Вы находитесь на странице: 1из 7

RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH KENDARI

LAPORAN HASIL ANALISIS DAN RENCANA TINDAK


LANJUT PELAYANAN MAKANAN DAN PERMESINAN PADA
BULAN APRIL SAMPAI DENGAN JUNI 2017 RSU ALIYAH
KENDARI

TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)


RUMAH SAKIT UMUM ALIYAH I KENDARI
2017

1
I. PENDAHULUAN
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan kesehatan pada masyarakat memiliki peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit
dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar
yang telah ditentukan.
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat
dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh.
Menurut WHO (2007), yang dimaksud makanan adalah “Food include all
substances, whether in a natural state or in a manufactured or prepared form,
which are part of human diet.”Batasan makanan tersebut tidak termasuk air,
obat-obatan dan substansi-substansi yang diperlukan untuk tujuan pengobatan.
Makanan yang dikonsumsi hendaknya memenuhi kriteria bahwa makanan
tersebut layak untuk dimakan dan tidak menimbulkan penyakit. diantaranya
adalah Berada dalam derajat kematangan yang dikehendaki, bebas dari
pencemaran di setiap tahap produksi dan penanganan selanjutnya, bebas dari
perubahan fisik, kimia yang tidak dikehendaki, sebagai akibat dari pengaruh
enzim, aktifitas mikroba, hewan pengerat, serangga, parasit dan kerusakan-
kerusakan karena tekanan, pemasakan dan pengeringan, bebas dari
mikroorganisme dan parasit yang menimbulkan penyakit yang dihantarkan oleh
makanan (food borne illness) (Depkes, 2005).
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi dirumah Sakit Umum Aliyah
Kendari dan meningkatkan kesembuhan pasien, maka dibentuk TIM
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (TIM PPI) yaitu dengan kegiatan meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pelatihan, serta monitoring dan
evaluasi.
Salah satu kegiatan monitoring TIM PPI Rumah Sakit Umum Aliyah
Kendari adalah monitoring pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi
yang dikerjakan oleh Tim PPI. Monitoring Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi penting dilakukan karena hasilnya akan terfokuskan terhadap
keselamatan Pasien, Petugas, Pengunjung dan masyarakat di sekitar rumah sakit.

1
Monitoring dilaksanakan terhadap semua aktifitas pelayanan dan fasilitas
penunjang pelayanan kesehatan yang terfokuskan terhadap pelaksanaan sesuai
aturan, pedoman dan SPO yang ada di RS/fasilitas pelayanan kesehatan

II. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Memonitoring dan mengevaluasi manajemen pelayanan makanan dan
permesinan di Rumah Sakit Aliyah 1 Kendari.
b. Tujuan Khusus
1. Memonitor dan mengevaluasi proses penerimaan bahan makanan.
2. Memonitor dan mengevaluasi proses penyimpanan bahan makanan.
3. Memonitor dan mengevaluasi proses pengolahan bahan makanan.
4. Memonitor dan mengevaluasi proses transportasi dan distribusi makanan.
5. Memonitor dan mengevaluasi Sumber Daya Manusia
6. Memonitor dan mengevaluasi sarana dan prasarana

III. TEHNIK PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan monitor/pengamatan dilakukan oleh tim PPIRS dengan mengisi
instrument penilaian monitoring dan evaluasi manajemen kegiatanan pelayanan
makanan dan permesinan.

IV. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Monitoring dan evaluasi telah dilakukan setiap bulan di Instalasi Gizi
oleh tim PPIRS.

V. SASARAN
Petugas yang berada di Instalasi Gizi.

VI. TEHNIK EVALUASI


Instrument yang terisi setiap bulannya dikumpulkan dan ditabulasi
dijumlahkan jawaban Ya dibagi total indicator (Ya+Tidak) hasilnya di
persentase.
JUMLAH = Jawaban Ya X 100%
Jawaban Ya dan Tidak

1
Kemudian discoring sebagai berikut;
 Nilai di bawah <60 kurang baik
 Nilai 71-86 cukup baik
 Nilai > 87 baik sekali
VII. HASIL MONITORING MANAJEMEN KEGIATAN PELAYANAN
MAKANAN DAN PERMESINAN. 2
a. Hasil monitoring kegiatan pelayanan makanan dan permesinan.
b. Distribusi hasil kegiatan pelayanan makanan dan permesinan.

