepuasan
kerja karyawan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia. Jurnal Solusi.
5(2): h:75-91.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis
(pendekatan kuantitatif, kualitatif dan
R&D). Bandung: Alfabeta.
Tania, A. dan E.M. Sutanto. 2013. Pengaruh
motivasi kerja dan kepuasan kerja terhadap
komitmen organisasional karyawan PT. Dai
Knife di Surabaya. Agora. 1(3): h:1-9.
Wang, Xinyan., Liao, Jianqiao., Xia, Degen., and
Tao, Chang. 2010. The impact of
organizational justice on work performance,
mediating effect of organizational
commitment and leader-member exchange.
International Jornal Of ManPower, 31 (6),
pp: 660-67.

Вам также может понравиться