VIII. ANALISA HASIL MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN


PELAYANAN MAKANAN DAN PERMESINAN.
a. Analisa hasil monitor dan evaluasi proses penerimaan bahan makanan.
Proses penerimaan bahan makanan cukup baik (75%) karena selama
observasi kegiatan penerimaan bahan makanan dilakukan dalam kondisi
baik dan dilakukan pengecekan kemasan.
b. Analisa hasil monitor dan evaluasi proses penyimpanan bahan makanan
Proses penyimpanan bahan makanan cukup baik (80%) karena selama
observasi dilakukan FIFO dan FEFO dengan menjaga kebersihan gudang
serta menjaga penyimpanan makanan dalam lemari pendingin.
c. Analisa hasil monitor dan evaluasi proses pengolahan bahan makanan.
Proses pengolahan bahan makanan cukup baik (78%) karena selama
observasi proses pengolahan dan penyajian makan dilakukan dengan suhu
yang tepat dan menggunakan sarung tangan.
d. Analisa hasil monitor dan evaluasi proses transportasi dan distribusi
makanan.
Proses transportasi dan distribusi makanan baik sekali (80%) karena
selama observasi dilakukan pendistribusian makanan dengan
menggunakan kereta dan di tutup serta tidak bercampur dengan bahan
berbahaya.
e. Analisa hasil monitor dan evaluasi Sumber Daya Manusia.
Analisa sumber daya manusia cukup baik (73%) karena selama observasi
kegiatan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan serta
menggunkan APD, namun belum dilakukan medical chek-up.
f. Analisa hasil monitor dan evaluasi sarana dan prasarana.

1
Analisa sarana dan prasarana cukup baik (80%) hal ini karena belum ada
cerobong asap.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi di atas dapat disimpulkan:
3
1. Proses penerimaan bahan makanan cukup baik (75%).
2. Proses penyimpanan bahan makanan baik sekali (80%).
3. Proses pengolahan bahan makanan cukup baik (78%).
4. Proses transportasi dan distribusi makanan baik sekali (80%).
5. Sumber Daya Manusia cukup baik (73%).
6. Sarana dan prasarana cukup baik (80%).

X. RENCANA TINDAK LANJUT


Perlu direalisasikannya yaitu:
1. Sarana dan prasarana, yaitu perlu di buatkan cerobong asap, untuk
memudahkan sirkulasi udara serta perombakan kamar mandi di dapur.
2. perlu dilakukan medical chek-up secara berkala.
3. Fasilitas perlu diperbanyak penyediaan APD dalam memasak maupun
pendistribusian makanan.

1
KEGIATAN PELAYANAN MAKANAN DAN PERMESINAN DI
RSU ALIYAH
4
TAHUN : 2017
INDIKATOR
NO YA TIDAK RTL
PENILAIAN
1. Apakah petugas gizi Tetap dipertahankan,
menggunakan bahan jika di dapatkan
makanan dalam kondisi kemasan dalam bentuk
75% 25 %
baik (kemasan) dan dari rusak segera
YA TIDAK
sumber yang resmi dimusnahkan dan lebih
(toko/distributor) teliti dalam membeli
bahan baku.
2. Apakah petugas gizi Tetap mempertahankan
penyimpanan makanan sistem FIFO dan FEFO
dilakukan rotasi FIFO dan yang sudah dilakukan,
FEFO menjaga kebersihan serta melakukan
80 % 20 %
gudang, serta menyimpan peraatan terhadap mesin
YA TIDAK
bahan makanan dalam suhu pedingin supaya bahan
yang tepat. makanan terjaga dalam
suhu yang telah
ditentukan.
3. Apakah petugas gizi Tetap mempertahankan
mencuci bahan makanan kesediaan bahan KMn4,
dengan KMn04, kemudian Disiplin dalam
memasaknya dengan suhu 78% 22% memasak dengan suhu
yang ditentukan, YA TIDAK yang disesuaikan serta
menyimpan dalam keadaan selalu membuat sampel
tertutup serta membuat makanan.
sampel makanan.
4. Apakah petugas gizi 80% 20% Tetap dipertahankan

1
mendistribusikan makanan YA TIDAK dengan menjaga
dengan kereta dalam kebersihan kereta
keadaan bersih dan tertutup
serta jauh dari bahan
berbahaya. 5
5. Apakah petugas gizi Perlu ditingkatkan
melakukan hand hygiene dalam melakukan hand
73% 27%
sebelum dan sesudah hygiene serta menjaga
YA TIDAK
bekerja, serta melakukan ketersediaan APD
APD. dalam bekerja.
6. Apakah Sarana dan prasaraa Tetap dipertahankan,
dalam keadaan maksimal 80% 20% dilalakukan renovasi
dan layak pakai. YA TIDAK bangunan jika
diperlukan.

Вам также может понравиться